Iam gonna get u

Part 3

.

.

Bagaimana ini baek, ada security. Bisa mati kita jika melihatku dengan sehun seperti ini"Luhan berjalan mundur sambil membopong tubuh sehun yang sudah tidak sadarkan diri karna pengaruh alkohol

"Kau bersembunyi disana dulu, aku akan mengalihkan satpam itu"intrupsi baekhyun pada luhan dan langsung berjalan mendekati post security itu

Luhan menarik sehun ke bersembunyi di balik semak-semak agar tidak terlihat security yang menjaga di post "Astaga tubuhnya berat sekali "eluhnya sambil berusaha mungkin menahan badan sehun

"Kau benar-benar mabuk ,eoh? "Luhan menampar nampar pipi sehun namun tidak ada reaksi dari sang empunya, kepala sehun hanya menyender di bahu luhan dengan sedikit mendengkur kecil menandakan ia benar-benar tidak sadar sama sekali "Sedang tidurpun kau terlihat tampan"

Melihat wajah sehun ia jadi mengingat kejadian tadi malam, berawal sehun ingin mengerjainya menawarkan taruhan untuk menghambiskan sebotol vodka. Jika berhasil menghabiskan minuman itu dengan kuat maka pemenangnya boleh meminta apapun . Trik bodoh sehun yang awalnya ingin mengerjai luhan namun ia sendiri yang terjebak dalam permainannya.

Pasti sehun tidak akan menyangka apa yang ia perbuat karna permainannya itu

Flashback

Setelah mereka berbincang-bincang sederhana di meja bar, akhirnya kris mengusulkan duduk di table vvip agar lebih leluasa mengobrol, awalnya sehun menolak satu table dengan luhan dan temannya itu tapi kris memaksa apa boleh buat jika tidak ada kris dengan apa ia membayar minumannya ini

"Bagaimana kalau kita bermain game"celetuk kris memecahkan keheningan diantara mereka

Sehun dengan cepat menggelengkan kepalanya "Kalian saja, aku ingin meniduri wanita malam ini"ia mulai berdiri namun langsung ditahan kris " Aku punyapermainan menguntungkan untuk dirimu, kuharap kau tertarik "bisik kris yang membuat sehun menaikkan alisnya sebelah dan mulai mendudukkan dirinya lagi di sofa

"Jadi game ini siapa yang akan bertahan minum vodka secara terus menerus pemenangnya boleh meminta apapun dari yang kalah, hanya kalian bertiga ya aku mengendarai mobil tidak mungkin harus mabuk"Ucap kris

"Sepertinya aku juga tidak bisa, jika aku mabuk dan luhan mabuk siapa yang menuntun sampai asrama, mungkin luhan dan sehun saja"Ucap baekhyun

Kris menoleh kearah sehun yang menggepulkan rokoknya "Bagaimana jika kalian berdua saja yang bermain"

"No problem, asal harus konsisten dengan konsekuensi yang kalah."balas sehun sambil melirik luhan datar

"Apa yang kau mau jika aku kalah "Tanya luhan pada akhirnya, sungguh sebenarnya ia sangat takut jika bertanding minum, ia bukanlah peminum kuat

"Jika aku yang menang kau harus pindah kamar dari ku dan satu lagi jangan pernah mendekatiku lagi. Oh kalau bisa kau pindah kelas"Ucap sehun sambil melipat tangannya di dada menatap luhan dengan menaikkan alis nya

Luhan kini melirik kearah baekhyun dengan tatapan 'apa yang harus aku lakukan' mengerti dengan tatapan luhan, baekhyun menganggukkan kepalanya "Jangan khawatir ikuti saja"bisiknya pelan di telinga luhan

"Baiklah, tapi jika aku yang menang" Luhan mengetuk ngetuk gelas nya dengan kukunya sambil tersenyum pada Sehun"Kau mengizinkan aku menciummu dan pindah tempat duduk denganku"

Sehun menggeleng dengan cepat "Aku menolak jika untuk berciuman"

"Yasudah, aku tidak jadi ikut taruhanmu"Jawab luhan sambil mengedikkan bahunya

"Jadi kau takut kalah pada dia hun? Payah sekali"Ucap kris yang berada di sebelah sehun

"Bukan begitu kris tapi-okelah deal aku cukup percaya diri jika aku yang menang"Ucap sehun akhirnya, lagipula ia percaya ia tidak mungkin kalah dari seorang luhan namja yang tidak bisa dibilang lelaki sebenarnya, lihat saja dari gayanya dan stylenya. Memaksakan sekali ingin badboy tapi wajah di poles seperti boneka, ckck

"Deal ya" Luhan mengulurkan tangannya didepan sehun

"Deal" Sehun menjabat tangan luhan

"Jadi kalian ingin meminum apa"tanya baekhyun "

Kris memegang dagunya sambil berfikir minuman apa yang cocok "Spirytus Vodka bagaimana?"

Luhan dan baekhyun membelakkan matanya, yang benar saja mereka memesan minuman mahal itu yang seharga uang bulanan mereka dan lagi bukan karna harganya kadar alkohol minuman itu hampir 100%

Baekhyun menatap kris tidak percaya"Kau yakin? itu sangat mahal dan kami tidak sanggup membayar itu-"

"Aku yang membayar minuman kalian semua, tenang saja."

Luhan mengigit bibirnya takut sambil melirik kearah sehun yang masih santai menggepulkan asap rokoknya, ia rasanya ingin menyerah saja ikut permainan ini, bagaimana jika ia kalah dan tidak bisa mendekati sehun lagi? ia sudah menghabiskan jiwa raganya untuk mengubah dirinya agar sehun terpesona padanya-"Aku keberatan"

Sehun menyunggingkan bibirnya "Kau takut? mundur sebelum bermain dinyatakan kalah"

"Alkholnya begitu tinggi, aku masih 19 tahun dan itu tidak boleh"

"Aku juga 19 tahun dan aku tidak peduli, so jika kau keberatan kau dinyatakan kalah mulai hari ini rapikan barangmu pindah kamar dari-"

"Oke baiklah aku tidak keberatan, baek tolong ambilkan dua botol "ucap luhan akhirnya, ia tidak mungkin menyerah sampai sini saja, ia pasti akan menang!

...

