Contract with the Devil's Son
Chapter 1:
Screenplay's fanfiction
Kim Kibum
Cho Kyuhyun
Kim Heechul
Choi Siwon
Dll
The Real Duo Setan
"Cho Kyuhyun, Lee Hyukjae dan Lee Donghae, keruangan Mr. Choi sekarang!"
Seisi kelas memandang pintu terbuka dengan Amber yang memegang kertas-kertas berdiri disana. Wanita itu selalu begitu. Datang tak pernah salam atau apa, main perintah seenaknya. Pergipun juga akan dengan cara yang sama. Kalau di salah satu negara di asia tenggara sana dikenal dengan nama Jailangkung. Hantu yang datang dan pergi sesuka hati, datang tak dijemput dan pulang tak diantar walau praktiknya si Jailangkung pulang selalu ngajak nyawa orang.
Amber, wanita blesteran China-Canada yang bermukim di Korea Selatan karena dia ngefans berat dengan Super Junior. Sampai-sampai gendernyapun dia lupakan. Dia lebih suka bergaya tomboy dari pada feminim. Kalau ditanya kenapa berpenampilan tomboy dan dia akan menjawab kalau suatu saat nanti dia akan mengikuti ajang cari bakat untuk jadi member Super Junior yang baru.
Ya, Amber ini suka muncul dan pergi seenaknya. Meninggalkan pesan, meninggalkan tugas dan kadang menyuruh-nyuruh orang sesuka hatinya. Dan dia tak suka ditolak, itu yang paling susah. Karena dia akan mengomel dengan bahasa China-nya. Sudah bisa dikatakan 11-12 dengan Jailangkung lah.
"Ck. Amber, bisa kau sopan dikelasku. Paling tidak ketuk pintu atau say hallo sebelum kau menunjuk-nunjuk orang". Yoona kontan protes sebelum Amber menghilang.
"Eh, Yoon. Kau ada di situ?". Dia suka sekali pura-pura polos. "Tadinya aku mau mengetuk pintu dan menyapa, tapi kupikir tak perlu kalau pintu sudah terbuka. Lagi pula kelas ini jarang memberi dan membalas salam dari orang". Alasan, tapi khusus kelas ini memang seperti itu adanya. "Itu alasan kau diberi jam belajar lebih banyak dikelas ini. Kau adalah guru kesopanannya, kan?"
Yoona hanya menghela nafas pasrah. Terlalu sering dia diabaikan temam kerjanya itu, untungnya Yoona tipe wanita yang sabar. Sudah cantik, baik, pengertian dan sabar juga. Tipe Istri idaman pokoknya.
"Aku sedang mengajar, 15 menit lagi kelasku usai. Bisa mereka menemui Mr. Choi saat kelas usai?", usulnya masih dengan gaya lembut.
"Ah, itu masalahnya. Anak didikmu yang baru saja kupanggil membuat masalah lagi. Tandanya ajaranmu selama ini diabaikan oleh mereka, Yoon!".
Lagi?
Iya. Kembar beda DNA, beda spesies dan beda segalanya itu sering membuat ulah. Eunhyuk dan Donghae. Monyet dan ikan. Begitulah duo Eunhae atau biasa disebut duo Mokan yang akhir-akhir ini langganan masuk ruangan Siwon untuk mendapatkan bimbingan khusus. Duo Mokan ini hiperaktif. Eunhyuk yang hobinya joget-joget alias nge-dance, sukanya gerak terus. Goyang sana goyang sini, loncat sana loncat sini, gantung sana gantung sini, tidak pernah diam. Namanya juga monyet. Bahkan dalam kamusnya tertulis 'diam adalah tidur', itu saja. Lalu Donghae, ikan narsis yang mengklaim dirinya super ganteng seantero Korea, hobinya tebar pesona. Hampir separuh penghuni disini pernah dirayunya, walau 95% rayuannya gagal dan berakhir berantakan dia tak pernah menyerah. Karena dia pernah menitipkan kalimat di kamusnya Eunhyuk yang berbunyi 'orang ganteng tak pernah menyerah'. Kalimatnya ditaruh persis dibawah milik Enhyuk. Mereka ini kompak banget. Kemana mana berdua. Enhyuk mengajarkan koreo pada Donghae dan Donghae menurunkan ilmu gantengnya pada Enhyuk.
