Chapter : 4
Kini fisik Kokabiel agak berubah, sayapnya bertambah dua pasang namun warnanya bukan hitam melainkan coklat gelap, bagian dadanya keluar bulu-bulu kasar, di jidatnya muncul dua tanduk berwarna merah, kuku tangannya memanjang menjadi mirip seperti cakar binatang buas, seluruh tubuh bagian atas yang tidak tertutupi muncul bercak-bercak hitam bagai sebuah tato yang mengerikan, otot-otot tubuhnya semua membesar berisi, tangan kanannya memegang sebuah tombak cahaya berwarna kuning yang memiliki tiga mata tajam.
'' Hahahaha,,, kaget,? Ya benar ini adalah kekuatan segel kutukan, setelah aku teliti dan aku kembangkan, jadilah segel kutukan level terakhir yang artinya segel kutukan dengan kekuatan paling besar. Hahahahaha,,'' Tawa Kokabiel dan memberi tau kekuatan barunya dengan bangga.
Segel Kutukan, sebuah segel yang dapat memberi kekuatan tak terbatas pada orang yang di tanami segel kutukan. Kekuatan yang tidak datang dari orang tersebut melainkan kekuatan dari luar atau lebih jelasnya kekuatan alam.
Namun, segel kutukan tidak bisa sembarangan di tanamkan pada seseorang karena hanya mereka yang cocok saja dan memiliki kekuatan lain untuk menjaga segel kutukan itu tidak memakan jiwa orang yang di tanami segel kutukan tersebut.
Dan bahkan di jamannya hanya satu klan saja yang cocok dan mampu mengemban segel kutukan, yaitu klan Uchiha yang kemudian di juluki klan penjaga karena hal tersebut serta tugas yang di embannya.
Orochimaru, sang jenius yang meneliti tentang segel kutukan dari leluhur para Ninja pun harus mati-matian menanamkan dan mematerialisasi segel tersebut pada dirinya sendiri. Dengan kegigihannya walau nyawanya nyaris melayang gara-gara hal tersebut, akhirnya dia berhasil menguasai segel tersebut dan bisa menanamkan kepada orang lain, lebih tepatnya pada para anggota klan penjaga.
Dan apa tadi Kokabiel bilang,? Tahap terakhir,? Setau dirinya tahap terakhir adalah tahap paling tinggi dan penguasaannyapun tidak mudah, dan bentuk terakhir dari segel kutukan tidaklah seperti yang dia lihat, melainkan tidak ada perubahan yang terlalu mencolok pada si pemakai, hanya ada beberapa bagian yang berubah seperti di bagian mata, alis, raut wajah dan aura yang di keluarkannya yang bahkan si pencipta dan penelitinya saja tidak bisa mencapai tahap tersebut dan bahkan belum ada satupun atau belum di ketahui kecuali dua orang yang nyaris mencapai ketahap tersebut, yaitu pengawal pribadi Tou-sannya dan pengawal pribadi dirinya.
Itulah yang sedang mengalir di pikiran Naruto.
(# A.N: Disini segel kutukan adalah sesuatu yang wow dan tidak sembarangan orang bisa mendapatkannya, dan bentuk terakhirnya yah sebut saja sage mode, jadi segel kutukan disini tidak seperti di aslinya jadi kalau ada yang mau protes atau menyinggung tentang ini, mending di simpan aja di dalam kepala, OK Fix,,,,)
Naruto kembali dari shoknya, kemudian dia berdiri tegap memposisikan pedangnya santai di kanan kirinya, kemudian tersenyum kecil seperti mengejek menanggapi deklarasi Kokabiel.
Melihat senyuman Naruto, Kokabiel mengangkat satu alisnya bingung.
'' Apa maksud dari senyumanmu itu,? Apa kau terkagum dengan kekuatanku,? Hmm,?'' tanya Kokabiel masih terdengar sombong.
'' Kagum,? Yah aku kagum dengan kebodohan dan kenaifanmu. Apa kamu bilang tadi,? Segel kutukan tahap terakhir,? Itu bahkan belum mencapai level kedua sekalipun, jadi jangan sombong bisa menanamkan segel kutukan pada tubuhmu,'' jawab Naruto sinis mengejek Kokabiel.
'' Apa maksudmu,? Ini adalah segel kutukan yang telah aku teliti dan aku kembangkan ketahap terakhir yang bahkan Uciha yang aku teliti-''
'' Hehehe,,, hahahaha,,, bodoh, kamu terlalu bodoh Kokabiel dan telah salah memilih orang untuk di teliti. Sasuke, orang yang kamu jadikan bahan penelitian sudah mencapai kelevel empat segel kutukan yang berarti satu level lagi mencapai tahap tertinggi segel kutukan dan Sasuke adalah satu dari tiga orang yang dapat mengendalikan segel kutukan sesuka hati yang bahkan si penciptanyapun tidak bisa,'' potong Naruto tertawa mengejek dan memberi taukan sesuatu yang membuat Kokabiel terkejut.
'' Jangan bercanda,! Ucapanmu pasti bohong,! Inilah kekuatan segel kutukan yang paling hebat dan tidak ada yang memilikinya,!'' ucap Kokabiel seperti tidak terima kekuatannya tidak sehebat yang dia rasakan.
'' Terserah kamu saja, tapi bila ingin melihat tahap terakhir dari segel kutukan sebelum kamu mati,,,'' Naruto menggantung ucapannya kemudian memejamkan matanya.
Perlahan kelopak mata Naruto berubah menjadi hitam menjulur sampai atas alisnya, rambut belakangnya sedikit memanjang hingga di bawah bahu, kuku tangannya menghitam dan pakaiannya kini berubah menjadi seperti sebuah jubah berwarna hitam pekat serta aura kekuatan yang terasa mengerikan.
Namun, sebelum perubahan itu di punggung bawah bahu sebelah kanan Naruto muncul tiga tomoe berwarna hitam dan berputar gila sebelum kembali menghilang, itulah bentuk segel kutukan yang di tanamkan pada klan penjaga.
'' Akan aku tunjukan bagaimana bentuknya,'' lanjut Naruto membuka matanya yang kini telah berubah menjadi merah vertikal, tatapannya sangat tajam bak seekor naga yang sedang mengintai mangsanya dan bersiap mencabik targetnya.
Kokabiel nampak melebarkan matanya melihat perubahan Naruto, dia tidak menyangka kalau Naruto juga mempunyai segel kutukan dan telah mencapai ketahap tertinggi.
'' Mari kita mulai,,,'' ucap dingin Naruto sebelum menghilang dari tempatnya berdiri.
Naruto muncul di depan Kokabiel, menebaskan Khusanagi di tangan kirinya horisontal memotong Kokabiel.
' Trank,'
Kokabiel menahan tebasan Naruto dengan tombak cahaya bermata tiganya dan dengan tangan kirinya menciptakan pedang cahaya yang langsung di tebaskannya kearah Naruto.
' Trank, kling,'
Naruto menahan dengan pedang hitam tipis di tangan kanannya yang langsung mematahkan pedang cahaya buatan Kokabiel, padahal pedang cahaya itu sudah tercampur kekuatan alam yang artinya lebih kuat dari pedang cahaya pada umumnya.
Pedang cahaya yang telah patah milik Kokabiel tiba-tiba meredup cahayanya sebelum pecah dan hancur, sedangkan pedang hitam milik Naruto bersinar merah gelap seolah kesenengan telah memakan cahaya pedang buatan Kokabiel.
'' Memakan cahaya,? Ah iya aku lupa, itukan alasan 'Tuhan' bisa terbunuh dengan pedang itu, karena cahaya tuhan di makan oleh pedang itu. Tapi, aku heran kenapa pedang itu tidak hancur saat menyerap cahaya dari Tuhan,'' ucap Kokabiel setelah melihat pedangnya hancur dan cahaya pedangnya terserap pedang Naruto.
Menghiraukan ucapan Kokabiel, Naruto mengayunkan kembali pedang di tangan kanannya kearah Kokabiel. Seperti ingin memastikan sesuatu yang sangat penting dan harus di buktikan.
' Trank,'
Kokabiel dengan sigap menahan pedang Naruto dengan tombak cahaya bermata tiga di tangan kanannya yang sudah tidak lagi menahan Kusanagi di tangan kirinya.
Sepertinya Kokabiel melupakan sesuatu, tombak cahaya di tangan kanannya cahayanya mulai menghilang di makan pedang hitam milik Naruto sebelum akhirnya hancur menjadi debu.
Belum, Naruto menebaskan Kusanagi di tangan kirinya kearah Kokabiel tapi dengan sigap dia mengepakan sayapnya kebelakang. Namun Sepertinya terlambat karena ujung Kusanagi di tangan kirinya berhasil menyayat Kokabiel di bagian dada.
' Crash,,, Aarrghh,'
Erang Kokabiel saat merasa perih didadanya akibat tebasan Kusanagi di tangan kiri Naruto. Naruto kemudian bersalto kebelakang setelah terbang di udara beberapa saat tanpa sayap yang anehnya dia tidak langsung jatuh.
