Chapter 1
Disclaimer : I Don't Own Naruto
A Weapon of Konoha
.
.
.
Naruto age of six
Uchiha Naruto adalah adik dari Uchiha Shisui seorang ninja berbakat dari klan Uchiha atau di kenal dengan Shunshin no Shisui, Naruto adalah seorang anak berumur sekitar 6 tahun dengan rambut hitam panjang dengan gaya spiky sampai punggungnya, dia memiliki mata hitam seperti anggota klan Uchiha lainnya.
Sekarang ini dia tengah menunggu sang kakak yang sudah berjanji untuk melatihnya, tapi sial baginya dia sudah menunggu di Training ground milik klan Uchiha ini kurang lebih selama 2 jam hanya menunggu kakaknya.
' Dasar pembohong '
Naruto sendiri sudah tidak bisa menghitung berapa kali kakaknya datang telat, tapi yang pasti Naruto sudah tahu alasan yang akan di pakai oleh kakaknya, pasti jawabannya adalah ' Aku sedang menjalankan misi yang membutuhkan waktu yang cukup lama '. Meskipun kakaknya sering telat tetapi tetap saja Naruto akan selalu pergi ke Training ground, walaupun dia tahu kakaknya pasti akan telat lagi.
" Sringg "
Dengan matanya Naruto bisa melihat sebuah kunai yang melesat ke arahnya dengan kecepatan yang cukup lambat.
" Trangg "
Tangan Naruto langsung mengambil kunainya sendiri dari kantong senjatanya dan menangkis kunai yang melaju ke arahnya.
" Plok " " Plok " "Plok "
Tepuk tangan dari Uchiha Shisui kepada sang adiknya yang bisa menangkis kunai darinya, meskipun kecepatan kunai yang ia lemparkan tidak begitu cepat.
" He...he...he ternyata Ototuto-ku hebat juga " puji Shisui.
Naruto yang mendengar pujian dari sang kakak hanya diam saja, dia tidak merasa bangga hanya karena dia bisa menangkis kunai dari kakaknya, dia tahu jika kakaknya tadi melempar kunainya dengan tidak sungguh-sungguh.
" Apa yang kau banggakan? " tanya Naruto datar.
" Tentu saja keberhasilanmu saat menangkis kunaiku Baka..." kata Shisui.
" Seharusnya yang di panggil Baka itu adalah kau..." kata Naruto sambil menujuk wajah Nii-sannya dengan jari tangannya.
" Eh... kenapa harus aku? " tanya Shisui dengan wajah kebinggungan.
Naruto yang sudah tidak kuat lagi dengan kelakuan Nii-sannya yang berperilaku seperti seorang bayi pun langsung memukul perut kakaknya.
" Bughh "
Shisui yang terkena pukulan dari Naruto berpura-pura kesakitan dan menjatuhkan badannya ke tanah, yang membuat Naruto semakin tidak tahan adalah sikap Shisui yang merenggek-renggek seperti anak kecil sedang meminta permen.
" Ahh...sakit Otouto "
" Hiks...hiks...hiks... Otouto ku jahat " suara renggekan Shisui sambil memegang perutnya yang sebenarnya tidak sakit sama sekali.
" Hentikan tingkah konyolmu Nii-san kalau tidak aku akan pergi pulang saja " marah-marah Naruto karena sudah tidak kuat lagi untuk menahan emosinya yang meluap.
" Ha...ha..ha baiklah! Ayo ikuti aku " karena di ancam oleh adiknya, Shisui memutuskan untuk menyudahi bercandanya, setelah bangkit berdiri Shisui langsung berjalan mendekati pohon yang ukurannya diameternya sedang-sedang saja.
Shisui langsung membalikkan badanya untuk menatap adiknya, dia langsung memerintahkan Naruto untuk lebih mendekat lagi, setelah jaraknya dengan Naruto sudah cukup dekat, dia mulai berbicara tentang apa yang akan dia ajarkan kepada Otoutonya hari ini.
" Aku akan mengajarimu untuk mengontrol chakramu..." kata Shisui saat melihat Naruto yang tidak akan bertanya maka ia memutuskan untuk melanjutkan penjelasannya.
" Latihan ini biasa di sebut dengan Tree Walking, lihat aku " kata Shisui.
Shisui langsung membalikkan badanya sehingga sekarang ini dia membelakangi Naruto, dengan konsentrasi sedikit Shisui mengalirkan chakranya ke telapak kakinya.
" TAP " satu telapak kaki Shisui menempel pada pohon yang ada di depannya.
" TAP " kini kedua telapak kaki Shisui sudah menempel pada pohon, karena sudah merasa nyaman Shisui langsung melanjutkan langkah kakinya menaikki pohon, setelah dia berada di ketinggian cukup tinggi dari tanah dia menghentikan langkahnya.
