Present

~ JOURNEY ~

EXO FANFICTION

Main Cast : KAISOO COUPLE

Genderswitch

KIM JONGIN A.K.A KAI (NAMJA) X DO KYUNGSOO (YEOJA)

Support Cast : Akan bertambah seiring berjalannya ff

Rated: M

Genre : Family, Romance, Hurt/Comfort, Mary Life

Warning : Genderswitch, Typo(s) anywhere= lazy to edit hhheeee, OOC, cerita gaje,alur kecepetan, penyusunan kata yang tidak berdasarkan EYD, cerita sesuai apa yang dipikirkan hira :D

~Don't Like Don't Read~

Anyeong! Hai..hai.. hira dateng lagi nih dengan ff yang baru dan mungkin ini bakalan banyak obrolan dewasanya karena memang hira bikinnya begini kenapa di simpan di rate M karena alasan tadi, ga ada adegan nc, mature yang lain-lain dan juga jangan berharap yang aneh-aneh dan jangan berharap banyak akan hal itu ya :D peace.

Ngomong-ngomong masih ada ga ya yang nunggu karyaku hheee.. yah hira harap sih masih ada hhhee.. mianhae kalo hira lama ga nongol karena hira beneran bad mood banget buat nerusin nulis ff setelah dua kejadian yang bikin enek itu. Tapi atas segala support yang chingu semua kasih, hira udah mulai menulis lagi dan hasilnya ya ini, ff baru yang keluar n multi chap lagi semoga chingu semua mau merespon akan kelanjutan ff ini.

Untuk ff hira yang 'SEMUA BISA DIPERBAIKI SAYANG' hira lagi proses hhheee..

Sekali lagi gamsahamnida untuk chingu semua :D *Bow mian kalo tulisan hira makin gaje hhheee..

Mohon maaf untuk segala kesalahan yang terdapat dalam cerita ini

Summary:

"Semuanya bermula ketika sang ibu memutuskan untuk menikah lagi karena merasa Kyungsoo membutuhkan sosok seorang appa dan ia membutuhkan figur suami dalam hidupnya" it's Kaisoo as Main pair

Disclaimer : The story is real belong to my imagination, so in the other words it's belong to me :D

It's Kaisoo couple and genderswitch

Hope you like it and Happy Reading ^_^

.

.

Kyungsoo terbangun begitu merasakan sinar matahari mencoba memasuki matanya yang terpejam. "Ughh.." lenguhnya kemudian bangkit dari tidurnya menjadi duduk. Pandangan matanya tertunduk mengarah pada selimut yang kini menutupi tubuh telanjangnya.

Miris..

Satu kata yang bisa menggambarkan nasib yeoja berusia 19 tahun (umur korea) ini, matanya mulai berkaca-kaca menerawang kejadian yang telah menimpanya kemarin.

Flashback on

BRAK!

"YA KYUNGSO! KEMARI KAU"

teriak seorang pria paruh baya setelah menggebrak pintu apartemen kecil itu dengan sangat keras. Pria itu tidaklah sedang mabuk namun dilihat dari raut wajahnya, kentara sekali jika pria itu tengah frustasi dan terburu-buru agar sesuatu beban yang tengah ia tanggung cepat selesai.

Kyungsoo, yeoja bermata bulat dengan rambut panjang sepinggang, kulit seputih susu dan badannya yang mungil segera berlari menghampiri sang appa.

"Ada apa app.." belum selesai ia bicara sang appa segera menyeretnya paksa. "Appa sebenarnya ada apa?" tanya Kyungsoo sambil mencoba menghentikan aksi sang appa yang menyeretnya keluar.

"Kau diam saja, yang jelas setelah ini hidupku akan bahagia karena hutangku lunas" Kyungsoo tak mengerti dengan ucapan sang ayah "Maksud appa?" kini ia benar-benar mengeluarkan seluruh tenaganya untuk meronta.

"Aisshhh..dasar bodoh, kau akan kujadikan uang. Mengerti?" ucap sang ayah dengan santai.

