Ini sedikit janggal dan aneh..

FF ku banyak yang gak update di bulan puasa karena banyak yang rate M(?) hhe

Readers: Ya! Karena kau author yang mesum! :D

Author: Of course! Why not? Hha..

Readers: Author somplak -_-

Author: Tenang..aku Cuma mesum tiap bikin FF yang ada my sexy cute Kai nya kok..

Readers: Tapi kan semua FF lu isinya ada Kai nya semua, sama aja -_-..

Author: Hhe..iya-ya.. (baru sadar)

FF HunKai kali ini aku buat khusus untuk Mizukami Sakura-chan, yang udah req FF.

Yey!

Sesuai Req, ini FF Romance, berunsur pet, kayak Sehun dapet pet dari siapa dan pet itu Kai, terus kelanjutanya terserah saya (ini isi req nya, jadi jangan bilang kalo FF ini jiplak ide author lain ya? Ini FF sesuai req _)

Thanks to Mizukami Sakura-chan, yang udah kasih inti cerita FF ini sehingga kita dapat memperbanyak FF HunKai di FFN! Yeeey!

Thanks juga buat semua readers yang mau baca ini FF, jangan lupa review lo..aku palak nanti(?) hehe..

Mian kalo gak sempurna ato gak sesuai keinginan karena sedang rebutan laptop(?)

Dan untuk bahasa Jepang yang nanti aku pakek, mian kalo ada yang salah, aku hanya berpedoman pada kamus jepang 1.250.000 kata Jepang-Indo Indo-Jepang yang dulu waktu SD beli seharga 15 ribu, hehe..

©BocahLanang

Facebook:

BocahLanang HunKai (The Real BocahLanang)

Oke, aku gak banyak nulis alesan lagi,

And this is..

..

.

.

.

HunKai!

,,

Cherry Blossoms

..

/

Sakura musim semi ini bermekaran cukup banyak,

Beberapa jalanan taman di sekitar Tokyo, berwarna peach ditutupi kelopak yang berguguran.

Sore hari ini juga..begitu indah.

Dua namja keturunan Korea itu sedang bersenda gurau dibawah pohon sakura paling besar karpet rumput hijau sedikit SHS masih melekat ditubuh bersandar menunggu matahari terbenam. Dan mungkin..pulang bersama adalah keputusan terakhir mereka. Setiap harinya.

Ketika matahari sudah terbenam seutuhnya.

Dan lampu-lampu taman yang berwarna-warni itu mulai menyala indah disepanjang jalan taman.

Hanya keheningan yang melingkupi. Sesekali suara klakson mobil terdengar di jalan raya sepuluh meter dari tempat mereka. Lampu kendaraan memperindah pemandangan bagai lentera.

Ingatkan bahwa tempat ini romantis.

Yang satu masih terjaga.

Memberikan pundaknya kepada namja sebelahnya yang tertidur lelap.

Seolah tak ingin mengusik mimpinya. Hanya terdiam dengan sedikit senyuman tipis ketika angin malam berhembus membawa beberapa bunga sakura jatuh menempel pada rambut dark brown si manis yang tertidur. Pada akhirnya, tangan putihnya akan memungut bunga-bunga itu dan merapihkan rambut brown halus itu hati-hati.

Dipandanginya hamparan bunga sakura dijalan setapak.

Mungkin musim ini adalah musim terbaik.

Yang paling menyukai warna kelopak bunga ini adalah namja putih yang kini masih tampan dengan rambut pirang cepak teman sekelasnya menyebutnya sebagai Prince Ice. Mungkin karena kulitnya yang putih pucat. Entahlah..

Tentu, ia lebih suka Cherry Blossoms didepannya..

Tapi sebutan itu sudah dimiliki oleh orang yang lebih tepat, dan orang itu sedang tertidur dipundaknya. Mungkin jika mereka semua tahu, Cherry Blossoms dipundaknya sangat suka Winter. Julukan mereka tertukar?Tidak, Prince Ice menyukai bunga sakura karena namja dipundaknya juga.

Mungkin juga..jika ia tidak melihat namja dipundaknya itu, berlari kecil ditaman ini dengan hamparan bunga sakura berjatuhan lima tahun silam, hatinya tidak akan berdetak cepat hingga detik ini. Mungkin julukan Prince Ice memang cocok untuknya karena hanya bisa diam memandangi cantiknya senyuman Cherry Blossoms berkulit tan disampingnya kini.