Masalahnya belakangan tingkah hiperaktif duo Mokan berpindah. Yang dulunya lebih kepada diri sendiri sekarang mereka suka mengerjai teman-temannya. Bahkan pengajar-pun kerap dibuat jengkel oleh keduanya. Itu alasan mereka jadi sering menyambangi ruangan Siwon.
"Kenapa kau panggil Kyuhyun?". Heran juga Yoona, karena Kyuhyun selama ini dikenal tak pernah ambil pusing urusan orang ikut dipanggil bersama duo Mokan.
Amber memandang seisi kelas, tepatnya pada Kyuhyun, memastikan lelaki bermarga Cho itu benar-benar ada masalah. Tapi? Tapi Kyuhyun sendiri sudah kembali sibuk dengan kegiatannya. Seisi kelas kecuali Yoona memang kembali sibuk setelah tadi sempat memperhatikan Amber. Benar kalau Amber tak memberi salam saat datang tadi, sekarang saja kehadirannya tak ditanggapi seisi kelas.
"Kalau soal Kyuhyun aku tak paham", Amber berfikir sejenak. "Mungkin ada yang akan dikatan Mr. Choi padanya. Entahlah!", katanya kemudian. "Mr. Choi cuma memberikan kertas dengan nama-nama yang harus kupanggil menghadapnya"
"Tapi dari mana kau tahu kami membuat masalah lagi..."
"...sedangkan kau tak tahu kenapa Mr. Choi memanggil kami, Ms. Amber?", tanya Eunhyuk diteruskan Donghae. Duo Eunhae mendengarkan obrolan dua wanita itu rupanya.
Nah sudah tahu kan kalau mereka kompak?
"Soal itu semua orang juga tahu. Akhir-akhir ini kalian keluar masuk ruang Mr. Choi karena berulah. Kalian pikir Mr. Choi akan memberi kado valentaine pada kalian? Tentu tidak!"
"Siapa tahu memang begitu. Iya kan Hae?"
"Tentu Hyuk. Tak ada hal yang tak mungkin didunia ini"
"Iya, memang tak ada yang tak mungkin didunia ini termasuk kado berisi bimbingan berkelakuan baik". Duo Mokan nyengir mendengarnya.
Ryeowook yang duduk di belakang Donghae memutuskan menguping. Dia segera menyudahi kesibukankannya untuk bergabung berdebat. Bukan ikut berdebat sih, paling-paling keikut sertaannya adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang konyol.
Ryeowook mengangkat tangan, dugaan sementara dia akan bertanya.
"Ya Wookie, ada apa?"
Namja kelewat manis bermarga Kim itu meringis, memperlihatkan deretan gigi putihnya sebelum memulai bicara. "Ms. Amber, kenapa aku tidak pernah dipanggil untuk menghadap Mr. Choi?"
"Wookie, kau orang terbaik disini. Mr. Choi tak akan memanggil orang baik sepertimu. Kau akan segera keluar dari sini dengan pekerjaan bagus di luar sana".
"Tapi aku ingin bertemu Mr. Choi". Yoona dan Amber serentak mengamati Ryeowook. Mereka tidak heran, hanya terlalu kasihan. Ryeowook mengagumi Choi Siwon selama ini, mungkin karena dia terlalu konyol hingga tak pernah dapat tanggapan. "Mr. Choi kan tampan. Aku akan sangat senang bisa duduk dihadapannya dan mendengarkan dia bicara hanya padaku". Ryeowook menerawang terlalu jauh. Dia senyum-senyum ganjil sambil membayangkan duduk di depan meja dan mendengarkan Siwon berceramah padanya.