' Tap,'
Naruto mendarat di tempat sebelumnya berdiri dengan tubuh tegap siaga, dia melihat lekat kearah Kokabiel dan terlihat luka akibat tebasannya beregenerasi dengan cepat.
Sesuai dugaannya, sepertinya segel kutukannya mirip dengan segel kutukan miliknya dan guru sahabatnya. Segel kutukan Rikudou, segel kutukan yang dapat memberi penggunanya kekuatan untuk meregenerasi tubuhnya dari luka sefatal apapun.
'' Aarrrggghh,, serangan seperti itu tidak dapat melukaiku, hahahahaha,!'' tawa Kokabiel sinis mengejek serangan Naruto yang baru saja melukainya.
Naruto masih menyusun rencana untuk membuktikan kalau segel kutukan itu bukanlah segel kutukan Rikudou, karena jika iya dia harus mengeluarkan seluruh kekuatannya kalau ingin mengalahkannya, meskipun dia ragu bisa membunuhnya kecuali dengan Sacred Gearnya dan sihir penyegel miliknya.
Naruto mengangkat keduatangannya yang masih memegang pedang kedepan dadanya, di mana pedang di tangan kanan menghadap keatas dan pedang di tangan kiri menghadap kebawah. Dengan cepat dia membuat Heandseal.
'' Katon : Goryuuka No Jutsu ''
ucap Naruto setelah menyelesikan Heandsealnya, kemudian dia menarik nafas dalam dan mengumpulkannya di dada sebelum menghembuskannya dari mulut namun yang keluar bukanlah angin melainkan api dengan intensitas yang lumayan besar dan terlihat panas.
Api itu kemudian memadat membentuk seekor Naga sepanjang sepuluh meter yang langsung melesat kearah Kokabiel dengan cepat.
Melihat itu Kokabiel langsung menelungkupkan sayapnya kedepan menjadikannya tameng dari serangan Naruto.
' Blaaarr,'
ledakan cukup besar terjadi saat Naga api buatan Naruto mengenai telak sayap Kokabiel yang di jadikan sebagai tameng.
Namun serangan Naruto bukanlah itu saja, dia baru saja menyeleseikan Heandseal keduanya.
'' Fuuton : Fuuryuudan no Jutsu ''
Naruto menghembuskan angin dari mulutnya yang kemudian membentuk seekor Naga sepanjang Naga sebelumnya dengan mata hijau menyala, Naga angin tersebut melesat cepat kearah Kokabiel.
'' Raiton : Kirin ''
ucap Naruto yang telah menyeleseikan Heandseal ketiganya dengan cepat setelah membuat jutsu sebelumnya.
Dari tubuh Naruto keluar listrik tegangan tinggi berwarna hitam, listrik itu kemudian menjulur keatas Naruto dan membentuk seekor Naga petir berwarna hitam dengan mata merah menyala.
Naga petir itu juga meliuk melesat kearah Kokabiel dengan cepat.
Kokabiel yang mengira serangan Naruto cuma itu saja, membuka sayapnya yang ia gunakan sebagai tameng dan seketika itu juga matanya melebar karena serangan Naruto masih berlanjut.
' Groooaaarrrr,,,, Grrooooaaarrr,,,'
raung dua Naga elemen Naruto meraung dengan sangat kencang sebelum menghantam Kokabiel dengan telak.
' Baaarrrr,,, bluuummm,,,,, zzzzrrrrttt,'
bunyi ledakan serangan Naruto terdengar cukup keras dan di sela bunyi ledakan itu terdengar seperti kilat-kilat listrik menyengat sesuatu.
' Aaaarrrrrrggghh,,, bugh,'
erang keras Kokabiel sebelum terjatuh tercampak keatas tanah dengan keras.
'' Aarrrgh,,, akan aku balas kau,!'' seru Kokabiel yang mmencoba bangkit berdiri dan melihat kearah Naruto lekat yang tengah berdiri siaga memandangnya tajam.
Naruto masih belum selesei dengan serangannya, itu masih belum cukup untuk membuktikan segel kutukan yang ada pada Kokabiel karena sekali lagi kalau segel kutukan itu sama dengan miliknya dan mencapa tahap yang sama dengan dirinya atau minimal level tiga, akan sangat-sangat sulit mengalahkannya.
Naruto menghilang dari tempatnya berdiri dengan kilatan kuning dan muncul di kunai-kunai khusus miliknya yang telah di lempar jauh kesegala arah sambil menebas dua pedang di tangannya kearah Kokabiel.
' Craasshhh,,, craasshh, craaassshhh,'
tebasan-tebasan pedang Naruto meluncur mulus mengenai tubuh Kokabiel dan memberikan luka sayatan yang dalam pada tubuhnya bahkan tangan kanannya hampir putus terkena tebasan Naruto.
' Aaaaarrrrrgggghhh,,,'
Triak kesakitan Kokabiel yang merasakan tubuhnya tersayat tebasan pedang Naruto hingga menimbulkan banyak luka di tubuhnya.
Naruto berdiri kembali ketempatnya semula, memperhatikan Kokabiel lekat memastikan pikirannya salah. Namun kenyataan memang menjengkelkan saat melihat Kokabiel beregenerasi dengan cepat di tambah perubahan di atas mata kokabiel mulai mendekati sepertinya, semakin menguatkan ketakutannya karena tidak ada cara lain selain bertarung habis-habisan sampai ada yang menyerah, namun itu tidak mungkin karena mereka berdua tidak mungkin menyerah satu sama lain.
Sedikit ada yang mengganjal di pikiran Naruto, dari mana sosok didepannya mendapat segel kutukan sama sepertinya,? Sedangkan yang di teliti adalah temannya yang jelas memiliki segel dengan kekuatan berbeda, atau jangan-jangan dia juga mengambil mayat sensei dari temannya untuk di teliti dan di curi segel kutukannya,? Walau mustahil pencurian itu di lakukan, namun hanya tebakan itu yang paling kuat saat ini.
Pikirannya buntu saat ini memikirkan cara mengalahkan dari makhluk yang sangat ia benci, karena benar-benar tidak ada cara untuk mengalahkannya.
Sempat terbersit kalau tebakannya salah, dia akan bertarung habis-habisan demi mengalahkannya namun itu berakibat fatal pada daerah sekitarnya karena pasti akan hancur luluh lantah bahkan kekai yang di buat para Bunshinnyapun takan mampu menahan kekuatan mereka dan jika itu terjadi pasti akan ada banyak korban jiwa karena pertarungan mereka.
Dalam pikirannya, kalau saja dia mempunya mata kutukan yang lainya, mata kutukan yang hanya di punyai oleh Klan kekasihnya dan itupun seribu tahun sekali baru muncul dan saat itu muncul, mata kutukan itu merenggut takdir kebahagiaan kekasihnya karena mata itu bangkit di mata kekasihnya dan mengharuskannya menanggung beban takdir yang tak diinginkannya.
Seandainya dia punya mata yang di miliki kekasihnya yang kini entah dimana, dia pasti tidak akan pusing untuk mengalahkan makhluk hina di depannya karena dengan satu jurus dari mata itu sudah cukup untuk mencabut nyawa dari makhluk di depannya itu.
Senyum kecut terukir di bibir Naruto saat mengingat kekasih pertamanya dan buntunya pikirannya sekarang, kedua tangannya yang memegang pedang nampak sayu di kanan kiri tubuhnya, walau masih ada satu cara lagi untuk mengalahkannya namun dia ragu karena makhluk di depannya pasti sudah mengantisipasinya, namun cara itu juga ada anaknya dan cara itu sangat bisa di gunakan, namun sekali lagi namun, harus mendapat persetujuan si empunya kekuatan.
'' Ada apa Naruto, kenapa kau tersenyum sendiri,? Apa kau sudah menyerah dan putus asa melihat pembuktian yang kau lakukan padaku ternyata sesuai dengan ketakutanmu,?'' Kokabiel bertanya mengejek melihat Naruto yang masih tersenyum aneh.
Naruto sedikit kaget karena Kokabiel mengetahui serangan sebelumnya hanya bertujuan untuk melihat segel apa yang dia gunakan.
'' Hahaha,,,, mau tau dari mana aku mendapatkan segel kutukan yang sama seperti milikmu,? Aku mendapatkannya lebih tepatnya mencurinya dari pria ular menjijikan yang aku rebut paksa,,, walau sangat sulit akhirnya aku bisa mencurinya dan menanamkan pada diriku sendiri,'' tawa Kokabiel bertanya dan di jawab sendiri, menjawab rasa penasaran dari Naruto.
Naruto mengubah raut wajahnya menjadi datar, semakin otaknya dia putar untuk mencari jalan keluar mengalahkannya tanpa ada korban tak bersalah. Sempat terpikir untuk menyegelnya namun suatu saat pasti dia akan lepas atau ada yang melepaskannya, mau menggunakan jurus terlarang dewa kematian namun dia masih ingin hidup untuk melindungi seseorang.
