========== Chapter 1 ==========

Naruto POV

Perkenalkan namaku Naruto Uzumaki. Aku adalah anak dari Minato Namikaze dan Kushina Uzumaki. Aku tinggal di negara inggris. Otou-san adalah Seorang exorcist yang hebat, namun dia meniggal saat bertugas dan pada saat itu umurku masih 4 tahun. Dan Okaa-san selalu menceritakan tentang otou-san padaku bahwa tou-san itu adalah orang yang sangat baik dan selalu menyayangi keluarganya. Okaa-san adalah seorang wanita karier yang memiliki bisnis butik yang terletak di kota london dan bisnisnya itu sukses. Okaa-san juga memiliki cabang butiknya di jepang, lebih tepatnya di kota kuoh.

Kota kuoh adalah kota dimana Ojii-san dan Obaa-san tinggal. Ojii-san ku bernama Jiraiya dan dia adalah seorang penulis novel hentai terkenal. Obaa-san ku bernama Tsunade Senju dan dia adalah seorang guru di salah satu sekolah sma di kota kuoh itu. Dan mereka bukanlah orang tua asli kaa-sanku, tapi mereka adalah orang tua angkat kaa-sanku dan sudah menganggap kaa-san seperti anaknya sendiri.

Saat ini umurku masih 8 tahun dan aku sekarang juga sudah kelas 3 Elementary School. Setiap pulang sekolah, aku selalu berlatih menggunakan Bokken(Pedang kayu dalam beladiri aikido) di halaman belakang rumahku. Dimana bokken itu adalah peninggalan otou-san ku, karena sebelum otou-san pergi dia memberikan bokkennya padaku. bokken yang otou-san berikan itu sangat berbeda dengan bokken lainnya, karena bokken itu berat seperti terdapat sebuah besi didalamnya. Tapi aku tidak mempermasalahkannya karena itu adalah barang berharga yang tou-san berikan padaku. Aku memang sengaja meminta okaa-san untuk menyediakanku tempat untuk berlatih pedang. Dan dia pun menyetujuinya karena dia tau bahwa aku memiliki cita-cita untuk menjadi exorcist yang hebat seperti otou-san ku. Aku berlatih pedang sambil menunggu okaa-san pulang dari kerjanya.

Saat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, aku menghentikan latihanku dan langsung masuk ke dalam rumah. Aku langsung menuju kekamarku untuk mandi. Setelah 15 menit mandi, aku pun keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil baju dan langsung memakainya. Aku pun pergi ke ruang tamu untuk menunggu okaa-san pulang karena dia pulang pada jam 17.30 menit.

"Tadaima" ucap suara yang aku tahu itu adalah okaa-san.

"Okaeri" balasku dan aku langsung berlari ke okaa-san dan memeluknya.

"Naru-chan sudah, ayo lebih baik kita masuk. Dan kau tunggu terlebih dahulu ya karena okaa-san akan mandi terlebih dahulu. Setelah itu baru kaa-san akan memasak makan malam untuk kita" ucap okaa-san.

"Baik kaa-san" balasku. Aku pun menunggu okaa-san selama satu jam.

"Naru-chan... okaa-san sudah selesai masaknya dan juga sudah aku masakkan makanan favoritmu" panggil okaa-san dari arah ruang makan.

"Iya tunggu sebentar kaa-san, naru akan segera kesitu" balasku dan akupun langsung pergi ke ruang makan. Setelah itu aku duduk dan saling berhadapan dengan okaa-san.

"Naru-chan kau tau kan apa yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum makan?" tanya okaa-sanku padaku.

"Ya naru tau kaa-san, kita harus berdoa terlebih dahulu" ucapku pada okaa-san dan akupun langsung berdoa. Aku langsung makan makanan favoritku yaitu ramen. Dan akupun menyelesaikan makanku bersama okaa-san.

"Nah naru-chan, kaa-san akan ke kamar dan tidur terlebih dahulu, karena aku sangat lelah sekarang, Oyasumi naru-chan" ucap okaa-sanku.

"Baiklah kaa-san, oyasumi" ucapku dan okaa-sanpun langsung menuju kekamarnya, sementara aku langsung pergi ke halaman belakang. Aku duduk di pinggiran rumah sambil menatap langit yang saat ini cerah.

'Ya tuhan, berikanlah aku kekuatan agar aku bisa melindungi okaa-san ku, melindungi orang-orang yang aku sayangi dan juga orang-orang yang berharga bagiku. Aku juga ingin melindungi teman-temanku serta semua orang-orang yang membutuhkan pertolonganku. Dan berilah perlindungan terhadap keluarga kecilku ini, mulai dari ojii-san, obaa-san, okaa-san dan aku. Aku berharap Engkau memberiku kekuatan agar aku bisa melindungi semua manusia di dunia ini. Dan berikanlah otou-san tempat yang baik disisi-Mu' aku pun berdoa agar aku diberikan kekuatan yang bisa melindungi semua orang.

Setelah aku menyelesaikan doaku itu, aku merasakan tubuhku seperti terbakar oleh api yang sangat panas sekali. Namun aku terus berusaha untuk menenangkan diri agar aku bisa menahan panas ini. Saat aku sudah hampir mencapai batasku untuk menahan panas ini, aku pun dapat merasakan bahwa tubuhku telah kembali ke keadaan semula. Aku pun langsung saja masuk kerumah dan pergi ke kamarku untuk tidur.


Keesokan harinya.

Saat ini aku berjalan pulang dan hari sudah hampir malam. Aku tadi setelah pulang sekolah masih mengikuti klub kendo dan juga masih pergi kerumah temanku. Akupun terus berjalan. Namun pada saat di jalanan yang sudah sepi, aku di cegat oleh mahluk raksasa.

"Aku dapat merasakan sepertinya kau sangat enak untuk menjadi makanan malamku" ucap mahluk raksasa itu, sementara aku agak berjalan mundur karena ketakutan. Namun aku yang merasa takut itu kembali mengingat-ingat pesan terakhir dari otou-san ku waktu aku masih berumur 4 tahun sebelum tou-san pergi menjalankan tugasnya dan meninggal pada saat bertugas juga.

