Hallo, Julz it's back …

Julz dating membawa masalah baru untuk para BANGHIM shipper, kenapa masalah baru? Karena aslinya Julz masih bingung mau dibuat kayak gimana story ini, soalnya gak tau bakal ENDING kayak gimana (Author macam apa saya) tapi Julz entah kenapa beraniin buat post part 1-nya dulu, mungkin Review-nya readers akan memberikan pencerahan.

Julz promo dikit boleh ya. Readers pada punya Twitter dong ya, boleh dong follow BangsterINTL ini internasional fanbase-nya Yongguk ^^ yang kebetulan Julz itu jadi Admin disana heeehheee. BTW, VIVA LA REVOLUCION welcome to Yongguk body , T_T gede banget tattoo-nya.


Author : July

Main cast : B.A.P Bang Yongguk & Kim Himchan (BANGHIM)

Support cast : B.A.P member (Pairing DAEJAE & JONGLO) – Bang Natasha

Gendre : Romance, Hurt – BoyXBoy, Yaoi

Length : Chapter

Rate : T (yang aman-aman aja dulu, pemanasan ^^)

Disclameir : The story it's mine but not for all the cast


BYGHIME – Julz

- Present –

.

.

.

.

Sunlight

[Part 1]


Incheon, 2010 …

"Jangan pernah kembali lagi kesini, jauhkan pijakkan kakimu dari sini bahkan bayanganmu, jangan pernah lagi berada disekitar sini"

Matahari bersinar sangat terik, butiran air bening yang keluar dari pori-pori ditubuhnya menguar begitu saja akibat rasa panas dari sang matahari, mengiringi langkahnya untuk menghampiri halte bus terdekat. Dari keringat yang tercetak jelas dibaju putihnya yang basah sudah pasti menjelaskan betapa panas cuaca hari ini namun bagi pria berumur 20 tahunan ini merasa hawa panas yang diberikan matahari tidak bisa memberikan barang sedikit kehangatan pada hatinya. Dua tahun ini, orang itu. Orang yang tanpa jeda baginya untuk berharap, berharap untuk dia temui, seseorang yang diharapkannya menampakkan wajah manisnya untuk memberikan semangat baginya yang terpuruk.


Pagar kayu yang mulai terlihat keropos itu dijadikan sandaran seorang pria berambut coklat pekat dan seorang pria lain berambut hitam yang berjongkok tepat disamping pria yang bersandar dipagar kayu, keduanya nampak menunggu seseorang.

"Hyung..!" kepala itu terangkat dan menatap lurus kedepan, mendapati dua orang pria yang berbeda beberapa tahun darinya. Sahabat atau mungkin baginya dan dua orang itu mereka adalah saudara. Jongup pria dengan mata sipit yang tadi duduk berjongkok sedikit berlari untuk menyongsong tubuh tegap yang kini memandanginya dengan senyum, memeluk erat tubuh pria yang dipanggilnya Hyung itu dengan sangat erat membuat ulasan senyum pria itu semakin nyata. "Kau pulang Hyung, kau pulang", pria tampan itu melepaskan pelukkan Jongup, menatapnya masih dengan senyuman diwajahnya kemudian menggasak lembut rambut Jongup, "Ne, aku pulang Jongupiee". "Hyung,," sapa pria berambut coklat dengan merentangkan kedua tangannya, kembali pria tampan itu tersenyum dan melakukan hal yang sama untuk merentangkan kedua tangannya, merengkuh pria berambut coklat itu kedalam pelukkannya. "Kau memenuhi janjimu Jung Daehyun" ucap pria tampan itu membuat pria yang bernama Jung Daehyun itu melepaskan pelukkannya, menatap pria itu dengan tatapan bersalahnya. "Tidak semua Hyung. Kau taukan kalau,,", "Ara" potong pria tampan dengan rambut cepaknya itu dengan tangannya menyentuh bahu Daehyun, "Dia pergi jadi kau tidak bisa menjaganya untukku dan itu bukan salahmu".

"Bang Yongguk!"

Seorang wanita dengan wajah tegasnya menatapi pria yang baru saja terlepas dari pelukkan Daehyun, menatapinya dengan genangan air mata yang sudah sangat siap mengalir. Pria tampan itu berjalan menghampiri wanita itu dan mendekapnya erat, "Kau pulang Yongiee, kau pulang,,,hikss,,hikss, kau pulang", "Ne noona, aku pulang. Uljima" Yongguk membelai lembut punggung sang kakak yang kini tengah menangis dipelukannya.


