adventureina newdimension
naruto masashi kishimoto
summary: saat perang shinobi hampir berakhir, Madara yang saat itu telah terperangkap jutsu penyegel dari Naruto mengeluarkan sebuah jutsu yang membuat Naruto terlempar ke dimensi lain. Namun, dengan usaha terakhirnya ia bisa menemani kekasih tercinta sebentar sebelum akhirnya ia harus jujur tentang hal tersebut.
Warning: OC, OOC, typo, gaje, pasaran, dll… mokuton!naruto/ not jinchuriki!naruto/strong and smart!naruto/dll.
A/N: Sebelum membaca saya mau memberi tahukan beberapa hal terlebih dahulu. Di fic ini Hinata tidak mencintai Naruto, dan yang menyelamatkan Naruto saat invasi Pain adalah Ino Yamanaka. Di fic ini mereka juga sudah pacaran alias menjadi sepasang kekasih. Nah segitu aja dulu, maaf mengecewakan bagi para NHL sekalian... selamat menikmati...
W
W
W
Perang, kata itu adalah sesuatu yang didalamnya terdapat begitu banyak penderitaan. Segala hal tentang keburukan dunia dapat dijumpai didalamnya. Dan hal itulah yang terjadi pada saat ini. Dimana seluruh pejuang diterjunkan untuk melawan keburukan seseorang yang berasa dari masa lalu dan dibangkitkan kembali untuk melancarkan rencana masa lalunya.
Begitu banyak pejuang shinobi yang telah gugur demi mempertahankan kebebasan mereka yang ingin direbut oleh sang musuh, dan demi mengalahkannya kelima desa besar bersatu dan menghilangkan semua perselisihan diantara mereka.
Dan sekarang ditengah-tengah medan perang tersebut terdapat sekumpulan shinobi yang tengah mengelilingi sesosok manusia yang awalnya telah mati tapi dihidupkan kembali dengan harapan mampu mengalahkan musuh besarnya dimasa lalu seperti sebelumnya saat mereka bertarung.
Tapi, kenyataan yang menghampiri mereka membuat mereka semua menunduk dalam saat melihat sosok yang dijuluki dewanya shinobi tengah terbaring tak berdaya setelah mendapatkan serangan yang sekaligus jutsu penyegel dari musuh besarnya.
Ia yang saat ini memang hidup namun tak sesempurna musuhnya, ia yang dihidupkan dengan kinjutsu ciptaan adiknya dan musuhnya dihidupkan dengan kinjutsu ciptaan sang pertapa pencipta dunia shinobi yang dijuluki rikudou sennin. Sungguh perbedaan yang sangat jauh walaupun adiknya juga mendapat julukan dewa shinobi karena pengendalian cakra yang sangat sempurna tentu saja berbeda dengan sang pertapa yang mampu mengendalikan kehidupan serta kematian.
Kini dengan perlahan kertas-kertas yang membentuk tubuh sosok yang menjadi pembentuk desa shinobi itu mulai terkelupas dan melayang terkena henbusan angin panas, sosok bernama Hashirama Senju tersebut terbaring ditengah kumpulan manusia yang sebagian besar berasal dari desa Konoha, dan sebagian lagi berasal dari keempat desa besar lainnya yang memang mengagumi sosok Hashirama karena sejarah hidupnya. Disamping kanan Hashirama ada cucu beliau bernama Tsunade Senju. Dan disamping kirinya ada sang adik tercinta Tobirama Senju.
"panggilkan aku Uzumaki Naruto!" seru Hashirama lemah, dan segera saja salah seorang dari mereka berlari ke arah tempat pertarungan antara dua orang pemuda dengan seorang pria.
