You're Mine

Disclamer

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Mishatake Lala

Pair : Sasuke-Naruto, Itachi-Kyuubi , Shikamaru-Neji , Shikamaru-Ino , Shino-Kiba ,Shino-Hinata ,Obito-Kakashi , Kakashi-xxx, Yamato-Sai , Kakashi-Shizune DLL.

Rat: M (Untuk Kata-Kata, Adegan Kekerasan Dan Adegan Mature)

Genre: Drama / Romance / Hurt/Comfort

Warning: YAOI,STRAIGHT,BL,semi-AU,OC,Death Chara, Alur Membingungkan,Shonen-ai,OOC, Ababil, ide pasaran ,typo (s),miss typo(s ),.

(O . o)v

(O . o)v

(O . o)v

.

.

Chapter 4 : Choise You Character Gaara?

.

.

.DISINI NEJI TIDAK MATI.

.

. "Talk"

'Mind'

["Bijuu Talk"]

['Bijuu Mind']

{"Bisikan XXX"}

/Surat\

Sasuke,Naruto,Sai,Gaara = 20 tahun..

Sakura,Ino,Tenten,Hinata,Karui = 20 tahun.

Shikamaru,Neji,Chouji,Rock Lee,Shino,Kiba = 21 tahun.

Omoi,Suii,Darui,Karin =23 tahun

Kakashi,Yamato,Shizune = 32 tahun

.

.

BALASAN FLAME :

Oppai Daisuki : WAKAKAKAKAKAK… KW 2. Bukannya anda yah yang paling aneh? Straight lover kok nyasar ke DAERAH MAHO. Bitch please, mikir pake otak sebutin aja perjanjian apa?, pasal berapa?, Injil apa ?, prikop apa?, ayat keberapa? Disebutin kalo MAHO itu dosa? . terus lala harus gitu ngangkang diranjang ngedesah-desah gak jelas kaya PSK? Pfffttt… badan-badan lala terus harus gitu lala ngisep punya bapak lala? Hidup-hidup lala :p badan-badan lala :p nyawa-nyawa lala dan aturan main juga punya lala masalah gitu buat luh? | ada typo (s) memang karena lala masih newbie | Lala gak munafik, lala emang gak mau punya suami Yaoi tapi INI HOBI LALA SITUH PUNYA MASALAH?. Dua kata saja buat anda Oppai Daisuki FUCK YOU. Kalo emang sampah buat apa anda baca seakan-akan jika anda tidak membaca fic ini terus fic ini bakalan gak laku setidaknya walapun dikit orang yang mau baca yang penting tetap ada yang mau baca :'P. setidaknya lala gak semenjijikan anda yang berani menghina menggunakan Guest/ Anon anda lebih rendah daripada TAEK yang larut disungai.

Hate Yaoi : weekkk , :p buat apa lala mampus, lala gak sebego itu bakalan liat flamemu terus jadi galau lalu mampus | ancur emang masalah ? ide-ide lala. | kalo yang mau baca fic lala anjing terus situ siapa? Ayam? Babi? Cicak? Kucing? Anda baca juga artinya anda sama saja anjingnya bukan :). Loh lala kan berkata sejujurnya jadi anda jangan marah ne? | yang dosa juga lala kenapa anda yang tiba-tiba seakan adalah keluarga ataupun orang tua lala, INGAT anda bukan siapa-siapa lala. Lala paling gak suka orang yang suka ikut campur dalam kehidupan pribadi lala seakan-akan anda adalah orang yang penting banget dan berpengaruh dalam kehidupan lala. Ada itu orang asing yang cuman bisa NGEBACOT BANGSAT padahal gak punya IKATAN APAPUN SAMA LALA. lala GAK AKAN PERNAH mau minta maaf karena berkata-kata kasar? Toh mulut-mulut lala, badan lala, otak lala, nyawa lala, yang ngejalanin dan nulis fic ini juga lala. Tiga kata untuk anda Hate Yaoi FUCK OFF BITCH. Ingat kita punya alam sendiri dan anda gak berhak ganggu alam lala.

Makasih anda berdua sudah mau ngeflame Fic lala.

Salam jari tengah

Xin Lao Mao a.k.a LALA

(PS: jika anda ingin adu mulut silahkan PM lala diFB. Penname nya udah tertulis jelas jadi gak perlu susah-susah sembunyikan identitas anda menggunakan Anon/ guest lala dengan senang hati menjawab semua pertanyaan dari hati anda yang paling dalam asalkan anda menggunakan akun . karena kalau menggunakan akun FFN rasanya sulit dengan adanya internet positif yang menjadi penghalang antara pembicaraan kita bertiga)

Balasan Review:

Guest :ini dah update. Hayooo pasti lama nunggu lala kan PHP :p. gomen kalo lama nunggu.

Pandabacon : udahhhhh.

