The Knight Of Black Thunder
Disclaimer : Masashi Kishimoto.
Pairing : [Naruto U. X OC (Amaterasu and Tsukuyomi) X ? (Mau Nambah?) ] [ Menma U. X Karin U.]
Genre : Adventure, Fantasy, Family, Romance. And little Bit Techno and Western (From Kira Brothers)
Summary : Susano'o, sang Dewa penguasa Laut dan Badai ini akhirnya mengangkat seorang Murid untuk menjalankan sebuah tugas. Mampukah sang Murid menjalankan tugasnya. (Main Summary)
Warning : OC, OOC, Abal, Gaje, Typo's, Godlike!Naru, HyperStrong!Menma, Smart!NaruMenma, etc..
[:+:]
[:+:]
[:+:]
Untuk jawaban review chap kemarin, disini pertanyaan anda semua akan saya rangkum menjadi satu paragraf saja ya.
Oke, pertama disini Karin akan menjadikan Katsuyu sebagai Kuchiyosenya. Sepertinya cukup jelas di Omake kemarin ya, benar, itu adalah Kushina. Alasannya nanti akan diketahui seiring berjalannya cerita. Untuk urusan tambahan pair Naruto, sepertinya nanti akan bertambah, cukup 1 saja.
Oh iya, Khusus untuk Yang ngereview tentang pertarungan Neji. Neon tulis dibawah. Oke, langsung saja, inilah chap lanjutan Fic karya Neon, selamat membaca..
ǁǁǁ ǁǁǁ ǁǁǁ
ǁǁǁ ǁǁǁ ǁǁǁ
"Sekarang, kau akan merasakan akibat karena telah menghina kedua orang tuaku, terutama Ibuku. Aku tidak peduli kalau nanti aku di diskualifikasi, Persetan dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Siapapun yang menghina Ayah dan Ibuku," Ucap Takayuki menggantung kalimatnya sambil mengarahkan moncong senjatanya kearah tubuh Yoichi.
"..Harus MATI ditanganku."
Tempat peserta.
Naruto yang melihat apa yang dilakukan oleh salah satu Prajuritnya, lebih tepatnya yang bertindak sebagai tangan kirinya itu lepas kendali seperti adiknya tadi saat ini tengah terkejut, sama halnya dengan Minato.
Naruto yang sejak pertarungan Takehiko sebelumnya yang lepas kendali sudah Frustasi, kini bertambah parah setelah melihat Takayuki juga melakukan hal yang sama.
'Haahh, Adik dan Kakak sama saja. Kalau begini terus, terpaksa aku harus turun tangan.' Batin Naruto pasrah melihat Tangan Kirinya itu.
Back to Arena!
Yoichi sampai saat ini masih saja memegang dadanya yang terasa sakit luar biasa setelah menerima pukulan Takayuki beberapa saat yang lalu. dirinya tak menyangka kalau kekuatan lawannya kali ini sepertinya meleset dari apa yang difikirkannya.
Pandang Yoichi yang terlihat sayu saat ini tengah menuju ke arah wajah Takayuki yang masih saja mempertahankan Ekspresi dinginnya. Dia menggerakkan tangan kirinya yang berada didadanya untuk mengusap darahnya sendiri yang ada sekitar bibir dan dagunya.
Takayuki yang saat ini sedang dikuasai oleh kemarahannya hanya menatap Genin yang berani menghina kedua orang tuanya didepannya itu dengan tatapan membunuhnya. Machine Gun yang ada digenggamannya itu sudah siap memuntahkan pelurunya kapan saja.
"Saatnya kau menemui sang Shinigami, Tatsuo Yoichi." Ucap sang Kira sambil melangkah mundur sambil tetap mengarahkan moncong senjatanya ketubuh Yoichi.
Dor!
Jleb!
"AAARRRRGGGHHHH!"
Peluru pertama yang dimuntahkan oleh Machine Gun yang dipegang oleh Takayuki itu sukses menancap di bahu kiri Yoichi, Yoichi sendiri langsung berteriak kesakitan saat merasakan sensasi nyeri dan panas yang luar biasa di bahu kanannya. Melihat dan mendengar Yoichi yang ada didepannya, Takayuki kembali menarik Pelatuk Machine Gun nya.
Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!
Jleb! Jleb! Jleb!
Seakan kehilangan aka sehatnya, Takayuki menembakkan peluru senjatanya kearah Yoichi dengan membabi buta. Dia tidak menghiraukan terakan-teriakan Yoichi yang berasal dari asap hitam yang mengelilingi tubuhnya karena Takayuki menembak bukan hanya kearah tubuhnya saja, namun di area di sekelilingnya juga tak luput dari sasaran timah panas tersebut.
Dor! Dor! Dor! Dor! Tec.
Barulah setelah Pelurunya habis, Takayuki berhenti menekan Pelatuk M60 nya. Si Sulung Kira itu pun langsung menaruh Senjatanya itu dipunggungnya sambil tetap memandang Asap yang mengelilingi tubuh Yoichi tak jauh didepannya.
Dengan cepat, Takayuki kembali memasukkan Machine gun nya itu ke dimensi OutWorld milik mereka bertiga dan sekarang dia kembali mengeluarkan senjata nya yang lain. Naruto yang melihat senjata kedua yang dikeluarkan Takayuki langsung membulatkan matanya.
