"Aku tidak akan kalah darimu!" Sinohara menerjang [Oni Yamada 1] berdenyut ganas dalam genggamannya. Kagune pedang bergesek dengan Quinque pedang! Percikan bunga api bertebaran di sana-sini. Serang-bertahan, serang-bertahan, menjadi ajang Deja Vu pada pertarungan tersebut.

Bzzttt bzzttt

Blaaaar!

Ghoul itu melompat ke belakang, menghindari gelombang listrik yang di tembakan oleh pria tampan berambut putih yang tidak lain dan tidak bukan adalah Arima Kisou. Seorang Special Class berjulukan Grim Reaper dari CCG.

"Penyidik kelas spesial Arima." Sinohara bersyukur akhirnya Arima datang membantunya. Jujur saja... Dengan [Arata proto] yang masih dalam tahap penelitian, dirinya tidak mungkin mampu melawan Half-Kakuja seorang diri.

"Arima akhirnya kau datang juga." Ghoul itu menyeringai bengis! Kelima Kagune Rinkakunya menghunus buas ke arah sang Grim Reaper. Tak lupa pula dengan sepasang Kagune Ukaku yang telah mengambil bentuk sempurna Tripel Blade.

"Aku ingat dengan kagune itu. Apakah kau... Adik Kurama?"

"Ck! Aku akan memaksamu untuk menebus seluruh dosamu!" Ghoul itu menerjang begitu pula dengan Arima yang mengikuti tindakan sang
lawan.

Half Blood : Change The World

Disclimer's : Naruto - Masashi Kishimoto. & Tokyo Ghoul - Sui Ishida (mangaka yang suka ngetroll)

Rate : T+(semi M)

Genre : Adventure, Mystery, Blood, Horor, Tragedy, Etc.

Warning : Gore, Death Char, Typo(s), Miss Typo(s), OOC, Abal-abal, Violence, (plot mengikuti Manga dengan berbagai bumbu AU), Etc~.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

-[[ Chapter 2 : Hubungan. ]]-

.

.

.

.

.

.

.

.

Dunia... Satu kata yang menyimbolkan suatu tempat, dimana segala hal mustahil bisa menjadi kenyataan dan kenyataan bisa menjadi ilusi. Dunia begitu indah jika dilihat hanya dengan mata tertutup. Tempat dimana kedamaian, kasih sayang, cinta, demokrasi sampai persahabatan menjadi bumbu penyedap keindahan dunia tersebut.

Tapi... Apakah kau tahu? Pada kenyataannya dunia tidak semulus yang tergambarkan, dibalik seluruh kebahagiaan dunia tersimpan sejuta kebohongan dan ilusi yang mengintai setiap gerak gerik dari dalam bayangan.

Mereka... Berbaur dengan manusia, melakukan apa yang dilakukan manusia dari mulai bekerja, sekolah, berteman, dan sebagainya. Penyamaran sempurna menyulitkan manusia untuk menyadari eksistensi mereka karena rupa dan segala kebiasaan yang mereka lakukan tidak jauh berbeda dengan yang manusia lakukan.

Mereka... Adalah predator alami manusia, bersembunyi dalam bayang-bayang mangsanya sehingga eksistensi mereka sulit di kenali. Tapi pada akhirnya merekalah yang akan menang! bersenang-senang dengan jutaan tetes darah, memenuhi keinginan untuk menikmati setiap inchi daging segar dan menyesap sedikit demi-sedikit sum-sum tulang kaya protein yang tidak lain dan tidak bukan dihasilkan dari satu makanan penuh cita rasa bernama...

Manusia.

Kaneki merebahkan tubuh letihnya di atas kasur empuk. Pekerjaannya setengah hari ini benar-benar membuat staminanya terkuras habis, karena jumlah pelanggan Cafe yang berkunjung sangat ramai dari mulai pagi sampai siang ini.

