You're My Future
Sequel from You're My Reason
Title : You're My Future
Writer : MrsDoubleV/Vie
Rated : T
Genre : Drama, Romance
Main Casts : Jeon Jungkook , Kim Taehyung
Other Casts : (lihat di dalam cerita)
Semua Cast disini milik diri mereka masing-masing, orang tua dan Tuhan. Bernaung dibawah entertainment masing-masing. Di pakai hanya untuk Cast di FF abal-abal ini.
Warning : GS, OOC, OC, Typo(s), bahasa non baku, alur yang membingungkan, setting yang kurang jelas, bahasa yang maksa.
Special Sequel for my readers. This is REAL from MY IDEA! Jika ada kesamaan nama tokoh, kejadian ataupun alur mungkin hanya ketidaksengajaan saja. Tapi selebihnya murni dari ide aku sendiri! So no plagiat-plagiat! Don't like, Don't read! Please review dengan kata-kata yang lebih sopan dan manusiawi ya..
.
.
MrsDoubleV
.
.
Chapter IV
Taehyung tak dapat menyembunyikan kekhawatiran di wajahnya. Dirinya bahkan tak bisa duduk dengan tenang. Ia berjalan mondar-mandir membuat Yoongi yang melihatnya jadi pusing sendiri. Ia merasa sangat heran dengan keanehan dan sikap ketidaktenangan Taehyung hari ini. Bahkan pemotretannya pun jadi berjalan tak lancar karena Taehyung yang tak fokus dan beberapa kali mendapat teguran dan mengulang.
"Mau sampai kapan kau mondar-mandir seperti itu? Sebenarnya kau kenapa sih?" Tanya Yoongi dengan amat penasaran. Ia jadi pusing sendiri dengan tingkah aneh Taehyung hari ini.
"Entahlah hyung.. Aku hanya sedang merasa tak tenang. Aku kepikiran soal Jungkook." Jawab Taehyung dengan raut wajah frustasi.
"Jungkook pasti baik-baik saja. Makanya kau harus cepat selesaikan pemotretanmu agar kau bisa segera pulang dan bertemu dengannya." Balas Yoongi namun tak membuat Taehyung tenang. Namja itu bahkan masih mondar-mandir dan menatapi ponselnya. Ingin menelpon, namun diurungkannya, selalu seperti itu.
Entahlah Taehyung sungguh merasa amat tak tenang hari ini. Sejak ia pergi bersama Yoongi ke pemotretan, dirinya selalu saja kepikiran soal Jungkook. Padahal istrinya itu terlihat baik-baik saja saat pagi tadi ia mengantar kepergiannya untuk bekerja -pemotretan-. Bahkan senyum diwajah cantik istrinya itu terlihat seperti biasa. Namun ada sesuatu yang membuat perasaan Taehyung tak tenang.
"V kembali ke set!" Teriak Namjoon, si fotografer.
"Jja kau harus fokus, Tae. Aku yakin Jungkook pasti baik-baik saja di rumah." Ujar Yoongi mencoba menenangkan dan membuat Taehyung kembali fokus ke pemotretannya saat ini.
"Hyung pegang ponselku. Jika Jungkook, menelpon, hyung harus segera mengangkatnya. Aku benar-benar khawa-"
"Ne, ne aku tau.. Sudah cepatlah.. Kau tak ingin Namjoon hyung marah, kan? Sudah sana..." Yoongi pun segera mendorong tubuh Taehyung untuk segera berjalan menuju ke set pemotretan.
...
Jungkook mendudukkan dirinya disofa ruang tengah. Ia berniat untuk mengistirahatkan tubuhnya sebentar disela-sela kegiatannya membersihkan rumah. Sesuai permintaannya, Taehyung memang sudah memberikan ijin resmi padanya untuk bersih-bersih rumah sendirian, tanpa maid. Ia memang sudah memberhentikan maid yang pernah dipekerjakan Taehyung minggu lalu. Ia hanya tak suka jika harus duduk diam dan membiarkan maidnya itu mengambil alih tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga. Sungguh Jungkook tak suka!