'' Naruto, aku siap untuk 'itu'. Tidak ada cara lain untuk mengalahkannya kecuali dengan 'itu', sudah saatnya Naga Takdir mengambil takdirnya yang lain,''
Sebuah suara familiar menggema di pikiran Naruto, suara dari partner naganya yang ada di dalam tubuhnya.
' Apa kamu yakin, Helios,? Karena setelah ini tidak ada jalan untuk kembali dan kita akan terus seperti itu,' balas Naruto melalui telepati.
'' Ya, aku sangat yakin. Inilah saatnya menunjukan siapa diriku yang sebenarnya, aku bukanlah 'Naga tanpa kekuatan' yang hanya bisa 'menghilangkan kekuatan', tapi aku adalah ' Naga ' dengan Kekuatan 'Nya' yang telah di buang jauh oleh 'Dia', akulah perwujudan semu'Nya' yang hanya 'Dia' saja dan sedikit dari kaumku yang tau,'' jawab Helios melalui telepati.
' Baiklah, kalau kamu sudah siap akupun akan siap,' ujar Naruto melalui telepati.
'' Ayolah Naruto aku tau kau tak selemah dan sebodoh ini, aku tau kau sangat kuat dan pintar. Ayo kita bertarung habis-habisan dan lihat siapa yang paling kuat, acuhkan saja yang lainnya karena tidak berguna,'' ujar Kokabiel dengan seringaian liciknya, dia terus menaikan kekuatannya dan meningkatkan level segel kutukannya hingga sekarang nyaris sama seperti Naruto, bedanya mata Kokabiel membentuk mata ular bukan Naga seperti Naruto.
Aneh memang dia dapat menaikan level segel kutukan itu tanpa berlatih, atau mungkin itu hasil eksperimennya berratus-ratus tahun,? Itulah yang ada di pikiran Naruto.
'' Hahaha,,, ayolah Naruto kalau kau mau menggunakan kekuatan dari Sacred Gearmu silahkan, tapi jangan pikir aku belum mengantisipasi hal tersebut karena itu salah,'' tawa Kokabiel masih terus menantang Naruto.
Sesuai pemikirannya Kokabiel pasti telah mempersiapkan segala sesuatunya jika bertemu dengannya.
'' Baiklah kalau itu maumu, akan aku turuti,'' ucap Naruto datar, kemudian dia menancapkan dua pedangnya ketanah di kanan kirinya.
' Kling,, kling,,'
pedang hitam tipis yang sebelumnya di pegang tangan kanannya, bergemrincing nyaring seolah tidak setuju dia di tancapkan ketanah.
'' Hahaha,,, bagus-bagus, ayo keluarkan seluruh kekuatanmu Naruto, si pembunuh tuhan sepertimu tidak mungkin selemah itu,'' tawa Kokabiel semangat karena Naruto menerima tantangannya.
Naruto mengangkat tangan kanannya kedepan dada.
' Neutral '
Suara mekanik terdengar saat sarung tangan naga berpedang muncul menyelimuti tangan kanan Naruto, dengan permata berwarna merah menyala yang menampakan keagungannya siap untuk melumat tubuh Kokabiel.
'' Ayolah Naruto, kau sudah dengar perkataanku tadikan,? Itu menandakan Sacred Gearmu tidak ada gunannya untuk melawanku,'' ujar Kokabiel memandang rendah sarung tangan Naga Naruto.
'' Lakukan, tunjukan siapa kita,'' ucap Helios melalui bola Kristal di punggung sarung tangan Naruto.
'' Akulah pemilik Naga Takdir tanpa kekuatan yang memiliki dua jalan takdir berbeda,''
'' Akulah penentu jalannya yang akan di tuju, kebenciannya pada kesombongan dan keangkuhan telah membantuku memilih jalan untuknya,''
'' Naga dengan kekuatan tak terbatas yang melambangkan kehancuran telah meninggalkan kekuatannya, namun dengan tujuan mengubah ketentuan'Nya' aku akan kembali pada kekuatanku,''
'' Lost Doragon Helios King Of The Darkness Evolution ''
Naruto selesi menucapkan kata-katanya yang seperti sebuah mantra pembuka segel yang tak pernah di buka, batu permata di punggung sarung tangannya bersinar merah gelap seakan senang sesuatu yang di pendamnya di panggil keluar.
'' Zero Destiny Evolution : Vanguard The Darkness ''
Suara dari sarung tangan naga di tangan Naruto menggema nyaring, sarung tangan yang memang berwarna hitam kini tambah kelam, muncul garis merah gelap menjalar di pedang putih yang tergabung dengan sarung tangan Naga itu, pedang yang berisi kekuatan suci'Nya' mulai semakin menyatu dengan jiwa yang menaungi Sacred Gear berbentuk sarung tangan naga itu, di punggung lengan sarung tangan itu keluar tiga pasang belati kecil yang melengkung kebelakang menambah kesan sangar sarung tangan Naga tersebut.
'' Vanguard The Darkness : Balance Breaker ''
Ucap Naruto memproklamasikan Balance Breaker yang belum pernah dia keluarkan sumur hidup karena baru kali ini di bangkitkannya.
Aura Naga yang sangat besar keluar dari tubuh Naruto, Aura Naga dengan kekuatan yang sangat gila berwarna merah gelap mengelilinginya yang kemudian masuk kembali kedalam tubuhnya.
Beberapa saat kemudian muncul armor naga menyelimuti tubuhnya, sebuah armor yang sangat gagah dengan sayap naga asli bertengger garang di punggungnya, sayap naga dengan balutan bulu seperti bulu angsa berwarna hitam kelam seperti armor yang kini menutupi tubuh Naruto nampak gagah merentang lebar melambangkan keagungannya.
Armor naga berwarna hitam pekat dengan pedang dan belati di masing-masing lengannya -yang mana pedang berwarna putih dengan tiga garis merah di tenganya di sebelah kanan dan pedang berwarna hitam kelam di sebelah kiri- terlihat siap mencabik siapa saja yang berani menentangnya.
'' Lost Doragon Armor Nightmare ''
Suara berat dari sarung tangan Naruto menyebutkan nama armor yang kini menyelimuti tubuh Naruto.
#an: ok bayangin aja, Draig, Albion, Fafnir di gabungin jadi satu. Armor lengan atas dan bawah seperti punya Issei di tambah tiga pasang belati di punggung lengan bawah dan pedang sama saat mengeluarkan Ascalon, pundak dan dada berwarmor besar seperti milik Azazel, sedangkan perut sampai kaki mirip punya Vali, helm naga bertanduk dua seperti punya Azazel. Yah bayangin aja seperti itu karena aku lupa ide tentang armor Balance Breaker punya Naruto,,,#
Semua mata membelalak terkejut melihat Balance Breaker yang telah Naruto keluarkan, dari para iblis muda di dalam kekai kecil buatan Naruto, lawan yang tengah di hadapinya dan dua sosok yang tengah mengawasi pertarungan tersebut dari atas bangunan yang belum jadi.
Dua kelompok Iblis muda yang ada dalam kekai kecil buatan Naruto mentap kagum kearahnya, mereka semua sudah di buat shok dan kagum dari saat dia mengeluarkan jutsu elemennya, di tambah dengan melihat Balance Breakernya mereka benar-benar dibuat tidak bisa bernafas dan berkedip. Kegagahannya membuat mereka terpana, walau mereka harus sesak nafas merasakan tekanan kekuatan Naga dari Naruto yang pastinya telah di tahan oleh kekai yang melindungi mereka namun masih bisa menembusnya.
Ddraig yang tersegel di Gauntlet Naga nampak diam tidak mengomentari apapun, padahal bisasanya jika dia merasakan aura naga selain dirinya dan si putih pasti akan di komentarinya, namun sekarang tidak sama sekali. Mungkin rasa kaget dan takut yang membuatnya diam tanpa suara.
Di atas bangunan gedung yang belum jadi, pria paruh baya dengan pony unik berwarna pirang masih menatap lekat kearah dalam kekai lebih tepatnya kearah Naruto, begitu juga pemuda berambut silver yang di punggungnya nampak sayap naga berwarna putih kebiruan berpendar redup.
'' Dia berubah,'' ucap pria paruh baya itu mengomentari Naruto atau Armor Naruto.
'' Apa maksudmu, Azazel,?'' tanya pemuda berambut silver di sebelahnya.
'' Dia membuat Sacred Gearnya berevolusi,'' jawab Azazel masih belum menjelaskan yang sebenarnya.
'' Sacred Gear berevolusi,? Jangan bercanda, Azazel. Tapi apa itu membuatnya bertambah kuat,?'' tanya pemuda itu lagi.
'' Yah berevolusi dan baru kali ini aku melihat Sacred Gear bisa berevolusi, dan ya dia bertambah kuat bahkan dulu dia tanpa kekuatanpun sudah sangat kuat,'' jawab Azazel terkagum dengan perubahan Naruto.
'' Tanpa kekuatan namun sangat kuat,? Di dunia ini tidak ada yang seperti itu yang ada dengan kekuatan akan menjadi sangat kuat,'' pemuda itu nampak tidak percaya dengan ucapan Azazel.
