Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rate : Aliran Modern

Comedy/Roman/Friendship

Warning : Alternate Universe, OOC, Semi Harem

.

.

L.A Lights

.

.

Chapter 1 Intro

"Gawat ketua! salah satu dari klompok kita ada yang sedikit menyimpang!" ujar cowok berambut coklat jabrik dengan nafas terengah-engah.

"APA?! pasti itu gara-gara komplotan si Maho!" Cowok berambut pirang jabrik itu menggebrak meja membuat orang-orang yang ada di sana menjadi was-was.

Sebuah tangan putih terangkat keatas. "Bagaimana ini ketua?" Kali ini seorang perempuan cantik berambut hitam panjang mengajukan pertanyaan. Yang lainnya mengangguk kompak.

Cowok yang di panggil ketua itu mengusap dagunya sambil berjalan ngalor-ngidul. "Masukkan ke tempat pengobatan," suruhnya kemudian.

"Sip ketua," jawab berambut coklat jabrik tadi seraya menyeret seorang cowok yang meronta-meronta dan langsung di lempar keruangan yang sepertinya adalah kamar.

"Putarkan video porno 24 jam nonstop sampai dia jadi normal kembali." suruh sang ketua lagi.

"Video porno yang judulnya -fucking the empang- kah ketua?" tanya cowok berambut coklat tadi sambil mengubek-ngubek koleksi kaset porno-nya.

Yang di panggil ketua menepuk jidatnya. "AHO KIBA! TERSERAH ASAL BUKAN VIDEO YAOI," sembur sang ketua dengan jidat yang tercetak sebuah perempatan.

"Ok ketua," ujar si coklat jabrik bernama Kiba itu seraya menyetel video porno dalam ruangan yang baru di masukkan salah satu kelompoknya yang rada menyimpang. Setelah itu dia mengunci pintunya dan kembali duduk di meja yang luasnya bukan main.

"Hoaaaammm, mendokusai," seorang cowok pemalas dengan raut wajah tak niat hidup itu berkali-kali menguap sambil menyenderkan kepalanya diatas tumpuan tangannya.

"Lalu -krauk- apa pergerakan kita -krauk- selanjutnya ketua?" tanya seorang cowok gembul yang tak henti-hentinya menggilis keripik kentang yang entah sudah keberapa bungkus.

Sang ketua menghembuskan nafasnya lalu mendudukkan pantat mewahnya. Ketua itu menyatukan buku-buku jarinya dengan mata tertutup, helaan nafas terdengar kembali dari dirinya. Dan tak lama kemudian dia menyeringai.

"Kita akan melakukan pergerakan yang jauh lebih exstreme dari yang sebelum-sebelumnya," ujarnya kemudian, safirnya menatap orang-orang yang tak bisa di bilang sedikit itu dengan seringaian yang kian melebar.

"OK KETUA!"

.

.

.

Tiga siswa berwajah tampan diatas rata-rata itu berjalan beriringan di lorong sekolahan. Raut wajah ketiganya datar tak berekspresi. Yang ditengah berambut hitam ber-style pantat ayam, sedangkan yang dikirinya bermata lavender dengan rambut coklat panjang layaknya model shampo. Dan yang terakhir berambut merah dengan tato 'AI' di jidatnya.

Puk!

Ketiganya berhenti berjalan dikala di depan mereka terdapat sebuah majalah yang terbuka dan menampakkan gambar wanita telanjang dengan pose kiss bye.

Ketiganya acuh dan kembali berjalan, tepat tak jauh dari mereka terdapat siswa berambut pirang jabrik sedang bersiul-siul mencurigakan.

"Hn, tak usah pedulikan!" ujar siswa berambut pantat ayam itu. Berjalan dengan santai melewati siswa siswi yang sedang melakukan kegiatan yang tak patut di pertontonkan.

seperti cowok dan cowok cipokan di depan umum dengan tangan saling menyusul, cewek dan cewek saling berhimpitan di dinding sembari ber-cipokan ria.

"Sepertinya kita diikuti," siswa berambut gondrong bernama Neji itu membuka suara dikala dirinya merasa diikuti dari belakang.

"Abaikan," dengan nada datar sedatar penggaris siswa berambut merah -Gaara- itu merasa tak terganggu sedikitpun.