Kim Ryeowook, penggemar berat Manager sarana pra sarana, Choi Siwon. Seperti Amber yang suka memuji personil Super Junior ke seantero penghuni Training Center, Ryeowook melakukan hal yang sama dengan Siwon sebagai obyeknya. Namja Kim ini tak sungkan menunggui kedatangan Siwon di depan gerbang dan membuntuti si Manajer sampai masuk ruangannya. Begitu pula saat senggang dia lebih memilih duduk diam sambil memandangi Siwon dengan segala kegiatannya dari pada bergabung dengan teman-temannya.
Siwon? Dia tak mau ambil pusing dengan itu. Kasihan Ryeowook!
"Mr. Choi memanggil orang-orang bermasalah saja. Kau tidak termasuk, wookie"
"Jadi aku harus bermasalah dulu biar bisa menemuinya?"
"Bukankah tiap pagi kau menemuinya?". Ryeowook galau dan si Monyet beraksi.
"Ya, dan kau cuma tersenyum konyol kearah Mr. Choi tanpa dapat balasan"
"Mengikutinya seperti orang bodoh"
"Dan kehilangan dia saat masuk ruang kerjanya", tambah si ikan mensupport partnernya.
Duo Mokan bertost dan bersorak mendapati Ryeowook mengkerut di bangkunya. Duo hiperaktif itu benar, dia hanya melakukan hal yang konyol selama ini. Ryeowook jadi ingin menangis, tapi kata hyung-nya yang ada di kelas sebelah, namja tidak boleh menangis. Dia sedang sedih, dan dia lupa menanyakan hal apa yang boleh dilakukan saat sedih kepada hyung-nya itu?
"Mr. Choi tak suka orang cengeng". Ryeowook tidak cengeng, buktinya dia tidak menangis. Dia cuma bingung dan sedikit sedih.
"Mr. Choi juga tak suka namja polos".
Ryeowook tak polos, hidupnya penuh warna. Dirumahnya dia tinggal dengan hyung-nya yang mengajarkan banyak hal termasuk nonton film blue. Hanya saja Ryeowook menganggap film itu adalah film horror. Pemainnya selalu berteriak-teriak aneh hingga membuatnya merinding.
Ryeowook makin muram. Dia selalu kalah dengan duo Eunhae. Nanti Ryeowook akan mengadu pada hyungnya saja.
"Sudahlah Wookie, jangan dengarkan mereka. Nanti, suatu saat Mr. Choi akan berbicara padamu". Yoona memang guru yang baik, tapi suatu saat itu kapan? "Setelah usai pelajaranku mereka akan menemui Mr. Choi", Yoona menyudahi kegalauan Ryeowook dan keusilan duo Mokan serta Amber yang hendak menerapkan ilmu menghilang tiba-tibanya. "15 menit lagi"
"Bukan aku tak mau memberi waktu,.."
"15 menit, Amber", pinta Yoona
"Tapi Yoon,..."
"Mr. Choi akan paham. 15 menit, tak lebih"? Yoona masih gigih dengan 15 menit waktunya.
"Waktu 15 menitmu sudah habis, Ms Yoona", semua penghuni kelas serempak melihat jam. Entah di dinding depan kelas ataupun di pergelangan tangan mereka. Yoona ikut-ikutan melihat jam dan benar waktu 15 menitnya telah habis untuk mendebatkan hal tak penting.
"Itu yang mau kubilang tadi, Yoon". Amber membuang nafas lelah. "Lain kali gunakan 15 menitmu lebih bijak, dan jangan memotong pembicaraan orang. Aku harus ke kelas sebelah dan kau membuang waktuku saja!", tambahnya sambil berlalu meninggalkan Yoona yang masih menatapi jam tangannya.
"Waktunya istirahat!". Dan semua murid meninggalkan kelas mengikuti gerak ketua kelas yang keluar lebih dulu.