Zadita Uchiha : udahhh.| I like you to :*

Namikaze Miato : udahhh.

Hime Chan : aduhhh, yayang Hime Chan dari semua Review review ini yang paling lala suka dan bikin lanjut ini fic padahal awalnya pengen lanjutin tahun depan #Jujur_Ni_Anak_Nyari_Masalah. Kak Hime bener lala harus move on dari orang gila nyasar itu u.u | nggak, kotak review lala gak kotor malah tersucikan dengan review kak Hime. Lala bahagia sama review ka Hime yang sudah menjadi penyemangat buat bikin ini fic jalan terus.

Love You : ngek, ini pasti kak Hime juga kan. hayoo ngaku karna sama sih makanya lala kira gitu n.n gomen kalo salah. Sama kaya kak Hime-Chan kotak Review lala langsung suci rasanya dengan review kakak Love you.

Gici love sasunaru : udaahhhhh…. Salam kenal juga #KaloGakSalah

Boku to pico : nakk, #Ngesot berhentilah pakai bahasa bakuuuu, otak lala tidak sanggup mencerna artinya itu terlalu memberatkan otak lala. Chapter 1-3 menegangkan? Itu sumpah ambigu banget. Apalagi disitu ada kata tegangnya.

Onixynight : yang pastinya orang yang terobsesi sama Naruto ^o^.

Iche. Cassiopeiajaejong : Sai itu BI dia itu fleksibel siapa aja boleh jadi pasanganya #GakNyambung. Disini Naruto keluar (Dikit). Ini dah lanjut kok.

Dewi15 : udah dong *Pukul dada bangga*

Saory Athena Namikaze : lhat-chan, lala terharu kyaaahhh *Cipvok lhat-chan*. Buat apa lala marah kalau ada masukan penting ^v^ ini patut dipertimbangkan xDD. Asyyememmmmmejwasdfghjklkjhgfdsa…. AAAAKKKHHHH lala melayang dipuji terus. Naru dibenci itu rahasia :p. orang misterius itu siapa yah? Mungkin yang tau hanya lala dan leppy :p

Mami Fate Namikaze : suatu tempat =DD. Iya dia ketemu (Ama Gaara). Noo dia ukenya Yamato. Ini udah lanjut \(^v^)/.

Neko Twins Kagamine : dia kakashi xDDD #Plak becanda dia itu *BEEEPP*. | word bakalan lala usahain lebih pendek lagi XDD.

Makasih ne udah nunggu lama buat kelanjutannya. Lala terharu fic lala yang masih dibawah standar ini ada yang mau baca.

Chapter sebelumnya:

Dari gulungan jutsu itu keluarlah tubuh seorang Pria berkulit Putih Porselein dengan Wajah yang mirip sekali dengan Sai dulu saat dalam Mode Lelakinya. Membelai wajah MaleSai, Wanita bersurai Hitam pekat dengan tangan Sebelah Kirinya sementara tangan Kanannya yang mengengam Kunai dengan gantungan kertas Mantra bertuliskan Kanji Kuno. Perlahan Kunai ini masuk kedalam Kepala MaleSai dan Efeknya sendiri adalah sadarnya MaleSai dari tidur panjangnya.

"kha..- " Saat Sai mencoba berbicara, tenggorokannya terasa Terbakar dari dalam bukan hanya itu tapi otaknya terasa Seperti ditusuk-tusuk sesuatu. Percayalah itu sanggat menyakitkan.

"Shuutt.. istirahat kau pasti kelelahan ne.. Otouto" tersenyum lembut Wanita itu menutup mata Sai agar kembali beristirahat. Perasaan Bahagia melingkupi Dada Sai versi Wanita ini akhirnya dia bisa menyelamatkan Adik kesayangannya ini dari tangan Kejam master yang paling dia taati perintahnya.

'Maafkan Aku Otouto' Batin Wanita itu. Air matanya turun dan jatuh kepermukaan Wajah Putih pucat Sai. Menyesal andaikan Wanita ini tidak menyetujui Misi dari Danzo mungkin sekarang dia bisa bersama Adik kesayangannya ini, tapi segera dia menepis pemikirannya saat ini bukan apa-apa tapi tidak ada gunannya bukan menyesali Hal yang sudah terjadi.

'Master, apakah Naruto akan bahagia setelah rencana ini anda laksanakan?'

.

.

[A/N: INI FLASHBACK]

Kantor Kazekake, Sunagakure.

Pukul 12. 11.

.

.