'' Tanyakan saja pada si 'putih' dia pasti mengerti, dan asal kamu tau dia yang dulu menghentikan Geat War dengan Balance Breakernya yang dulu, menghilangkan semua kekuatan dari kami tiga Fraksi dan menjadikan kami seperti manusia biasa yang baru lahir,'' ujar Azazel menanggapi ucapan Pemuda itu.
'' Balance Breaker yang dulu,? Memang apa bedanya dengan sekarang,?'' pemuda itu nampak terus mengorek informasi tentang pemuda yang membuatnya tertarik dan bergairah, bukan dalam hal yang intim melainkan bergairah dalam pertarungan.
'' Sudah aku bilang tanya pada si 'putih', Vali. Dan kalau mau tau apa bedanya dulu dengan sekarang, dulu armor yang menyelimuti tubuhnya mirip dengan armor punyamu dengan tanpa sayap, armor lengan dan kakinya mirip punya si merah, armor kepala dengan sepasang tanduk seperti miliku. Sekarang kamu bisa lihat sendiri dan satu lagi, kekuatannya dulu dan sekarang terasa berbeda, dulu terasa halus dan tenang, sekarang nampak kasar, tenang dan menakutkan, dan dulu kekuatannya hanya bisa menghilangkan kekuatan apapun yang ada di sekitarnya setau aku, namun kini aku belum mengetahui kekuatannya,'' jawab Azazel pada pemuda yang di panggil Vali.
'' Berarti dia kuat, aku harus bertarung dengannya,'' tanggap Vali menyeringai senang. '' Albion, bagaimana menurutmu tentangnya,? Apa dia cukup kuat untuk menjadi lawan kita,?'' lanjutnya bertanya pada jiwa yang menaungi Sacred Gearnya.
'' Dia telah kembali ''
'' Apa maksudmu,?'' Vali kembali bertanya sambil menengok kebelakang, ke sayap Sacred Gearnya setelah mendengar jawaban dari Albion.
'' Dialah yang terkuat dari yang paling kuat, Dialah yang memegang penuh kepercayaan dari Tuhan dan menjadi tangan kiri-Nya, Dia perwujudan dari 'Dia' si penghancur yang memegang tanggung jawab untuk hari penghakiman, Dialah yang meninggalkan kekuatannya sebelum menghilang dan mendapat julukan Lost Doragon, dan Dia telah kembali mengambil kekuatannya kembali,'' jawab Albion ambigu penuh misteri.
'' Dari jawabanmu aku dapat menyimpulkan kalau dia cukup kuat untuk menjadi lawanku, namun aku masih belum mengerti maksud jawabanmu,?'' ujar Vali semakin tertarik.
'' Artinya jangan pernah bertarung dengannya karena kekuatan membagi kita tidak berpengaruh padanya dan lagian dia terlalu kuat untuk kita walau aku merasa kekuatannya baru atau hampir seperempat dari kekuatan penuhnya. Aku pernah bertarung dengannya dengan kekuatan penuhku dan dia kurang dari setengah kekuatannya, aku kalah telak kurang dari lima detik dari kita mulai bertarung. Dan mulai saat itu dia lebih membenci aku ketimbang si 'merah' karena kesombongan dan keangkuhanku yang telah berani menantang Tuhan secara langsung untuk membuktikan kekuatanku, namun malah tangan kirinya yang turun dan aku bukan apa-apa di hadapannya,'' ucap Albion menjawab pertanyaan Vali.
'' Jangan bercanda, justru aku sekarang terbakar dan ingin bertarung dengannya sampai titik darah penghabisan. Dia akan aku jadikan Rival abadiku mendengar kau pernah bertarung dengannya,'' Vali nampak menyeringai penuh ambisi, matanya menyala penuh dengan semangat bertarung yang akan dia lakukan pada sosok yang telah di anggap sebagai Rivalnya, lebih tepatnya Rival sepihaknya.
Albion tidak membalas ucapan Vali karena percuma, dia hanya berdoa semoga partnernya itu tidak bertindak bodoh untuk melawannya karena dia belum siap untuk bertarung dengannya.
Azazel hanya diam mendengarkan percakapan Vali dengan Albion dan diam-diam memikirkan ucapan Albion tentang Sacred Gear, lebih tepatnya jiwa yang mendiami Sacred Gear milik pemuda pirang yang amat di kenalnya karena kaumnya yang bodoh telah merenggut kebahagiannya dulu.
Didalam Kekai besar, Kokabiel masih memandang Naruto dengan terkejut. Di pandangannya, armor Naruto berbeda dengan yang dulu, armor naga yang menyelimutinya kini walau terlihat hitam kelam namun saat cahaya bulan yang tidak sengaja mengenai armor itu terlihat berwarna merah gelap, serta aura merah hitam pekat napak masih keluar dari seluruh bagian itu dan tidak lupa, kekuatan yang di pancarkaannya terasa berbeda dari dulu yang pernah di ingatnya.
Kekuatannya terasa mengerikan namun penuh keagungan, dia sampai bergidig ngeri merasakan kekuatan yang terasa murni tersebut.
Namun, senyuman menyeringai dia keluarkan setelah kembali pada dirinya sendiri.
'' Hahahaha,,, akhirnya kau mengeluarkan kekuatanmu juga, semoga kau dapat mengimbangiku bersenang-senang dengan kekuatanmu,'' tawa Kokabiel arogan dan merasa senang dengan perubahan Naruto.
Dia kinipun sudah sampai selevel dengan Naruto, segel kutukannya sudah sampai tahap terakhir. Pennelitiannya ternyata tidak sia-sia, segel kutukan yang memiliki kekuatan alam tak terbatas dan menjadikan si empunya memiliki kekuatan bagai dewa.
Perubahan Kokabiel sudah sama seperti Naruto di tambah sepasang tanduknya yang kini lebih memanjang dan sayapnya bertambah tiga pasang menjadikannya memiliki sepuluh pasang sayap, lima berwarna hitam, lima berwarna coklat.
Kokabiel menatap lekat kearah mata merah Naruto, seringaiannya makin lebar. Tangan kanannya membuat pedang cahaya yang lumayan panjang berwarna orange karena di tambah dengan kekuatan senjutsunya.
' Ayo Kita Mulai '
Ucap Kokabiel dan Naruto bersamaan.
Naruto mengangkat tangan kanannya kedepan dada menyilang dengan posisi pedang putihnya siap tebas, memposisikan sayap naganya menekuk dan kemudian mengepakannya. Seketika dia melesat kearah Kokabiel dengan kecepatan tinggi namun masih bisa di tangkap dengan mata telanjang.
Kokabiel melakukan hal yang sama seperti Naruto, dia menerjang cepat kearahnya dengan pedang cahaya siap di tebaskan.
' Trank,,, Swuussshh,'
Bunyi dua benda tajam saling beradu yang menimbulkan percikan bunga api kecil, tekanan angin akibat beradunya dua benda tersebut lumayan besar dan meluluh lantakan daerah lurusannya tebasan tersebut.
Naruto mengayunkan tangan kirinya menebas Kokabiel dengan pedang hitam yang menyambung pada sarung tangan kirinya, namun Kokabiel dengan cepat membuat pedang cahaya seperti sebelumnya dan menahan serangan Naruto.
' Tank,, swusshh,'
Sama seperti sebelumnya, percikan bunga api terbentuk saat dua benda tajam itu beradu dan tekanan angin bak pisau pemotong terbentuk akibat itu.
'' Apa segini saja kekuatanmu,? Mengecewakan,'' ucap Kokabiel merendahkan Naruto.
'' Ini hanya permulaan, ayo tunjukan siapa yang paling kuat, paling cepat dan paling berkuasa,'' ujar Naruto kini mulai terpengaruhi oleh kekuatanya.
Ya membangkitkan kekuatan dari partnernya mempunyai resiko karena kekuatan itu dapat mempengaruhinya menjadi bengis, liar, dan tidak kenal ampun. Walau kini dia sedang menahannya agar tidak lepas kontrol dan melukai orang-orang yang di sayanginya.
' Helios bertahanlah, setelah ini kita berlatih untuk memurnikan dan mengendalikan kekuatanmu agar tidak menggila dan melukai orang-orang di sekitarku,' ucap Naruto pada Naga yang ada dalam dirinya melalui telepati.
'' Harusnya aku yang mengucapkan itu, bertahanlah Naruto dan ya nanti kita atau lebih tepatnya kamu berlatih mengendalikan kekuatanku agar tidak di kuasai kekuatanku dan lepas kendali. Bagaimanapun kekuatanku ini kekuatan sejati milik 'Dia' yang tidak kenal ampun dan tidak memikirkan yang lain kecuali hanya perintah'Nya','' balas Helios juga melalui telepati.
' Yah aku tau, walau kamu hanya memiliki setengah kekuatannya namun sepertinya itu cukup membuatku kewalahan nantinya,' ujar Naruto masih melalui telepati.
'' Aku tau, karena aku hanya jiwanya saja jadi aku mendapat setengah kekuatannya. Kalau seluruhnya aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada dirimu, setengahnya saja sudah membuatmu semenderita ini dan mendapat luka dalam karena menahan kekuatanku yang bahkan mungkin baru duapuluh persen kembali,'' ucap Helios terdengar khawatir.