"Ms. Yoona, kau bilang suatu saat Mr. Choi akan berbicara padaku. Suatu saat itu kapan?". Yoona teralihkan dari jam tangannya. Waktunya meratapi nasib gagal dengan adanya Ryeowook di hadapannya. Namja ini masih dengan muka konyolnya menambahkan kegalauan pada Yoona "Oh, kau tak tahu ya?", sesalnya, sedetik kemudian wajahnya berubah cerah. "Ku tanyakan pada Heechul hyung saja kalau begitu!". Dan dia benar-benar pergi dari kelas.
julie khoyul
TCK. Training Center's Kim.
TC milik keluarga Kim ini bukan tempat mencetak artis-artis, penyanyi ataupun model seperti training center lain. Ditempat ini menerima siapapun orang yang membutuhkan pekerjaan. Mereka pernah kuliah dan punya ijazah tapi tak punya pekerjaan, atau baru saja kehilangan pekerjaan, disini diterima. TC's Kim akan mendidik mereka kembali. Membekali tata cara baru untuk bertahan didunia kerja. Mengasah kemampuan kerja trainee dan menyiapkan mereka untuk terjun ke pekerjaan selanjutnya. TC's Kim memasarkan nama tranee-nya didunia kerja. Di perusahaan seluruh asia terutama Korea Selatan, TC's Kim punya andil besar dalam mensuplai pekerja-pekerja briliant, pantang menyerah dan sukses diperusahaan.
Ingin menjadi pekerja kantoran, sekertaris hingga manager? Datang ke TC's Kim. Mereka menjajinkan pekerjaan dan pasti akan dapat pekerjaan itu. Training Center's Kim terlanjur punya nama besar untuk diabaikan. Jadi cukup patuhi dan turuti ajaran dari TC dan kesuksesan segera ditangan.
"Jadi untuk apa memanggilku kemari?". Kyuhyun benar-benar tak sopan. Dia datang terlambat, masuk seenaknya ke ruang Siwon dan duduk santai di depan meja sang manager.
"Kau terlambat Cho". Kyuhyun menggedikkan bahu. "Aku minta ini akan jadi pertama dan terakhir kalinya aku memanggilmu kesini". Siwon meninggalkan map tebalnya dan mengamati si namja Cho. Benar seperti dugaannya selama ini. Benar juga apa kata duo Eunhae itu, ini lah Cho Kyuhyun yang sebenarnya. Seseorang yang terlalu jenius menutupi kelakuan buruknya. "Kau tahu apa kesalahanmu?"
"Aku tak akan tanya kalau sudah tahu", jawabnya santai.
"Ch", Siwon mendecih pelan. Dia mengawasi Kyuhyun, memandangnya dan bermaksud mengintimidasi. "Akhir-akhir ini banyak trainee bengal di TC dan itu tak serta merta terjadi". Kyuhyun menelengkan kepalanya, bukan pura-pura tak tahu dia cuma ingin melakukan itu tanpa maksud. "Terjadi sejak dua bulan yang lalu trainee mulai melunjak. Itu bertepatan dengan kedatanganmu kesini".
Kyuhyun masih santai, duduk diam ditempatnya tanpa rasa takut diadili seorang manager. Bagaimana kalau dia dipecat? Ah, dia tidak bekerja disini. Dia kan tranee dan suatu saat nanti dia akan membayar TC ini dengan pemotongan gaji tiap bulan diri kantornya. Berarti mengeluarkannya dari sini sama dengan merugi.
Siwon mendengus sejenak ketika tak mendapati respon berarti dari tranee-nya. Dia tahu sekarang, Cho Kyuhyun ini tipe orang seperti apa. Tidak boleh keras menangani orang seperti dia. Siwon sangat berpengalaman dengan tranee macam si Cho ini, jadi bimbing dengan sabar tapi menakutkan.
"Akan kuberi peringatan saja padamu, aku tak mau waktu dan tenagaku terbuang percuma untuk orang yang sebernanya mengerti maksudku". Kalimatnya berbelit, tapi itu yang selalu diterapkannya agar dia terlihat pintar dan berwibawa. Dia seorang manager dan itu yang diyakininya benar. "Jangan menghasut mereka lagi. Terutama Hyukjae dan Donghae. Kau paham Cho?"
