Title : First Boyfriend

Genre : Romance (?)

Cast : Huang Zi Tao

Kris / Wu Yi Fan

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Xi Luhan

Oh Sehoon

D.O Kyungsoo

Kai / Kim Joongin

Rating : T (untuk saat ini)

Summary : Di peron kereta pada pagi hari, Tao mendapatkan pernyataan cinta dari Kris. Antara Tao yang polos dengan Kris yang dingin dan kaku, bagaimanakah jadinya hubungan mereka? Dan bagaimana kisah cinta mereka apabila teman TK yang dulu pernah menjadi bagian dari Tao datang kembali?

Warning : Typo dimana-mana dan bahasa tidak sesuai EYD

Terinspirasi dari komik Jepang dengan judul yang sama "First Boyfriend"

Happy Reading

"Loh, kenapa Kris gege tidak ada?" tanya Tao entah pada siapa. Kini, Tao sudah berada di stasiun. Namun, ia sama sekali tidak melihat tanda-tanda keberadaan Kris di sana. Padahal biasanya Kris selalu datang terlebih dahulu dari pada dirinya. Tao terlonjak begitu ada tangan yang menyentuh bahunya. Ia pun membalikkan badannya dan tersenyum cerah.

"Ahh, selamat pagi Chanyeol." sapa Tao. Namun yang di sapa hanya menampakkan wajah datarnya. Tidak ada keinginan untuk membalas sapaan dari lelaki manis di hadapannya ini. Hening menyelimuti keduanya selama beberapa saat hingga...

"Jel…"

"Ahh, kemarin lusa terimakasih ya Chanyeol." ucapan Chanyeol terputus karena Tao.

"Hah?!"

"Terimakasih karena sudah mengajakku ke Chibi Land. Aku sangat senang." ucap Tao dengan wajah berseri. Chanyeol terbelalak melihat wajah Tao yang tersenyum begitu tulus. Wajah yang dihiasi oleh mata panda yang melengkung bagai bulan sabit, hidung yang mancung, bibir melengkung indah akibat tersenyum lebar di tambah gerakkan rambut Tao yang terkena angin serta pipi Tao yang bersemu merah. 'Indah', hanya itu yang ada di pikiran Chanyeol.

"Nanti datanglah ke resto." suruh Chanyeol begitu tersadar dari lamunannya.

"Tentu saja aku akan kesana. Bukankah aku sudah mulai bekerja disana. Memangnya ada apa?"

"Ada yang ingin aku berikan padamu. Untuk itu kau harus datang. Jangan sampai terlambat." balas Chanyeol. Tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi Kris melihat mereka dari balik tembok yang tak jauh dari mereka. Kris yang geram melihat Chanyeol, akhirnya segera menghampiri.

"Selamat pagi." sapa Kris dengan wajah di buat-buat seperti tidak melihat apa pun sebelumnya.

"Pagi gege." balas Tao dengan wajah lebih cerah dari pada yang tadi.

"Sedang membicarakan apa?"

"Chanyeol hanya menyuruhku untuk datang ke resto. Gege tidak lupa kan jika Tao sudah mulai bekerja disana."

"Ahh tentu saja gege tidak lupa. Kebetulan sekali, hari ini gege juga akan kesana untuk mengerjakan tugas kelompok yang kemarin. Oh ya Chanyeol, bisakah kau mengganti jadwal keberangkatan keretamu? Aku hanya ingin berdua saja dengan Tao setiap paginya." ucap Kris dengan nada tenang namun penuh dengan penekanan.

"Ck kenapa harus?" tanya Chanyeol balik tak kalah tenangnya. Senyum licik terpatri di wajah jenakanya. Sedikit tidak cocok memang.

"Tidak mau juga tidak apa, terserah kepadamu saja. Lagipula aku juga bisa berdua dengannya kapan pun yang aku mau." ucap Kris posesif. Tao yang sedari tadi hanya melihat tanpa mengetahui maksud ucapan dari kedua pria tampan ini pun, kini langsung menunduk menutupi rona merah di pipinya. Tanpa sepengetahuan Tao, kedua lelaki tampan ini saling beradu pandang. Kilat-kilat listrik berbahaya mengalir dari kedua mata mereka.