Bagaimana tidak, senjata yang dikeluarkan Takayuki itu adalah sebuah RPG lengkap dengan Rocket Launcher yang sudah terpasang di senjata tersebut.
"Oh sial, Takayuki sudah tidak main-main lagi. Aku harus segera turun untuk menghentiannya." Ucap Naruto panik.
Minato dan beberapa orang mendengar ucapan Naruto barusan langsung menoleh kearahnya. Pandangan bingung tertuju kearahnya karena mereka tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Naruto.
"Apa maksudmu Naruto?" tanya Minato penasaran.
Minato sebenarnya tau kalau si sulung kira itu adalah Spesialis senjata api, namun selama beberapa hari bersama dengan si sulung Kira itu. dia belum pernah melihat semua senjata milik Takayuki, hanya FN 57 nya saja yang pernah dilihatnya.
"Takayuki sudah mengeluarkan salah satu kartu ASnya. Senjata itu, senjata itu bernama RPG, dan itu adalah salah satu kartu AS nya. Daya hancur yang dihasilkan oleh senjata itu tak main-main, bahkan senjata itu mungkin mampu meratakan desa ini kalau Takayuki mengalirkan Energi milik Amigos secara penuh pada senjata itu." Bisik Naruto pada ayahnya.
Balik ke Arena.
Takayuki yang sudah selesai mengeluarkan Senjatanya kembali memandang tempat Yoichi. Raut wajah bengisnya tek pernah lepas dari wajahnya. Dengan segera, si Sulung Kira itu mengeluarkan dua pasang sayap Esnya.
Para penonton yang melihat kemuculan sayap Es itu tentu saja terkejut, mereka tak habis pikir dengan kemampuan Takayuki tersebut.
Takayuki mulai mengempakkan sayap Esnya dan mulai terbang keatas, dia menggerakkan sayapnya kearah dinding arena yang paling jauh dari tempat Yoichi dan langsung menempelkan kakinya di dinding tersebut.
Dan setelah itu dia memposisikan senjatanya di pundak kanannya, serta mengarahkan Rocket Launchernya ke tempat tubuh Yoichi yang masih dikelilingi oleh asap.
Cp!
Wuuuusssshhhhh!
Setelah menekan pelatuknya, Rocket Launcher itu langsung melesat kearah tubuh Yoichi yang masih dikelilingi oleh asap. Rocket Launcer itu bergerak menuju sasarannya. Namun sesudah Rocket Launcher itu masuk kedalam asap itu, tiba-tiba Rocket Launcher itu terpental keatas dengan kencangnya.
Takayuki yang melihat itu langsung menyipitkan matanya. Dia tentu saja bingung melihat apa yang terjadi dengan Rocket Launchernya.
DDUUUUUAAAARRRRRR!
Ledakan besar dari Rocket Launcher itu langsung mengalihkan perhatian takayuki ke atas, tepat 70 meter diatas permukaan tanah tempat Rocket Launcher itu meledak. Para penonton yang melihat dan mendengar ledakan besar itu lagi-lagi terkejut sambil membulatkan mata mereka.
"Grrr. Siapa yang berani mengacaukan seranganku!" semua penonton yang mendengar ucapan itu langsung mengalihkan pandangan mereka keasal suara, dimana tempat Takayuki berada.
Takayuki yang merasa dirinya diperhatikan tidak mau ambil pusing dan lebih memilih untuk turun dan mendekati asap hitam tempat lawannya berada.
Setelah sampai didepan asap itu, Takayuki langsung dikejutkan oleh apa yang dilihatnya. Saat ini, Bossnya sendiri berdiri didepannya sambil menatap dirinya. Pandangan Bossnya itu terlihat sangat serius dimata Takayuki. Dan melihat tatapan Bossnya itu, membuat Takayuki menundukkan kepalanya.
Para penonton yang melihat kehadiran Naruto ditempat itu lagi-lagi terkejut, mereka heran bagaimana Genin dari Kirigakure itu sudah berada disana padahal Genin itu tadi ada di tempat mereka.
Naruto melangkahkan hakinya kearah Takayuki. Jarak antara tubuhnya dengan tubuh Takayuki semakin lama semakin menipis. Barulah setelah kurang lebih 6 cm antara tubuhnya dengan tubuh Takayuki, Naruto menghentikan langkahnya dan mendekatkan mulutnya kearah telinga Takayuki.
"Jaga sikap dan kendalikan dirimu Takayuki. Bukankah aku sudah bilang padamu sebelumnya, jangan perlihatkan Kekuatan dan kemampuanmu secara berlebihan. Sekarang kau lihat, orang-orang di sekeliling kita terlihat curiga terhadap kita, terutama dirimu." Bisik Naruto yang kembali membuat Takayuki semakin menundukkan kepalanya.
"Maafkan aku Tuanku. Tapi aku tak bisa diam saja saat mendengar mendiang ayah dan Ibuku dihina didepanku sendiri. emosi yang selama ini aku pendam langsung keluar dengan sendirinya saat hal itu terjadi, sekali lagi maafkan aku Tuanku." Balas Takayuki dengan nada rendah dan Formal.