" Jika kau mau berhasil dalam latihan ini kau harus memperhatikan berapa banyak chakra yang kau alirankan ke telapak kakimu, jika terlalu sedikit kau jatuh dan jika terlalu besar, maka kakimu akan menghancurkan pohon yang sedang kau pijak " jelas Shisui pada Naruto, meski tidak melihat ekspresi Naruto, dia tahu jika adiknya sekarang ini tengah bersungguh-sungguh dalam meresap informasi yang ia berikan kepadanya.
" Tap "
Shisui melompat turun karena merasa penjelasannya sudah cukup.
" Sekarang cobalah Otouto..." perintah Shisui kepada sang adik.
Tanpa di perintah dua kali, Naruto langsung menuju pohon yang di gunakan oleh Shisui sebelumnya. Setelah sampai di depan pohon, ia langsung menutup kedua matanya. Mencoba untuk mengigat informasi yang telah di berikan oleh Nii-sannya.
' Kau harus memperhatikan berapa besar aliran chakra yang akan kau alirkan ke telapak kakimu ' kata Shisui terus terngiang-ngiang di otak Naruto, beberapa detik kemudian mata Naruto telah terbuka.
Dari telapak kaki Naruto muncul sebuah energi biru muda yang sangat tipis, itu adalah pertanda jika Naruto telah mengalirkan chakranya ke kedua telapak kakinya.
" TAP " salah satu kaki Naruto sudah menempel pada pohon.
" TAP " kini seperti kakaknya tadi kedua kaki Naruto sudah menempel pada pohon.
" TAP " langkah kaki ketiga berhasil.
" TAP " langkah berikutnya juga berhasil.
Kini Naruto sudah berhasil menyamai pencapaian seperti kakaknya.
" Hei...baka kenapa jalanmu pelan sekali seperti bayi belajar berjalan ha...ha...ha " ejek Shisui yang melihat langkah kaki Naruto begitu berhati-hati.
Naruto yang mendengar ejekan kakaknya tidak bisa menahan konsentrasinya, sehingga dia melupakan apa yang di katakan oleh Nii-sannya tadi untuk memperhatikan berapa banya aliran chakra yang harus dia perhatikan.
" KRAKK " mata Naruto melebar seketika ketika mendengar bunyi itu.
" Uwaaa "
" Bughh " tubuh Naruto jatuh dari pohon dengan pantatnya duluan yang menyentuh tanah.
" Sial, sakit sekali " umpat Naruto sambil memegang bokongnya.
" Ha...ha...ha...aku lupa jika kau juga harus menjaga konsentrasi mu " tawa Shisui terbahak-bahak saat melihat adiknya terus-menerus memegang bokongnya.
" Nii-san Baka " teriak Naruto.
.
.
.
Naruto age of seven
' Panas '
Kini musim panas tengah melanda Konoha dan sinar matahaari juga bersinar dengan semangatnya, bahkan burung yang biasanya berterbangan menghiasi langit juga tak kunjung muncul, mungkin mereka juga lelah jika harus berterbangan di bawah trik matahari yang begitu menyengat kulit.
Walaupun Naruto bisa merasakan terik matahari yang mulai membakar tubuhnya, tetapi dia masih setia menunggu sang kakak yang belum juga datang, seperti tahun-tahun sebelumnya dia masih setia menunggu kakaknya.
" Sringg "
" Trangg "
Suatu kebiasaan lama yang sering Nii-sannya lakukan sebagai pertanda bahwa Shisui sudah kembali dari misinya, apalagi kalau bukan tradisi melepar kunai dan akan di tangkis oleh Naruto. Tapi yang membedakan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah kecepatan kunai yang Shisui lesatkan jauh lebih cepat.
" Apa yang kau akan ajarkan kepadaku hari ini Nii-san? " tanya Naruto pada ketiadaan.
" Aku akan pelatihan spesial untukmu " kata seseorang dari belakang Naruto.
Tanpa membalikkan tubuhnya Naruto sudah tahu jika yang sedang berbicara tadi adalah kakaknya sendiri. Saat dia mendengar 'pelatihan khusus' sebenarnya dia tertarik dengan apa yang akan di ajarkannya, tetapi dia hanya diam saja menunggu penjelasan lanjut dari Nii-sannya.
" Pelatihan ini akan membantumu untuk membangkitkan kekuatanmu yang belum kau bangkitkan " kata Shisui dan kali ini dia yakin jika apa yang barusan dia katakan akan menarik perhatian Naruto sepenuhnya.
" Kekuatan yang belum bangkit " kata Naruto sambil menoleh kearah kakaknya.
" Yap! Aku pikir ini sudah saatnya untuk membangkitkan kekuatanmu " kata Shisui.