Berapa menit menunggu baekhyun mengambilkan minuman dan gelas akhirnya ia datang dengan didampingi bartender yang membawakan gelas, dua vodka , dan satu pitcher bir biasa untuk diminum baekhyun dan kris

"Guys ini dua botol vodka"Baekhyun meletakkan masing-masing botol itu dimeja dan mulai duduk disebelah luhan yang sudah mulai ketar ketir akan kalah "kau tenang saja, cairan dibotolmu sudah ku ganti dengan beer biasa"bisik baekhyun pada telinga luhan, luhan akhirnya bernafas lega

"Oke ayo mulai saja" Ucap luhan yang tidak sabar melihat kegagalan jebakan sehun

"Kris kau menuangkan untuk sehun dan aku menuangkan untuk luhan "Intrupsi baekhyun yang diangguki kris

"Baiklah, kurasa ini akan jadi moment yang seru"

1 jam kemudian

Luhan dengan mata sayunya sedikit memejamkan sebentar matanya kemudian membuka matanya lagi. Ia rasa ia sudah meminum minumannya sudah setengahnya habis

Sedangkan sehun

Kondisinya jauh lebih buruk dari luhan, matanya yang memerah sudah sangat sayu dan ia rasa palanya kini sudah sangat pusing sekali, ia rasanya ingin menidurkan palanya sejenak saja. Jujur saja sebenarnya ia tidak kuat lagi meneguk minuman itu lagi walau sudah tinggal sedikit lagi

Kris membantu menuangkan minumannya ke gelas sehun "Hun jangan mau kalah dengan luhan"ia menepuk bahu sehun agar semangat

Baekhyun pun juga melakukan yang sama pada luhan menuangkan minumannya ke gelas minim luhan sambil mendekatkan bibirnya di kuping luhan "Berpura pura lah sangat mabuk han"

"Ini aku asli mabuk baek! Kau bilang kau menukar minuman yang alkoholnya sedikit"balas luhan dengan berbisik kecil "Tapi ini apa? perut ku panas"

"Ck, kau cemen sekali han ini hanya 10%. Sudah jangan banyak bicara yang penting kau tidak akan pingsan hanya meminum ini"

Ia meneguk kembali minumannya, jujur saja walau alkohol nya memang tidak begitu terasa, minum secara terus menerus membuat ia pusing, apalagi jika ia benar-benar meminum vodka itu, dua gelas mungkin ia sudah pingsan dia bukanlah peminum kuat.

Sehun menyenderkan badannya disofa sambil memegang palanya yang sudah sangat pusing, sial sekali mengapa ia jadi lemah seperti ini. Ia tidak mungkin kalah dengan luhan!

"Kurasa sehun sudah tanda-tanda ingin pingsan "sindir kris melirik sehun yang terlihat kusut sekali "Payah sekali"

"A-aku masih kuat sialan!"Sehun menegakkan badannya lagi dan menuangkan kembali minuman itu ke gelas minimnya dan meneguknya kembali

Luhan pun melakukannya juga, sambil berdoa dalam hati semoga sehun cepat menyerah dan ia bisa mencium bibirnya sepuasnya

Dan sepertinya doa luhan terkabul, tak berapa menit kemudian ternyata tiga gelas sudah membuat sehun tidak berdaya dengan menjatuhkan kepalanya dimeja

"Sehun?"Kris menggerakkan badan sehun "Hoi kau masih sadar tidak"

"Hngg"

"Dia sudah k.o

"Ehe ehe apa aku bisaa menciumnya?"Ucap luhan sambil mendekatkan diri ke meja agar ia bisa menjangkau kepala sehun yang tertidur di meja "Sayaaangg ayo kita berciuman"

Baekhyun hanya memutar bola matanya malas, ia tau luhan hanya bersandiwara bersikap seperti itu agar terlihat ia juga mabuk berat "Hannn ini sudah jam 3 kita hari ini sekolah. Ayo pulangg!' Baekhyun menarik paksa tubuh luhan, namun luhan mengeraskan badannya dan memegang pinggiran sofa

"Aku mau bolos saja baekkk, aku mau sama sehun"Luhan tetap berpegangan pada pinggiran sofa sambil menggelengkan kepalanya

"Oh ayolah han, kita ini anak asrama bukan anak sekolah biasa yang mudah saja bolos. Kau bisa menciumnya ketika diasrama nanti, mencari taxi tidak gampang han! "

Kris yang melihat keributan antara kedua lelaki imut itu hanya terkikik pelan, betapa menggemaskannya lelaki di korea yang berwajah imut itu seperti luhan dan baekhyun "Hey kalian tidak perlu mencari taxi, aku yang mengantar kalian keasrama bersama sehun juga"

"Ah—ah tapi maaf sekali jadi merepotkanmu"Ucap baekhyun yang merasa tidak enak, padahal mereka baru kenal baru berapa jam dan lagi ia juga bukan teman dekat sehun

"Tidak, tidak sama sekali merepotkan ku. Karna kalian teman dari sehun kalian temanku juga"

...

Kini mereka sudah didalam mobil kris, baekhyun yang duduk didepan disebelah kris dan luhan dibelakang bersama sehun

"Ehem, Jadiii apa aku sudah bisa mencium sehunn?"Ucap luhan yang memecahkan keheningan di mobil kris

"Kau yakin ingin menciumnya disini?"Tanya kris sambil melirik luhan sebentar lewat spion

"Kenapa eoohhh? Lagipula Aku sudah biasa berciuman didepan orang hihihi"jawab luhan sambil tertawa cengengesan karna pengaruh alkohol dengan melirik balik kris lewat spion

"Tidak bukan begitu, aku tahu sekali sifat sehun. Jika mabuk berat seperti itu nafsunya sangat tinggi dan-"

"Owhhhhh benarkahh? Kalau begituu aku sangat senangggg" Luhan mendekati sehun yang tertidur di pojokan pintu mobil

"Tapi dia bisa memper—(kosamu)"

"Emh"

Dan sepertinya kris sudah telat memberi warning pada luhan, luhan kini sudah menciummi bibir sehun tampa peduli dengan ucapan kris

Baekhyun memutar badannya kebelakang "Ow ow luhan agresif sekali"ia terkikik melihat luhan yang memojokkan sehun sambil menciumnya

"Luhan aku bersungguh-sungguh kau bisa diserang dimobilku. Ohh aku tidak ingin mobilku bermuncratan sperma kalian"ucap kris lagi yang tidak didengar luhan, dipikiran luhan kini hanya nafsu yang mengebu-ngebu. Ia tidak peduli konsekuensinya. Pokoknya ia harus mendapatkan sehun!

"Kurasa tidak mungkin sehun melakukan sex pada luhan dia tidak gay"Ucap baekhyun memutar kembali badannya menghadap ke depan

"Percayalah padaku sehun itu nafsunya sangat tinggi jika sedang mabuk, dia tidak pandang gen-(der)"

BRUKK

Belum sempat kris menyelesaikan ucapannya kini luhan sudah berada di kukungan sehun dengan saling melumat liar

Mendengar suara dari belakang baekhyun spontan memutar badannya lagi kebelakang "Kurasa sudah terlambat"

Kris menghela nafasnya sambil melirik luhan dan sehun lewat spion "Hah, baek apa asrama mu masih jauh?"

"Kurasa masih jauh"balas baekhyun sambil mengeluarkan handphone dan mengambil beberapa gambar adegan sehun dan luhan "Woooww uwoww mereka hot sekaliii! "

Kris mengusak-ngusak rambutnya, ia tahu jika sudah begini apa yang terjadi setelah ini"Habislah mobilku yang unyu ini "

Luhan mulai mendongakan kepalanya ketika sehun menurunkan ciumannya ke lehernya, luhan kini hanya mengenakan kaos oblongnya, jaketnya sudah tidak tahu ia lempar kemana, ia tidak menyangka sehun jika mabuk seagresif ini menyerangnya dan tidak peduli jika dirinya ini lelaki.

