Broken Hearts

.

Naruto belongs Masashi Kishimoto

.

Warning: sudah diperingati dari awal kalau cerita ini mengandung rate M jadi jangan ada yang protes, miss typo(s), OOC sometimes, EYD, alur lambat, dsb.

.

PLEASE READ THIS ANNOUNCEMENT BEFORE YOU READ THE FICT: Cerita ini hanya untuk menghibur, terinspirasi dari sinetron Catatan Hati Seorang Istri dan fanfiction karya kanon1010-san yang berjudul Another. Jika Anda tidak menyukai cerita ini silahkan menutupnya lalu membaca cerita yang lain, jadi Anda tidak perlu buang-buang tenaga untuk bash saya di review maupun PM. Terima kasih.

.

chapter 1

.

.

.

.

.

"Apa kau sudah siap? Apa aku boleh masuk?" Suara baritone milik seseorang berambut biru dongker mengetuk pintu bercat putih, ingin melihat sang calon istri yang berada dalam ruangan. Ia mengenakan setelan tuxedo putih, sangat pas dengan postur tubuhnya yang tegap. Kembali ia membenahi tuxedo-nya untuk mengurangi perasaan gugupnya-walaupun masih dengan ekspresi datarnya yang khas, karena pada hari ini adalah hari yang sangat penting baginya. Hari ini ia akan menikah dengan Naru, Namikaze Naru. Gadis yang telah menjadi kekasihnya selama beberapa tahun ini. "Silahkan, Sasuke." Suara lembut didalam mempersilahkan masuk orang yang berada dibalik pintu ruang rias. Dada Naru berdegup kencang, ia gugup sekaligus bahagia. Bagaimana tidak? Hari ini ia akan menikah. Menikah dengan pria pujaannya.

Sasuke membuka pintu bercat putih itu dan menutupnya kembali. Dihadapannya kini terlihat sosok pujaan hatinya mengenakan gaun pengantin yang merupakan rancangan Naru sendiri. Bagian atasnya berwarna putih dengan sedikit hiasan payet-payet berwarna salem berbentuk sakura yang indah dan broklat halus berwarna putih yang sangat manis membungkus dadanya. Turun ke pinggang, ada obi berwarna oranye muda yang kalem memeluk erat lekuk pinggangnya yang indah. Di bagian roknya terdapat kain batik yang indah,berwarna coklat muda melingkar hanya satu pertiga dari rok putih polos yang mengembang menutupi kaki mulusnya secara keseluruhan. Karena nenek Naru adalah orang Indonesia, ia memilih kain batik sebagai motif hiasan pada baju pengantinnya. Dan itu adalah impiannya sejak dulu, dan untungny Sasuke mengijinkan.

Riasan di wajahnya sederhana, tidak menor. Rambut kuning keemasannnya ia gelung rapi dibelakang kepalanya, menampakkan leher putihnya yang jenjang dengan anak-anak rambut yang berjatuhan di tengkuknya. Poninya ia kesampingkan, menambah kesan cantik pada wajah Naru yang pada awalnya memang sudah cantik. Garis matanya dipertegas menggunakan eye liner tipis menambah kesan tatapan matanya yang lembut. Pipinya yang agak tembam diberi sedikit pemerah pipi, bibirnya yang berwarna merah kemudaan segar ia bubuhkan sedikit pengkilap bibir agar terkesan fresh.

Sasuke terpesona pada kecantikan Naru dihadapannya sekarang. Ia maju beberapa langkah dan mengecup bibir calon istrinya dengan lembut dan hati-hati, seakan-akan tak ingin menyakitinya. "Apa kamu siap sayang?" Tanya Sasuke. Naru menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. "Aku siap Suke,"

"Sebentar lagi acara dimulai. Sampai bertemu di altar," ucap Sasuke mengecup bibir Naru sekali lagi dan meninggalkan ruang ganti, memberi Naru kesempatan untuk membenahi dirinya sekali lagi.

"Naru, Sasuke sudah menunggumu. Ayo cepatlah keluar." Ucap ibu Naru. Kushina-nama ibu Naru-wanita paruh baya itu mengetuk pintu ruang ganti dengan tidak sabar. "ibu ingin memberikan sesuatu kepadamu Naru," ucapnya lembut. Naru membuka pintu dengan cepat dan memeluk tubuh ibunya. Ibunya pun membalas pelukannya, mengelus-elus punggung polosnya dan memberikan kecupan singkat pada pipinya. "kau gugup?" tebak ibunya lembut.