" Lihat kunai ini! " kata Shisui sambil menunjukkan sebuah kunai biasa yang sudah ada di tangannya.
" Sringg "
Kunai itu melesat ke arah seekor ayam yang berada 25 meter di depan mereka berdua, mata Naruto hanya mengikuti kemana kunai itu akan berhenti.
" Stab "
Kunai itu dengan mudahnya menusuk badan ayam itu dan seketika itu juga tubuhnya langsung tergeletak di tanah.
" Kau tahu jika yang aku lemparkan adalah kunai biasa mungkin ayam tadi bisa bertahan hidup sampai beberapa menit, tetapi karena kunai tadi bukan kunai biasa maka ayam itu mati seketika " kata shisui.
" Apa maksudnya dengan kunai tidak biasa? " tanya Naruto.
" Kunai tadi sudah aku olesi dengan racun yang obatnya masih susah di temukan di Konoha " kata Shisui.
" Lalu apa hubungannya kunai tersebut dengan latihanku? " tanya Naruto yang semakin binggung dengan metode latihan seperti apa yang aka di lakukan oleh Nii-sannya.
" Tentu saja untuk membangkitkan kekuatanmu, kau harus menghindari ini "
" Sringg "
Tiba-tiba kunai yang tadinya ada di tangan Shisui sudah melayang menembus udara menuju Naruto.
Naruto yang melihat kunai itu sudah mendekat hanya memiringkan kepalanya untuk menghindari serangan dari Shisui. Saat dia ingin protes ke kakaknya, dia memutuskan untuk menunda keinginannya kalau tidak nyawanya pasti sudah melayang karena di depannya sudah ada kunai yang melesat.
" Trang "
Untuk serangan kedua Naruto terpaksa menggunakan kunai untuk menangkis serangan dari Nii-sannya karena tidak mungkin untuk menghindarinya karena jarak yang begitu dekat.
' Aku harus masuk ke dalam hutan '
Naruto memutuskan untuk berlari menuju hutan, menurutnya jika dia memilih bertarung di dalam hutan akan lebih aman di bandingkan bertarung di medan yang terbuka.
' Pintar juga kau Otouto '
Shisui hanya tersenyum melihat Naruto yang pandai memilih medan yang tepat untuk bertarung, dia pun memutuskan untuk mencari adiknya ke dalam hutan.
' Setidaknya Nii-san akan kesulitan untuk menemukanku '
Jika, saja dia tidak memutuskan untuk masuk kedalam hutan pasti ia sudah menjadi mainan oleh Nii-sannya, tapi jika di dipikir kembali Nii-san akan mudah untuk menentukan lokasi persembunyiannya dengan bantuan Sharingan miliknya, maka dari itu dia harus lebih meningkatkan kewaspadaannya.
" Sringg "
" Trangg "
Baru saja Naruto bernapas lega karena bisa menjaga jarak dengan kakaknya, kini detak jantungnya semakin berdetak kencang karena adrenalin. Tangannya dengan sendirinya memegang erat kunai yang ada di gengamannya, dan matanya pun menatap tajam ke segala arah untuk mendeteksi keberadaan sang kakak yang belum menunjukkan tanda-tanda keberadaannya.
" Ha...ha...ha bagaimana metode latihan kali ini Naruto-kun..." suara Shisui yang menggema dari segala penjuru hutan.
' Gila '
Satu kata yang langsung muncul di benaknya, sebenarnya apa tujuan Nii-san melakukan semua latihan yang menurutnya gila ini. Apa ini hanya untuk kesenangan semata, tetapi Naruto meragukan itu karena setiap kali Nii-sannya melatihnya dengan metode yang menurutnya gila pasti ada tujuan di balik semua itu. Tapi apa tujuannya itu yang membuat Naruto bingung.
" Sringg "
Satu kunai meluncur dari belakang Naruto, karena tidak punya pilihan lain Naruto memutuskan untuk melompat ke udara untuk menghindari serangan dari kakaknya. Tapi saat tubuhnya masih di udara dari sudut matanya dia bisa melihat satu kunai yang menuju ke arahnya dari arah timur.
" Trang " ini adalah entah yang keberapa kalinya Naruto bisa menangkis kunai dari Shisui, yang jelas kini staminanya semakin menurun karena kelelahan menghindari kunai dari kakaknya yang jumlahnya mungkin mencapai puluhan buah kunai.
" Hah...hah...hah... " napas Naruto mulai tersendat-sendat karena faktor stamina yang mulai menurun.
Akhirnya Naruto memutuskan untuk menyandarkan tubuhnya pada batu yang cukup besar untuk menutupi tubuhnya dari penghlihatan kakaknya, dengan begini dia bisa mengatur napasnya agar kembali normal.