Sehun masih terus mencumbu leher luhan, sedangkan luhan masih bersusah payah menurunkan celana jeans sehun

"Se-sehunh jangan digigit"luhan sedikit meringis ketika sehun mengigiti bahunya dengan beringas. ia menarik rambut sehun untuk mencium bibir sehun lagi dengan mengebu-ngebu.

Tangan sehun mulai masuk kedalam kaos oblong luhan dengan mengelus-ngelus sekitarnya

Sedangkan yang berada di depan mati-matian mengabaikan erangan erangan terkutuk dari luhan yang membuat mereka jadi turn on

Baekhyun membesarkan volume musik di mobil kris "Bisa bisa aku ikut tegang ,shit"

"Harusnya sehun ku letakkan dibagasi jika tahu seperti ini. Percaya padaku mereka tidak akan berciuman saja"Ucap kris sedikit menyesali ia melupakan penyakit sehun jika sudah mabuk, ia bukan tidak senang mereka melakukan sex tapi ia sangat anti sekali dengan sperma orang yang bercipratan di mobil kesayangannya ini

"Lalu aku harus apa,eoh? Menengahi mereka yang sedang asik memadu cinta? Bukankah aku terlihat kejam?"

"Hari ini kalian bolos saja bagaimana?"

Baekhyun melempar boneka yang berada di dashboard mobil kris "Kau ingin aku dihukum 7 hari 7 malam,eoh?! Asrama ku begitu ketat! kau mau ajak kemana eoh?"

"Ayolah bolos saja, kita ke hotel saja biarkan mereka melakukannya dihotel. Aku masih tidak rela mobil unyu ku ini ternodai sperma"

"Lalu aku bagaimana?!"

"Ya kau denganku!"

Baekhyun langsung berjengit kaget "MAKSUDMU?! Oh maaf saja aku sudah punya pacar tuan kris. Aku tidak bisa melakukan sex selain dengan pacarku"

"YAK! Bukan begitu maksudku! Aku seratus persen penyuka wanita! kau bersamaku tidak melakukan apa-apa. Ya seperti anak lelaki sewajarnya"

Baekhyun menggelengkan kepalanya "Tetap saja aku tidak mau bolos! Kau berkendaralah yang cepat"

"Ck " Kris hanya berdecak sebal sambil menancap gas mobil dengan cepat

Dibiarkan begitu saja Luhan dan sehun sudah naked, bahkan kini luhan sudah berada dipangkuan sehun sambil menaik turunkan badannya "Anghh sehunh sehunnnnnn"

"Ah aku tidak tau lagi tanggapan orang melihat mobilku bergenjot seperti ini" ucap kris yang mulai merasakan mobilnya bergerak-gerak

"Haish sial aku melihat mereka"Baekhyun memutar spion kearah kris, ia tidak ingin melihat pantulan adegan erotis yang membuatnya menegang. Lihatlah sekarang celana baekhyun sudah menggelembung, bagaimana tidak? Baekhyun yang terbilang notabene hyper sex harus menahan nafsunya mendengar desahan erotis secara live, ini benar-benar menyakitkan guys.

"Dan pada akhirnya mereka bergenjot juga. huhuhu maafkan aku mobilku tercinta"

"Aku sebenarnya tidak masalah dengan mereka yang melakukan sex. Tapi aku ikut horny! menyakitkan sekali jika tidak melampiaskannya"baekhyun mengelus juniornya yang ia rasa sudah sesak didalam

Kris melirik sebentar kearah celana baekhyun yang memang terlihat begitu menggembung "Ehem, maaf saja baekhyun. Saya tidak bisa membantumu"

Baekhyun menolehkan kepalanya pada kris dengan meleparkan tatapan tajam"Aku tidak sedang mengkodemu, sialan! aku sudah terbiasa dengan pacarku"

"Angh ahh sehun sehunhh mhh"

Lagi lagi suara erotis luhan kembali terdengar, bahkan kini suaranya yang merendam musik di mobil kris

"Tak bisakah kau tidak mendesah luhan, aku tau kau sedang merasakan duniamu. Kau ingin ku serang juga mendesah seperti itu"Ucap kris sambil melirik sebentar kearah spion, dan akhirnya dia menyesali melirik kedua insan itu sedang bergulat dengan kesenangannya "Oh sial aku harus fapfap"

Sehun yang masih dikuasai nafsu ia terus membantu luhan menggenjot badannya dengan cepat disertai nafas yang memburu, dan luhan hanya bisa mengerang sambil mengocok penisnya sendiri "Hunnnhh "

"Hm kau cantik"Ucap sehun memandang sayu luhan yang mengigit bibirnya

Luhan yang mendengar itu tentu saja hatinya berbunga-bunga walau ia tau itu hanya pengaruh alkohol sehun berbicara seperti itu "Emhh bi-bisakah kau seperti ini terushh "luhan mengalungkan tangannya di leher sehun, sehun tidak menjawab luhan melainkan mengecupi leher luhan sambil terus menaik turunkan pinggang luhan

"Oh shit apa masih jauh asramamu?"kris benar-benar sudah tidak tahan lagi berada didalam mobilnya mendengar suara penyatuan tubuh mereka dan lagi luhan terus saja mendesah kencang

"Sedikit lagi, sudah kau jalan saja kris jangan banyak bicaraaa!"

Flashback end

Kini luhan dengan langkah sedikit terseok sambil membopong tubuh sehun masuk keasrama yang terlihat sekali begitu sepi di loby "Ah sialan masih nyeri" sampai ia didepan lift ia langsung menekan tombol lift tersebut, sambil menunggu lift terbuka ia sesekali merapatkan pahanya meredakan rasa ngilu yang menyerangnya

Bayangkan saja setelah melakukan sex, ia harus membopong tubuh sehun dengan susah payah bahkan harus mengendap-endap, oh ia tidak tau lagi menahan rasa sakitnya seperti apa

TING

Setelah pintu lift itu terbuka luhan langsung menyeret masuk tubuh sehun tampa melihat jika di lift tersebut ada seseorang yang menatapnya kaget.

"Luhan?"

"E-eh kyungsoo"Luhan sedikit kaget melihat keberadaan kyungsoo, bagaimana mungkin sepagi ini siswa masih berkeliaran

"Kau dari mana em dengan anak baru ini? "tanya kyungsoo sambil menatap heran pada luhan dan sehun yang terlihat sekali berantakan "Anak baru ini mabuk?"

"Hhh i-iya dia mabuk. Jadi aku membantunya"jawab luhan sedikit kikuk pada kyungsoo "Ngomong ngomong sedang apa sendirian keluar pagi seperti ini?"tanya luhan yang sebenarnya hanya mengalihkan kyungsoo yang terlihat ingin mengintrogasinya

Kyungsoo mengeluarkan sebuah kotak susu yang berwarna hijau yang sudah pasti itu susu green tea "Aku beli susu ini"

"Kenapa tidak dipagi hari saja? Ini bahkan masih gelap"

"Ah akan rame jika supermarket menjelang berangkat sekolah. Aku harus membuatnya di

pagi-pagi hari untuk sarapan terutama buat dibawa ke sekolah."jawab kyungsoo sambil nyengir

Luhan hanya menggelengkan kepalanya, memang tak aneh lagi seorang kyungsoo ketua asrama xoxo ini menggilai greentea "E kyungsoo—"

"Ya kenapa?"