"Paham", jawabnya tanpa peduli. Dia sibuk memutar mutar papan nama bertuliskan 'Choi Siwon' dan jenis jabatannya yang barusan ditemukannya di meja.
Siwon sempat merebut papan namanya dan meletakkannya diposisi semula. "Kupastikan kau akan dapat pekerjaan sesuai kemampuanmu, dan kau boleh berlagak semaumu diluar sana", dan mengisaratkan Kyuhyun untuk keluar. "Kau boleh pergi sekarang!"
"Cuma itu?", tanyanya membuat Siwon mengernyit. "Padahal aku sudah siap mental untuk mendapat yang lebih banyak dari peringatanmu barusan". Saat Siwon terdiam dia melanjutkan, "Ryeowook bilang kau tampan dan dia ingin sekali duduk diposisiku sekarang sambil mendengarkanmu bicara. Aku mau buktikan itu".
Apa tadi? Cho Kyuhyun bilang Siwon tampan. Tidak, dia mengutip perkataan Kim Ryeowook soal ketampanan Siwon dan dia ingin membuktikan itu. Choi Siwon memang tampan, seantero TC tahu soal itu. Dia namja rupawan yang berbody ok. Sifatnya sedikit dingin dan diam tapi tidak terkesan angkuh. Dia disukai banyak orang termasuk sebagian besar staff TC beserta Trainee-nya. Ryewook selaku trainee berani menguntitnya dari mulai dia muncul di gerbang sampai keluar area TC disore harinya. Walaupun namja itu tak pernah berkata apapun selain tersenyum konyol didepannya setidaknya itu membuktikan kalau Siwon tak main-main soal ketampanan. Dan Cho Kyuhyun masih ingin membuktikan itu?
Choi Siwon luluh, tapi tak terlihat ditampangnya. Imajinasinya tersenyum terlalu percaya diri. Dia memang tampan, siapa yang menolak pesonanya, itu yang ada di otaknya sekarang ini. Bila seorang yang bukan siapa-siapa macam namja Cho ini mempertanyakan ketampanannya, dia akan buktikan.
Cho Kyuhyun akan segera mengakui ketampanan Choi Siwon.
"Kau mau buktikan apa? Kalau aku tampan seperti yang temanmu bilang?". Dia memulai dengan caranya. "Jangan kau pikir aku tertarik melihatmu berlama-lama disini. Kau punya pelajaran yang wajib diikuti Cho. Kembalilah kekelasmu sekarang!". Setidaknya sikap jual mahal akan terkesan elit. Dan mengusir Kyuhyun akan menambah wibawanya. Semakin penasaran seseorang terhadapnya akan semakin tinggi pula penilaian ketampanannya nanti.
"Aku pasti kembali ke kelasku. Mr. Jung tak akan mempermasalahkan keterlambatanku. Dia tahu aku jenius". Siwon mengangkat sebelah alisnya pertanda tak setuju. Bodoh atau jenius semua trainee wajib mengikuti setiap pelajaran di TC ini.
"Jangan..",
"Aku tak akan melakukannya", potong Kyuhyun mengerti arah kalimat Siwon. "Aku tak akan jadikan namamu sebagai alasan. Aku sering terlambat di kelas Mr. Jung dan dia biasa saja".
Siwon menyandarkan punggungnya di kursi. Dia mengetukkan jemarinya di pegangan kursinya. Berpikir sejenak soal rumor kejeniusan Kyuhyun yang banyak dibicarakan pengajar dan juga trainee lain. Benarkah itu atau cuma kebetulan?
"Mau tahu apa pendapatku tentangmu?"
"Apa? Aku memang tampan Cho, kau tak perlu berpendapat lagi!", putusnya cepat.