Pemuda bersurai merah dengan lingkaran hitam disekitar matanya itu mendesah pelan. Tangannya yang memegang Fotonya bersama Kedua keluarganya. Mengusap foto wajah Kakaknya Pemuda bersurai merah darah ini meletakan kembali Foto itu dimeja. sudah lebih tiga minggu Anikinya Sabaku No Kankuro pergi entah kenapa dari Sunagakure. Padahal masalah dengan orang yang sudah dia anggap Adiknya Uzumaki Naruto saja belum selesai, bagaimana lagi sekarang apa yang harus dia lakukan semua permasalah yang terjadi disekitaranya cukup membuat Kazekage muda Sunagakure yang bernama Sabaku No Gaara ini cukup Stress ditambah tadi pagi baru saja ada pemberitahuan dari Komogakure jika Adik Raikage menghilang.

Tap.. tap.. BRAK (Langkah kaki dan pintu didobrak).

"KAZEKAGE-SAMA… Hostt.. Hoosht"

Sebenarnya saat ini dia seratus persen tidak ingin diganggu siapapun termasuk urusan negara, Tapi mengingat dia saat ini adalah Kazekage Gaara lebih memilih mendengarkan alasan Sekertarisnya Maki yang telah menghancurkan pintu Kantornya dengan sekali tendangan. Dibelakang Maki bisa ia lihat dengan 5 orang anbu Sunagakure juga beberapa pasukan Khusus penjaga Kazekage

"Hm? " tanya Gaara tanpa mengeluarkan kalimat apapun, sudah dikatakan bukan dia sanggat malas menghadapi urusan negara apalagi dengan wajah Maki yang sekarang terengah-engah dan dia yakin ini akan membuang tenaga serta waktunya. Andaikan Temari Nee-sama nya disini mungkin dia bisa menyerahkan seluruh pekerjaan Kazekage ke Temari dan kabur ke taman kesukaannya diKonoha setidaknya disana dia bisa mengurangi beban pikirannya sekarang.

"Ada surat dari gerbang dan orang-orang yang menjaga gerbang itu telah meninggal" tanpa titik ataupun koma Maki menyatakan Informasi yang juga baru saja diterimanya. Tangannya langsung menyerahkan surat yang memiliki bercak-bercak darah yang kemungkinan bekas pertarungan itu kepada Gaara dan disambut oleh Kazekage termuda ini dengan setengah hati.

Dua penjaga yang baru saja ditemukan bukanlah masalah bagi Sunagakure tapi isi surat itu. Surat bertintah hitam bertuliskan

/Kepada Yang Terhormat Kazekage Sabaku No Gaara.\

/Siapa Aku Kau Tidak Perlu Tau, tapi bukankah tidak sopan bukan Kazekage-sama jadi bagaimana jika panggil saja aku Zero.\

/Aku Menawarkan Sebuah Permainan Kepadamu.\

/Hidup Semua Orang Tergantung Bagaimana Caramu Memainkannya Kazekage-Sama.\

/MAINKAN PERANMU Gaara.\

/Atau.\

/Kau Kehilangan Yang Paling Kau Cintai Didunia Ini.\

/Caranya Mudah Saja Pilihlah Peranmu Disini Antagonis Atau Tritagonis.\

/Kuberikan Kau Dua Kesempatan Kazekage-Sama Hidupkan Atau Bunuh Itu Peranmu.\

/Aku Ingin Melihat Keputusanmu Dalam Satu Jam Setelah Surat Ini Ditemukan\

/Jaa Nee\

Meremas kertas surat yang baru saja dibacanya Gaara Berpaling dan berdiri dari kursi kebesarannya. Mata Jadenya menatap Sendu pemandangan Kota Sunagakure yang berlatar belakang gurun pasir. Gaara tau ini akan segera terjadi apalagi jika menyangkut Naruto sahabat yang sudah ia anggap Saudara sendiri. tapi salahkah dia mengorbankan seluruh kehidupan dari orang Didunia ini hanya karena Zero orang berambut Putih dan bermata hitam yang menawarkan padanya bahwa orang yang paling dia cintai didunia ini akan dihidupkan kembali dalam artian benar-benar hidup tanpa jutsu Edo Tensei.

Salahkah Gaara mencintai orang yang sudah hidup bersamannya sejak lahir. Tangannya bergerak kearah dadanya tempat dimana bersarang seekor Bijuu yang dikenal sebagai Ichibi, sebagai nama samarannya sementara nama aslinya adalah Shukaku. Sejak kecil hanya Bijuu ini yang mau menjadi temannya walaupun dia hanyalah Wadah tempat tinggal sampai dia meninggal. Ia tau ia sudah berdosa mengorbankan sahabatnya sendiri demi Keegoisannya tapi yang lebih membuat hatinya tertohok adalah Sejak berakhirnya Perang Ninja Keempat Shukaku memang telah kembali ketubuhnya tetapi dalam kondisi sekarat dan Koma.