*KT*

Braaakkkk

Tao serta Baekhyun meletakkan dengan kasar barang-barang yang mereka beli khusus untuk Luhan dan Kyungsoo saat berkunjung ke Chibi Land ke atas meja keduanya.

"Tadaaaaa. Ini kami bawakan oleh-oleh dari Chibi Land. Ada banyak loh, ada cemilan dan kaos-kaos." ucap Tao dan Baekhyun semangat.

Siiiinnngggg

Hening yang mereka dapat. Luhan dan Kyungsoo hanya memandang datar kearah mereka. Ngambek sepertinya.

"Kalian kenapa? Kyungsoo hyung, jangan memandang kami begitu. Itu sangat menakutkan. Matamu terlihat sangat besar." cicit Tao.

"Mentang-mentang kalian sudah memiliki kekasih makannya kalian dengan seenaknya melupakan acara rutin kita sejak dulu."

"Acara rutin?" lirih Tao dan Baekhyun. Kyungsoo dan Luhan mengangguk kompak.

"Kalian lupa?" tanya Luhan. Tao serta Baekhyun tampak berfikir keras, terlihat dari dahi mereka yang berkerut.

"Ahhhhh pesta ulang tahun Tao!" seru Baekhyun begitu matanya tak sengaja melihat kalender di dinding kelas.

"Ulang tahunku? Aduh maafkan aku, aku benar-benar lupa ulang tahunku sendiri."

"Ck kebiasaanmu. Yah sudahlah, pokoknya selamat ulang tahun Tao baby. Ini kadonya." ucap Luhan sambil menyerahkan bando kucing pada Tao.

"Ini juga untukmu Tao ah." kini giliran DO yang memberikan kaos kaki bewarna pink dengan hiasan panda di sampingnya. Sedangkan Baekhyun dan Tao hanya memandang datar hadiah-hadiah tersebut.

"Oh ya Tao, dapat kado apa dari kris?" tanya Kyungsoo.

"Tidak ada, Yi Fan gege bahkan tidak tahu ulang tahunku." mendengar jawaban Tao, ketiganya hanya memandang Tao dengan pandangan yang seolah-olah berkata 'Hah benarkah?'

"Apa begitu mengejutkan?"

"Yah hal itu memang bukan hal yang wajib untuk diberitahu. Atau mungkin dia bukan tipe orang yang memikirkan hal seperti itu. Apakah Kris tidak pernah bertanya padamu? Apakah kamu tahu ulang tahunnya?" tanya Baekhyun beruntut.

"Yi Fan gege tidak pernah bertanya. Aku tahu ulang tahunnya, karena aku sempat melihat kartu pelajarnya."

*KT*

"Selamat siang." sapa Baekhyun dan Tao bersamaan saat memasukki resto The Star.

"Ahhh selamat siang sayang." sapa balik Ibu Chanyeol.

"Siang." jawab singkat dari Chanyeol.

"Dimana Yi Fan gege?"

"Dia di kamar mandi. Duduklah ada yang ingin aku berikan pada kalian." Instruksi Chanyeol. Keduanya pun kini duduk di hadapan Chanyeol.

"Ini." Chanyeol memberikan dua buah boneka yang di belinya di Chibi Land kepada mereka.

"Ini boneka itu kan? Wah bisa berbunyi lagi? Kenapa bisa? Kau yang memperbaikinya? Hebat. Chanyeol pintar." puji Baekhyun berlebihan.

"Itu sebagai ucapan terimakasih karena kalian sudah membantuku."

"ASTAGA CHANYEOL, KAU TIDAK SEDANG KESURUPAN KAN? CHANYEOL MELAKUKAN HAL TERPUJI. INI LUAR BIASA." teriak Baekhyun dan segi empat di dahi Chanyeol pun langsung terlihat.

"Tapi aku sama sekali tidak membantu." ucap lirih Tao.

"Bodoh. Kau membantu dan boneka itu juga sekalian untuk kado ulang tahunmu." jelas Chanyeol. Tao membulatkan matanya kaget.

"Kenapa kau bisa tahu?"

"Itu karena waktu TK…"

Grebbb

Lagi-lagi Chanyeol membekap mulutnya karena kelepasan bicara.

"Anu itu, bukan, emm itu itu. Aku dengar dari Kris." ralat Chanyeol pada akhirnya.