' Yah, beri aku lima menit untuk menghajarnya setelah itu kita melepaskan perubahan yang mulai menyakitiku ini,' Naruto mengakhiri telepatinya dan kini dia lebih serius untuk melawan sosok menjijikan di depannya.
'' Baiklah aku terima tantanganmu,'' ujar Kokabiel menanggapi ucapan Naruto sebelumnya.
Mereka berdua kemudian menghilang dari tempatnya masing-masing dengan kecepatan mereka , mereka saling menyerang satu sama lain tanpa mempedulikan area di dalam Kekai sudah luluh lantak.
' Trank, trank, trank,'
' Swuushh, swush, swussh,'
Hanya terdengar dentingan pedang mereka yang beradu dan percikan api yang sedikit telihat juga tekanan angin perusak yang di timbulkan oleh beradunya dua benda tersebut. Kecepatan mereka kini tidak bisa di tangkap dengan mata telanjang, bahkan mata iblis yang dimiliki para iblis muda tidak mampu mengikuti pergerakan mereka berdua, hanya mereka yang memiliki kekuatan setingkat saja yang dapat melihatnya itupun hanya blur hitam.
' Trank, trank, trank,'
' Swush,,, Swuss,,, Swusshh,,, Krrraak,'
Bunyi dentingan beradunya dua pedang makin terdengar intens dan nyaring didalam Kekai, angin akibat tebasan yang tajam bak pedang itu sendiri membabi buta menerjang apa saja di dalam kekai dan beberapa mengarah kekai kecil yang melindungi dua kelompok Iblis muda dan membuatnya retak saat mengenainya yang menandakan walau cuma angin akibat tebasan pedang mereka namun itu memiliki kekuatan tersendiri.
Bunyi Kekai yang retak tak lepas dari penglihatan Naruto, dia sedikit khawatir kalau orang yang di dalam kekai sampai terkena dan melukai mereka.
Dia kemudian meningkatkan kecepatannya lagi hingga Kokabiel hanya bisa menahan dan tidak bisa membalas serangan Naruto.
' Trank,, crash,, Duagh,'
Akhirnya Kokabiel terkena tebasan Naruto melintang di dadanya karena tidak bisa mengimbangi kecepatan Naruto, dia di tendang menjauh di perutnya hingga hampir membentur kekai besar yang melindungi daerah tersebut namun masih bisa menyeimbangkan diri dengan kesepuluh pasang sayapnya.
Naruto terbang di depan atas kekai kecil yang melindungi dua kelompok Iblis muda yang masih melihatnya dengan tatapan kagum dan takut.
Naruto memandang lekat kearah Kokabiel dari balik mata merah helm naganya, luka sayatan yang dia buat di dada Kokabiel telah sembuh seperti sedia kala dan dia melihat Kokabiel tengah menyeringai licik.
'' Naruto, kita lihat siapa yang paling kuat dan pintar,'' ujar Kokabiel mengangkat tangan kanannya yang sudah tidak memegang pedang cahaya keatas.
Naruto yang melihat itu hanya memandang datar belum mengerti maksud dari lawan yang tengah di hadapinya.
Perlahan terbentuk ratusan tombak cahaya berwarna orange bercahaya di atas Kokabiel, tombak cahaya yang panjangnya sama seperti satu tiang listrik dan besarnya cuma sebesar dua lingkaran Drum, nampak garang dan siap meluluh lantahkan ke target yang di tuju tuannya.
Naruto sedikit melebar saat melihat Kokabiel membuat itu, sengatan listrik kecil di kepala Naruto menyadarkannya kalau posisinya kini tidak menguntungkan. Dia tidak mungkin menghindar atau menghalau satu-satu tombak cahaya yang berjumlah ratusan tersebut.
Dia kemudian juga mengangkat tangan kanannya seperti Kokabiel, tiba-tiba ingatan tentang masa lalunya yang ingin di lupakannya melintas di pikirannya.
' Ugh, terimakasih akhirnya aku punya cara untuk meninggalkan ciptaanku,'
Sesosok pria yang amat tampan dan gagah dengan sayap malaikat bercahaya di punggungnya tersenyum tanpa beban sedikitpun saat sebilah pedang hitam tipis telah menembus dada kirinya dan juga pedang itu terus menyerap atau memakan cahaya yang dia miliki.
' Apa maksud Anda,?'
Sang pemilik pedang hitam tipis itu bertanya tidak mengerti, di sela rasa sakit di sekucur tubuhnya akibat berdekatan dengan sesuatu yang suci dia terus menatap sosok didepannya yang telah di tusuk olehnya.
Tangannya terus bergetar namun tidak kuasa untuk melepas pedang hitam yang masih bersarang pada dada kiri sosok tersebut.
' Tidak ada, hanya saja aku ingin berpaling sejenak dari ciptaanku dan melihat apa yang akan mereka lakukan setelah kepergianku,'
' Kenapa Anda melakukan itu,? Dan kenapa Anda tidak menghindar dari mata pedangku, padahal Anda punya kesempatan untuk menghindar,'
' Karena aku sedikit marah pada ciptaanku yang memilih kekuatan dan kekuasaan dari pada hidup rukun satu sama lain, menjalankan perintahku Dengan ikhlas. Kenapa aku tidak menghindari seranganmu,? Karena cuma ini yang bisa menjadi jalanku untuk menghilang dan sejenak berpaling dari ciptaanku, dengan kematianku aku ingin tau apa yang akan di lakukan mereka, mereka akan berubah atau malah bertambah parah dengan siifat mereka sekarang,'
' Tapi aku hanya makhluk hina tidak pantas untuk 'membunuh' Anda, walau Anda tidak benar-benar mati tetap saja aku tidak pantas untuk itu,'
' Semua ciptaanku tidak ada yang hina, hanya sifat merekalah yang membuat mereka begitu. Termasuk kamu, di mataku kamu bukanlah makhluk hina. Walau dendam masih mengikutimu namun aku yakin dengan Takdir yang telah aku tuliskan untukmu, kamu akan menghilangkan dendam itu dan kembali menjadi seperti dirimu yang dulu,'
'..'
' Sebelum aku pergi, aku akan memberi taukanmu beberapa hal. Pertama, setelah membunuhku kamu akan mendapat sedikit kekuatan suci dariku dan kamu dapat menggunakannya seperti para malaikat menggunakannya. Kedua, suatu saat kita akan bertemu lagi walau entah kapan itu. Ketiga, Helios akan selalu menemanimu sampai kapanpun, apapun jalan yang kamu pilih dia akan terus ada di sisimu. Keempat, hidupmu akan terasa berat dan penuh penderitaan namun di balik semua itu kebahagiaan sejati telah menunggumu. Dan terakhir jangan merasa bersalah karena telah membunuhku karena aku tidak benar-benar mati dan abaikan ucapan semua ciptaanku kalau mereka menghujat karena telah membunuhku,'
Sosok tersebut mulai menghilang melebur menjadi cahaya.
' Ke-kenapa Anda memilihku,? Kenapa Anda memilihku untuk membunuh Anda,?'
' Karena kamu orang yang tepat untuk itu dan kamu lain dari ciptaanku yang lainnya,'
Sosok tersebut menghilang seutuhnya menjadi partikel cahaya.
Naruto kembali dari ingatan masa lalunya, dia sedikit mengerti maksud lain dari sosok yang telah di bunuhnya walau tidak benar-benar mati. Kemudian dia mengeluarkan kekuatan suci yang terasa menyakitkan buatnya walau 'Dia' pernah bilang bisa menggunakan kekuatan itu sesuka hati namun 'Dia' tidak bilang kalau dirinya kebal dengan kekuatan tersebut.
Tiba-tiba ratusan tombak cahaya berwarna putih bercahaya tercipta dari ketiadaan dengan ukuran yang beda-beda.
Seketika suasana di dalam kekai itu menjadi terang benderang akibat cahaya dari tombak cahaya yang di buat oleh Naruto, padahal sebelumnya sudah sangat terang akibat cahaya dari tombak cahaya Kokabiel.
Kembali semua yang melihat itu membelalakan matanya terkejut, dua kelompok iblis muda di dalam kekai nampak melebarkan matanya dengan tubuh bergetar ketakutan melihat ratusan tombak cahaya di atasnya yang memancarkan kekuatan suci yang belum pernah mereka temui bahkan ada yang sampai menangis saat melihat dan merasakan aura dari tombak cahaya buatan Naruto tersebut. Asia dan Xenovia tidak bisa menyembunyikan keharuannya saat merasakan aura itu walau tubuh mereka bergetar ketakutan, namun aneh Xenovia yang manusia bisa ikut bergetar ketakutan merasakan aura yang di timbulkan tombak suci buatan Naruto itu.
Azazel yang sebelumnya duduk bersandar di tiang baja rangka gedung yang dia duduki langsung berdiri dengan mata melebar melotot kearah kekai yang kini terlihat bercahaya akibat tombak cahaya yang di buat oleh sosok yang tengah bertarung di dalamnya.