" Sial... lain kali aku harus melatih staminaku lebih keras lagi ' umpat Naruto yang menyadari jika stamina yang dia miliki masih terlalu lemah.
" Settt "
Tiba-tiba saja tubuh Naruto sudah terikat dengan batu besar yang ia gunakan untuk bersandar, yang mengikat tubuhnya bukanlah seutas tali melainkan kawat ninja yang mengikat tubuhnya dengan erat. Kini dia hanya pasrah karena tubuhnya sudah tidak bisa di gerakkan lagi, dan jika Nii-sannya berani macam-macam awas saja.
" Tak kusangka kau bisa bertahan selama ini Naruto-kun... " kata Shisui yang berubah jadi dingin.
Naruto yang mendengar perubahan nada bicara dari kakaknya hanya bisa mengernyitkan dahinya pertanda bingung, karena ini adalah kali pertama sang kakak bicara dengan nada dingin terhadapnya. Sebenarnya apa yang di rencanakan oleh kakaknya, apa dia berencana untuk mengerjainya.
" Ada apa Shisui-nii? " tanya Naruto dengan badan yang masih terikat.
Shisui tidak menanggapi pertanyaan yang di lontarkan oleh Naruto, dia malah berjalan mendekati Naruto yang masih berusaha melepaskan diri dari ikatannya. Sementara Naruto yang menyadari telah terjadi sesuatu dengan Nii-sannya mencoba melepaskan ikatan yang melilit tubuhnya dan mencari tahu apa yang terjadi dengan kakaknya.
" Tap "
Saat Naruto masih berusaha melepaskan kawat ninja yang melilitnya, dia bisa merasakan sebuah tangan yang menyentuh pundaknya, saat dia mendongakkan kepalanya dia masih melihat tatapan dingin yang kakaknya berikan padanya.
Secara perlahan Shisui menundukkan kepalanya dan memajukan wajahnya mendekati telinga Naruto, Shisui pun membisikkan sesuatu kepada Naruto.
" Apakah kau tahu apa misi ku Hari ini Naruto-kun? " tanya Shisui pada Naruto.
Naruto yang memang tidak mengerti tentang misi yang di terima oleh kakaknya hari ini, dia diam saja. Untuk apa dia memikirkan misi yang di jalani oleh kakaknya itu bukanlah masalahnya. Dan untuk apa kakaknya menanyakan hal seperti itu, pertanyaan yang jelas-jelas tidak bisa ia jawab.
" Misiku adalah untuk Membunuhmu " kata Shisui sambil menarik kembali wajahnya.
Naruto yang mendengar pernyataan Shisui hanya bisa melebarkan matanya tak percaya dengan kata-kata yang barusan di tangkap oleh gendang telinganya. Kakaknya tidak mungkin akan membunuhnya, itu tidak mungkin bukan. Dan keuntungan apa yang di peroleh kakaknya dengan kematiannya. Apa kebaikan yang selama ini di tunjukkan kepadanya hanya sebuah settingan belaka. Apa selama ini dia haya hidup di dunia yang di penuhi dengan kebohongan.
Saat mata Naruto menangkap tangan Shisui yang sudah bersiap mengayunkan kunai kearahnya, dia mencoba untuk menatap matanya karena ' takut '. Ya, ini adalah kali pertamanya merasakan apa yang dinamakan dengan ketakutan. Ya, dulu dia selalu berpikir jika Shisui-nii akan selalu menjaganya dari apapun. Tapi kini dia harus menerima kenyataan pahit ini, orang yang selama ini sealu ia percaya akan membunuhnya dengan alasan yang tidak jelas. Kakak yang selalu hangat kepadanya, kini sudah menjadi dingin. Dulu dia berkata jika dia akan selalu menjaganya tapi dia mengingkarinya dan malah mau membunuhnya.
' Kenapa? '
Ketika kunai itu sudah beberpa Inchi di depannya, Naruto dapat merasakan matanya yang tidak mau menutup. Apa sekarang tubuhnya sendiri tidak mau menerima perintahnya. Tanpa Naruto duga kini ada cairan bening yang mengalir dari kedua matanya yang membasahi pipinya. ' Apa aku menangis? ' batin Naruto.
Jika saja aku bisa lolos dari pintu kematian ini, aku pasti akan membunuhmu Nii-san. Jika saja aku punya kekuatan, aku pasti akan melawanmu. Tapi kenyataan berkata lain, dia tidak mempunyai kekuata yang bisa menyaingi kekuatan Nii-sannya.
' Andai saja aku punya kekuatan? '
Tanpa Naruto sadari kedua matanya mengalami perubahan, mata yang sebelumnya berwarna hitam kini sudah berubah jadi mereh dengan 3 tomoe yang berputar dengan kencangnya. Dan dari mata itu juga keluar hawa kebencian yang begitu besar.