"Apa?"

"Emmm itu emmm."

"Ada apa ini?" tanya Kris yang baru saja tiba.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya memberikan ini kepada mereka sekalian untuk kado ulang tahun si jelek ini."

Deg

Kris kaget mendengar ucapan dari Chanyeol. Namun sesegera mungkin mengubah wajahnya agar tetap datar seperti biasa.

"Tao, Baekhyun, bisa bantu bibi?" teriak Ibu Chanyeol dari dalam.

"Baik bibi." sahut keduanya bebarengan dan segera beranjak dari sana. Setelah keduanya pergi, Chanyeol mendekati Kris.

"Kris, aku sama sekali tidak bermaksud apa-apa."

"Terserah padamu."

*KT*

Malam sudah larut, resto milik Chanyeol pun sudah sepi. Sudah saatnya Tao dan Baekhyun pulang. Langkah Tao terhenti di depan pintu resto begitu melihat Kris masih ada di depan resto. Sedikit terkejut memang, karena setaunya Kris sudah keluar resto dari satu jam yang lalu. Tao mendekat dan tanpa berkata apa-apa Kris berjalan menjauh, seperti memberikan kode untuk Tao agar mengikutinya. Tao melangkah cepat untuk mensejajarkan dirinya dengan Kris. Selama beberapa menit, hening menyelimuti, Tao yang tak betah pun mencairkan suasana.

"Kenapa gege menungguku pulang? Oh ya, kenapa gege bisa tahu ulang tahunku?" tanya Tao. Dan seketika Kris menghentikan langkahnya. Ia menundukkan kepalanya. Tao pun ikut berhenti. Dia bingung dengan sikap Kris yang berubah seperti ini.

"Maaf, sebenarnya gege baru tahu tadi. Selama ini gege tidak berfikir sampai situ. Tapi, bukan berarti gege tidak mencintaimu. Gege ingin menjadi orang yang paling memahami dirimu. Selamat ulang tahun, peach." ucap Kris panjang lebar dengan wajah memerah. Kris masih menunduk. Cukup malu untuk menatap Tao. Tao pun hanya dapat tersenyum lebar sekaligus geli melihat Kris yang seperti ini.

"Gege ingin merayakannya. Bolehkah emmm ki.. ki.. kita ber.. berpelukan? Bagaimana?" tanya Kris seraya mengangkat kepalanya untuk menatap Tao. Wajah Kris benar-benar merah. Tao pun sama, wajahnya sudah semerah kepiting rebus. Namun lama-lama Tao mendekat dan akhirnya meletakkan wajahnya di dada bidang milik Kris.

"Boleh." ucap Tao lirih. Kris pun segera memeluk Tao dengan sebelah tangannya, sedangkan tangan satunya ia masukkan ke dalam jaketnya. Tangan Tao yang tadinya berada di sisi badannya, lama kelamaan mulai naik dan merambat ke pinggang Kris, memeluknya dengan erat. Kris pun seperti kehilangan kendali dirinnya. Entah setan apa yang merasukkinya hingga dia mengeluarkan tangan yang ada di jaketnya dan segera memeluk Tao lebih erat lagi dengan kedua tangannya. Tao yang kaget pun berteriak. Dan seperti tersadar, Kris melepaskan pelukan itu.

"Maaf." ucap Kris kikuk. Sedangkan Tao hanya bisa memperhatikan sepatunya, menunduk malu.

"Emm besok maukah pergi ke apartemen gege? Gege ingin merayakan ulang tahunmu. Gege ingin sekali memberikan saat-saat indah kepadamu peach." Tao pun segera mengangkat wajahnya setalah mendengar ucapan Kris. Matanya membulat lucu, bibirnya terbuka kaget. Namun setelahnya ia tersenyum.

"Tao mau. Terimakasih." jawab Tao dengan wajah cerah.

*KT*

"Loh, kenapa hujan tiba-tiba turun?" tanya Tao entah pada siapa. Kini Tao sudah berada di stasiun, setelah bel tanda pulang sekolah berbunyi, ia langsung berlari ke stasiun untuk pergi ke apartemen Kris sesuai janji mereka berdua.