'Nah naruto, tou-san punya pesan yang sangat penting dan kau harus mengingatnya. Jika kau mengalami kesulitan dalam menghadapi mahluk yang akan mencelakai dirimu, maka kau jangan lupa berdoa kepada Tuhan, mintalah kekuatan dan juga perlindungan agar kau dapat menghadapi mahluk itu dan juga dapat menjaga dirimu sendiri.' itulah kata-kata tou-san sebelum meninggalkanku. Lalu aku pun berdoa.

'Ya tuhan, berikanlah aku kekuatan dan juga perlindunganmu' doaku dalam hati. Setelah selesai berdoa, lalu aku mendengar suara yang muncul di pikiranku.

'Naruto, apa kau membutuhkan kekuatan?' tanya suara itu yang muncul dalam pikiranku.

'Ya aku membutuhkan kekuatan agar aku bisa melindungi diriku sendiri' balasku pada suara itu.

'Baiklah aku akan meminjamkan kekuatanku padamu, kekuatan ini bernama Holy Fire dan kau juga bisa membentuk Holy Fire itu ke bentuk yang kau inginkan. Sekarang kau berkonsentrasilah agar kau dapat menggunakan kekuatan ini' Setelah itu aku pun langsung berkonsentrasi dan menggunakan Holy Fire itu menjadi sebuah pedang api yang panas, tetapi aku dapat menggunakannya.

"HOLY FIRE SWORD" ucapku.

"Kau pikir, kau bisa mengalahkanku hanya menggunakan pedang itu. Jangan harap kau bisa melukaiku" ucap mahluk raksasa itu.

"Walaupun aku tidak bisa mengalahkanmu, tapi aku akan terus mencoba untuk mengalahkanmu" ucapku lalu aku berlari ke mahluk itu. Namun ada yang aneh saat aku berlari, aku merasakan kekuatan yang membuatku dapat berlari sangat cepat hingga tidak dapat terlihat oleh mata manusia biasa. Aku langsung saja memotong kaki kirinya [CRASHHH] dan aku pun langsung berlari dengan cepat lagi dan kembali ke tempat awalku berdiri.

"Grrrr,,, kau membuatku marah, akan aku bunuh kau mahluk kecil" ucap mahluk itu sambil menembakkan laser ke arahku.

[BLARRR]

Aku terus berusaha menghindari serangan lasernya itu sambil berlari ke samping kanan mahluk itu dan dengan sekali ayunan pedang apiku itu, kaki kanan mahluk itu langsung saja terpotong.

[CRASHH]

Aku pun tidak menyianyiakan keadaan seperti ini. Aku terus saja menyerangnya. Mulai menyayat dari tangan, perut, dan kepalanya. Saat aku menusukkan pedangku di bagian dada kirinya, beberapa detik kemudian tubuh mahluk itu melebur menjadi partikel-partikel kecil lalu menghilang.

"Akhirnya aku bisa mengalahkannya. Terimakasih Tuhan karena sudah memberikanku pertolongan" ucapku dan sambil berkonsentrasi untuk menghilangkan Holy Fire Sword ku itu. Aku langsung saja meneruskan perjalanan pulang.

"Tadaima" ucapku.

"Okaeri dan kenapa kau baru pulang hingga malam begini?" balas okaa-san dengan nada tinggi.

"Go-gomen kaa-san, ta-tadi naru ma-masih ke rumah te-temanku" balasku dengan nada ke takutan.

"Baiklah kaa-san akan memaafkanmu, tapi aku akan menghukummu dengan tidak ada ramen selama seminggu" balas kaasan dan kata-kata terakhirnya itu membuatku seperti ingin mati saja.

"Ta-tapi kaa-san" ucapku memastikan.

"Tidak ada tapi-tapian, jika kau mencoba mengelak lagi, maka aku akan menambahkan hukumanmu itu. Apa kau mengerti?" balas kaa-sanku yang masih dengan nada marahnya itu.

"Ba-baiklah kaa-san, naru mengerti" aku pun langsung saja menuju kekamarku.

Aku pun mandi dan berganti pakaian. Setelah itu aku kembali makan malam seperti malam-malam sebelumnya, namun ada yang beda dengan malam ini karena malam ini tidak ada ramen lagi. Aku pun mengikuti semua yang kaa-san perintahkan untuk memakan makanan yang tidak aku mau itu seperti sayuran dan yang lainnya. Tapi dari pada aku mengelak, pasti kaa-san akan menambahkan hukumannya padaku. Aku pun segera kembali ke kamarku. saat aku sudah sampai dikamarku. Aku kembali mengingat kejadian tadi dan juga aku penasaran dengan suara yang telah memberikanku kekuatan itu.

"Apa kau mendengarku. Jika kau mendengarku, segeralah jawab" ucapku.

"Ya aku mendengarmu" ucap suara itu.

"Aku berterimakasih tentang kejadian tadi, tapi bisakah kau menunjukkan wujudmu, aku ingin mengetahui siapa dirimu" ucapku lagi.

"Aku tidak bisa menunjukkan wujudku karena aku sekarang berada didalam tubuhmu" ucap suara itu lagi dan apa maksudnya berada di dalam tubuhku.

"Apa maksudmu, kau berada di dalam tubuhku?" tanyaku memastikan, karena aku masih penasaran.

"Bisa dibilang aku ini disegel ketubuhmu" kata suara itu.

"Disegel ke tubuhku, apa aku bisa menemui mu?" tanyaku karena aku ingin bertemu dengan mahluk yang katanya disegel ke tubuhku itu.

"Kau bisa saja menemuiku kapanpun kau mau" ucap mahluk itu.

"Lalu bagaimana aku bisa menemuimu?" tanyaku untuk mengetahui cara menemuinya.

"Mudah saja, kau duduklah dengan tenang dan pejamkan matamu lalu berkonsentrasilah, aku akan menarikmu kesini" balasnya, akupun mengikuti instruksinya. Aku duduk seperti orang bermeditasi, lalu memejamkan mataku dan berkonsentrasi. Beberapa detik kemudian, ada sesuatu seperti menarik kesadaranku.