Duduk sejajar di teras kecil yang ada dibelakang rumah, memandangi rentetan pepohonan yang berbaris rapih disana. Pandangan Yongguk menengadah kelangit, terik matahari tak lagi semenyengat tadi, kini sinarnya telah jauh bersahabat ditambah hembusan angin yang menyejukkan, suasana yang sangat disukai seseorang pikirnya. "Gomawo, kalian sudah menjaga Noona saat aku tidak ada" pandangannya kini dialihkan pada Daehyun dan kemudian pada Jongup, dia sangat berterima kasih kedua saudaranya itu mau menjaga satu-satunya keluarga kandung yang dia punya selama dia tidak berada disana. "Natasha noona adalah noona kami Hyung, tanpa kau minta pun kami akan menjaganya" ujar Jongup. "Kita ini saudara, kau ingat itu Hyung?" Yongguk kembali tersenyum, bahagia dua orang ini masih mau berada disampingnya tanpa memikirkan apa yang telah dia perbuat dua tahun lalu, tanpa mempermasalahkan masa lalunya yang dengan jelas mereka ketahui. "Tetap saja, aku sangat berterima kasih pada kalian berdua". "Lalu, setelah ini apa yang akan Hyung lakukan?" tanya Jongup, Daehyun menatap Yongguk menunggu jawaban. "Tentu saja aku akan kembali sekolah" jawab Yongguk dengan kembali memandangi langit yang sudah beranjak sore.

-Sunlight-

4 years latter …

Seoul 2014

Yongguk hanya bisa menghela nafas perlahan, selembar kertas ditangannya adalah alasannya. "Kolot sekali. Kenapa harus melihat sisi yang lain jika kau bisa melewati ujian masuk mereka dengan nilai yang sangat memuaskan Hyung, wae?! Aisssh jinjja!" Daehyun berdiri dengan sangat emosi dari bangku yang baru sepuluh menit didudukinya. "Sudahlah Daehyunaa, aku tidak apa-apa. Masih banyak universitas swasta, aku bisa kuliah disana" dengan kasar Daehyun menghempaskan bokongnya kembali kebangku, "Tenanglah hyung, kau membuat orang-orang melihat kita" ucap Jongup karena kini akibat ulah Daehyun para pengunjung kafe yang mereka datangi tengah menatap aneh ketiga pria tampan itu.

"Nan Gwaenchana" senyum Yongguk yang ditanggapi miris oleh Daehyun dan Jongup karena mereka tau itu hanya senyum palsu yang Yongguk perlihatkan, senyum tenang seakan tidak terjadi apa-apa, senyum yang seakan memperlihatkan dia baik-baik saja selama empat tahun belakangan ini, mereka tau jika Yongguk tidak merasa seperti itu. Dia tidak baik-baik saja dengan semuanya terlebih dia tidak baik-baik saja untuk hidup sendiri tanpa dia, tanpa dia yang menjadi matahari untuk dirinya, matahari bagi seorang Bang Yongguk.

Yongguk tau kedua sahabatnya itu menatapnya dengan iba, pandangan yang tidak bisa dia hidari selama ini meski dia sudah berusaha untuk tidak terlihat menyedihkan. Diraihnya cup sedang berisikan cairan hitam, menghisapnya pelan menggunakan sedotan yang terdapat dilubang bagian tengah cup tersebut. Pahit. "Kau masih menyukainya? Americano" Yongguk bermonolog.


Hembusan angin sore menerpa wajah tampan dan cantik itu, berdiri dengan tangannya yang mengenggam pegangan pada koper besarnya. Menatap kosong jalan bandara yang kini tengah ramai dilalui mobil, wajah lelah tidak mengurangi barang sedikit dari ketampanan yang dimilikinya. Satu-satunya yang ada didalam kepalanya saat kembali menginjakkan kakinya di Korea adalah orang itu, seseorang yang harusnya tak boleh lagi menghinggapi hati dan pikirannya meski selama 4 tahun ini tidak sehari pun dia bisa melupakan orang itu. "Apa kabarmu,, Bbang?".

-Sunlight-

"Itu alasan klasik. Kau tidak suka gelap karenanya kau suka Matahari"

"Itu memang benar tapi Bbang. Kau tau alasan lain kenapa aku menyukai matahari?"

"Apa?"