Tap!

Siswa berambut hitam mencuat kebelakang khas pantat gagak itu tiba-tiba berhenti dan menoleh cepat kebelakang. Dan benar saja di belakangnya terdapat grumbulan siswa dan siswi sedang bersiul-siul.

"Apa yang kalian lakukan, eh?" Sasuke menatap datar grombolan murid Konoha Gakuen itu dengan wajah angkuhnya.

"Terserah kita-kita dong, Teme." jawab siswa jabrik dengan tiga tanda kumis kucing di masing-masing pipinya itu dengan nada nyolot.

"Cih, dasar Dobe!" Melangkahkan kakinya mendekati siswa jabrik itu dengan seringaian khas-nya di ikuti Neji dan Gaara di belakangnya.

Yang di panggil Dobe itupun tak bergeming dari posisinya. Disampingnya terdapat grombolan siswa-siswi yang sepertinya adalah teman seperjuangannya.

Sasuke berdiri tepat di depan Naruto. Onyx dan Safir itu bertatapan tajam, dan tak lama kemudian lengkungan senyum terpantri di wajah bungsu Uchiha itu.

"Jadilah Uke-ku!" bisik Sasuke dengan nada menggoda.

JEGEEERRR!

Bagai di hantam tsunami, Naruto dengan secepat yang ia bisa menjauhi pantat ayam itu. Menelan ludah berkali-kali Naruto menunjuk Sasuke. "DASAR MAHOO!"

"MAHOOO!" Yang ini seruan Anak buah Naruto semua.

Meskipun di bilang Maho. Sasuke masih tetap datar-datar saja. Hanya gumaman 'Hn' yang ia keluarkan. Tak jauh beda dengan Neji dan Gaara.

Naruto menoleh kebelakang sambil melambaikan tangannya pada Kiba. Kiba mengangguk mengerti dan menyeret siswi berambut hitam panjang dan di taruh di samping Naruto. Menghadap tiga cowok cool itu. Dan dengan secepat kilat Kiba langsung menyibak seragam siswi cantik itu dan..

Naruto mimisan. Kiba mimisan. Beberapa anak cowok Normal mimisan. Shikamaru menguap sambil mimisan. Sai tersenyum dengan hidung berdarah. Sedangkan tiga cowok cool itu.

"Apa bagusnya?" ucap Sasuke datar. Meskipun di depannya di suguhi seorang siswi cantik yang memperlihatkan BH-nya itu. Begitupula dengan Neji dan Gaara.

Naruto dan Kiba menepuk jidatnya kompak. Tak lama kemudian Naruto menatap Sasuke sambil merapatkan dirinya pada siswi itu. "Apa kau tak tertarik dengan beginian Teme?" Jemari Naruto menunjuk BH siswi dengan bergetar.

"Hn,"

"Kau yakin tak suka beginian?" Sekarang Kiba dengan seenak jempolnya langsung memegang dada siswi itu dengan tangan bergetar juga.

"Ah~" desah siswi itu dengan nada menggoda, dan itu suskses membuat beberapa cowok Normal langsung mimisan kembali.

"Dan kau tak tau apa yang di sebut kenikmatan sesungguhnya?" Kali ini Sai yang bertanya dengan senyum palsunya. Jarinya membentuk tanda 'V' sambil di taruh di selangkangan siswa yang masih memakai rok itu.

"Cih, enakan pantat dari pada itu," setelah mengatakan itu Sasuke langsung menjauh bersama dua temannya. Dan tak berapa lama grombolan Sasuke menyusul dari belakangnya.

"Ka-kau de-dengar itu? Tampar aku jika ini mimpi!" ucap Kiba seolah tak percaya apa yang baru dia dengar. Bahkan Sai tak tersenyum saking syoknya dia.

Naruto tumbang di TKP mendengar pengakuan nista barusan. Dan si cowok jabrik itu langsung di kerubungi anak buahnya sembari di bopong menuju UKS.

"Minggir jangan menghalangi jalanku." Sekarang seorang siswi berambut pinky sedang berjalan bersama dua temannya. Menyibak grombolan Naruto DKK itu dengan bringas.

Puk!

