Gangster Couple
CHANBAEK
Chapter 1 (Prolog)
DEPO LDH
present
Meskipun siang ini tak begitu panas tapi nampaknya lelaki tampan dengan blazer tak dikancingkan dan seragam tak dimasukkan tetap berdiri malas sambil menatap langit tanpa ada niatan mengikuti pelajaran yang tengah berlangsung. Awan bergerak lambat membuat matanya sedikit meredup karena mengantuk, tak seberapa lama matanya benar-benar terpejam tatkala seorang lelaki lain memanggil namanya dengan kencang, reaksi yang ditunjukkannya merupakan bukti bahwa ia sedang tak dalam mood baik mendengar teriakkan temannya yang berjalan tergesa seakan Chanyeol, lelaki tampan yang sedari tadi bersandar pada dinding belakang sekolah akan berlari menghindar, meskipun hal tersebut merupakan keinginannya ketika bocah cina bernama Tao memanggil namanya.
"Chanyeol...Chanyeol..." dari tempatnya berdiri Chanyeol bisa melihat Tao yang tengah berjalan dengan semangat sambil membawa Handphone layar sentuhnya, seakan Handphone itu adalah benda paling berharga di muka bumi ini. Jika melihat gelagat Tao yang demikian, Chanyeol bisa menebak bahwa bocah panda itu mempunyai sesuatu yang penting untuk disampaikan.
"Katakan dengan cepat, jelas dan jangan berputar-putar?" kembali matanya terpejam siap untuk mendengarkan cerita Tao dengan seksama
"Kau tau kelompok utara yang sudah menguasai seluruh wilayah utara dan sekarang mulai menguasai daerah barat?" Chanyeol hanya bisa mendesah sambil membuka matanya, bukankah tadi ia sudah mengatakan pada Tao kalau berita yang masuk ke telinganya harus cepat, jelas dan tidak berputar-putar? Mau tak mau Chanyeol menjawab dengan gumamaman, karena jika tak dijawab maka Tao tak akan melanjutkan ceritanya yang sudah tertahan di ujung lidah.
"Akhirnya aku mendapatkan foto ketua kelompok utara, lihat ini!" Chanyeol sedikit menjauhkan wajahnya, salahkan Tao yang terlalu berlebihan menunjukkan foto ketua kelompok utara tepat di depan wajah Chanyeol. Sedikit kesal pemuda Tinggi berambut hitam itu merampas Handphone Tao dan melihat dengan jelas wajah ketua kelompok utara.
Wajah itu sedikit terperanjat, hanya sedikit hingga Tao yang terlalu bersemangat menunggu reaksi Park Chanyeol tak menyadarinya. Dengan malas Chanyeol mengembalikan handphone tersebut pada pemiliknya, berjalan pergi tanpa menunggu Tao.
"Yaaak...Park Chanyeol bagaimana menurutmu?" Tao berteriak kencang karena Chanyeol telah berjalan meninggalkannya "Bukankah dia sangat manis?" puji Tao pada gadis manis yang ada di Handphone-nya
Chanyeol masih bisa mengingat wajah gadis manis yang ada di Handphone Tao, gadis dengan dandanan biasa dan seragam dari sekolah yang berbeda dengannya. Ia tidak sedang dalam mode terpesona melainkan menahan sedikit kesal, Chanyeol sangat mengenal wajah tersebut, wajah yang Tao sebutkan sebagai ketua kelompok utara, bukan rasa benci karena gadis kecil itu hampir menguasai beberapa wilayah mengalahkannya, Chanyeol bahkan tak peduli jika memang wilayah sekolahnya diambil alih oleh kelompok lain, tapi bisa-bisanya gadis yang ia hafal betul tingkah lakunya adalah seorang brandalan.
...
Bukan hal yang biasa melihat Chanyeol berada di rumah tepat waktu, karena apartement nomer 3 itu baru akan berpenghuni jika waktu sudah menunjukkan hari sore menjelang malam, kedua penghuninya terhitung sangat malas menghabiskan sisa harinya di apartement yang sepi. Tak beberapa lama terdengar suara tombol password di tekan, sepertinya hari ini bukan hari yang biasa.
"Astaga...jangan membuatku kaget dengan berdiri disitu!" teriak gadis mungil yang terlihat sedikit kesal karena seseorang yang tengah mengamatinya dari ruang tengah tanpa ada niat mengalihkan pandangannya ke objek lain "Untuk apa kau berdiri disana? Kau tak berniat menungguku pulang kan? Tidak biasanya...aku jadi merinding"
Tak terdengar sepatah katapun dari lawan yang diajaknya berbicara membuat gadis tersebut berlalu begitu saja menuju kamar miliknya. Begitu bunyi pintu terdengar seseorang memeluk lehernya dari belakang.