Vali yang di samping Azazel juga tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, dia tidak menunjukan ekspresi lain selain wajah terkejut itu.
Kokabiel tak jauh berbeda dengan yang lainnya, dia sangat terkejut melihat Iblis di depannya dapat mengeluarkan kekuatan yang dasarnya adalah racun baginya.
Tubuh Naruto sudah bergetar hebar di balik armor naga yang melekat pada tubuhnya, rasa sesak akibat tombak cahaya buatannya sendiri hampir tidak bisa di tahan. Rasanya seperti saat dia 'membunuh' pemilik sebenarnya kekuatan itu tapi ini lebih parah karena dia sendiri yang mengeluarkannya.
'' Holy God Devil Spear ''
ucap Naruto menyebut tombak cahaya buatannya, walau penyusunya adalah kekuatan suci yang tidak ada hubungannya dengan Iblis, entah kenapa dia menamainya seperti itu.
Naruto mengayunkan tangan kanannya kedepan kearah Kokabiel, seketika tombak cahaya di atasnya melesat cepat kearah Kokabiel.
' Swuung,,, swussh,, swussh, swung,'
Bunyi dengungan akibat tombak cahaya yang membelah angin secara paksa terdengar memekakan telinga, bunyi bagaikan mesin sebuah jet temput silih berganti memenuhi area di dalam kekai.
Kokabiel hanya membelalakan matanya melihat itu, tubuhnya gemetar ketakutan tidak bisa di gerakan bahkan serangan yang telah di buatnya tidak mampu di lancarkannya.
' Crash, crash, duar,, duar,,'
' Aaaarrrrrgggghhhh,,'
Bunyi sesuatu tertusuk benda tajam terdengar nyaring di sela bunyi dengungan yang di timbulkan ratusan tombak cahaya yang melesat kearah target yang telah di tentukannya dan meledak setelah tombak itu mengenai targetnya bahkan beberapa sampai mengenai kekai besar yang melindungi tempat tersebut dan membuatnya retak besar.
Suara jerit kesakitan Kokabiel yang meregang nyawa terdengar memilukan, kekuatan segel kutukan yang dia banggakan ternyata tidak mampu menahan kekuatan dari serangan Naruto dan regenerasi super cepat sebelumnya tidak terjadi barang sedikitpun.
' Blummm,'
bunyi ledakan dari tombak cahaya terakhir yang mengenai kekai tempat sebelumnya Kokabiel berada lebih besar dari pada sebelumnya, dapat di pastikan kalau Kokabiel benar-benar mati.
Asap akibat ledakan mulai menghilang menyisakan kawah besar di tanah dan lubang di kekai besar yang melindungi tempat tersebut, lubang dengan retakan menjalar kesegala arah ternyata belum cukup menghancurkan kekai yang di buat dengan kekuatan demonic dan sedikit kekuatan naga tersebut.
Naruto masih memandang datar ketempat sebelumnya Kokabiel berada, padahal dia belum mengeluarkan serangan pamungkasnya dia sudah lenyap duluan.
Asap-asap tipis masih mengepul dari armor naga Naruto, dia kemudian berbalik dan turun di depan kekai kecil yang di gunakan untuk melindungi sosok yang di sayanginya dan teman-temannya.
Dia berjalan mendekat kearah kekai tersebut dengan gagah, sayap naganya masih terbentang elegan di punggungnya. Dia menaikan satu alis matanya di balik helm naganya melihat semua yang ada di dalam kekai kecil itu melebarkan matanya terkejut, takjub, takut.
'' Naruto, waktunya habis,'' ucap Helios melalui telepati, Naruto hanya mengangguk menanggapi ucapan tersebut.
'' Reset ''
Ucap suara mekanik dari sarung tangan naga Naruto.
' Pyar,'
Armor yang sebelumnya menyelimuti Naruto pecah menjadi serpihan cahaya dan menunjukan tubuh Naruto yang tidak terluka sedikitpun dan telah kembali seperti sebelum dia bertarung.
Sedikit limbung saat armor yang melekat di tubuhnya menghilang namun segera dia menyeimbangkan diri dan menahan rasa sakit yang di dera tubuhnya.
Naruto kemudian mengangkat tangan kanannya membentuk single heandseal.
' Kai '
' Pyar,'
Ucap Naruto seketika kekai kecil yang dia buat untuk melindungi para iblis muda pecah begitu saja, dia kemudian berjalan kearah dua kelompok Iblis muda tersebut atau lebih tepatnya kearah tubuh kaku sahabatnya.
Naruto duduk bertumpu dengan dua lututnya tepat di samping mayat sahabatnya di iringi pandangan yang masih menunjukan keterkejutan dari semua iblis muda yang ada di sana.
'' Nii-Nii-chan,'' gumam Rias yang sadar duluan dari yang lainnya. '' Nii-chan tidak papa,? Nii-chan ijinkan aku menolong teman Nii-chan,'' lanjut Rias bertanya dengan khawatir dan menawarkan diri untuk menolong sahabat dari kakak angkatnya tersebut.
'' Tidak,, aku yang akan melakukannya,'' balas Naruto lalu mengambil bidak Kuda dari kantung celananya, bidak yang belum lama ini di beri oleh ajuka dan baru bidak itu dan dua bidak lainnya yang dia punya.
Kemudian Naruto mereinkarnasikan Sasuke dengan bidak kuda miliknya, namun dia tidak langsung sadar walau terlihat sudah kembali hidup.
'' Kita akan bersama lagi, Saudaraku,'' ujar Naruto tersenyum tulus.
Semua iblis muda yang ada di sana telah sadar dari keterkejutannya, namun tidak ada yang mengeluarkan suara barang sepatah katapun.
Kiba dan Xenovia menatap kearah Naruto lekat sebelum mengalihkan pandangannya kearah pedang hitam tipis yang tertancap di tanah beberapa meter di depan mereka, mereka lebih tepatnya Xenovia memandang kearah pedang tersebut dengan pikiran tidak menentu, informasi yang di dengarnya dari malaikat jatuh yang sebelumnya di lawan olehnya masih terngiang di kepalanya, antara percaya dan tidak percaya dengan informasi tersebut.
' Sring, sring,'
tiba-tiba ada dua buah Rantai berwarna hitam meluncur cepat kearah dua pedang yang masih tertacap di atas tanah area yang sebelumnya menjadi arena pertarungan, rantai yang tidak lain keluar dari lingkaran sihir di punggung Naruto mengikat dua pedang tersebut kearahnya.
Naruto mengambil Khusanagi dari demonic chainnya dan meletakannya di atas tubuh sahabatnya, kemudian dia juga mengambil pedang hitam tipis miliknya yang seketika membuat para iblis muda di sana menegang takut.
Naruto kemudian menyimpan pedang tersebut pada Fuin yang ada di balik lengan kanannya.
' Uhuk,, uhuk,'
Tiba-tiba Naruto terbatuk dengan mengeluarkan darah dari mulutnya dan hidungnya, beberapa saat kemudian dia jatuh tak sadarkan diri di samping sahabatnya.
'' Nii-chan,!'' Momo dan Rias yang melihat itu berteriak dengan khawatir, kemudian mereka mendekat kearah Naruto. Momo kemudian memangku kepala Naruto dan menghapus darah yang terus keluar dari hidung dan mulutnya, sementara Rias duduk bersimpuh di samping Naruto dan memegangi tangannya erat.
Air mata mereka sudah mengalir deras karena Khawatir dengan orang yang di sayangi dan di cintainya tengah tak sadarkan diri, sebenarnya Sona juga ingin melakukan apa yang di lakukan dua orang itu namun dia tidak cukup punya keberanian untuk melakukannya.
Diatas bangunan yang belum jadi, Vali nampak ingin melesat kearah kekai yang masih melindungi area yang sebelumnya terdapat sebuah sekolahan namun sekarang sudah hilang akibat pertempuran hebat yang terjadi beberapa saat yang lalu.
'' Jangan kesana,'' Azazel mencegak Vali mendekat kearah kekai.
'' Kenapa,? Aku hanya ingin menyapa dua Rivalku dan mengambil tubuh pendeta gila itu,'' Vali nampak tidak suka Azazel menghalanginya mendekat kearah kekai.
'' Biarkan saja, pendeta itu pasti sudah mati dan belum saatnya kamu menyapa mereka di tambah 'dia' yang sedang menggandakan diri, kemungkinan besar 'dia' akan langsung menyerangmu bila mendekat,'' Azazel memberikan alasan dia tidak mengizinkan Vali mendekat kearah kekai tersebut.
'' Itu malah baguskan,? Jadi aku dapat bertarung dengannya,'' ujar Vali menyeringai.
'' Tidak, kalau mau bertarung lain kali saja karena kalau kamu kesana akan membuat situasi semakin buruk,'' balas Azazel masih tidak mengizinkan Vali mendekat.
'' Cih, baiklah tapi lain kali jangan halangi aku untuk bertemu dan bertarung dengan dua Rivalku itu,'' decih Vali akhirnya menuruti Azazel.
Azazel hanya diam tidak membalas ucapan Vali, dia masih memandang kearah Kekai dengan pandangan sulit di artikan.