"Bisakah kau jangan memberitahu siapapun, jika kau bertemu denganku dan sehun—"

"Iya aku tahu luhan, tampa kau beritahu aku juga tahu. Kau pasti akan mendapat masalah besar jika ketua asramamu melihat mu pulang pagi"Balas kyungsoo

Luhan hanya tersenyum kikuk "Ehehe gomawo kyung, aku janji kok tidak melakukan lagi.."

"Santai saja han, selagi bukan anak asrama ku aku tidak ikut campur tangan"Ucap kyungsoo

...

Luhan merebahkan tubuh sehun ke kasurnya, ia melepaskan kedua sepatu sehun dan melepaskan jaket yang dikenakan sehun "Maaf sehun, aku melakukan kecurangan." Sebenarnya ia tidak enak hati karna ia menjebak sehun untuk ke egoisannya

Luhan tidak tau apa reaksi sehun jika bangun dan ingat kalau dia melakukan sex dengan dirinya, mungkin ia akan menjauhinya atau entahlah. Sebenarnya luhan hanya ingin dekat dengan sehun namun sehun begitu jijik padanya, bahkan hanya sekedar menatapnya ia tidak mau

Luhan melangkah ke lemarinya, ia mengambil baju seragamnya serta merapikan buku-buku pelajarannya. Setelah semuanya sudah rapi, ia beranjak keluar dari kamarnya.

.

.

.

Kantin

"Pagi yang cerah, tapi mengapa hati ku tetap seperti ini"Ucap jongin sambil memandang kearah luar jendela, jongin kali ini duduk bersampingan dengan etalase kaca sambil menatap hampa pemandangan diluar

"Tak bisakah hidupmu sehari saja terlihat bahagia. Walaupun pura-pura bahagia"Ucap xiumin yang berada duduk dihadapan kai sambil menikmati sarapannya, mendengar puitisan jongin ia merasa sarapannya tak lagi nikmat

Jongin akhirnya mengalihkan pandangannya ke meja sambil menatap sarapannya hampa"Aku sudah pura-pura bahagia jika bersama luhan"

"Jadi jika kau bersama kami, kau tidak bahagia?"Ucap chanyeol sambil melirik sini jongin yang berada dihadapannya

"Makanya kau dukung aku dengan luhan agar aku menjadi bahagia terus"Balas kai dengan mencebikkan bibirnya

"Kau memaksakan kenyataan jongin item"Jawab chanyeol "Jadi kurasa kau mundur saja"

"Sudahlah jangan berantam aku sedang mencoba menikmati makanan ku"Celetuk tao sambil memakan soupnya setenang mungkin

"Padahal kuharap kai bisa berpura-pura bahagia terus jika bersama kita. Kau tau kai? betapa depresinya aku melihat wajah kecutmu itu? Ckck "Coletah xiumin lagi yang benar-benar kesal melihat wajah jongin semakin menekuk, jika ia sudah mengeluarkan wajah seperti itu mereka semua akan kena imbasnya

"Aku seperti ini karna anak baru sialan itu! Aku sungguh tidak tenang jika luhan se kamar dengan sehun. Dan lagi luhan terus mendekatinya. Apakah aku harus membuat wajahku tersenyum? sedangkan hatiku benar-benar hancur, hikzzzz"Kai dengan dramatisnya memukul mukul dadanya, mengungkapkan betapa pedihnya hatinya sekarang ini

"Sudahlah jongin, sekarang makanlah makananmu dengan tenang. jangan membuat mejaku bergoyang karna mu sialan! Ini soup kesukaanku! Aku tidak membiarkan sedikitpun kuah ini jatuh."

"Aku tidak peduli Zitao! Dan sekarang luhan tidak bersama kita?! Sedang apa dia dikamarnya dengan sehun hingga belum kesini?! Apa mereka berpeluk-pelukan lagi dibelakangku?"Umpat kai dengan tidak sengaja menyenggol tao yang sedang menyuruput sup kuahnya hingga kini supnya terjatuh mengenaskan dipahanya

"KIM JONGIN SIALAN! SUDAH KUBILANGGG TENANGLAHH SEDIKIT!"pekik tao dengan perasaan kesalnya, jika tidak ingat teman ia rasanya ingin mengeluarkan jurus wushunya " Oh soupku tercinta"tao dengan sedihnya mengangkat mangkuk soupnya yang sebelumnya terlungkup di pahanya, padahal ini kiriman ibunya dari cina. Ia merasakan soup ini mungkin setahun sekali karna ibunya jarang sekali mengirimkan ia makanan kesukaannya

"Ehehe maaf tao.. aku akan belikan lagi jika kau mau"

"INI SOUP KESUKAAN KU DI CINAA! TIDAK ADA DIKOREAA"bentak tao dengan perasaan yang masih kesal, padahal ia sudah setenang mungkin untuk menikmati soupnya tapi pada akhirnya soupnya terjatuh juga.

Chanyeol hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat jongin dan tao, bukan hal yang tidak biasa lagi jika mereka berantam karna ulah kai"Luhan dikamar baekhyun hari ini jadi kau tenang saja item."

"Nah nah itu luhan baekhyun! Percayalah mereka pasti kesini sebelum bel. Tidak mungkin mereka tidak sarapan sebelum pelajaran, sangat mustahil"ucap xiumin sambil memandang luhan dan baekhyun berjalan ketempatnya sambil membawa nampan"Kurasa ada yang aneh dari mereka "ucapnya setelah menyadari kejanggalan mereka berdua

"Aneh?"

Mereka semua menoleh kearah luhan dan baekhyun yang semakin mendekati meja mereka

"Lu-luhan? "Kai tercengang melihat penampilan luhan. Ia yang tadinya ia ingin menuangkan pemanis minumannya ke coffenya jadi salah menuangkan ke nasi xiumin dan sayangnya xiumin tidak menyadarinya

Luhan dan baekhyun hanya tersenyum menyeringgai, mereka berdua langsung duduk ditempat teman-temannya

"Kau apa kan dia baek?"tanya chanyeol yang melihat penampilan luhan yang tidak biasanya. Rambut merah, wajahnya terlihat glowing dan jangan lupakan tindikan di kuping luhan

"Hanya mengubahnya sedikit hihihi"jawab baekhyun

"Apanya sedikit ! dia berubah dari atas sampai bawah."ucap xiumin yang menatap luhan lagi "Tapi aku suka , terlihat lebih good looking daripada sebelumnya"lanjutnya lagi sambil memakan nasinya dan mulai menggernyitkan dahinya "Kok ada manis manisnya nasi ku"

"TAO CEPAT PINDAH! "jongin menarik paksa tao agar ia duduk disebelah luhan, dengan perasaan masih kesal ia berpindah tempat duduk dengan kai

"Hihihi bagaimana aku terlihat mempesona kan?"Ucap luhan sambil menggerling pada teman-temanya

"SANGAT MEMPESONA LUHAN! dengar jantungku berdetak terus"jawab kai yang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari luhan, entah mengapa sekarang rasa cintanya semakin besar

"Aku mulai curiga atas perubahan luhan. apa kau sedang ingin membuat seseorang terpesona padamu?"tanya xiumin menyipitkan matanya melirik luhan

"Em hanya ingin merubah penampilan"jawab luhan santai "Apakah salah?"