"Si jelek." Tao dikejutkan oleh suara yang tak asing baginya. Yah siapa lagi kalau bukan Chanyeol.

"Tak ada payung?" sambungnya.

"Eh, iya tidak ada. Apartemen Kris gege kan cuma 5 menit dari sini, aku bisa berlari, jadi aku rasa tidak ada payung pun tidak masalah."

"Kau mau ke apartemennya?"

"Iya Chanyeol, ya sudah yaa, aku pergi dulu."

"Hei jelek, payung…"

Greebbb

Tangan Chanyeol yang akan menggenggam pergelangan tangan Tao terhalang oleh Kris yang langsung mencengkram tangan Chanyeol yang sudah terjulur kearah Tao dengan sangat erat.

"Jangan pernah sentuh dia." ucap lirih dan dingin Kris yang hanya dapat di dengar oleh Chanyeol. Tao yang tak mendengar apa pun hanya menatap aneh keduanya.

"Hei Chanyeol, berani sekali kau kabur dari tugas piket, kemari kau. Dan Tao, tunggu disini sebentar ya." ucap Kris yang segera menyeret Chanyeol menjauh dari Tao. Setelah dirasa jauh, Kris menghentikan langkahnya dan segera memandang Chanyeol dengan kilat berbahaya dalam matanya.

Brakkk

Kris mendorong Chanyeol hingga membentur diding. Lalu Kris mencengkram kerah seragam milik Chanyeol dengan kuat.

"Aku sudah cukup bersabar menghadapimu. Kau mau menyukai siapa pun itu terserah kepadamu, namun jika itu Tao, aku harus bilang, buka matamu ! YANG DIA CINTAI HANYA AKU." ucap Kris dingin.

"Jadi maksudmu, aku tak boleh menyukainya? Kenapa kau tak bilang, 'Hentikan jika kau menyukainya'."

"Aku bilang pun kau tidak akan pernah berhenti kan, Park Chanyeol. Dasar bodoh."

"Yang bodoh itu kau, aku sudah mencobanya, tapi semakin aku mencoba aku jadi tidak akan mau melepaskannya, seharusnya kau tak melarangku untuk menyukainya Kris."

Buaghh

Pukulan maut Kris berikan secara cuma-cuma untuk Chanyeol. Chanyeol terhuyung dan jatuh bersimpuh.

"JANGAN PERNAH KAU DEKATI TAO KU LAGI." setelah mengatakan itu, Kris segera berlari menemui Tao, meninggalkan Chanyeol yang masih terduduk dan mengerang kesakitan. Setelah sampai di hadapan Tao, Kris segera melepas jaketnya. Ia menggunakan jaketnya sebagai payung untuknya dan Tao.

"Maaf ya lama, sekarang kita berlari menggunakan ini. Nah, ayo pegang ujungnya." suruh Kris dan tanpa di suruh lagi, Tao memegang ujung jaket Kris.

"Kita lari dalam hitungan ke tiga. Dan jangan memandangku terus jika tidak ingin terjatuh." suruh Kris lagi begitu sadar sedari tadi Tao hanya memandangi Kris. Lalu keduanya pun berlari di tengah hujan dengan menggunakan jaket Kris sebagai payung. Namun tanpa Tao sadari, jaket Kris hanya menutupi setengah tubuh Kris. Kris lebih mementingkan Tao pastinya.

*KT*

Kini keduanya sudah tiba di apartemen Kris, Tao sangat terkejut melihat baju Kris yang basah kuyub. Kris yang mengerti arah pandang Tao pun hanya tersenyum menenangkan dan mengusak rambut Tao pelan. Lalu Kris segera menarik Tao masuk dan mendudukkan Tao di sofa berwarna merah gading di ruang tengah.

"Tunggu di sini. Gege ambilkan handuk dan baju ganti dulu." Tao hanya mengangguk patuh. Selang beberapa menit, Kris yang sudah mengganti pakaiannya datang membawa handuk dan pakaian ganti untuk Tao.

