The fallen angel
Diclaimer
Masashi Kishimoto
Presented:
Roxelyn
Summary:
Disaat seorang Malaikat diturunkan kebumi untuk melindungi manusia.
Sayap-sayap putih nan indah seperti salju.
Hingga sebuah kutukan bernama cinta menghancurkan segalanya..
Pair.
Sasuke x fem Naruto
Enjoyed your story guys...
Xoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxxoxoxo
Xoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxo
Xoxoxoxoxo
"Namikaze Naruto!" Suara berat dan dingin itu memanggil malaikat dihadapannya. Malaikat yang dipanggil itu maju kedepan dengan langkah gugup. Ini hari pertamanya bertugas. Pemimpin para malaikat itu tetap memasang wajah datarnya. Dia ingin anak buah yang profesional, bukan amatiran.
Manik emas pemimpin itu menatap tajam malaikat tersebut. Naruto-nama dari malaikat tersebut termasuk malaikat paling sempurna. Tubuhnya tergolong menggoda bagi iblis dan rambut pirang panjangnya secerah mentari pagi. Begitu indah...
"Kau kuperintahkan turun kedunia manusia! Disana ada salah satu malaikat kematian yang akan membantumu.." Naruto mengangguk saat mendengar tugasnya."Jangan ganggu malaikat itu! Karena dia juga bertugas membasmi iblis-yang-kau-tahu-apa di daerah tersebut! Tugasmu hanyalah mengawasi kegiatan manusia! "
"Ha'i! Saya mengerti Deverix-sama!"Pemimpin yang disebut sebagai Deverix itu mengangguk puas sebelum membuka portal menuju dunia manusia.
"Semoga berhasil!" Dan disaat itu Naruto mulai memasuki portal itu, menuju dunia manusia. Dan didalam hati dia bertekad! Agar tidak mengecewakan pemimpin para malaikat tersebut. Tapi dia penasaran...
Siapa malaikat kematian yang membuat beberapa malaikat pucat tadi?
Apakah dia kuat?
Tapi sebelum dia memasuki portal dia dapat mendengar suara Deverix melalui telepati. "Semoga beruntung..."
Disaat semua orang mengira dunia ini
Damai
Sesungguhnya mara bahaya selalu mengintai
Bahkan sebuah kalimat
Membawa sebuah bencana yang tidak pernah diramalkan...
Xoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxxoxoxoxoxoxoxoxoxoxox
Xoxoxoxoxoxoxxoxoxoxoxoxoxxoxooxoxoxox
Malaikat bersurai pirang itu kini sedang menenteng tas ransel miliknya. Terima kasih akan kemampuan sihirnya yang masih amatiran. Dia mengubah dirinya sebagai gadis cupu yang norak. Kalau dia dalam wujud aslinya, apakah dia akan selamat?.
Langkahnya berhenti saat berada didepan rumah apartemen tidak terlalu mewah. Dia kemudian mengetuk pintu dan melupakan bahwa ada bel yang bisa dia tekan. Sungguh-malaikat-yang-kudet. "Spadaa!" Teriaknya tapi tidak ada sahutan kecuali angin dingin yang berhembus menerpa dirinya sedari tadi.
Panasnya matahari membuat sang malaiikat baru mengutuk dewa matahari yang sangat gemar mendengar keluhan manusia. Pasti dewa itu sedang tertawa karena seorang malaikat sekarang mengutuk dirinya. Entah ide dari mana dia mengeluarkan buku notes serta pena untuk menulis sesuatu.
Bab I
Saya Namikaze Naruto melaporkan bahwa kondisi didunia manusia sungguh mengecewakan. Panasnya terik matahari membuat penderitaan manusia semakin menjadi-jadi. Jadi saya mohon tolong dikecilkan(?) Sedikit hawa panasnya.
"Hahahaha! Laporan apa itu!" Suara tawa menggelegar dari mulut seorang pria dewasa disebelahnya. Naruto yang tidak menangkap hawa keberadaanya hanya tersentak kaget dan menatap horor pria disebelahnya yang masih asik tertawa. Pria yang diperkirakan Naruto berusia 25 tahun dengan rambut hitam jabrik serta manik hitam pekat membuat Naruto nyaris jatuh cinta kepadanya.
Eitss!
