Keep 'Dark' Beef
Proudly Present
Pshyco!Jongin
Boss!Kris
M-Gore
Heavy Theme
Suspense – Fantasy
Chapter 2
Tao tau Baekhyun itu seksi.
Semua orang tau.
Lalu Baekhyun yang tengah memasak dan apron?
Tao bisa bunuh diri kalau tidak menyentuhnya malam ini.
"Maaf, masakannya belum siap saat kau datang." Baekhyun berbicara sambil melakukan sesuatu pada kari.
"Terlihat lebih lezat saat kau mengaduknya." Gumam Tao.
Baekhyun hanya tersenyum geli. Tao memang sudah suka padanya sejak siapapun tidak tau.
Dan gombalan renyah barusaja itu, seperti menerangkannya.
Setelah semuanya jadi, mereka mulai memakan hidangannya.
Seperti pengantin baru minus acara masak bersama karena Baekhyun melarang Tao menyentuh apapun guna menolongnya.
Semua orang tau kencan pertama itu pasti membuat gugup.
Tapi Tao berhasil membuat kegugupannya menjadi lelucon bagi Baekhyun. Setidaknya itu akan berguna jika saja pria gagah itu tidak punya seks yang hebat.
"Apa rencanamu setelah ini?" tanya Tao setelah meletakkan sendoknya.
Baekhyun meliriknya sekilas dan tersenyum miring. "Kau punya ide untuk sesuatu yang bisa kita lakukan setelah ini?"
Alis Tao terangkat, dia pria dan pria cinta tantangan.
"Tentu." Balasnya dengan senyuman tak kalah miring.
Aku akan menceritakan kisah dua bocah ini, tapi tidak sekarang.
E
X
O
Apa kalian sama denganku? Lebih suka cerita dalam lingkaran tokoh utama?
Kalau begitu, ayo lihat apa yang sedang Jongin lakukan.
Biasanya saat dirumah dengan ayah dan ibunya, Jongin selalu melakukan hal yang dibanggakan oleh orang tua. Dia anak yang baik. Dia anak yang benar.
Kyungsoo adalah contoh perilaku benar yang dilakukannya.
Dia memaku Kyungsoo didinding, karena Kyungsoo membuatnya marah karena berpaling.
Tuhannya, Kris. Mengatakan kalau perbuatannya benar kan?
Dia percaya pada Kris.
Tuhannya.
Omong-omong, dia punya kamar yang sangat luas saat ini. Warnanya hanya sedikit. Jongin suka karena membuatnya tenang.
Karena menurutnya, ia tidak bisa lagi mengambil sebuah situasi dengan taraf yang heboh, psikisnya bisa rusak.
Dia kan anak baik dan benar. Tidak ada yang boleh mengganggunya, tapi Jongin suka memberi hukuman.
"Apa yang kau pikirkan?"
Itu Kris lagi, berjalan tanpa suara kearahnya.
Jongin pikir kehidupan dalam organnya sudah tidak ada, karena dia tidak bisa merasakan makhluk hidup lain disekitarnya.
Tapi Kris beda soal. Dia itu Tuhan Jongin.
Jongin akan selalu tahu kehadirannya, bisa merasakannya. Dan sangat memujanya.
Tapi Jongin hanya menjawab pertanyaan Kris dengan memandangi mata Tuhannya.
Kau selalu berpikir Tuhan mengerti kau kan?
Kris tersenyum, mengusap pelan rambut Jongin.
"Kau suka menghukumkan?"
Jongin berbinar, dia yakin Tuhan tahu segalanya.
"Banyak orang jahat diluar sana, aku tdak suka."
Kris berujar pelan, dan matanya dalam.
"Aku akan menghukum mereka untukmu."
Lidah Jongin berkata lancar, namun darahnya berdesir hebat.
Ia sangat mencintai Tuhannya, akan melakukan apapun untuk kesenangan Tuhannya. Termasuk memaku beberapa orang lagi ke dinding.
Kris menggenggam tangannya, dengan lembut dan manis.
"Aku juga tahu kau lapar, mau makan bersamaku?"
E
X
O
Chanyeol itu anak buah Kris.
Kris itu kriminal.
Chanyeol itu juga kriminal.
Bahkan Tao juga.
Apalagi Baekhyun, dia kan Taurus.
Tapi malam ini, yang ada dimeja makan hanya Kris dan Chanyeol.
Ditambah anak baru yang taat, Jongin.
Chanyeol lupa berapa lama ia telah memandangi Jongin. Tapi anak itu terlihat sangat aneh. Kenapa dia suka memaku orang, padahal badannya tidak sebesar itu untuk menyeret serta mengangkat dan memukulkan palu pada paku dari perak yang besar.
Dia hanya bocah.
"Awasi pikiranmu, Chanyeol." Gumam Kris.
Jongin mendongak setelah mendengar suara Tuhannya.
Chanyeol mengedikkan bahu, Kris selalu sok begitu.
Padahal dia mana tahu pikiran Chanyeol arahnya kemana.
Tapi juga mungkin, Kris bisa baca pikiran lalu mengendalikannya, itu bekerja pada Jongin.
Tapi Jongin kan gila, dan dia tidak.
Ada untungnya juga jadi tidak gila.
Dia tidak mau jadi selir Kris.
Rajam saja dia sekalian.
"Chanyeol?"
"Ya?"
Kenapa Kris memanggil Chanyeol? Apa karena Kris benar-benar bisa melihat pikirannya dan kesal oleh apa yang ada didalamnya?
"Kita akan melakukannya tidak lama lagi."
Alis Chanyeol terangkat. Apa?
