"Kau pikir apa yang kau lakukan tadi?"

"Kenapa datang-datang kau memarahiku?" Baekhyun menyesal tadi pagi telah berbuat hal baik untuk suaminya.

Mereka tengah berada di sebuah gang antara dinding pertokoan yang sempit setelah berhasil membawa lari Baekhyun dari kejaran polisi yang kemungkinan besar akan menangkap istrinya. Chanyeol dalam posisi memojokkan Bakehyun di dinding yang lembab, keduanya beradu tatapan mata seoalah siapa yang berkedip lebih dulu dia yang kalah, ini hanya ungkapan kekesalan karena merasa harinya yang indah sedikit kacau.

Sebelum Baekhyun mendatangi lelaki yang berada di gang, Chanyeol sudah memperhatikannya ketika ia mulai keluar dari kedai es krim. Walau sebenarnya Tao yang sangat semangat menunjukkan bahwa pimpinan kelompok utara sedang tak jauh dari pandangan mata mereka. Chanyeol hanya ingin tertawa geli mengingat gadis kecilnya adalah seorang pimpinan yang cukup di takuti.

Tapi senyum geli itu hilang begitu melihat kebodohan istrinya, untuk apa ia nekat mendatangi bahaya, tapi jika tidak begitu maka Chanyeol juga tak akan percaya kalau itu istrinya, diam begitu saja melihat kejahatan di depan mata itu bukan gaya Baekhyun. Kalian kira ia bisa menguasai wilayah utara dan barat karena apa? Tentu saja karena memberantas penjahat, bahkan tugas polisi saja diambil alih olehnya, ingatkan Chanyeol untuk mendaftarkan Baekhyun ke akademi polisi setelah lulus High School.

Sebenarnya Baekhyun bukan sengaja ingin menguasai wilayah utara dan barat seperti kelompok lain, hal itu hanya berawal dari tindakan-tindakan kecilnya membantu orang-orang yang sedang di todong, di rampok atau di Bully, ia memang tak memiliki tugas tersebut tapi jiwanya entah kenapa terpanggil begitu saja untuk membantu orang-orang hingga pada akhirnya ia di kenal oleh sekolah lain dan berakhirlah dengan mereka yang tak berani macam-macam pada orang-orang di daerah yang telah dibantu oleh Baekhyun. Berawal dari hal kecil tersebut nama Baekhun mulai terkenal dan melambung tinggi, ia tak tahu siapa yang memberikan julukan ketua Gangster kelompok utara tapi karena ia suka dengan julukan itu jadi tak apalah.

Kedai es krim yang Baekhyun datangi memang berada di daerah selatan, ia hanya berkata ingin sedikit jalan-jalan pada Sehun dan Jongin, siapa tahu ia bisa bertemu dengan Chanyeol yang sedang berkelahi, tak tahunya malah Chanyeol ang menemukannya sedang berkelahi.

Di sisi lain Tao dan seorang gadis di sebelahnya hanya terdiam melihat kemana perginya Chanyeol dengan gadis di punggungnya, bibirnya hendak mengatakan sesuatu tapi tak ada satu katapun yang keluar, ia makin terlihat seperti orang bodoh.

"Kenapa wajahmu begitu?" Tao masih sibuk menunjuk kepergian Chanyeol tapi tak bisa mengeluarkan kata-kata, wajahnya panik dan kakinya dihentak-hentakkan karena kesal tak tahu harus berbuat apa, sampai akhirnya gadis disebelahnya memukul kepala bagian belakang milik Tao seoalah pemuda mata panda itu punya penyakit gagap dan harus di pukul dulu baru bisa berbicara.

"Nonna...gadis yang dibawa Chanyeol itu pimpinan kelompok utara" gadis itu mengerenyitkan dahinya sedikit, lalu kenapa Tao yang panic? Ia masih tak mengerti jalan pikiran pria berdarah cina ini.

"Lalu kita harus melakukan apa Tao?"

"Ayo kejar Chanyeol...!" tangannya tiba-tiba ditarik dari belakang begitu kakinya melangkah untuk mengejar Chanyeol.

"Myonie nonna...ayo kejar Chanyeol...aku takut terjadi apa-apa padanya" rengeknya kencang karena tak ada niatan dari gadis bernama Joonmyeon itu untuk melepaskannya.

"Kau tak usah menkhawatirkan Chanyeol, kau lupa siapa dia? Mungkin saja mereka saling kenal" Joonmyeon masih berusaha menarik Tao agar mengikutinya masuk ke kedai es krim yang sudah terlihat di depan mata "Susahlah...lebih baik kita makan es krim, aku yang traktir" meski sedikit tak ikhlas melepaskan Chanyeol pergi begitu saja dengan gadis bidadari tersebut tapi ia pasrah begitu mendengar bujukan 'Traktir' dari Nonna kesayangannya.