-CherryBlossoms-

"Sehun.." suaranya sedikit berat namun juga halus. Prince Ice itu sangat suka ketika namanya tadi disebut oleh suara itu.

"Ne.. Kai..?" Sehun sangat menyukai bunga sakura.

"Kenapa kau tak membangunkanku?"Kai menegakkan duduknya, meninggalkan pundak tegap itu kosong tak disandari tahu, pundaknya tidak selalu dapat diandalkan.

"Aku mengganggu tidurmu?" merasa pundaknya tidak nyaman untuk Kai.

"Kau hangat dan nyaman sampai terlelap tidur saat ceritaku belum selesai" Kai memungut satu bunga pink yang tertempel di surai Sehun.

"Thanks" Sehun berdiri lalu mengulurkan tangannya. Mengajak Kai pulang seperti hari-hari sebelumnya..dan sebelumnya. Untuk esok..esoknya lagi... dan esoknya lagi.. danbiarkan Sehun selalu bersama sang Cherry Blossom itu untuk selamanya..

Kai meraih uluran tangan Sehun.

Berdiri lalu jemari lentiknya merapihkan kerah seragam Sehun yang sedikit kusut.

"Thanks, my friend.." Kai berterimakasih dan langsung berlari meninggalkan Sehun beberapa langkah untuk berputar-putar riang diantara guguran bunga sakura.

Itu indah

Namja itu makin manis disekeliling maskotnya, serta iris mata kelamnya yang memantulkan cahaya warna-warni lampu taman.

"Aku merasa aku mencintai bunga sakura.." Sehun tersenyum lalu berjalan dengan menenteng dua tas di pundak kirinya begitu Kai berhenti berputar untuk melambai kearahnya.

-CherryBlossoms-

"Apakah hari ini Sehun senang?"Kai akhirnya berlari kearah Sehun yang berjalan dibelakangnya.

"Hm.." gumaman adalah yang bisa Sehun katakan. Sepertinya bunga sakura tak bisa menguatkan hatinya untuk lebih bicara terus terang.

Grep..

Dan tubuhlah yang bergerak jika bibir tak dapat lagi menggenggam tangan yang sedikit lebih kecil dari itu terasa pas dalam .

"Gomawo, aku tidak kedinginan lagi dengan ini" Kai mengayunkan genggaman tangan mereka dalam perjalanan mereka menuju rumah masing-masing.

Beberapa pedagang yang membuka kedai dimalam hari seperti sushi hangat maupun penjual kembang api menyapa perjalanan pulang mereka. Banyak juga pejalan kaki yang mengatakan bahwa mereka serasi bersama.

Dan saat bulan sabit makin terang diatas mereka, adalah waktu untuk genggaman itu terlepas.

Itu berarti juga, langkah beriringan mereka terhenti di sini.

"Hati-hati dijalan" Kai masih berdiri di gerbang dengan tiga langkah diantara mereka bahkan serasa jauh.

"Sekarang musim semi" Sehun membicarakan sesuatu yang lain dengan masih menatap lekat wajah manis Kai yang makin manis diterpa lampu redup gerbang rumahnya.

"Ya..bunga sakuranya banyak yah?" Kai menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan bukan hanya satu pihak, tapi kedua pihak itu sama-sama tidak ingin berpisah hari waktu bersama dengan pembicaraan tidak bermutu seperti sekarang.

"Kau bisa buatkan aku onigiri dan karage untuk besok?" Sehun menyerahkan tas Kai yang sedari tadi dibawanya. Kai tahu maksud Sehun.

"Aku akan membuatkan yang special, hm.. kuharap kau suka" Kai menerima tasnya. Senyuman indah terukir Sehun tersenyum juga akhirnya.

Keinginannya dikabulkan oleh sang Cherry Blossoms…

Berdua dibawah guguran bunga sakura di liburan musim semi.

"Aku setia menunggunya, akan kubayangkan rasanya malam ini agar aku tidur nyenyak" Sehun bukan orang yang suka melucu, tapi kalimatnya tadi sungguh konyol mengundang tawa keduanya.

"Kau mau kubawakan ocha buatanku? Mungkin akan menjaga kesehatanmu, terlebih… kau akan mengikuti turnamen basket minggu depan" Kai memainkan ujung seragamnya yang ia keluarkan.

Kebiasaan mereka berdua, melepas blazer almamater dan mengeluarkan kemeja seragamnya dari celana. Sehingga yang satu terlihat manis, dan yang satu terlihat keren. Cocok dengan gelang pasangan yang melingkar di masing-masing pergelangan tangan kanan mereka.