Peraturan pertama. Malaikat dilarang jatuh cinta. Pria tersebut melihat kearah Naruto dengan ramah. "Kau malaikat baru itu?" Jantung Naruto berdegup kencang, bagaimana pria dihadapanya tahu bahwa dia adalah malaikat. Pria dihadapanya tertawa geli sebelum mengelurkan tanganya kehadapan Naruto. Naruto yang melihatnya hanya menyambut tangan tersebut dengan heran.
"Hahaha lancang sekali aku tidak memperkenalkan diri. Namaku Tobi tapi jangan panggil aku topi..." Kekehan halus keluar dari mulut Naruto. Pria dihadapanya memiliki selera humor juga, tapi apa itu ditangannya. Benda berwarna putih yang seperti tas itu. Isinya juga macam-macam.
Menyadari arti dari arah tatapan Naruto. Tobi. "Kau lapar?" Dan selanjutnya yang terdengar adalah suara dari perut Naruto.
'Blushhh
"Ayo masuk kedalam, diluar panas pastinya untukmu.." Naruto mengikuti Tobi menuju rumahnya. Tapi sebelum Tobi membuka pintunya dia melihat kearah Naruto dengan mata merah keperakan yang tajam. "Aku tidak suka pelanggar aturan dan aku tidak segan-segan membuang sampah seperti itu.."
'Glup
Aura yang dipancarkan Tobi setara dengan dewa kematian Thanatos tadi Naruto ikut memancarkan aura cahaya tapi keburu digeplak oleh Tobi .
'Plakk
"Ittai! Sakit tahu!" Naruto mempelototi Tobi dengan garang sementara yang dipelototi cuek bebk sambil mengulurkan sekantung plastik kearah Naruto. Naruto menaikan sebelah alinya bingung. "Ini apa?"
"Baju seragam sekolah, mulai besok kau bersekolah di Konoha Gakuen..."
"Tapi aku hanya mempelajarikan?"
"Iya aku tahu itu. Bukan berarti kau malas-malasan dirumahku, kau harus mempelajarinya dengan menyamar.." Naruto merengut saat mendengarnya. Suara bel berbunyi membuat Naruto menatap pria dihadapanya dengan heran saat Tobi menyuruhnya untuk diam dan berjalan kearah pintu.
"Tobi-un! " Naruto menahan tawanya saat mendengar suara cempreng dibalik pintu dan Tobi berjalan kearah Naruto. Tobi menunjuk kearah gudang kosong dan memberi isyarat agar malaikat itu bersembunyi. Naruto menggeleng keras tapi nyaris berteriak saat kerah gaunya diangkat bersamaan dengan tubunya. Seperti mengangkat seekor kucing, Tobi memasukan malaikat itu kedalam gudang dan menguncinya. Naruto yang didalam tentu sudah mengutuk pria yang tidak jelas asal usulnya itu sedari tadi.
Suara pintu yang terbuka membuat Naruto penasaran setengah mati. Tapi apa daya? Pintunya dikunci dan dia tidak bisa melakukan sihir. Perlu dicatat bahwa dia masih baru dan fresh dari cetakan. Dalam artian dia tidak semahir seniornya,tapi kalau ngintip atau melihat tembus pandang dia bisa. Naruto kemudian merubah matanya menjadi ruby,layaknya pupil kucing sambil melihat kearah tamu Tobi. Telinganya meruncing layaknya rubah dan bergerak-gerak untuk menguping.
"Sudah pergi sana..jangan mengusiku Deidara.." Dia dapat melihat Tobi mendorong tubuh pria dengan rambut kuning seperti dirinya. Dengan sadis Tobi mendorong tubuh pria itu agar keluar dari rumahnya.
Jantung Naruto berdegup kencang saat melihat Tobi berjalan ke arah gudang dan membuka pintu tersebut. "Well well , tukang intip. Bukankah kusuruh kau untuk diam?" Naruto mengernyitkan dahinya heran dan nyaris berteriak saat tangan Tobi terulur kearahnya. Naruto memejamkan matanya takut dan bulu kuduknya merinding. Penasaran akan apa yang terjadi, Naruto membuka salah satu matanya dan melihat tangan Tobi yang terulur sedang mengambil sebuah pedang. Bukan pedang biasa.