"Ternyata tidak buruk juga menjadi seperti ini." Dulu, Kaneki membayangkan kehidupannya sebagai Ghoul akan sangat sulit dan buruk. Namun, pada kenyataannya tidak seburuk yang ia fikirkan. Mungkin hanya dalam dalam segi makanan saja yang membutnya agak kesulitan.

Sebagai mantan manusia, ia tidak ingin memangsa manusia tapi terkadang rasa lapar yang datang dari perutnya memaksa otaknya agar menyerang manusia dan melahap daging makhluk paling sempurna itu.

Kring~

Sebuah Smart Phone putih berdering nyaring mengisyaratkan kepada pemiliknya agar menganggkat panggilan masuk. Kaneki dengan segera merampas alat komunikasi itu dengan tangnnya. Mata kanan yang tidak ditutupi oleh penutup mata, menatap layar Smart Phone itu agak sendu.

Hideyoshi Nagasaki.

Nama pemanggil yang tertera pada layar Smart Phone itu membuat Kaneki mengurungkan niatnya untuk menjawab panggilan.

Kaneki kembali menaruh Smart Phonenya pada tempat semula. Ia tidak berniat mengangkat panggilan itu. Bukan bermaksud benar-benar mengabaikan, tapi Kaneki hanya takut. Jika ia terus menjalin tali persahabatannya dengan Hide, satu-satunya orang yang ia anggap sahabatnya itu akan berada dalam keadaan berbahaya. Karena tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia mereka sudahlah berbeda.

"Maafkan aku, Hide."

Sebuah rasa menyesakan menyeruak dari lubuk hati Kaneki. Meski'pun berat rasanya, namun ia harus mulai menjauhi Hide dan memutuskan tali persahabatan yang telah dijalinnya sejak kecil sampai sekarang.

Mungkin memang terdengar egois, namun ini adalah satu-satunya cara demi menjauhkan Hide dari bahaya.

Karena bagaimana'pun...

Ghoul dan Manusia tidak akan dapat bersama.

"Huh~." Sedikit menghela nafas untuk melonggarkan sesak di dada, Kaneki bangkit dari tidurnya. Ia berjalan ke arah lemari dan kembali mengenakan setelan pelayan khas Anteiku. Sedikit bercermin demi merapihkan pakaiannya, setelah merasa cukup Kaneki bergegas keluar dari kamarnya untuk memulai rutinitas, yang telah ia jalani selama satu bulan ini.

Yah... Selama satu bulan ini ternyata hidupnya memang tidak benar-benar mulus. Contohnya dua minggu yang lalu; pertemuannya dengan seorang Ghoul bernama Shu Tsukiyama benar-benar membuat Kaneki hampir mati. Ditambah tragedi seminggu yang lalu... Saat Ryokou-san ibunda Hinami-chan, terbunuh oleh Merpati membuat Kaneki benar-benar frustasi. Dan lagi-lagi diambang kematian ketika Touka-chan dan dirinya membalaskan dendam Ryokou-san.

Tapi, walaupun kejadian-jadian yang telah menimpanya jauh dari nalar manusia biasa... Kaneki benar-benar bersyukur masih dapat menikmati kopi nikmat buatan meneger, sampai saat ini.

Dan... Naruto.

Ya tentang sebuah kebenaran pemuda sebayanya, yang menjadi pelanggan tetap Anteiku bahkan sangat akrab dengan Meneger dan seluruh karyawan Anteiku. Naruto Uzumaki pemuda dengan rambut kuning cerah setengkuk dan poni panjang yang menutupi mata kanannya itu ternyata adalah Ghoul mata satu sama seperti dirinya.

Clang~

Lonceng yang terdapat di atas pintu masuk bergoyang. Suara bel khas datangnya pelanggan berbunyi. Kaneki yang berada paling dekat dengan pintu masuk, memasang senyum ramah sembari mengucapkan salam.