Dulu dia memang telah meninggal karena Shukaku dikeluarkan secara paksa dari tubuhnya, untung saja dia kembali dihidupkan oleh orang yang sudah dia anggap Nenek sendiri Chiyo. Tapi sekarang keadaannya berbeda setelah Shukaku kembali ketubuhnya fungsi tubuh Jinchurikinya kembali bekerja. Saat-saat dimana jika Bijuu melemah dan begitu juga kekuatan Jinchurikinya kembali dirasakannya.

Bahkan sekarang saat menggunakan jutsu Level A keatas pun semua tubuhnya langsung lemas dan berakhir dirumah sakit jika dia terlalu memaksa kan kehendaknya menggunakan Jutsu itu dan itu semua menghambat pekerjaannya sebagai Hokage yang seharusnya juga berperan penting dalam keamanan Desa dan itu semua hanya karena Shukaku yang tidak bisa memberikan Cakra.

Bijuu mati sama saja seperti Jinchuriki juga mati, tetapi kini Shukaku Koma dan harusnya Gaara juga Koma tetapi untunglah atau lebih tepatnya anehnya dia juga tidak koma.

"Kazekage-Sama?"

Suara Maki kembali membawa Gaara kedunia nyata. 'Maafkan Aku Naruto' batin Gaara yang kembali duduk dikursi kebesarannya dan mengambil kertas lalu menulis suatu pernyataan yang akan sangat berpengaruh pada ikatan antara desa Sunagakure dan desa Konohagakure. Sudah dia putuskan dia akan menjadi Antagonis dalam permainan Zero,dan yang Gaara harapkan hanyalah Zero menepati janji yang telah dibuatnya

Yaitu

Menghidupkan kembali Shukaku

Dan membahagiakan Naruto

Andai saja dia bisa menolak bujuk rayu dari Zero mungkin sekarang dia tidak terpuruk seperti ini, tapi apa daya dia bahkan tidak bisa bergerak leluasa setelah pertemuannya dengan Zero karena Gaara tau banyak budak milik Zero yang menjadi mata-mata Lima negara besar bahkan dia sudah mengetahui jika Sai yang dia temui dikonoha bukanlah Sai yang sebenarnya bahkan Rock Lee juga dia bisa merasakan bukan Lee yang sebenarnya terbukti saat kedatangannya KeKonoha dan Lee bersikap tidak seperti biasanya.

"Maki, berikan ini kepada Konoha"

"Dan keluar dari ruanganku KALIAN SEMUA" lanjut Gaara setelah menyerahkan Surat pemberhentian segala hubungan dengan Konoha.

"Hai… Kazekage-sama"

Tanpa banyak bicara semua orang bawaan Maki meninggalkan Ruangan Hokage dan menyisakan dua orang diruangan itu yaitu seorang dari pasukan penjaga Kazekage dan Gaara sendiri. Entah kenapa Atmosfer disini memberat bahkan saat bernafaspun sedikit sulit. Orang yang menjadi salah satu dari pasukan Kazekage itu tadi sedikit demi sedikit berubah tanda ia telah melepaskan Genjutsunya. Kini orang yang telah berubah itu menampilkan wujudnya yang sebenarnya yaitu orang yang selama ini selalu menjadi mimpi buruk bagi Gaara, salah satu budak dari Zero kini berada dihadapannya.

"Sampai kapan, kau kau akan diam disitu Satsuki!" akhirnya setelah beberapa Menit Gaara angkat suara. Sudah ia duga pasti orang ini akan mandatanginya langsung dan bukannya lewat surat tadi. Lagipula dia sudah merasakan tekanan Cakra orang ini agak berbeda dengan pasukan anbu, Maki, ataupun pasukan penjaga Kazekage karena lebih gelap.

Untuk alasan kenapa bahkan Anbu tidak merasakan Cakranya yang diyakini Gaara lebih kuat daripada dia dan lebih gelap itu mudah karena Satsuki menekan Cakranya sehingga terasa seperti Ninja Biasa.

"Hoo, sebuah kehormatan anda mengingat saya Kazekage-sama" ucap Satsuki sambil menyeringai misterius. Permainan sekarang baru saja dimulai dan Gaara sudah segelisah ini, ayolah bagaimana jika dia sudah memulai tahap Ketiga mungkin Gaara akan meninggal. Tapi di situlah yang menyenangkan jika melihat salah satu pion dari master mu mulai meragukanmu dan semakin Gaara meragukannya semakin rencananya berhasil. 'terlalu naif jika kau mempercayai Master, Gaara' pikir Satsuki dalam hati, sebenarnya apa yang dia pikirkan ini ada benarnya karena pikiran Masternya itu seperti labirin yang penuh lika-liku, tidak ada jalan keluar ataupun orang yang bisa memahaminya.

"Apa maumu sekarang?" bukannya menjawab Satsuki, wanita yang memiliki rambut Hitam legam panjang dan juga sepasang iris mata Scarlet ini malah mengerling nakal kearah Gaara mencoba menggoda pemuda tampan ini. Sayang bukan jika ada berondong fresh dan perjaka tetapi dilewatkan itulah yang dipikiran Satsuki.