MINDSCAPE NARUTO

"Sekarang bukalah matamu" ucap suara itu.

Aku langsung membuka mataku dan yang aku lihat hanyalah sebuah tempat yang dipenuhi oleh padang rumput yang sangat sejuk. Aku mencoba mengedarkan pandanganku ke segala arah, tepat saat aku mengedarkannya ke belakangku, aku dapat melihat seekor rubah raksasa yang berwarna kuning keemasan dan juga bercahaya di setiap bulu-bulunya dan juga rubah itu memiliki ekor berjumlah 9. Akupun mendekan ke rubah itu.

"Apakah kau yang telah menolongku waktu itu? Dan dimana aku sekarang ini?" tanyaku.

"Ya aku yang telah menolongmu dan perkenalkan namaku Kurama, Firefox Tailed Beast. Sebenarnya aku disegel ditubuhmu itu sudah lama sekali semenjak kau masih didalam kandungan. Namun selama itu juga aku masih tertidur dan baru terbangun kemarin saat kau berdoa agar kau diberikan kekuatan dan saat itu juga aku melakukan sesuatu agar tubuhku dan tubuhmu bisa menyatu, dan aku bisa mengalirkan dan memberikan kekuatanku padamu naruto. Dan tempat ini bisa dibilang alam bawah sadarmu naruto" ucap rubah yang bernama kurama itu.

"Emm kurama, apakah kemarin saat aku merasakan panas di seluruh tubuhku itu adalah kau yang melakukannya?" tanyaku.

"Ya pada saat itu aku melakukan sesuatu yang sudah aku katakan tadi naruto. Jadi sekarang kau bisa menggunakan kekuatanku ini. Dan mulai besok kau harus berlatih untuk menggunakan kekuatanku ini naruto dan juga kau harus berusaha untuk mengendalikannya agar kau tidak lepas kendali" ucap kurama.

"Baiklah kurama, lalu bagaimana caranya aku kembali kedunia nyata?" tanyaku karena aku belum mengetahuinya sama sekali.

"Kau tinggal memejamkan matamu dan berkonsentrasilah" balas kurama.

"Baiklah" akupun langsung memejamkan mataku dan berkonsentrasi.

END MINDSCAPE NARUTO

Beberapa detik berikutnya aku langsung kembali ke dunia nyata. Akupun langsung tidur karena hari sudah mulai larut malam.


Keesokan harinya

Aku saat ini sudah berada di halaman belakang rumahku karena saat aku sudah pulang sekolah, aku langsung saja mengganti pakaian dan pergi ke halaman belakang untuk berlatih.

"Ne kurama, sekarang apa yang harus aku lakukan terlebih dahulu" tanyaku.

"Sebaiknya kau membuat kekkai terlebih dahulu naruto" balas kurama.

"Kekkai?" tanyaku karena aku masih belum mengerti.

"Ya kekkai. Kekkai adalah sebuah penghalang agar apa yang kau lakukan disini itu tidak dapat terlihat dari dunia luar." balas kurama.

"Lalu bagaimana cara membuatnya?" akupun menanyakan caranya. Sesudah itu kurama langsung memberi tahuku cara membuat kekkai dan juga membantuku untuk membuat kekkai.

"Lalu sesudah ini apa yang harus aku lakukan?" tanyaku lagi.

"Sekarang kau berlatihlah untuk meningkatkan kekuatan fisikmu dengan cara push-up, sit-up, back-up, dan yang lainnya. Kau harus bisa menarjetkan jumlah yang harus kau tempuh seperti 300x push-up dan yang lainnya. Jika kau lakukan itu setiap hari, maka kau akan dengan mudah mengontrol kekuatanku dan menggunakannya. Dan dengan itu kau bisa memasuki mode Balance Breaker" ucap kurama.

"Balance Breaker?" tanyaku karena tidak mengerti.

"Ya Balance Breaker. Balance Breaker adalah mode terlarang bagi setiap pengguna Sacred Gear" balas kurama lagi.

"Sacred Gear?" tanyaku lagi karena kurama memberiku istilah yang tidak aku mengerti.

"Sacred Gear adalah hadiah yang diberikan oleh Kami-sama kepada manusia agar manusia itu dapat menjaga diri dari gangguan mahluk supranatural seperti yang menyerangmu kemarin itu" balas kurama.

"Jadi bisa dibilang aku memiliki sacred gear?" tanyaku lagi.

"Ya bisa dibilang begitu, tapi berbeda dengan sacred gear lainnya. Karena sacred gear yang dimiliki oleh manusia lainnya itu berbentuk benda dan kadang dibenda itu juga tersegel mahluk lainnya. Tapi berbeda denganku karena aku disegel langsung ke tubuhmu. Bisa dibilang bahwa sacred gearmu itu adalah dirimu sendiri" ucap kurama menjelaskan.

"Jadi begitu ya, baiklah aku akan berlatih mulai sekarang kurama" ucapku sambil bersemangat.

"Kau harus ingat naruto, bahwa mode Balance Breaker ku ini berbeda dari yang lain" ucap kurama.

"Berbeda?" ucap naruto.

"Berbedanya, bahwa mode Balance Breaker ku ini memiliki tingkatan dan tingkatan yang harus kau capai adalah 9 tingkatan" balas kurama.

"9 tingkatan? lalu bagaimana caranya aku mencapai ke tingkat 9 itu kurama?" tanyaku lagi.

"Ya 9 tingkatan dan setiap tingkatan itu ditunjukkan oleh jumlah ekor yang dikeluarkan mulai dari ekor satu sampai ke ekor sembilan saat kau berada di mode Belance Breaker. Dan untuk mencapai ketingkatan yang lebih tinggi, kau harus mempunyai kontrol yang bagus agar kau tidak kehilangan kendali saat masuk ketingkatan itu yang lebih tinggi itu" jelas kurama lagi.

"Lalu bagaimana caranya aku memiliki kontrol yang bagus kurama?" tanyaku.