"Aku pikir Hyung akan merekrut orang baru karena.."
Chanyeol melihat Kris melirik, dan itu Jongin.
Jangan bilang orang yang akan melakukan misi dengannya itu Jongin?
Dia kan gila!
"Kau yakin Hyung? Yang kali ini tidak segampang yang dulu-dulu."
"Tentu saja. Kau tidak percaya padaku?"
Chanyeol otomatis menggeleng. Dia tidak percaya pada kris itu sudah rahasia umum di kalangan pekerja Kris.
Kris mengginggit pipi dalamnya, kesal juga kadang-kadang punya anak buah tapi dia adalah sepupumu.
Jadinya sewenang-wenang kan.
Lagian dia merusak citra yang sudah dia bangun dengan aneh, dimata Jongin, bocah manisnya.
Dasar Chanyeol brengsek.
"Jongin akan ikut latihan rutin. Aku yang akan jadi mentornya. Dan setelah itu kau bisa membantunya dalam misi tersebut."
Kris terdengar tegas juga, padahal dia jengkel.
Tapi kalimatnya juga bisa bikin jengkel orang lain, Chanyeol.
"Membantunya? Aku kira pemimpin dalam misi itu aku?"
Chanyeol agak ragu dengan Kris, apa yang ada di benaknya. Chanyeol jelas pemimpin disetiap misi lapangan. Dia kan yang paling jago.
Lalu dia tiba-tiba mendengar suruhan Kris untuk membantu bocah dihadapannya ini untuk misi susah berikiutnya?
Ha?
"Aku baru saja memutuskannya. Jongin bisa lebih baik darimu. Siapkan saja keperluan untuk jadi penyokong aksinya nanti."
Kakak sepupu, kau mau berkelahi denganku?
E
X
O
Tao kembali ke markas dengan wajah lelahnya yang enak dilihat. Dia memang enak dilihatkan?
Chanyeol melihatnya begitu, jadi penasaran.
"Kau tidur dengannya?" ucap Chanyeol, sikunya menyenggol Tao.
Tao tersenyum sumbringah.
"Benar? Wah!"
Chanyeol bertepuk tangan didalam kepalanya.
"Tidak kok, kami hanya makan dan menonton drama."
Tao kalem sekali menjawabnya.
Padahal Chanyeol pikir, Tao bisa menaklukan pujaan hatinya itu.
Tapi yasudahlah.
Eh, tunggu!
"Kau menonton apa?"
Kening Chanyeol mengkerut dalam sekali.
"Drama."
Ini namanya pelanggaran kode etik kriminal. Mana ada penjahat gahar macam mereka nonton drama.
Mana ada!
"Aku akan mengadukanmu pada Kris Hyung!" seru Chanyeol penuh kesumat. Dia benci sekali dengan drama.
Didalam drama, penjahat selalu terlihat jelek dan bau. Dia kan tidak jelek dan bau.
Chanyeol itu tampan dan bersahaja, juga wangi anggur mahal. Dia suka berendam dengan anggur, omong-omong.
Semua orang tau Tao itu bebal, mana mau dia mematuhi perkataan Chanyeol.
"Kau mau mengadu, pergi saja sana."
Tao tidak takut kok. Lagian, Chanyeol berlebihan sekali.
Gigi chanyeol berbunyi karena ia gertakkan, dia punya jurus lain.
"Misi selanjutnya, kau akan jadi partner pendukung orang gila itu."
Chanyeol pergi dari sana dengan bahagia, soalnya Tao jadi pucat begitu. Dia kan ngeri dengan Jongin.
Dasar bocah.
E
X
O
Jongin dari dulu tidak suka capek.
Tapi kalo terengah-engah didalam kungkungan Tuhannya, apa yang lebih bagus dari itu.
Jongin berpikir, Tuhannya sangat sayang padanya.
Dia rela menyentuh Jongin dengan baik dan membuatnya senang, bahagia dan bergairah.
Mereka sedang dikamar Jongin, dengan warna yang membuatnya tenang lalu lilin-lilin menyala dengan aromaterapi.
Dalam cengkraman Kris, Jongin merasa lebih hidup dari kapanpun.
Dulu, dia hanya bernapas.
Saat ini, dia hidup dan bersedia memaku siapapun.
Siapapun yang tidak disenangi Tuhannya.
Chanyeol mungkin benar, Kris bisa menguasai pikiran orang gila.
Itu bekerja pada Jongin.
Untung saja tidak pada Chanyeol, dia kan tidak mau jadi selir Kris.
Rajam saja dia sekalian.
Sementara itu, Chanyeol yang diam sedang duduk dengan Tao didepan televisi yang menyala.
"Menurutmu mereka sedang apa?" tanya Tao pelan.
"Menurutmu?"
Mungkin Chanyeol masih kesal dengan Tao.
"Ayo kita intip!"
Tapi Tao kan tidak peka, mana sadar dia Chanyeol sedang dingin begitu.
"Satunya bos mafia, satunya lagi orag gila yang hobinya memaku." Gumam Chanyeol dalam.
Tao jadi diam sekali setelahnya.
"Masih menyukai idemu?"
Oh iya, mengintip mereka itu ide buruk.
Paling buruk.
Work In Progress
Part ini saya dedikasikan untuk semua pembaca. Terkhusus untuk bibblebubblebloop yang pm saya dan nagih cerita ini.
Saya itu author tidak tau diri, sukanya hiatus dan melalaikan lanjutan ff saya. Tapi lucu juga kalau ada yang mau cerita tentang pendapatnya soal cerita saya.
Ditunggu ya.