"Kenapa kau memejamkan matamu? Kau jaga rumah mengerti." Malaikat itu mengangguk dan melihat kearah Tobi yang berjalan kearah jendela, bersiap untuk loncat.
"Heii! Kau mau bunuh di-!" Suara Naruto tercekat saat melihat sepasang sayap hitam terbentang dibelakang tubuh Tobi dan pakaianya berubah menjadi armor khas shinigami.bulu-bulu sayap hitam tersebut berterbangan dan dilengkapi dengan sepasang manik merah.
Kata-kata yang ingin Naruto ucapkan tertahan diujung lidahnya. Lidahnya terasa keluh dan kaku karena penampakan hanya bisa melihat Tobi terbang keluar diikuti dengan suara burung gagak yang memecah keheningan di apartemen itu.
Ada mitos yang mengatakan..
Disaat burung gagak bersuara disaat itu pulalah akan ada kematian...
"D-dia malaikat kematian?" Naruto terduduk dilantai sambil memandang arah keluar dengan shock. Hebat! Baru satu jam dia didunia manusia dan dikejutkan dengan malaikat kematian yang muncul dihadapanya.
"S-sebenarnya apa tugasku?"
Xoxoxoxoxoxoxoxlxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxxoxoxxoxoxoxooxoxxoxoxox
Xoxoxooxoxox
Keesokan harinya Naruto memilih mengurung dirinya didalam dia masih shock akan kejadian semalam. Bagaimana bisa? Malaikat baru sepertinya tinggal bersama malaikat kematian? Ini seperti hubungan antara iblis dan malaikat. Hubungan yang terkutuk.
Sejak semalam pula Tobi belum pulang, tapi dia bisa merasakan hawa keberadaan shinigami itu dekat, dekat sekali.
'Brakhh srakk brughh..
Naruto nyaris berteriak kaget saat mendengar suara keributan diluar, dengan cepat dia berlari keluar kamarnya dan menuju keasal suara. Disana Tobi tergeletak dengan tubuh yang basah akan keringat. Dia kehabisan tenaga semalam saat mendapatkan panggilan untuk membasmi iblis Azura. Inilah tugasnya selama di Konoha, dia ditugaskan membasmi iblis didaerah ini karena dikonoha , gerbang iblis terbuka dengan lebar seakan-akan membiarkan para iblis bebas.
"Tobi-san!" Pekik Naruto panik dan berlari kearah malaikat kematian itu tergeletak. Dengan cepat dia mengalirkan energinya ketubuh lemah itu agar luka-luka yang dia dapat sembuh.
"Pergilah kesekolahmu..." Naruto menghentikan aktivitasnya dan menatap tajam kearah Tobi dengan tajam. "Aku tidak mau! Kau sedang terluka!"
"Aku hanya perlu istirahat...!" Tobi mengulurkan kalung prisma kearah Naruto. "Bila iblis menyerang tiup permatanya.." Dan setelah itu Tobi kembali kehilangan kesadarannya. Membuat Naruto menghela nafas dan memindahkan tubuh tersebut ketempat tidurnya.
"Aku tidak tanggung jawab bila ada yang berteriak panik saat melihat wujudmu Tobi-san."Gumam Naruto tapi dia mengembalikan wujud Tobi kembali seperti semula juga dengan mengulurkan kedua tangannya kedepan, setelah itu cahaya biru muncul dan membungkus tubuh tersebut sehingga kembali dalam wujud semulanya.
"Aku pergi dulu Tobi-san!" Seru Naruto sambil melangkah keluar apartemen sambil tidak lupa mengganti pakaiannya dengan sihir. Serba praktis dan tidak repot. Sementara yang dipanggil sedari tadi sudah terlelap karena kelelahan.
Dengan riang Naruto melangkah kesekolah dengan pakaian acak-acakan. Coret kata rapi dan indah, Naruto sungguh seperti anak gembel yang tersesat. Dasi yang diikat seperti pita, rok panjang yang dia temukan digudang, baju kemeja lengan panjang dan tas koper.
Nar? Elu mau daftar ke rsj?
"E-ehh!" Naruto berkedip kaget saat melihat beberapa orang berbisik dengan pelan. 'Dia orang gila baru ya?' Naruto berkedip polos saat mendengarnya.
Kedip..
Kedip...
Ke-"siapa yang kalian sebut sebagai orang gila!"
Tbc
Review ne