Pemuda pertama berambut pirang namun tertutupi oleh sebuah energi bewarna oranye yang menutupi seluruh tubuhnya, mata bepupil vertikal bewarna merah dan wajahnya terdapat tiga buah coretan dimasing-masing pipinya. Ia mengenakan sebuah jubah yang terbentuk dari chakra dengan corak garis-garis disetiap sisinya. Pemuda itu bernama Uzumaki Naruto, seorang shinobi ceroboh disetiap misinya. Dan dengan patnernya yaitu Kurama, seekor bijuu terkuat di dunia shinobi dengan julukan Kyuubi.
Naruto sekarang tengah berjuang bersama sahabat, rekan, sekaligus rivalnya dulu semasa masih genin. Uchiha Sasuke, itulah namanya. Seorang pemuda tampan berambut emo yang mencuat kebelakang dengan gaya pantat ayam, dengan pakaian kimono putih jepang dan celana hitam dengan pita menghiasi pinggangnya serta pedang kusanagi yang berada digenggamannya.
Saat ini Sasuke tengah menyerang pria yang menjadi musuh mereka, pria yang menciptakan perang ini dengan memanipulasi pikiran seseorang untuk mencapai tujuannya. Pria tersebut merupakan pemimpin klan Uchiha di zamannya, yang saat itu masih berperang sebelum akhirnya ia berdamai dengan Hashirama dan membangun desa yang sampai sekarang bernama Konoha.
"Naruto..." teriak seseorang dari kejauhan.
Merasa namanya dipanggil Naruto segera menoleh dan menemukan seseorang yang ia perkirakan berasal dari Konoha, terlihat jelas dari rompi jounin yang dipakainya.
"ada apa?" tanya Naruto saat orang tersebut telah sampai disampingnya. Sementara orang yang ditanya masih sibuk untuk mengatur pernafasannya hingga kembali normal.
"kau... dipanggil Shodaime-sama!"
"baiklah, tapi bagaimana dengan Sasuke?" ucap Naruto sembil menoleh ke arah orang yang dimaksud, Sasuke menoleh ke arah Naruto saat mendengar namanya disebutkan olehnya.
"kau pikir aku ini lemah, cepatlah! Aku akan menahannya selama mungkin." Balas Sasuke yang sedikit tak terima bahwa ia dikhawatirkan oleh sang rekan.
"baiklah, ayo! Kita tak punya banyak waktu. Sasuke, apa kau yakin bisa menahannya?" tanya Naruto kembali.
"aku yakin." Jawab Sasuke dan kembali melesat maju.
Sementara Naruto kembali menoleh ke arah shinobi tadi dan mengangguk, seakan mengerti shinobi tersebut juga mengangguk sebagai balasan dan keduanya pun berlari menjauh dari medan pertempuran meninggalkan Sasuke.
'aku yakin kau pasti bisa, Sasuke.' Batin Naruto sebelum menjauh dari tempat tersebut.
W
W
W
Setelah sampai di tempat tujuan Naruto segera memasuki kerumunan tersebut dan berdiri disamping ayahnya, Minato Namikaze. Mendudukkan dirinya Naruto kemudian menatap Hashirama yang masih terbaring dengan hanya setengah tubuhnya yang masih tersisa memperlihatkan dua buah kaki berwarna putih pucat yang menjadi korban dari jutsu tersebut.
"Naruto, aku memanggilmu untuk menyerahkan masa depan desa Konoha padamu!" seakan menggerti semua orang disana menundukkan kepala mereka bahkan ada yang tak sanggup hingga menitikkan air matanya.
"apa maksud anda, Shodaime-sama. Bukankah baa-chan masih menjadi Hokage?" tanya Naruto polos membuat mereka yang tengah bersedih menjadi sedikit sweatdrob, Minato yang mengerti keadaan ini berinisiatif untuk berbicara dengan Naruto.
"maaf, Shodaime-sama. Sebelum hal ini berlanjut izinkan saya untuk berbicara dengan Naruto."
"silahkan, Yondaime!"