"Sudah lama aku tidak datang ke tempat ini." Atmosfir di kedai itu tiba-tiba saja mencekam, ketika pria berwajah garang yang masuk, membuka suaranya. Kaneki mundur selangkah, aura yang dipancarkan pria bertubuh besar itu benar-benar tidak bersahabat.

"Ada perlu apa sampai Aogiri datang ke tempat ini? Yamori." Touka berucap tidak suka kepada pria berjas putih tersebut.

Saat ini di Anteiku hanya ada Kaneki, dan Touka. Meneger dan Yomo sedang pergi keluar, sedangkan tiga pegawai lainnya juga belum kembali dari jam istirahat.

"Ck, aku tidak ada urusan denganmu gadis kecil. Cepat beritahu aku dimana orang tua bangka itu!"

Betttz!

"Ck, dasar pengganggu!" Tendangan kaki kanan yang dilancarkan Touka dapat dengan mudah ditahan oleh Yamori,. Bahkan Yamori balik menyerang, dengan membanting Touka hingga membentur meja-meja.

"TOUKA-CHAN!" Kaneki reflek menyerang. Namun, pergerakannya harus terheti karena tanpa bisa ia sadari sebuah tangan kekar telah mencekik lehernya.

"Hmmm. Bau tubuhmu seperti wanita jalang itu. Apa kau ada hubungannya dengan Rize?" Kaneki melebarkan matanya. Ia tidak pernah menyangka topik hangat wanita bernama Rize, akan kembali muncul ke permukaan. Tiba-tiba saja Kaneki merasa sebuah kekuatan mengisi dirinya. Mungkin dikarenakan nama wanita yang telah merubah total hidupnya kembali dibicarakan? Siapa tahu.

Brakh!

Yamori agak terjungkal ke belakang menerima tendangan tiba-tiba dari Kaneki. Pria yang lebih akrab dengan sebutan Jason itu, tidak pernah menyangka bocah cupu dalam cekikkannya, memiliki kekuatan yang cukup untuk membuatnya lengah. "Ck. Boleh juga kau boc-"

Betzz!

Brakh!

Belum sempat Yamori menuntaskan ucapannya ia harus bungkam, saat tendangan Touka menggilas rahang kokohnya. Yamori agak limbung, namun dengan cepat ia dapat membalas serangan itu dengan menendang Touka. Dan membuat gadis Ghoul itu terpental menabrak dinding.

"Kuso!" Kaneki bangkit menerjang Yamori, akan tetapi hal itu malah membuat Yamori menyeringai. Menyadari sesuatu yang ganjil Kaneki mencoba merubah posisi geraknya. Namun, semua terlambat karena sebuah Kagune tipe Rinkaku telah terlebih dulu menembus perutnya dan membuat tubuhnya menabrak dinding.

"Ohok." Darah segar mengalir deras dari luka di perut Kaneki. Ia menahan cairan lengket yang mendobrak mulutnya agar tidak bocor keluar, namun tangannya tak cukup untuk menahan intensitas cairan amis itu, sehingga darah yang membanjiri krongkongannya terpaksa dimuntahkan dan mengotori pakai khas Antaiku, yang bolong di bagian perutnya.

"KUSOOOO!" Touka menembakan duri-duri Ukaku miliknya secara sepontan. Tapi lagi-lagi Yamori dengan mudah menangkis tembakan itu dengan Kagune miliknya yang telah mengganda.

"Burung sialan!"

Ckrak!

Yamori menghentikan aksinya untuk menyerang Touka yang sudah kelelahan dengan Kagune miliknya, saat suara pintu Cafe mengambil alih perhatiannya.

"Ano... Sepertinya aku mengganggu aktifitas kalian?" Seorang pemuda pirang diumur delapan belas tahun, tersenyum menyegarkan di ambang pintu masuk yang otomatis membuat Yamori kesal bukan main karena ia merasa diremehkan oleh pemuda itu.

"Na-naruto?" Touka dan Kaneki sweatdrop, karena kedatangan Naruto sangat menggelikan dan seperti orang bodoh yang tidak 'peka' terhadap situasi.