"Ne.. kazekage-sama aku punya permintaan penting" dengan aksen Khasnya Satsuki mengutarakan keinginannya, sayangnya hal itu disambut tatapan dingin oleh Gaara. Dia tidak suka dipermainkan dan Zero adalah orang pertama yang telah mempermainkannya, jadi tidak perlu ditambah wanita aneh nan menjijikan yang tidak jelas gendernya ini.

Bukannya takut pada pandangan dingin Gaara, Satsuki malah meloncat keatas meja Kazekage dan mendekatkan wajahnya ke pemuda bersurai merah marun itu. "Ne, Kazekage-sama..- " wajah Satsuki kini berada didekat leher Gaara.

"adikku terlu..-"

"Bukan Urusanku" belum sempat Satsuki menyelesaikan kalimatnya Gaara malah sudah lebih dulu memotong kata-katanya. Tersenyum miring Satsuki malah bertindak semakin berani dengan duduk dipangkuan Gaara. "Ne… Baka kazekage-sama, apa kau mau melihat Sunagakure… penuh dengan BANGKAI wargamu" ancam Satsuki sungguh-sungguh, Saat ini adiknya terluka dan dia masih disibukan dengan misi dari masternya yang memerintahkannya untuk memata-matai Konoha jadi dia tidak memiliki waktu untuk sekedar menerima bantahan.

DEG

Sebut dia pengecut tapi Gaara bersumpah kini dia merasakan rasa takut setelah sekian lama tidak merasakannya. Dia tidak mau lagi merasakan Satsuki mengoyak tubuhnya dan mengembalikannya lagi secara berulang-ulang. Cukup sekali dan tidak perlu terulang lagi.

"berani kau melak…-" jari telunjuk Satsuki menyentuh bibir Gaara, menghentikan omong kosong yang akan diucapkan oleh Gaara. Dia sedang buru-buru, mendengarkan ceramahan Gaara soal apa yang akan terjadi setelah dia membunuh warganya sama saja seperti mendengarkan ceramahan dari orang tua.

PLAK

Gaara menghempaskan tangan yang menyentuh bibirnya. Najis, jika ia sampai membiarkan tubuhnya bersentuhan langsung lagi dengan orang yang sudah berani-beraninya membelah dadanya dan mengambil jantung serta hatinya.

Berlainan dengan Gaara yang jijik disentuh oleh Satsuki, sang tangan kanan Zero ini malah senang dengan perlawanan Gaara. menurutnya semakin 'Nakal' Gaara semakin menarik untuk menghancurkan kehidupannya. Menurut Satsuki jika semakin rusak seorang manusia maka semakin menarik untung menghancurkan kehidupannya yang sudah rusak dari awal itu.

"khkhukh…. WHAHAHAHAHAHAH.. khk". Tawa Satsuki menggelegar, menggema dalam ruangan yang sengaja dibuat agar kedap suara oleh sang Kazekage. Tak lama kemudian Satsuki hentikan tiba-tiba suara tawanya, dia berada dipangkuan seorang Kazekage yang menjabat sebagai orang paling penting di Sunagakure jadi tidak sopan bukan jika dia tertawa keras.

"Ne… Gaara-kun kau lupa… Ahnn.. kalau berapa kalipun tubuhku dibakar, tusuk, hancur, dipotong.. -" mengantungkan kata-katanya satsuki menyentuh lehernya dan membuka kerahnya sedikit sampai akhirnya menunjukan semacam tanda 6 tomoe yang berputar berlainan arah dan berwarna jingga dikulit putih Pucatnya. Mata scarletnya menatap tanda Ai' diatas mata Kanan Gaara.

"Aku tetap hidup. Apa kau lupa Gaara-kun saat kau memotong leherku aku tetap hidup bukan?" tangan Satsuki berpindah tempat dari kerahnya menuju kancing baju teratas Gaara.

"Karena bagaimanapun kita adalah boneka Master, seperti apapun kita mencoba membunuh tubuh kita berdua akan selalu kembali seperti semula" Gaara diam. Percuma saja melawan jika wanita ini sudah tau salah satu kelemahannya. Lagipula benar apa yang dikatakan oleh Satsuki mereka berdua memang adalah Boneka Antagonis dalam permainan Zero, tapi setidaknya mereka tidak dijadikan karakter Figuran dalam permainan ini, bayangkan jika mereka menjadi pemain figuran yang hanya bisa menonton didalam tubuh yang dikendalikan sepenuhnya oleh Zero. Tidak terima kasih setidaknya Gaara masih memikirkan timbal balik jika dia harus jadi Tirtagonis yang lebih mirip orang munafik karena menjadi baik lalu jahat ataupun sebaliknya jalat lalu baik padahal sejak awalpun dialah yang membuat semua terjadi.