"Ya, sejenak kau terlihat tampan Mr. Choi", Kyuhyun tersenyum, eh, menyeringai. "Tapi andai aku bisa mengamatimu lebih jauh mungkin kau lebih dari itu". Kyuhyun memberi jeda sesaat "Ya sudah lah, aku harus kembali ke kelas".
Cuma itu? Kenapa Siwon jadi menirukan gaya tak terima Kyuhyun? Kyuhyun sudah mengakui ketampanannya, itu seperti kemauannya tadi. Tapi maksud kata 'akan lebih' itu apa? Sebenarnya Siwon tahu, dia cuma tak paham apakah Kyuhyun akan kembali duduk di depannya dan mengamatinya lebih jauh? Lalu namja Cho itu akan bilang kalau dia lebih dari sekedar tampan dan berakhir dengan Cho Kyuhyun yang tergila gila padanya.
Siwon berpikir terlampau jauh, padahal dia tak pernah seperti ini sebelumnya. Dari sekian pemikirannya itu intinya cuma satu, tadi Kyuhyun tersenyum. Sepertinya itu untuknya. Dan itu manis sekali, seperti orangnya.
Mata Siwon memejam sejenak, kemudian terbuka kembali dengan pemikiran lebih jernih. Dia Choi Siwon, Manager sarana pra sarana di TC's Kim. Dia tak mau dan tak akan pernah termakan oleh tranee di TC-nya.
"Pergilah", ucapnya setenang mungkin.
Kyuhyun beranjak dari kursinya.
"Walaupun belum mengamatimu lebih jauh, aku pernah melihatmu beberapa kali sebelum ini. Kau terlihat lebih kurus dari dua bulan yang lalu. Perhatikan kesehatanmu, Mr. Choi!". Dia memamerkan senyumnya lagi. Samar-samar terlihat seperti seringaian. Kyuhyun benar-benar beranjak tanpa berucap sepatah katapun lagi hingga hilang di balik pintu.
Manager Choi terpaku sejenak di dudukannya. Dia terbui lagi oleh senyuman yang lebih tepat disebut seringaian milik Kyuhyun. Siwon terpesona dengan mahkluk yang bernama Cho Kyuhyun itu? Kemudian saat dia sadar segera diperiksa tubuhnya. Mengukur besar pergelangan tangannya dan meraba otot lengan atasnya. Tak mendapati keganjilan, dia berdiri berjalan di depan jendela berkaca dan memperhatikan dirinya di sana. Benar, dia sedikit lebih kurus.
julie khoyul
Koridor yang menghubungkan kantor dengan lokasi belajar mengajar tampak lenggang. Sepi dan sedikit dingin, mengingatkan Kyuhyun pada seseorang yang barusan ditemuinya. Namja tampan yang sedikit dingin. Apa? Cho Kyuhyun akan terintimidasi lalu tahkluk pada si Choi itu? Tidak mungkin. Dialah yang akan menahklukkan Siwon. Kehidupan di TC sangat membosankan, kalau tidak bergerak dia bisa gila sebelum benar-benar dapat pekerjaan. Mungkin dengan menahklukkan Siwon semangatnya akan pulih.
Oiya, dia harus segera kembali ke kelas lalu mengikuti pelajaran Mr. Jung seperti yang dititahkan Siwon. Tapi Kyuhyun tadi bilang Mr. Jung tak akan marah walau dia terlambat kan? Sebenarnya kalaupun dia tak masuk kelas Mr. Jung tetap tak akan marah. Sebelumnya sudah ada pemberitahuan kalau seminggu ini Mr. Jung tak bisa mengajar. Harusnya sebagai orang bejabatan tinggi di TC, Siwon tahu itu. Atasan macam apa yang tak tahu menahu soal bawahannya? Satu Kyuhyun saja mampu menipunya, apalagi kalau ada 5 Kyuhyun di TC. Training Center bisa hancur lebih cepat.