Jungkook menselonjorkan kakinya ke atas sofa dan memijitnya perlahan. Ia merasa pegal pada kedua kakinya. Wajar saja karena ia membersihkan rumah berlantai dua yang tak bisa dikatakan kecil itu seorang diri. Apalagi ditambah dengan beban kandungannya yang sudah semakin membesar membuatnya jadi kesulitan bergerak. Namun ia begitu menikmati perannya seperti sekarang ini.
Ting Tong
Jungkook mendengar bell rumah yang berbunyi. Ia sedikit heran karena tak biasanya ada yang datang ke rumah. Jika pun ada, biasanya hanyalah eomma, appa ataupun Yoongi. Itupun pasti selalu mengabari dulu jika akan datang. Tapi ini? Entahlah... Dengan perlahan dan hati-hati, Jungkook pun mulai melangkahkan kakinya menuju ke pintu utama untuk menyambut tamu yang datang.
Cklek
"Eonnie?" Ujar Jungkook terkejut saat mendapati Jaeryn yang berdiri dihadapannya dengan wajah cantik berhias seulas senyuman.
"Annyeong Kook... Apa aku mengganggu?" Tanya Jaeryn sopan.
"Tentu tidak. Silakan masuk, eonnie..." Jungkook menggeser tubuhnya sedikit untuk mempersilakan Jaeryn masuk ke dalam rumahnya.
"Silakan duduk, eon. Maaf jika sedikit berantakan. Aku belum selesai bersih-bersih." Ujar Jungkook sedikit merasa tak enak.
"Gwenchana... Tapi kenapa kau bersih-bersih? Dimana maidmu?" Tanya Jaeryn bingung karena tak menyangka jika yeoja hamil dihadapannya ini membersihkan rumahnya sendirian.
"Tak ada maid, eon. Jadi aku yang bersih-bersih sendirian. Oh ya omong-omong, eonnie ingin minum apa?"
"Aigoo kau ini sedang hamil besar Kook! Apa Taehyung tak mempekerjakan seorang maid untuk bersih-bersih rumah? Astaga kandunganmu itu sudah sangat besar harusnya kau kan-"
"Aku memang yang sengaja memintanya. Aku tak apa, eon. Jangan terlalu khawatir seperti itu."
"Bagaimana aku tidak khawatir? Kandunganmu sudah begitu besar dan aigoo aku benar-benar tak habis pikir. Ckckck"
"Sudahlah eon.. Oh ya eonnie ingin minum ap-"
"Tak perlu. Duduklah Kook. Sebenarnya aku kemari karena ingin menyampaikan sesuatu padamu." Jungkook pun segera mendudukkan dirinya disofa, disamping Jaeryn.
"Aku... Sudah dilamar oleh Seokie.." ujar Jaeryn dengan nada ragu-ragu membuat Jungkook membulatkan matanya saat mendengar penuturan Jaeryn tadi.
"Hoseok oppa? Melamar? Jinjja?" Tanya Jungkook yang langsung diangguki oleh Jaeryn.
"Kapan?" Tanyanya lagi, sangat antusias.
Jaeryn pun mulai menceritakan semuanya. Mulai dari Hoseok yang mengajaknya pergi tiba-tiba, mengunjungi makam kedua orang tuanya dan puncak lamaran yang dilakukan. Jungkook bahkan hanya diam dan mendengarkan apa yang diceritakan Jaeryn dengan pandangan berbinar. Sungguh ia sangat senang mendengarnya.
"Wahh chukkae eon! Aku turut senang! Seharusnya sudah sejak lama oppa melakukannya!" Komentar Jungkook yang hanya dibalas seulas senyum oleh Jaeryn.
"Lalu kapan kalian akan menikah, eon?"
"Menikah?"
"Ya. Kapan?"