"Mudah saja, kau harus melatih konsenstrasimu. Kau harus berkonsentrasi dalam kondisi apapun dan juga kau harus bisa mengendalikan emosimu itu agar kau tidak merusak konsentrasimu. Apa kau mengerti naruto?" jelas kurama sambil bertanya.

"Ya aku mengerti. Mulai saat ini aku akan giat berlatih kurama agar aku menjadi orang hebat seperti otou-sanku dan juga mampu melindungi orang-orang yang berharga bagiku dan juga yang aku sayangi" balasku lagi. Lalu aku mulai berlatih.


Satu Bulan Kemudian

Sudah satu bulan aku melatih fisikku beserta penggunaan Holy Fire dalam membentuk seperti pedang, panah, dan juga bola yang dapat meledak. Bola yang aku buat itu bukan bola biasa tapi, Holy Fire yang berbentuk bola dan berputar dengan sangat cepat dimana tidak diketahui arah putaran dari bola api itu yang aku beri nama Holy Fire Rasengan dan juga memiliki daya ledak yang besar namun aku masih belum menguasainya, tapi aku terus berusaha agar aku bisa menguasai Holy Fire Rasengan itu.

"Nah naruto. Karena kau sudah satu bulan ini melatih kekuatan fisikmu itu dan sudah memiliki kemajuan yang tinggi beserta dengan penggunaan Holy Fire itu maka sekarang kau sudah bisa memasuki mode Balance Breaker dan kau juga harus tau bahwa dalam mode Balance Breaker ku ini penggunaannya tidak dibatasi oleh waktu dan juga kau dapat menggunakannya kapanpun kau mau. Itulah bedanya mode Balance Breakerku dengan Balance Breaker milik orang lain. Dan yang perlu di perhatikan dalam mode Balance Breakerku ini hanyalah kontrol yang bagus dan mulai sekarang kau harus melatih konsentrasimu beserta pengendalian emosimu. Apa kau mengerti naruto?" ucap kurama.

"Ya aku mengerti kurama. Tapi jika aku sudah menguasai hingga ke tingkat 9, apakah ada lagi tingkatan yang bisa aku capai?" tanyaku.

"Ada naruto, dimana itu adalah mode yang sangat terlarang dan nama modenya adalah Juggernaut Drive. Tapi untuk memasuki mode itu kau harus memiliki kontrol yang sangat bagus dan juga pengendalian emosimu. Karena mode ini adalah mode yang sulit untuk dicapai. Nah untuk penjelasan selanjutnya akan aku jelaskan saat kau sudah dapat mengendalikan balance breaker mu itu sampai tingkat ke 9." penjelasan kurama.

"Baiklah, tapi bagaimana caranya aku memasuki mode balance breaker" tanyaku lagi yang jujur saja aku tidak tau untuk memasuki mode itu.

"Kau hanya perlu berkonsentrasi lalu ucapkan BALANCE BREAKER" balas kurama.

"Baiklah kalau begitu" lalu aku langsung berkonsentrasi. Setelah dirasa cukup, aku langsung mengatakan "BALANCE! BREAKER!".

[FIREFOX TAILED BEAST! BALANCE! BREAKER]

Setelah aku mendengar suara itu, tiba-tiba tubuhku pun bersinar terang berwarna kuning keemasan. Setelah sinar itu meredup, aku pun sekarang sudah menggunakan sebuah armor dimana kepalaku sekarang seperti topeng kepala rubah. Armor yang aku gunakan ini bersinar sedikit seperti warna tubuh kurama, dan terdapat seperti berlian besar berwarna merah seperti warna mata kurama di dadaku, kedua pundakku, kedua siku tanganku, kedua punggung tanganku dan dikedua lututku. Dan juga 2 ekor bercahaya yang melambai-lambai. Dan aku dapat merasakan kekuatan yang besar. Walaupun masih tingkat 2 tapi itu sudah membuatku senang.

"Naruto, kau harus berlatih lebih keras lagi akar kau dapat menggunakan balance breaker tingkat 9" ucap kurama.

"Baiklah kurama, aku akan berlatih dengan giat dan juga agar aku bisa memasuki mode Juggernaut Drive" balasku sambil bersemangat, karena aku ingin tahu mode Juggernaut drive itu seperti apa.

Aku pun terus berlatih setiap harinya namun tidak pada saat hari libur karena ada okaa-sanku dirumah, jadi saat hari libur aku hanya menemani okaa-san. Selain aku berlatih untuk memiliki kontrol yang bagus serta pengendalian emosiku, aku juga berlatih dalam mengendalikan Holy Fire Rasenganku itu. Aku juga terus melatih fisikku juga agar staminaku terus bertambah.


Tiga Tahun Kemudian

MINDSCAPE NARUTO

Aku sudah tiga tahun berlatih. Dan aku juga sudah bisa memasuki mode Balance Breaker tingkat 9 dimana tingkat itu adalah tingkat terakhir dari balance breakerku. Saat ini aku akan meminta kurama untuk mempelajari cara masuk ke mode Juggernaut Drive. Dan sekarang aku sedang tidur-tiduran di atas kepala kurama.

"Ne kurama, sekarang aku kan sudah dapat menguasai Balance Breaker tingkat sembilan, jadi bolehkah aku sekarang mempelajari Juggernaut Drive?" tanyaku pada kurama.

"Kau boleh saja mempelajarinya naruto, tapi untuk masuk ke mode Juggernaut Drive itu membutuhkan mantra naruto" ucap kurama.

"Sebuah mantra? apa kau tau mantra itu?" tanyaku.

"Ya sebuah mantra. Dan aku tidak mengetahui mantra itu. Mantra itu hanya kau yang tahu naruto" ucap kurama.

"Hanya aku?" aku memastikan.

"Ya hanya kau yang mengetahuinya, dan kau harus tahu bahwa mode Juggernaut Drive itu sangat berbahaya. Jika kau lepas kendali saat memasuki mode itu, maka bisa jadi tubuhmu itu akan hancur. Kau harus bisa meningkatkan kontrolmu agar kau itu tidak hilang kendali saat menggunakan mode Juggernaut Drive" balas kurama lagi.