"Karena matahari memberikan rasa hangat dan waktu dimana ada matahari, disaat itu waktu aku bisa bertemu denganmu"

"Itu karena dimalam hari kau tidak boleh keluar rumah haahhhaaa haahha"

Berbaring diteras kamarnya yang tidak terlalu besar, pandangannya dihadapakan keatas langit yang nampak bersih dari awan, hingga birunya langit bisa memanjakan kedua matanya. Cairan bening itu mengalir perlahan menemani ingatannya yang kembali pada moment itu, saat seseorang yang selalu bisa menghangatkannya masih bersamanya.

"Yongiee,," Natasha menghentikan langkahnya juga laju tangannya yang membuka pintu kamar adik kesayangannya itu lebih lebar sesaat ketika dia mendapati Yongguk yang tengah berbaring dengan memandang langit, dia melihat cairan bening yang mengalir disudut mata adiknya itu dan dia tau karena apa dan siapa adiknya menangis, 'Kau masih belum bisa melupakannya eoh?' ucap Natasha dalam hati, meski 4 tahun sudah berlalu ternyata adiknya masih terjebak dengan hal yang sama.

"Yongiee, makan malam sudah siap" Yongguk memunggungi pintu kamarnya, dia tahu kakaknya disana dan dia berusaha menutupi air mata yang nyatanya sudah terlihat jelas oleh Natasha, "Ne, noona". Natasha kembali menutup pintu kamar Yongguk.


"Akhirnya kau pulang hyung.." pria chubby itu melangkah dengan pasti menuju seorang pria tampan juga cantik yang sebelum dia datang tengah sibuk memandangi langit, "Youngjaeaa,," keduanya berpelukkan. "Bagaimana Jepang? Apa ada yang menarik?" tanya Youngjae semangat dengan senyum yang terpatri diwajahnya. "Biasa saja" saut Himchan dan kembali mengarahkan tubuhnya menghadap keluar, menatapi lagi langit cerah hari ini. "Bagaimana dengan Korea?" mungkin lebih tepatnya pria cantik ini ingin bertanya bagaimana dengan seseorang yang selalu mengisi hatinya, bagaimana dengan Yongguk.

"Bagaimana denganmu?"

"Aku masuk Seoul university"

"Ne, itu aku sudah tau. Chukae"

"Dan aku sudah punya pacar"

"Wah, sudah besar rupanya sepupu chubby-ku ini. Siapa namanya?"

"Tentu saja Hyung, aku sudah besar. Kau tidak lihat?. Euum, Daehyun. Jung Daehyun namanya"

"Mwo? Jung,, Dae,,hyun?"

"Ne, Jung Daehyun"


"Heei Moon Jongup, nanti kau saja yang menemani Yongguk hyung ya. Aku harus menemani Youngjae" Daehyun duduk nyaman dikursi empuk milik Jongup diruang tamu. "Sekalian ajak Junhong, kenalkan dia pada Yongguk hyung" Jongup menghampiri Daehyun diruang tamu dengan sepiring kue kering yang dibawa Junhong kemarin. "Memangnya Hyung mau kemana dengan Youngjae hyung dan kenapa dia tidak ikut kesini?" Daehyun yang melihat Jongup tidak dengan tangan kosong kembali keruang tamu dan duduk disampingnya, menjulurkan tangannya untuk mengambil kue kering yang dibawanya. "Dia sedang menemui sepupunya yang baru pulang dari Jepang. Entahlah dia mau mengajakku kemana, dia hanya memintaku untuk menemaninya saja" Jongup hanya mengangguk mendengarkan penjelasan Daehyun.

Ceklek!

Jongup dan Daehyun menatap kearah pintu yang terbuka, melihat pria tinggi dengan kulit putih mulusnya serta rambut abu-abunya memasuki rumah. "Annyeong.." sapa pria manis itu dengan ramah. "Hyung tidak kuliah?" tanya pria manis itu yang kini sudah bergabung dengan Jongup dan Daehyun diruang tamu, Jongup melirik kearah Daehyun "Sedang menemani seseorang" membuat Daehyun berdecak, "Jangan jadikan aku alasan Moon Jongup. Junghongaaa, aku kesini karena tau kekasihmu itu bolos". Junhong, pria manis itu menatap sebal pada Jongup, "Arraseo Daehyun hyung. Jika aku yang membolos dia akan sangat bawel tapi dia selalu bolos", Jongup yang ditatap malas oleh Daehyun dan ditatap Junhong dengan tatapan kesal hanya bisa terkekeh, "Ya, kalian sedang bersekongkol, eoh? Aiish"

-Sunlight-

Flashback….