.
.
.
Naruto age of Eight
Tahun ini Naruto sudah berumur delapan tahun, meskipun umurnya bertambah tidak ada perubahan yang mencolok dari diri Naruto. Tubuhnya hanya lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dan ini adalah satu tahun setelah kebangkitan Sharingannya.
Flashback On
Naruto tidak kuat lagi menahan rasa sedihnya karena sudah di khianati oleh satu-satunya orang yanga selama ini dia selalu percaya, ingin rasanya untuk menutup mata, tapi apa daya jika matanya sendiri tidak mau menuruti kemaunnya, seolah-olah mata ini ingin menyaksikan bagaimna dia akan mati di tangan kakak kandungnya sendiri.
Saat kunai itu sudah mendekat ke dadanya, tiba-tiba saja kunai yang ada di genggaman kakaknya menghilang.
' Apa yang terjadi? ' pikir Naruto.
Naruto pun sadar dari lamunannya ketika merasakan ada sebuah tangan yang mengusap=usap rambutnya. Tanpa melihat yang menyentuhnya dia sudah dapat memastikan jika yang sedang memegang kepalanya adalah tangan Shisui kakaknya.
' Bukannya dia tadi mau membunuhku? ' batin Naruto.
Shisui yang melihat wajah adiknya yang di penuhi dengan kebinggungan akhirnya tidak kuat lagi menahan tawanya. Sebenarnya misi yang dia emban untuk membunuh adiknya hanyalah sebuha kebohongan belaka, dengan metode latihan seperti ini dia akan bisa membangkitkan kekuatan yang selama ini menjadi simbol dari klan Uchiha.
' Sharingan '
Dengan berpura-pura akan membunuhnya, Naruto akan merasakan apa yang di maksud dengan penghianatan dan dari penghianatan tersebut akan menjadi kesedihan dan kebencian. Sedangkan dari rasa kesedihan dan kebencian tersebuat akan membangkitkan sebuah kekuatan yang dinamakan dengan Sharingan.
" Ha...ha...ha lihatlah mukamu Otouto...ha...ha...ha mukamu sangat lucu... " tawa Shisui terpingkal-pingkal.
" Apa yang lucu bajingan! Bukankah kau tadi berniat membunuhku..." ucap Naruto dengan penuh amarah.
Shisui yang sudah bisa menggontrol dirinya, dia mencoba bangkit dan memegang kedua bahu adiknya, saat tangannya bersnetuhan dengan pundak adiknya dia bisa merasakan sang adik yang langsung bersiaga, tetapi dia tidak mempedulikan hal itu.
" Bukankah tadi aku sudah bilang akan membangkitkan kekuatanmu dan dengan metode seperti tadi kekuatan mu akan bangkit " kata Shisui dengan nada serius.
" Kekuatan apa- " perkataan Naruto terhenti ketika Naruto melihat bayangan yang di pantulkan oleh cermin yang di pegang oleh Shisui dari bayangan itu dia bisa melihat matanya yang berubah.
Flashback Off
Walapun dia merasa senang karena telah berhasil membangkitkan Sharingannya, dia tidak memaafkan Shisui semudah itu. Dia baru memaafkannya seminggu kemudian setelah kejadian itu berlaku.
Dan setelah kebangkitan Sharingannya, latihan yang Naruto jalani mulai berbeda dari latihan-latihan sebelumnya. Selama setahun Nii-sannya hanya fokus untuk melatihnya di bidang Genjutsu. Sebenarnya ia ingin melatih Ninjutsunya tapi Nii-san selalu beranggapan jika Ninjutsu busa menyusul belakangan, dia juga tidak pernah menyesal berlatih Genjutsu karena berkat kerja kerasnya sekarang dia bisa menjebak seseorang di dalam Genjutsu dengan tatapan Sharingannya.
Sekarang ini, dia sedang berada di Training ground yang biasa ia gunakan sebagai tempat latihan dengan Nii-sannya. Otaknya sekarang ini di penuhi dengan kegelisahan pasalnya Shisui-nii belum juga kembali dari misi yang di jalaninya, sebelum pergi menjalankan misi dia berkata bahwa misi ini hanya membutuhkan 1 hari saja tetapi ini sudah dua hari sejak kepergiannya.
Dari rumor yang ia dengar dari para anggota klan Uchiha banyak yang mengatakan Shisui tiba-tiba saja menghilang begitu saja dan gugur dalam menjalankan misinya, Naruto tidak percaya dengan rumor seperti itu, bukankah Nii-sannya itu salah satu anggota terkuat dari klan Uchiha. Dia tidak akan mati semudah itu kan?.
.
.
.