"Hmm... Mungkin bulan depan, dua bulan lagi, tiga bulan lagi, entahlah..." balas Jaeryn sambil mengendikan bahu, membuat Jungkook mengerutkan keningnya.
"Loh kenapa begitu? Memang..."
"Kami sangat sibuk dalam waktu dekat ini, Kook. Seokie harus kembali ke Jepang untuk menyelesaikan pekerjaannya dan aku juga masih terikat kontrak pada salah satu produk kecantikan. Jadi yah begitulah.." balas Jaeryn membuat Jungkook menghela nafasnya kasar.
"Wae? Kenapa kau berekspresi seperti itu?" Tanya Jaeryn kebingungan saat melihat ekspresi wajah Jungkook yang berubah sendu.
"Aniya eon..." balas Jungkook seadanya.
"Oh ya bagaimana keadaan aegimu?" Tanya Jaeryn membuat Jungkook mendongak dengan raut wajah yang kembali berubah ceria. Jungkook memang selalu seperti ini jika Jaeryn menanyakan tentang kandungannya.
Dan dimulailah obrolan seputar kehamilan dari Jungkook. Yeoja yang kini memasuki bulan akhir kehamilannya nampak sangat antusias menceritakan bagaimana perkembangan janinnya yang menurut dokter sangat baik itu. Bahkan ia juga tak melupakan pengalaman-pengalaman yang ia alami saat memasuki bulan-bulan usia kandungannya.
Jaeryn tentu mendengarkan ocehan Jungkook tentang kehamilannya dengan antusias.
Yeoja cantik berlesung pipi itu memang juga tak sabar menanti kelahiran sang calon keponakan yang sudah ditunggu-tunggunya itu. Bahkan ia juga sudah menyiapkan banyak hadiah untuk keponakan yang diperkirakan dokter akan lahir dalam waktu dekat ini.
...
Taehyung hanya bisa mendengus saat dirinya dipaksa oleh Yoongi untuk ikut makan malam bersama dengan para kru pemotretan yang lain. Awalnya Taehyung mati-matian menolak acara makan malam bersama itu karena dirinya ingin segera cepat-cepat pulang terlebih perasaannya semakin terasa tak enak saat kembali teringat soal Jungkook, istrinya. Namun karena bujukan Yoongi yang berkata tak enak untuk menolak, akhirnya dengan terpaksa Taehyung pun ikut. Beruntung tempat makan yang mereka tuju itu hanya sebuah kedai samgyupsal yang letaknya tak jauh dari rumahnya.
"Kau kenapa?" Tanya Namjoon keheranan saat mendapati Taehyung yang hanya diam saja saat dirinya bahkan beberapa kru yang lain mulai bercanda dan tertawa, berbanding terbalik dengan Taehyung yanh terlihat lesu dan tidak bersemangat.
"Kau sakit?" Tanya fotografer yang berusia lebih tua 2 tahun dari Taehyung itu.
"Ani, nan gwenchana hyung.." balas Taehyung, tak mau membuat Namjoon dan kru lain yang memperhatikannya jadi khawatir.
"Oh ya hyung dimana ponselku?" Tanya Taehyung pada Yoongi yang duduk berhadapan dengannya. Selepas pemotretan, Taehyung lupa jika ia masih menitipkan ponselnya pada sang manager.
"Oh iya ini.." Yoongi pun segera memberikan ponsel berlayar sentuh berwarna putih itu pada sang pemiliknya.
"Hyung mematikan ponselku?" Tanya Taehyung saat mendapati ponselnya yang tak bisa menyala.
"Ani. Mungkin baterainya habis. Atau kau mau meminjam ponsel- ahhh ponselku juga kehabisan baterai." Ujar Yoongi saat mendapati ponsel berlayar datarnya yang sama tak bernyawanya seperti ponsel Taehyung.
"Pakai punyaku saja. Kau mau menghubungi istrimu, kan?" Tawar Namjoon. Taehyung sedikit merasa tak enak jika menerima tawaran Hoseok itu.