Incheon 2008

"Kenapa tidak memberitahuku kalau tidak ada yang menjemputmu, hah?!" ucap Yongguk kesal yang kini tengah melihat pria manis yang memiliki lilitan perban dikaki kanannya di rumah sakit, luka akibat tertabrak motor ketika dia menyebrangi jalan. "Untuk apa? Lagi pula kau pasti sedang sibuk dengan anak baru itukan" saut pria manis itu setengah merajuk dengan membuang pandangannya dari Yongguk yang tengah mencoba menahan amarahnya, pasalnya pria manis ini adalah seseorang yang Yongguk ingin lindungi sampai mati, seseorang yang tidak pernah diijinkannya terluka sedikitpun.

"Kim Himchan!"

"Wae?! Aku sudah dengar itu, anak baru itu menyukaimu dan kau juga" Himchan, pria manis itu tau Yongguk marah jika sudah memanggilnya dengan nama lengkapnya seperti itu namun dia juga merasa marah, marah karena orang lain telah mengambil perhatian Yongguknya.

Yongguk menghela nafasnya, dia tau jika Himchan saat ini tidak bisa diajak bicara karena kalimat yang Yongguk ucapkan nantinya hanya memperpanjang adu mulut mereka dan Yongguk sungguh membenci hal itu, adu mulut dengan Himchan. "Istirahatlah" ucap Yongguk sebelum akhirnya meninggalkan Himchan yang kini berbaring ditempat tidurnya dikamar rumah sakit sambil memunggunginya.


At 10PM …

"Odinya? Kau benar-benar tidak kembali?"

"Wae?"

"Temui aku sekarang"

"Ya, Chaniee tapi ini,,"

"Setengah jam kau tidak sampai maka aku yang akan menemuimu. Kau dirumahkan? Bye"

"YAK !"

"Aisssh.." Yongguk hanya bisa mendengus kasar lalu meraih jaket dan kunci motornya dan kemudian dengan kecepatan motornya yang dipacu sedemikian kencang dia menuju rumah sakit tempat Himchan dirawat. Sampai dirumah sakit Yongguk sempat terdiam untuk mencari cara agar dia bisa masuk kekamar rawat Himchan, ini sudah malam dan jam besuk juga sudah selesai jadi mana mungkin dia bisa leluasa untuk masuk kekamar rawat pasien. Yongguk berjalan memutar, dia tidak melewati jalan depan untuk menuju kamar rawat Himchan, Yongguk harus sedikit lebih berusaha dengan memanjat pagar rumah sakit yang tidak jauh dari taman.


Yongguk membuka pintu kamar rawat Himchan, akhirnya dia bisa sampai disana tanpa harus tertangkap oleh petugas keamanan rumah sakit yang sedang berjaga. Yongguk hampir panik karena dia tidak melihat Himchan ditempat tidur namun setelah memalingkan wajahnya kesudut ruangan dimana terdapat sofa bagi para penjenguk, Yongguk melihat Himchan disana, tertidur lelap.

Duduk disamping Himchan yang tertidur, berniat untuk membawa kepala Himchan bersandar padanya namun ternyata saat Yongguk baru saja menyamankan posisi duduknya, dengan sendirinya kepala Himchan telah bersandar padanya. Yongguk tersenyum, dia menyadari sesuatu "Kau tidak tidur?" Himchan hanya bergumam membuat Yongguk berdecak. "Aku tidak bisa menutup gordennya, terlalu tinggi" ucap Himchan, Yongguk melihat kearah jendela memanjang yang terdapat dikamar rawat Himchan, jendela memanjang itu tepat berada disamping dan posisinya diatas. Yongguk menghela nafasnya, mungkin orang lain pasti akan memaki Himchan jika tau alasan memanggilnya hanya karena untuk membantunya menutup gorden namun tidak dengan Yongguk karena dia tau benar Himchan tidak suka malam, dia tidak suka melihat kegelapan.