" Kita harus segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini segera sebelum terlambat " kata seorang lelaki tua dengan rambut hitam denga lengan dan salah satu mata kirinya di perban. Dia adalah Danzo Shimura salah satu penasehat Hokage.
Sekarang ini Danzo sedang berada di dalam ruangan Hokage dengan Itachi Uchiha dan Sandaime Hokage tentunya.
" Lalu apa yang kau usulkan Danzo? " tanya Sandaime Hokage.
Dia adalah Hiruzen Sarutobi Hokage ketiga Konoha, Hiruzen adalah mantan rekan dari Danzo. Tapi kini dia adalah sang Hokage.
" Sebaiknya kita bantai saja klan Uchiha " kata Danzo tenang.
Sementara dua orang yang mendengar kata Danzo tercengang dengan ide dari Danzo itu, apa dia pikir membantai klan besar seperti Uchiha akan semudah itu.
" Apa tidak ada jalan lain seperti selain menggunakan jalan kekerasan? " tanya Hiruzen karena pada dasarnya dirinya tidak suka dengan jalan pemikiran penasehatnya itu.
" Aku rasa itu adalah jalan yang terbaik Hokage-sama " kata Itachi dengan nada datarnya, Itachi adalah seorang anak laki-laki berumur 13 tahun, dia memiliki rambut hitam yang panjangnya mencapai pundaknya.
Meskipun umurnya terbilang masih muda tapi dia adalah seorang jenius yang ada dalam seratus tahun sekali. Di umur yamg masih 13 tahun dia sudah bisa menjadi kapten ANBU. Sungguh prestasi yang patut di banggakan.
" Apa maksudmu Itachi-kun? " tanya Hiruzen. Dia tidak pernah berpikir jika, Itachi akan setuju dengan rencana Danzo untuk membantai klannya.
" Dari informasi yang aku dapat klan Uchiha akan melakukan kudeta beberapa hari lagi, jadi kita hanya punya dua keputusan yaitu membantai klan Uchiha atau membiarkan terjadinya peperangan di desa ini yang tentunya akan memakan banyak korban " kata Itachi.
Setelah merundingkan rencana dari Danzo, mereka bertiga sepakat bahwa jalan yang harus di tempuh untuk menghentikan klan Uchiha adalah membantai mereka, meskipun Hiruzen kurang menyetujuinya.
" Jadi, kapan kau akan melaksanakan misi ini Itachi-kun? " tanya Hiruzen.
" Malam ini, tapi sebelumnya bolehkah aku meminta satu permintaan Hokage-sama? " tanya Itachi.
" Apa itu? " tanya Hiruzen yang menyalakan roroknya karena sudah tidak tahan dengan atmosper yang begitu panas.
" Biarkan Sasuke-kun hidup " kata Itachi.
Hiruzen yang mendengar permintaan Itachi, dia bisa memaklumi itu karena dari yang ia tahu selama ini, Itachi sangat menyayangi adiknya lebih dari apapun. Mungkin ini adalah satu-satunya jalan untuk menebus perbuatabbya pada klan Uchiha.
" Lancang sekali kau- " kata Danzo terpotong ketika melihat tangan Hiruzen yang terangkat seolah memberi tanda untuk diam.
" Baiklah aku akan mengabulkan permintaanmu " kata Hiruzen disertai asap rokok yang keluar dari mulutnya.
" Karena pertemuaan ini sudah selesai kalian boleh keluar " perintah Hiruzen pada ke dua orang yang berdiri di depannya.
" Hai' " kedua orang itu membungkukkan badan mereka dan keluar dari ruangan Hokage
" Itachi " panggil Danzo ketika mereka berdua sudah keluar dari ruangan Hokage.
" Bolehkah kita bicara sebentar? " tanya Danzo.
Tanpa menunggu jawaban dari Itachi, dia langsung berjalan melewati Itachi setelah beberapa meter di depan. Itachi pun langsung mengikuti Danzo dari belakang.
.
.
.
Dinginnya angin malam sampai menusuk tulang Naruto, matahari yang selalu menyinari bumi kini telah tergantikan oleh sinar rembulan yang berpasangan dengan ribuan bintang yang menghiasi malam. Suara jangkrik dan hewan nocturnal lainnya mulai berkicau menandai datangnya malam hari.
Karena kelamaan menunggu Nii-sannya yang entah pergi kemana sampai-sampai dia ketiduran di Training ground. Besok dia akan coba mengunjungi Training ground lagi untuk menunggu Shisui-nii. Saat dia melewati gerbang klan Uchiha dia bisa merasakan ada kejanggalan. Suasana di Uchiha district tidak seperti biasanya, malam ini begitu sepi jika di malam-malam sebelumnya setiap jam segini apsti masih ada banyak orang-orang yang keluar rumah dan bercengkrama satu sama lain.