Sekali lagi sebuah majalah terbuka dengan indahnya di bawah kaki tiga siswi itu. Tiga siswi itu berhenti sambil memperhatikan gambar lelaki telanjang. Tanpa ekspresi apapun ketiganya kembali melangkah. Tapi sebelum mereka melewati siswi yang masih belum memakai seragamnya itu, ketiganya berhenti.

Siswi bersurai musim semi itu mendekatkan dirinya sambil memegang dagu siswi tadi dan dengan cepat mendekatkan bibirnya ke bibir siswi itu.

CUP!

Setelah mengecup bibir siswi yang di bawah Kiba tadi. Siswi berambut pink itu langsung hengkang dengan seringaian kemenangan. Sementara sisiwi itu mematung sambil memangangi bibirnya. Dan tak berapa lama dia tumbang menyusul Naruto lalu di bopong Sai menuju UKS. Benar-benar edan.

"Manis," gumamnya. Dan kedua temannya yang berambut pirang dan coklat tertawa kecil.

.

.

.

Siswi bername tag Haruno Sakura itu membuka pintu kelasnya dan berjalan masuk bersama dua temannya tadi.

"Pasti klompok tak waras Duren busuk itu yang membuat ulah tadi," gadis berambut pirang di kuncir kuda itu membuka percakapan di sela-sela perjalan menuju bangkunya.

"Yah seperti biasa. Mereka tak ada kapok-kapoknya. Dasar abnormal," perkataan yang terahir dari gadis berambut coklat di cepol dua itu sukses membuat dua temannya berhenti berjalan. Alis mereka bertautan.

Sakura menghela nafas seraya menepuk bahu temannya itu. Mendekatkan bibir tipisnya tepat di telinga Tenten. "Kita yang abnormal."

"Haha. Aku lupa, tapi tak apa lagian kita menikmatinya," Tenten menggaruk tengkuknya dikala dia sempat ralat bicara tadi.

Mereka lalu duduk di bangku masing-masing sambil menatap lurus kepapan tulis, dan seketika mata mereka nyaris loncat dari rongganya.

"Siapa yang menggambar itu?" gadis blonde bernama Ino itu sedikit mual melihat gambar yang ada di papan tulis itu. Begitupun dengan Sakura dan Tenten.

Sebuah gambar kelamin pria bertengger dengan indahnya di papan tulis itu. Di gambar dengan media spidol. Dan yang paling parah adalah. Gambar kelamin itu masih ada belalainya. Dan mereka semua yakin jika yang menggambar adalah salah satu komplotan cowok resek A.k.a Naruto.

"Menjijikkan," komen Sakura agak merinding. Kemudian dia menatap Ino dengan senyuman tipis. Lalu mengecup pipi cewek blonde itu singkat dan berganti menuju bibir.

Semua yang ada di kelas itu merasa sudah biasa. Pasalanya kebanyakan dari mereka hampir tak ada yang normal. Kecuali komplotan si duren.

Pintu kelas kembali terbuka, menampakkan Sasuke yang berjalan dengan gaya cool menuju bangkunya. Di susul Gaara di belakangnya. Neji lain kelas dengan mereka.

Saat sudah mendudukkan pantatnya di bangku. Sasuke mendengus setelah mendapati sebuah majalah lagi yang terbuka dengan indahnya di atas meja. Mengambil majalah itu lalu melemparnya keluar jendela dengan cepat. Dan lagi-lagi dia mendengus mendapati gambar klamin itu. Dirinya tau jika gambar klamin itu di suguhkan untuk anak cewek yang menyimpang.

"Apa maunya si baka Dobe itu?!" Sasuke memejamkan matanya sambil bertopang dagu. Dan tak lama kemudian seringaian tercetak di bibir sexy-nya. "Akan ku buat kau jadi menyimpang Dobe,"

-TBC-

Entah kenapa ingin sekali membuat fic yang seperti ini. Oh ya. Klompok Naruto itu terdiri dari siswa-siswi yang bertujuan mengembalikan siswa atau siswi yang menyimpang.

Lain halnya dengan klompok Sasuke yang justru ingin menyeret orang-orang Normal masuk dalam dunianya. Begitupula dehgan Sakura dan klompoknya.

Sekolah yang terkenal akan keanehannya.

REVIEW