Title: The Stranger Incident

Genre : Family, Drama

Main Cast : Wu Yifan aka Kris dan Sehun

Other Cast : Park Chanyeol dan yang lain mengikuti

Rating : T

Warning : OOC, Typo(s), DON'T LIKE IT DON'T READ IT

Summary : Kris Seorang Model dan actor merawat anak kecil berumur 10 tahun. Kris, Apakah dia benar-benar anakmu? / entahlah chanyeol!/ Keduanya hanya menghela napas. With Kris Daddy, Sehun Son and chanyeol uncle

~ The stranger Incident chapter 1 ~

Laki – laki berumur 31 tahun itu terbangun dengan kondisi yang memprihatinkan. Kantung mata yang menjulur kebawah, rambut ala spike yang mengarah tidak menentu hingga baju sponsor yang masih menempel manis ditubuhnya, ini kesekelian kalinya ia lupa mengembalikan.

Matanya masih setengah tertutup tapi lehernya bergerak ke kanan dan ke kiri, kebiasaannya ketika bangun tidur. Kehidupannya dan usia nya sudah mencukupi untuk menjalin rumah tangga tapi yang ia lakukan hanya menjalani aktivitas sebaik mungkin dan mungkin sesekali pergi ke club tanpa manajer.

Sebenarnya ia benci disebut laki – laki mapan tapi juga tidak suka ketika seseorang menyangkanya masih berumur seperempat abad. Jadi lebih baik kita lewatkan penjelasan mengenai hal itu

Kris menatap jam weker yang tidak akan terlihat ketika ia menggenggamnya karena ukurannya yang kecil. Jam itu sengaja ia beli setelah usahanya mengelilingi Tokyo beberapa tahun yang lalu karena sejujurnya dia tidak suka melihat waktu yang bergerak. Oke masih pukul 07.00 pagi, tiba – tiba pikirannya mengawang pada kegiatannya tadi malam bahkan kris tidak ingat kapan ia kembali ke apartemennya setelah menyelesaikan shooting MV untuk lagu terbaru milik suho– yang seorang penyanyi sekaligus sahabatnya.

Yang ia ingat tadi malam hanyalah kekesalan suho karena ia tidak bisa menemani nya merayakan pesta seusai perekaman terakhir untuk music video serta comebacknya lusa dan juga kekesalan coodie karena ia kabur begitu saja tanpa mengembalikan barang – barang titipan sponsor. Oh,, jangan lupakan manajernya –Chanyeol yang mungkin sekarang dalam masa pendinginan dari otaknya yang dikhawatirkan akan meledak saking panasnya karena kris tiba – tiba mematikan handphonenya dan pulang tanpa izin.

Pekerjaannya sebagai actor dan model mengharuskannya menghabiskan waktu tanpa mengenal jam yang terus bergerak dan hanya di temani dengan kamera – bahkan ia merasa lebih akrab dengan kamera dibanding dengan manusia. Dan hari ini ia akan sujud syukur karena setidaknya sampai dua hari ke depan ia bebas melakukan apapun tanpa manajer, staff dan schedule yang menumpuk. Memikirkannya saja sudah membuatnya menyengir bodoh.

Namun pikiran itu tiba – tiba buyar oleh suara bel yang berbunyi manis merusak pagi indahnya, dengan perasaan mau tidak mau ia beranjak dari tempat tidurnya dengan menggeram kesal. Ia mengutuk siapapun yang pertama kali menciptakan bel dan ia akan lebih mengutuk lagi kalau saja ternyata yang memencet bel itu adalah orang yang ia kenal.

Pintu terbuka menampilkan wanita tua yang mungkin saat ini telah memasuki umur 67 tahun yang juga merupakan tetangganya. Dengan segera ia merubah mimik mukanya semanis mungkin.

" selamat pagi, halmeoni. Ada apa?"

" Wu yifan, aku tidak menyangka kau telah mempunyai anak." Rahang bawah kris menganga,

ia memang telah mengenal wanita tua itu hampir 10 tahun ketika ia pindah dari china ke korea dengan memakai nama aslinya –Wu Yifan untuk pergi mengikuti sebuah casting yang di adakan oleh salah satu agensi besar di Korea dan wanita tua itu juga yang membantunya mencari tempat tinggal yang saat ini adalah sebuah ruangan di apartemen disamping ruangan wanita tua itu.