Dan toko roti yang biasanya dijajajkan oleh seorang perempuan tua pun sudah tutup, biasanya jika jam segini tokonya ramai sekali di kunjungi oleh orang-orang dari klan Uchiha.
Sejauh kaki Naruto melangkah, dia belum menemukan satu orang pun. Dari setiap rumah pun dia tidak bisa mendengar suara yang biasanya di timbulkan oleh setiap rumah.
" Halo! Naruto-kun " sapa seseorang dari belakang Naruto.
Dengan perlahan Naruto memutar tubuhnya untuk mengetahui siapa yang menyapanya dan saat dia berbalik dia langsung bertemu sepasang mata Sharingan yang bercahaya di gelapnya malam, dan saat dia bisa melihat wajah pemilik Sharingan itu dia tidak terlalu terkejut.
" Itachi-san " sapa balik Naruto.
Sebetulnya Naruto tidakmengenal Itachi secara pribadi, dia tahu tentang Itachi dari omongan-omongan orang dan tentu saja dari Shisui-nii yang merupakan sahabat terbaik dari Itachi sendiri.
" Apa kamu tahu apa yang terjadi sebenarnya kenapa malam ini begitu berbeda dengan malam-malam sebelumnya? " tanya Naruto dengan nada penasaran karena sejauh ini hanya Itachi yang ia temui.
" Kau tahu ini apa Naruto-kun? " tanya Itachi dengan nada datar.
Bukannya menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Naruto, Itachi malam memperlihatkan tantonya yang berlumuran darah segar.
" Itu bukankah sebuah Tanto? " tanya balik Naruto yang tidak mengerti dengan arah pembicaraan Itachi.
" Maksudku ini? " Itachi bertanya lagi kepada Naruto dengan mengelap darah dari tantonya dengan jarinya dan di tunjukkan kepada Naruto.
" Darah..." jawab Naruto dan saat itu juga dia merasakan ada yang aneh dengan perilaku yang di tunjukkan Itachi.
" Apa kau tahu ini darah siapa? " tanya Itachi.
" Aku tidak tahu... " jawab Naruto.
" Jika kau tidak tahu, aku akan memberitahumu ini adalah darah semua anggota klan Uchiha yang telah aku bunuh " kata Itachi dengan datar.
Mata Naruto langsung terbelak ketika mendengar penuturan dari Itachi, dia tidak percaya jika Itachi bisa melakukan hal setega itu. Apa dia sudah menjadi gila.
" Tapi untuk apa kau meakukan semua ini? " tanya Naruto dengan kaki yang perlahan-lahan melangkah mundur.
" Untuk membuktikan kekuatan baruku " jawab Itachi.
Apa hanya untuk mengetes kekuatannya, kenapa harus membunuh orang-orang yang tidak bersalah hanya untk mengetas sebuah kekuatan. Apa seorang bayi baru lahir juga harus mengalami ini.
Itachi tidak bisa melihat ekspresi dari Naruto karena wajahnya karena wajahnya sekarang sedang menghadap tanah, tetapi ketika Naruto mendongakkan kepalanya, dia tidak begitu terkejut ketika melihat Sharingan 3 tomoe milik Naruto yang berputar.
' Jadi ini adalah adik dari Shisui ' batin Itachi.
Shisui pernah berkata jika adik laki-lakinya pada suatu hari nanti akan melampauinya bahkan juga bisa melampaui Madara sekalipun jika dia terus berlatih dengan giat.
" Kau membunuh semua orang hanya untuk mengetes kekuatanmu, eh! " tanya Naruto dengan nada datarnya.
Detik itu juga Sharingan milik Naruto dan Itachi saling memandang satu sama lain, tidak berselang lama Itachi merasakan jika tubuhnya dililit api yang berwarna merah daraah seakan-akan api itu sedang marah.
' Sekarang aku mulai percaya dengan kata-katamu tentang adikmu ini Shisui ' batin Itachi
Tetapi itu tidak berselang lama, karena Itachi dapat bebas dari genjutsu Naruto dan seakan berbalik Naruto merasakan tubuhnya dililit oleh api yang membara.
' Apa! Kenapa serangan ku malah berbalik menyerangku sendiri ' batin Naruto terkejut.
Dengan bantuan Sharingannya Naruto dapat bebas dari genjutsu. Adu saling serang genjutsu pun terjadi antara Naruto dengan Itachi, meskipun tingkat Sharingan yang di miliki oleh Naruto saa dengan milik Itachi tapi dia tidak bisa mengimbangi kemampuan Itachi. Mungkin hal ini juga di pengaruhi oleh pengalaman kedua orang itu.
' Sial chakra ku mulai menipis '
Tubuh naruto mulai melemah seiring dengan chakranya yang mulai menipis. Dan karena kurangnya kapasitas chakra yang dia miliki Sharingan Naruto sudah non-aktif. Dengan perlahan Naruto mulai melangkah kebelakang lagi.