Mata Kyungsoo terbelalak, ia ingat sang ayah adalah seorang penjudi dan tukang mabuk-mabukan, ia akan menghabiskan uangnya yang tak lain adalah hasil kerja keras Kyungsoo selama ini untuk hal itu.

Kyungsoo menggeleng kuat "Andwae appa, belum cukupkah selama empat tahun ini aku bekerja keras?" tapi sang ayah hanya mengeluarkan ekspresi geramnya.

Ya sudah sejak 4 tahun terakhir ini Kyungsoo memang menjadi tulang punggung keluarga, ibunya telah meninggal ketika ia berusia 14 tahun karena siksaan ayahnya yang mengharuskan ibunya menghembuskan nafas terakhir ketika tersungkur karena tendangan bertubi-tubi sang ayah. Tak hanya Kyungsoo yang sering dipukuli namun ibunyapun sama.

Semuanya bermula ketika sang ibu memutuskan untuk menikah lagi karena merasa Kyungsoo membutuhkan sosok seorang appa dan ia membutuhkan figur suami dalam hidupnya. Ibunya Kim Ryowook merasa kesepian ketika Do Jongwoon- suaminya meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat akhirnya memutuskan menikah dengan Do Minjoon pria yang ia kenal lewat temannya saat bekerja di bank.

Namun setelah pernikahan, bukannya merasa bahagia tapi satu bulan setelah pernikahan mereka merasa sangat menderita karena Minjoon yang selama ini di bilang baik ternyata adalah sosok yang selalu menyiksa dan berfoya-foya. Ryowook merasa tertipu karena ternyata ia menikah dengan seorang yang ternyata adalah seorang pengangguran dan pemalas dan jangan lupakan kebiasaannya yang selalu berjudi dan mabuk-mabukan. Membuat ia dan keluarganya terlilit hutang.

Kyungsoo yang saat itu masih berumur 4 tahun dipaksa harus mengerti keadaan keluarganya. Karena tak tahan melihat sang eomma yang sering disiksa dan menangis. Tak hanya sang eomma kadang Kyungsoopun kena pukul atau tendang sang ayah tiri.

Dan sekarang sang ayah menyeretnya keluar tempat tinggalnya tanpa tahu apa yang akan ayahnya perbuat.

PLAK!

Satu tamparan mendarat dipipi putihnya membuat warna kemerahan kentara disana karena saking kerasnya tamparan sang ayah "Kau tahu, aku terlalu banyak berhutang karena kalah judi dan mengurusmu?" Kyungsoo menggeleng kuat.

"Memangnya hasil kerja sebagai tukang masak direstoran sepertimu itu cukup untuk kebutuhanku sehari-hari?" kyungsoo diam "Kebutuhan sewa apartemen, biaya sehari-hari? Apa itu cukup?" Kyungsoo masih diam, airmatanya yang sedari tadi ia tahan kini mulai menetes.

"Dasar sial, itu semua tidak cukup Kyungsoo, walaupun kau bekerja selama 4 tahun ini tapi sekolahmu itu mengganggu pemasukan kita dan aku harus menanggung semuanya dengan bertaruh di tempat judi" terangnya "Kau baru bekerja penuh selama satu tahun ini, karena selama ini kau selalu bekerja paruh waktu. Apa yang bisa diharapkan dari pekerja paruh waktu di restoran huh?" sang ayah menatapnya nyalang "Jika pekerjaanmu adapah pelacur maka kau akan bisa memenuhi semua keinginan dan kebutuhan kita tapi kau terlalu bodoh untuk itu" Kyungsoo merasa hantinya tercabik-cabik.

Dari dulu sang ayah hanya menginginkan dirinya melacur agar cepat dapat uang namun Kyungsoo selalu menolaknya mentah-mentah dan ia akan selalu kabur ketika ayahnya akan menjualnya dan membiarkan ia babak belur karena siksaan sang ayah di esok hari.

"Aku berhutang banyak pada tuan Kim, dan dia sudah setuju dengan kau sebagai bayarannya" Minjoon segera menyeret Kyungsoo tanpa ampun. Walau Kyungsoo meronta, menangis dan berteriak-teriak ia sungguh tak peduli. Tuan Kim sudah setuju dengan Kyungsoo sebagai bayarannya dan ia masih akan mendapat untung karena ia tak harus mengurusi Kyungsoo anak tirinya lagi.