"Naruto, sebelumnya aku minta maaf atas semua ini. Sebenarnya pikiran dan kepekaanmu terhadap dunia aku segel dengan segel khusus klan Uzumaki." Ucap Minato membuat semua orang kecuali Naruto terlonjak kaget. 'disegel?' batin sebagian dari mereka.
"apa maksudmu, tou-chan?" tanya Naruto yang kini menoleh ke arah wajah ayahnya.
"disaat kau akan menjadi jinchuriki, aku telah memikirkan semua hal tentang masa depanmu. Kalau orang lain mengetahui akan kejeniusanmu mereka akan dengan mudah mengetahui bahwa dirimu adalah anakku dan membuatmu menjadi target dendam mereka atas perbuatanku. Oleh karena itu aku memutuskan untuk mengubah nama margamu dan menyegel pikiranmu, seharusnya yang membuka segel ini adalah Jiraya-sensei. Namun, mengetahui bahwa beliau telah meninggal sebelum kau mencapai umur yang telah ditentukan beliau tidak bisa membukanya. Dan sekarang tou-san yang akan membuka segel itu dan memberikan sedikit pengetahuan tou-san tentang strategi dan tehnik-tehnik tou-san padamu." Setelah menyelesaikan perkataannya Minato langsung membentuk segel tangan yang amat banyak dan rumit dengan sangat cepat dan menyentuhkan telapak tangan kanannya dikepala Naruto.
"tahan sedikit, ini akan sedikit sakit!" Naruto mengangguk dan Minato menyebutkan nama jutsunya.
"kokoro no fuin" setelahnya sebuah cahaya muncul di kepala Naruto membuatnya sedikit meringis, saat proses pembukaan selesai Minato menjauhkan telapak tangannya dan kembali berdiri ditempatnya semula.
"baiklah, waktuku tidak banyak. Naruto aku akan memberikan seluruh kemampuanku kepadamu, karena kekuatanku tidak boleh lenyap dari dunia ini..." perkataan Hashirama segera dipotong oleh Tobirama yang kini mulai mengerti maksud sang kakak saat ini.
"tunggu dulu, nii-sama. Kau tidak akan memakai jutsu itu, kan?"
"tidak, Tobirama. Aku akan tetap menggunakannya untuk menambahkan kekuatan tempur kita melawan Madara, aku yakin dengan kejeniusan Namikaze dan kekuatan Uzumaki dia pasti bisa menyeimbangkan kekuatanku." Tobirama menghela nafas sebagai tanda ia mengalah, tidak akan ada yang bisa mengubah keinginan seorang Hashirama Senju ketika melihat raut wajahnya saat ini.
"baiklah, lanjutkan!" Hashirama mengangguk dan kembali menatap Naruto.
"aku akan menggunakan sebuah kinjutsu penukar yang aku pelajari dari Mito Uzumaki..." mendengar marga istrinya disebut Minato seolah terhempas oleh sebuah ingatan tentang jutsu tersebut.
"tapi, shodaime-sama. Bagaimana dengan Kyubi yang ada dalam tubuhnya?" tanya Minato yang membuat Hashirama mengalihkan perhatiannya terhadap pria tersebut.
"kau mengetahui jutsu itu, Yondaime?" Minato mengangguk tanda meng'iya'kan.
"tentang hal itu, aku sudah memikirkannya. Semua bijuu harus bebas sesuai dengan tujuan mereka diciptakan. Mereka akan menjadi penyeimbang bagi dunia ini dengan kau yang akan membebaskan mereka, Naruto. Dengan bantuan kalian semua tentunya." Hashirama menatap wajah mereka semua sebelum menatap tubuhnya sendiri yang tengah tersisa dada ke atas.
"waktuku sudah hampir habis, setelah jutsu ini selesai aku akan mentransfer Kyubi pada Yondaime. Dan sisanya aku serahkan padamu, Naruto!" sementara Naruto hanya menundukkan kepalanya, setelah segel di pikirannya terbuka dia telah mengerti semua ucapan Shodaime tersebut. Dan kini ia tengah membicarakan hal tersebut dengan patnernya, Kurama.
