Disclameir :

Ini hanya FF, sebuah karya fiksi yang terlahir dari otak sederhana saya. Jangan bash cast yang saya pakai karena mereka tidak tahu apa-apa. Saya hanya pinjam nama saja. V cinta damai chingu ^_^

Cast : KYUMIN and Friends ^^

~ END. Certainly Happy END ~

oOo

Kyuhyun melempar tas kerjanya ke sofa dan ia pun mendudukan tubuhnya disana. Tangannya menekan tombol di telpon rumah untuk mengecek jika saja ada pesan ketika ia tidak ada.

"Kyu" Kyuhyun tersenyum ketika mengetahui suara siapa itu.

"Kapan pulang? Aku merindukanmu. Aishh menyebalkan aku menelpon dan mengirim pesan tapi kau tidak membalasnya tega sekali"

Kyuhyun terus tersenyum mendengar celotehan itu. Ia baru saja pergi keluar kota 2 hari dengan Shindong dan tadi mereka berdua mampir ke kantor sekedar memberi laporan dan merapihkan berkas-berkas hasil kerja mereka di luar kota.

"Aku marah, jika kau sudah pulang, cepat hubungi aku"

Setelah pesan itu berhenti, Kyuhyun mengambil ponselnya lalu menghubungi kekasih, ah ani tunangannya. Kyuhyun tersenyum tipis ketika beberapa kali hanya suara tut tut yang ia dengar.

"Si semok itu balas dendam rupanya" gumam Kyuhyun.

Pemuda itu memejamkan matanya. Memorinya kembali kemasa 4 tahun lalu. Ia dan Sungmin pulang kembali ke korea setelah 2 hari Sungmin di rawat dirumah sakit karena kehujanan. Sampai sekarang Tn Cho belum memberi restu namun niatan Kyuhyun membuat Sungmin menjadi pasangan hidupnya tidak pernah redup.

Ia tersenyum masih dengan menutup matanya, beberapa hari lagi, ia sudah resmi menyandang status baru bersama Sungmin.

Rencananya Kyuhyun ingin menikahi Sungmin setelah kepulangan mereka dari jepang namun Ny Lee menolak. Alasannya Kyuhyun dan Sungmin sama-sama masih muda waktu itu, apalagi Kyuhyun belum bekerja dan masih mengandalkan uang orang tua. Karena itu sembari kuliah Kyuhyun pun mencari pekerjaan dan bersyukur ia mendapatkannya.

Karena pekerjaannya itu, ia bisa membeli –menyicil- apartemen yang lumayan besar di pusat kota. Dan benar-benar hidup dari uang hasil keringatnya.

Kyuhyun hampir terlelap ketika merasakan getaran ponselnya. Ia membuka matanya yang berat untuk melihat siapa yang menghubunginya.

"Iya Noona"

"..."

"Eumm"

"..."

"Iya aku mendengarkan. Besok kan? Jam 10 pagi"

"..."

"Eoh. Sudah dulu aku mengantuk"

Dengan tidak berperasaan, Kyuhyun memutuskan panggilan dari Ahra yang mengatakan jika gadis itu akan tiba di Korea besok dengan sang Umma.

Kyuhyun berdiri, ia terseok-seok menuju kamarnya. Kantuknya sudah akut, perjalanan keluar kota membuatnya kurang tidur. Kyuhyun melempar ponselnya keranjang di susul oleh dirinya.

Drrt drrt

Kyuhyun menggerutu ketika ponselnya kembali bergetar. Dengan malas ia mendekatkan ponselnya ketelinga. Belum ia menjawab, suara disana sudah menggelegar.

"Kyuuuuuuu~~~"

Kyuhyun sedikit menjauhkan ponselnya. Walau matanya terpejam namun otaknya masih bekerja. Ia menekan tombol loudspaker.

"Aku merindukanmu" ujarnya.

Diseberang sana Sungmin tersenyum manis. "Aku juga. Kau kenapa baru menghubungiku? Aku kesal"

"Maaf, aku beralih jadi sopir kemarin. Tidak mungkin aku mengendarai mobil sambil menelpon kan"

Sungmin terkekeh. "Kau di apertemen sekarang"

"Tepatnya di ranjang"

"Kau pasti lelah. Tidurlah"

"Nyanyikan nina bobo untukku"

Jika Kyuhyun adalah seorang ass manager di perusahannya sedangkan Sungmin adalah seorang guru musik seperti keinginannya. Namja manis itu mengajar di sebuah sekolah menengah pertama. "Kau bukan anak kecil"

"Kalau begitu lagu lain. Tidak usah nina bobo"

"Lagu apa?" tanya Sungmin.

"Kau tahu lagu apa, sayang"

Sungmin tersipu ia pun mulai bernyanyi seperti apa kata Kyuhyun. Entah sejak kapan Kyuhyun selalu ingin tidur dengan mendengar suara Sungmin terlebih dahulu.