.

.

.

.

.

"Dia Kyungsoo, anakku yang aku janjikan tuan" ucap Minjoon menyodorkan sang putri yang terus menunduk sedari tadi ia sampai di tempat Minjoon mengadakan janji dengan Tuan Kim. Sang pria yang sepertinya masih sangat muda itu menyeringai puas melihat Minjoon ternyata membawa sang putri.

"Tapi kau sudah berjanji akan menikahinya Tuan, kau harus penuhi itu" seru Minjoon.

"Kalau aku melanggar janji mana mungkin aku datang ke gereja ini tua bangka" ucapnya tak tahu sopan. Setelah itu Kyungsoo diseret menuju altar,

"Ku mohon jangan tuan" mohonnya sambil terus menunduk dan sesekali isakannya keluar .

"Terlambat, pastur sudah menunggu dan appamu sudah menjualmu dengan transaksinya kau hanya harus kunikahi tanpa kuberi apapun karena itu pengganti seluruh hutangnya yang menumpuk selama belasan tahun ini" jelasnya.

"Kau hanya perlu diam dan menjawab ya, jika tidak para pengawalku akan langsung datang dan memperkosamu secara bersamaan" acnamnya dan Kyungsoo hanya bisa bugkam dan menurut.

"Dengan ini tuan Kim Jongin dan nona Do Kyungsoo sudah sah menjadi sepasang suami istri" begitulah ucap sang pastur mengesahkan pernikahan yang hanya disaksikan oleh Minjoon dan juga seorang nenk yang diyakini adalah kepala pelayan dari tuan Kim.

Setelah acara selesai Minjoon pergi dan Kyungsoo diseret oleh pria tinggi yang kini berstatus suaminya itu kedalam sebuah mobil mewahnya. Entah lah akan dibawa kemana dirinya setelah ini, Kyungsoo resmi menjadi istri walau tanpa cincin yang tersemat dijarinya hanya surat-surat pernkahan yang menjadi bukti dan tuhan, pastur, ayah tiri dan nenek itu yang akan menjadi saksinya.

Flash back Off

Kyungsoo beringsut dari ranjang setelah beberapa lama ia termenung, dengan menutup tubuhnya hanya dengan selimut ia mencoba bangkit dan berjalan dengan terseok mencari kamar mandi di kamar yang ia huni semalam sungguh bagian bawahnya terasa sangat sakit dan perih.

PLUK!

Selimut itu tergeletak dengan sekejap dilantai, Kyungsoo hanya memandang nanar tubuhnya lewat kaca wastafel yang berada di kamar mandi. Kyungsoo mengelus dadanya seiring dengan bercak merah keunguan yang sangat jelas tercetak dari tulang dadanya hingga perut dan berakhir pada tengah breastnya yang berwarna ungu kehitaman. Ia masih ingat semalam ia telah digagahi Tuan Kim, yang telah membelinya dengan sebuah sumpah pernikahan kemarin dan semalam tuan Kim terlalu kuat menghisap bagian ini.

Mata kosongnya kini mulai menerawang.

Flashback on

BRUK!

Tubuh mungil Kyungsoo terbanting keatas ranjang empuk berukuran king size, setelah mengunci pintu sang pria mendekati Kyungsoo perlahan.

"MAU APA KAU?" teriaknya.

Sementara sang pria hanya menyeringai jahat ia sunguh tak habis pikir dengan yeoja dihadapannya ini. Tadi di gereja ia menurut tapi setelah tiba disini ia berteriak ketakutan, sungguh itu membuat Jongin sangat senang.

"Mau apa katamu? Tentu saja memberi pekerjaan padamu" ucapnya santai sementara Kyungsoo beringsut mundur seiring pria dihadapannya ini maju.

"JANGAN MENDEKAT!" teriaknya lagi.

"Hei, kau ini budakku jadi apapun yang akan aku lakukan itu hanya boleh atas kehendakku" Kyungsoo terdiam.

'Budak?' pikirnya.