Hadiah Sehun untuk ulang tahun Kai januari lalu.

Pipi Kai bersemu teringat akan kejutan yang Sehun buat.

-CherryBlossoms-

FlashBackOn..

Malam itu Sehun menginap dirumah Kai seperti biasa.

Waktu menunjukkan jam 12 malam lebih.

Ckleekk..

"Se-Sehun? Kenapa gelap sekali? Kau dimana?" Kai yang barusaja dari dapur untuk mengambil air putih sesuai keinginan Sehun, dikejutkan dengan lampu kamarnya yang tidak menyala. Gelap sekali karena tirai balkon juga sudah ditutup rapat sejak sore.

Blam!

"Hya!" Kai terlonjak ketika pintu kamar dibelakangnya tertutup sendirinya. Dengan tangannya, Kai meraba dinding kamarnya.

Grep!

"I-ikenai! Lepas!" Kai mencoba melepas kedua tangan yang memeluknya sangat erat dari belakang. Seseorang itu kemudian mengangkat tubuh Kai bidal.

Gbrug!

Punggung Kai dibanting ke kasur dan seseorang yang memeluknya tadi langsung menidurinya dan mencekal kedua tangannya dengan satu tangan.

"Lepaskan aku! Sehun aku takut! Sehun tolong!" Kai berusaha susah payah menjauhkan tubuh orang itu dari atasnya.

Orangitu mencengkeram dagu Kai membuat kepala Kai berhenti bergerak serta tak dapat lagi berteriak memanggil pertolongan dari temannya.

Mata Kai menatap sendu jam di meja nakasnya yang bisa menyala dikegelapan. Jam indah pemberian Sehun. Jam kucing berwarna pink itu menunjukkan 12.05 malam. Kai rasa, malam ini ia akan kehilangan sesuatu yang berarti baginya.

Cpk! Cpsh!

Kai bisa merasakan bibir dingin itu mencium ganas pipinya, turun ke dagunya kemudian membasahi leher jenjangnya. Gerakan lidah yang amat lihai itu membuat Kai memejamkan matanya, menggigit bibirnya kuat enggan mengeluarkan desahan.

Crrkkss..!

"Aaakkkss!" Kai memekik merasakan gigitan tertanam cukup dalam dilehernya.

"I-itai.." Kai mengerang kesakitan dan tak mampu melawan mengingat kedua tangannya yang dicekal serta kepalanya yang ditahan termasuk tubuhnya yang ditindih.

"Aanghm~ eungh~" suara lain kini mengalun indah dari bibir penuh Kai. Desahannya tak mampu ia tahan lagi ketika lidah itu dengan lihai bermain disepanjang leher jenjangnya membuat Kai mendongak dan mempermudah lidah itu menjamahnya.

Pluk-pluk-pluk..

Tangan itu tak lagi mencengkram kepala Kai, tapi melepas semua kancing piama biru langit yang malam ini Kai gunakan.

"Jebal.. jangan-hiks-" Kai merasakan hembusan nafas hangat penuh nafsu dikulit dada ratanya.

"hiks- berhenti!" Kai mulai terisak ketika seseorang itu melahap rakus nipple kanannya.

"A-ah~ angh~ umh~ S-stop-anh~" Kai kembali mendesah ketika seseorang itu menyedot nipplenya seolah haus meminta susu.

"Engh?" Kai sedikit kecewa ketika kenikmatan itu berhenti bersamaan dengan menjauhnya bibir itu dari nipplenya.

Klik!

Orang itu menekan saklar lampu utama kamar Kai. Semua menjadi terang sekali. Mata Kai membulat terkejut melihat siapa orang itu yang kini masih setia memegang kedua tangannya dan menidurinya.

"Se-Sehun?" Kai menatap tak percaya. Sehun menindihnya dengan wajah yang amat dekat dengan nipplenya.

"Jangan menangis" Sehun menghapus segaris jejak air mata dipipi Kai. Tatapan teduh Sehun mampu membuat isakan Kai terhenti.

Sreet,,

Sehun mendudukkan tubuh Kai dipangkuannya. Dengan sekali hentakan, piyama atasan Kai dengan mudahnya ditanggalkan.

"Sehun a-apa yang kau lakukan?" pipi Kai merona merah, tak menyangka Sehun melakukan itu padanya.

Perlahan bibir Sehun kembali mengecup leher Kai dan berhenti di tanda yang dibuatnya tadi.

