Disclaimer : God & Themself

Rate : T

Genre : Romance & Fantasy

Cast : YunJae & Others cast.

Summary : Kim Jaejoong seorang penyihir nakal yang senang membuat keributan di negeri sihir, suatu hari ia tak sengaja menyihir putra mahkota karena terlalu emosi dengan sang putra mahkota, apa yang terjadi selanjutnya?/ YAOI, OOC, YunJae/ RnR please! Bab II is up!

Warning : OOC, alur kecepatan, typo, Shortfic, YAOI, Gaje dll.

Dont like Dont read!

No Siders!

.

.

.

Dua orang namja berada dalam sebuah ruangan gelap dan lembap, seorang namja berdiri menghadap jendela yang melihatkan suasana diluar kastil itu. Tanah merah membara tak ada pohon yang hidup di lingkungan itu. Semuanya terasa hampa, seakan mati tanpa kehidupan, bahkan tak ada matahari di tempat itu. Hanya ada malam tak pernah ada pagi di tempat itu, bahkan udarapun terasa sulit di dapat.

"Kau sudah tahu siapa pemilik earthic?" tanya namja yang masih menghadap jendela.

"Sudah, lord." Jawab namja yang menunduk di belakang namja yang menghadap jendela.

"Apa Jiyeon melakukan pekerjaannya dengan baik?"

"Tentu, ia yang memberitahu saya siapa pemilik earthic."

"Kau bisa pergi sekarang, Jonghyun."

Namja yang bernama Jonghyun itu langsung menghilang.

Sang Lord menyeringai tajam sambil mengepalkan tangannya.

"Akhirnya kau muncul juga, earthicer."

"Tunggu sampai kau menjadi milikku."

.

.

.

Jaejoong bergerak dengan gelisah dalam tidurnya. Peluh membasahi seluruh tubuhnya. Poni blondenya bahkan menempel pada sisi wajahnya karena keringatnya serta bibirnya yang terus ia gigit.

Wajah Jaejoong sangatlah pucat. Ia terus bergerak gelisah membuat ranjangnya menjadi tak karuan.

"Argh." Erang Jaejoong sambil mencengkram bagian dada kirinya tepat dimana jantungnya berada.

"Hhh." Nafas namja cantik itu terengah seakan ia baru lari marathon.

"Apah ini hh ke-kenapa sakit sekali..." Jaejoong terus mencengkram dada sebelah kirinya.

"ARRRGHHH!" teriak Jaejoong kesakitan, ia merasa dadanya seakan terbakar.

Air mata menetes dari sudut matanya. Ia terisak sambil mengusap dadanya yang perlahan rasa sakitnya berkurang.

Sret

Dengan cepat Jaejoong membuka kaos putih tipis yang ia pakai.

Deg

Matanya membulat seakan ingin keluar melihat sebuah tanda tepat berada di dada kirinya.

Sebuah tanda berbentuk bola dunia berwarna kemerahan.

"A-a-apa ini?" tanya Jaejoong sambil menggelus tanda itu dengan tangan gemetar.

"Tanda apa ini?"

.

.

.

Hari ini Jaejoong hanya berdiam diri di taman istana. Ia bahkan tidak sekolah hari ini. Ia masih memikirkan tentang tanda yang tiba-tiba saja datang.

Namja cantik itu sempat mengunjungi perpustakaan kerajaan untuk mencari tahu tanda itu namun ia tak menemukan hal-hal yang berkaitan dengan tanda yang ada di dada kirinya.

"Jadi ini yang di lakukan si anak terkutuk? Membolos dan bermalas-malasan." Cibir Yunho yang kini berjalan mendekati Jaejoong yang duduk di bangku taman.

Jaejoong hanya melirik Yunho sekilas. Ia sedang malas menanggapi cibiran Yunho jadi ia hanya berdiam diri.

Hening.

Angin berhembus menerbangkan dedaunan di sekitar kedua namja yang kini terdiam dengan pikiran masing-masing itu. Sampai sebuah suara memecah keheningan.

"Kenapa..." Yunho mengernyitkan dahinya mendengar gumaman Jaejoong. Kini namja tampan itu menatap Jaejoong yang masih menatap kedepan tanpa memandangnya.