"Pakai saja. Istrimu pasti khawatir karena kau belum mengabarinya." Ujar Namjoon membuat Taehyung pun segera menerima tawarannya.
Tanpa menunggu lama, Taehyung segera mengetikan nomor ponsel yang sudah sangat dihafalnya diluar kepala, nomor ponsel Jungkook. Entah kenapa Taehyung jadi merasa tegang saat ia mendengar suara sambungan ke nomor istrinya. Namun ia merasa sedikit bingung karena tak kunjung mendapat jawaban dari Jungkook. Yang ada ia hanya bisa mendengar balasan suara dari operator.
Deg
Seketika perasaan tak enak itu kembali muncul lagi saat Taehyung mencoba menghubungi Jungkook untuk yang kedua kalinya. Dan lenguhan panjang terdengar dari celah bibir Taehyung saat sambungannya kembali terhubung ke operator.
"Wae?" Tanya Yoongi saat mendapati raut asing pada wajah Taehyung.
"Jungkook tak mengangkat teleponnya, hyung." Balas Taehyung lesu setelah mengembalikan ponsel pada Namjoon.
"Mungkin ia sudah tidur. Jangan terlalu dipikirkan. Jja makanlah. Samyupsalnya sudah matang."
...
Jaeryn terlihat sangat panik sekarang. Penampilannya bahkan sudah tak bisa dikatakan rapi lagi. Kemeja putihnya kini bahkan terlihat kusut dan terlihat kotor dengan bercak darah dibagian bawah kemeja sampai ke bagian paha jeans yang dikenakannya. Rambut cokelatnya sudah terlihat berantakan, make up tipis diwajahnya bahkan terlihat memudar dan digantikan peluh yang membanjiri wajahnya yang nampak pucat dan panik.
"Ryn-ah apa yang terjadi?" Tanya seorang namja yang lari tergopoh-gopoh menghampiri Jaeryn yang berdiri panik di depan sebuah ruang operasi.
"Seokie bagaimana ini? Apa mereka akan baik-baik saja? Hikss.." satu isakan pun langsung lolos dari bibir pucat Jaeryn.
"Tenanglah.. Mereka pasti akan baik-baik saja. Aku tau Jungkook adalah yeoja yang kuat. Ia dan bayinya pasti akan selamat." Balas Hoseok mencoba menenangkan Jaeryn di dalam pelukannya.
Hoseok benar-benar begitu terkejut saat mendapati panggilan tak terjawab berkali-kali dari Jaeryn pada ponselnya. Sejak beberapa jam yang lalu, ia memang sengaja mensilent ponselnya karena harus fokus pada pekerjaannya. Namun dijeda pekerjaannya, sang manager memanggil dirinya -setelah mendapat telepon dari Jaeryn- dan menyuruhnya untuk segera mengecek ponsel. Dan Hoseok begitu dikejutkan dengan puluhan panggilan tak terjawab dari Jaeryn.
Hoseok kembali terkejut saat dirinya kembali menghubungi Jaeryn dan memberitahukan jika yeoja itu kini sedang berada dirumah sakit. Bahkan tanpa sadar, ia berteriak panik membuat beberapa orang jadi terkejut karena teriakannya. Seketika Jaeryn pun langsung menjelaskan apa yang sudah terjadi membuat Hoseok harus ijin lebih cepat dan menyusul Jaeryn ke rumah sakit. Jungkook mengalami pendarahan setelah terjatuh dari tangga!
"Apa kau sudah menghubungi Taehyung?" Tanya Hoseok yang masih mencoba menenangkan Jaeryn dalam pelukannya.
"Ia tidak dapat aku hubungi. Ponselnya mati." Balas Jaeryn dengan beberapa isakan yang masih terdengar dari sela bibirnya.
"Yoongi hyung juga?" Jaeryn pun menganggukkan kepalanya, tanda mengiyakan pertanyaan Hoseok.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Jaeryn masih dalam mode paniknya.