"Gomen, kalau begitu... Aku mohon undur diri." Naruto membalikan tubuhnya, bersiap melangkah pergi meninggalkan Anteiku, seakan-akan tidak terjadi apa'pun disalah satu kedai kopi distrik 20 tersebut.

Crash!

"Ck, kau fikir aku akan membiarkanmu kabur begitu saja setelah mengganggu kesenanganku? Jangan bercanda denganku bocah!"

"NA-NARUTO!" Touka dan Kaneki melebarkan mata, saat Kagune Jason tiba-tiba saja menusuk perut pemuda blonde itu. Mereka berdua bangkit dan bersiap untuk berlari ke arah Naruto. Namun, Kagune Yamori bergerak liar menghantam Touka dan Kaneki yang belum sempat bergerak, barang sejengkal'pun.

"Ara ara, Jason-san... Sepertinya kau sudah terlalu berlebihan disini."

Crash!

Kagune tentakel agak berduri milik Jason yang memiliki kandungan 5000 sel RC, terpotong dengan mudahnya oleh sebuah Kagune tipe Ukaku berbentuk pedang yang bergelayut manja di bahu kiri Naruto.

"Bukankan ini waktunya untuk menyerah..." Naruto memiringkan kepalannya sampai terdengar suara patah pada lehernya saat ia menengok ke arah belakang dan menatap pria besar itu dengan Kakugan merah menyala di mata kanannya.

"Iya'kan?"

.

.

.

.

.

.

XXXXXX HB : CW XXXXXX

.

.

.

.

.

Kantor Pusat CCG - Distrik 1 Tokyo, Jepang.

Amon Koutarou, berjalan tenang menyusuri koridor ramai kantor pusat CCG di bangsal 1 kota Tokyo. Tubuh tegap besar namun berisi yang diperoleh dari latihan intensip miliknya terbalut setelan jas formal hitam dengan dasi yang biasa digunakan Investigator Ghoul jika berada di makrkas pusat. Eksfresi wajahnya agak suram tertutup untaian poni hitam dari rambutnya. Ia masih mengingat kejadian seminggu yang lalu, ketika Investigator senior yang menjadi pembimbingnya tewas dalam misi pembasmian Ghoul Fueguchi.

Kureo Mado. Partner sekaligus atasan dan pembimbingnya itu... Begitu berharga bagi Amon. Banyak pelajaran dan pengetahuan yang ia dapat walaupun baru beberapa bulan bekerjasama.

Meski sifat pria paruh baya itu yang kelewat 'nyeleneh' namun, Amon tetap menghormati pria itu layaknya orang tua. Ia benar-benar kagum dengan sosok Mado. Baginya... Mado adalah opsesi terbesar dalam pekerjaannya sebagai Investigator. Tapi... Walaupun begitu tetap saja Amon tidak bisa menyelamatkan nyawa seorang Kureo Mado.

Penyesalan terukir di hatinya, kekecewaan mengubah pandangan hidupnya, dan kebencian memantapkan tekatnya untuk menuntut balas kepada Ghoul yang sudah membunuh Partner berhargannya tersebut. Sehaingga ia bersumpah akan membasmi seluruh Ghoul yang menghalangi jalannya.

Namun...

Semua itu runtuh, saat ia bertemu dengan seorang Ghoul unik yang belum pernah ia temui selama ia menjadi seorang Investigator.

Ghoul penutup mata itu tidak seperti Ghoul lain.

Ghoul itu menahan diri entah mengap.

Ghoul itu berkata tidak ingin membunuh manusia atau tidak mau menjadi pembunuh.

Amon sempat tidak mempercayai ucapan Ghoul itu, karena pada dasarnya Ghoul adalah musuh alami, bagi manusia. Namun... Sekali lagi Ghoul itu menangis tersedu-sedu dan membiarkan Amon hidup walaupun kemenangan sudah di depan mata.