" Kurasa kekuatanmu belum sebanding dengan kekuatanku Naruto-kun " kata Itachi seraya berjalan mendekati Naruto.
Naruto yang mendengar perkataan Itachi hanya bisadiam karena semua perkataan yang keluar dari mulut Itachi benar adanya. Dia bisa melihat Itachi yang sudah berjalan mendekat ke arahnya tapi dengan tenaga yang tersisa Naruto tidak dapat melangkahkan kakinya.
" Grebb "
Kedua pundak Naruto di pegang oleh Itachi dan Itachi menyamakan posisi kepalanya dengan Naruto sehingga mereka berdua saling pandang yang satu dengan Sharingannya dan yang satu dengan mata biasa.
" Akan kutunjukkan sesuatu yang akan membuatmu lebih bersemangat lagi dalam berlatih Naruto-kun " kata Itachi dan matanya mulai berubah dari Sharingan 3 tomoe menjadi Sharingan dengan simbol Shuriken dengan 4 ujung.
" Tsukuyomi "
.
.
.
Dengan mata dan telinganya, Naruto bisa melihat dan mendengar jeritan-jeritan anggota klan Uchiha yang tengah di teror oleh Itachi. Naruto juga melihat Itachi yang tanpa ampun membunuh satu persatu anggota klan Uchiha dari orang dewasa, lansia, dan yang membuat Naruto ingin menutup matanya adalah ketika Itachi tanpa belas kasihan membunuh puluhan anak-anak dan bayi.
" Hentikan! " kata Naruto pelan.
Tetapi pemandangan yang ada di depannya yang tidak kunjung berhenti, malah semua itu seakan-akan di ulang seperti sebuah kaset yang terus berputar.
" HENTIKAN " teriak Naruto yang sudah tidak tahan dengan semua yang dilihatnya ini.
" Tenang saja Naruto-kun kita masih mempunyai waktu 71 jam 59 menit lagi " suara Itachi yang menggema dari segala arah.
" Dan aku punya pertunjukan spesial untukmu Naruto-kun " kata Itachi yang suaranya masih menggema.
Dan saat kata-kata Itachi itu sudah keluar dari mulutnya, secara tiba-tiba orang-orang yang sebelumnya di bantai oleh Itachi lenyap seketika. Dan Naruto bisa melihat jika dia sudah berpindah tempat, tempat yang Naruto pijak sekarang ini adalah tempat yang begitu familiar. Rumpru-rumput yang menutupi tanah serta pepohonan lebat yang berdiri dengan tegaknya. Tempat ini adalah Training ground yang ia dan Shisui-nii sering gunakan untuk berlatih bersama.
Tepat di tengah-tengah Training ground tengah berdiri seorang lelaki berambut hitam, dan orang itu memakai seragam Konoha ANBU. Dia tidak dapat melihat wajah orang itu, karena orang itu berdiri membelakangi Naruto, tapi yang membuatnya terkejut adalah sebuah Tanto yang menembus tubuh orang itu.
Naruto mencoa menggerakkan kakinya untuk menolong orang tersebut, tapi saat dia mencoa menggerakkan kakinya, dia bisa merasakan kakinya yang tidak mau bergerak. Tapi saat orang itu membalikkan badannya, Naruto merasa jika jantungnya berhenti berdetak.
Wajah orang yang tubuhnya tertusuk pedang itu hanya memandang Naruto dengan senyuman, senyuman khas yang selalu di berikan oleh Nii-sannya. Dan orang yang sedang memberikan dia senyuman adalah Shisui-nii.
Saat dia akan berteriak memanggil kakaknya, dia terpaksa menundanya karena puluhan bukan ratusan Itachi muncul mengerumuni Shisui yang terluka dengan sebuah tabto di tangan kanan mereka.
" Lihat ini Naruto-kun " kata ratusan Itachi yang berbicara secara bersamaan.
Ratusan Itachi itu langsung mengangkat pedang yang sedang mereka pegang, tanpa perintah ratusan Itachi tersebut langsung menghunuskan pedang mereka pada tubuh Shisui yang tidak berdaya dan hanya bisa berteriak.
Sebenarnya Naruto ungun berteriak tetapi tidak ada satu suara pun yang keluar dari mulutnya, dan dia hanya bisa melihat kakaknya yang sedang terhunus oleh ratusan pedang.
' Hentikan '
" HENTIKAN " teriak Naruto yang sudah tidak tega melihat kakaknya di siksa, walaupun jauh di lubuk hatinya, dia tahu jika semua ini hanyalah sebuah ilusi semata.
.
.
.
Please give me review
and also what do you think about my story
or you can Fav or Follow my stories