"sangat sangat gugup, Bu." Ucap Naru. Ibunya tertawa pelan, lalu menggenggam tangannya dan mengusapnya lembut. "Ibu mau memberiku apa?" Kushina tersenyum, ia memberikan sebuah kotak bludru berukuran sedang berwarna biru dongker ke tangan Naru. Naru membukanya. Tampak sebuah hiasan rambut seperti sisir kecil berbahan emas putih dengan hiasan beberapa batu kristal berwana biru sapphire, senada dengan warna iris mata Naru.

"Ibu, ini indah," ucap Naru terpana dengan keindahan hiasan rambut tersebut. "Ini adalah peninggalan dari nenekmu Naru. Dulu Ibu waktu menikah dengan ayahmu, Ibu diberi ini oleh nenekmu. Sekarang Ibu akan memberikannya kepadamu sayang," jelas Kushina. Naru memeluk ibunya sekali lagi dan mencium pipinya. "Mau Ibu pasangkan?" tawar Kushina. "mau bu! Terima kasih! Aku menyayangimu Ibu…." Ujar Naru senang. Ia segera menunduk agar sang Ibu dapat memasangkan hiasan rambut itu di kepalanya. Kushina menyematkan hiasan berbentuk sisir tersebut di bagian atas gelungannya. Naru memasuki ruang ganti kembali lalu melihat pantulan dirinya di cermin. Sempurna.

"Ayah dan Sasuke sudah menunggumu, ayo keluar." Ucap Kushina lembut sambil menggenggam tangan Naru dan membawanya keluar. Naru mengikuti langkah ibunya untuk bertemu dengan sang ayah, Namikaze Minato. "Ayah.." Sapa Naru memeluk ayahnya. "Kau cantik Naru sayang, ayo ke altar." Ucap Minato lembut. Naru mengangguk pelan dan menggandeng lengan kekar ayahnya. Mereka berdua berjalan keluar pintu masuk rumah. Di hadapan Naru, terlihat kursi-kursi panjang berwarna putih yang berjumlah banyak telah padat oleh pengunjung pesta pernikahannya dengan Sasuke. Diujung, terdapat altar kecil berwarna putih yang indah. Disana telah ada Sasuke dan seorang pastur yang akan menyatukan Naru dengan Sasuke.

Naru mencengkram gandengannya pada lengan ayahnya. Minato mengelus tangannya. Lalu mereka berdua mulai berjalan menuju altar. Naru menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan. Para pengunjung segera berdiri untuk menyambut kedatangan Naru. Naru semakin mengeratkan cengkramannya pada lengan Minato. Minato tersenyum kecil melihat putrinya yang sedang gugup.

"Baiklah, karena mempelai wanita telah datang, pesta pernikahan ini akan segera dimulai." Ucap sang pastur dengan suara yang tegas dan berwibawa.

"Uchiha Sasuke, apakah Anda bersedia menerima Namikaze Naru sebagai istri Anda, dalam senang dan susah, dalam suka dan duka, dalam kaya dan miskin, dan dalam sehat dan sakit, menghormati, mengasihi, mencintai dan menyayanginya sepanjang hidup, serta menjadi ayah yang baik untuk anak-anak Anda?" Ucap sang pastur kepada Sasuke.

"Ya, aku Uchiha Sasuke, bersedia menerima Namikaze Naru sebagai istriku, dan berjanji untuk selalu bersamanya dalam senang dan susah, suka dan duka, kaya dan miskin, sehat dan sakit, serta menghormati, mengasihi, mencintai, dan menyayanginya sepanjang hidupku dan menjadi ayah yang baik untuk anak-anakku." Janji Sasuke mantap. Ia menatap sang pastur dengan tegas, seolah-olah meyakinkan sang pastur bahwa ia serius dengan ucapan sumpah janjinya.

"Namikaze Naru, apakah Anda bersedia menerima Uchiha Sasuke sebagai suami Anda, dalam senang dan susah, dalam suka dan duka, dalam kaya dan miskin, dan dalam sehat dan sakit, menghormati, mengasihi, mencintai dan menyayanginya sepanjang hidup, serta menjadi ibu yang baik untuk anak-anak Anda?" pandangan sang pastur berpindah ke Naru lalu mengucapkan janji pernikahan sehidup semati kepada Naru.