"Anak setan sedang berbicara pada iner-nya. Apa yang sedang kau rencanakan, iblis licik?", tanya seseorang menghentikan langkah Kyuhyun. Seorang namja yang kelewat tampan hingga lebih tepat disebut cantik, bersandar pada dinding di belokan koridor. Namja bermarga Kim lagi yang kali ini dari kelas sebelah. Kim Heechul. Mahkluk sejenis Kyuhyun. Walau tak sejenius namja Cho itu, tapi sama liciknya. Heechul bermulut pedas dan tak terkontrol. Berurusan dengannya sama dengan memasang wajah di depan singa betina. Mati, satu kata gambaran orang-orang yang berani padanya.
"Siluman kelas sebelah", gumam Kyuhyun. "Sedang apa kau disini?"
"Sedang bersantai sembari menunggui sepupu konyolku dari kelasmu". Dia menunggui Ryeowook. "Dapat sesuatu, Cho. Mukamu sedikit gembira?", tanyanya sambil mengikir kuku.
Namja jejadian, begitu sebutan dari duo Mokan. Onderdilnya 100 persen laki-laki, tapi kwalitas guna kelelakiannya masih diragukan. Heechul akan membawa semua peralatan make up-nya kemanapun dia pergi. Setidaknya selalu ada kaca disaku celananya. Dan kalau disebut cantik melambai, dia akan marah. Heechul bukan wanita, dia laki laki tulen. Untuk menyenangkan hatinya sebut dia cantik mempesona, bukan cantik melambai. Kenapa? Cuma duo Eunhae yang tahu alasan itu. Kalau ditanyakan perihal Heechul pada Eunhae, Eunhyuk akan bilang 'boy inside' disambung dengan Donghae 'girl outside'. Ya karena sebelumnya duo hiperaktif Eunhae dibawah bimbingan Heechul, tak salah kalau duo Mokan banyak tahu soal siluman satu ini.
"Kuda sok jeniusmu itu mengganggu acaraku"
"Dia tampan, Cho", ujarnya sambil terkekeh. Kyuhyun juga sudah mengakuinya. "Tapi tidak setampan aku". Kalau yang ini tidak akan pernah diakui Kyuhyun.
"Kau mengigau, Hyung. Tidak akan pernah ada manusia tampan yang melebihi ketampanam Cho Kyuhyun". Heechul makin terkekeh menanggapi kelakaran Kyuhyun.
Dua mahkluk narsis sedang berduet di koridor ini namanya.
"Dia akan jadi acara baruku", ujarnya sambil menyeringai iblis.
"Kau tak sendirian, Cho", tambah Heechul dengan kekehan siluman.
Ryeowook sesaat kemudian sudah berdiri diantara Heechul dan Kyuhyun. Dia memandang keduanya sambil berkedip-kedip lucu. Bibirnya dimonyongkan biar melebihi kadar imut yang disematkan padanya. Hell, sayangnya dia tidak imut dimata dua keturunan setan di depannya ini. Ryeowook masih berpredikat si muka konyol walau sehebat apapaun usahanya merubah image.
"Aku merinding, Hyung. Apa ada mahkluk kasat mata di sini?". Konyol kan?. "Kau melihatnya Kyu?". Bukan bodoh. Ini antara konyol dan polos. Sebagai sepupu, Heechul sudah menjejalkan banyak hal dipikiran Ryeowook, tapi otak namja manis itu seakan punya filter otomatis yang bekerja menyaring dan membuang hal yang dirasa tak penting bagi Ryeowook. Alhasil hanya kekonyolan yang tersisa.
Heechul dan Kyuhyun muram sejenak. Heechul segera meraih cerminnya dan berkaca, memastikan wajahnya tak terkoyak pertanyaan sepupunya. Kyuhyun juga, dia merasa kepalanya sedikit pening mendapati pertanyaan teman sekelasnya. Keduanya segera mengalihkan fokus pikiran. Ada hal yang lebih menarik dipikirkan selain mahkluk kasat mata, Siwon contohnya.
"Kyu, apa Mr. Choi sibuk?". Yah, baru juga akan dipikirkan.