' Huft, aku harus segera mengkonfirmasi kalau ini tidak ada sangkut pautnya dengan fraksi malaikat jatuh, ini murni tindakan Kokabiel sendiri. Merepotkan,' batin Azazel bosan.
Mereka berdua kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
' Kraaak,,, pyaarr,'
Kekai yang menyelubungi Akademi Kuoh hancur menjadi debu dan itu membuat semua yang ada di sana terkaget kecuali dua gadis yang tengah menangisi pemuda berambut pirang yang sedang pingsan.
' Tap, Tap, Tap, Tap,'
Empat Bunshin Naruto yang sebelumnya membuat Kekai untuk melindungi area pertarungan dari penglihatan orang awam berdiri di belakang Momo dan Rias menatap kearah tubuh aslinya.
'' Kami titip Boss, dan sebaiknya cepat di bawa ke apartemennya agar dia bisa beristirahat juga tolong sekalian bawa Sasuke kesana. Waktu kami telah habis, kami percayakan Boss pada kalian,'' ucap salah satu Bunshin Naruto meminta pada yang mau.
'' Tentu aku akan membawa Nii-chan pulang,'' balas Momo masih terdengar parau.
'' Kalau begitu Terimakasih,'' ucap semua Bunshin Naruto sebelum mereka semua meledak kecil menjadi kepulan asap.
'' Kaichou, aku minta izin mau merawat Nii-chan dulu. Maaf aku tidak bisa membantu Kaichou membereskan kekacauan ini,'' pinta Momo dengan sangat pada Sona.
'' Baiklah aku Izinkan, tenang saja rawatlah Nii-sanmu agar dia cepat siuman,'' ucap datar Sona memberi Izin pada Momo.
'' Terimakasih,'' ucap Momo tulus.
'' Kalian juga bantu membereskan tempat ini, aku akan mengantar sahabat Nii-chan dan juga akan membantu Momo merawat Nii-chan,'' perintah Rias pada para Pieragenya.
'' Tenang saja Buchou, kami pasti akan membantu Kaichou membereskan kekacauan ini,'' ucap Akeno serius tidak dengan nada seperti biasanya.
Seluruh Bidak Rias dan Sona mundur kebelakang memberi tempat untuk Rias membuat lingkaran Sihir teleportasi.
'' Baiklah, ayo kita bereskan kekacauan ini sebelum pagi menjelang. Kelompok Rias mohon bantuannya,'' ucap Sona lantang memberi perintah pada para bidaknya setelah Rias dan Momo menghilang beserta tubuh Naruto dan Sasuke.
'' Ya,''
'' Ya, tentu,''
balas bidak Sona dan Rias, kemudian mereka menjalankan tugas masing-masing untuk memperbaiki kerusakan yang mengenai area Akademi Kuoh.
T.B.C
yup update, gomen kalau lama...
Huft, kehilangan kata-kata. Ide ceritanya ilang jadinya se nemunya aja, semoga tidak terlalu mengecewakan dan disini Naruto benar-benar OP, yah semoga itu tidak terlalu mengganggu karena terlalu pasaran namun mau gimana lagi ide awalnya cuma keinget sepotong-sepotong aja.
Hmm,,, dan walau terlalu OP tetap dia punya kelemahan kok, tapi mungkin nanti aku pikirkan lagi kelemahannya apa yah karena sekali lagi idenya keluar dari niiat cerita awal, namun ya sudahlah ikutin aja ama aliran cerita yang ada...
Ok sekian dari saya, Review jangan lupa, itu sumber semangat buat nulis, walau lama Updatenya tapi kalau ada yang menghargain kita pasti akan lebih semangat buat Nulis...
After Acting,,,,
'' Huaaaahhhh,,, akhirnya selesei juga,! Capainya,'' Naruto merenggangkan kedua tangannya keatas sambil berseru senang.
'' Iya akhirnya selesei juga, tapi tadi Nii-chan kereeenn banget pakai armor naga itu,'' tutur Asia dengan muka berbinar.
'' Kyaaa Naruto-kun tadi keren banget sumpah,, jadi makin cinta deh aku,'' Seru Sona sambil memeluk erat Naruto.
'' Hehehe,,, aku memang keren,'' Narsis Naruto.
'' Kyaaa Sona-chan,,! Jangan mengambil star duluan memeluk Naruto-kun,!'' Rias dan Momo berteiak heboh melihat Sona memeluk erat Naruto.
'' Hihihi, biarin 'Kwee'. Kalian berduakan sudah puas pegang-pegang Naruto-kun saat Acting tadi, sedangkan aku harus melihat saja sambil bertampang datar yang menyebalkan,'' kikik Sona sambil menjulurkan lidahnya dan menunjukan wajah cemberut.
'' Itukan lagi Acting, kalau lagi bebas kayak ginikan jarang karena Nii-chan sibuk dengan serial yang lainnya,'' Momo nampak merajuk.
'' Iya jadi kita jarang memeluk Naruto-kun,'' tambah Rias. '' Eh kenapa Momo-chan manggil Naruto-kun dengaan Nii-chan,?'' tanya Rias yang baru ngeh.
'' Biarin kan di kisah inikan aku jadi adiknya, adik yang menyukai kakaknya, iya ngga Nii-chan,'' jawab Momo yang kini telah memeluk tangan kiri Naruto dan menenggelamkan tangannya di sela payudara besar miliknya.
'' Kyaaa,,, kenapa kamu ikut-ikutan Momo-chan,?! Dan jangan lakukan itu,!'' kini Rias yang berteriak histeris melihat ulah Momo.
'' Karena aku ingin dan Nii-chan menyukainya, iyakan Nii-chan,?'' balas Momo kian menenggelamkan lengan Naruto kedalam belahan dadanya.
'' Mo-Mo-chan ja-jangan lakukan itu disini, banyak orang yang melihat,'' yup sepertinya Naruto salah bicara.
'' Hihihi, berarti kalau di tempat sepi nggada orang boleh dong,? Trus kita ngga cuma pelukan dong,? Kita nanti bisa olah raga 'ranjang' kan ngga ada orang,'' Momo makin intens menggoda Naruto dan memanfaatkan dengan sangat baik.
'' Momo-chan,! Ucapanmu terlalu fulgar,! Lagian mana mungkin dia mau denganmu,?! Naruto-kun pasti maunya denganku, punyakukan lebih besar dan lebih menggoda,'' Rias nampak tidak suka dengan ucapan dan tingkahnya pada Naruto, dia nampak cemburu.
'' Ehmmm,,, maaf sebelumnya, Rias-Nee-chan dan Momo-Nee-chan aku kasih tau ya, Nii-chan itu tidak suka yang 'gede-gede' apa lagi over size, Nii-chan itu sukanya yang seperti punyaku, tidak terlalu besar karena imut-imut sepertiku. Huh kenapasi penulisnya kasih cerita ini berjudul Brother Complex tapi pemeran wanitanya bukan aku, akukan adiknya jadikan pas kalau aku yang jadi pemeran wanitanya,'' Asia berdehem dengan wajah sedikit merajuk saat ucapan terakhirnya yang seperti gerutuan.
'' Tidak mungkin,! Nii-chan / Naruto-kun pasti lebih suka yang gede seperti punya kami,!'' seru Momo dan Rias bersamaan sambil membusungkan dada mereka.
'' Siapa bilang,? Naruto-Nii-chan lebih suka punyaku yang baru tumbuh seperti ini, sudah terbukti saat Nii-chan memandikanku dia bermain lama di dada mungilku sampai aku terangsang berat san membuat 'itu'ku becek,'' kali ini Koneko yang dari tadi diam berkata dengan sangat imut.
'' Apa,,,! Nii-chan / Naruto-kun memandikan Koneko-chan,?! Katakan kalau itu bohong, Nii-chan / Naruto-kun,!'' seru kaget Momo, Rias, Sona, dan Asia. Mereka mendelik tajam kearah Naruto yang tengah salah tingkah dan Koneko yang tengah menunjukan wajah polosnya.
'' I-it-u,,, I-t-u,,'' Naruto tergagap tidak mampu menjawab.
'' Kenapa kalian kaget seperti itu,? Kitakan memang biasa mandi bareng ya ngga Nii-chan, saling menyabunyi, saling menggosok saat kita mandi,'' ucap Koneko dengan wajah polosnya.
'' Yaaa, Koneko-chan,,! Jangan katakan sesuatu yang membuat mereka salah paham,!'' panik Naruto sambil menjambak rambutnya frustasi.
'' Tapi itu memang benarkan, Nii-chan,?'' ucap Koneko sambil memiringkan kepalanya imut.
'' Nii-chan / Naruto-kun,,,! Pokoknya kita harus selalu mandi bersama setelah ini dan kalau tidur juga bersama,! Kami tidak peduli, kalau tidak, Nii-chan akan kami P-E-R-K-O-S-A,'' tuntut Momo, Rias, Sona, dan Asia kompak harus dituruti.
'' Huahahahahaha,,,, hai anak muda, kuatkah kamu melayani mereka semua,?'' tawa menggelegar mengalihkan perhatian mereka.