"Emh, Sehun~" Kai meremat surai blonde Sehun dengan gerakan sensual.

"Aku ingin menandai seluruh tubuhmu, Kai" Sehun berbisik dengan nada rendah beratnya yang membuat aliran darah Kai berdesir hebat.

Sehun tak mendengar kalimat jawaban dari Kai, tapi Sehun mendapat anggukan serta sodoran bahu mulus Kai.

"Yang disini saja.." Kai dengan suara pelan menunjuk bahu kanannya. Dengan senang hati Sehun menyambut bahu sempit itu, menciumi setiap inchi kulit mulus itu, menghirup aroma memabukkan kulit tan itu, lidahnya menjilat rasa kulit indah itu, dan beberapa pekikan serta desahan lirih Kai mulai terdengar kembali.

"Angh~ sudah cukup-A-aah aah! Sehun" Kai tak kuat menahan desahannya lagi ketika Sehun dengan mudahnya menggigit bagian perpotongan lehernya yang amat sensitif.

Sehun menurut dengan menjauhkan wajahnya. Kai dapat melihat dengan jelas betapa tampannya Sehun malam ini.

"Tutup matamu" Sehun memerintah Kai. Mau tak mau Kai harus menjawab 'ya'.

Sehun meraih kedua tangan Kai agar mengalung dilehernya.

"Buka matamu dan lihatlah" Sehun memperlihatkan sesuatu didepan Kai.

"Happy birthday.. Kai" ditangan Sehun sudah ada dua gelang couple berwarna perak dengan liontin hati yang terpisah.

"Indah" Kai memegang liontin gelang yang kini menjadi hati utuh jika disatukan.

"Untukmu" Sehun memberikan kedua gelang itu pada Kai.

"Kenapa dua?" Kai menerimanya dengan senang hati dan masih mengamati gelang itu sedang Sehun setia memangkunya.

"Pakailah salah satu gelang itu, dan berikan pasangannya pada orang yang sangat special dihatimu" Sehun mengusak gemas rambut brown Kai.

"Pakaikan~" Kai merengek imut menyodorkan tangan kanannya. Sehun dengan telaten memakaikan gelang itu.

"Hun.." Kai kini sedang duduk di karpet lantai. Didepannya ada Sehun yang memegang kue ulang tahun masih dengan lilin yang menyala. Sehun adalah orang pertama yang memberinya ucapan selamat.

"Make wish then" Sehun mendekatkan kue itu. Kai terpejam untuk mengucapkan keinginannya dalam hati dilanjutkan dengan meniup lilin itu.

Sehun bertepuk tangan dan Kai menyerahkan potongan pertama pada namja putih itu.

"Thanks" Sehun menerima dengan senang.

"Arigatou.. my chingu.." perkataan Kai tadi membuat Sehun sedih. Namun masih bisa memberikan senyum palsunya.

"Kai.." Sehun mendekatkan wajahnya. Kini jarak mereka amat dekat. Pandangan Kai seolah terkunci pada mata tajam Sehun.

"Sehun.." entah, bukannya bertanya 'ada apa' tapi bibirnya malah menyebut namja tampan itu.

Pluk!

"Yak! Sehun! Awas kau ya!" Kai menggeram ketika jari telunjuk Sehun menempelkan krim ke hidung Kai.

"Ahahaha.. tidak kena, eits! Tidak kena! Haha" Sehun selalu berhasil menghindar dari balasan Kai yang hendak mencoreng wajah evil itu dengan krim kue ulang tahunnya.

"Sehun!" Kai yang sedang marah sungguh imut.

Chu~

"Se-hun?" Kai kembali kaget ketika Sehun mencium hidung Kai, menghilangkan krim putih manis itu.

"Gomen.." Sehun membelai pipi Kai perlahan.

Suasana menjadi canggung. Mereka larut dalam keheningan. Kue itu bahkan belum dimakan.

"Sehun.." Kai kembali memanggil nama namja yang masih setia duduk disampingnya.

"Hm?" Sehun menjawab amat singkat.

"Ini, untukmu" Kai menyerahkan pasangan gelang itu pada Sehun.

"…" Sehun hanya diam saat Kai memakaikan gelang couple itu ditangan kirinya.

"Kau suka?" Kai bertanya karena Sehun hanya diam sedari tadi.

"Sangat" Sehun segera meraih tangan kanan Kai dan menggenggamnya erat, seketika liontin yang berdekatan itu menyatu membentuk love sempurna. Keduanya saling mengulas senyum dan biarkan seperti itu.