"Ehem tidak sih.."Balas xiumin lagi

"Mungkin luhan berubah agar aku semakin mencintainya, benarkan sayang?"Jongin mengelus dagu luhan dan luhan hanya memutar bola matanya keatas melihat jongin melakukan aksi menggodanya

"Sudah cukup jongin, aku sedang tidak mood"Luhan menghempaskan tangan jongin dari dagunya

"Mengapa mata kalian berdua merah seperti tidak tidur setahun?"Tanya chanyeol yang menyadari baekhyun dan luhan terlihat sekali matanya terlihat lelah, mata yang merah dan ada lingkaran hitam diarea matanya

"Kami tidur terlalu lama tadi malam jadi seperti ini"Balas baekhyun sambil menidurkan kepalanya dibahu chanyeol "Jangan tanya apa-apa lagi oke, aku sedang lelah biarkan aku tidur sejenak"Ucap baekhyun sambil memejamkan matanya dan chanyeol mulai mengelus rambut baekhyun "Tidurlah sayang"

"Luhan kau tidak ingin tidur dibahuku?"Jongin menepuk-nepuk bahunya agar luhan tidur dibahunya

"Tidak perlu"Jawab luhan singkat dengan menyeruput minumannya

.

.

.

"Kau terlihat lelah sekali"Ucap taemin dengan menatap kantong mata sehun yang disertai mata yang memerah

"Sepertinya tadi malam aku mabuk berat, aku tidak mengingat apapun setelah bangun tidur"jawab sehun sambil mengunyah makanannya tak minat "Jujur saja aku rasanya tidak ingin masuk jika tidak mengingat aku anak baru"

"Kau ke klub ya?"

Sehun menganggukkan kepalanya "Iya, seingatku aku ke klub bersama temanku. Setelahnya aku benar-benar lupa. Mungkin aku terlalu banyak minum"

"Hm jadi kau tidak pulang ke asrama?"

"Anehnya aku tidur di asrama"

Taemin menggernyitkan dahinya "Jadi kau berjalan sendiri ke asrama dalam mabuk? Jika temanmu yang membawamu keasrama itu sangat tidak mungkin. "

Sehun mengedikkan bahunya "Entahlah, nanti akan ku tanyakan pada temanku."jawab sehun sambil mengendorkan dasinya hingga kerahnya sedikit terbuka . Ketika sehun merapikan kerahnya terlihat sedikit oleh taemin lehernya yang penuh kissmark

"Temanmu wanita ?"Tanya taemin yang sebenarnya sedikit penasaran

Sehun menggelengkan kepalanya "Tidak, aku bersama sahabatku lelaki"

"E—sehun kau benar tidak gay kan?"

Sehun menggernyit bingung"Kau meragukan ku? Aku seratus persen menyukai wanita"

"E—maaf aku hanya memastikan saja. Sudahlah abaikan saja"

Luhan sedikit mencuri perhatian melirik kearah sehun yang terlihat tenang sekali dengan membaca bukunya "Menurutmu sehun ingat tidak dengan kejadian tadi malam?"tanya luhan pada baekhyun yang kini sedang meletakkan kepalanya dimeja

"Eung—entahlah. Aku mengantuk sekali han jangan ganggu aku "Jawabnya sambil melanjutkan kembali tidurnya

Luhan masih menatap sehun yang tempat duduknya tidak jauh darinya, ia cuman takut setelah kejadian tadi malam sehun menjauhinya. Apa ia harus menanyakan langsung dan meminta maaf kalau ia tidak bermaksud mengajak dirinya melakukan itu

Luhan beranjak dari bangkunya berjalan mendekati meja sehun, sehun yang menyadari ada seseorang di depannya ia mendongakan kepalanya sambil menggernyit "Aku ingin berbicara sesuatu padamu"

Sehun menutup bukunya dan memasang wajah masam pada luhan "Bicara saja"

"Eum jongde bisakah aku duduk disini sebentar?Aku ingin bicara penting pada sehun "pinta luhan pada jongdae yang tengah memainkan handphonenya

Jongdae mengalihkan pandangannya dari handphonenya "Um baiklah"jongdae atau bisa dipanggil chen beranjak dari tempat duduknya. Setelah chen beranjak dari tempat duduknya, luhan langsung duduk disamping sehun dengan sedikit melirik takut pada sehun

"Eum sehum maaf masalah tadi malam, aku—aku tidak bermaksud—"

"Maafkan aku sehun, jangan benci aku ya. Aku sungguh tidak bermaksud apa-apa"Luhan mengatupkan tangannya di hadapan sehun dengan wajah memohonnya

Sementara sehun menggernyitkan dahinya mendengar ucapan luhan "Kau kenapa?"

"Kau tidak marah padaku kan?"

"Marah karna apa?"

"Tentang tadi malam, aku sungguh di bermaksud memanfaatkan situasi ke-"

"Memangnya apa yang terjadi?"

Luhan menatap sehun kaget"Eoh? Jadi kau tidak ingat?"

"Sebenarnya ada apa sih?"

Luhan menggelengkan kepalanya cepat "Ani—tidak ada apa-apa hehehe. Aku—aku cuman mau bilang maaf aku memakai pakaian dalammu tadi malam hehe"ucap luhan sedikit terkikik kikuk setelah itu ia langsung beranjak dari tempat duduk dengan perasaan senang karna sehun tidak mengingat apapun kejadian tadi malam"Oy jongdae aku sudah selesai bicaranya"katanya sambil berjalan kembali ketempat duduknya

"Eoh cepat sekali"Jongdae kembali lagi ke tempat duduknya yang berada disebelah sehun

"Chen—"Ucap sehun dengan pandangan lurus menghadap depan

Jongdae menolehkan kepalanya pada sehun "Kenapa?"

"Apa xi luhan itu punya penyakit tidak waras?"

"Tidak juga sih, hanya tingkahnya saja seperti orang aneh ya sama sajalah seperti komplotannya. Jika kau tidak ingin ketularan kelakuan anehnya jangan bergabung dengan komplotannya"

Sehun menggelengkan kepalanya "Tentu saja tidak akan"

.

.

.

"Ah sebelum saya membagikan nilai kuis kalian. Ada pengumuman untuk tanggal ulang tahun sekolah kita. Akan ada festival besar-besaran disekolah kita dari sekolah lain atau siapapun akan berkunjung kesekolah kita"

"Sonsae apakah ada kontes cosplay seperti tahun lalu?"Tanya salah satu murid pria yang dikuncir dua

"Mungkin ada, nanti akan diumumkan oleh panitianya."Jawab lelaki paruh baya itu "Omong-omong disini ada yang pernah berpengalaman sebagai barista coffe?"