"Kenapa diam Heumm...?" bentak Baekhyun tepat di depan wajah Chanyeol. Helaan nafas terdengar kencang begitu suaminya itu menatapnya.

"Kau tahu? Nenekmu akan menghantuiku seumur hidup bila terjadi sesuatu padamu?" tak ayal Baekhyun menundukkan kepalanya begitu neneknya dibawa-bawa.

"Chanyeoool..."rajuknya pelan sambil menggoyangkan lengan suaminya yang tak lagi mengungkunya di tembok "Maaf..."

"Apa kau menyesal?"

"Tapi apa aku harus diam saja melihat orang di tindas seperti tadi? lagipula kau pasti juga akan ikut campur begitu melihat orang yang kesusahan" masih mencoba membela diri, tanda bahwa ia belum sepenuhnya menyesal.

"Sudahlah...ayo pulang!" ajak Chanyeol malas sambil menarik lengan Baekhyun

"Chanyeooool...jangan marah...!" sepanjang jalan menuju apartemen terus saja terdengar rengekan Baekhyun agar Chanyeol tak marah dan cepat-cepat memaafkannya.

...

"Chanyeoll – ahhh..." di apartement yang cukup luas itu masih saja terdengar suara rengekan jelek milik Baekhyun, meski Chanyeol tetap tak menghiraukannya dan memilih menjawab telepon dari Tao yang dari tadi terus saja membuat kantongna bergetar.

"Apa panda?" Tanya Chanyeol tanpa basa basi, ia sebenarnya tahu untuk apa Tao sedari tadi mencoba meneleponnya, pasti ia hendak protes karena ditinggalkan berdua dengan Joonmyeon. Bukan karena Joonmyeon menakutkan, tapi ia ingin sekali tahu apa Chanyeol kenal dengan pimpinan kelompok utara.

"Tadi kau pergi dengan pimpinan kelompok utara kan? Apa kau mengenal-..."

"Chanyeoll-aaahhh" itu suara Baekhyun yang dengan indah memutus ucapan Tao, bocah panda itu semakin penasaran apa Chanyeol sedang berduaan dengan seorang gadis. Sedikit malas Chanyeol membekap mulut Bakehyun dan menariknya agar duduk di sofa

"Kau bersama seseorang? Apa itu pimpinan kelompok utara? Chanyeol-ah plis...kenalkan aku dengannya" malas menanggapi ucapan Tao yang begitu antusias mengenai istrinya maka Chanyeol dengan cepat menjawab.

"Aku sendirian, itu tadi suara TV, dan aku tak kenal gadis pimpinan kelompok utara"

Tuut...Tuut...Tuuut

Tao memandang miris sambungan telepon yang ditutup paksa oleh Chanyeol, ia masih penasaran dengan gadis bidadari itu. kalau Chanyeol tak kenal untuk apa ia tadi membawa pergi pimpinan kelompok utara, dan juga kemarin Chanyeol memaksa Tao untuk mengirim foto gadis kecil yang sempat dipamerkannya pada Chanyeol. Ada sesuatu yang tidak beres.

"Kau jahat...!" susah payah Baekhyun melepaskan bekapan tangan Chanyeol dan menyentakknya kencang "Masak suaraku disamakan dengan suara TV, kuharap nanti malam nenek mendatangimu!" lelah menanggapi ucapan istrinya Chanyeol beranjak dari sofa menujuk kamar, membiarkan Baekhyun berteriak karena kesal.

...

Semenjak hari kemarin Chanyeol tak tersenyum sedikitpun, terlebih hari ini Baekhyun tak mau diantar dan sebuah kejutan berupa Tao yang sudah menunggunya di depan gerbang membuatnya semakin mendung.

"Chanyeoll-ah" kenapa orang-orang memanggilnya dengan nada begitu manja sejak kemarin? Begitu menyesakkan, apa Chanyeol begitu cocok dipanggil dengan Agyeo seperti itu?

"Menjauh dariku! Aku sedang malas berbicara denganmu" tangan Chanyeol telah membuat jarak sejengkal hingga Tao tak jadi mendekatinya

"Waee...Wae...?" meski protes tapi Tao sepertinya tak ada niatan untuk melanggar jarak yang Changyeol buat, dengan gemas ia hanya berlari-lari di tempat sambil memandang Chanyeol yang mengabaikannya.

"Pagi Myeonie Nunna..." ucapnya sedikit ringan begitu melihat wajah malaikat Joonmyeon hingga ia tak segan mengalungkan lengannya pada pundak Joonmyeon.

"Aigoo...apa yang kau lakukan pada Tao?" Tanya Joonmeon sambil sesekali menengok Tao yang masih mengekor di belakang, meski cukup jauh.