" ha…haha.." senyum yang tersendat karena keterkejutannya "… halmeoni bercanda, ini masih pagi"

" terus apa kau sudah mengganti namamu selain wu yifan atau kris?"

" maksud halmeoni?" kris merasa yang di bicarakan oleh wanita tua dihadapannya saat ini sangat serius

Wanita tua itu mengarahkan jari telunjuknya kesebelah kiri ke arah sudut apartemennya dan disana pula terdapat seorang bocah mengenakan kaus berwarna baby blue dengan celana jeans yang warnanya senada dengan bajunya namun warna itu tampak terlihat sudah mulai memudar mungkin karena sering dipakai.

Anak itu tertidur dengan posisi kaki yang ia rapatkan pada tubuhnya dan tangannya memeluk erat kedua lutut juga tidak ketinggalan backpack berwarna hitam yang ia pakai di punggungnya.

" itu siapa halmeoni?" kening wanita tua itu mengkerut bingung

" bukan kah dia anakmu?"

Kali ini kris yang mengkerutkan keningnya hingga alisnya bertaut " maksud halmeoni? Halmeoni kan tahu aku tidak menjalin hubungan dengan siapapun, bagaimana caranya aku bisa memiliki seorang anak?"

" mana aku tahu, mungkin kau tidak sengaja melakukannya dengan wanita entah siapa. Yifan-a halmeoni sedang terburu-buru, ini surat yang kuambil dari genggaman tangannya dan surat ini ditujukan untuk mu. Mungkin jawabannya ada dalam surat itu!"

Kris menerima surat bersampul hijau bersamaan dengan perginya wanita tua itu, memang benar tertulis namanya dengan jelas diamplop itu. Ia menatap berulang kali antara surat dan anak kecil yang masih meringkuk di sudut apartemennya itu. Sebaiknya ia memindahkan anak itu yang bahkan tidak memakai jaket di tengah Cuaca korea selatan yang sudah memasuki musim gugur.

" siapa kamu?" kris menggumam dan menggendong tubuh ringan bocah yang mulai mendingin kedalam apartemennya. Semua rencana liburan untuk dua hari ke depan akhirnya kandas Karena semua kejadian tidak masuk akal ini.

Kris mengambil selimut dan bantal setelah membaringkan bocah itu di sofa apartemennya. Ia duduk tidak jauh dan mengamati anak itu lalu mengacak rambut yang memang sudah berantakan. Ia ambil surat berwarna hijau itu

Untuk Tuan Wu Yifan

Perkenalkan nama saya Jang Hyemi, sebelumnya saya adalah salah satu pengasuh di panti asuhan 'putra bintang' yang 4 tahun lalu ditutup karena sengketa lahan. Nama anak ini adalah Sehun, saya tidak tahu marganya karena orang yang menitipkan anak ini kepanti asuhan hanya menyertakan nama tanpa marga dan saya ragu untuk menempatkan marga anda pada sehun. Saat ini sehun berumur 10 tahun

Selama 3 tahun ia dirawat dipanti asuhan dan setelah kasus sengketa tanah 4 tahun yang lalu, sehun dirawat oleh saya dan saya harus memberikan kewajiban merawatnya kepada anda sesuai dengan perintah di surat satu lagi yang anda bisa baca. Surat itu saya letakkan di saku celananya.

Jika ada apa-apa anda bisa menghubungi saya, ke email ini Janghyemi . Saat ini saya sedang tidak di Korea karena pekerjaan suami saya yang terus berpindah-pindah. Mohon rawat dia dengan baik, dia alergi makanan laut dan punya trauma berat akan kekerasan jadi saya harap anda dapat merawatnya dengan sabar tanpa menggunakan kekerasan. Terima kasih.