Kesalahan yang dibuatnya itu lah alasan mengapa dirinya bersikap Formal pada Naruto. Kalaupun sekarang mereka sedang tidak berada di tempat ramai seperti saat ini, dia sudah pasti berjongkok ala Ksatria didepan pemimpinnya. Namun mengingat saat ini mereka ada dimana, Takayuki mengurungkan niatnya.
Naruto yang mendengar ucapan Tangan Kirinya barusan hanya menghela Nafas lelahnya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Tangan kirinya itu benar, sangat benar malah. Dia sendiri sempat geram tadi saat Genin yang ada di belakangnya itu dengan tanpa tau apa yang dihadapinya itu berbicara semaunya. Namun itu sudah terlewat, saat ini lawan Takayuki itu sudah sekarat karena menerima tembakan-tembakan Takayuki sebelumnya.
Lihat saja, hampir di semua bagian tubuh depan Yoichi sekarang bersarang lebih dari 15 Peluru. Untung saja, peluru-peluru itu tidak mengenai jantung serta kepala Genin tersebut, karena kalau iya. Sudah dipastikan Takayuki beserta Teamnya di Diskualifikasi.
Pluk!
Naruto menepuk Bahu kanan Takayuki sebelum meninggalkan Takayuki dari sana melalui media Shunshin. Tek berselang lama, Hayate selaku wasit dalam pertandingan ini muncul didepannya.
Hayate terlebih dahulu memeriksa keadaan Yoichi sebelum mengumumkan hasil pertandingannya. Dan beberapa saat setelahnya, akhirnya Hayate membuka mulutnya.
"Biklah, Karena Tatsuo Yoichi tidak bisa melanjutkan pertarungan! Pemenangnya adalah Takayuki Kira!"
Teriakan keras Hayate barusan langsung disambut dengan sorak-sorai para penonton disertai suara tepuk tangan yang menggema ditempat tersebut. Takayuki yang melihat itu hanya bersikap biasa saja. Setelah menghilangkan RPG miliknya, Takayuki kembali mengempakkan sayap Esnya dan terbang kearah Naruto dan Minato berada.
Tap!
Takayuki mendarat dengan mulus didepan pemimpinnya, setelah itu dua pasang sayap Es dipunggungnya percah menjadi partikel-partikel kecil dan menghilang. Semua yang melihat kemampuan takayuki itu tak henti-hentinya kagum.
"Pertarungan yang hebat Takayuki, dan selamat atas kemenanganmu." Ucap Minato pertama kali.
"Terima kasih Sensei." Balas takayuki sambil terenyum singkat.
"Baiklah, pertarungan selanjutnya akan dimulai." Perhatian semua yang ada disana kembali beralih kearah Hayate yang berdiri ditengah-tengah Arena.
Lalu perhatian mereka kembali beralih ke Papan Elektrik yang tak jauh dari mereka, papan itu saat ini sedang mengacak nama-nama peserta yang akan bertanding selanjutnya. Dan setelah beberapa saat kemudian, papan hitam itu mengeluarkan 2 buah nama yang akan bertanding selanjutnya, yaitu Hyuuga Hinata vs. Uzumaki Karin.
"Kepada kedua peserta, Hyuuga Hinata dan Uzumaki Karin, silahkan memasuki arena." Ucap Hayate lagi dengan nada yang masih seperti sebelumnya.
Langsung saja Karin dan seorang gadis seumuran Karin yang berrambut Indigo pendek bermata Bulan langsung turun kearena.
"Jadi, itukah kekasih adikmu Naruto?" bisik Minato ke telinga Naruto sambil tetap memandang Karin.
Naruto yang mendengar bisikan Ayahnya itu pun membuka mulutnya untuk mengeluarkan suara, "Benar, dialah gadis yang akan menjadi menantumu kelak ayah." Itulah jawaban yang keluar dari mulut Naruto.
"Hm, rupanya dia cukup pintar mencari pasangan ya, haha." Minato tertawa pelan sambil melirik kearah Menma yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Menma sendiri saat ini terlalu fokus melihat pertarungan kekasihnya yang sudah dimulai beberapa saat yang lalu, sampai-sampai dia tak menyadari lirikan minato ke arahnya.
"Baiklah ayah, karena keperluanku disini sudah tak ada lagi, aku pergi." Ucap Naruto tiba-tiba, hal itu cukup untuk membuat Minato menaikkan alisnya.
"Memang kau mau kemana Naruto?"
"Yah, ada hal yang harus aku lakukan. Ayah disini saja untuk melihat pertandingan ini." dan apa yang di ucapkan oleh Naruto dijawab dengan ber Oh ria dari Minato.
Poff!
Setelah Naruto menjawab ucapan Ayahnya barusan, Naruto langsung menghilang didepan Minato dan Takayuki melalui media Shunshin. Minato yang melihat itu pun menghela Nafas lalu mengalihkan pandangannya ke arah Arena, disusul oleh Takayuki yang melakukan hal yang sama.
Bukit Hokage.
Poff!
Naruto muncul didepan sebuah pohon yang cukup besar dan rindang yang berdiri di bukit Hokage. Lalu dia berjalan ke belakang pohon tersebut dengan langkah santai disertai senyum menawan yang tersungging di bibirnya.