"Kami kan masih sekolah saem pasti belum ada yang berpengalaman"Celetuk chanyeol dan disetujui murid-murid yang lainnya

"Saya pernah"Sehun mengangkat tangannya "Saya punya kafe sendiri dan pernah mencoba jadi barista"

Guru itu mengalihkan pandangannya pada sehun "Kalau saya memintamu jadi barista di coffe yang berada didepan sekolah ini, bersedia? Hanya saat festival berlangsung. Karna saat fertival pekerja coffe sekolah kita diliburkan."Ucap paruh baya itu berbicara pada sehun

Sehun menganggukkan kepalanya "Tentu saem"

"Cih, cari perhatian"Cibir kai dengan begitu tidak sukanya melihat sehun

"Jadi tidak ada lagi yang berpengalaman bagian barista? Sonse butuh 2 orang lagi"Ucap guru itu sambil menatap anak muridnya satu-persatu

"SAYA SAEM SAYA! SAYA BERBAKAT KOK!"

Seisi kelas memusatkan perhatiannya pada luhan yang mengangkat tangannya, mereka hanya menatap luhan tidak percaya. yang benar saja seorang luhan menjadi barista praktek kimia saja dia selalu meledakkan ramuannya.

"Han, sejak kapan kau pernah jadi barista? Kau jangan melakukan hal yang kau tidak bisa. Kau tak ingat kau hampir meledakkan lab karna-"belum sempat baekhyun menyelesaikan ucapannya luhan langsung menginjak kakinya "AKH sakit sialan"

"Saem aku serius aku bisa jadi barista! Percaya padaku saem, aku bisa melakukannya"Kata luhan sambil berdiri

Sooman hanya menggaruk-garuk kepalanya ragu "Kau serius luhan? Kau tidak akan menghacurkan mesin coffe itu kan?"

Luhan menggelengkan kepalanya cepat "Tidak akan saem! Aku pasti akan jadi barista profesional! Percayakan padaku saem!"

"A—ah oke baiklah, asal kau tidak membuat kekacuan saja. Apa ada lagi yang berminat jadi barista?"

"SAEM SAYA! Saya tidak ingin sombong seperti si mayat itu. Jujur saja saya sangat berbakat dalam f&b saem, percayalah saya jago dalam mengukir minuman menjadi indah. Saya membuatnya dari hati saem"

Lagi-lagi siswa-siswa dibuat terkejut oleh kim jongin yang mencalonkan dirinya sebagai barista, yang benar saja? Lelaki pecicilan yang hobbynya menyemil pensil bisa menjadi barista. Oh mereka tidak ingin pelanggan mati massal karna mencoba kopi buatan kai

"Yang benar saja kai?! Kau ingin pengunjung sekolah kita mati? "Ucap xiumin yang sangat tidak terima jika kai akan menjadi perwakilan barista disekolahnya, sangat tidak mungkin!

"Kau tenang saja xiumin! Aku jago dalam membuat kopi"Ucap jongin dengan meyakinkan xiumin

"Ckck hancurlah sudah coffe sekolah kami. Sudah ada luhan ada kai pula "Baekhyun menghela nafasnya pasrah membayangkan bagaimana mirisnya pelanggan kafe disekolahnya nanti. Ia sudah membayangkan apa yang terjadi. Paling tidak ada sesuatu yang rusak atau ada yang pecah .

Lee sooman yang menjabat menjadi guru fisika sebenarnya ia sangat tidak yakin jika luhan dan kai menjadi barista, melihat mereka berdua yang paling ceroboh tapi yasudahlah daripada tidak ada "Oke baiklah, luhan jongin jika masih tidak mengerti cara menggunakan alat alat membuat coffe bisa menanyakan pada sehun"

"CIH, aku bisa sendiri saem! Jangan meragukan aku dalam membuat coffe. Aku tidak sudi bertanya pada si mayat itu"

Sehun hanya diam saja sambil membaca bukunya walau jongin terus mencelanya, sebenarnya ia menyesal sekali berkata jika ia berpengalaman sebagai barista jika pada akhirnya ia harus bersama dengan manusia konyol itu

"Oke jadi sudah ditetapkan ya barista coffe dari perwakilan sekolah kita sehun, luhan dan jongin. Selanjutnya saya ingin membagikan nilai kuis kalian dari nilai paling tertinggi"Ucap lee sooman sambil memegang kertas ujian siswa

"Aku sudah tahu nilai ujian ku, kalau tidak 2 ya 0 "Prediksi luhan yang memang sudah tidak mau dengar lagi nilai fisika akan dibacakan

"Nilai terbaik fisika jatuh pada Oh sehun murid baru dengan nilai 98 , silahkan ambil oh sehun"Lee somman tersenyum lebar pada oh sehun yang masih terduduk dengan wajah datarnya, ia pun beranjak dari tempat duduknya dan mengambil kertas ujiannya"Kerja yang bagus oh sehun, baru mengikuti sekali kuis kau mendapatkan nilai hampir sempurna pertahankan itu ya"

"Terimakasih saem"Balas sehun dan kembali ketempat duduknya

"Dan nilai terendah jatuh pada orang yang sama selama 4 kali berturut-turut yaitu Xi luhan dengan nilai 3, silahkan ambil ini"

Luhan hanya merengut mendengar list yang paling terendah lagi-lagi jatuh dengan namanya, huf padahal ia rasa nilainya mulai ada peningkatan dari 2 menjadi 3. Ia beranjak dari bangkunya mengambil selembar kertas dari tangan lee sooman

"Kau satu roomate dengan sehun bukan?"Tanya lee sooman ketika luhan mengambil kertas dari tangannya

"Nde saem"Balas luhan

"Kalau begitu, Oh sehun saya punya tugas untukmu. Ajarkan luhan fisika hingga mengerti berhubungan kalian satu roomate jadi banyak waktu yang bisa kalian habiskan untuk belajar. Saya tidak ingin ujian nanti luhan dengan nilai selalu buruk"Ucap lee sooman dengan melirik kearah sehun , dan lagi-lagi sehun merasa mendapat masalah besar lagi mendengar ucapan lee sooman

"Tentu saem! Aku pasti akan belajar dengan sehun!"Balas luhan dengan luar biasa bahagianya dan disisi lain jongin merasakan aura yang begitu panas, lagi lagi dan lagi mengapa manusia pucat itu harus dihubung-hubungkan dengan destinynya?!