"Kenapa kalian sangat membenciku?" tanya Jaejoong lirih. Ia merasa lelah selalu di perlakukan tidak adil semenjak ia kecil. Ia tidak tahu jika kesalahan kedua orang tuanya yang menikah bisa separah itu membuat semua orang menjadi membencinya. Meski dirinya tampak cuek saja dengan semua makian dan cibiran yang ia dapatkan namun adakala dirinya ingin memiliki seseorang yang bersedia menjadi temannya.

Yunho terdiam, wajahnya datar tanpa ekspresi.

"Kau tahu alasannya."

"Cih, hanya karena kedua orang tuaku menikah? Karena ibuku seorang namja dan ia manusia? Kekanakkan." Decih Jaejoong.

Yunho menatap Jaejoong dingin.

"Kau tahu jelas peraturan kerajaan."

"Ku rasa itu hanya permainan agar orang tuamu bisa menduduki jabatan kerajaan."

Deg

"Negeri sihir tidak akan kiamat jika appaku menikahi seorang manusia yang bahkan tak memiliki kekuatan apapun." Jelas Jaejoong santai.

"Kau menuduh appaku yang mengajukan petisi untuk memundurkan jabatan appamu? Permainan apa maksudmu hah?" tanya Yunho geram.

"Aku tidak bilang seperti itu, aku hanya mengira." Jawab Jaejoong santai.

Yunho menatap Jaejoong tajam.

Sret

Yunho menarik kerah baju Jaejoong sehingga kini ia berhadapan dengan Jaejoong, ia menatap Jaejoong dengan tajam. Ia marah karena Jaejoong menuduh orang tuanya bermain licik.

"Kau sungguh tidak tahu diri, Kim. Kau pikir siapa lagi yang akan menampungmu jika bukan appaku yang memberikannya eoh?" tanya Yunho sinis.

Jaejoong menatap Yunho datar.

"Kau tahu jelas siapa pemilik kerajaan sebenarnya, Jung." Ucap Jaejoong dingin.

Deg

Yunho tersentak membuat Jaejoong menyeringai melihatnya.

Srakk

Jaejoong menarik lengan Yunho yang tadi mencengkram kerah bajunya lalu menyentaknya dengan kuat.

Jaejoong hendak beranjak meninggalkan Yunho namun terhenti karena mendengar ucapan Yunho.

"Kau tahu apa yang membuatmu sangat dibenci?"

Hening.

Jaejoong hanya terdiam tanpa mau berbalik menghadap Yunho.

"Kau anak terkutuk. Itu bukan hanya ejekan belaka. Kau perantara. Dengan memilikimu Jiha bisa menguasai negeri sihir."

Jaejoong tersentak. Ia membalikkan badannya menghadap Yunho yang kini menatapnya tajam.

"Itulah kenapa para Jiha memburumu, bahkan para penyihir ingin memusnahkanmu, agar tak ada cara untuk Jiha mengusai negeri sihir."

Jaejoong menatap Yunho dengan tajam.

"Jangan berbohong, Jung Yunho." Desis Jaejoong tajam.

Yunho menyeringai.

"Untuk apa aku berbohong padamu? Aku berkata sesungguhnya." Ucap Yunho santai. Ia menikmati bagaimana wajah terkejut Jaejoong serta kemarahan Jaejoong.

Jaejoong hanya terdiam, ia masih memandang Yunho dengan tajam.

"Apa yang bisa dihasilkan dari pernikahan seorang penyihir dan manusia? Tentu saja makhluk penghacur. Itulah sebabnya kerajaan menentang pernikahan kedua orang tuamu. Ibumu bahkan seorang manusia. Manusia yang lemah dan tak bisa apa-apa."

Jaejoong mengepalkan tangannya kesal. Ia seakan ingin mematahkan tongkat sihir yang ia pegang.

"Kesalahan kedua orang tuamu sangat besar, Kim. Bahkan jika mereka meninggalpun kesalahan itu masih berbekas. Orang tuamu berkhianat! Mereka melahirkan kau sebagai point penting untuk kemenangan Jiha!" seru Yunho sambil menyeringai.

Jaejoong menatap Yunho nyalang. Ia tidak akan marah jika dirinya dihina namun jika orang tuanya yang dihina, sungguh dirinya merasa sangat panas seakan ingin meledak.