Setelah sampai dibelakang pohon tersebut, senyum dibibirnya kian melebar tak kala melihat dua objek yang tak jauh dari tempatnya sekarang. Dan yang menjadi objeknya ternyata adalah dua orang wanita yang ternsenyum kearahnya.
Wanita yang pertama, memiliki surai Raven panjang dengan mahkota emas berlambang Matahari didepannya, iris Onyx nya terus menatap Naruto dengan tatapan lembutnya. Wanita itu memakai pakaian yang agak terbuka berwarna merah muda bergambarkan bunga sakura yang berguguran.
Sedangkan yang satunya lagi, Wanita itu mempinyai ciri fisik yang hampir sama dengan yang pertama, hanya saja rambutnya lebih pendek dari yang pertama. Wanita itu menggunakan Yukata putih dan memakai Obi yang berwarna Emas. Kain putih panjang yang agak besar menjadi tudung yang menyelimuti sebagian rambut Ravennya. Ya, mereka adalah Mikoto Bersaudara sekaligus Istri dari Naruto sendiri, Amaterasu-no-Mikoto dan Tsukuyomi-no-Mikoto. (A/N : Disini pakaian yang di gunakan AmaTsuki adalah seperti yang ada di Album foto di FB Neon).
Setelah sampai didepan kedua Istrinya, Naruto melepas Henge Khusus yang saat ini digunakannya hingga sekarang tampilan Naruto berubah menjadi fisik Aslinya.
"Hallo, Anata."
Cup!
Selesai mengucapkan dua kata barusan, Amaterasu langsung mencium dan sedikit melumat bibir suaminya. Sang suami aka Naruto sendiri langsung membalas ciuman sang Istri. Sang Istri juga langsung mengalungkan tangannya ke leher Naruto untuk memperdalam ciumannya. Begitupun Naruto, dia pun melingkarkan kedua tangannya dipinggang istrinya.
Setelah beberapa saat melakukan hal tersebut, bibir Naruto dan Amaterasu akhirnya berpisah, biegitupun tangan mereka berdua. Pandangan Naruto beralih kearah Tsukuyomi, seketika dia kembali mengeluarkan senyumnya.
"Lama tak bertemu Tsuki-chan. Tidak kah kau juga memeluk dan mencium suamimu ini seperti kakakmu?" goda Naruto.
Itu pun cukup berefek pada kedua pipi putih Tsukuyomi yang tadinya putih bersih menjadi berwarna merah. Langsung saja Tsukuyomi melangkah dan memeluk suaminya, dan..
Cup!
Tsukuyomi dengan cepat meraup bibir suaminya. Naruto yang diperlakukan begitu pun tersenyum dalam hati dan membalas ciuman istrinya itu, tak lupa dia juga memeluk pinggang istrinya.
Beberapa saat setelahnya, Tsukuyomi menjauhkan dirinya dengan semburat merah yang masih menempel dipipinya. Tak lupa senyum seorang Dewi Bulan yang menawan bertengger manis dibibirnya.
"Hmm, ada masalah apa hingga kalian datang menemuiku Tsuma?" tanya Naruto sambil memandang AmaTsuki bergantian.
"Ada satu kabar yang ingin kita sampaikan." Ucap Tsukuyomi cepat. "Dan bisakah kita bicara ditempat yang lebih pantas, apalagi disini ada tikus yang melihat dan mendengar pembicaraan kita." Sambung Amaterasu, juga ketika dia mengucapkan kata tikus, Naruto tersenyum misterius.
Jderr!
Tiba-tiba Naruto langsung menghilang dihadapan kedua istrinya dengan Teleportasi andalannya. AmaTsuki yang melihat itu saling pandang sejenak, lalu mereka mengalihkan pandangannya ke salah satu sisi pepohonan yang tak jauh dari mereka karena mereka mendengar teriakan kesakitan dari tempat itu.
Jderr!
Belum genap 1 menit Naruto pergi, kini dia sudah kembali berdiri dihadapan kedua istrinya. Dan juga kini dia juga membawa sebuah kepala manusia yang wajahnya ditutupi oleh topeng polos dengan kanji Ne di bagian dahi topeng tersebut.
AmaTsuki yang melihat potongan kepala itu hanya diam tak mengeluarkan suara sedikitpun. Bagi mereka, itu adalah hal kecil yang pernah mereka lihat, dan itu tak membuat mereka jijik sedikitpun.
"Jadi, bisa kau beritau siapa itu Anata?" tanya Amaterasu pertama kali mengeluarkan suara.
"Ini dia tikus kecil yang seenaknya mengintip kita Tsuma. Dia adalah salah satu bagian dari Organisasi yang dipimpin oleh si tua Bajingan itu. makanya aku tak ragu untuk langsung memenggal kepalanya saat melihat tikus ini." jawab Naruto santai.
AmaTsuki yang mendengar itu ber Oh ria. 'Pantas Anata terlihat santai setelah memenggal kepala korbannya.' Batin keduanya bersamaan.
Naruto yang mendengar perkataan hati kedua istrinya itu Cuma tersenyum, lalu dia membuang kepala tersebut dengan asal dan kembali memandang kedua istrinya.