"Saem luhan biar saya saja yang mengajarkan! Percayakan pada saya saem!"Celetuk jongin

Lee sooman melirik jongin dengan mengangkat alis sebelahnya "Dirimu ingin mengajarkan luhan apa? Kau saja mendapat nilai rendah juga"

Xiumin, chanyeol dan baekhyun langsung terkikik pelan dengan saling melirik jongin, jongin yang menyadari itu dia langsung memasang wajah kesalnya "Aku sengaja saem agar luhan ada temannya, sebenarnya aku bisa saem tapi aku tidak menunjukkannya"

"Ckckck menghitung panjang sepatumu saja kau masih bingung kim jongin"Celetuk xiumin yang tempat duduknya dibelakang jongin

"Kalau tidak kalian bertiga belajar bersama saja biar adil"Tambah lee sooman lagi membuat sehun semakin membelakkan matanya, cobaan apa lagi ini yatuhan? Hanya tuhan dan dirinya yang tahu betapa menderitanya ia selalu disangkut pautkan dengan manusia konyol ini lagi

Dan xiumin, chanyeol dan baekhyun semakin tidak bisa menahan tawa lagi-lagi jongin harus di sangkut pautkan dengan sehun, sudah menjadi barista bersama menjadi team belajar bersama. Mereka rasanya ingin menertawakan sekencang-kencangnya di wajah kai"PFFFTTT"

"Tidak perlu saem, saya tidak sudi belajar bersama dengan orang sombong itu! Cuih"Balas jongin dengan melirik sinis sehun

'Kau pikir aku mau belajar dengan kalian berdua?! Rasanya bencana'dumel sehun dalam hatinya

"Sudahlah jongin, sehun lebih mengerti jadi kurasa aku bisa belajar dengannya. Jika aku bisa kita bisa belajar bersama"Ucap luhan pada akhirnya, ia tahu jongin akan tetap kekeuh merusak rencana yang selalu menautkan dirinya dengan orang lain terutama sehun

Pada akhirnya jongin hanya bisa diam jika destiny-nya sudah mulai angkat bicara

..

..

Setelah mengganti pakaiannya dengan baju olahraga sehun memasukkan kembali baju seragamnya ke dalam lokernya "Rasanya lemas sekali" sehun menempelkan keningnya ke lokernya, entah mengapa rasanya berat sekali matanya untuk beraktifitas

Chanyeol yang memang lokernya bersebelahan dengan sehun ia hanya melirik sehun heran "Kau kenapa anak baru"

Sehun menolehkan palanya kearah chanyeol "Tidak apa-apa"Jawabnya dengan wajah datarnya dan berlalu pergi meninggalkan chanyeol yang hanya menggernyit

"Ckck leher anak itu merah-merah semua, pasti kelelahan melakukan seks"

..

Sehun duduk ditepi lapangan dengan kedua kaki yang ditekuk sambil meletakkan dagunya di siku kakinya, ia sesekali memejamkan matanya yang ia rasa begitu berat. Siswa lain sambil menunggu kedatangan guru olahraganya mereka lebih menghabiskan waktu bermain dengan komplotan temannya

"Habis bersenang-senang ya tadi malam? "Ucap seseorang namja berambut pirang yang melawati sehun.

Sehun membuka matanya dengan sedikit menggernyit pada lelaki itu "Maksudmu?"

"Aku bukan awam yang tidak mengerti tanda itu begitu jelas, sana ikut berbaris kelapangan. Yunho saem sebentar lagi datang"ucap lelaki berambut pirang itu sambil mengambil bola yang berada disebelah lalu meninggalkan sehun yang hanya menatapnya heran. Sudah berapa kali ia melihat siswa meliriknya sambil menyunggingkan senyumnya ada juga yang menyindirnya 'Apa malammu indah tadi?' dalam pikirannya mengapa mereka bisa tahu kalau dia memang abis dari club?

Sehun berjalan bergabung dengan anak-anak yang berkumpul berbaris sambil menunggu kedatangan gurunya, lagi-lagi ia diperhatikan anak anak sebenarnya apa yang aneh pada dirinya?

"Kurasa aku tidak ingin main basket dulu"Luhan terduduk ditepi lapangan sambil melihat anak-anak bermain basket

"Kenapa? Sehun team kita loh"Ucap baekhyun sambil membenarkan tali sepatunya

"Ck, kau masih bertanya,eoh? Kau bahkan jadi saksi ku dengannya"

Baekhyun terkikik pelan "Aaaa~ aku baru paham maksudmu"Baekhyun menggeser badannya merapat pada luhan "Bagaimana rasanya han? Apa punya sehun besar? Hm kurasa sih besar"

Pipi luhan mengeluarkan semburat merah "Ck, jangan menggodaku baek. Aku sedang memikirkan bagaimana jika sehun menjauhiku karna insiden itu"

"Untuk apa kau pikirkan? Yang paling penting kau sudah merasakan penisnya "

Luhan berdecis"Dipikiranmu hanya itu,eoh?"

"Jadi kau menyesal hm bercinta dengannya?"

Luhan menggelengkan kepalanya "Tidak juga sih, aku hanya takut dia menjauhin ku "luhan menumpukan dagunya di siku kakinya sambil memandang sehun yang belari-lari meraih bola basket "Menurutmu apa aku bisa melakukannya lagi?"

"Melakukan apa ,eoh?"

"Bercinta dengan sehun"Luhan menghembuskan nafasnya "Hah, kurasa itu tidak mungkIn terjadi. Membuat dia gay saja kurasa mustahil "

Baekhyun merangkul bahu luhan sambil menepuknya"Tenang aja han, kau sudah ku ubah menjadi pangeran manis dari negeri dongeng. Tinggal menyusun taktik pasti dia akan terpikat padamu"

"Kau sudah punya cara?"

Baekhyun menaikkan kedua bahunya "Belum terpikir sebenarnya nanti kita rundingkan oke!"omong-omong karya mu dileher sehun banyak juga "goda baekhyun sambil tersenyum menggoda kepada luhan

"Aku tidak ingat jika aku menandai lehernya begitu banyak, untung saja sehun hanya menandaiku dibahu"

"BYUN BAEKHYUN"tiba-tiba suara melengking dari gurunya memanggil nama baekhyun "Kau gantikan seokjin bermain"

"Siap saem!"Baekhyun langsung beranjak dari tempat duduknya meninggalkan luhan yang terduduk sendiri ditepi lapangan

Luhan hanya memandang sehun terus yang sedang mengoper basket, ia sedikit menyunggingkan senyumnya mengingat kejadian tadi malam walau ia tahu mereka melakukan itu tampa sadar

"OH SEHUNNNNN!"pekik luhan dari jauh, dan sehun yang sedang berlari dilapangan menoleh kearah luhan. "SEMANGATTT OHH SEHUNNN! "luhan menggepalkan tangannya keatas memberikan ungkapan dukungannya

Sehun hanya memandang luhan heran sambil menggernyit aneh, tapi ia tidak ambil pusing—

BRUKKKKK

"SEHUNNNN!"

.

.

.

"HUHUHU BAEKHYUNNNN"Luhan menangis sambil menarik nari baju baekhyun "SEHUN PINGSAN KARNA AKU BAEKHYUNN! "

Baekhyun hanya menghela nafasnya pelan "Ini bukan salahmu han, ini karna kai bodoh itu melempar basket kearah sehun. Sudahlah jangan menangis lagi aku pusing luhan"

Luhan masih mengeluarkan air matanya sambil memegang tangan sehun"Sehun jangan tinggalkan aku sehuuun! "

Xiumin menggelengkan kepalanya melihat luhan begitu dramatis seperti drama korea menangisi sehun yang sebenarnya mungkin hanya tidur "Han, dia hanya tidur han. Dokter bilang dia sangat kelelahan hingga sampai pingsan terlempar bola basket"

Luhan tetap mengeluarkan air matanya menangisi sehun "Huhu kalau aku tidak memanggilnya pasti ia tidak akan kena lemparan basket.. ini semua salahkuuu. Sehun mianhaeee sehun sadarrrrrrrr"

"Kenapa berisik sekali sih"Sehun membuka matanya sambil membangunkan badannya dari kasur "Ada apa sih?"