"Ya, aku Namikaze Naru, bersedia menerima Uchiha Sasuke sebagai suamiku, dan berjanji untuk selalu bersamanya dalam senang dan susah, dalam suka dan duka, dalam kaya dan miskin, dan dalam sehat dan sakit, menghormati, mengasihi, mencintai, dan menyayanginya sepanjang hidupku dan menjadi ibu yang baik untuk anak-anakku." Jawab Naru tegas. Ia memandang sang pastur sama yakinnya dengan Sasuke.

"Baiklah, kalian berdua telah resmi menjadi suami-istri. Silahkan mencium pasangan Anda, tuan Sasuke." Sasuke mengangguk singkat, lalu menghadap Naru yang sudah lebih dulu menghadap dirinya. Ia tersenyum kepada Naru dan maju selangkah untuk mencium Naru. Ia miringkan kepalanya, lalu menempelkan bibirnya dengan bibir merah Naru lembut, lalu mengecupnya. Naru membalas ciumannya dan mengecup bibir Sasuke sekilas. Seluruh tamu undangan bertepuk tangan dengan riuh, sedangkan Kushina dan Mikoto-ibu Sasuke-menangis haru di kursi bagian depan.

Sang pastur menyudahi prosesi pengucapan janji suci tersebut dan pamit undur diri. Naru tersenyum manis menghadap Sasuke dan memeluknya gemas. Ia terlalu senang karena hari ini ia resmi menjadi istri seorang Uchiha Sasuke, dan nama marganya telah berganti menjadi Uchiha Naru. Ia senang bukan main. Sasuke membalas pelukannya dengan sayang dan mengecup ringan dahinya.

Sasuke memeluk pinggang Naru. "Ayo makan, dobe. Aku tahu kalau kau saat gugup laparnya tidak tanggung-tanggung," ucap Sasuke dengan seringai tampan, yang menurut Naru itu seringai menyebalkan. Namun di hari ini senyum Naru benar-benar merekah, ejekan Sasuke tidak ia pedulikan, ia malah mengangguk mantap. Ia segera menuju ke meja yang makanan dan memilih-milih makanan yang ingin ia makan.

Sasuke mencium pipi Naru. "Kau senang?" tanyanya. "Sangat sangat senang Suke! Sangat bodoh jika kau masih menanyakannya," ujar Naru dengan wajah berseri-seri. Sasuke membelai pipinya lembut dan Naru menikmatinya sambil melahap cupcake jeruk dengan gula-gula berbentuk sepasang pengantin yang menurut Naru itu imut yang ia ambil di meja makan. "Ah! Cupcake ini enak Suke, mau memakannya?" Ujar Naru sambil menyodorkan cupcake jeruk yang tadi dimakannya. "Hn," Sasuke menggigit kecil cupcake jeruk tersebut, mengecap rasanya dan tersenyum tipis. "Enak,"

Naru tersenyum riang lalu memakan cupcake keduanya. Cupcake stroberi dengan hiasan taburan gula-gula berbentuk stroberi kecil-kecil yang lucu. "Dobe, makanlah sayuran juga. Jangan makan makanan yang manis-manis seperti cupcake itu terus. Nanti kau gemuk." Nasehat Sasuke kepada Naru yang sedang menikmati cupcake-nya dengan hikmat. Naru cemberut, Sasuke menatapnya tajam. "Aku akan makan sayur, tapi nanti." Ujarnya malas.

Obrolan ringan mereka terputus saat ada seorang wanita cantik dengan badan yang seksi menghampiri mereka. Rambutnya panjang dan surai lembutnya berwarna merah muda seperti bunga sakura. Iris matanya berwarna hijau emerald indah, seperti warna daun musim semi. Ia memakai dress hitam tanpa lengan sepanjang paha memeluk tubuhnya ketat "Naru, selamat ya! Aku sangat senang akhirnya kau dapat menikah dengan Sasuke! Selamat ya Naru…!" Ujar wanita itu sambil menepuk-nepuk pundak Naru dan tersenyum manis ke arahnya. "Ah.. terima kasih Sakura. Dan terima kasih juga kau telah datang ke pesta pernikahanku ini," Ujar Naru lembut. Sakura tersenyum dan menyalami Naru lalu mengecup kedua pipinya. Ia juga menyalami Sasuke.