'apa kau menyetujuinya, Kurama?' tanya Naruto melalui pikiran.
'tak apa, Naruto. Setelah bebas aku akan tinggal di Konoha bersamamu dan kita bisa melindungi desa itu bersama!' Naruto yang mendengar jawaban tersebut kembali bersemangat dan berjanji mereka akan terus bersama melindungi desa Konoha.
Naruto mengangkat kepalanya dan mengangguk kepada Hashirama membuat pria yang sedikit tua itu tersenyum, Hashirama kemudian melakukan segel tangan yang tak kalah banyak dan rumit dari segel tangan yang dilakukan Minato barusan serta dengan kecepatan yang lebih cepat dari pada sang Yondaime Hokage itu, setelah menyelesaikan ia lantas mengarahkan tangan kanannya ke arah perut Naruto, Naruto kembali meringis namun berhasil ia tahan sampai proses tersebut selesai.
"selanjutnya, Yondaime!" ucap Hashirama dan disambut dengan positif oleh Minato yang mendekat dan mendudukkan dirinya disamping sang anak.
W
W
W
Setelah seluruh proses selesai dan tubuh Hashirama menghilang dan digantikan oleh tubuh lain yang mereka kenal dengan nama Zetsu putih yang sepertinya telah mati, mereka semua menundukkan kepala mengenang sang Hokage Konoha dan dewa dunia shinobi.
Beberapa saat kemudian Naruto orang pertama yang mengangkat kepalanya kemudian menatap kepala mereka semua yang masih tertunduk satu persatu.
"sekarang waktunya kita kembali berjuang, kita akan membuktikan bahwa pengorbanan teman-teman kita, keluarga kita, dan rekan-rekan kita tak akan sia-sia." Ucapan Naruto tadi membuat mereka mengangkat kepalanya memandang pemuda itu. "kita lanjutkan perjuangan mereka, kita lindungi apa yang mereka lindungi hingga kita mendapatkan apa yang kita inginkan." Ucap Naruto tegas yang membuat semangat mereka kembali membara.
Naruto mengalihkan pandangannya ke arah tempat pertarungan dan melihat sahabatnya yang masih menahan Madara walau telah terpojok, yang lainnya juga mengikuti arah pandang pemuda Namikaze yang biasa dipanggil menggunakan marga Uzumaki tersebut.
"KITA MAJU KE MEDAN PERANG DAN PULANG MEMBAWA KEMENANGAN..." teriak naruto membuat mereka semua membalas dengan teriakan yang lebih kencang, kecuali para Hokage dan beberapa wanita yang termasuk sang kekasih pemuda itu yang memilih tersenyum.
"YEAAHHH..."
Mereka semua lantas berlari ke arah tempat pertempuran dengan dipandu oleh Naruto yang berada paling depan barisan dengan didampingi sang kekasih pirangnya yang berada disamping kanan dan para kage dibelakang serta seluruh shinobi yang tersisa mengikuti dari belakang para kage tersebut.
W
W
W
Sementara Sasuke tengah kewalahan menghindar dan menangkis serangan dari Madara hingga memperoleh banyak luka gores dan beberapa diantaranya lumayan parah. Ia terus menghindar dari gudoudama yang dilemparkan oleh madara.
Hingga akhirnya ia terlempar beberapa meter kebelakang, tapi berhasil ditangkap oleh Naruto yang baru saja sampai diikuti shinobi-shinobi dibelakangnya.
"kau tak apa, Sasuke?"
"hn." Naruto sweatdrob seketika mendengar jawaban dari rekannya itu tapi tak terlalu ia pikirkan sebab Sasuke memang seperti itu.