'' Paman Kokabiel jangan ikut-ikutan deh, ini juga, kalian kenapa si,? Ok aku memang sering mandi bareng dengan Koneko-chan, tapi dia kan masih kecil jadi belum ngerti apa-apa dan baiklah kalau kalian mau juga aku tidak papa, tapi kalian harus siap kalau 'Istriku' membantai kalian,'' Naruto nampak frustasi dengan semua yang baru di dengarnya, akhirnya dia pasrah saja menerima tuntutan para gadis dan adiknya walaupun dia adik sepupu.
'' Ehem,,, tenang saja, aku tidak akan membantai merekakok, asalkan Naruto-kun mampu memuaskan mereka semua beserta aku dan Karin-chan,'' gadis berambut merah dengan perut membuncit tiba-tiba masuk kedalam ruang iistirahat dari cerita BC.
'' Kyaaa,,, kenapa Atsu-chan ada disini,! Harusnya Atsu-chan duduk istirahat di ruangan The Devil Anbu,'' teriak Naruto yang tiba-tiba muncul disana.
'' Habis Naruto-kun lama, aku tungguin dari tadi juga,'' balas Atsuko memanyunkan bibirnya.
'' Atsuko-chan / Atsuko-nee-chan, terimakasih mengijinkan kami mendekati suamimu ini, kamu adalah yang terbaik sampai kapanpun,'' seru girang Momo, Rias, Sona, Asia bahkan Koneko.
'' Tega banget si kamu Atsu-chan, menyiksaku dengan mereka. Bisa-bisa nanti aku gak pernah bisa bangun karena kecapaian, mereka kalau minta pasti tidak mau sekali dan hei, Asia-chan kamukan adik sepupuku kenapa kamu ikutan sih,?'' Naruto memberengut kesal melihat ulah istri dan adiknya.
'' Itu tidak akan pernah terjadi, Naruto-kun kan kuat buktinya kita sering melakukannya dua hari-dua malem dengan Karin juga,'' ucap Atsuko enteng.
'' Tentu aku harus ikutan dong, kan aku menyukai Nii-chan. Aku ingin mengandung anak Nii-chan seperti Atsuko-nee-chan,'' Asia nampak bersemangat.
'' Terserahlah, tapi aku tidak mau terlibat bila 'pacar' mesummu itu marah-marah dan bila paman dan bibi nanti mau menyembelih aku kamu harus tanggung jawab,'' pasrah Naruto karena dia tidak mungkin bisa menang dari para wanita itu.
'' Tidak akan, Ayah dan Ibu pasti tidak akan menyembelih Nii-chan, paling nanti di suruh bikin cucu yang banyak, hihihi. Dan si mesum itu bukan pacarku, lagian aku tidak suka orang yang mesum,'' balas Asia percaya diri dan terdengar ketus saat membahas si 'mesum'.
'' Ara ara,,, sepertinya aku ketinggalan sesuatu, fufufu,'' Akeno tiba-tiba masuk ke ruangan itu dengan sedikit berkeringat dan di belakangnya nampak pemuda berambut coklat yang berjalan menunduk ikut masuk.
'' Jangan ikutan deh Akeno-chan, dan berapa ronde kalian mainnya,? Sampe kamu keringetan gitu,?'' ucap bete Naruto sambil mengangkat satu alisnya melihat kondisi Akeno yang,,,, umm, acak-acakan,? Berkeringat,?
'' Ih apaansih kamu Naruto-kun, Boro-boro berapa ronde orang baru liat aku buka kancing baju aku aja udah 'keluar' dan tepar di tempat. Dan lagian aku tidak melakukan apa yang kamu pikirkan, aku berkeringat karena baru selesei bantu beres-beres Kru BC, kan aku lagi kena hukuman gara-gara telat tadi,'' ujar Akeno memberengut dan beralasan kenapa dia berkeringan dan berantakan.
'' Benarkah itu,? Lalu kenapa Issei-san nampak lesu begitu,?'' Naruto nampak belum percaya ucapan Akeno.
'' Iyalah, dia lesu karena seperti yang aku bilang tadi, baru liat aku buka kancing bajuku yang di depan dada dia langsung keluar dan pingsan di tempat, padahal waktu acting tidak begitu sering megang juga gak sampai pingsan. Huh padahalkan aku melakukan itu bukan untuk menggoda tapi karena kepanasan,'' jawab Akeno ketus karena menyangkut pemuda berambut coklat yang tidak lain adalah kekasihnya.
'' Naruto-san, help me,,, buat aku sedikit kuat kalau sedang menghadapi hal seperti 'itu', Akeno-chan mengancamku akan putus kalau aku tidak bisa bertahan menghadapi hal seperti 'itu','' Isei dengan raut memelas menatap penuh mohon kearah Naruto.
'' Kau ini ada-ada saja,'' Naruto menggubris permohonan Issei yang tak jauh dari kemesuman.
'' Vali, ayo kita pulang sajalah. Aku lagi sedih gara-gara tadi cuma terlihat sekilas, tidak menunjukan kekerenanku,'' ajak Azazel lesu.
'' Baiklah ayo, lagian aku juga kesal karena aku tidak menunjukan kekerenanku tadi dan aku sebar melihat mereka di tambah Koneko-chan ikut-ikutan. Apakah Koneko-chan tidak melihat seberapa besar cintaku padanya,?'' balas Vali takalah narsis dan menunjukan ekspresi menjijikan di akhir kalimatnya.
'' Yaks, ingat dia masih kecil lagian kamu sudah sama kakaknyakan,?'' tanya Azazel dengan tampang menahan muntah.
'' Biarin akukan Lolicon sejati, pokoknya aku akan mendapatkan cinta Koneko-chan, Kuroka-chan pasti mau berbagiku dengan adiknya,'' jawab Vali dengan semangat.
'' Yayaya,,, ayo kita pulang,'' Azazel berdiri dari duduknya. '' Kokabiel, Naruto dan kalian semua kami pamit duluan mau istirahat,'' pamit Kokabiel sambil lalu berjalan kearah pintu keluar.
'' Paman Kokabiel, Naruto-san, Koneko-chan dan semuanya, aku pulang duluan,'' pamit Vali mengekor Azazel.
'' Ya hati-hati di jalan,'' balas Kokabiel.
'' Paman Azazel, Vali-san, hati-hati di jalan. Sampai jumpa di chapter selanjutnya,'' balas Naruto yang di balas lambaian tangan oleh mereka.
'' Semuanya, aku juga mau pamit. Mau mulai aksi lagi di Devil Anbu dan setelah itu melanjutkan Revenge.'' pamit Naruto mau kembali beraksi dalam cerita lainnya. '' Ayo Atsu-chan kita kegedung DV, bentarlagi mau di mulai Shootingnya,'' ajak Naruto merangkul Atsuko.
'' Umm,,, kami permisi dulu semuanya,'' pamit Atsuko dalam rangkulan Naruto.
'' Paman kami permisi dulu,'' pamit Naruto saat lewat di depan Kokabiel yang tengah duduk santai di kursinya.
'' Ya, tunjukan aksi terbaikmu Naruto, buat kami bangga,'' balas Kokabiel sambil menenggak anggurnya.
'' Pasti,'' balas Naruto lalu kembali berjalan kearah pintu keluar.
'' Nii-chan semangat,!'' seru Asia menyemangati.
'' Naruto-kun, hati-hati,!'' ucap Rias agak keras.
'' Nii-chan, jangan lupa setelah selesei kita mandi bareng,!'' seru Momo yang langsung membuat Naruto terjengkang dan Kokabiel tersedak minumannya.
Semuanya langsung memandang tajam kearah Momo tapi dia hanya menunjukan wajah polonya saja.
'' Sudahlah kami permisi,'' ucap Naruto yang telah kembali dari jowdropnya.
Setelah kepergian Naruto semuanya duduk di kursi masing-masing dan mengistirahatkan diri mereka. Namun meski mereka terlihat santai begitu, pikiran mereka nampak merencanakan sesuatu.
' Hihihi,,,, Nii-chan akan aku makan kamu nanti di Revenge nanti, pasti Gabriel-nee-chan tidak akan melarang,'
' Nii-chan, di episode selanjutnya takan aku biarkan kamu tidak menjamahku, akan aku perkosa dirimu sepuasku dan huh anda saja di kisah Reveng kamu tidak membenci iblis, aku sudah mendekatimu dan memakanmu sepuasku,'
' Naruto-kun, awas ya episode selanjutnya dan episode selanjutnya di kisah Revenge akan benar-benar aku jadikan kamu miliku,'
' Naruto-kun, selanjutnya di kisah ini dan di kisah yang lainnya aku akan membuang karakter datarku dan bermanja padamu, fufufufu,'
' Naruto-nii-chan, kapan ya kita mandi berdua lagi,? Aku sudah tidak sabar di mainin olehmu dan aku mainin batangmu,'
semunya menyeringai dengan pikiran masing-masing, namun gadis mungil dengan rambut butih perak malah menunjukan wajah mesumnya,,,, ckckck...