"Tenanglah.. Pasti ada cara..." balas Hoseok dengan raut wajah serius, mencoba mencari cara agar bisa mengabari Taehyung.
"Ah mungkin Namjoon hyung tau. Sebentar." Hoseok pun merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel miliknya. Ia mencari nomor Namjoon dikontak ponselnya dan langsung menghubunginya.
"Ah sial! Sedang sibuk. Sepertinya ia sedang menghubungi seseorang." Ujar Hoseok lalu mengakhiri panggilannya.
"Jungkook-ah.. Bagaimana keadaannya? Aku takut..." isak Jaeryn membuat Hoseok semakin kalut. Ia pun mencoba kembali menghubungi Namjoon. Dan beruntung kali ini panggilannya tersambung.
"Namjoon hyung?"
Taehyung sudah tak peduli dengan penampilannya sekarang. Setelah menerima panggilan dari Hoseok, ia langsung berlari begitu saja meninggalkan kedai membuat Yoongi, Namjoon bahkan kru-kru yang lain menatapnya bingung. Bahkan ia secara tak sadar meninggalkan begitu saja mobilnya dan berlari sekencang-kencangnya menuju ke rumah sakit tempat Jungkook dibawa.
Rambut bahkan kemeja yang masih dikenakan Taehyung kini nampak sangat basah dipenuhi oleh peluhnya membuat beberapa orang bahkan perawat yang bekerja di rumah sakit menjadi tak mengenali dirinya lagi sebagai seorang model. Ia tak peduli dan tak mau peduli! Lagipula yang ada dipikirannya saat ini hanyalah Jungkook dan bayinya!
"Bagaimana keadaan Jungkook?" Buru Taehyung ketika ia sampai didepan ruang operasi, menghampiri Jaeryn dan Hoseok yang masih terduduk disana.
"Dokter masih menanganinya di dalam. Kau nampak sangat kacau, Tae." Ujar Hoseok saat melihat penampilan kacau Taehyung saat itu.
"Apa yang terjadi? Bagaimana bisa Jungkook terjatuh dari tangga?" Tanya Taehyung pada Jaeryn bertepatan dengan keluarnya seorang dokter berpakaian hijau khas operasi dari balik pintu ruangan operasi.
"Dok bagaimana keadaan istri dan anak saya?" Cecar Taehyung saat menyadari kehadiran sang dokter yang menangani Jungkook.
"Selamat anak anda laki-laki, sehat, dan... kembar." Ujar dokter itu membuat Taehyung mengerjapkan matanya tak percaya.
"Kem-bar dok?" Taehyung sama sekali tidak menyangka jika ia akan mendapatkan dua orang anak kembar.
Karena selama ini, selama ia menemani Jungkook memeriksakan kandungannya, dokter tak pernah bilang jika anaknya kembar. Dokter hanya berkata jika bayi mereka sangat besar bukan ada dua bayi dalam rahim Jungkook alias kembar. Namun meski begitu, Taehyung tak dapat menyembunyikan raut bahagianya.
"Lalu bagaimana dengan keadaan istri saya, dok?" Tanya Taehyung namun seketika raut wajah dokter dihadapannya ini terlihat berbeda, membuat senyum diwajah Taehyung jadi menghilang.
"Maaf, kami sudah melakukan sebisa kami. Namun kondisi istri anda sekarang..."
...
Taehyung hanya dapat menatap nanar tubuh Jungkook yang terbaring lemah diatas ranjang di salah satu ruang rawat VIP rumah sakit. Kebahagiaan Taehyung yang mendapati anak kembar harus tertunda saat mendapati kondisi sang istri yang terlihat sangat lemah. Taehyung bahkan melihat dahi Jungkook yang diplester beberapa luka memar pada wajah dan beberapa bagian tubuhnya membuat Taehyung hanya bisa menatapnya miris.