"Pakailah ini, ganti di kamar gege yang itu ya." suruh Kris seraya menunjuk kamar dengan pintu bercat biru langit. Tao pun lagi-lagi hanya mengangguk patuh. Sesampainya di kamar Kris, Tao langsung berganti pakaian, namun matanya sibuk meneliti setiap inchi kamar Kris dan sesekali Tao bergumam karena rasa kagum kepada Kris saat melihat buku-buku tebal tertata rapi di meja belajarnya, atau tersenyum geli melihat koleksi komik-komik untuk anak kecil yang juga tersusun rapi di rak. Tiba-tiba, Tao mendengar suara orang memasak, Tao pun segera keluar kearah dapur. Tao dapat melihat Kris yang terampil memasak pasta.

"Gege, handuknya taruh dimana?"

"Disitu saj…." ucapan Kris terpotong begitu melihat penampilan Tao. Lihatlah Tao kini. Baju milik Kris seperti menenggelamkan badan Tao. Begitu manis di mata Kris hingga tanpa sadar...

"Manis, mungil, imut." gumam Kris lirih.

"Gege mengatakan sesuatu?"

"Ahh tidak tidak." Kris malu setelah tertangkap basah, ia menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Gege yang memasak ini semua?" tanya Tao kagum melihat sudah ada beberapa piring berisi berbagai macam makanan.

"Ahh iya, gege sudah menyiapkan dari tadi pagi, sekarang hanya tinggal di panaskan. Bisakah kau membantu gege menata piring-piringnya?"

"Tentu sajaaaa." teriak Tao girang. Tao pun segera menyusun makanan-makanan yang telah Kris buat di atas meja makan. Sedangkan Kris hanya tertawa geli melihatnya. Kris terus saja berdiri di samping Tao sambil melihat ketrampilan Tao menata meja. Selang beberapa menit, akhirnya semua makanan telah tertata begitu cantik di atas meja makan Kris.

"Wah ini hebat, gege orangnya kasar, pasti jika menata ini semua tidak akan seindah ini." puji Kris bangga dengan Tao. Sedangkan Tao hanya tertawa dengan kedua pipi merona.

"Ahhh, apa kau menginginkan sesuatu lagi?"

"Eh? Ah tidak, tidak, ini semua sudah membuatku sangat bahagia." ucap Tao.

"Syukurlah. Tao." panggil Kris pelan. Tao yang sedang menunduk pun segera mengangkat kepalanya, dan cukup terkejut begitu matanya bertubrukan dengan mata tajam Kris. Keduanya berpandangan, menyelami kedua bola mata yang ada di hadapan masing-masing.

"Baby peach. Selamat Ulang Tahun." ucap Kris. Dan entah dorongan dari mana, kini Kris memajukkan wajahnya kearah wajah Tao.

5 cm

4 cm

3 cm

Semakin lama jarak keduanya semakin tipis.

1 cm

Ting tong

Cup

"EHH." teriak keduanya.

"Loh kok, yang kena hidung." ucap Tao polos.

"Ahahaha anu itu, maaf, emmm itu, gege buka pintu dulu." Kris pun segera berlari ke depan guna membukakan pintu untuk orang yang datang berkunjung di saat yang kurang tepat.

"Ahahaha yang kena hidung yaa. Hihihihi." cekikik Tao sembari memegangi hidungnya yang tadi di cium Kris. Sedangkan Kris…

"Sial. Gagal ya? Payah. Mencium bibirnya saja tidak bisa." ucap Kris sembari mengacak rambutnya kesal.

*KT*

"Maafkan gege ya, acaranya jadi berantakan seperti ini." sesal Yi Fan. Kini keduanya sedang jalan bersama, Kris berniat untuk mengantarkan Tao menuju ke halte bus. Ternyata tadi bawahan keluarga Wu datang sembari menggendong mama Kris yang tertidur karena kelahan. Tao yang tahu diri pun segera berpamitan, takut jika dirinya akan mengganggu tidur cantik nyonya Wu.

"Tidak apa, ge. Kasian mama gege pasti sangat lelah." ucap Tao. Bibir Tao tampak bergetar dan sedikit pucat. Kris menyadari hal itu.

"Peach, kau kedinginan?"

"Eh?! Tidak ge, aku, eh?!" Tao belum menyelesaikan ucapannya, namun kedua tangan Tao sudah langsung di tarik oleh Kris dan memasukkan tangan Tao pada saku jaketnya.