"Aku akan terus berlatih kurama. Tapi aku tidak mengetahui mantra itu!" ucapku lagi karena jujur aku tidak mengetahui mantra itu.

"Kau akan mengetahuinya jika sudah waktunya naruto. Oh ya naruto aku sampai lupa, kau bisa menggunakan EVOLUTION saat kau berada di mode BALANCE BREAKER" ucap kurama lagi.

"EVOLUTION? maksudmu bagaimana?" tanyaku.

"Dengan EVOLUTION, kau bisa mengontrol tingkatanmu. Jadi saat kau memasuki mode Balance Breaker, kau harus menggunakan mode Balance Breaker One Tail terlebih dahulu. Nanti kau bisa menggunakan EVOLUTION untuk naik ketingkat yang kau inginkan. Misalnya dari One Tail ke Three Tail, dari Three Tail ke Six Tail, dari Six Tail ke Nine Tail. Kau juga bisa langsung EVOLUTION ke Nine Tail, tapi saranku sebaiknya kau gunakan EVOLUTION itu secara bertahap. Kau hanya gunakan EVOLUTION ke Nine Tail saat kau itu berada dalam bahaya saja. Apa kau mengerti naruto?" Jelas kurama padaku tentang EVOLUTION.

"Aku mengerti. Baiklah kalau begitu kurama, aku akan menemui kaa-san ku dulu karena aku akan meminta dia agar aku dimasukkan ke akademi exorcist" ucapku.

"Semoga berhasil naruto" balas kurama padaku. Aku pun langsung memejamkan mataku dan langsung berkonsentrasi untuk kembali ke dunia nyata.

END MINDSCAPE NARUTO

Aku pun keluar dari kamarku untuk mencari dimana kaa-san ku berada. Aku terus menyusuri jalan dan sudah mengecek disetiap ruangan namun kaa-san tidak ada disitu. Aku sekarang menuju ke halaman belakang mungkin saja kaa-san ku disana. Biasanya kasan akan mengajakku jalan-jalan ataupun hanya bersantai dihalaman belakang bersamaku saat hari libur. Aku pun sampai di halaman belakang. Aku dapat melihat kaa-san yang sedang duduk di pinggiran rumah. Aku pun mendekat ke kaa-sanku.

"Kaa-san" ucapku.

"Oh naru-chan, sini duduk sama kaa-san" balas kaa-sanku. Aku langsung duduk didekat kaa-sanku.

"Kaa-san! naru boleh tidak meminta sesuatu pada kaa-san?" tanyaku pada kaa-san.

"Kau mau minta apa pada kaa-san naru-chan?" tanya kaa-san ku.

"Naru hanya minta agar kaa-san memasukkan naru ke akademi exorcist" ucapku pada kaa-san.

"Tapi naru-chan, kau tahu kan kalau menjadi seorang exorcist itu akan selalu menemui bahaya" ucap kaa-san yang memberi tahuku bahwa menjadi exorcist itu akan selalu menemui bahaya, tapi aku sudah siap dalam hal itu.

"Naru tahu akan hal itu kaa-san. Tapi naru ingin menjadi exorcist hebat seperti tou-san. Kaa-san tahu kan cita-cita naru apa" ucapku pada kaa-san agar kaa-san memberiku ijin untuk masuk ke akademi exorcist.

"Apa kau sudah memikirkannya matang-matang?" tanya kaa-san.

"Aku sudah memikirkannya kaa-san, karena naru akan menjadi exorcist yang lebih hebat dari tou-san dan akan melindungi semua orang yang naru sayangi" balasku.

"Baiklah naru-chan, besok kaa-san akan daftarkan kamu di akademi exorcist" balas kaa-san dan aku langsung saja memeluk kaa-san ku.

"Arigatou kaa-san" ucapku sambil memeluk kaa-san.

"Sama-sama naru-chan" balas kaa-san.

Keesokan harinya kaa-san langsung mendaftarkanku di akademi exorcist. Saat test berlangsung, aku tidak pernah menunjukkan kekuatanku yang sebenarnya. Aku hanya menunjukkan kekuatanku dalam berpedang, dan hasilnya aku lulus. Aku saat ini sudah kembali pulang kerumah dan aku akan mulai masuk ke akademi mulai minggu depan.

"Ne naru-chan" panggil kaa-san padaku.

"Ya kaa-san" balasku.

"Kau kan masuk akademinya masih minggu depan, jadi apa kau mau ikut kaa-san ke jepang untuk mengunjungi jii-san dan baa-san?" tanya kaa-san.

"Benarkah itu kaa-san? asik berarti naru akan main lagi bersama baa-san dan jii-san" balasku.

"Ya itu benar. Kau kan tidak akan pulang selama 3 tahun berada di akademi. Jadi kita bersenang-senang terlebih dahulu bersama jii-san dan baa-san sebelum kau masuk ke akademi" ucap kaa-san.

"Kita akan berangkat kapan kesana kaa-san?" tanyaku.

"Kita akan berangkat jam 5 sore nanti, karena pesawat kejepang akan take off pada jam itu. Jadi naru-chan cepatlah siapkan semua barang-barang yang akan di bawa ke jepang. Kita akan ke bandara jam 4 nanti" jawab kaa-san.

"Baiklah kaa-san aku akan segera siap-siap" balasku. Seletah itu aku langsung pergi untuk menyiapkan semua barang yang akan aku bawa nanti. Aku juga tidak lupa membawa bokken atau pedang kayu ku itu. Aku baru mengetahui bahwa bokken yang diberikan tou-sanku itu sebenarnya bukan bokken biasa, tapi didalamnya terdapat pedang seperti pedang samurai yang tipis dan kuat. Dan pedang itu memancarkan aura suci yang kuat dan nama pedang itu adalah Ex-Destruction. Dan aku mengetahuinya kemarin sore.

FLASHBACK

Aku saat ini berjalan menuju ke kamarku karena tadi aku masih bersantai dengan kaa-san di halaman belakang. Aku pun masuk kekamarku dan menutup pintunya. Saat aku mengedarkan pandanganku ke arah jendela untuk melihat daerah luar dari jendela, tiba-tiba aku melihat bokken yang tou-sanku tinggalkan padaku dan aku menaruhnya di dinding sambil aku jadikan pajangan kamarku. Aku pun mendekati bokken itu.