Jaeryn sudah menceritakan semuanya yang telah terjadi. Kedatangan Jaeryn siang itu memang bermaksud untuk berkunjung sekaligus bercerita pada Jungkook tentang lamaran yang dilakukan Hoseok. Dan setelahnya mereka pun mulai asik bercerita tentang hal-hal lain. Karena terus saling bercerita, mereka berdua jadi lupa waktu. Jaeryn sendiri bahkan tak sadar jika hari sudah menjelang sore bahkan hampir malam. Jungkook bahkan lupa akan tugas bersih-bersihnya sangkin asik bercerita dengan Jaeryn.
Karena merasa tak enak berlama-lama dirumah Jungkook, Jaeryn pun pamit untuk pulang. Lagipula ia harus bersiap karena esok hari ia harus terbang ke Thailand untuk melakukan mempromosikan produk kecantikan yang menjadikannya sebagai modelnya.
Namun baru saja ia berniat masuk ke dalam mobil, dirinya begitu dikejutkan dengan suara teriakan Jungkook dari dalam rumah. Dengan tergopoh-gopoh ia pun kembali masuk ke dalam rumah dan ia semakin terkejut saat mendapati Jungkook yang sudah terkapar tak berdaya dilantai dekat tangga dengan darah yang berceceran dan rintihan kesakitan Jungkook sambil memegangi perutnya. Tanpa babibu lagi Jaeryn pun langsung segera membawa Jungkook ke rumah sakit terdekat.
Mengingat apa yang diceritakan Jaeryn, membuat Taehyung berjengit dan perasaan bersalah kembali menghantuinya. Ia menyalahi dirinya karena tak bisa menjaga Jungkook dengan baik. Harusnya ia tak boleh meninggalkan Jungkook sendirian dirumah tanpa pengawasan siapapun. Bukannya apa, ia hanya terlalu khawatir dan kekhawatirannya terbukti saat ini.
"Cepatlah bangun sayang.. Aku dan aegi menunggumu.." lirih Taehyung tanpa mau melepaskan genggaman tangannya pada tangan bebas Jungkook.
"Bagaimana keadaan Jungkook, Tae?" Tanya Yoongi yang baru saja sampai ke rumah sakit.
Manager Taehyung itu langsung menyusul Taehyung ke rumah sakit saat namja itu menghubunginya -menggunakan ponsel Hoseok-. Tak berbeda jauh dari Taehyung, Yoongi pun merasa sangat terkejut dan segera melesat ke rumah sakit dengan mengendarai mobil yang ditinggalkan Taehyung di kedai tadi.
"Hyung bisa lihat sendiri bagaimana kondisinya." Jawab Taehyung dengan nada yang amat lirih.
"Astagaa... apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa bisa begini?" Ujar Yoongi saat mendapati Jungkook yang terbaring lemah diranjang.
"Jaeryn menemukannya jatuh.. dari tangga." Yoongi langsung membelalakan matanya saat mendengar jawaban Taehyung.
"Mwo? Lalu aegi kalian?"
"Mereka selamat, hyung. Mereka ada diruang bayi, didalam inkubator." Jelas Taehyung membuat Yoongi mengerutkan kening.
"Mereka? Aegimu... Kembar?"
"Ne."
"Oh astaga!" Yoongi sungguh speechless. Ia tak pernah menyangka akan mendapatkan keponakan -jika bisa dikatakan begitu- kembar! Ohhh...
"Boleh aku melihat mereka?" Tanya Yoongi antusias.
"Silakan." Dan setelah mendengar jawaban itu, Yoongi langsung segera pergi ke ruangan khusus bayi.
...
"Engghhh" satu lenguhan terdengar dari celah bibir seorang yeoja yang terbaring di ranjang.
Yeoja cantik itu mencoba untuk membuka matanya, menyamankan penglihatannya dengan cahaya matahari yang memenuhi ruangan. Mengingat ruangan, ia sama sekali merasa tak mengenal ruangan serba putih dan berbau... obat-obatan seperti ini.