Stay with me don't fall asleep to soon

The angel's can wait for a moment

Come real close forget the world outside

Tonight we're alone it's finally you and I

It wasn't meant to feel like this not without you

Don't be afraid I'll be right by your side

Through the laughter and pain together we're bound to fly

It wasn't meant to feel like this not without you

Cos when I look at my life how the pieces fall into place

It's just wouldn't rhyme without you when I see how my path

Seem to end up before your face the state of my heart

The place where we are

Was written in the star

(Westlife – written in the star )

"Kyu?"

Sungmin tersenyum, ia yakin Kyuhyun sudah jatuh tertidur lelap sedari tadi. "Jalja. Nae yeobo" wajah Sungmin memerah ketika mengatakan itu, walau ia yakin Kyuhyun tidak mendengarnya.

oOo

"Silahkan mencium pasangan anda"

Kyuhyun sudah tersenyum cerah. Para tamu undangan yang terdiri dari rekan kerja Kyuhyun dan Sungmin termasuk pasangan Donghae dan Eunhyuk sudah siap dengan gadget masing-masing untuk mengabadikan moment yang sedari tadi ditunggu-tunggu.

"Saranghae" Kyuhyun menatap Sungmin dengan wajah yang, ya bisa di bilang wajah yang tidak sabar.

Dengan wajah memerah Sungmin menatap Kyuhyun. "Nado saranghae"

Kyuhyun menyentuh dagu Sungmin membuatnya mendongak dan langsung menempelkan bibirnya di bibir Sungmin.

Semua orang di sana bertepuk tangan dengan riuh. Hanya satu orang yang tampak tidak menikmati pemandangan tersebut. Tn Cho yang berada di samping istrinya dan Ahra. Pria paruh baya itu memalingkan wajahnya tidak ingin melihat adegan putranya.

Ia memang belum merestui Sungmin dan Kyuhyun namun ia pun tidak ingin melewatkan acara yang bersejarah bagi putranya. Jangan memojokannya, semua itu butuh waktu bukan.

Setelah pengucapan janji selesai, acara di lanjutkan dengan resepsi. Banyak orang yang memberi selamat pada Kyuhyun dan Sungmin.

Kini pasangan pengantin itu sedang menyantap makanan, semeja dengan sahabat mereka Donghae dan Eunhyuk.

"Wajahmu sudah jelak, tidak usah berekpresi seperti itu" celetuk Sungmin pada Donghae yang menumpu wajahnya.

"Aku di tolak lagi" ucap Donghae lemas.

Kyuhyun dan Sungmin terkekeh. "Kau harus berusaha bro" ujar Kyuhyun, sembari high five dengan Eunhyuk yang duduk disebelahnya.

Donghae tengah galau, dia sudah beberapa kali melamar Eunhyuk namun pemuda kurus itu selalu menolaknya seperti ketika ia menyatakan cinta pada Eunhyuk semasa sekolah.

"Aku kurang apalagi coba?" Donghae menatap Eunhyuk penuh tanya.

Eunhyuk mengendikan bahunya tidak peduli dan kembali menyantap makanannya. Sungmin merangkul bahu sahabatnya itu. "Aku akan selalu mendoakanmu. Fighting" ujar Sungmin sembari tersenyum lebar #poorDonghae.

oOo

Sungmin mengerang ketika milik Kyuhyun menumbuk titik nikmatnya. Tubuhnya terhentak setiap kali Kyuhyun mendorong miliknya didalam tubuh Sungmin. Teriakan panjang dari Sungmin menunjukan pemuda itu sudah mencapai klimaksnya di susul Kyuhyun tak lama setelah itu.

Keduanya terengah karena aktifitas pertama mereka setelah resmi menjadi suami istri. Sungmin meringis ketika Kyuhyun melepas tautan tubuh mereka dan berbaring di samping Sungmin.

Kyuhyun mengubah posisi berbaringnya hingga ia bisa merengkuh Sungmin dalam pelukannya.

"Amazing" lirih Kyuhyun.

Sungmin mendongak menatap suaminya. "Apa?"

Kyuhyun menatap Sungmin kemudian tersenyum jahil. "Saat aku menyatu denganmu"

Blush

Wajah Sungmin memerah. Kyuhyun yang melihat wajah imut istrinya tersenyum kemudian mencuri ciuman di bibir Sungmin. "Melihat wajah memerah ini aku merasa ingin lagi"

Kini Sungmin memukul dada Kyuhyun pelan seperti seorang gadis yang di goda habis-habisan oleh kekasihnya.

"Aku lelah Kyu~" rengek Sungmin.

Kyuhyun dan Sungmin tidak melanjutkan resepsi. Siangnya, pasangan pengantin itu langsung meluncur ke bandara untuk take off menuju paris –hadiah pernikahan dari Ahra- sampai di bandara internasional Charles de Gaulle jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Kyuhyun dan Sungmin kemudian meluncur ke hotel Montmartre mon Amour yang sudah di pesan untuk mereka tinggali selama 1 minggu.