"Sudah lama aku tidak menggunakan bokken ini saat latihan. Sebaiknya aku mulai berlatih dengan bokken ini" gumamku dan akupun langsung mengambil bokken itu dan membawanya ke halaman belakang.

'Ne kurama. Menurutmu bagaimana jika aku mengalirkan aura suci ku ke bokken ini. Apa bokken ini akan bertambah kuat atau malah akan memanjang?' tanyaku pada kurama melalui pikiran.

'Mungkin akan bertambah kuat naruto, atau mungkin bisa semakin tajam seperti pedang sesungguhnya' jawab kurama di pikiranku.

'Baiklah aku akan mencobanya' balasku, lalu aku mengalirkan aura suciku dan detik berikutnya aku dapat melihat sinar beberapa senti di atas gagang bokken itu. Setelah sinar itu mulai meredup, aku pun dapat melihat garis yang sepertinya memisahkan antara gagang dan sarung pedangnya itu. Aku pun memegang bokken itu dengan dua tangan. Tangan kananku memegang gagang bokken itu. Tangan kiriku memegang sarung pedang itu. Aku pun mencoba menariknya sedikit demi sedikit. Dan aku dapat merasakan bahwa bokken itu seperti bergeser antara pedang dan sarungnya. Saat aku menggeser sekitar 10 sentimenter. Aku dapat melihat dengan jelas bahwa bokken itu adalah pedang sungguhan dan juga terdapat seperti sebuah kertas yang menempel di besi pedang itu. Aku pun mengambilnya.

Surat Dari Tou-san

Naruto, saat kau membaca surat ini, kau pasti sudah bertambah kuat. Maaf aku tidak bisa menemanimu selama ini naruto. Tapi walaupun aku tidak menemanimu, aku tetap menyayangimu dan juga kaa-sanmu naruto. Maaf kalau aku hanya bisa memberimu ini saat kau ulang tahun dan sebelum aku pergi waktu itu.

Pedang ini adalah pedang buatanku sendiri naruto. Dimana aku membuat pedang ini dari sisa-sisa pecahan pedang suci Excalibur. Namun hanya beberapa saja yang aku ambil yaitu Excalibur Rapidly, Excalibur Destruction, Excalibur Ruler dan Excalibur Blessing. Dan aku menambahkan kekuatan Destruction yang sangat besar agar saat melawan musuh dapat memberi dampak yang sangat besar. Aku sudah melapisi gagang beserta sarungnya itu agar aura dari pedang ini tidak dapat dirasakan dan hanya seperti bokken biasanya. Aku memberi nama pedang ini Ex-Destruction karena memiliki kekuatan penghancur yang dasyat.

Aku berharap kau menjaga pedang ini naruto dan juga aku berharap kau bisa mewujudkan cita-cita tou-san yaitu mendamaikan dunia ini dari perang yang sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu naruto. Damaikanlah ketiga fraksi itu naruto diantaranya fraksi Malaikat, Malaikat Jatuh dan Iblis.

Aku harap kau dapat menemui temanku naruto. Dia memiliki cita-cita sama sepertiku. Aku ingin kau membantunya. Dia dari fraksi malaikat jatuh naruto. Dan dia sering berada di jepang. Lebih tepatnya di kota kuoh dimana jii-sanmu dan baa-sanmu tinggal. Dan dia juga sering berada di pinggir sungai saat malam hari naruto. Semoga dengan petunjuk yang sedikit ini kau dapat menemuinya.

Aku sangat menyayangimu dan juga kaa-sanmu naruto.

Selamat tinggal.

Minato Namikaze

Aku menangis saat aku membaca surat dari tou-sanku itu. Aku sangat ingin menemui tou-sanku kembali. Tapi mau bagaimana lagi karena tou-san sudah meninggal.

"Tou-san aku berjanji aku akan mendamaikan dunia ini. Suatu hari nanti aku juga akan menemui temanmu itu tou-san dan membantunya untuk mewujudkan cita-citamu dengannya tou-san." gumamku dan akupun langsung mengeluarkan pedang itu dari sarungnya. Saat itu juga aku merasakan aura suci yang kuat yang terpancar dari pedang itu. Akupun kembali menyarungkan pedang itu dan saat tertutup semua, pedang itupun kembali seperti bokken biasa yang tidak memancarkan aura apapun. Akupun segera masuk kerumah dan langsung ke kamarku untuk menaruh kembali pedang itu.

END FLASHBACK

"Naru-chan apa kau sudah mempersiapkan semuanya? Sebentar lagi kita harus segera berangkat" tanya kaa-sanku.

"Aku sudah mempersiapkannya kaa-san. Dan kaa-san bolehkah aku membawa bokken yang diberikan tou-san ini" pintakku pada kaa-san.

"Tapi naru-chan, untuk apa kau membawanya?" tanya kaa-san lagi.

"Aku hanya ingin menjaga bokken ini karena ini peninggalan terakhir tou-san yang diberikan padaku. Jadi bolehkan kaa-san" ucapku meminta persetujuan kaa-san.

"Baiklah naru-chan, cepat kau siapkan semua barangmu yang akan dibawa dan letakkan di ruang tamu" ucap kaa-sanku.

"Baik kaa-san" balasku dan akupun langsung membawa semua barang-barangku yang akan aku bawa. Tapi lain dengan bokkenku yang selalu aku pegang.

Setelah itu kami pun langsung berangkat menuju bandara dan terbang ke jepang dengan tujuan tokyo yang menempuh waktu kurang lebih sekitar 12 jam dan tiba di jepang jam 5 pagi hari, Selama diperjalanan aku tertidur sambil memegang bokkenku. Sesudah kami sampai di tokyo, kami menuju hotel dekat bandara untuk beristirahat walaupun hanya 3 jam. Sesudah kami check out dari hotel, kami langsung naik kereta dengan tujuan kota kuoh yang ditempuh dalam waktu selama 1 jam. Setelah sampai kami langsung naik taksi menuju rumah jii-san dan baa-san. Kami memang tidak memberi tahukan kedatangan kami pada jii-san dan baa-san. Setelah dipintu masuk aku aku langsung mengetok pintu.