"Ohh.." yeoja itu, Jungkook nampak terkejut saat mendapati tangan kanannya yang terhubung dengan sebuah selang infus yang menyadarkan dirinya jika ia benar-benar sedang berada di rumah sakit.
"Taehyung?" Lagi-lagi Jungkook dikejutkan dengan adanya Taehyung yang nampak masih terlelap disisi ranjang kirinya, dengan kedua tangan menggenggam tangannya, dan kepala yang bersandar pada tepi ranjang, nampak sangat tak nyaman.
Dengan gerakan perlahan, Jungkook mencoba melepaskan tangan kirinya dari genggaman tangan Taehyung agar tak mengganggu tidur lelap sang suami.
"Kau pasti sangat mengkhawatirkan kami. Mianhae..." ujar Jungkook dengan suara berbisik. Tangan kirinya yang kini bebas pun mulai mengelus-elus lembut rambut cokelat Taehyung.
Cklek
"Eoh Jungkook kau su-"
"Sttt oppa tenanglah.. Jangan berisik." Ujar Jungkook pada Yoongi yang terlihat baru saja memasuki ruang rawatnya dengan sekotak makanan dan tas yang Jungkook yakini berisi pakaian milik Taehyung.
"Hmm" balas Yoongi lalu segera meletakkan kotak makanan dan tas yang dibawanya ke meja nakas dekat ranjang tempat Jungkook berbaring.
"Sudah berapa lama aku tertidur oppa?" Tanya Jungkook sambil mencoba mendudukkan dirinya.
"Sini biar ku bantu. Hmm mungkin sekitar 14 jam lamanya kau tidur." Balas Yoongi lalu segera menyamankan posisi Jungkook.
"Benarkah? Selama itu?"
"Yang aku tau begitu. Dokter bilang jika kondisimu sempat kritis karena kehilangan banyak darah. Tapi syukurlah kau terlihat baik-baik saja sekarang." Yoongi menunjukkan senyumnya membuat Jungkook jadi ikut tersenyum.
"Hahh aku jadi merasa sangat bersalah padanya. Ia pasti sangat khawatir kan saat tau aku..."
"Tentu saja Taehyung merasa sangat khawatir padamu, pada kalian. Ia begitu mencintai kalian. Bahkan kau tau? Ia nampak sangat kacau kemarin dalam pemotretan karena terus memikirkanmu."
"Benarkah?"
"Hmm aku tak bohong."
"Ia jadi berubah banyak berkatmu, Kook." Sambung Yoongi membuat Jungkook kembali menatap dalam wajah Taehyung yang masih terlelap dalam tidurnya.
Taehyung merasa sangat senang ketika ia membuka mata, ia mendapati Jungkook yang tersenyum ke arahnya. Perasaan lega pun langsung melingkupi hatinya. Setelah semalaman terus-terusan dihantui dengan pikiran-pikiran buruk tentang Jungkook, kini dipagi hari pikiran itu seolah lenyap tak tersisa ketika di depan matanya ia melihat dengan jelas senyum dan keadaan Jungkook yang nampak jauh lebih baik dari semalam.
"Sayang akhirnya kau sadar..." ujar Taehyung yang langsung menerjang Jungkook dengan sebuah pelukan.
"Mian jika aku lagi-lagi membuatmu khawatir." Bisik Jungkook di dalam pelukan Taehyung.
"Hmm. Aku bersyukur kau tak apa Kook. Mian karena aku tak bisa menjagamu. Harusnya aku ada didekatmu saat itu jadi kau ti-"
"Stt jangan menyalahkan dirimu. Ini semua salahku. Mian..."
"Kau tak salah, Kook. Hahhh syukurlah.. syukurlah... Terima kasih Tuhan..." Taehyung tak dapat menutupi rasa syukurnya saat ini. Bahkan ia beberapa kali menghadiahi Jungkook beberapa kecupan pada bibirnya.
"Ekhem kalian tak sadar jika ada aku disini?" Interupsi Yoongi membuat adegan mesra antara Taehyung dan Jungkook jadi tertunda.