"Walau kau kunikahi tetap saja kau aku anggap sebagai budakku jadi…"

GREP!

Dalam sekejap Kyungsoo sudah berada dalam kungkungan tubuh besar Jongin membiarkan kedua matanya menatap namja yang sedari tadi tak mau ia pandang sama sekali. Jongin, seorang pria yang tadinya ia pikir sudah berumur ternyata adalah namja yang masih muda dengan aura dingin yang begitu menusuk sehingga Kyungsoo merasakan ketakutan yang teramat sangat saat ini.

"Bagiku budak adalah pekerja, pekerja di rumah dan….

.

pekerja di ranjang".

Kyungsoo melotot lebar dengan dua kata yang Jongin ucapkan. Ketakutannya kini berkali-kali lipat dari sebelumnya mendengar ucapan yang keluar dari mulut namja dihadapannya.

"Panggil aku tuan mulai saat ini, mengerti?" Kyungsoo hanya bisa terdiam. Tubuhnya begretar hebat sementara mulutnya terkatup rapat "Ku anggap diammu adalah mengerti" selanjutnya Jongin mendorong tubuh kecil Kyungsoo hingga berbaring dan berada dibawahnya.

Kyungsoo menggeleng kuat "Ku mohon jangan..hhmmcpkkkk" terlambat, Jongin sudah membungkamnya dengan ciuman ganas. Jongin, pria itu tak membiarkan Kyungsoo meneruskan kata-katanya.

"TOLONG!" Kyungsoo menjerit, tubuhnya begretar makin hebat setelah Jongin melepaskan ciumannya. Jujur itu adalah ciuman pertama Kyungsoo dan yang dia dapat bukanlah ciuman lembut yang manis melainkan ciuman ganas dan penuh nafsu hingga bibirnya terasa bengkak.

"Menjeritlah sesukamu, tidak akan ada satupun yang mendengarmu" detik berikutnya Jongin mendadak tuli akan jeritan Kyungsoo, pria di atasnya ini malah merobek seluruh pakaiannya dengan sangat brutal dan kasar hingga tubuhnya kini terekspose sempurna. Tak menyia-nyiakan kesempatan Jongin dengan segera melepas pakaiannya sendiri.

Kyungsoo hanya bisa menjerit, menangis dan meronta sekuat tenaga. Namun segala usahanya sia-sia, Kim Jongin sudah berhasil merenggut keperawanannya secara paksa dan Kyungsoo hanya bisa menangis. Tak hanya satu kali Jongin melakukannya, tapi tiga kali hingga Kyungsoo pingsan dibuatnya.

Flashback off

"Hiks…hiks.." kini isakan itu meluncur keras seiring tubuhnya yang merosot kelantai. Selama ini Kyungsoo selalu bersabar dan berharap segalanya akan menjadi lebih baik, namun cobaan yang dihadapinya kini membuatnya merasa sangat rapuh dan lemah bersamaan.

Kyungsoo hancur.

.

.

"Kyungsoo" lama Kyungsoo terisak di kamar mandi hingga ia mendengar suara seseorang dan menoleh mendapati nenek yang kemarin kini menghampirinya "Biar kubantu membersihkan diri" Kyungsoo hanya menurut tak menyadari wanita paruh baya ini tengah menatapnya nanar.

"Buka kakimu" perintah yeoja paruh baya itu ketika Kyungsoo selesai berpakaian dan membaringkannya kembali diatas ranjang "Ke..kenapa?" tanya Kyungsoo takut-takut.

"Aku akan mengobati daerah vitalmu, tenang saja ini salep agar kau tidak terus menerus kesakitan" jelasnya sambil tersenyum menenangkan. Kyungsoo akhirnya menurut, membuka kakinya dengan lutut yang menekuk seperti orang yang akan melahirkan.

"Pasti semalam tuan berbuat sangat kasar kepadamu ya, aku tak habis pikir ternyata ia benar-benar menyentuhmu" Kyungsoo mengernyit tak mengerti "Ma..maksud ajhuma?" sang yeoja paruh baya tu hanya tersenyum.