Luhan yang melihat sehun sudah terbangun ia langsung berteriak senang "SEHUNNNNN KAU SUDAH SADAR?!"luhan langsung memeluk tubuh sehun

"YAK! Lepaskann!"Sehun mendorong tubuh luhan kencang hingga luhan melepaskan pelukannya

"Aku hanya bahagia sehun kau akhirnya sadar"

"Memang aku kenapa? Sebelum kau kesini tidurku sudah nyenyak. Mengapa kau berisik sekali!"

Luhan menggrucutkan bibirnya "Aku kan khawatir sehun "

Sehun hanya menghela nafasnya "Aku hanya terbentur basket jadi kau tidak perlu khawatir, sekarang pergilah dari sini aku ingin istirahat!"

Luhan menggelengkan kepalanya "Tidak, aku mau menemanimu disini"

"Sudah ayo han, sehun pasti butuh istirahat."Baekhyun menarik badan luhan yang terduduk dipinggiran kasur yang ditempati sehun

Luhan menggelengkan kepalanya "Tidak baekk! Nanti kalau sehun butuh bantuan bagaimana? Aku harus ada disisinya sebagai teman roomatenya"

"Terserahmu, aku pergi"Sehun beranjak dari kasurnya namun luhan langsung menahannya

"Jangan sehun! Aku saja yang pergi. Kalau begitu istirahat yang banyak ya pasti kau kelelehan"luhan beranjak dari tempat duduknya sambil tersenyum manis pada sehun

Luhan,baekhyun dan xiumin pun pergi meninggalkan sehun yang berdiam diri dikasurnya sambil menatap kepergian mereka, tapi kini fokus matanya menghadap jalan luhan yang sedikit mengengkang "Ckck apa dia selalu bertingkah aneh. Ah masa bodo mata ku yang utama"

"Habis melakukan apa tadi malam hingga lelah seperti ini hm?"

Tiba-tiba ada seorang lelaki yang terlihat berumur 30 tahunan dengan jas putihnya mendekati tempat tidur sehun, sehun yang tadinya ingin menidurkan matanya ia kembali membuka matanya "Aku hanya tidak kemalaman dok"

Dokter itu hanya tertawa pelan "Yang benar? Lalu apa tanda dilehermu itu? Digigit nyamuk?"

Sehun hanya menggernyit pelan tidak mengerti ucapa dokter itu "Maksudnya?"

"Terlalu banyak minum kau jadi lupa ya"Dokter itu mengambil sebuah kaca yang berada meja dan memberikan pada sehun "Lihat lehermu"

Sehun menerima kaca yang diberikan dokter itu, dan betapa terkejutnya ia melihat banyak bercak merah di lehernya "Astaga bagaimana bisa"katanya sambil menatap kaca, seingatnya tadi malam ia tidak meniduri wanita satupun ia hanya minum dengan kris bertemu—

'Tidak mungkin luhan kan?'

"Aku bukan anak kecil yang tidak mengerti bekas itu, lainkali janga melakukan lagi. Kau masih anak baru diasrama ini bisa-bisa kau dikeluarkan sehun, istirahatlah aku tahu kau sangat lelah karna tadi malam"Ucap dokter itu dan meninggalkan sehun yang masih berdiam diri bertanya-tanya bagaimana ada bercak merah di lehernya

"Kris harus menceritakan semuanya" Sehun mengeluarkan handphonenya dari sakunya dan mulai menelfon kris

Sambil menunggu sambungan telfon sehun masih berusaha keras mengingat-ingat kejadian tadi malam, tidak mungkin ini luhan ini pasti tidak mungkin, mungkin kemarin aku mabuk dan menarik salah satu wanita disana tampa sadar.. ya pasti!

"Ya hallo?"

"KRIS! Kau pasti tahu semua kejadian tadi malam"

"Ya tentu saja, ada apa? Omong-omong kau kalah taruhan apa kau sudah memenuhi permintaan temanmu?"

"Maksudmu? Taruhan? Taruhan dengan siapa?"

"Kau lupa eoh? Tadi malam kau dengan temanmu itu taruhan minum, dan kau kalah"

"Aku kalah?! Yang benar saja, temanku siapa?"

"Ck kau benar-benar melupakan semuanya eoh? Apa kau lupa juga bercinta dimobilku?"

"Bercinta!? Dengan siapa? Ah sial aku benar-benar tidak ingat semuanya kris"

"Temanmu itu, aku lupa namanya kalau tidak salah xihan lohan luhon "

Zebb

Sehun terdiam tampa kata-kata ia tahu maksud kris siapa, apa katanya 'bercinta?' hahaha tidak, tidak, tidak mungkin hahaha pasti kris sedang mengerjainya

"Luhan? Hahaha kau pasti bercanda, sudahlah kris lelucon mu itu tidak lucu. "

"Ya benar luhan! Teman seroomatemu itu yang kau ceritakan itu, apa untungnya untukku mengarang cerita padamu? "

Sehun mulai menjambak rambutnya frustasi, kris tidak mungkin berbohong padanya tapi ia masih tidak percaya itu, yang benar saja ia bercinta dengan lelaki "ARGHHH! JIKA BENAR KENAPA KAU TAK HENTIKAN AKU KRIS! KAU GILA MEMBIARKAN AKU DENGAN LELAKI!"

"Aku sudah menghentikanmu sialan! Kau jika sudah mabuk penyakit sex mu itu tidak bisa dihentikan, sudahlah anggap saja menambah wawasan bercinta dengan lelaki "

PIP

Sehun mematikan kesal sambungan dari kris, sehun mengusak rambutnya frustasi dengan menggelengkan kepalanya sambil bergumam tidak mungkin "Kris mungkin hanya menakutiku, ya benar! Aku tidak akan percaya jika tidak ada bukti"

Sehun kembali tergiang dengan ucapan luhan tadi pagi saat dikelas

"Eum sehum maaf masalah tadi malam, aku—aku tidak bermaksud—"

"Maafkan aku sehun, jangan benci aku ya. Aku sungguh tidak bermaksud apa-apa"

"Apa maksud tadi pagi yang ia bicarakan ini?"

Sehun menggelengkan kepalanya "Tidak—tidak tidak mungkin! Tidak mungkin aku dan dia—ARGHHH SIAL KENAPA HARUS BEGINI "

.

.

.

TBC

HALLOO KAWAN KAWAN MASIH INGET FFNYA TIDAK? HUM KAYANYA LUPA YAAAA :') semoga suka yaa minta kritiknya ya atau saran buat ceritanya biar lebih menarik soalnya aku buntu ide, aku udah kaku buat ff karna udah jarang banget nulis... bdw ff obsession masih otw proses yaa

Bdw sehun sekarang udah kibar abs terus yakk, PUSING AKU PUSING LIATNYAAAA ASDDFGHJKLQWERTYUIOP :((((((((((((((((((