Setelah sampai di hotel, dengan buru-buru Sungmin masuk kamar mandi dan membersihkan dirinya, keluar dari kamar mandi ternyata Kyuhyun sudah duduk bersila di ranjang dengan keadaan topless. Sungmin baru menyadari jika entah sejak kapan Kyuhyun menjadi begitu mesum, tanpa aba-aba Kyuhyun berjalan kearahnya dan langsung memberinya berjuta kecupan hingga mereka berakhir dengan aktifitas yang di lakukan suami istri dengan menghabiskan 3 ronde untuk malam pertama mereka. Jadi wajar bukan jika Sungmin merasa lelah apalagi yang banyak menguras energi adalah olahraga ranjang.

"Tidak salah hotel ini di beri nama Montmartre mon Amour"

"Memangnya kenapa?" Sungmin mengerjap polos pada Kyuhyun.

"Karena.." Kyuhyun menghembuskan nafasnya di pipi Sungmin membuat namja manis itu berjinjit geli. "Hotel ini dibangun untuk pasangan yang kasmaran di mana dua sejoli memiliki hasrat cinta yang menggebu" ujar Kyuhyun sensual. Kyuhyun tersenyum ketika wajah Sungmin kembali memerah, ia pun mengecup pipi mulus Sungmin.

Sungmin memukul dada polos Kyuhyun lagi membuat pria tampan itu terkekeh. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh Sungmin. "Tidurlah~"

"Kyu~"

"Hm?"

Sungmin mendongak menatap Kyuhyun. "Aku ingin bertanya sesuatu"

"Apa?" Kyuhyun memejamkan matanya.

"Type kekasihmu dulu seperti apa?"

Kyuhyun membuka matanya lalu menatap Sungmin. "Kenapa?"

Sungmin mengendikan bahunya. "Aku ya.. ingin.. ingin tahu saja. Jangan tidur, jawab dulu pertanyaanku" Sungmin berteriak ketika Kyuhyun akan memejamkan matanya lagi.

"Baiklah-baiklah" Kyuhyun melirik pada Sungmin lalu menampilkan wajah yang tampak berpikir. "Eum typeku yang cerewet, banyak tingkah, pakai tindik dan anting"

"Jangan bohong" Sungmin cemberut. "Aku tahu kok type aslimu dari Eunhyuk, beda sekali denganku" cicit Sungmin.

"Eunhyuk memberi tahumu?"

"A..aku yang memaksanya"

Kyuhyun memincingkan matanya curiga tak lama ia terkekeh, pria itu lalu mencium kening istrinya. "Kenapa hal itu di pikirkan?"

"Tidak apa-apa. aku tidak seperti type yang kau inginkan?"

"Jika aku mempermasalahkan itu, untuk apa aku menikahimu bodoh"

"Kau mengatai istrimu bodoh. Wow!" Sungmin membalikkan badannya, memunggungi Kyuhyun dengan ringisan kecil karena pantatnya terasa sakit.

Kyuhyun terkikik. Ia memeluk Sungmin dari belakang. "Type hanya sekedar type. Nyatanya aku kalah dan jatuh cinta pada mu wahai namja yang berbeda dengan typeku" canda Kyuhyun. Sungmin tersenyum, ia hanya pura-pura marah sebenarnya.

Well mereka sudah dewasa, jadi jika marah hanya gara-gara ini, itu konyol sekali bukan? Sungmin hanya ingin tahu jawabannya langsung dari Kyuhyun.

Kyuhyun mengangkat kepalanya hingga ia bisa melihat paras Sungmin yang memerah. Kyuhyun menggelitiki perut Sungmin membuat istrinya itu berontak karena geli.

"Kyu hentikan, geli~" Sungmin memeluk perutnya. Sungmin membelak kaget ketika tiba-tiba Kyuhyun menindihnya.

Untuk beberapa detik Kyuhyun dan Sungmin saling menatap satu sama lain, mereka berdua sangat bersyukur karena hal seperti ini –menikah- sudah lama mereka inginkan. Kyuhyun memajukan wajahnya berniat meraup bibir shap M milik istrinya itu. Jari telunjuk Sungmin menyentuh bibir Kyuhyun membuat sang empu bibir berhenti.

"Aku ingin menciummu" kata Kyuhyun. Dengan sensual pria berkulit pucat itu malah mengemut jari istrinya yang mendapat tatapan tak percaya dari Sungmin.

Yah! Kyuhyun benar-benar mesum. "Kyu~"

"Hm?" jawab Kyuhyun masih dengan mengemut jari telunjuk Sungmin.

"Aku ingin bertanya"

Kyuhyun menatap Sungmin. Ia menghentikan mengemut jari Sungmin dan mengeluarkan jari itu dari mulutnya. Satu tangannya menumpu tubuhnya dan tangan yang lain mengusap pipi chubby Sungmin.

"Tanya apa lagi?"

Sungmin membuat pola-pola abstrak di bahu kekar Kyuhyun. "Waktu itu. Kenapa kau memintaku melepas anting-anting?"