"Sakura, bisa tolong Sasuke?" ucap Naruto sambil menyodorkan tubuh Sasuke ke arah Sakura yang langsung diterima oleh murid dari Godaime Hokage tersebut. Sebelum pergi terlalu jauh Sasuke sempat mendengar perkataan Naruto dan hanya tersenyum sebagai balasan darinya.
"arigatou, Sasuke. Sisanya serahkan padaku!"
W
W
W
"Uzumaki Naruto, menyerahlah! Semua telah berakhir, terimalah kekalahanmu!" ucap pria yang tengah melayang tersebut dengan angkuhnya memandang shinobi-shinobi dibawahnya yang bagaikan semut kecil.
"tidak akan, selama jiwa ini masih melekat aku tidak akan menyerahkan dunia ini kepadamu." Jawab Naruto dengan nada tinggi alias berteriak.
"kau hanya mengulur waktu, Uzumaki." Balas orang bernama Madara tersebut.
"minna, mari kita buktikan padanya bahwa dengan kita bersatu tidak akan ada yang bisa mengalahkan kita!" bukannya menjawab Naruto justru berteriak kepada para shinobi yang tersisa yang membuat mereka kembali bersemangat.
"yeah…"
Naruto kembali mengalihkan pandangannya ke arah gadis pirang disampingnya dan tersenyum yang kali ini senyum lembut bukan cengiran.
"Ino, bisakah kau menghubungkanku kesemua shinobi!?" Tanya Naruto yang dibalas anggukan pelan oleh sang gadis. Ino kemudian mengarahkan telapak tangan kanannya ke kening Naruto dan menutup mata memulai jutsunya.
'minna…'
Seluruh shinobi terdiam mendengar seseorang berbicara di pikiran mereka semua yang ternyata adalah Naruto yang telah dihubungkan oleh Ino.
'aku memiliki sebuah rencana. Tapi, berdasarkan kekuatan musuh… tingkat keberhasilannya sangat rendah.' Ucap Naruto di pikiran semua shinobi termasuk ketiga kage yang tersisa.
'jelaskan, Naruto!' balas Hokage kedua.
'aku akan menyegelnya dengan mokuton dan aku ingin kalian mengalihkan perhatiannya selama aku mempersiapkan segelnya. Apakah kalian sanggup?' Tanya Naruto kembali.
'kami siap, Naruto.' Jawab seorang shinobi dari desa Iwa.
'baiklah, aku butuh waktu sekitar dua puluh menit.'
'tak masalah. Kami akan menahannya, aku bangga padamu anakku.' Kini Minatolah yang menjawab membuat Naruto tersenyum kecil.
'arigatou, tou-san.' Jawab Naruto, 'baiklah, minna. Ayo kita menangkan perang ini!' lanjut Naruto kepada semua shinobi membuat mereka berteriak, walau ada beberapa yang hanya mengangguk ataupun bergumam pelan.
Naruto kembali membuka matanya perlahan dan di wajahnya tiba-tiba muncul sebuah coretan hingga kedua kelopak mata dan keningnya tercoret, tak hanya itu kedua iris biru shappirenya pun berubah menjadi merah.
"ayo, minna. Kita mulai!" seru Naruto lantang dan semua shinobi langsung melesat maju kecuali Naruto yang mempersiapkan jutsunya, Ino yang menemani kekasihnya, Sasuke yang masih dalam proses pemulihan, dan Sakura yang mengobati Sasuke.
"TOU-SAN, KEMARILAH!" teriak Naruto kembali memanggil Minato yang sudah bersiap dengan jutsunya tapi segera dibatalkan karena mendengar teriakkan Naruto. Dengan segera Minato menghilang dengan jutsu hirashinnya dan muncul didepan Naruto.
"ada apa, Nar..." belum sempat menyelesaikan kalimatnya Naruto segera menikam perut Minato dengan tangan kanannya dan kemudian menarik sebuah cakra berwarna merah hingga cakra tersebut melesat keluar membentuk seekor musang dengan sembilan ekor yang melambai-lambai.