"Sudah hyung sana! Jangan ganggu kami!" Usir Taehyung lalu kembali menghadiahi bibir merah Jungkook dengan ciuman.
"Ishh kau sangat menyebalkan Kim Taehyung!" Decih Yoongi lalu segera beranjak meninggalkan ruang rawat itu, meninggalkan pasangan suami-istri yang sedang bemesraan didalam sana. Sudah cukup ia menjadi obat nyamuk dan penonton gratis drama percintaan Taehyung-Jungkook selama ini. Dan ia tak mau itu terulang lagi terus menerus yang membuatnya... iri. Apalagi sampai sekarang dirinya masih... jomblo. Ahh poor Yoongi!
...
Taehyung mendorong kursi roda yang diduduki oleh Jungkook perlahan-lahan menuju ke sebuah ruangan di lantai bawah. Meski dokter mengatakan jika keadaan Jungkook sudah membaik, tapi ia masih belum mengijinkan pasiennya tersebut untuk berjalan, karena luka pasca operasi nya masih belum mengering. Jika ia banyak bergerak, luka itu nanti akan kembali melebar dan menyebabkan infeksi. Jadi, Jungkook pun mau tak mau menerima saran dari dokter untuk menggunakan kursi roda.
"Wae? Kau sudah tak sabar ingin melihat mereka, hmm?" Tanya Taehyung pada Jungkook yang sudah terlihat nampak antusias.
"Ne. Aku ingin melihat mereka, aegi kita." Balas Jungkook tanpa menghilangkan senyum diwajahnya.
Jungkook memang mengetahui jika bayi yang dilahirkan olehnya kembar dari Taehyung. Wajar saja karena selama operasi berlangsung ia tidak sadarkan diri dan tak tau apa yang terjadi. Awalnya Jungkook tentu saja merasa sangat shock. Sama seperti Taehyung, ia tak menyangka jika mereka akan mendapatkan 2 bayi laki-laki sekaligus.
"Jja ini aegi kita.." bisik Taehyung tepat saat mereka berdiri dihadapan 2 buah inkubator yang berisi bayi mungil yang sedang tertidur lelap. Itu adalah bayi mereka. Bayi yang beberapa jam lalu dikeluarkan dari dalam perut Jungkook. Bayi-bayi mungil yang lucu yang terpaksa harus melihat dunia lebih cepat dari waktu yang diperkirakan. Bayi premature buah cinta Taehyung dan Jungkook.
"Mereka mungil sekali..." ujar Jungkook yang nampak sangat berbinar saat menatap kedua buah hatinya.
Taehyung dan Jungkook masih terdiam memperhatikan kedua buah hati mereka yang tertidur lelap didalam inkubator. Tanpa disadari, setetes air mata pun mengalir dari pelupuk mata Jungkook. Air mata bahagia itu ternyata nyatanya malah berbuah banyak dan saling berlomba-lomba keluar dari kedua pelupuk mata Jungkook.
"Sayang, ini eomma..." bisik Jungkook lengkap dengan sebuah isakan yang mengiringi kata-katanya.
"Gomawo sayang... Gomawo kau telah memberikan hadiah terindah untukku." Bisik Taehyung tepat ditelinga kanan Jungkook membuat Jungkook tak bisa menghentikan tangis bahagianya.
"Uljima... Taejoon dan Taeyeong eomma tak boleh menangis." Ujar Taehyung dengan kedua ibu jari yang membersihkan lelehan air mata dikedua pipi Jungkook.
"Taejoon? Taeyeong?"
"Hmm. Bagaimana? Kau suka dengan nama yang aku berikan untuk kedua jagoan kita?" Tanya Taehyung yang langsung dibalas satu anggukan dari Jungkook.
"Welcome to the world, Taejoon-ah.. Taeyeong-ah.. Appa dan eomma sangat menyayangi kalian..."
.
.
.
END