Holding Back The Tears

.

.

"Apakah kamu tau legenda mengenai putri duyung?"

"Ah, aku tau air matanya sangat diincar kan? Air mata mereka penyembuh semua penyakit apabila kita bisa mendapatkan air mata itu sebelum jatuh ke darat dan apabila air mata itu sudah jatuh ke darat, air mata itu berubah menjadi mutiara."

"Benarkah? Kalau kita mendapatkan air mata mereka, kita bisa kaya. Bagaimana kalau kita menangkap mereka?"

"Ide bagus! Kita cari mereka dan ambil air mata mereka!"

.

"Anakku, dengarkan Appa. Kamu harus mencari banyak bangsa duyung untuk negeri kita karena air mata mereka dapat menyembuhkan segala penyakit di negeri kita ini. Ini demi kesejahteraan negeri kita."

"Baik Appa, aku mengerti. Namun, bagaimana aku tau mereka akan menangis?"

"Tidak akan pernah tau.. tapi kamu bisa membuat mereka menangis."

"Dengan cara?"

"Apapun, termasuk menyiksa mereka."

.

"Anakku, berhati-hatilah dengan para manusia. Mereka mengincar air mata kita. Mereka rakus, mereka maruk, dan mereka tidak tahu rasa berterima kasih."

"Benarkah Appa? Aku belum pernah bertemu dengan manusia."

"Tapi kamu akan dan kamu harus melindungi semua bangsa kita dari makhluk rakus itu. Mengerti?"

"Tapi.. bagaimana caranya saat mereka mendekat Appa?"

"Tenggelamkan perahu mereka dan tarik mereka ke dasar laut."

"Membunuh!? Tidak Appa! Itu tidak baik!"

"Tapi kamu harus atau nyawa bangsa kita adalah taruhannya."

"Baik Appa..."

.

"Anakku sayang, apakah kamu tau mengenai legenda putri duyung yang menjadi manusia?"

"Aku tau Umma. Namun, aku belum pernah bertemu dengan manusia sehingga aku tidak tau bagaimana rupa mereka."

"Rupa mereka seperti kita, namun mereka memiliki kaki. Kita bisa seperti mereka sebentar dengan cara meminum ramuan perubah duyung menjadi manusia."

"Apa itu kaki?"

"Seperti ekor,namun mereka terpisah dan mereka akan bergerak bergantian. Ah, lebih baik kalau kamu melihatnya sendiri."

"Begitukah? Aku mau bertemu dengan mereka."

"Tapi kamu tidak boleh mendekati mereka nak, kamu pasti akan disiksa oleh mereka."

"Kenapa?"

"Karena mereka akan mengambil air mata kita."

.

"Air mata kita tidak boleh habis atau kalau sampai habis, kita akan menjadi buih."

"Kenapa bisa begitu, Halmonie?"

"Karena air mata kita menjadi sumber kehidupan juga untuk kita. Namun..."

"Namun apa Halmonie?"

"Apabila seseorang meminumkan ramuan pengubah para duyung menjadi manusia, maka duyung itu akan menjadi manusia selamanya."

"Tidak bisa kembali, Halmonie?"

"Tidak bisa."

"Semoga aku tidak seperti itu."

"Kamu harus menjaga dirimu dari para manusia nak."

.

Matahari terik menerpa seorang pangeran tampan berkulit tan namun tidak menyulutkan niat pangeran tersebut mencari keberadaan bangsa duyung yang melegenda dengan air matanya.

Penyakit dan peperangan membuat bangsanya membutuhkan banyak obat dan sangat sulit menemukan obat-obat tersebut.

Sang raja membuat keputusan untuk menangkap para duyung dan mengambil air mata mereka agar digunakan untuk obat.

Dan akhirnya sekaranglah pangeran tersebut berada, dia sedang berada di atas laut yang luas, menuju ke arah pulau Day Moon, tempat para pelaut bermalam apabila mereka mencari putri duyung.

Sang pangeran tidak sendiri. Dia pergi berlayar dengan tiga kawannya yang juga berstatus sebagai seorang pangeran dan putra mahkota.

Mereka mempunyai misi yang sama yaitu mencari putri duyung untuk menyelamatkan rakyat mereka.

Kapal mereka yang bernama Black Pearl memecah lautan dengan gagah siang itu. Biru laut seakan menyambut mereka dan ingin mengantar ke tempat yang mereka tuju.

Angin berhembus ringan membuat kapal menjadi melaju dengan kekuatan sedang.

Sesekali sang pangeran negeri Winter Rose berkulit tan itu menutup matanya untuk menikmati hembusan angin laut yang segar.

"Hei Yunho hyung, apakah kamu yakin di sana ada putri duyung yang akan menunggu kita?" tanya seorang pangeran bersuara husky kepada pangeran negeri Winter Rose itu.

Jung Yunho. Namja berkulit tan, berbibir hati, matanya seperti mata musang itu menoleh ke temannya yang sama-sama berstatus sebagai pangeran, Park Yoochun.

Park Yoochun adalah pangeran negeri Rising Sun yang juga ikut dalam pencarian putri duyung karena Ibunya sekarang ini tertidur dalam pengaruh racun. Namja berjidat lebar ini sudah mencoba berbagai cara untuk membangunkan sang Ibunda tercinta namun semua hasilnya nihil dan akhirnya dia memutuskan untuk berlabuh bersama Yunho.

"Hmm.. aku tidak tau. Kita tidak akan tau sebelum mencoba bukan?" jawab Yunho.

Yunho pergi bukan hanya dengan Yoochun, namun juga dengan kedua putra mahkota lainnya.