"kau terlalu lama, Naruto." Ucap musang tersebut dengan suara beratnya.
"ah, maaf, Kurama. Aku kan sudah bilang, semua perlu proses hahaha..." balas Naruto yang disertai tawa kecil diakhir perkataannya. Naruto kemudian mengalihkan pandangannya kepada Minato yang masih terbatuk akibat bijuu yang berada ditubuhnya keluar, seandainya ia masih hidup maka kehidupannya akan berakhir seketika saat bijuu bergelar Kyuubi tersebut keluar.
"apa Tou-san baik-baik saja?" tanya Naruto dan mendapat anggukan dari Minato sebagai jawabannya walaupun masih terbatuk-batuk.
"ya, uhuk... uhuk... tou-san baik-baik saja." Jawab Minato setelah batuknya mereda.
W
W
W
sementara ditempat para shinobi aliansi saat ini masih menyerang Madara dengan jutsu-jutsu mereka, tapi tak satu pun yang berhasil mengenainya karena Madara sendiri menghindar dengan terbang kesana-kemari. Kesal karena selalu menghindar Madara pun memutuskan menyerang balik dengan menembakkan salah satu gudoudama dipunggungnya ke arah aliansi.
DUARR
"arghh..."
"arghh..."
"arghh..."
Ledakan pun terjadi saat gudoudama tersebut bersentuhan dengan salah satu shinobi yang mengakibatkan beberapa shinobi didekatnya ikut terkena dampak ledakan hingga tewas.
"tetap fokus, MINNA." teriak salah seorang dari aliansi yang dilihat dari pakaiannya ia berasal dari Kirigakure, dan shinobi-shinobi yang tadinya melihat ke arah kawah hasil ledakan gudoudama tadi pun mengalihkan kembali pandangannya ke arah shinobi yang berteriak tadi.
Kembali para shinobi aliansi menyerang Madara dengan bermacam-macam jutsu yang mereka miliki hingga sebuah teriakkan menghentikan mereka dan membuat mereka menoleh untuk melihat pelaku teriakan tersebut yang tak lain adalah Naruto.
"MINNA, AKU SUDAH SIAP. SEKARANG MUNDURLAH!" Teriak Naruto yang saat ini berdiri di atas kepala Kurama sang Bijuu berekor sembilan.
Para shinobi pun mundur sesuai perintah Naruto kecuali para Hokage edo tensei yang berdiri disamping Kurama.
"Naruto, sekarang kita harus berbuat apa?" tanya Hokage ketiga disamping kirinya. Naruto menoleh kepada Hiruzen setelah mendengar pertanyaan dari orang tua yang dulu hingga sekarang dianggap sebagai kakeknya sendiri.
"sekarang kita hanya perlu memojokkannya, Sandaime-jiji! Baiklah, ayo mulai, para Hokage!" jawab Naruto dengan berteriak pada kalimat terakhirnya dan ketiga Hokage yang terseisa hanya mengangguk sebagai jawaban.
Dengan serempak mereka berempat melakukan segel tangan dan kemudian menyerukan nama jutsu mereka bersamaan.
"suiton: suiryuudan no jutsu"
"doton: doryuudan no jutsu"
"mokuton: mokuryuu no jutsu"
"fuuton: fuuryuudan no jutsu"
Empat naga tercipta dari empat elemen yang berbeda. Tobirama Senju dengan naga air, Hiruzen Sarutobi dengan naga tanah, Naruto Uzumaki dengan naga kayu, dan Minato Namikaze dengan naga angin. Namun, sebuah suara terdengar dari belakang mereka.