Kyuhyun menghentikan elusannya pada pipi Sungmin, ia beranjak dari menindih tubuh Sungmin kemudian duduk di ikuti oleh Sungmin.

"Kapan?" tanya Kyuhyun.

"Waktu itu. Sebelum hari dimana kita, Eunhyuk dan Donghae liburan musim semi di villa Eunhyuk di busan. Waktu SMA. Kau sampai bersikap dingin padaku beberapa hari, baru hari terakhir liburan, kita baikan. Lalu kau mengajakku melihat kembang api, masa kau lupa?"

Sebenarnya Sungmin sudah sering menanyakan ini tapi Kyuhyun selalu mengelak membuat Sungmin malas untuk bertanya. Namun malam ini, hal itu kembali memenuhi otak Sungmin dan ia harus mendapat jawabannya sekarang.

"Aigoo.. dadamu serasa memanggilku sayang. Membuatku horny kembali" Kyuhyun mengulurkan tangannya hendak menyentuh dada berisi Sungmin namun Sungmin terlebih dahulu menepis pelan tangan suaminya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan" Sungmin memincingkan matanya.

"Siapa? Aku berkata benar, dadamu membuatku, Cho Kyuhyun suamimu ini horny"

Sungmin memutar bola matanya malas. God! "Mau mengatakannya atau tidak?"

"Mwo?" tanya Kyuhyun tidak mengerti namun Sungmin mengeluarkan wajah super memelasnya dengan campuran puppy eyes yang siapapun tak dapat menolaknya termasuk Kyuhyun.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya. "Kyu~" lirih Sungmin dengan ekspresi yang sama.

Kyuhyun memalingkan wajahnya, melihat apapun asal tidak melihat wajah super imut istrinya. Gezz!

"Kyu~, katakan kenapa kau memintaku melepas anting-anting jika kau tidak mempermasalahkan itu, dulu" Sungmin menyentuh wajah Kyuhyun dan membuat pria tampan itu menatapnya dengan wajah cemberut. "Katakan Kyu~, aku ingin tahu ne, ne, tell me why tell me why. Kyu.. Kyunie.. Cho Kyuhyun cinta Cho Sungmin.. Kyu..."

"Aish kau berisik sekali Cho Sungmin, aku kesal gadis itu menikmati sekali ketika kepalamu bersandar di bahunya. Aku ingin sekali menarik langsung tanpa perasaan anting yang kau pakai waktu itu. Menyebalkan. Dasar gadis genit. Dan parahnya kau tidak menyadari kecemburuanku itu. Dengan santainya kau malah berlari menuju kedai ice cream. Cih" jelas Kyuhyun seperti panjang lebar nan cepat seakan tak ada jeda.

Sedangkan Sungmin hanya melongo dengan mulut yang terbuka lebar. "Jadi kau cemburu?"

"Nugu? Siapa yang cemburu"

"Kau"

"Tidak"

Sungmin tersenyum manis mendapat bantahan Kyuhyun. Ternyata waktu itu Kyuhyun cemburu padanya. Sungmin tertawa dalam hati. Sebentar.

Sungmin menatap Kyuhyun. Ia ingat beberapa kejadian dan ia akan menanyakannya pula sekarang. "Lalu ketika kau memaksaku untuk mengecat kembali rambut blondeku menjadi hitam kembali itu juga karena cemburu kan?"

Flashback on

Sungmin tersenyum menatap pantulan dirinya di cermin dengan penampilan baru. Rambut hitamnya kini berubah menjadi blonde. Dia berada di salon yang tepat berhadapan dengan universitasnya.

"Aigoo. Kau terlihat tambah cantik dan juga muda dengan warna rambut baru mu itu" Sungmin tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada penata rambut. Ia bergegas karena Kyuhyun sudah menunggunya di luar.

"Kyu" Sungmin tersenyum lebar menampilkan gigi putihnya. "Eotte? Baguskan" ujar Sungmin sembari menyentuh rambut blondenya.

Kyuhyun tidak merespon, namun matanya melirik sekitar. Pemuda itu menghembuskan nafasnya ketika banyak pria maupun wanita menatap Sungmin.

"Ya ampun Sungmin Oppa, penampilan barumu keren sekali. Kau tambah cantik" dua orang mahasiswi menyapa Sungmin, malah dengan berani meminta berfoto dengan Sungmin. Ternyata kepopuleran Sungmin tidak padam walau pemuda manis itu kini masuk universitas.

Setelah dua yeoja itu pergi. Sungmin kaget ketika dengan tiba-tiba, Kyuhyun menyeretnya kembali memasuki salon. "Kyu kenapa kau membawaku masuk kesalon lagi?"

Kyuhyun tidak menjawab pertanyaan Sungmin dan mendudukan kekasihnya itu di kursi, penata rambut yang menangani Sungmin tadi menghampiri.

"Tolong, ubah kembali rambut blonde ini menjadi hitam" ucap Kyuhyun.

"Apa? Kenapa? Aku bahkan baru beberapa menit dengan rambut ini" protes Sungmin.