"Jangan bilang kau mau memata-matainya lagi, Wookie. Kau janji menemaniku bersantai di belakang", sentak Heechul membuahkan mendung di muka Ryeowook.
"Aku lihat sebentar saja. Nanti kalau aku tidak fokus saat menemanimu bagaimana? Mr. Choi itu kekuatanku, Hyung".
Heechul mengeram hendak menerkam dan menyantap Ryeowook bulat-bulat. Bukan karena beraninya Ryeowook padanya, tapi karena kekonyolan Ryeowook sering membuat Heechul darah tinggi. Kalau Heechul struk bagaimana? Dia masih muda, masih cantik mempesona dan belum menguasai seperempat kekayaan dunia. Heechul tak mau itu terjadi.
"Kau lebih mementingkan kuda sialan itu dari pada aku? Hyungmu itu aku atau dia?", bentak Heechul sok seram.
"Mr. Choi yang tampan, Hyung. Bukan kuda sialan", ralat Ryeowook.
"Aku lebih tampan darinya"
"Tapi dia..."
"Berhenti memujanya atau ku robek muka Siwonmu itu!", ancam Heechul.
"Jangan!", Hyung cantiknya benar-benar sadis. Kalau mau merobek bisa muka orang lain jangan muka tampan Siwon. Kalau Siwon tak tampan lagi siapa yang akan dipuja Ryeowook? Hyung-nya sendiri? Tidak sudi. Ryeowook pemuja namja tampan berbadan atletis seperti Choi Siwon, bukan namja cantik mempesona dengan perangai tak wajar macam Heechul. "Kau jahat, Hyung. Mr. Choi salah apa padamu?"
Kalau ada pertanyaan kenapa Ryeowook tak takut pada siluman bermuka cantik, Kim Heechul? Jawabnya karena Ryeowook itu konyol.
"Karena Siwon merebut waktumu untuk menemaniku"
Kyuhyun memijit tengkuknya. Sepertinya ada tambahan sedikit beban pada pundaknya berkat interaksi dua mahkluk di hadapannya ini.
"Siwon sedang sibuk. Dia menutup jendela dan pintu ruangannya setelah aku keluar tadi".
"Benarkah? Apa dia juga menutup kordennya?". Haaahh, susah memang menipu Ryeowook soal Mr. Choi-nya. "Aku ingin melihatnya sebentar saja. Bagaimana ini? Bagaimana Kyu? Hyung?".
"Dia menutup rapat semuanya tak terkecuali lubang kecil semacam lubang kunci". Kyuhyun mendapati Ryeowook manyun dan hilang tenaga. Namja manis berbadan kecil itu ingim menangis, lalu dia melihat Heechul ada di sebelahnya. Pantang seorang namja untuk menangis, dia teringat lagi peraturan itu. Kemudian sedihnya segera digantikan cengengesan mengesalkan. "Kau temani Heechul hyung saja lebih baik"
"Kau benar, Kyu", masih dengar cengiran ajaibnya. "Ayo Hyung kutemani bersantai. Kita lihat senja datang di bukit belakang", ajaknya bersemangat sambil menarik Heechul yang melongo.
Pening di kepala Kyuhyun hilang seketika. Kecantikan Heechul rasanya juga sudah kembali keposisi semula. Tingkah konyol Ryeowook selain menimbulkan masalah, kadang menyelesaikan masalah juga.
Training Center ini dikelilingi tembok yang tak terkira tingginya, jangankan senja diufuk barat, pohon tinggi saja tak terlihat dari dalam sini. Ada juga taman dengan pohon-pohon, lalu pasangan kursi dan meja marmer di belakang asrama, bukan bukit hijau penuh bunga seperti bayangan Ryeowook. Sudahlah, membayangkan yang ada menjadi lebih indah itu lebih baik dari pada mati bosan di dalam TC ini.
"Kyu, ayo ikut!".
Dan Kyuhyun memutuskan mengekor dua Kim itu