"Nah, bagus akhirnya kau mau memanggilku ajhuma, aku kepala pelayan disini semua maid pelayan akan memanggilku dengan Nyonya Park karena namaku Park Joongsoo artau Leteuk atau Teukie hhheee" jelasnya.

"Mi..mianhae nyonya saya tidak tahu" ucap Kyungsoo sopan "Tak apa, kau boleh memanggilku sesukamu" tapi Kyungsoo menggeleng "Aku budak disini, jadi aku juga harus memanggil anda nyonya sama seperti yang lain" ucapnya dengan tatapan sendu.

"Budak?" Kyungsoo mengangguk "BAiklah, sebagai kepala pelayan disini tuan memberi kewenangan lebih padaku atas seluruh pelayan dan untukmu, aku ingin kau memanggilku ajhuma karena ini perintah" Kyungsoo akhirnya mengangguk pasrah "Terimakasih ajhuma" Leeteuk tersenyum dan mengangguk.

"Cha..sudah selesai sekarang kau bisa sedikit-sedikit berdiri dan berjalan. Dan sesuai perintah kau harus bekerja mulai hari ini" Kyungsoo hanya mengangguk pasrah "Tapi sepertinya kau harus istirahat di kamar ini lebih lama lagi" Kyungsoo melotot dan menggeleng kuat.

"Andwae ajhuma, saya akan ikut anda saja dan saya siap bekerja mulai hari ini" Leeteuk hanya tersenyu melihatnya ia mengerti Kyungsoo pasti tak mau berlama-lama dikamar ini.

'Mana mungkin aku mau dikamar ini lebih lama lagi? Bisa-bisa si tuan mesum itu akan mengerjaiku lagi'-batinnya. Setelah itu ia beranjak keluar bersama Leeteuk walaupun harus susah payah berjalan.

Setelah keluar kamar Jongin, Kyungsoo dibawa ke ruang belakang tepatnya dapur, disana Kyungsoo merasa takjub karena dapur yang ada di rumah Jongin sangatlah menarik seluruh perhatian Kyungsoo. Dapurnya begitu indah, mewah dan lengkap tak sperti dirumahnya yang kecil dan seadanya.

"Nah ini kamarmu" Leeteuk menyadarkan Kyungsoo dari keterpesonaannya pada dapur rumah Jongin.

CEKLEK!

Keduanya kini berada didalam kamar yang akan menjadi kamar Kyungsoo, terdapat lemari pakaian, meja rias dan meja belajar namun kyungsoo merasa heran mengapa tak ada ranjang untuknya tidur "Ini kamarmu, dan disudut ada kamar mandinya" Kyungsoo mengangguk "Dan untuk sementara pekerjaanmu adalah 80% mengurus tuan besar dan sisanya mengurus rumah" Kyungsoo mengernyit bingung "Maksud ajhuma?".

Leeteuk tersenyum penuh arti "Kau hanya wajib melayani tuan besar, mengurus segala keperluannya, mengurus kamar dan ruang kerjanya, menungguinya pulang, termasuk jika tuan besar menyuruhmu ini dan itu, jujur saja itu yang tuan perintahkan langsung dan jika pekerjaan wajibmu sudah selesai kau bisa membantu maid yang lain"

Kyungsoo hanya bisa terdiam dengan mata yang melebar jujur saja ia sudah tidak mau berurusan dengan tuannya, lebih baik ia seperti maid yang lain dari pada harus berhubungan langsung dengan apa yang berkaitan dengan tuannya apa lagi urusan kamar.

"Kau budak tapi kau sudah dinikahi jadi tuan besar bebas melakukan apapun dan kami termasuk aku tak bisa membantah termasuk jika ia menginginkan…

tubuhmu lagi" mata Kyungsoo mulai berkaca-kaca, jujur saja ia sungguh trauma dengan apa yang Jongin perbuat padanya.

"Sabarlah, percayalah hidupmu akan berubah jadi lebih baik. Oh iya satu lagi, tuan tidak memberimu seragam cukup kau pakai saja pakaianmu" sang ajhuma mencoba menghibur namun Kyungsoo hanya tersenyum dipaksakan.