"Aku tahu, kau pasti sangat senang bisa menikah dengan Uchiha! Iya kan?" tukas Sakura menyelidik. Senyum manisnya masih terukir jelas di paras ayunya. "Hahaha, tentu saja aku senang sekali. Tapi aku senang bukan karena menikah dengan seorang Uchiha, tapi aku senang karena menikah dengan orang yang bernama Uchiha Sasuke," ujar naru tersenyum jahil dan melirik ke arah Sasuke yang sedang menyeruput jus tomat kesukaannya. "Kau benar Namikaze Naru kan? Apa aku tidak salah dengar, sejak kapan kamu bisa romantis seperti ini?" ujar Sakura dengan raut tidak percaya yang dibuat-buat. Naru tersenyum dan memukul pelan bahu sahabatnya itu. "Haha, ada-ada saja kau Sakura," "Namikaze Naru-ehm, maksudku Uchiha Naru, aku kesana dulu ya, nanti aku kemari lagi. Sampai jumpa Naru," Ujar Sakura melambaikan tangan dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Naru dan Sasuke segera beranjak dari mejanya dan menuju ke kerumunan teman-teman dan saudara-saudara dari kedua belah pihak. Naru sangat bahagia, tercetak jelas di wajah cantik Naru yang begitu berseri-seri saat teman-teman dan kerabat mengucapkan selamat kepadanya. Sasuke pun juga sangat bahagia, namun pria itu menyembunyikan emosinya didalam wajah stoic-nya.

Yang terpenting kedua sejoli ini sangat bahagia.

To be continued

Pojokan Chiriyuki: akhirnya selesai juga chap 1. Karena bingung mau ngomong apa yaudahlah bales review aja. Tapi walaupun di cerita ini berkategori rate M, tapi saya hanya menyelipkan sedikit lemon. Sedikit. Karena jika dimasukkan ke kategori rate T, tidak mungkin cerita tentang pernikahan dan perselingkuhan masuk ke dalam kategori teen. Dan untuk Eysha CherryBlossom, saya akan menjawabnya disini karena pertanyaan terlalu panjang. Jadi begini, di prolog kemarin kan sudah jelas bahwa Sasuke menikah dengan Naru dan Sasuke selingkuh dengan Sakura. Mengapa Sakura mempunyai kesan buruk disini? Karena ia memang menjadi tokoh antagonis dalam cerita ini yaitu sebagai penghancur rumah tangga SasuNaru. Saya tau anda menyukai karakter Sakura, tapi bukan maksud saya untuk menjelek-jelekkan karakter Sakura yang asli. Perlu diingat, Sakura disini berperan sebagai tokoh antagonis. Jika anda tidak menyukai tokoh Sakura dalam cerita ini ya silahkan tidak membaca fic ini karena di fic ini Sakura saya buat jahat, kejam dan sifat buruk yang lainnya. (sedikit bocor karena review anda) Terima kasih untuk review anda dan pengertiannya.

Thanks to:

Honami Fukushima, , aichan14, Hyull, Eysha CherryBlossom, Arum Junnie, uchiha yardi, riringo, yuka, Fioo

QnA:

baru prolog tapi uda bikin terharu terima kasih :) chap depan bikin Sasuke menderita ya Ok. Lanjut ini udah lanjut. Sasuke parah kok selingkuh sih haha aku benci banget sebenci bencinya sama sinetron catatan hati seorang istri hahaha aku suka di cerita awal, masalah yang dihadapi masih gak terlalu kompleks, tapi begitu tuh sinet udah ada di hati penonton malah ceritanya jadi gak nyambung. Jangan panjang-panjang chapnya Liat aja nanti. Naru itu OC kah? Kalau OC ya aku bakalan milih karakter OC bukan milih Naruko. Naruko itu versi ceweknya Naruto, cuma karena pengucapannya kepanjangan kalo nulisnya Naruko jadi aku tulis Naru. Pair-nya SasuSaku? Di prolog kemarin sudah jelas pair-nya SasuNaru. Fic ini ngebahas perselingkuhan SasuSaku atau penyesalan Sasuke ke Naru? itu baru prolog. Lanjut tapi yang greget diusahakan ya :) prolog-nya kependekan kalo prolog panjang namanya jadi chapter haha mungkin kalo langsung fic itu bagus aku sengaja bikin pakeprologdulu biar greget(?) kenapa mesti hurt biar greget ntar endingnya SasuSaku? Gak seru ah haha liat aja nanti endingnya naru-nya jangan dibikin sedih ya justru itu tujuan dari fic ini, sekali-sekali liat naru kesiksa kenapa Sasuke selingkuh? Liat aja di chap-chap berikutnya ;) bakalan dijelasin di chap-chap depan

Terima kasih atas semua review kalian happy reading for the next chapter.

See ya!

.

Salam penuh cinta

Chiriyuki Hikaru