Mereka berakhir dengan tidur dikasur Kai dan saling berpelukan.

FlashbackOff..

-CherryBlossoms-

Dengan Sehun bicara gelang itu untuk orang yang special di hati Kai. Dan pada akhirnya..Kai memberikan pasangan gelang itu pada Sehun dihari itu juga. Bukankah sangat manis saat itu?

"Buatkan setiap hari, dan aku akan meminumnya habis" Sehun meraih tangan kanan Kai dengan tangan gelang itu.

Klick..

Dengan dekatnya gelang itu, liontin magnet itu lambang hati yang utuh.

Keduanya saling melempar senyum.

"Angkat teleponku nanti ne?"Sehun melangkah mundur perlahan, membuat lambang love itu kembali terbelah.

"Hati-hati" Kai sedikit berteriak ketika Sehun sudah sepenuhnya berpaling dan akan hilang berbelok di tikungan ke kanan. Setelah namja tampan itu benar-benar tidak terlihat, Kai mengunci gerbang rumahnya dan masuk.

Malam ini sedikit dingin.

Pohon sakura didepan rumah Kai kini makin tinggi hingga rantingnya menjulur ke balkon kamarnya.

Kai masih belum mengantuk. Jemari lentiknya memainkan bunga sakura yang terjatuh di pagar balkon. Menggunakan kaos hitam tipis polos dan celana selutut berwarna coklat bergambar rilakuma. Aroma strawberry tubuhnya terbawa ketika angin malam yang lembut itu menerpanya.

Kai jadi sering melamun akhir-akhir ini.

Mungkin cahaya bulan sabit yang menerpa pohon sakura mekarnya itu cukup indah menemani malam-malamnya dimusim semi ini.

Tring..

Sehun Calling..

"Moshi-moshi! Sehunnie~" Kai mengangkat panggilan di smartphonenya dengan semangat.

"Kau menungguku?" Suara diseberang sana membuat mata Kai lebih terjaga.

"Tentu" Kai berakhir dengan duduk membelakangi balkon. Bersandarkan pagar balkon untuk duduk di karpet hijau bergambar krong yang semenit lalu ia gelar.

"Kau dirumah kan?" Kai menatap kamarnya yang terasa lebih hangat daripada duduk diluar seperti sekarang. Tapi guguran bunga sakura di luar sini membuat Sehun serasa berada disampingnya. Dan itu lebih hangat.. hangat dihatinya.

"Tidak sama sekali" Sehun bicara dengan lancar. Sehun tidak bohong.

"Itsuwari."Kai memajukan bibirnya kawaii.

"Naze?"Sehun sedikit terkikik disana.

"Ini sudah malam, orang tuamu harusnya tidak membolehkanmu berkeliaran malam begini" Kai sedikit was-was dengan keadaan Sehun. Dimana Sehun sekarang?Apa yang dilakukannya?

"Orang tuaku membolehkanku keluar malam ini" suara Sehun sedikit hilang. Suara gemerasak terdengar mendominasi.

"Dimana kau sekarang? Jujur padaku!" Kai tak mampu lagi untuk mengatasi rasa cemasnya. Kaki Kai bergerak-gerak resah, kebiasaannya jika gugup.

"Lihatlah kebelakangmu" suara Sehun kini sedikit terengah. Kai makin panic dan perlahan menoleh kebelakang.

-CherryBlossoms-

Pluk!

"Se-Sehunnie~" Kai menjatuhkan smartphonenya begitusaja.

Setelah tubuh Kai berbalik ia melihat seorang Oh Sehun.

Seperti pangeran yang ada di dongeng peri.

Memanjat pohon sakura dibelakangnya. Tubuh tinggi itu bersandar di batang pohon dan kedua kakinya berdiri santai pada ranting-ranting yang dipenuhi bunga sakura. Menggunakan kaos putih polos dan celana panjang hitam serta kets biru muda. Rambut pirangnya yang cepak itu dihiasi beberapa bunga sakura yang gugur.

Itu mempesona di mata Kai. Benar-benar seperti pangeran. Sehun memanjat pohon itu dengan mudah sambil terus menjawab pertanyaan Kai di telepon sedaritadi.

"Kau mencemaskanku?"Sehun tersenyum ketika Kai mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Aku menginap malam ini" Sehun beranjak. Berjalan perlahan dengan pijakan di dahan-dahan kuat menuju balkon Kai.