Gaara menunduk diam membiarkan Satsuki terus berbicara. Tanpa sadar sang Kazekage termuda Sunagakure ini menggangukan kepalanya lemah.

"nee.. Kazekage-sama cobalah ingat ini kita adalah boneka jadi intinya kita tidak pernah merasakan rasa sakit lagi." Tahap dua selesai membuat senyuman Satsuki melebar. Tidak ia sangka jika semudah ini membuat Gaara percaya kata-katanya. Dia kira tadi awalnya mereka perlu adu jurus dan otot baru Gaara akan mengerti nyatanya? Ia hanya perlu sedikit mengancam dan VIOLA tugasnya sekarang sudah selesai jadi dia hanya perlu pergi Ke Konoha untuk menyebarkan mata-mata dalam Jurus adiknya, setelah itu baru kembali ke Sunagakure dan menyembuhkan Adiknya.

Jika kalian berpikir kenapa tidak Satsuki serahkan langsung saja ke Gaara adiknya? Teruslah berharap karena itu hanya akan terjadi didalam mimpimu sampai matipun tidak akan dia serahkan siapapun Sai bahkan kepada Shin orang yang menjadi kakak cuih… tiri Sai dulu sewaktu Satsuki masih menjalani misi dari Danzo.

Oh, ya mengingat muka menjijikan Shin membuatnya ingat saat ujian penentu masuk tidaknya kedalam keanggotaan anbu Root. Melihat tangisan Sai yang terpaksa meninggalkan Shin dan matinya sampah itu secara perlahan didepan mata Satsuki membuat ia puas. menurutmu siapa lagi yang bisa membuat Racun yang tahan sampai bertahun-tahun dengan Efek samping Hancurnya organ dalam selain daripada Satsuki? Danzo? Pffftt… asal kalian tau saja Danzo juga dia beri racun.

Plok

Satsuki menepuk tanganya satu kali dan kemudian meloncat dari pangkuan Gaara kemudian mendarat satu meter didepan sang Kazekage. Refleks Gaara meloncat juga dari kursinya dan berdiri di atas Ruangannya, tangan Gaara tidak tinggal diam juga mengambil Kunai dipinggangnya. Satsuki bukanlah orang yang mudah diremehkan, dia sudah pernah merasakan bagaimana hebatnya wanita bersurai hitam kemerahan ini.

"Yosh, tugasku sudah selesai… Jaa-nee Gaara-Kun" jari manis dan kelingking ia lipat sehingga membentuk jarinya yang lain membentuk huruf L. mulutnya berbicara beberapa patah kata yang tidak dimengerti Gaara kemudian mengambil pedang Tachi* dari punggungnya dan mengarahkan kearah penyokong kehidupannya berdetak yaitu Jantung.

Melihat Satsuki mulai memegang Senjata Gaara semakin menaikan intensitan pertahanannya dengan membuat pasir disekitarnya menjadi tajam dan semuanya mengarah ke orang yang seharusnya dia anggap Master. Dilain pihak Satsuki tersenyum arogan dan tidak merespon pose menyerang Gaara melah mengedipkan sebelah matanya.

"Kai"

Crass

Bofft

Ternyata Gaara sejak tadi hanya berbicara dengan Chi Bunshin (Bunshin yang terbuat dari darah ). Sampai kepulan asap bekas bunshin buatan dari Satsuki menghilang barulah Gaara menapakan kakinya kembali ketanah.

Mata Jadenya melirik bekas darah yang mengalir kearah sepatunya. Saat darah itu sedikit lagi mengenai sepatunya kaki Gaara memutar, menghindari cairan merah itu lalu kemudian berjongkok disebelah genangan itu. Darah itu terus saja mengalir seakan-akan mencari inangnya. Gaara menghembuskan nafasnya. Dia harus melakukan ini, HARUS walaupun artinya ia kehilangan setengah kewarasanya dan sepenuhnya menjadi budak permainan Zero. Tanpa ragu lagi ia sentuh genangan darah Satsuki yang terus saja mengalir kearah sekitar Gaara.

'Gomen, Naruto'

Sang Kazekage menutup matanya. Ia sudah tau apa yang akan terjadi setelah ini. Mulutnya terbuka pasrah membiarkan benda licin tidak bertulang yang bertekstur licin alias lidahnya mengecap setetes darah Satsuki yang ia yakini sudah diberikan hal aneh oleh Zero.

Lick

DEG

BUAK (SFX: lantai hancur)

"UARGGGHHHH!".