"Tangan gege hangat kan? Di dalam sini juga hangat." Kris tersenyum melihat wajah Tao yang mengerjap. Lalu raut wajah Tao tiba-tiba berubah. Seperti sedang merasakan sesuatu.

"Ahhh." Tao berteriak dan segera melepaskan tangannya dari dalam saku jaket Kris. Tao menggenggam kedua tangannya, wajahnya tampak seperti orang bingung.

"I...itu, di dalam saku gege, apa ada sesuatu?" tanya Tao sembari menunjuk-nunjuk saku jaket Kris bagian kanan.

"Ada apa? Coba kau keluarkan!" suruh Kris. Kris kembali menarik tangan Tao untuk masuk ke dalam saku jaket milik Kris. Tao seperti menyentuh gumpalan-gumpalan lembut di dalamnya. Tao akan menarik kembali tangannya, namun tangan Kris mencengkramnya kuat.

"Tidak apa. Ambil saja!" Tao pun mengangguk. Dia mulai mengambil gumpalan tersebut. Setelah benda itu keluar dari saku jaket Kris, Tao memekik kaget.

"HAMSTER." Kris tersenyum begitu melihat wajah berbinar Tao. Tao segera menagkup hamster kecil itu dengan kedua tangannya. Hamster itu berwarna coklat muda. Ia mengusap-usapkan pipinya pada hamster mungil itu.

"Kau suka?" tanya Kris.

"Tentu Tao suka. Kyaa ini manis sekali. Tapi kenapa gege tega memasukkannya ke dalam jaket?"

"Didalam sini hangat, dia pasti suka."

"Tapi tetap saja, jika makhluk mungil ini mati bagaimana?" tanya Tao mendelik sadis ke arah Kris. Kris tersenyum dan ia pun membelai kepala si hamster kecil tadi.

"Hei, mulai sekarang, kau akan tinggal dengan kekasihku. Ku harap kau tidak membuatnya kerepotan. Okay." ucap Kris kepada si hamster. Tao mengedipkan matanya imut. Seakan mengerti arti tatapan Tao, Kris pun berujar...

"Untukmu, sebagai hadiah dariku. Jaga dia." Tao tidak bisa lagi menahan senyum lebarnya. Sungguh, Kris sangat bahagia melihat Tao seperti ini.

"Terimakasih ge. Emmm, siapa namanya?"

"Gege tidak memberikan dia nama. Kau ingin memberikannya nama?"

"Bolehkah? Bolehkah aku menamainya Tianse?" tanya Tao yang di jawab dengan anggukan oleh Kris. Keduanya tersenyum cerah. Tao dan Kris bersama-sama mengusap kepala mungil si kecil Tianse.

*KT*

Kini Tao sudah ada di dalam kamarnya, namun ia sama sekali tidak dapat memejamkan matanya begitu mengingat tentang kejadian tadi bersama Kris. Tao melirik ke pojokan kamarnya, kini sudah ada rumah kecil yang di tempati oleh hewan mungil pemberian kekasihnya.

Drrrttt drrrttt

Bunyi getaran ponsel Tao mengalihkan perhatian Tao, ia pun segera mengambil ponsel yang ada di meja nakasnya.

'Chanyeol calling'

"Eh? Ada apa Chanyeol meneleponku malam-malam begini." Tao pun segera mengangkat teleponnya.

"Si jelek bodoh. Apa kau tidak ingat telah meninggalkan hadiah dariku?" teriak Chanyeol dari seberang sana. Tidak ada salam sama sekali yang di lalukakan Chanyeol.

"Ahh maaf, aku lupa."

"Dasar jelek. Ah sudahlah. Emm, mengenai hari ulang tahunmu waktu TK, aku minta maaf."

"Waktu TK? Memang apa yang terjadi?" tanya Tao.

"Kau tak mengingatnya?"

"Tidak Chanyeol."

"Buka saja albummu." setelah itu, Tao pun segera mengambil album TK nya. Di bukannya lembar demi lembar foto-foto TK nya. Dan matanya terbelalak begitu melihat 1 lembar foto. Dimana Tao, Chanyeol dan teman-temannya berada di dalam sebuah ruangan dengan dekorasi khas pesta ulang tahun. Tapi bukan itu masalah yang membuat Tao kaget, namun karena keadaannya. Dimana Tao sedang menangis dengan celana yang basah dan ada genangan air di sekitar Tao. Serta Chanyeol yang tertawa mengejek di sebelah Tao. Pada bagian bawah foto itu tertulis…

Baby Panda Tao mengompol saat hari ulang tahunnya

"Chaa.. Chanyeol." panggil Tao bergetar.