"Oh iya yang tinggal disini hanya kau, aku dan supir pribadi karena semua maid, koki dan tukang kebun disini akan pulang ke rumah mereka masing-masing setelah pekerjaannya selesai dan datang pagi hari sebelum tuan besar bangun. Dan untuk ranjangmu sepertinya tidak ada karena tuan besar tidak mengizinkan ada ranjang untuk kamarmu " lagi, Kyungsoo dibuat terkejut.

"Ta..tapi kenapa? Lalu aku harus tidur dimana?" tanyanya dengan mata membola "Entahlah mungkin kau akan tidur bersama tuan besar" Kyungsoo menggeleng lagi "Ku mohon ajhuma pinjami aku kasur lipat saja" mohon Kyungsoo dengan mata yang berkaca-kaca sarat akan putus asa.

"Huppfff.. baiklah, tapi jangan sampai tuan besar tahu akan hal ini" Kyungsoo mengangguk mantap.

.

.

"Puas dengan apa yang kau lakukan tuan besar?" tanya seorang yeoja paruh baya yang kini tengah menatap lurus pada namja yang tak lain adalah tuannya sendiri.

"Maksud ajhuma apa?" sang yeoja paruh baya mendelik.

"Gadis itu..Kyungsoo" merasa mengerti sang namja hanya tersenyum singkat "Well, memangnya apa yang sudah aku lakukan? Dia budakku ajhuma dan aku bebas melakukan apapun padanya" ucapnya dengan santai.

"Ya, dia memang budakmu terlebih dari itu dia istrimu. Apa kau tega menyebut istrimu budak eoh? Kau memperkosanya Jongin kau tahu apa yang kau perbuat? Mengacak-ngacak seorang gadis yang demi tuhan dia masih lugu. Oh jangan lupakan ia bukan gadis lagi sekarang karena seorang tuan besar telah merenggut paksa kegadisannya" jelas sang Leeteuk dengan sedikit ngotot.

"Apapun yang aku perbuat semua terserah padaku ajhuma" ucapnya dengan penekanan di setiap kata.

"Ya aku tahu itu Jongin, tapi kau harus tahu ia sangat trauma dengan apa yang kau lakukan. Kau tak pernah seperti ini sebelumnya, kau belum pernah jatuh cinta dengan seorang yeoja dan terlebih lagi kau belum pernah melakukan hubungan ranjang dengan seorang wanita dan sekarang?...

sekarang kau melakukannya dan dengan seorang gadis?" Jongin hanya menyeringai tipis. Ajhuma dihadapannya ini kalau sudah marah atau khawatir pasti hanya harus didengar terlebih dahulu. Itulah yang Jongin hafal dari pribadi yang selalu ia hormati ini, walaupun statusnya hanya kepala pelayan, dan jangan lupa ia yang mengizinkan sang ajhuma untuk memanggil namanya jika sedang berdua seperti saat ini.

"Kau melakukannya tanpa cinta hanya nafsu lelakimu saja yang kau gunakan, dimana otakmu nak? Ck sungguh kau keterlaluan sekarang Jongin" ucapnya final.

"Aku memang tidak mencintainya tapi melihanya meronta seperti kemarin membuatku tertarik untuk mengerjainya. Dan, well sepertinya efek bercinta itu sangat besar ajhuma, tubuhnya bahkan terasa sampai sekarang dan kau tahu sepertinya aku mengnginkannya lagi..dan lagi.." ucapnya terlalu jujur.

"Jongin, hubungan seperti itu akan membuatmu kecanduan, lebih baik hentikan jika kau hanya menyakitinya. Jika kau tak mendengarku kusumpahi kau jatuh cinta padanya" Jongin terkekeh.

"Aku lelaki normal, aku belum merasakan cinta tapi segala hal memungkinkan aku untuk melepas birahi ajhuma, jadi kurasa jika tidak dilampiaskan sepertinya ini akan menyiksa. Tenang saja dia budakku aku yang pantas berbuat apapun padanya oke! Dan satu lagi, jika ajhuma ingin aku melakukannya dengan pelacur diluar sana dan ajhuma-ajhuma yag ada di kasino aku akan dengan senang hati melakukannya tanpa Kyungsoo" ancamnya.