"Nah karena perkataan kalian sebelumnya. Sekarang kalian pegang tanganku, kita pergi dari sini. Aku akan membawa kalian ketempat kami sementara ini."
AmaTsuki langsung mematuhi perkataan suami mereka, setelah mendengar ucapan suami mereka sebelumnya, mereka dengan cepat mendekat dan menggenggam tangan suami mereka. Amaterasu sebelah kanan, sedangkan Tsukuyomi yang sebelah kiri.
Jderr!
Tanpa mengucapkan apa apa, Naruto beserta kedua istrinya lenyap dari tempat itu setelah petir hitam menyambar tubuh mereka bertiga.
ǁǁǁ ǁǁǁ ǁǁǁ
Jderr!
NaruAmaTsuki muncul didepan gubuk kecil yang menjadi tempat penginapan Naruto dan Teamnya. Kenapa diluar? Tentu saja karena di sekeliling rumah itu, saat ini dikelilingi oleh Kekkai biru Transparan yang dibuat oleh Takayuki beberapa jam yang lalu. jadi mereka muncul disini. Sebenarnya mudah saja Naruto menerobos masuk kedalam Kekkai itu, tapi karena entah apa alasannya, Naruto dan kedua istrinya muncul disini.
"Hmm, kekkai yang terlihat cukup kuat. Apa ini perbuatan si sulung itu Anata?" tanya Tsukuyomi setelah selesai mengamati Kekkai itu.
"Yah, kau benar Tsuma. Kekkai ini dibuat oleh Takayuki, yah karena dia tidak ingin terjadi apa-apa dengan adiknya yang pada saat bertarung, Takehiko mabuk dan pingsan setelah dihajar oleh kakaknya." Jawab Naruto santai.
Setelah melepas pegangan tangan kedua Istrinya dengan halus, Naruto berjalan mendekati Kekkai tersebut. Setelah sampai, Naruto menyentuh Kekkai itu dengan tangan kanannya sambil memejamkan mata. Setelah beberapa saat, Kekkai tersebut tiba-tiba menghilang dan Naruto kembali membuka matanya.
"Nah, Istriku yang cantik-cantik, silahkan masuk." Ucap Naruto setelah membalikkan tubuhnya menghadap ke kedua istrinya, oh jangan lupakan senyum menggoda di bibir pemuda tersebut.
AmaTsuki yang mendengar ucapan suaminya itu tentu saja tersipu. Setelah menganggukkan kepala, mereka mulai melangkah kedalam gubuk tersebut dibelakang suami mereka.
Setelah sampai didalam, Naruto mengajak mereka duduk di Kursi yang terbuat dari rotan itu. AmaTsuki saat ini sedang asik melihat-lihat isi dalam Gubuk tersebut, mm terlihat sangat sederhana memang, tapi suasana tempat ini yang membuat mereka nyaman.
"Jadi, bisakah kalian memberitahuku kabar apa yang bahkan membuat kedua Dewi cantikku ini kabur dari tugas mereka hanya untuk menemuiku." Ucap Naruto lagi-lagi dengan nada menggoda.
Dan lagi-lagi, perkataan Naruto barusan kembali membuat kedua dewi itu tersipu dengan semburat merah di pipi mereka. dan setelah beberapa saat setelah mengendalikan diri mereka, Amaterasu membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu.
"Mmm, kabarnya adalah. Tak lama lagi kau akan jadi seorang Ayah Anata!" ucap Amaterasu agak berteriak dengan wajah bahagianya.
Naruto langsung berdiri dengan matanya yang sudah membulat karena terkejut. Dengan tangan yang bergetar hebat, Naruto menunjuk perut Amaterasu.
"M-ma-maksud m-mu—"
"Benar Anata, kami Hamil. Kami hamil Anakmu Anata." Kali ini Tsukuyomi yang angkat bicara setelah berdiri bersamaan dengan kakaknya, tak lupa rautnya juga sama seperti kakaknya.
"A-A-APA! K-kau juga?" Naruto langsung berteriak dengan spontan setelah mendengar istri keduanya itu. bahkan raut wajahnya kini bertambah terkejut dari sebelumnya.
Naruto sudah tak tau harus bagaimana lagi dirinya menggambarkan kebahagiaannya saat mendengar ucapan kedua istrinya barusan. Yang hanya bisa dia lakukan untuk saat ini hanyalah melangkah dengan badan bergetar mendekat ke Kedua istrinya. Kedua kelopak matanya mengeluarkan arimata. Ya, air mata bahagia.
AmaTsuki yang melihat suami mereka agak khawatir melihat raut wajah suaminya. Baru saja mereka ingin mengeluarkan suara mereka. mereka langsung menunda niat mereka itu karena dengan cepat Naruto mendekap mereka berdua sekaligus.
"A-aku tidak menyangka, sebentar lagi a-aku akan menjadi s-seorang ayah. Aku sangat bahagia Tsuma." Ucap Naruto dengan nada bergetar. AmaTsuki yang mendengar ucapan suami mereka barusan mau tak mau juga mengeluarkan air mata mereka sambil memasang senyum tulus terindah mereka, dan mereka langsung membalas pelukan suami mereka.