END NARUTO POV

NORMAL POV

Tok Tok Tok

"Ya sebentar" ucap suara laki-laki dari dalam. Setelah dibukakan pintu, naruto langsung memeluk jiraiya.

"Jii-san aku datang" ucap naruto pada jiraiya yang masih memeluk jiraiya.

"Eh ternyata kau naruto. Dan kenapa kau tidak bilang kalau mau kesini kushina?" balas jiraiya sambil bertanya pada kushina.

"Maaf tou-san, bukannya aku tidak mau memberi tahumu. Tapi aku hanya ingin memberimu kejutan. Hehehee" ucap kushina.

"Baiklah sebaiknya kalian segera masuk. Dan naruto, baa-sanmu masih mengajar di sekolanya. Jadi dia akan pulang sore hari" ucap jiraiya memberi tahu naruto bahwa tsunade masih di sekolah.

"Nanti aku akan datang kesekolahnya jii-san untuk menjemput baa-san dan sambil jalan-jalan dikota ini. Tapi sekarang aku mau istirahat dulu jii-san, aku sangat lelah" balas naruto.

"Baiklah naruto, kau boleh langsung ke kamarmu. Biar jii-san yang bawa barang-barangmu" ucap jiraiya.

"Arigatou jii-san" balas naruto dan naruto langsung pergi ke kamarnya sambil membawa bokkennya yang dipegang di tangan kirinya seperti orang yang memegang pedang sungguhan.


Lima Jam Kemudian

"Jii-san, kaa-san. aku akan berangkat sekarang untuk menuju ke sekolah baa-san berada" ucap naruto meminta izin sambil memegang bokkennya.

"Apa kau yakin akan berangkat sendirian naruto dan kenapa kau membawa pedang kayumu itu" tanya jiraiya.

"Eh ini, aku hanya untuk jaga-jaga saja jika ada yang mencoba menyakitiku maka aku akan memukulnya" ucap naruto.

"Ya sudah naru-chan, tapi kau harus berhati-hati dijalan" ucap kushina.

"Baik kaa-san" ucap naruto dan naruto pun langsung pergi untuk menuju ke sekolah dimana baa-sannya mengajar.

Saat ini naruto berjalan menuju sekolah itu. Saat sampai di gerbang, naruto langsung masuk saja.

"Ne adik kecil, kenapa kau masuk ke dalam sekolah dan juga kenapa kau membawa pedang kayumu itu?" tanya seorang perempuan dari beberapa perempuan disitu.

"Maaf, aku kesini hanya ingin bertemu baa-san ku yang menjadi guru disini. Dan untuk pedang kayuku ini, aku hanya jaga-jaga jika ada yang menggangguku" jawab naruto.

"Siapa nama baa-sanmu adik kecil?" tanya perempuan lainnya.

"Namanya Tsunade Senju" balas naruto.

"Oh, Tsunade-sensei masih mengajar dan baru keluar kelas jam 3 nanti. Bagaimana kalau kau bersama kami dulu. Apa kau suka kendo atau aikido?" tanya salah satu perempuan.

"Baiklah kalau begitu. Ya aku suka kendo maupun aikido, kenapa nee-san menanyakan hal seperti itu?" tanya naruto.

"Oh bagus kalau begitu, kami disini dari klub kendo. Dan jika mau kau bisa latih tanding dengan kami" jawab salah satu dari mereka.

"Baiklah aku akan latih tanding dengan kalian" ucap naruto dan mereka semuapun menuju ke ruang klub kendo, setelah sampai naruto langsung maju dan juga siswi dari klub kendo itu juga maju.

"Apa kau sudah siap adik kecil?" tanya lawan naruto.

"Ya aku sudah siap nee-san" balas naruto.

"Baiklah" ucap lawan naruto dan dia langsung saja melakukan serangan pada naruto.

Serangan pertama menuju ke kepala naruto yang mengayunkan bokkennya secara vertikal. Sementara naruto hanya menggeser tubuhnya kesamping kiri. Dan naruto masih tetap tidak menyerang dan menggenggam bokkennya di tangan kirinya seperti orang yang memegang pedang yang masih disarungkan. Lawannya itu kembali mengayunkan bokkennya secara horizontal dan targetnya adalah leher naruto. Naruto hanya menghindarinya dengan menunduk dan mundur kebelakang.

"Ne adik kecil, kenapa kau hanya menghindar dan tidak menyerangku?" tanya lawan naruto.

"Baiklah aku akan menyerangmu sekarang nee-san" ucap naruto. Naruto mulai bersiap dengan menggenggam gagang bokkennya dengan tangan kanannya.

"Apa kau sudah siap nee-san?" lanjut naruto dan lawannya hanya mengangguk.

Dengan itu naruto langsung saja berlari sambil mengangkat bokkennya itu dan mengayunkannya secara vertikal dan tujuannya adalah kepala dari lawannya itu. Lawan naruto yang melihat itu langsung saja bersiap menahan serangan sambil memegang bokkennya secara horizontal di atas kepalanya itu. Saat bokken naruto menyentuh bokken lawannya, bokken milik lawannya itupun langsung patah dan naruto langsung menarik bokkennya agar tidak mengenai kepala lawannya itu. Sementara yang menonton itu hanya tidak percaya dengan kejadian ini, karena yang mereka tahu yang menjadi lawan naruto itu adalah pemain kendo paling handal diantara mereka.

'Bagaimana bisa hanya dengan sekali serang saja sudah membuat bokkennya patah' batin mereka bersamaan dan juga lawan naruto.

"Maaf nee-san aku sudah membuat bokken nee-san patah" ucap naruto sambil kembali memegang bokkennya dengan tangan kirinya.

"Eh, tidak apa-apa. Tapi bagaimana bisa kau melakukan itu hanya dengan sekali serangan saja?" tanya lawan naruto.