Setelah menutup gorden, Yongguk menghampiri Himchan dan menggendongnya untuk kembali berbaring ditempat tidurnya. "Kau akan menemaniku kan?" tanya Himchan saat Yongguk menggendongnya, "Ne Hime" jawab Yongguk sambil membaringkan tubuh Himchan ditempat tidur, Himchan menatap Yongguk sebentar dan kemudian menarik kerah baju Yongguk, melayangkan ciumannya tepat dibibir tebal Yongguk sedangkan yang dicium hanya tersenyum sesaat dan kemudian membalas ciuman Himchan. Jemari Yongguk memainkan rambut Himchan masih dengan bibir mereka yang bertautan. Himchan yang tadi kesal pada Yongguk sudah hilang entah kemana sekarang hanya ada Himchan yang selalu ingin berada disekeliling Yongguk, yang ingin selalu ada dimata dan hati Yongguk. "Kau selalu seenaknya" tutur Yongguk ketika ciumannya dengan Himchan selesai, mengecup lembut pucuk kepala Himchan dan membelainya.

Himchan mungkin terkadang egois dan akan teramat egois jika itu menyangkut seorang Bang Yongguk, seseorang yang bisa memberikan rasa nyaman dan rasa hangat untukknya, Yongguk jugalah orang yang bisa menghadapi tingkah manja juga keegoisan seorang Kim Himchan. Semarah apapun Himchan, dia tidak akan bisa melewati harinya tanpa Yongguk, seperti halnya tadi Himchan yang kesal akan tetap lebih dulu mencari Yongguk, memintanya untuk datang. Bagi Yongguk apapun itu yang menyangkut Kim Himchan adalah kelemahannya karena Yongguk tidak pernah ingin melihat mata marbel itu diliputi kegelapan, dia tidak mau mata yang selalu terlihat bersinar bagai matahari pagi itu harus meredup.

Flashback end…

-TBC-

Opps TBC ,,, gak apa-apa ya TBC dulu kalau panjang-panjangkan pegel juga bacanya kkkk. Mungkin ini gak akan END hanya dengan 3 part karena Julz bakal update-nya gak panjang-panjang biar ceritanya mengalir (?) dengan enak and biar gak bingung juga bacanya. Cuma mengingatkan aja nih, review para readers sangat memberikan semangat Julz buat nulis, nah kalau semangat ada, jadi Update-annya pun akan semakin cepat ^^

Thanks to:

#Himchanekkoya : Eheeey cieee BANGHIM dibilang sweet ^^. Haahhaa iya yang di IG-nya Hime itu emang ada Youngjae. Si Youngjae-nya kan comment di foto itu bilang kalau dia juga ada disitu hahhhaaa, pengen banget dianggep so Youngjae wkwkwkw ^^

#Chyu : Thanks Chyu ,,,, iya emang ringan, Julz mau yang ringan-ringan aja abis udah capek biasa bawa Yongguk (?) haahhhaaa,

#Kang Hyena : I JUST WANNA SAY " THANK YOU! " Terima kasih buat semua masukkannya, Julz seneng banget ada yang mau kasih saran, tandanya dirimu care dengan hasil tulisanku yang emang masih newbie ini ^^ kyaaaa *hug*. Heehheee setuju, aku bakal tetep nulis selagi ada yang review, meskipun itu sedikit. Once again thanks ^^

#Snow : Awam soal B.A.P? Julz welcome kok kalau mau tanya2 soal mereka, gak harus BANGHIM juga gak apa-apa. BANGHIM manis? Heehhee MANIS tanpa pemanis buatan deh pokoknya, mereka berdua suka KODE-KODEan gitu soalnya. Huaah seneng banget kalo gara-gara baca punyaku jadi bikin kamu makin Interest sama B.A.P kkkkkkk. Thanks udah mau mampir baca + review ^^ (kalau bisa baca punyaku yang lain juga ya kkkk).

#Strongbabyz : Iya dong Bbang ku romantis,, hahhaa minta masakkin Hime biar gak laper lagi. BTW, Aku nungguin kekalanjutan FF-mu nih yang BEAUTY IN THE BUS! Huaaaah itu bagussssss *tumbs up*

#Peachpetals : Heehheee iya emang BANGHIM manis banget bikin ENVY 100% apa lagi kalau Himchan lagi lirik-lirik gitu ke Yongguk aduuuhh, itu cute banget (edisi curhat Hardcore Shipper) ayoo cipok Himchannya nanti Julz cipok Bbang kkkkk ^^

#RLDR : Heehheee yaps selagi ada yang review pasti Julz semangat buat bikin yang lainnya ^^

#AngelHimes : Always happy to see you at my review box ^^, THANK YOU!

#Kkamjongie : Eeehh cieee Bbang dipanggil " Kakak " ahayyy ^^. Buat BANGHIM lagi? YES SIR!

#QueenChan15 : YES! BANGHIM IS SWEET! MORE SWEET THAN CANDY kkkkkkk~