"Anda bisa memulainya sekarang" kata Kyuhyun pada penata rambut itu dan tidak memperdulikan jika Sungmin sudah memonyongkan bibirnya.

Flashback off

"Tidak, aku tidak cemburu" elak Kyuhyun.

"Ah bukan cemburu tapi posesif, benar?"

"Tidak"

Sungmin memincingkan matanya. "Bagaimana dengan kau yang melarangku untuk memakai celana pendek ketika keluar rumah?"

"Hahahahaa. Tidak" lagi, Kyuhyun mengelak.

Sungmin tampak berpikir, detik kemudian dia memandang Kyuhyun kembali. "Bagaimana dengan Choi Siwon temanku di universitas?"

Flashback on

"Boleh aku duduk disini" Kyuhyun meminta izin pada seorang pemuda yang lebih tinggi darinya yang duduk di bangku taman kampus Inha university. Pemuda berlesung pipi itu tersenyum.

"Silahkan ini bukan bangku pribadiku" candanya.

Kyuhyun tersenyum membalas senyum pemuda itu. "Ah, taman kampus ini indah juga" Kyuhyun memulai pembicaraan.

"Ya, begitulah. Sepertinya kau bukan mahasiswa disini" tanya pemuda itu.

"Ne. Aku mahasiswa Kyunghee university. Aku kemari sedang menunggu seseorang" kata Kyuhyun.

"Oh pantas saja. Kekasih?"

Kyuhyun menggeleng. "Tunanganku"

"Ah sudah tunangan rupanya"

Kyuhyun tersenyum bangga. "Ya, aku melamarnya sebelum masuk universitas. Ah! Tunanganku itu masuk jurusan modern musik"

Pemuda berlusung pipi itu menatap Kyuhyun. "Jinja, siapa? Aku juga jurusan modern musik"

"Benarkah?" pemuda itu menganguk. "Apa kau mengenal Lee Sungmin?" tanya Kyuhyun. Pemuda di hadapan Kyuhyun tampak terkejut. "Lee Sungmin?" gumam pemuda itu.

"Ne. Kau mengenalnya?"

Sebelum pemuda itu menjawab, Kyuhyun tersenyum pada Sungmin yang berlari kecil menghampirinya. "Maaf lama" sesal Sungmin. "Eoh, Siwon" Pemuda bernama Siwon itu tersenyum pahit membalas Sungmin.

Kyuhyun berdiri. Ia merangkul Sungmin. "Nah ini Lee Sungmin, Tunanganku. Siwon-ssi" Sungmin menyenggol bahu Kyuhyun malu. "Kalau begitu kami pergi dulu" pamit Kyuhyun.

"Bye bye Siwon, sampai berjumpa besok pagi hehe" kata Sungmin.

Kyuhyun menggengam tangan Sungmin dan meninggalan pemuda yang tengah menatap kepergian mereka dengan miris. Ketika mengantar Sungmin pagi tadi, ia sempat melihat Sungmin yang tengah berbicara dengan seorang pemuda tinggi berlesung pipi itu. Kyuhyun tahu di lihat dari pancaran pemuda itu pada Sungmin, jika pemuda lebih tinggi darinya itu mempunyai perasaan pada Sungmin. Kyuhyun tertawa puas melihat ekpresi pemuda itu tadi, yang tampak layu.

Flashback off

"Choi Siwon siapa? Tidak penting" dengus Kyuhyun.

"Aigoo... suamiku manis sekali ketika cemburu. Kenapa aku tidak menyadarinya ya?" Sungmin menggesekkan hidung bangirnya dengan hidung Kyuhyun sembari mengacak rambut pria berkulit pucat itu.

Sreet

Brugh

"Kyu~" cicit Sungmin ketika Kyuhyun membuatnya kembali berbaring di ranjang dengan Kyuhyun berada di atasnya.

"Puas dengan apa yang kau ketahui sekarang?" Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada telinga Sungmin. Pria manis itu tersenyum malu-malu. "Sangat. Saranghae nae yeobo" cicit Sungmin dengan wajah memerah.

Kyuhyun tersenyum. "Nado, boleh aku melakukannya lagi ya, boleh kan sayang?"

"Kyaaaa... aku lelahhhh" teriak Sungmin sedangkan Kyuhyun tertawa nista.

Dan beberapa menit kemudian terdengar erangan, lenguhan, desahan dan derit ranjang yang saling bersahutan.

oOo

Hari pertama di paris, Sungmin tidak ingin melewatkan pergi ke jembatan Arts dan jembatan Archeveche untuk menggantungkan gembok cinta.

"Jauh-jauh ke Paris, tempat pertama kita kunjungi ke sini?" Kyuhyun bertanya ketika mereka berdua sudah sampai di jembatan Arts.

"Sssttt.. kajja kita cari tempat untuk meletakkan ini" Sungmin bersemangat menarik Kyuhyun sembari mengacungkan gembok yang bertuliskan namanya dan Kyuhyun.