Pluk!

"Bawa baju lagi?" Kai menatap bingung ketika Sehun melempar tas ransel kecil yang dibawanya ke lantai balkon sebelum ia memanjat pagar balkon.

"Ya" Sehun mengangguk ketika sudah duduk di pagar.

"Bajumu masih banyak di lemariku, menggusur baju-bajuku. Membuat Oka-san tidak membelikanku baju, menyuruhku memakai baju-bajumu yang bagus itu" Kai memungut ransel Sehun. Tangannya hendak membuka resleting dan melihat isinya.

"Jangan dibuka" Sehun dengan cepat memijakkan kakinya di lantai balkon kemudian meraih ranselnya.

"Kenapa?" Kai heran dengan Sehun yang tidak biasa merahasiakan sesuatu padanya. Kini ransel itu ditangan Sehun.

"A-ada sesuatunya. Kau tidak boleh tahu.."suara Sehun melirih dengan wajah sedikit memerah. Tapi kedua tangannya memegang erat ranselnya itu.

"O-oke.." Kai hanya mengangguk mengerti kemudian memungut smartphonenya yang sempat terabaikan.

-CherryBlossoms-

Cherry blossoms itu berguguran memasuki kamar Kai.

Beberapa kunang-kunang menempel pada tirai putih itu dan menyala indah.

"Tidak mengantuk?" Sehun mendekatkan tubuhnya pada Kai yang kembali duduk di karpet hijau itu. Mengundang Sehun untuk ikut duduk disampingnya.

"Berikan pundakmu, dan aku akan tertidur di detik berikutnya" Kai menunjuk pundak Sehun.

"Masuk, tidurlah duluan. Aku menyusul" Sehun menyuruh Kai masuk dulu.

Kai menurut.

Setelah menaruh smartphonenya di meja belajar, ia merebahkan tubuhnya di kasur putihnya dengan malas.

Sehun menggulung karpet hijau itu lalu meletakkannya di almari kecil khusus untuk karpet itu. Mengunci pintu kaca balkon dan menutup tirai putihnya. Udara dalam kamar lebih hangat.

Setelah melepas sepatu birunya, Sehun meletakkan ranselnya disebelah kasur lalu merebahkan tubuhnya disamping Kai.

"Kemari" Sehun memeluk pinggang Kai, menariknya mendekat untuk masuk dalam rengkuhannya. Kai menyamankan kepalanya yang berbantalkan lengan Sehun.

"Nyaman?" Sehun mengecup dahi Kai dan membentangkan selimut untuk menutupi tubuh mereka.

"Ne, honto.. nemui.." Kai mengusakkan kepalanya di pundak Sehun. Imut sekali dengan kedua matanya yang sudah sayu.

"Tidurlah, aku akan menjagamu" Sehun mengecup dahi Kai yang tertutupi poni brownnya. Detik jam terdengar memenuhi ruangan itu. Setelah Sehun melihat Kai sudah tertidur pulas, dimatikannya lampu kamar itu hingga tak ada satupun yang dapat melihat mereka.

Sunyi..

Dan keduanya sudah bermimpi indah.

-CherryBlossoms-

TBC

Author: Hai.. aku kembali membawa FF baru, always HUNKAI tentunya

Readers: Yey ada FF HunKai baru lagi!

Author: Gimana? Ini baru prolog, aku dah bikin sampe kira-kira 7 ch kedepan, so mian kalo updatenya lama karena bukan gak bikin lanjutannya, tapi gak punya sinyal

Readers: Author tinggal di pedalaman ye? -_-

Author:Eits, kalian salah, saya tinggal di tepi pantai :D

Readers: Pantesan.. orang kayak author tu lebih suka maen di pantai godain cewek cantik, ya kan?

Author: Loh kok tahu? (ktahuan x_x )

Readers: Author mesum sih! Ni HunKai masih pada sekolah gitu pas flashback ultahnya Kai author malah masukin hal berbau mesum..

Author: Kalo aku jadi Sehun, aku lanjutin ehem-ehemnya loh, tu cadel malah mau aja nglepasin my sexy Kai..

Readers: Udah jangan banyak nulis gak penting Author! Cepet post lanjutan FF ini!

Author: Secepatnya saya usahakan

Readers: Sama FF yang lain tu yang masih pada ch1! Udah lama aku nunggunya sampe lumutan kok gak lanjut-lanjut seeehh?

Author: Semua ada waktunya (sok bijak)

Oke thanks all!

Review oke!