"raiton: kirin"
Tiba-tiba langit yang tadinya cerah berubah mendung, awan hitam menutupi birunya langit dan dari awan-awan hitam tersebut kilatan petir bermunculan hingga akhirnya sesosok naga petir muncul dari balik awan dan terbang menuju seorang pemuda yang mereka kenal sebagai keturunan terakhir klan Uchiha, Sasuke Uchiha.
Pemuda itu mendekat ke arah Naruto dan ketiga kage edo tensei dan berdiri disamping Yondaime Hokage, Minato. Ia menoleh ke arah Naruto yang berdiri di atas Kurama, dilihatnya sang sahabat yang juga melihat ke arahnya dan kemudian berucap.
"kau melupakanku, Naruto." ucap Sasuke yang kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke arah musuh dengan naga petir yang terbang dibelakangnya.
"aku tidak mungkin melupakanmu, Sasuke." jawab Naruto sambil tersenyum, "baiklah, ayo para Hokage!" lanjutnya setelah mengalihkan perhatiannya ke arah musuh yang masih terdiam menatap mereka dengan tatapan datar.
Ketiga Hokage mengangguk sementara Sasuke hanya bergumam, setelah itu kelima naga elemen tersebut mulai melesat maju dan menyerang Madara dari berbagai arah. Tapi, Madara yang kini telah menjadi Rikudou dengan mudah menghindarinya. Tak jarang ia menggunakan jutsunya untuk menghalau serangan dari kelima naga tersebut tapi setelah terkena serangan kelima naga itu kembali utuh seperti sebelumnya, hal itu membuat Madara berdecih.
Madara yang sibuk menghindar hingga tak menyadari Kurama dan Naruto mendekat ke arahnya, hingga saat Kurama berhenti sebuah bijuudama tercipta didepan wajahnya yang mengarah kepada Madara.
"bijuudama"
Seakan instingnya berteriak tanda bahaya madara segera menoleh dan langsung mengarahkan tangan kanannya untuk membalik arah bijuudama tadi dengan jutsunya.
"sinra tensei"
Gelombang kejut tiba-tiba menghantap bijuudama tersebut yang membuat bijuudama itu kembali ke arah Kurama yang dengan sigap membloknya dengan kesembilan ekor miliknya dan mementalkannya ke arah utara hingga meledakkan sebuah gunung kecil.
Tak menghiraukan gunung kecil yang telah hancur Kurama ikut menyerang menggunakan kesembilan ekornya tapi lagi-lagi masih mampu dihindari oleh madara.
w
w
w
Sementara itu para aliansi dan Hokage edo tensei hanya menonton sambil mengendalikan naga mereka masing-masing, beberapa shinobi hanya mampu memandang takjub ke arah pertarungan sesekali berbisik memuji kekuatan kedua belah pihak.
Tapi, tidak bagi gadis pirang pucat ini. Didalam hatinya ia hanya berdoa demi keselamatan sang terkasih, karena setelah ayahnya yang gugur terkena juubidama ia tak punya keluarga lagi selain pemuda pirang itu.
Mengatupkan kedua tangannya didepan dada sembari memandang khawatir ke arah pemuda yang telah lama mencuri hatinya, pemuda yang hanya dengan menahan moncong ular kuchiyose milik orochimaru dihutan kematian saat ujian chuunin dulu telah berhasil mencuri hatinya hingga sekarang. Bukan karena sosoknya saat itu yang mampu merebut perhatiannya, melainkan sifatnya yang saat itu menahan hingga rela dimakan oleh ular kuchiyose tersebut hanya demi melindungi kedua rekannya yang saat itu tengah terpojok.
Namun kali ini berbeda, tak hanya satu atau dua rekan yang ia lindungi. Tapi beratus-ratus shinobi yang saat ini tengah dilindungi olehnya. Sosok yang dulunya ceroboh, bodoh, dan konyol. Kini telah menjelma menjadi seorang ksatria yang berperang demi melindungi apa yang pantas dilindungi, melihatnya yang saat ini berjuang membuat perasaannya semakin meninggi.