"Di Namsan Tower juga bisa"

"Itukan di Korea sayang. Sekarang di Paris" kata Sungmin sabar. Kyuhyun memutar bola matanya malas.

Hari itu mereka menghabiskan waktu di sekitar kedua jembatan itu, ketika malam mereka kembali ke hotel, makan malam dan kembali olahraga ranjang.

Hari kedua di paris, Kyuhyun mengajak Sungmin untuk bersepeda di Le Marais. Di mulai dari Place des Vosges, Kyuhyun membawa Sungmin ke sebuah lorong yang terkenal memiliki magic dan mencium Sungmin disana.

"Kenapa kau menciumku? Tidak lihat disini banyak orang?"

Kyuhyun tersenyum geje. "Aku juga menciummu di depan banyak orang"

"Kapan?" sungut Sungmin kesal lebih karena ia malu jadi pura-pura marah.

"Waktu didepan altar" dan Kyuhyun kembali tertawa girang melihat wajah Sungmin merona. Kyuhyun pun membawa Sungmin untuk bersepeda ke taman romantis bernama Jardin Saint Gilles Grand Veneur.

Kemudian di lanjut bersepeda menuju Ile Saint Louis, melewati jembatan dan mencicipi es krim di Berthlillon. Setelah itu, Kyuhyun dan Sungmin menuju Notre Dame de Paris. Siapa tidak tahu legenda dari bangunan gereja itu. Si bungkuk Quasimodo yang jatuh cinta pada Esmeralda. Dan terakhir mereka menuju pasar bunga di Place Louis Lapine.

Hari berikutnya, karena Sungmin merasa lelah setelah Kyuhyun menggempurnya habis-habisan. Mereka berdua memutuskan untuk jalan santai di Jardin Luxemborg. Taman ini sangat ramai banyak muda mudi dan orang tua menghabiskan waktu disini.

Kyuhyun dan Sungmin beruntung datang ke paris di musim semi di mana banyak bunga yang bermekaran. Sungmin meronggoh ponselnya ketika merasa benda persegi panjang itu bergetar, menampilkan nama Eunhyuk disana.

"Eoh-"

"Aku menerima lamaran si nemo itu" serobot Eunhyuk memtong ucapan Sungmin.

Kyuhyun dan Sungmin saling berpandangan kemudian mereka tersenyum. "Chukkae, kapan kalian akan menyusul ke pelaminan?"

"Yah, aku baru saja menerima lamarannya"

Kyuhyun mengajak Sungmin duduk di bawah sebuah pohon. "Dia sudah menunggumu sejak lama, kau ingin menundanya lagi?" Kyuhyun ikut berbicara.

"Well, aku tidak mau terburu-buru, lagian banyak yang harus di persiapkan Tuan Cho" Eunhyuk terdengar terkikik dari sebrang sana.

"Kenapa kau tertawa"

"Aku terharu dan senang teringat bagaimana tingkah Donghae ketika aku menerima lamarannya. Kau tahu Min, Kyu. Aku di buat kaget karena dia dengan lantang berteriak 'DIA MENERIMA LAMARANKU' dihadapan banyak orang. Aigoo, masih ada jaman sekarang orang seperti itu"

"Dan orang itu adalah tunanganmu" kata Kyuhyun.

"Yup. Kau benar"

"Donghae begitu karena dia mencintaimu, memangnya kenapa kau selalu menolak lamarannya eoh? Benar, ketika SMA juga kau beberapa kali menolak pernyataan cintanya"

"Aku punya alasan Min"

"Apa?"

"Aku ingin tahu seserius apa dia menginginkanku. Aku bukan wanita, yang akan langsung luluh ketika dia mengatakan cinta. Dan aku pun ingin tahu sebesar apa dia berusaha mendapatkan hatiku"

"Owhhhhh" seru Kyuhyun bak seorang fansgirl.

"Kau tidak takut jika di tengah jalan Donghae menyerah dan mencari yang lain"

"Kalau seperti itu berarti kami tidak berjodoh, mudah saja"

"Mana bisa seperti itu"

Eunhyuk tertawa. "Jika sesuatu di takdirkan untukmu, sampai kapanpun tidak akan pernah menjadi milik siapapun. Kau setuju denganku kan Kyu?"

Kyuhyun tersenyum. "Tentu saja" ucap Kyuhyun sembari mengecup bibir Sungmin membuat wajah istrinya itu memerah. "Kau sudah ditakdirkan untukku" bisik Kyuhyun pada istinya yang menunduk malu. "Kau dapat kata-kata itu dari mana Hyuk-ah?" tanya Kyuhyun.

"Sepupuku. Jika kau ingin melihat quetos yang lain, kau bisa mencarinya di internet" membuat gelak tawa dari ketiganya.

Penjual ice cream membuat Sungmin tergiur. Dengan senang hati Kyuhyun beranjak menuju penjual itu meninggalkan Sungmin yang masih asik berbicara dengan Eunhyuk. Tak berapa lama sambungan telepon Sungmin dan Eunhyuk pun selesai.