Tangan Gaara jatuh terkulai keatas tanah, kepalanya menunduk dalam, badannya membukuk, dan juga secara ajaib dari dalam punggungnya mengeluarkan pasir yang kini membentuk sayap iblis dari pasir itu menghantam tanah. Pasir-pasir miliknya bertebangan secara Acak diatas udara kemudian memutari tubuhnya lalu membentuk tombak lucup yang mengarah kesekitarnya seakan melindungi tubuhnya. Tangannya yang sebelumnya terkulai lemas dibawah tanah kini bergerak keudara, tidak berhenti sampai disitu semua jari-jari Gaara bergerak tidak karuan. Ketika akan berdiri dari tempatnya berjongkok dengan Tangannya yang masih bergerak tanpa perintah, tubuhnya tanpa sebab jatuh kearah genangan Air.

Splass… Bruk

PLAK

Tanganya yang sebelumnya sudah terkena darah Satsuki menampar tanda 'Ai' dikeningnya kemudian jarinya turun menuruni mata dan hidungnya sampai dibibirnya Gaara menjilat darah ditelapak tanganya rakus.

"Motou…. Motou.. MOTOUUU" Seperti orang kesetanan Gaara berbalik dan berjongkok membiarkan baju Kebanggaannya sebagai Hokage berlumuran darah. Matanya yang dulunya Jade berubah menjadi Hitam berubah sekitarnya dan berpupil merah scarlet persis seperti mata Satsuki.

Cipac… cikpakk… splass

Tes..

Tanganya yang awalnya memukul-mukul genangan darah itu berhenti sejenak. Mulut Gaara terbuka sepenuhnya menampilkan giginya saat akan bertransformasi menjadi Ichibi seperti saat genin, air liurnya mengalir sampai menetesi darah yang menampilkan refleksi mukanya sekarang.

Dengan bergetar, tanganya dilengkungkan dan menyapu darah sehingga terkumpul sedikit diantara kedua tanganya. Hati-hati Gaara medekatkannya keantara mulutnya seolah tidak rela kehilangan cairan itu. Hidungnya kini berubah menjadi lebih sensitif saat mencium bau darah.

Slurrp

Gaara menghirup semua darah ditanganya, kepalanya mengadah keatas demi tidak kehilangan sedikitpun cairan merah itu. Semua pasir yang awalnya membentuk tombak luncup seperti melindungi Gaara menghilang digantikan dengan mundurnya semua aliran darah tadi kembali ketempat asalnya dan naik keatas, melayang diudara tepatnya diatas tubuh sang kazekage.

Mata hitam berpupil merah Gaara menatap kosong darah yang melayang diatasnya.

"khekheke… WAHAHAHAHAHHHAHAHAH!…KHAHAHAHAH!". Tubuh Gaara bergetar, Sedetik kemudian dia tertawa keras. Sekarang semuanya terasa melayang dan ringan seperti saat kau menggunakan Narkoba. Saat tawanya berhenti Gaara tersenyum miring membiarkan gigi-giginya yang tajam melukai mulutnya.

"Motou~…khk…MOTOUUU!"

Splass

Glup..glupp

Mulutnya yang sejak awal dibiarkan terbuka karena ia mengetahui akan jatuhnya cairan ini, menerima dengan senang hati Darah yang jatuh memasuki mulutnya. Gaara membiarkan sisa dari cairan kental itu mengalir turun dari rambut dan kepalanya mengenai sayap pasirnya dan membuat darah meresap disela-sela pasir itu.

"ne… Satsuki, sejak kapan aku pernah jadi anak baik?" Gaara tersenyum miring, mulutnya terbuka lebar menampilkan giginya yang kembali seperti semula begitupula tubuhnya. Lidahnya terjulur menjilat bekas darah dibibirnya yang jatuh dari rambutnya dan mengenai bibir merah tipis itu.

"Ini hidupku, Badan milikku, dan Kematian yang diatur olehku sendiri"

Tubuhnya tiba-tiba merinding hebat merasakan telapak tangan sebelah kanannya terasa terbakar. Matanya memperhatikan tanda enam tomoe yang berlawanan arah. Inilah akhir dari kendali atas tubuhnya sendiri, semuanya sudah milik Zero bahkan kewarasanya hanya milik Zero.

"selamanya tidak akan kubiarkan kau mengendalikan kehidupanku" aura Gaara menggelap. Tekanan cakranya memberat meninggalkan efek samping tanah yang dipijakinya retak karena kekuatan yang baru didapatkannya.

Ahh… benar juga mengingat tentang Satsuki, sang kazekage ini ingat tentang adiknya yang ter…. Apalah tadi, mungkin terluka Tapi itu bukanlah urusannya. Mau mati ataupun hidup adik Satsuki tidak akan pernah memberikan pengaruh apapun dikehidupannya. Peduli setan jika adiknya sekarat itu sama sekali bukanlah urusannya.

"Tugasku hanya tinggal menyakiti Naruto"

.

.

.

~Flashback Off~

.

.

.