"Apa?"

"Tolong jangan ceritakan ini kepada Yi Fan gege ya."

"Cerita tentang apa?"

"Itu.. saat aku ulang tahun saat TK." hening menyelimuti keduanya setelah Tao mengucapkannya.

"Baiklah." akhirnya Chanyeol pun menuruti permintaan Tao.

Flashback on

"Malkas lahacia? Tao mau kecana, Chanyeol." bocah manis berumur 5 tahun ini sedang merajuk kepada anak kecil lain disebelahnya.

"Chanyeol, jangan mengajaknya, ini kan lahacia kita." teriak teman-teman keduanya.

"Tidak boleh, Tao tidak boleh itut." ucap Chanyeol.

"Kenapa tidak boleh? Ini kan hali ulang tahun Tao." Tao merajuk dengan bibir yang mengerucut imut.

"Aku bilang tidak boleh ya tidak boleh." setelah itu, Chanyeol pun meninggalkan Tao yang memasang wajah kecewanya. Namun selang beberapa menit, Chanyeol datang mendekati Tao dengan mengendap-endap.

"Hei jelek, kalau ke malkas lahacia cebental saja boleh kok." ucap Chanyeol yang kini sedang menarik kerah baju Tao bagian belakang.

"Eh?"

"Ayo cepat kita ke malkas lahacia ku."

"Tidak usah Chanyeol." ucap Tao takut-takut. Chanyeol yang tidak terima pun tetep menyeret Tao mengikutinya.

"Kenapa tidak usah? Bukankah kau bilang ingin kecana? Kalau mau kecana ayo cepat kita kecana cekalang."

"Tidak mau, Tao tidak ingin kecana cekalang."

"Halus cekalang."

"Tapi Tao tidak mau, lepaskan Tao, Chanyeol, lepas." akhirnya Chanyeol pun berhenti menarik Tao.

"Hikss hikss Chanyeol jahat, Tao benci Chanyeol. Lihat tuh Tao pipis di celana, ini gala-gala Chanyeol tidak mau menurut, Tao tidak mau pelgi kalena Tao sedali tadi ingin pipis. Hiks hiks hiks mamaaaa." tangis Tao pecah saat itu juga.

Flashback off

"Huft, dari dulu aku selalu menjahatimu ya? Maafkan aku. Park Chanyeol mencintaimu, Huang Zi Tao." lirih Chanyeol yang juga sedang menatap foto ulang tahun Tao dengan tangan kanan yang sibuk mengompres sudut bibirnya yang lebam.

TBC

Akhirnya bisa update. Sesuai janji Yiyi di ff "Shalala Ring", Yiyi update 2 sekaligus dan bonus 1 ff oneshoot baru. First Boyfriend chap 7 dan sequel dari "Your Voice" yang Yiyi beri judul "Rainy Day" serta ff baru dengan judul "Drunk" . Ada yang masih inget cerita Your Voice? Udah Yiyi update ya sequelnya. Semoga suka. Yang demen sama rate M, yang demen ada NC NC nya wajib baca sequel Your Voice "Rainy Day". Wkwkw #maksa. Maaf jika masih banyak typo di sana sini. Maaf jika di First Boyfriend masih banyak kekurangan. Maaf kalau ini membosankan.

Q : Ini bakal naik ga rate nya? Jadi rate M gitu, ada NCnya

A : Yiyi pastikan iya. Ada. Tapi belum tahu di chap berapa. Yiyi sengaja bikin cerita ini yang pas seperti kehidupan nyata, dari pertama pacaran yang malu-malu, jalan bareng tapi jauh-jauhan, telepon-teleponan sama-sama salting, gandengan, usap rambut, pelukan, ciuman dan berakhir di ranjang, itu semua ada tahapannya. Sabar ya #wink

Q : Masalahnya bakal ringan terus kah?

A : Seperti yang Yiyi bilang di atas, ini sesuai seperti kehidupan nyata, awal pacaran konflik-konflik kecil dulu, tapi nantinya kan kita ga tahu #smirk

Q : Pasangan lain di ungkap juga ga?