Pertanda

Jang Hyemi

Kris mengusap wajahnya kasar lalu mengacak – ngacak lagi rambutnya. Ia menghela napas berat bagaimana orang bisa mempermainkan dan mempontang – pantingkan hidup seseorang terlebih lagi pada anak yang seharusnya masih belum harus merasakan sakit hati. Ia mengamati sehun dan menyadari bahwa kulit nya putih seperti dirinya dan juga memiliki garis rahang yang tegas, namun wajahnya terlalu manis untuk ukuran seorang laki-laki.

Kris menghentikan pengamatannya dan beralih mencari surat yang ada di saku celana sehun. Ia menemukannya surat dengan latar warna pink bergaris, Mulai membuka dan membacanya dengan cermat siapa tahu dia mengetahui alasannya mengapa sehun harus ia rawat dan apakah sehun memang benar – benar anaknya?

Untuk siapapun yang membaca surat ini,

Kris mengerutkan dahinya lalu melanjutkan membaca

nama anak ini adalah sehun , dia berumur 3 tahun dan lahir pada tanggal 16 juni 2004. Dia alergi makanan laut. Tolong rawat dia hingga berumur 10 tahun dan serahkan anak ini kepada seseorang bernama Wu Yifan ketika ia sudah berumur 10 tahun.

Kali ini kris menggeram kesal, berani – berani orang yang menulis surat ini menyuruh orang menyerahkan bocah yang tidak tahu apa – apa seperti menyerahkan seonggok barang tak layak pakai.

Ia anak yang baik dan penurut, tolong berikan kasih sayang yang tidak bisa saya berikan sebelum ayahnya yang bernama Wu yifan mengasuhnya ketika ia sudah berumur 10 tahun. Jangan cari saya dan tolong pastikan sehun bahagia. Terima kasih

What the hell, kenapa namanya ada pada surat itu. Kris hampir saja merobek kertas itu kalau saja ia tidak sadar bahwa mungkin ia bisa mencari orang tua kandung anak sehun melalui surat ini..

Tapi..tapii.. jangan – jangan dia adalah ayahnya bagaimana jika ternyata dia adalah ayah kandungnya. Oh tidak! Kris mencoba mengingat apakah ia pernah melakukan itu ketika ia masih kuliah dulu di china, atau ketika dia memulai debutnya sebagai model dan actor di korea. Kepalanya mulai berdenyut karena tidak mendapatkan jawabannya.

Ia mencoba mengingat kembali dengan siapa saja dia pernah menjalin hubungan karena kalau ternyata bocah itu memang benar adalah anaknya maka tamatlah riwayat seorang Kris dengan salam perpisahan berupa Headline news di semua berita, Tabloid, Majalah dan Koran yang berjudul ' Episode terakhir karir Kris setelah melakukan seks diluar nikah' atau ' Kris telah mempunyai anak akibat hubungan gelap'

Ia terus berpikir keras hingga tanpa sadar sehun sudah bangun dan saat ini berdiri menghadap kris yang masih saja menghadapkan kepalanya ke langit – langit ruang tamu sambil memejamkan matanya. Telunjuk sehun menekan – nekan lengan kris, sadar ada yang menyentuhnya ia langsung membuka mata dan berteriak karena terkejut melihat sehun sudah terbangun.

" oh.. kkamchagya!" sehun yang juga terkejut mulai mundur beberapa langkah dengan jari tangan kanan menekan – nekan jempol kirinya tanda ia ketakutan. Mata dan hidungnya mulai memerah mungkin sebentar lagi sehun akan menangis.

Kris yang tidak pernah menghadapi anak kecil kecuali lawan perannya di beberapa film atau drama bingung dengan kelakuan sehun. Setiap ia melangkah mendekati sehun, sehun akan menarik diri kebelakang. Kris juga tanpa sadar bel berbunyi nyaring membuat orang yang ada di balik pintu itu kesal -ya orang itu adalah chanyeol, manajer kris.

Chanyeol memutuskan untuk memasukan password apartemen kris, walaupun kris sudah memperingatkan chanyeol untuk tetap menunggunya sampai kris yang membukakan pintu dengan alasan privasi katanya. Kris memberikan password apartemen hanya untuk berjaga-jaga ketika ia sulit bangun untuk melakukan schedulenya atau mungkin saja kondisi darurat seperti tiba- tiba pingsan dan tidak bisa membuka pintu misalnya.