"kita lakukan sekarang!" sebuah suara membuatnya menoleh dan mendapati seorang pemuda yang dulu sempat dicintainya, atau lebih tepat memujanya bersama sang sahabat musim seminya, Haruno Sakura.
"baiklah, ayo para kage!" seru Hokage kedua membuat kedua Hokage edo tensei yang lain mengangguk begitu pula dengan pemuda emo yang tadi berbicara.
W
w
w
kembali ke arena pertarungan, keempat naga elemen, air, tanah, angin, dan petir yang seolah mendapat perintah batin. Mereka langsung menyebar keempat arah mata angin dan kemudian berbalik kembali ke arah musuh.
Melihat hal tersebut Naruto segera mengendalikan naga kayunya ke atas dan melesat cepat seperti keempat naga lainnya menuju satu titik yaitu... Madara.
"Kurama, sekarang!" ucap Naruto sambil melihat Kurama yang langsung mengarahkan kesembilan ekornya ke arah Madara melalui bawah kaki sang musuh.
"aku tahu."
Dengan segera Naruto melakukan segel tangan sambil tetap berkonsentrasi untuk mengendalikan naganya, setelah segel tangan selesai ia langsung melompat ke arah Madara. Tapi dengan cepat Madara mengetahuinya membuat dirinya dengan sigap menghalau laju Naruto dengan jutsu gelombang kejut.
"sinra tensei"
Gelombang kejut dengan cepat menghancurkan naga tanah yang melindungi Naruto dan salah satu ekor Kurama segera mengambil Naruto dan melesat ke arah Madara yang saat ini tengah terkejut.
"fuinjutsu: gijutsu tekina kankyo shirusutorippu"
Seketika di telapak tangan kanan Naruto muncul sebuah kanji yang kemudian menyentuh permukaan dada Madara, sebuah ledakan kecil terjadi membuat Naruto, keempat naga yang tersisa, dan kesembilan ekor Kurama terpental jatuh.
W
w
w
Wush
Sebuah sapuan angin menghantam para aliansi membuat mereka semua menutup mata. Tak lama kemudian sapuan angin beserta debu yang menyertainya menghilang memperlihatkan ketujuh bijuu lainnya yang telah keluar dari tubuh Madara dan menyisakan tubuh Madara yang kembali seperti sebelumnya, yaitu rambut hitam sepunggung dan celana hitam panjang tanpa baju atasan. Sosok Madara tersebut masih melayang yang perlahan kakinya berubah menjadi debu dan bertebaran. Kemudian delapan sosok terlihat keluar dari tubuh madara satu persatu, dan saat kedelapan sosok tersebut menyentuh tanah kedelapannya berubah menjadi kedelapan bijuu yang telah digabungkan menjadi juubi oleh Madara.
"aku... Tak akan membiarkanmu... bahagia, UZUMAKI..." teriak Madara diakhir kalimatnya, dengan cepat kedua matanya berubah menjadi EMS dan langsung melakukan segel tangan.
"kinjutsu: jigen no opunrain"
Naruto yang masih berusaha berdiri itu memandang penasaran ke arah Madara, 'jutsu apa yang akan digunakannya?' pikir Naruto. Namun tak sempat Naruto berdiri tiba-tiba saja sebuah lubang cacing muncul disampingnya dan menghisap tubuh Naruto.
"apa ini? UWAAA..."
w
w
w
TBC
oke... Itu dia, maaf bila mengecewakan dan memotong seenaknya. Tapi ya mau bagaimana lagi itu keinginan alur cerita dan keinginan author juga hahaha...
Selanjutnya saya mau membicarakan masalah jadwal update nih... Rencananya saya mau update sekali seminggu... Dan hari jum'at lah yang menjadi jadwal update.
Itu saja yang bisa saya sampaikan dichapter ini.. Sampai jumpa lagi di chapter berikutnya... HAHAHA...