"Andwae!" Leeteuk memekik, ia takut jika tuan yang sudah ia anggap keluarga sendiri dan juga selalu baik dan hormat padanya ini menjadi hancur, tapi disisi lain ia tak mau mengorbankan Kyungsoo.

"Hidup ini harus memiih ajhuma. Kau memintaku untuk menikahinya dan aku menurut" ucapnya lagi memprovokasi "Itu karena aku tahu niat jelekmu yang ingin mencoba bermain diranjang dengan seorang wanita" belanya "Tapi aku tak melakukannya" Benar, Jongin memang tak melakukan niat nistanya itu.

Sebenarnya Leeteuk tahu, Jongin tak akan melakukannya namun Jongin telah melepas birahinya satu kali pada Kyungsoo maka ia khawatir Jongin akan tersiksa kedepannya.

"Terserah kau tuan besar, aku sudah memperingatkanmu" ucapnya pasrah, 'Mianhae Kyung'-batinnya merasa bersalah namun ia taka da daya sedikitpun, inilah si keras kepala Jongin yang jika ia tetap mempertahankan keinginannya maka tak akan ada yang bisa melawan.

Jongin tersenyum puas, dan segera melenggang keluar ruang kerjanya meninggalkan Leeteuk yang masih terdiam hingga…

"Kyungsoo kemari kau" terdengar Jongin memanggil Kyungsoo yang kebetulan lewat di depan kamarnya 'Oh tidak ini pasti akan lama'-batin Ny. Park.

.

.

"Ughh..ssshhh" lagi Kyungsoo mendesis dan melenguh. "Sakitkah?" tanya Leeteuk dan Kyungsoo hanya mengangguk pasrah dengan pandangan kosong menatapi langit kamar tuan besarnya, ia harus mengangkang seperti kemarin dan Leeteuk harus mengoleskan obat pada bagian tubuhnya "Semalam ia pasti mengasarimu habis-habisan" Kyungsoo mengangguk lagi matanya menatap lurus kearah langit-langit kamar. Sementara Leeteuk yang melihatnya hanya terdiam dalam rasa prihatinnya melihat yeoja dihadapannya ini masih meninggalkan jejak air mata yang mongering di pipi.

Walaupun tak dapat mendengar apa yang terjadi semalam, Leeteuk tahu Kyungsoo pasti terus menangis karena perbuatan Jongin padanya.

"Dia mencengkram tangan dan rahangmu juga, Kyung" ucapnya ketika melihat lebam di lengan dan rahang Kyungsoo. "Tuan besar mencengkramnya karena aku menolak saat ia ingin menciumku" jawabnya sarat akan putus asa "Lalu mencengkeram lenganku kuat-kuat karena aku terus berontak" Kyungsoo menolehkan pandangannya pada Leeteuk "Ajhuma, aku tidak bisa berjalan" ucapnya pelan namun dapat terdengar "Iya aku tahu, tapi itu akan hilang mungkin 2 atau 3 hari" Kyungsoo hanya terdiam.

"Apa aku harus tidur disini?" tanyanya "Ya, untuk sementara kau tidurlah disini karena kau dengar sendiri tuan besar tidak akan ada dirumah selama 3 hari ini dan dia memintaku agar kau istirahat dulu jika kau tak bisa berjalan" Kyungsoo mengerut keningnya bingung 'Kenapa tuannya ini jadi sangat baik padanya padahal semalam ia begitu kasar' begitulah pikir Kyungsoo.

"Sudahlah, lagi pula ini perintah dan tidak boleh ada yang membantah" Kyungsoo mengangguk pasrah. Hidup dengan Kim Jongin membuatnya harus pasrah apapun yang terjadi pada dirinya.

"Baiklah sepertinya selama 3 hari aku akan merawatmu dank au akan menjadi majikanku" Kyungsoo mengalihkan pandangannya ke bawah sungguh ia tidak enak dengan ucapan Leeteuk "Ajhuma jangan berkata seperti itu, bagaimana jika kau merawatku seperti putrimu saja?" tawar Kyungsoo.