"T-terima kasih Tsuma." Amaterasu maupun Tsukuyomi langsung melebarkan senyum bahagia mereka kala mendengar ucapan terima kasih suami mereka. mereka pun mempererat pelukan mereka sambil berkata, "Sama-sama Anata. Kami juga bahagia bisa mengandung buah hati kita." Itulah perkataan Amaterasu dan Tsukuyomi secara bersamaan.
Setelah beberapa saat dalam posisi yang sama. Akhirnya Naruto menarik tubuhnya dan melepaskan pelukan kedua istri mereka dengan lembut. Setelah itu Naruto berjongkok dengan wajah yang sejajar dengan perut kedua istrinya.
Awalnya Amaterasu dan Tsukuyomi binging dengan kelakuan suami mereka. namun lagi-lagi, mereka mengeluarkan senyum indah mereka masing-masing plus pipi mereka yang bersemu merah. Tentu saja, lihatlah. Sekarang Naruto tengah mencium perut mereka bergantian.
Setelah itu, Naruto bangkit dari jongkoknya, dan kembali duduk diikuti oleh AmaTsuki. Namun kali ini, dia duduk di Kursi rotan panjang yang diduduki kedua istrinya tadi. Naruto duduk tepat ditengah-tengah kedua istrinya. Tak lupa juga mereka berdua merebahkan kepala mereka dimasing-masing bahu Naruto.
Setelah itu, AmaTsuki memulai obrolannya dengan suami mereka seputar kehamilan mereka, bagaimana keadaan mereka saat Naruto pergi dan lain sebagainya.
Tap! Tap! Cklek!
3 jam kemudian, Naruto, Amaterasu, dan Tsukuyomi mengalihkan pandangan mereka kearah pintu gubuk tersebut karena terdengar langkah kaki dan mendengar suara knop pintu bergeser, dan setelah pintu gubuk itu kembali terbuka, terlihatlah Minato dan Takayuki yang ternyata sudah pulang.
Minato dan Takayuki sendiri terkejut melihat siapa yang bersama dengan Naruto. Dengan cepat, Takayuki bahkan Minato membungkukkan badan mereka untuk memberi hormat kepada Amaterasu dan Tsukuyomi.
"Kalian tak usah seperti itu Ayah, Takayuki-kun. Entah kenapa kami terlihat tua kalau kalian memberi hormat pada kami saat kita bertemu." Ucap Tsukuyomi sambil memandang kedua orang yang ada didepannya itu. "Terutama kau ayah, kau adalah mertua kami, seharusnya kami yang harus memberi hormat padamu." Lanjut Amaterasu.
Mendengar perkataan kedua menantunya, Minato tertawa hambar mendengar ucapan kedua menantunya. Lalu dia duduk di kursi kosong di ruangan itu diikuti oleh Takayuki.
"Jadi, ada apa sampai kalian kemari Tera-chan, Tsuki-chan?" tanya Minato, tak lupa senyum Charmingnya yang setia menempel dibibirnya.
"Kami kesini hanya menyampaikan berita bahagia pada Naruto-kun, ayah." Jawab Tsukuyomi sambil tersenyum.
"Dan berita apa itu Tsuki-chan?" tanya Minato lagi.
"Beritanya adalah, kami berdua hamil." Jawab Tsukuyomi lagi.
"APA!/WHAT!" kedua kata berbeda itu keluar dengan kencang dari bibir Minato dan Minato, sehingga membuat sesuatu yang ada disalah satu kamar di gubuk itu menimbulkan bunyi 'Bruk.' Tapi suara itu tadi dipedulikan oleh Minato dan Takayuki yang saat ini menampilkan wajah Syok mereka.
"Benar ayah. Sebentar lagi Ayah akan mempunyai cucu." Kali ini Amaterasu yang angkat bicara.
"I-ini sungguh mengejutkan. Akhirnya aku akan punya cucu!" seru Minato senang.
"Benar, ini sungguh mengejutkan. Aku tak menyangka." Timpal Takayuki cepat.
"Haha, kalian tampaknya sangat senang ya." Ujar Naruto terkekeh melihat ayah dan Tangan Kirinya bertingkah seperti itu.
Amaterasu dan Tsukuyomi yang melihat itu pun cekikikan. Lalu mereka berdua saling pandang sejenak, dan secara bersamaan mereka menganggukkan kepalanya.
"Nee Anata. Aku dan Tsuki-chan tak bisa berlama-lama disini. Kami harus segera kembali untuk melanjutkan tugas kami masing-masing." Kata Amaterasu sambil berdiri, diikuti oleh Tsukuyomi.
"Eh? Secepat itu kah?" tanya Naruto juga ikut berdiri, sama halnya dengan Minato dan Takayuki.
"Iya Anata, maafkan kami karena tak bisa berlama-lama disini." Ujar Tsukuyomi.
"Hahh, padahal aku berharap kalian lebih lama disini. Tapi yah karena tugas itu, jadi aku tak bisa melarang kalian." Ujar Naruto sambil menghela nafas.
"Hihi.. lain kali kan bisa Anata." Kikik Amaterasu.
Cup! Cup!
Amaterasu dan Tsukuyomi mengecup masing-masing pipi Naruto, si empu yang punya pipi pun mengeluarkan semburat tipis. Bukan karena dirinya dikecup oleh kedua istrinya. Tapi hey, ditatap dengan seringai menggoda oleh ayah dan anak buahnya saat sedang melakukan hal seperti itu tentu saja membuatnya malu.