"Lupakan dia Nunna...aku malas di Tanya-tanyai olehnya"

"Siap ketua osis yang terhormat" Chanyeol begitu gemas hingga tanganya melayang begitu saja untuk mengusak rambut indah Joonmyeon.

Park Chanyeol, namja berwajah dingin yang lebih banyak dikenal sebagai pimpinan kelompok selatan dari pada seorang ketua osis yang disiplin. Jika di sekolah semua anak nakal hampir membencinya karena ia ketua osis yang begitu disiplin, berangkat pagi mengecek kerapian siswa dan menghukum mereka yang terlambat, bermula dari hal kecil itu dan berakhirlah ia sebagai penguasa daerah selatan.

Oke...mungkin tak semudah itu menjadi seorang penguasa, semuanya berawal dari hal sepele yang dinamakan 'Bullying' sekolahnya merupakan sekolah unggulan dengan nilai siswanya yang selalu menjadi yang terbaik ketika ujian nasional, menyebabkan sebagian siswanya adalah seorang kutu buku. Bagi kehidupan siswa di korea selatan yang begitu menjunjung tinggi fashion, style dan banyak lagi, menjadi kutu buku adalah hal yang salah. Chanyeol sering menemukan siswa dari sekolahnya di bully oleh sekolah lain ketika di luar sekolah, menyebabkannya harus sering berkeliling di daerah selatan untuk memantau teman-temannya yang mungkin saja kesulitan.

Bersama Tao yang seorang atlit Wushu juga sekertaris osis yang tak berguna, serta Joonmyeon gadis malaikat yang menjadi bendahara, ia mencari dan menghabisi siapa saja yang berani membully siswa sekolahnya, ini bentuk kedisiplinan sekolah menurut Chanyeol. Walau terkadang ia sebenarnya rindu untuk berkelahi seperti ketika masih Junior High School, jadi melindungi siswanya hanyalah sebuah kamuflase, yah hitung-hitung agara ia tidak kena pidana atau hukuman dari gurunya.

Karena kelakuannya ini, tak ada satupun siswa sekolah lain yang berani menjadikan siswa sekolah Chanyeol sebagai bahan Bullying lagi, ditambah Chanyeol terkadang membantu orang lain yang kesusahan meski bukan teman sekolahnya, kira-kira sebelas dua belas dengan Baekhyun.

Sebutan seorang Gangster? Astaga...itu hanya julukan dari orang-orang di sekitarnya, Chanyeol sama sekali tak bangga. Gangster jika di korea dikenal sebagai Iljin, oh man...tuan Park akan membunuhnya jika ia benar-benar tahu bahwa anaknya adalah seorang iljin, jadi ia berusaha menjadi Park Chanyeol yang pintar, keren, disiplin dan tak suka memberontak jika di depan orang tua serta guru-gurunya.

"Chanyeol-ahh...kumohon jawab pertanaanku!" Tao masih terus memaksa meski yang ditanyai sedang makan jajangmyeon dengan hikmat. Mendapat sedikit lirikan dari Chanyeol membuat Tao tersenyum cerah, apa ketuanya ini akan menjawab pertanyaannya.

"..." cih...decihan Tao terdengar ketika tahu Chanyeol tak menjawabnya, hanya lirikan saja. Dia pikir dengan lirikan itu Tao akan tahu jawaban-jawaban dari pertanyaannya?

"Kalau kau kenal dengan gadis pimpinan utara kumohon kenalkan juga dia padaku!" Chanyeol menghentikan suapan mie-nya, Joonmyeon memandang Tao dan Chanyeol bergantian.

"Mati saja kau!" Chanyeol berujar pedas sambil kembali memasukkan mie kedalam mulutnya. Tao melirik Joonmyeon seolah ia bertanya 'apa salahku nunna?' dan gadis malaikat itu menjawab dengan kedikan di bahunya.

TBC

Maaf kemarin g update, lagi

Yang jawab 'CHANYEOL' buat orang yang narik Baekhyun, itu tepat sekali.

Yang Tanya mereka nikahnya gimana...itu masih entar yah dijelasinya, tapi kayaknya tebakan kalian uda pada bener.

Untuk kilmaks emang belom ada...entar deh, perkenalan dulu yaaaaah...jangan tiba-tiba langsung main klimaks...g seru.

Tapi jangan berharap Klimaks y bakal heboh.

Dan buat typo...maaf banget yah. Huruf 'Y' ku sering susah jadi sering ilang gt.

Thanks buat yg uda baca, follow, favorit dan review.

PrincePink, Ai Rin Lee, Iyou, Guest, hinagiku27, Tania3424, Chika love baby baekhyun, byunkha, parklili, followback, .hardshipper, leeyeol, Byun nao, 90rahmayani, DiraLeeXiOh, Baby byunie, Shouda Shikaku, ryteuky, kihae forever, .94, saici-chan, ritaanjani4