Leeteuk terperangah sudah sekian lama ia merindukan apa arti anak dalam hidupnya. "Eum..baiklah sayang" ucapnya dengan nada yang tenang namun sarat akan bahagia "Terimakasih ajhuma" ucap Kyungsoo.

.

.

.

Satu minggu berlalu, Jongin sudah kembali dari luar kota empat hari yang lalu dan Kyungsoo sudah bisa berjalan dengan normal sekarang karena Jongin tidak atau lebih tepatnya belum menyentuhnya lagi. Jadi sudah terhitung 8 hari Kyungsoo tinggal dirumah Jongin.

PRANG!

"YA! KIM SEHUN MAKAN YANG BENAR!" suara yang sarat akan amarah itu terdengar dari arah ruang makan. Terlihat Jongin dengan nafas naik turun sedang memarahi seorang anak kecil yang kira-kira berusia 2,5 tahunan.

Namun sang anak tidak merespon sedikitpun, ia hanya terdiam sambil memandag lurus objek di depannya. "Dengar, Sehun sudah besar jadi jangan manja seperti ini apa lagi sampai memukul alat makan" Jongin masih dengan nada ngototnya mencoba memberi pengertian pada anak lelaki yang tadi memukul alat makan ketika salah satu maid akan menyuapinya.

Kyungsoo masih bingung dengan keadaan yang sedang terjadi hingga ia melihat sang bocah meronta ingin di turunkan dan kemudian ia bocah itu berlari menuju tangga, sepertinya Sehun pergi ke kamar.

"YA! SEHUN!" teriak Jongin namun sang bocah menghiraukannya. Setelah Jongin pergi, Kyungsoo memutuskan untuk mengikuti salah satu maid yang sepertinya menyusul Sehun.

.

.

"Tuan muda, ayo kita makan lagi ya!" sang maid mencoba membujuk namun Sehun, anak itu tetap diam tanpa reaksi namun bisa dilihat matanya sarat akan kesedihan. Kyungsoo iba, sungguh hati kecilnya sakit melihat Sehun yang mengalami kesepian diusia yang sangatlah kecil.

PRAK!

Sehun tiba-tiba melempar robot mainannya hingga hancur sang maid hanya bisa diam, sepertinya bingung bagaimana membujuk anak ini. Sehun berlari mengambil krayon dan buku gambarnya lalu mengacuhkan sang maid.

Sang maid hanya bisa menghela nafas dan berjalan keluar, namun belum mencapai pintu ia sudah dikejutkan oleh seseorang "Kyungsoo" panggilnya dan Kyungsoo hanya tersenyum canggung karena ketahuan mengintip.

"KAu melihatnya?" Kyungsoo mengangguk ragu "Tidak apa-apa, tuan muda memang selalu begitu" Kyungsoo mengernyit bingung "Yang di dalam tadi adalah tuan muda Sehun, ia putra tuan besar" mata Kyungsoo terbelalak kaget 'Jongin? punya anak?' ia sungguh tak menyangka, bagaimana Sehun bisa hidup bersama Jongin.

"Tuan muda sudah begitu semenjak tuan besar lebih sibuk mengurus perusahaannya, tuan besar banyak melanggar janji-janjinya pada tuan muda yang akhirnya tuan besar sering marah-marah belakangan ini karena tuan muda selalu mencari perhatian dengan cara apapun tapi nihil, tuan besar masih terlalu sibuk dengan dunianya sehingga ya, seperti yang kau lihat. Sehun seperti orang autis yang hanya bisa diam, menangis dan mengamuk tanpa suara padahal ia anak yang cerdas diusianya yng ke 2 kemarin Sehun sudah bisa berbicara lancar dan pandai berhitung dan membaca suku kata namun setelah kejadian itu ia seperti ini. Selalu menonton tv dan akhirnya begini" Kyungsoo mulai faham akan keadaan Sehun. Ternyata disini bukan hanya dirinya yang menderita tapi ada yang lebih menderita yaitu anak itu..

Kim Sehun.

'Sebenarnya siapa Kim Jongin? kenapa kau begitu misterius tuan?'-pikirnya

TBC/END?