"Nah kami pergi dulu Anata." Ujar AmaTsuki bersamaan.
"Baiklah. Ah iya, sampaikan salamku pada Izanagi Tou-sama dan Susano'o Nii-sama ya." Ujar Naruto sambil tersenyum.
"Sama, sampaikan salamku juga pada mereka Tera-chan. Terutama Dia ya." Timpal Minato cepat.
Amaterasu yang mendengar ucapan terakhir mertuanya itu menganggukan kepalanya sambil tersenyum misterius. Hal itu membuat Naruto merasa janggal, dan juga membuat sebuah tanda tanya besar dikepalanya.
"Baiklah Ayah. Ja Nee Minna~" ucap Amaterasu, setelah itu dia menggenggam tangan Amaterasu dan mereka menghilang dibalik kobaran Api hitam yang diciptakan oleh Amaterasu.
Setelah melihat kedua istrinya menghilang, Naruto pun kembali duduk di tempat duduknya, begitupun MinaTaka. Lalu Naruto memandang Ayahnya penuh curiga.
"Kalau boleh tau, siapa maksudmu dia itu Ayah?" tanya Naruto yang sukses membuat Minato sedikit tersentak.
"A-ah, oh itu. yang aku maksud adalah Besanku itu Naruto, memangnya siapa lagi." Ujar Minato cepat.
'Hmm, mencurigakan. Tapi ya sudahlah.' Batin Naruto dan membuat mulutnya berbentuk huruf O.
"Baiklah, oh iya. Bagaimana hasil pertandingannya?" tanya Naruto mulai mengubah topik.
Minato yang mengerti maksud Naruto pun merogoh kantung Ninjanya dan mengeluarkan selembar kertas. Lalu Minato meletakkan kertas itu diatas meja yang ada didepannya. "Hasilnya ada disitu." Ujar sang Yondaime Hokage.
Naruto yang melihat kertas itu pun mengambilnya dan membaca tulisan yang tertera didalamnya. Isi kertas itu adalah :
Ujian Chuunin tahap 4 yang akan diadalan satu bulan dari sekarang :
Nara Shikamaru vs. Sabaku no Temari.
Takayuki Kira vs. Takehiko Kira.
Naruto-no-Mikoto vs. Uchiha Sasuke.
Aburame Shino vs. Sabaku no Kankurou.
Uzumaki Menma vs. Sabaku no Gaara.
Uzumaki Karin vs. Dosu.
Setelah membaca isi kertas tersebut, Naruto tersentak melihat hasilnya. Lalu pandangannya mengarah ke MinaTaka bergantian.
"Aku tak menyangka kalau lawanku nanti adalah Uchiha itu. Yang menarik disini adalah, pertarungan antar Jinchuuriki, Menma melawan Sabaku itu. Calon iparku itu juga rupanya berhasil mengalahkan gadis Hyuuga itu. dan yang paling menarik disini adalah Pertarunganmu Takayuki, kau akan bertarung dengan Adikmu sendiri." Ujarnya sambi menatap Takayuki saat mengatakan pertarungan Kembar kira itu.
"Kau benar Boss. Sebenarnya aku tak masalah kalau melawan si bodoh itu, bagaimanapun kekuatan kami seimbang, hasilnya pasti Drow." Balas Takayuki.
Ketiga orang itu melanjutkan obrolan mereka agak lama, sampai Takehiko sadar dari pingsannya dan ikut bergabung dengan mereka.
ǁǁǁ ǁǁǁ ǁǁǁ
Unknown Places.
Dua sosok berjubah dan bertudung hitam terlihat berjalan berdampingan di sebuah lorong yang agak gelap, hanya ada beberapa obor yang menerangi tempat itu. kedua orang tersebut terus berjalan dilorong yang agak panjang itu dengan langkah santai.
Hingga beberapa menit berselang, mereka menghentikan langkah mereka tepat didepan pintu yang terbuat dari Besi yang dihiasi beberapa tengkorak dan kerangka manusia di pintu tersebut.
Salah satu dari dua sosok itu dengan segera membuka pintu tersebut dan setelah terbuka sepenuhnya, mereka berdua masuk ke dalam sebuah ruangan yang terlihat agak gelap dari lorong yang berada di luar ruangan itu.
Secara tiba-tiba, muncul dua buah nyala api kecil yang berasal dari 2 buah lilin diruangan itu. lilin itu tepat berada didepan sebuah singgasana yang terlihat besar dan berbentuk kepala singa di samping kiri-kanannya.
Diatas singgasana itu, terdapat sebuah sosok yang saat ini duduk disana. Sayangnya, nyala kedua lilin kecil itu tak sanggup memperlihatkan seluruh tubuh sosok tersebut, hanya dibagian kaki sosok tersebut yang terlihat.
Kedua sosok berjubah tersebut langsung berjongkok ala Ksatria dihadapan sosok yang duduk di Singgasana tersebut. Dan secara tiba-tiba, sosok yang berada di Singgasana tersebut membuka matanya yang sedari tadi tertutup dan memperlihatkan kedua matanya yang berwarna Orange Polos.