"Soal itu aku sering latihan pedang dirumah maupun disekolah nee-san" ucap naruto.

"Oh jadi begitu dan dimana rumahmu adik kecil?" tanya lawan naruto lagi.

"Rumah ku di london nee-san" ucap naruto.

"DI LONDON?" ucap mereka semua yang ada di dalam ruang klub kendo itu.

"Ya begitulah nee-san. Dan bisakah nee-san mengantarkanku ke baa-sanku?" tanya naruto lagi.

"Baiklah biar aku saja yang mengantarmu ke tsunade-sensei" ucap orang yang menjadi lawan naruto tadi.

Mereka berduapun pergi dari ruang klub kendo. Mereka berjalan menyusuri koridor kelas. Saat mereka hampir sampai ke kelas dimana tsunade mengajar, tiba-tiba pintu kelas terbuka dan tsunade keluar dari kelas dan berjalan menuju ruang guru. Sementara naruto yang melihat baa-sannya langsung saja berlari, saat sudah dekat kira-kira 1 meter lebih di belakang tsunade, naruto melompat tinggi dan langsung berhenti di depan tsunade sambil menodongkan bokkennya ke arah tsunade. Sementara tsunade kaget dengan kejadian itu.

"Serahkan uangmu sekarang juga, jika tidak kau akan aku peluk" ucap naruto yang sudah berdiri dengan tegak dan bokkennya sudah digenggam oleh tangan kirinya.

"Kau mengagetkanku bocah. Tidak, aku tidak akan menyerahkan uangku." balas tsunade dan naruto langsung saja memeluk tsunade.

"Ne baa-san, aku kangen denganmu. Apa baa-san sekarang sudah boleh pulang?" tanya naruto yang masih memeluk tsunade.

"Aku sudah boleh pulang naru-chan. Tapi sekarang aku mau ke ruang guru dulu untuk meletakkan peralatan mengajarku ini. Kau mau ikut?" tanya tsunade.

"Ya aku ikut" ucap naruto dan naruto yang melihat nee-san yang mengantarnya berada didekat mereka, dia langsung melanjutkan "Ne nee-san, arigatou telah mengantarkanku ke baa-sanku" ucap naruto yang sudah melepas pelukan baa-sannya dan membungkuk hormat pada nee-san yang mengantar tadi.

"Jadi kau yang menjaga naru-chan dari tadi ya. Arigatou sudah menjaga cucuku ini" ucap tsunade pada siswi yang mengantar naruto.

"Ah sama-sama adik kecil dan tsunade-sensei. Sensei saya pamit dulu, karena masih ada kegiatan klub" ucap siswi itu lalu membungkuk dan segera pergi dari situ.

"Ayo kita pergi naru-chan" ajak tsunade dan naruto hanya mengangguk.


Skip Time

Sekarang naruto dan tsunade sudah pulang dan sampai dirumah.

"Tadaima" ucap naruto.

"Okaeri" ucap suara perempuan dari dalam rumah yang diketahui itu adalah kushina. Dan merekapun sekarang sudah masuk ke dalam rumah dan berkumpul di ruang keluarga.

"Kushina, kenapa kau tidak mengabari kalau mau datang kesini?" tanya tsunade.

"Maaf kaa-san, kami kesini buru-buru kemaren" jawab kushina.

"Kenapa kau bisa buru-buru kushina?" sekarang gantian yang tanya adalah jiraiya.

"Maaf tou-san kaa-san, mungkin tiga tahun kedepan naru-chan tidak bisa kesini lagi. Jadi naru-chan kesini untuk yang terakhir kalinya hingga tiga tahun kedepan" jelas kushina.

"Memangnya naru-chan kenapa kok tidak bisa kesini hingga selama itu?" tanya tsunade.

"Dia akan masuk ke akademi exorcist yang berada di roma italia. Dan dia ingin menjadi seperti tou-sannya, yaitu menjadi exorcist yang hebat" balas kushina.

"Tapi kushina, kau tau kan menjadi exorcist itu sangat berbahanya" ucap tsunade.

"Aku bisa menjaga diri baa-san, dengan bokkenku ini aku bisa menjaga diriku sendiri" ucap naruto.

"Tapi naruto, itu hanya pedang kayu dan jika lawanmu nanti pedang sungguhan, kau bisa terkena bahaya naruto" ucap jiraiya.

"Ini memang pedang kayu biasa jika diliat dari luar, tapi jika dari dalam sebenarnya tidak" ucap naruto lagi.

"Maksudmu apa jika dari dalam sebenarnya tidak?" tanya mereka bertiga.

"Sebenarnya ini bukan bokken biasa, tapi ini adalah bokken yang dibuat tou-san sendiri khusus untukku. Dan didalam bokken ini terdapat pedang yang sangat hebat dan memiliki kekuatan penghancur yang sangat dasyat" ucap naruto lalu naruto mengalirkan aura sucinya ke bokkennya dan bokken itu bercahaya. Saat cahayanya sudah meredup, dapat dilihat di dekat gagang bokken itu terdapat garis yang memisahkan antara gagang dan sarungnya. Dan naruto segera menarik pedangnya hingga keluar semua. Sementara itu yang lainnya kaget karena bokken itu bukan bokken biasa, tapi terdapat pedang asli didalam bokkennya.

"Na-naruto bagaimana kau bisa melakukan itu dan sebernanya pedang apa itu?" tanya jiraiya.

"Ini diberinama Ex-Destruction oleh tou-san dan juga tou-san membuat pedang ini dengan menggabungkan sisa-sisa serpihan beberapa pedang yang memiliki kekuatan yang dasyat dan tou-san juga menambahkan kekuatan destruction yang sangat besar" jelas naruto dan dia langsung menyarungkan kembali pedangnya itu dan sekarang dapat dilihat bahwa pedang itu hanya seperti bokken biasa. "Aku harap kalian dapat merahasiakan pedang ini sampai aku lulus dari akademi exorcist nanti" lanjut naruto. Dan yang lainnya hanya mengangguk sebagai tanda jawaban iya. Lalu merekapun melanjutkan perbincangan mereka.

TO BE CONTINUED