Putra mahkota bernama Kim Junsu merupakan putra mahkota negeri Zion yang mencari putri duyung untuk kesembuhan Appanya yang suka mengeluh jantungnya sakit. Putra mahkota bersuara lembut ini cukup dekat dengan Yunho melebihi teman-temannya yang lain.

Putra mahkota yang lain adalah Shim Changmin, dia adalah putra mahkota dari kerajaan Ten Heavens. Dia bertubuh tinggi dan dia disebut sebagai raja evil karena dia suka iseng kepada hyungnya yang lain. Namja berwajah kekanakan ini memang iseng namun dia sebenarnya jenius dan baik hati. Alasan dia ikut Yunho adalah untuk menyelidiki kandungan zat apa yang ada di dalam air mata putri duyung sehingga mungkin manusia bisa membuatnya tanpa harus menunggu air mata asli dari putri duyung tersebut.

Keempat orang ini bersahabat, bahkan mereka mempunyai cita-cita untuk mensejahterahkan kerajaan mereka bersama karena kelak mereka akan memimpin kerajaan. Yunho dan Yoochun sendiri masing-masing memiliki seorang nunna. Ntah apa keputusan masing—masing ayah mereka apakah akan menyerahkan tahta kepada seorang wanita untuk menjadi ratu atau tidak.

Kembali ke Yunho. Matanya menerawang ke arah pulau di seberang sana yang mulai terlihat. Pulau berbentuk bulan sabit itu begitu mempesona. Dengan pasir putih yang mengundang para pelaut untuk singgah ke sana untuk sekedar beristirahat atau bersinggah untuk mencari para putri duyung.

Ciprak

Suara air itu membuat Yunho mengarah ke asal suara.

Dia mengusap matanya berkali-kali, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Ciprak Ciprak

Dua kali suara itu sekarang ini terdengar.

Ciprak Ciprak Ciprak Ciprak

Suara itu semakin sering terdengar seiring dengan banyaknya ikan lumba-lumba yang ada di sekitar mereka.

Lumba-lumba itu seakan memberikan sambutan kepada rombongan Yunho dkk.

Yunho tersenyum senang melihat lumba-lumba itu berenang ke arah mereka.

"Hua lumba-lumba," ucap Junsu yang ikut senang melihat lumba-lumba yang berennag ke arah mereka dengan cepat.

Namun..

Duak

Duak

Kapal rombongan mereka dihantam oleh sesuatu yang berada di bawah air.

Ya, lumba-lumba itulah yang melakukannya.

Kapal itu menjadi oleng dan hampir saja tenggelam.

"Huaa, bagaimana ini hyung!?" seru Changmin yang ketakutan mereka akan tenggelam.

"Berpegangan yang erat!" ucap Yoochun yang sudah memeluk tiang layar terlebih dahulu dan akhirnya Changmin ikut berpegangan juga.

Yunho dan Junsu berpegangan pada kemudi agar kapal tidak terlalu oleng.

"Pertahankan terus Junsu!" ucap Yunho sambil mencoba menyeimbangkan kemudi mereka.

Duak duak

Kapal black pearl itu terus oleng karena lumba lumba itu terus saja menggoyangkan kapal tersebut.

.

Dari dalam laut, seorang laki-laki melihat kejadian itu dan berniat untuk membantu rombongan tersebut tanpa tau siapa mereka.

Dengan cepat dia berenang ke permukaan dan betapa terkejutnya dia melihat makhluk yang hampir sama dengannya tetapi sepertinya mereka berbeda karena mereka tidak memiliki ekor.

"Apa itu?" gumamnya.

"Huaa tolong kami!"

Mendengar teriakan semua rombongan itu, laki-laki itu berenang menuju ke kapal mereka yang memiliki tiga layar dan patung putri duyung di depannya.

"Hentikan!" ucap laki-laki itu ke arah para lumba-lumba.

Sontak semua lumba-lumba yang ada di sana menghentikan serangannya dan melihat ke arah laki-laki tersebut. Tak terkecuali rombongan tersebut.

"Kemarilah. Mereka bisa terjatuh kalau kalian menyerang mereka terus," ucap laki-laki itu.

Laki-laki itu memiliki mata berwarna coklat yang bulat, bibir yang semerah cherry, dan bibir yang mancung. Kulit putih susunya terlihat berkilauan saat terkena sinar matahari.

Dengan lembut dia mengusap sayang semua lumba-lumba yang ada di sana.

Semua rombongan terpana dengan rupanya yang indah dan gerakannya yang penuh dengan kelembutan.

"Hei, kamu, siapa namamu?" tanya Yunho.

Laki-laki itu mengadahkan kepalanya ke asal suara.

"Eoh? Kita berbicara bahasa yang sama rupanya. Namaku Kim Jaejoong," ucap laki-laki itu sambil tersenyum manis dan langsung menghipnotis rombongan tersebut.

"Manis sekali," ucap mereka dalam hati.

"Kamu hebat sekali bisa berenang dengan bertelanjang dada seperti itu. Apakah kamu sudah biasa berenang di sini?" tanya Junsu.

Jaejoong menganggukkan kepalanya, "betul."

"Bagaimana kamu bisa tahan berenang di dalam air seperti itu? Lautan ini penuh dengan ikan hiu," tanya Changmin.

"Karena.."

Ucapan Jaejoong terhenti saat dia menunjukkan sesuatu yang membuat mereka tercengang.

Deg

Inikah takdir?

Seseorang yang mereka kagumi pada akhirnya adalah seseorang yang akan mereka sakiti karena Jaejoong adalah seorang..

Putra duyung..

.

.

TBC

.

Hello readers ^^ maaf sepertinya saya terlalu lama berhiatus hehehe ^^

Saya kembali dengan cerita baru ^^

Semoga kalian suka ^^

Saya tunggu review kalian ^^

Terima kasih *bow* ^^