"Kami kembali Tuan." Ujar salah satu sosok yang berjongkok tersebut dengan nada berat.
"Phalas dan Fadalgia. Apa kalian sudah selesai dengan misi yang aku berikan pada kalian?" tanya sosok yang berada disinggasana tersebut dengan nada yang tak kalah berat nan mencengkam.
"Sudah Tuanku." Jawab kedua sosok tersebut bersamaan.
"Bagus, bagus sekali. Sekarang kalian maju kesini, mulai dari kau Phalas."
Mendengar perkataan tuannya, salah satu dari mereka berdua mendekati sosok tuan mereka tersebut. Setelah sampai di depan kaki tuannya, sosok yang dipanggil Phalas itu kembali berjongkok. Kemudian sebuah tangan yang diselimuti oleh Armor berwarna Perak gelap muncul dan memegang kepala sosok yang dipanggil Phalas tersebut.
Tangan tersebut mengeluarkan pendar tibis berwarna Orange Gelap setelah memegang kepala sosok Phalas. Dan beberapa detik setelahnya, pendar itu menghilang dan tangan yang memegang kepala sosok Phalas itu kembali ketempatnya.
"Hmm, ternyata dunia ini tak seperti dulu lagi. Perubahan-perubahan besar rupanya sudah mengubah dunia ini, dan dunia ini juga sudah berganti dengan peradaban baru yang disebut Peradaban Shinobi. Dan itu semua membuatku sangat tertarik, khu..khu..khu..." ujar sosok tersebut sambil mengeluarkan tawa mengerikannya. "Selanjutnya, giliranmu Fadalgia." Lanjutnya.
Sosok Phalas yang mendengar itu kembali mundur dan digantikan oleh sosok yang di panggil fadalgia tersebut. Hal yang sama seperti sebelumnya juga kembali terulang, yaitu sosok tersebut kembali menggerakkan tangannya untuk memegang kepala sosok Fadalgia. Setelah selesai, tawa mengerikan kembali menggema diruangan itu.
"Khu..khu..khu.. Menarik, sangat menarik. Rupanya dibalik banyaknya Protagonis didunia ini, para golongan Antagonis juga tak kalah banyaknya. Khu..khu..khu.. dan yang paling membuatku tertarik diantara para Antagonis didunia ini, adalah sang ibu dunia Shinobi, Ootsutsuki Kaguya dan Hantu dari Klan Uchiha, Uchiha Madara."
.
.
.
[To Be Continue.]
.
.
.
Yo! Lama tak jumpa! Hehe, gimana chapter ini? semoga tidak ada yang kecewa yah, hehe.
Oke, di chapter ini sepertinya tak ada yang perlu Neon selain Jawaban Review beberapa Reader masalah pertarungan Naruto vs Neji di chapter sebelumnya.
Neon sudah menduga kalau ada yang seperti ini, yaitu tentang pertarungan Naruto melawan Neji. Baiklah, sekarang Neon jelaskan disini. Sebenarnya, Alasan Neon membuat Pertarungan mereka seperti itu hanya cukup simpel, dan jawaban anda tentang kenapa pertarungan Naruto vs Neji bisa begitu adalah Anda kurang teliti dalam membaca. Bagaimana begitu?
Sebelumnya, Neon yakin Anda sudah membaca potongan kalimat ini ? : "sepertinya aku hentikan saja permainan ini. Aku sudah bosan mendengar celotehannya itu." Benar, itu adalah ucapan batin Naruto saat sebelum dia beraksi.
Nah disitulah kunci dari pertarungan Naruto vs Neji, yaitu dikata Permainan. Disini kata ini bukan Neon buat sebagai kata sisipan maupun kata penghias belaka. Tapi kata inilah kunci kenapa Pertarungan mereka bisa Neon buat seperti itu. Naruto saya buat begitu hanya untuk bermain-main, sengaja terkena serangan dan sengaja kalah lebih dulu, bukan kah itu termasuk permainan? Nah, itulah alasan simpelnya. Sebenarnya Neon punya banyak sekali alasan untuk Review anda soal ini, tapi Neon rasa ini saja sudah cukup. Nah, lain kali, telitilah saat membaca cerita-cerita lain, supaya anda tidak salah paham lagi, bisa saja nanti lebih dari 1 chapter, kalimat bahkan kata kuncinya hanya satu kalimat atau satu kata. Bukan maksud Neon menyindir maupun sejenisnya, Cuma Neon hanya memperingati anda saja. Oh iya, Terima Kasih Reviewnya.
Disini juga Neon sengaja Skip Pertarungan babak penyisihan Ujian Chuunin, karena Neon rasa Alur fic ini terlalu lambat kalau Neon nulis pertarungan mereka satu-persatu, pertarungan mereka sama seperti di canon (Kecuali pertarungan NaruNeji, Kira Bersaudara, dan KarinHina (Untuk pertarungan yang satu ini, bayangin aja ya, hehe))
Ah iya, ada yang mau kasih saran apa Nama kedua Anak Naruto nanti? Kedua anak Naruto nanti bergender laki-laki, kalau ada saran Review ya.
Akhir kata, tinggalkan Review sebanyak-banyaknya dan sampai jumpa di chap depan!