"Ser un oso!" seru Jaejoong tanpa sadar sambil mengarahkan tongkat sihirnya pada Yunho yang terkejut.

Sret

Seekor beruang dengan bulu coklat emas muncul setelah kabut menghilang. Beruang itu tampak terkejut dengan dirinya sendiri.

'Kim jaejoong apa yang kau lakukan padaku?!'

Sebuah suara muncul di pikiran Jaejoong sedangkan yang terlihat beruang madu didepan Jaejoong memandang Jaejoong seakan ingin menelan bulat-bulat namja cantik di depannya.

Jaejoong menatap beruang di depannya dengan terkejut.

"A-a-apa yang kulakukan?!" seru Jaejoong panik. Ia menatap beruang –Yunho- dengan panik.

Keduanya masih dalam masa terkejut.

"Ada apa ini?"

TBC

a/n : Mianhae, chap ini pendek. Sengaja saya update sekarang, soalnya hari sabtu dan minggu nanti saya ada acara. Dan untuk chapter selanjutnya akan saya update secepatnya.

Sekali lagi maaf ya kependekan hehe.

Special thanks for ::

Rinayunjaerina, guest1, dokbealamo, HyuieYunnie, dea, Tatia, jema agassi, .96, babychokyu, SinushYJS, , Guest2, , nabratz, Ai Rin Lee,Vic89, Guest3, rinatya12kmsyjs, Minoz'me, yoon HyunWoon, lipminnie, vermillion, SukiYJ57, XVlove, kimfida62, ShinJiwoo920202, Jenny, Guest4, Guest5, Lunar mist.

Sesi menjawab (?) ::

R : Ortu Jaejoong udh meninggal or enggak?

A: bisa disimpulkan sendiri di chapter ini yaaa hoho

R : Jaemma punya pendukung atau enggak?

A : itu akan terjawab di chapter-chapter depan okeeee? Kalau sekarang masih rahasia hehe

R : Apa sihir yang jae berikan ke yun?

A : udah terjawab di chapter ini yaaa /Ketauanmalesjawab

R : Kenapa ilwoo, ahra n yun menginginkan tahta?

A : itulah manusia eh penyihir /Ditabok

Maksudnya, itukan realistis banget ya kalau orang yang udh di kasih harta Cuma-Cuma n sekarang harus di rebut pasti jadi gila harta karena dia udah ngerasa itu hak milik dia, begitu juga sm keluarga Jung /ceramah

R : Aku masih bingung , berarti semua orang ga tahu kalau Jae keturunan raja? Tapi kok kerajaan ga mau akuin jae sejak kecil? Berarti mereka udh tau kalau jae adlh keturunan raja?

A : dijawab satu persatu ini. semoga ga makin bingung hehe.

Bukan ga tahu jae keturunan raja, mereka tahu namun mereka ga tahu kalau Jae keturunan asli sang raja pertama. Karena raja pertama itu kakeknya Hangeng sedangkan ilwoo itu cucu dari adiknya kakeknya hangeng. /makinbingung

Jae ga diakuin itu karena Hangeng appanya Jae itu nikah sm Heechul manusia biasa. Di kerajaan sihir nikah sama bangsa lain itu terlarang! Sebut aja penyihir yang nikah sama bangsa lain itu pendosa. Dan karena Jae itu anak dari penyihir n manusia para petinggi kerajaan sihir ga mau mengakuinya kecuali ilwoo sang paman yang udh tahu kenyataan kalau jae itu keturunan asli.

R : Jae di bully mulu.

A : tenang aja, ada saatnya Yun bear yang di bully nanti hehe

R : HanChul udah mati blm ya?

A : Hanchul udh koit chingu /plokk

R : apa nasih jae emg sllu ngenes disini?

A : siapa yang ngenes? Jae? Kurasa Yun yng ngenes krn hrs bawa-bawa bulu coklat dan badan besar mulai chap ini haha.

Akan ada saatnya Jae happy.

Tunggu aja ya.

R : Ini bakalan mpreg ga?

A : Hmm akan saya pikirkan dlu ya. Lihat kedepannya aja okeee?

And last,

Review please?