"Si nemo itu pasti senang luar biasa" gumam Sungmin sembari tersenyum.

Pluk

Sungmin menoleh ketika ada sesuatu yang memegang bahunya. Beberapa detik Sungmin terpesona melihat manik setajam elang yang tampak polos mengerjap padanya. Seorang balita berjenis kelamin laki-laki, balita tersebut tertawa melihat wajah Sungmin yang mungkin tampak lucu di matanya.

"Sungkyu" seorang wanita muda menghampiri Sungmin.

Sungmin tersenyum dan menggendong balita tersebut. "Excusez-moi" ujar wanita muda itu.

Sungmin mengangukan kepalanya. "No problem" jawab Sungmin seadanya. "Anak anda?" tanya Sungmin dengan bahasa inggris yang pas-pasan. Namja manis itu melempar senyum pada balita itu yang terlihat asik bergumam tidak jelas di gendongannya.

Wanita itu mengerti jika Sungmin tidak bisa bahasa perancis. "Namanya Sungkyu, dia salah satu anak di panti asuhan tempat saja mengabdi" ujarnya. Sungmin menganguk mengerti.

"Kau tampan sekali sayang" puji Sungmin sembari mencium pipi Sungkyu membuat balita itu tertawa.

Kyuhyun datang dengan dua cup es krim. Ia melihat Sungmin dan wanita itu dari kejauhan. Kyuhyun membungkukan badannya sopan dan menyapa wanita muda itu.

Melihat Kyuhyun memegang es krim, Sungkyu berontak dan ingin di gendong oleh Kyuhyun. Pria tampan itu tidak mempunyai pengalaman masalah bayi, ia pun gelagapan dan wanita muda itu mengambil alih.

Pembicaraan ringan pun terjadi antara wanita itu, Sungmin dan Kyuhyun. Sesekali Sungmin menyuapi es krim pada balita itu. Sungkyu adalah bayi keturunan Korea, pihak panti asuhan menemukan bayi malang itu dengan sebuah surat mengenai nama, tanggal kelahiran tanpa nama orang tua dan pesan-pesan yang di tulis oleh orang tua balita tersebut.

Wanita itu menyerahkan selebaran pada Sungmin. "Sore nanti, anak-anak kami akan mengadakan pertunjukan drama di bawah pancuran itu" ujarnya.

Wanita itu mengambil Sungkyu yang tertidur di pangkuan Sungmin. "Kami berdua akan datang" kata Sungmin. Wanita itu tersenyum dan berjalan menjauh. Sungmin masih belum melepas pandangannya dari punggung wanita itu.

oOo

Kyuhyun tersenyum melihat Sungmin tampak menikmati pertunjukan drama yang di lakukan oleh anak-anak dari panti itu walau ia tidak bisa bahasa prancis. Dengan Sungkyu yang berada di gendongan Sungmin.

Sungmin menoleh ketika Kyuhyun mengusap kepalanya dan mengatakan 'tidak apa-apa' dan Sungmin kembali melihat kedepan.

Malam menjelang, mereka berpamitan setelah makan malam bersama-sama di taman itu setelah pertunjukan.

Kini Sungmin tengah bersandar di kepala ranjang sembari melamun hingga tidak menyadari jika Kyuhyun sudah keluar kamar mandi dan duduk di sampingnya.

"Melamunkan apa?"

Sungmin tersentak, ia menoleh dan menatap Kyuhyun. "Tidak" Sungmin berbaring dan memeluk Kyuhyun.

"Kyu~"

"Hm?"

"Kau pasti tahu, hubungan kita tidak akan bisa menghadirkan seorang anak" Sungmin melihat Kyuhyun hati-hati.

"Jadi?" Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya.

Melihat itu Sungmin urung mengatakan pendapatnya. Ia kembali sibuk merangkai kata untuk ia sampai kan pada Kyuhyun.

Sungmin tersadar ketika Kyuhyun sudah mendongakkan kepalanya dan mendaratkan sebuah kecupan di bibirnya.

"Apa yang ada di kepalamu?"

"Otak?" jawab Sungmin.

Kyuhyun terkekeh. "Katakan saja"

Sungmin memainkan jemarinya di dada Kyuhyun membuat pola abstrak. "Bagaimana jika kita mengadopsi seorang anak?"

"Sungkyu?"

"Boleh?" Sungmin langsung menyahut dengan wajah berbinar ketika Kyuhyun mengatakan Sungkyu.

"Kau ingin Sungkyu?"

Sungmin mengangukan kepalanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ketika melihat Sungkyu hatinya seperti sudah menyatu dengan balita yang berumur 1 tahun itu yang sudah bisa berjalan.

Mata elang Sungkyu sangat percis dengan mata Kyuhyun begitu pun dengan hidungnya, tapi mulut mungil Sungkyu seperti milik Sungmin.