"Amon-san." Amon tersentak dari lamunannya. Ia menengok ke kiri dan mendapati seorang pemuda diumur 18 yang berjalan disebelahnya.

"Ada apa, Uchiha-san?" Pemuda yang memanggil Amon adalah Uchiha Sasuke. Seorang Investigator muda yang baru-baru ini mendapatkan promosi sebagai Investigator kelas satu diusia mudanya. Menurut rumor yang beredar, pemuda keturunan klan elit Uchiha yang satu tingkat dibawah Klan Washuu penguasa CCG itu, adalah kandidat yang digonjang-ganjinkan akan melebihi Arima Kishou Sang Grim Reaper.

"Shinohara-san memanggil kita."

"Kalau begitu, ayo kita menemui Shinohara-san."

"Hn." Setelah jawaban ambigu dari Sasuke itu, Amon dan pemuda raven tersebut berbalik arah dan berjalan menuju kantor penyelidik Special Class Shinohara.

.

.

.

.

.

.

XXXXXX HB : CW XXXXXX

.

.

.

.

.

Trank!

Benturan dua Kagune berbeda jenis memekikan telinga layaknya logam yang bergesekan. Naruto melompat mundur menghindari hujaman Kagune Tentakel ungu milik Jason. Dengan reflek yang sudah terasah, Kagune Ukaku berbentuk Tripel Blade's milik pemuda Blonde itu bertahan sekaligus memotong Kagune lawan yang bergerak ganas.

Crash!

Jason kembali dibuat melebarkan matanya, baru kali ini ada yang mampu memotong Kagune kebanggaannya dan itu terjadi dua kali berturut-turut. "Sialan!"

"Heh? Ada apa Jason-san? Apa kau tersinggung, aku memotong tentakel menjijikan itu?" Naruto menyeringai dengan perubahan raut wajah Yamori yang semakin mengeras. "Hmm... Sudah kuduga, kau memang lemah."

"A-apa!" Jason dibuat kehabisan kata-kata oleh pernyataan Naruto. Baru kali ini ada yang mengejeknya lemah! Karena bagaimana'pun dan pada dasarnya ia tidaklah lemah seperti apa yang dikatakan pemuda Blonde itu. "Ck. Hahaha kau benar-benar membuatku marah, brengsek!"

"Oooh~ maafkan diri ini jika membuat anda marah Jason-chan. Tapi... Itu memanglah kenyataanya!"

Kembali Naruto menerjang Jason. Tripel Blade's di bahu kirinya mencoba memotong pria besar itu. Namun, alih-alih memisahkan tubuh lawannya menjadi dua. Kagune tiga pedang merah menyala itu malah memotong meja kasir menjadi dua.

Brakh!

Naruto terpental menerima tendangan Jason tepat di pinggang, tapi ia masih mampu menahan tubuhnya agar tidak membentur dengan menjejak dinding, dan bersalto ke depan. "Sudah kukatakan, kau itu lemah Jason."

"BERANINYA KAU BOCAH!"

Gomprang!

Naruto kembali bersalto ke belakang menghindari duri-duri Ukaku yang ditembakan dari arah luar jendela. Ia tahu persis siapa pemilik duri Ukaku itu, namun ia masih ragu apa benar orang itu adalah orang yang ia kenal.

"Yo. Lama tak berjumpa Naruto." Rambut biru keunguan, sayap Ukaku merah kebiruan layaknya api berkobar, dan wajah yang hampir sama dengan Touka. Kini seorang pemuda diumur 16 berdiri diambang jendela pecah yang beberapa waktu masih memiliki kaca.

"Ayato-kun? Jadi benar kau bergabung dengan Aogiri." Pemuda yang disebut Ayato itu hanya mengangguk menanggapi pertanyaan atau lebih tepatnya pernyataan,Naruto.

"A-ayato?!"