Namun keputusan chanyeol untuk membuka sendiri pintu itu sudah tidak bisa ia bendung lagi, ia akan menggunakan alasan seperti yang kris bilang seperti 'maaf, aku kira kau pingsan'.

Ia masuk begitu saja setelah melepas sepatu dan menggantinya dengan slipper berwarna pink, kadang chanyeol tidak habis pikir kenapa seorang kris yang cool punya selera seperti itu.

"Kris, kau sedang apa?" suara 5 oktaf chanyeol berhasil meruntuhkan pertahanan sehun. Akhirnya sehun menangis meraung – raung.

Dari tadi usaha kris untuk dekat dengan sehun mengalami perlawanan karena sehun terus saja bergerak mundur, kris berpikir mungkin anak ini terkejut ketika ia bangun dan mendapati orang asing yang langsung berteriak di depan mukanya. Awalnya sehun tidak jadi menangis melihat usaha kris mendekatinya dengan cara yang halus namun ternyata usaha nya gagal, Sehun menangis keras karena PARK CHANYEOL yang memiliki suara bass tiba – tiba datang dengan microphone –suaranya sangat keras.

Rasanya ia ingin membunuh manajer sekaligus sahabatnya itu kalau ia tidak ingat bahwa sehun memiliki trauma akan kekerasan. Karena dengan tampang tidak berdosanya, chanyeol duduk di sofa dan menanyakan apakah sehun keponakannya. Akhirnya kris hanya menyodorkan surat yang tadi ia baca. Lalu menghampiri sehun dan memeluknya.

" kris, anak ini anakmu?" chanyeol kembali berteriak membuat sehun kembali menangis

" bisakah kau tidak berteriak? Dia ketakutan." Terus mendekap sehun

" maaf. Apakah dia benar – benar anakmu?"

" entahlah!"

" bagaimana bisa kau mengatakan entahlah, dengan dia karirmu bisa hancur dan aku bisa kehilangan pekerjaan ku!"

" chanyeol-a, tenanglah. Kau berbicara seperti itu anak ini semakin ketakutan!"

" oh kris, aku benar – benar tidak menyangka kau telah menghamili seseorang. Bagaimana bisa? Siapa wanita itu?!" pertanyaan penuh dengan penekanan

" aku… tidak tahu." Lirihnya

" Mwo? Berapa banyak wanita yang telah kau tiduri? " chanyeol mengusap tengkuknya kasar

" bukan seperti itu, aku bahkan tidak ingat."

" MWO?! Bahkan wanita yang kau tiduri pun tidak ingat."

Kali ini kris tidak menjawab pernyataan chanyeol. ia menatap sehun yang sudah berhenti menangis, matanya sembab mukanya merah hidungnya juga berair. Kris mengusap wajah sehun dengan menggunakan lengan sweaternya.. entahlah mungkin nanti coodienya akan marah karena baju milik sponsornya itu pulang dalam keadaan mengenaskan.

" sehun, namamu sehunkan?" sehun mengangguk

" kau pasti lelah, tidurlah dikamar bagaimana?" sehun kembali mengangguk

Kris mengantar sehun kekamar, menidurkannya di ranjang king size berwarna abu tersebut. Setelah nya ia kembali ke ruang tamu, namun belum sampai ke ruang tamu suara bocah itu kembali memanggilnya dan kalimat yang di lontarkannya membuat chanyeol dan kris mendadak terkena serangan jantung.

" Ayah, Paman terima kasih!"

To be continue

Aku kembali dengan ff baru, sebenarnya " The Unity Ability" chapter 7 dan "Secret Heart " chapter 2 udah selesai aku ketik bahkan edit. Namun LCD Laptop aku pecah dan untuk ngebenerinnya butuh uang lebih dari 1 juta so aku lagi nabung untuk itu.

Untuk mengobati kangen ayah dan menulis ff jadilah ff ini. FF ini aku ketik pinjem netbook sana-sini hehe Awalnya one shot tapi entah kenapa kok jadi perchapter ya?! ya udah selamat membaca aja..

SIGN

ESH1608