Warning : Disini saya mengambil setting dua waktu pada perang dunia kedua dan pada zaman modern atau zaman sekarang, mohon maaf jika masih ada OOC atau yang lainnya. Disini Kuroko tidak menjadi anggota basket karena... Agak aneh untuk saya.

Genre : Romance, Drama

Pair : Akashi x Fem!Kuroko

Summary : Perasaan ini seperti tidak memiliki batas waktu karena aku bertemu denganmu di beda waktu dan mari kita ulang dari nol lagi.

Disclaimber : Kuroko no Basuke own to Fujimaki Tadatoshi

Chapter 2 : Future

Setelah beberapa tahun perang telah usai dan dunia sudahlah kembali aman seperti warga dunia yang diharapkan walaupun memakan korban banyak jiwa.

Perkembangan dunia pun telah maju karena pendidikan, teknologi, dan kebutuhan yang mulai berkembang. Walaupun perang telah tiada lagi tetapi perasaan cinta sepasang kekasih yang tidak pernah hapus karena waktu pun terlihat lagi di zaman ini.

Suatu hari disebuah SMP di Tokyo, Jepang yang terkenal karena tim basket yang kuat dan nama tim basket itu adalah Kiseki no Sedai dan banyak sekali perempuan yang menyukai anggota-anggotanya seperti Kise Ryouta dan Akashi Seijuurou.

Akashi Seijuurou ? Sepertinya nama itu cukup familiar untuk seorang gadis bersurai biru muda bernama Kuroko Tetsuna karena dia merasa pernah mendengar nama itu sebelumnya dan itupun sebelum dia masuk sekolah ini.

Tetsuna selalu melihat Akashi yang selalu dikerumuni oleh perempuan karena Akashi cukup tenar dikalangan perempuan. Setiap kali dia melihat perempuan yang lain dekat dengan Akashi, dia merasakan rasa sakit dihatinya tetapi dia selalu membiarkan rasa sakit itu.

Begitu juga dengan Akashi, dia juga berasa familiar dengan gadis yang selalu berekspresi datar itu dan meminum vanilla milkshake karena setiap kali dia melihat Tetsuna yang dia pikirkan adalah seorang gadis yang berdiri di bawah pohon sakura sambil membaca buku tetapi dia mengira itu hanya perasaannya saja.

Tetapi mereka tidak tau kalau mereka memiliki sebuah hubungan di masa lalu dan sepertinya hubungan itu akan menyambung lagi dengan waktu mendekat.

Suatu hari dikelas Tetsuna, "Hei ! Kalian tau tidak pohon sakura di halaman belakang sekolah ?" tanya seorang murid perempuan kepada temannya, "Hm ? Tau kok, emang ada apa dengan pohon itu ?" tanya temannya balik lalu murid itu pun menarik nafasnya dalam-dalam.

"Kudengar dari beberapa orang, katanya pohon itu merupakan saksi sejarah dari sepasang kekasih yang meninggal karena perang !" jawab murid perempuan sambil tersenyum senang, "Eh ? Aku baru tau.." ucap temannya dengan tampang polos.

Tetsuna yang tidak sengaja mendengar percakapan tadi pun hanya cuek walaupun agak sedikit tertarik dengan tempat favoritnya memiliki sebuah cerita yang romantis, 'Aku baru tau kalau pohon itu punya cerita...' batinnya sambil membaca buku di tempat duduknya.

Ketika Tetsuna berjalan menuju pohon yang biasa untuk bersantai melihat seorang pemuda dengan bersurai merah yang sepertinya sedang menatap pohon itu dengan tatapan penuh arti lalu Tetsuna pun refleks mendekatinya.

"Ano.. Permisi, Akashi-kun.." ucap Tetsuna dengan pelan lalu Akashi pun menengok ke arah Tetsuna yang sudah berada dibelakangnya, "Oh,Tetsuna.. Aku kira siapa.. Kenapa kau kesini ?" tanya Akashi sambil menatap Tetsuna dengan tatapan penasaran, "Aku hanya ingin membaca buku disini.." jawab Tetsuna dengan datar

"Sou... Kalau begitu, gimana kita duduk disini bersama ?" ajak Akashi sambil tersenyum yang jarang diperlihatkan kepada orang lain kecuali gadis bernama Tetsuna dan Tetsuna hanya mengangguk kecil kepada Akashi.

Mereka berdua pun duduk bersampingan selayaknya sepasang kekasih walaupun mereka berdua itu hanya sekedar teman sekelas, "Hei, Tetsuna.." panggil Akashi sambil memandang langit, "Iya, Akashi-kun ?" balas Tetsuna yang sedang membaca buku, "Entah kenapa.. Aku merasa familiar dengan tempat ini dan tempat ini membuatku nyaman..." ujar Akashi sambil memandang langit yang bergerak dengan lembut.

Tetsuna pun terdiam sebentar lalu mengangguk setuju, "Begitu juga denganku..." ucap Tetsuna dengan pelan lalu Akashi pun mengusap rambut Tetsuna yang lembut, "Kau juga membuatku nyaman..." ucap Akashi sambil tersenyum hangat kepada Tetsuna dan membuat wajah Tetsuna menjadi bersemu merah.

Lalu Akashi pun menggenggam tangan Tetsuna dengan cepat, "Tetsuna... Aku selalu ingin mengatakannya tetapi halangan yang selalu membuatku gagal untuk mengatakannya..." ucap Akashi sambil menatap Tetsuna dengan intens, "Eh..?" Tetsuna hanya menatap Akashi dengan tatapan polos.

Refleks, Akashi pun memeluk Tetsuna denga cepat sambil berkata, "Aku ingin memelukmu karena sebuah rasa kangen yang menghantuiku ketika bertemu atau mengingat dirimu dan sekarang, aku tidak ingin melepaskanmu dari pelukkanku karena aku selalu takut apa yang akan terjadi..." ujar Akashi sambil memeluk Tetsuna dengan erat.

Tetsuna pun membalas pelukkan Akashi dengan erat karena dia juga merasakan apa yang dirasakan oleh Akashi, "Akashi-kun... Aku juga.." ucap Tetsuna dengan sangat pelan dan kelopak bunga sakura pun mulai berguguran dengan indah.

Suasana itu membuat mengingatkan kita dengan sepasang kekasih yang meninggal dalam perang tetapi hubungan antara mereka tidak pernah putus karena rasa cinta yang kuat ada didalam diri mereka dan tanpa mereka sadari, kalau mereka adalah reikarnasi dari pasangan kekasih itu.

-The End-

Author's Talk : Akhirnya update chapter terakhir~! Pas dichapter pertama saya itu lagi kesambet(?) menjadi formal gitu tetapi untuk chapter ini.. Saya ingin ber-curcol-ria XD #digebukparareaders.

Sebenarnya saya mengetik fanfic ini didalam keterbatasan ide saya dan tugas kamfruto itu -_-), ini aja saya update lewat bb jadi agak kagok gitu #masbuloh.

Oke itu aja sih~! Terima kasih yang sudah membaca fanfic saya yang ini wkwkwkw~! Mohon reviewnya !