Tanpa memperdulikan Touka yang Syok melihat kehadirannya, Ayato berjalan mendekati Kaneki yang kini tengah pingsan. "Jason, apa saja yang kau lakukan, sampai selama ini?" Jason tak menjawab, ia hanya mendecih tidak suka dengan pertanyaan Ayato. "Padahal kau hanya perlu membawa Mata satu ini dan pergi tanpa perlu melawan orang itu." tanpa basa-basi Ayato menangkat tubuh Kaneki dan hendak memasukkannya ke dalam karung, sebelum...

"Hentikan itu Ayato. Aku tidak akan membiarkanmu membawa Kaneki-kun." Tripel Blade's kembali terbentuk dari bahu Naruto. "Walaupun, pada kenyataanya... kau adalah adik kandung Touka-chan.

Wush~

Trank!

Ayato menahan tebasan Naruto dengan sayap Ukaku miliknya. Kembali percikan bunga api bertaburan disana-sini. Tanpa menunggu jeda Naruto melompat ke kiri dan kembali menyerang Ayato, namun Jason sudah menunggu di arah itu dan menahan serangan Naruto.

"Jika kau memang datang ke tempat ini untuk membawa bocah itu, pergilah Ayato. Biarkan aku bersenang-sendang dengan orang ini." Naruto mendecih tidak suka. Ucapan Jason seakan-akan meremehkan dirinya.

"Ck. Kau terlalu meremehkanku, Yamori-san. Kau fikir kau mampu mengalahkanku? Hahaha benar-benar lelucon yang menggelikan dari makhluk penyuka sesama jenis sepertimu." Naruto kembali menyeringai. Raut wajah kesal pria garang itu benar-benar membuatnya ingin tertawa sekeras-keranya sekarang. Namun, tidak ada waktu untuk itu, karena di hadapannya kini, dua Kagune tentakel Jason sudah bergerak liar memburunya.

Brakh!

Brakh!

Brakh!

Ghoul mata satu bernama Naruto Uzumaki itu melompat kesana-kemari, menghindari keganasan senjata utama Ghoul milik Yamori. Tapi semua serangan itu tidak ada satu'pun yang mengenainya, karena Naruo dapat menggindari itu semua, selayaknya ia bermain lompat tali.

"Huh? Apa apa Jason-chan? Kenapa seranganmu tidak ada yang dapat mengenaiku. "

"Hahahaha." Seringai di bibir Naruto hilang digantikan raut bingung. "Kau sudah tertipu Naruto."

"!" Selepas ucapan itu, Naruto membelakakan mata karena mengerti maksud Jason. Kini ditempat itu hanya ada Touka seorang, yang tengah pingsan. Sedangkan Kaneki...

"KUSO!"

Sudah hilang dari Anteiku dan dibawa pergi oleh Ayato.

.

.

.

.

.

.

To Be Continued. . . .

.

.

.

.

.

AN: Yo~ lama tak berjumpa Minna-san. Kali ini saya kembali membawa chapter 2 dari Fic HBC, yang mana kita ketahui bawhwa chapter kemarin adalah spesial edisi untuk menambah misteri hubungan Naruto dan Kurama. Maaf jika kali ini Wordnya juga masih pendek tapi saya berjanji... Di chapter yang akan datang saya akan menambah jumlah word disetiap Chapter.

Ah satu lagi, maafkan saya yang belum bisa mengupdate fic The DxD dikarenakan kesibukan yang menumpuk dan janji saya yang akan mengupdatenya setelah 10K+ Word. Sejujurnya sih saya sudah menulis chapter 22 sampai 8 K+ tapi eh... Saya malah lebih tertarik dengan Manga One Piece setelah membaca Akhir Arc Dressrosa dan jatuhnya Doffy :v apa lagi chapter kemarin yang benar-benar Kontroversial. Wuiih saya jadi ketagihan sama OP hahaha #Dibacok.

Ah... Malah curhat. Hehehe. Ok akhir kata... Sampai jumpa di chapter selanjutnya~

Salam Anti-Mainstream!