Bolehkan Sungmin berpikir jika pertemuannya dengan Sungkyu adalah sebuah takdir? Balita itu memiliki wajah perpaduan Sungmin dan Kyuhyun. Dijamin jika mereka pergi bertiga, tidak akan yang tahu jika Sungkyu bukanlah darah daging mereka.

Kyuhyun mengecup kening Sungmin. Ia tahu, ia pun bisa melihat rasa tidak rela ketika ia dan Sungmin harus berpisah dengan Sungkyu.

oOo

one

two

three

jepret

Kyuhyun mengucapkan terima kasih pada seorang pria yang bersedia membantunya untuk mengambil gambar. Ia melihat hasil foto tadi dan tersenyum, hasilnya bagus sekali.

"Lihat" Sungmin berteriak dengan Sungkyu di gendongannya.

Sisa bulan madu Kyu Min dihabiskan untuk mengurus ini itu masalah document Sungkyu yang mereka adopsi. Dan hari ini Sungkyu resmi menjadi anak Sungmin dan Kyuhyun. Sungmin sangat berterima kasih pada suaminya itu yang telah mengabulkan keinginannya.

Mereka menghabiskan waktu pagi di taman dan mengabadikan moment bertiga. Tak berapa lama, mereka memutuskan untuk pergi ke super market membeli keperluan Sungkyu, sebelum pergi kebandara untuk pulang ke Korea.

oOo

Kyuhyun mengecup pipi gembul Sungkyu berkali-kali karena gemas. Balita itu tertawa sembali menepuk kepala Kyuhyun pelan. Sungmin yang duduk si samping Kyuhyun pun ikut tertawa. Mereka bertiga kini berada di pesawat.

"Aku penasaran bagaimana respon Umma, Donghae dan Eunhyuk melihat Sungkyu ketika menjemput kita di bandara" Sungmin terkikik geli.

"Kita mempunyai anak kilat. Baru satu minggu berbulan madu, pulang-pulang kita membawa seorang anak" Kyuhyun menggelitik perut Sungkyu membuat balita itu terawa lepas.

"Kyu sudah, jangan seperti itu nanti Sungkyu susah makan" lerai Sungmin.

Kyuhyun menganguk mengerti. Dan kembali mengecup pipi Sungkyu. "Sungkyu, ciapa ini? Appa~ Appa" kata Kyuhyun dengan nada seperti anak kecil.

Sungkyu tersenyum. "Pa~ Pa~"

"Ah anak ku memang pintar" lagi-lagi Kyuhyun mencium pipi Sungkyu.

"Kalo ini, Umma~ Umma" kata Kyuhyun sembari menunjukan pada Sungmin.

Sungmin menyenggol perut Kyuhyun. "Aku tidak mau Umma. Aku ingin Mommy, ne Kyunie~ Mommy, Mommy"

"Ya, dimana-mana Appa bersanding dengan Umma, Daddy dengan Mommy, Ayah dengan Bunda, Otosan dengan Okasan"

"Tapi aku ingin Mommy Kyu~"

"Aku tidak mau jadi Daddy, aku ingin Appa"

"Ya sudah kamu Appa dan aku juga tetap ingin Mommy. Arraseo?"

"Terserah kau saja" ucap Kyuhyun, pada akhirnya pria tampan itu selalu kalah dari sang istri.

Sungkyu menatap kedua orang tuanya dengan mata membulat, balita itu tersenyum ketika Kyuhyun di pukul pelan oleh Sungmin.

"Woh, Kyunie senang Appa di pukul eoh? Ireoke" Sungmin kembali memukul bahu Kyuhyun pelan. Benar saja Sungkyu tersenyum. Bukan hanya memukul Sungmin pun sesekali mencubit Kyuhyun.

Ah! Orang yang berada satu pesawat dengan Kyuhyun dan Sungmin ikut tersenyum melihat interaksi keluarga kecil itu.

"Mi~ Mi~ Mi~"

"Kyaa~ Kyunie memanggilku Mommy"

END

Bangsaiii... *potongTumpeng

Hah! Aku nyatakan FF You Lost ini selesai end no sequel oke heheh..

Moga aja ga pada pusing dengan flashback di atas itu yang menunjukan gimana seorang Cho Kyuhyun kalo sedang cembokur. Maaf maaf untuk ENDnya yang mungkin kurang greget atau gimana, aku selipin juga quetos yang menurutku sendiri ngena banget.

Tgl 13 ya.. apapun yang terjadi entar tgl keramat itu, aku akan tetap dan selalu jadi JOYER.

Makasih banyak buat chingudeul semua yang udah fav, follow, review, yang nyempetin waktunya buat baca FF abal ini, yang udah kasih saran nya. Jongmal Gomawo..

Aku juga ga akan berhenti nulis FF dan tentu selalu dengan my OTP tercinta KYUMIN. Berharap kita bisa ketemu lagi di FF aku selanjutnya chinguedul. Amiiinnnnn...

*bow *bow *bow *kecup *kecup *hug *hug

Sampai Jumpa Chingudeul *lambai-Lambai

SARANGHAE ALL