"Apa yang kau lakukan Park Chanyeol bodoh? Lepaskan aku!" jangan berpikir bahwa ini adalah adegan romantis yang bisa kalian lihat di drama-drama, ini akan jauh dari apa yang kalian pikirkan. Chanyeol merogoh saku celananya dan menunjukkan sesuatu pada gadis yang tengah dipeluknya.
"Apa maksudnya ini? Apa kau bisa menjelaskannya padaku Park Baekhyun?" Baekhyun mengambil alih Handphone dari tangan Chanyeol, ia mengamati fotonya dengan serius.
"Kau memata-mataiku?" Chanyeol hampir mengeratkan kungkungan lengannya di leher Baekhyun karena tuduhan tanpa bukti "Kalau kau ingin fotoku yang terlihat canti kenapa tak memintanya padaku langsung? Tak perlu mengambil fotoku secara sembunyi-sembunyi" dan sekarang Chaneol benar-benar mengeratkan lengannya hingga Baekhyun berteriak kesakitan "KYaaaa...sakit bodoh...apa yang kau lakukan?"
"kenapa kau tak pernah mengatakan padaku bahwa kau pimpinan kelompok utara?" Baekhyun sempat tertegun, namun dengan cepat ia menyodok perut Chanyeol dengan sikunya hingga ia terlepas begitu mudah.
"Kita tak sedekat itu hingga aku harus menceritakan semuanya padamu" Baekhyun melempar tas dan Blazernya begitu saja diatas kasur yang sudah berantakan sejak awal. Gerakan yang begitu tenang membuat Baekhyun tak menyadari bahwa Chanyeol sudah berdiri tepat di belakangnya, mungkin gadis tersebut lebih sibuk dengan kancing kemejanya yang hendak dilepas.
"Ohh...kau sudah merasa sangat tangguh hingga begitu sombong? Kau tahu sekarang sedang berbicara dengan siapa?" meskipun ucapanna begitu tajam tapi gerakan tangannya begitu lembut, bersamaan dengan satu lengan yang melingkar bebas di pinggang Baekhyun dan satu tangan yang tanpa izin membantu Baekhyun melepas kancing-kancing seragamnya hingga habis.
"Aku berbicara dengan Park Chanyeol yang saat ini adalah suami sahku sekaligus pimpinan kelompok selatan. Takdir memang begitu menggelikan bukan?" Baekhyun membiarkan jemari Chanyeol berputar-putar dengan lambat diatas permukaan perutnya yang rata bahkan hampir ber-abs.
Lelaki tinggi itu memutar tubuh istrinya hingga bagian depan tubuh mereka saling menempel, sedikit intim untuk ukuran anak SMA, tapi tak apalah mereka juga sudah menikah. "Apakah orangtua-mu tahu tentang hal ini?"
"Kau bodoh!" reflek Baekhyun mendorong Chanyeol menjauh, membiarkan pemandangan indah menghiasi mata suaminya "Tentu saja mereka tak tahu, atau jangan-jangan kau ingin memberiathu hal ini pada mereka" Chanyeol mengangkat kedua bahunya acuh "Jika kau mengataknnya, bersiap-siaplah mati Park Chanyeol"
Bakehyun dengan brutal berusaha memukul wajah Chanyeol dengan kepalan tangannya, tapi tanpa tenaga Chanyeol menangkapnya, itu bukan perlawanan yang berarti banyak sayang. Begitu kepalan yang lain hendak dilayangkan lagi-lagi dengan mudah Chanyeol menangkapnya. Dengan sekali sentakan Baekhyun jatuh kepelukan suaminya.
"lebih baik kita mandi sekarang!" usulnya iseng sambil membawa Baekhyun dalam dekapannya menuju kamar mandi
"Park Chanyeol...mati kaaaaaau"
TBC
Akhirnya tuhaaan aku bisa buka FFN, ini ff debutku (anggap aja begitu) aku belum update2 ff yg lama karena aku begitu kesusahan buka ffn, dan baru ini bisa, padahal aku udah nganggur lamaaaaa banget. Semoga kalian masih sempat baca ff-ku. Aku akan berusaha untuk chap selanjutnya bakal lebih panjang