Gaara membuka matanya memperlihatkan iris jade gelap. Berbeda dengan yang dulu sekarang dia sudah kehilangan seluruh perasaannya. Ia kini bertatapan langsung dengan Rocky 12 yang katanya sudah pergi kesini langsung setelah mendapatkan kabar bahwa Gaara memutuskan hubungan antara Suna-Konoha.

"Apa urusan kalian?" Gaara melipat semua jari tangannya dan menatap kedua belas orang lengkap dengan Naruto, orang yang menjadi awalan dari semua masalah dikehidupannya. Sejujurnya sang Kazekage ini mengetahui maksud kedatangan mereka kemari pasti ada sangkut pautnya dengan surat itu.

Sebenarnya isi surat itu simpel saja. Semua yang berhubungan dengan Konoha di Sunagakure harus dihapuskan. Bahkan penjualan barang ataupun makanan. Tapi kini kasusnya berbeda, kedatangan mereka semua kemari masih diperbolehkan kerena ada Naruto disini.

"Gaar..-" ucapan Shikamaru sebagai pemimpin kelompok kali ini dipotong dengan cepat oleh Gaara sendiri.

"kau berada diwilayah Suna, Nara-san". Dengan Nada datar Gaara menghentikan ucapan Shikamaru. Semua didalam kantor Kazekaze menatap Gaara bingung, ini aneh bukannya tidak sampai beberapa seminggu lalu mereka masih berbicara dengan Gaara tetapi kenapa sekarang dia sudah berubah total.

Naruto memperhatikan tangan orang yang sudah ia anggap saudara sendiri curiga. Ini sangat aneh bukan dengan kembalinya Bijuu kedalam tubuh seorang Jinchuriki pastilah jika ada sebuah luka maka akan dengan segera sembuh, tapi entah kenapa ditangan Gaara yang Naruto lihat hanyalah sebuah kain perban yang dibalut.

Apalagi dengan mata Gaara yang menurut Naruto berubah menjadi lebih gelap bahkan seperti tidak ada kehidupan didalamnya. Biasanya Gaara akan tersenyum walaupun kecil disaat bertemu dengan mereka orang-orang Konoha, tatapi sekarang Gaara bahkan tidak mau melihat mereka. Cukup, Dia sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada perubahan Gaara yang sudah lama ia tidak temui.

"Gaara, tanganmu tidak terluka bukan?"

TBC

Cuap-cuap lala:

Etoo… hehehehe.. gomen jangan bunuh lala karena ngaret dari jadwal, ingat lala kan suka PHP :p. maksud dari chapter ini ngejelasin siapa nama kakak Sai, sama peran Gaara dalam permainan Zero. Oh, ya zero ini anggap aja nama samaran pria misterius berambut putih itu. Say, itu sulit banget tiap ada kemunculan dia pasti panjang banget nulisnya jadi anggap aja nama orang itu Zero.

Gomen kalau alurnya kecepatan, lala minggu depan ulangan jadi yang pelajar pasti tau suka dukanya. Nanti chapter depan lala usahakan lebih greget lagi ceritanya.

Terus senjata yang dipakai oleh Satsuki (OC sekaligus kakak Sai) itu namanya emang tachi, bukan berarti Itachi ya dibawah ini penjelasanya.

Tachi*

adalah sejenis pedang Jepang yang lebih melengkung dan sedikit lebih panjang daripada katana. pedang disebut tachi jika digantung pada obi dengan sisi tajam mengarah ke bawah, dan pedang yang sama disebut katana jika dibawa dengan sisi tajam mengarah ke atas dan diselipkan pada korset. Pedang model tachi akhirnya tak dipakai lagi dan digantikan oleh katana. Sementara itu, pedang model daitō (pedang panjang yang lebih dulu ada daripada katana), panjang rata-rata mata pedangnya sekitar 78 cm (lebih panjang dari katana yang panjang rata-ratanya sekitar 70 cm). Berlawanan dengan cara tradisional membawa katana, tachi dikenakan dengan sisi tajam mengarah ke bawah dan biasanya dibawa pasukan kavaleri.

Variasi dari panjang rata-rata tachi dibedakan dengan awalan ko- untuk tachi berukuran pendek dan ō- untuk tachi berukuran lebih panjang. Sebagai contoh, tachi model shōtō yang panjangnya hampir sama dengan wakizashi disebut kodachi. Pedang tachi terpanjang yang disebut ōdachi dari abad ke-15 berukuran panjang lebih dari 3,7 meter (panjang mata pedangnya 2,2 m) namun tachi model ini diperkirakan hanya digunakan pada upacara-upacara. Pada tahun 1600-an, banyak tachi kuno diperpendek menjadi katana. Hampir seluruh pedang tachi yang sekarang ada termasuk jenis o-suriage. Jadi, jarang sekali terdapat pedang tachi ubu yang asli dan bertanda tangan.

Yang terakhir jangan lupa Review Ne m(._.)m