A : Berhubung main pairnya KrisTao dan ChanBaek, mungkin ini dulu yang di fokusin. Untuk HunHan sama KaiSoo nya nyusul aja kali ya.

Q : Ini sampai berapa chap?

A : Entahlah. Mungkin 15. Tapi terserah kalian juga. Mau cepet-cepet tamat juga tak apa. Wkwkw.

Q : Yi, lu kan KTs, tapi kok ini ada ChanTaonya?

A : Yiyi cuma ada ide konfliknya ini, ada pihak ketiganya. Mau pake OC, takut yang baca bingung gegara kebanyakan OC, soalnya orang tua mereka pun Yiyi pake OC. Kalau pake member boyband lain, Yiyi bingung nentuin siapa yang pas untuk karakter Chanyeolnya ini. Jadi terpaksa Yiyi pake Chanyeol. Bukan berarti Yiyi ChanTao shipper ya. Kalau ada ide, Yiyi selalu buat KrisTao doang kok, bukan yang lain, bisa liat di story Yiyi.

Q : Yi, kok updatenya lama?

A : Maafkan sayaaaa. Yiyi baru berhasil mengumpulkan kepingan-kepingan cinta kangmas Yi Fan yang kemarin nyangkut di bibir nyonya Li Kun. Jadi baru ada mood buat ngetik lagi. LOL.. #kidding

Q: Yi, lu sok sibuk ye?

A : Huhuhu bukannya sok sibuk, tapi... Ah sudahlah lah, kalian juga pasti akan merasakan jadi Yiyi jika kalian sudah menjadi mahasiswa semester akhir. Curhat dikit aja nih ya, sehari setelah UAS, Yiyi langsung abisin waktu di kerata dan di atas motor. Bolak balik Jogja, Jakarta, Pekalongan, Pemalang, Wonosobo, Banjarnegara, Cilacap buat nyari tempat PKL. Dan makasih banget buat temen-temen KTs Pekalongan dan Jogja yang udah bantuin cari tempat PKL. Yiyi sayang kalian :* . Dan pada akhirnya, kelar sudah semuanya.

Q : Yi, lu kok nyampah banget di TL dan beranda gue?

A : Maapin beb, maap maap. Yiyi ga bisa kalau ga update HZTWYF dan JRen tercintah walau cuma 1 hari. Wkwkwk. Tapi kemaren-kemaren waktu Yiyi nyari tempat PKL dikit kan nyampahnya? Cuma beberapa hari belakangan ini doang, Yiyi mulai nyampah lagi. Udah free soalnya. Kalau ga suka atau merasa terganggu, remove atau unfollow Yiyi aja juga gak apa-apa kok beb. Udah unfoll sama remove tapi masih muncul? Kan kamu pinter, blokir dong, okay :D

Special thanks to:

sukha1312, Lvenge, KrisTaoTao, Aiko Michishige, chococino, DijaminMasihPerawan, Beechanbaek, marchtaotao, MimiTao68, BangMinki, HUANGYUE, , Juniel Is A Vampire Hybrid, aldifirdaus63, junghyema, peachpetals, ShinJiWoo920202, taotaozzi, Ko Cheng Teung, Xyln, YasKhun, Kim, AulChan12, JEANNNN, VijnaPutri, and all my readers.

Maaf yang namanya kelewatan atau kesalahan pengetikan nama, makasih juga buat pembaca baru, semoga tetap betah baca cerita aneh saya ini. Dan untuk yang review dengan kata-kata yang kurang baik, bisakah kalian membuat akun? Mari kita berbincang sebentar untuk meluruskannya, lalu bagi anda yang mereview dengan menggunakan kata-kata yang kurang baik dan sudah mempunyai akun, harap cek pm anda, kita berbincang disana saja ya, saya ingin meluruskan semuanya, atau melalui fb dan twitter, anda kan tahu fb dan twitter saya, kirim pesan saja ke saya. Berhubung saya tidak tahu akun anda, jadi lebih baik anda yang pertama mengirimi saya pesan. Jangan seperti, emm maaf, pengecut. Terimakasih semua :D , maaf untuk ketidaknyamananya.