Title: Aku Ingin Appa
Author : Dae Lee Moon
Genre : Drama, Romance, Angs dan temukan sendiri ne xD
Rate : T (GS)
Cast : Do Kyungsoo (yeoja), Kim Jongin (namja), In Soo and other.
Warning: GS (Genderswitch), Typo (s), Cerita Pasaran, GAJE, Alur Kecepetan, Marriage Life, OOC.
Summary :Sebuah tragedi menyebabkan mereka harus rela meninggalkan orang yang paling dicintainya. BAD SUMMARY / KaiSoo / HunHan / slight KaiHan. GS^^
.
.
.
Cerita ini hanya untuk orang yang menyukainya. Kalo nggak suka ya jangan dibaca. Don't be a plagiator! Tidak terima bash.. this is just my imajination. RnR please^^
..
Let's be a good reader and happy reading^^
..Chapter 1..
.
.
Di sinilah, di sebuah ruang bersalin di Seoul Hospital Kyungsoo mempertaruhkan nyawanya. Mengeluarkan seluruh kekuatannya demi sang buah hati yang akan segera lahir ke dunia. Kyungsoo tak kuasa menahan tangisnya sambil menggigit 'buntelan' kain di mulutnya. Entah apa yang sebenarnya sedang ia pikirkan yang jelas dia harus segera mengeluarkan bayinya dengan selamat.
'Eomma maafkan Kyungsoo, aku pasti akan membesarkan bayiku dengan baik. Tidak sepertiku yang sudah mengecewakanmu dan keluarga kita' setidaknya itulah yang sekarang sedang ia rasakan. Kemudian seperti mendapatkan kekuatan dari langit dia mengerahkan seluruh tenaganya hingga bayinya lahir.
Oekoekoek...
Tangis Kyungsoo pecah ketika mendengar suara anaknya yang baru saja ia lahirkan.
"Selamat nyonya putri anda lahir dengan selamat" kata sang dokter yang telah membantu persalinannya sambil menggedong anak Kyungsoo ke hadapan ibunya.
"Terimakasih uisa" kata Kyungsoo yang terlihat masih sangat lemah 'Eomma pasti akan merawatmu nak, meski sendiri eomma tetap akan memberikan yang terbaik untukmu. Kita berdua akan hidup bahagia' lanjut Kyungsoo dalam hati sambil menatap anaknya yang sedang dibersihkan oleh sang dokter.
Di luar ruang bersalin nampak seorang namja tinggi yang tengah gelisah menunggu kabar dari ruangan Kyungsoo hingga seorang yeoja manis yang tengah menggendong bayinya yang sedang terlelap menghampiri namja tinggi itu.
"Yeolie, apa Do Kyungsoo sudah melahirkan?" tanya yeoja yang kini tengah duduk di sampingnya.
"Sepertinya sudah, tapi dokter belum juga keluar" jawab Chanyeol yang masih terlihat gelisah.
"Tenanglah chagi, Kyungsoo yeoja yang kuat, dia past bisa melakukannya dengan baik" yeoja itu menepuk bahu suaminya agar lebih tenang.
"Uh..anak appa sudah bangun eoh. Apa tidak apa-apa membawa bayi kecil ke sini?" tanya Chanyeol sambil memindahkan anaknya ke dalam pelukannya.
"Tidak apa-apa chagi, umur Chanbyun kan sudah hampir 1 tahun. Jadi tidak ada masalah" jawab Baekhyun dengan tenang.
Ya, yeoja yang bersama Chanyeol itu bernama Baekhyun. Byun Baekhyun dan Do Chanyeol menikah hampir 2 tahun dan sudah dikaruniai seorang putra bernama Do ChanByun saat tahun pertama pernikahan mereka.
Chanyeol sangat mencintai istrinya, mengingat bagaimana susahnya untuk mendapatkan kekasihnya itu. Karena Baekhyun terlahir dari keluarga kaya raya butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk bersatu. Walaupun Chanyeol juga termasuk keturunan dari keluarga kaya tapi tak sekaya keluarga Baekhyun. Apalagi setelah tragedi yang dibuat oleh Kyungsoo yang menyebabkan keluarga besar mereka menjauhinya. Mungkin juga karena Chanyeol adalah anak yatim piatu yang hanya tinggal bersama adik perempuan satu-satunya.
Beberapa menit kemudian para suster keluar dari ruang bersalin dan membawa Kyungsoo beserta putrinya ke ruang rawat disusul oleh Chanyeol dan Baekhyun di belakangnya.
"Kyungie syukurlah bayimu sudah lahir. Cukkhae!" Baekhyun yang sedari tadi bersikap tenang akhirnya tangisnya pun pecah juga saat menggendong bayi Kyungsoo.
"Dongsaengku cukkhae ne, kita akan merawat anakmu bersama-sama" kata Chanyeol.
"Ne oppa, gomapta" Kyungsoo pun menangis dipelukan sang oppa. Ia sangat bersyukur masih memiliki Chanyeol yang mau menerima keadaannya.
"Uljima ne, lihatlah uri Chanbyun jadi ikut-ikutan menangis" kata Chanyeol sambil menghapus jejak air mata di pipi Kyungsoo.
"Chanbyun uljimayo, lihatlah kau sekarang sudah menjadi oppa. Adik kecil mulai sekarang panggil aku appa ne" kata Chanyeol sembari mencium pipi bayi mungil di pangkuan Baekhyun.
"Siapa namanya soo, kau sudah memikirkannya bukan? Apa perlu aku yang memberinya nama?" tanya Baekhyun.
"Aniya eonni, aku sudah menyiapkan nama untuknya. In Soo, Do In Soo bukankah nama yang bagus?" jawab Kyungsoo.
"Cantik, Do In Soo pasti kau sudah menyiapkannya sejak lama. Apa ini ada hubungannya dengan kalian berdua. In Soo, sepertinya memang ada sesuatu" tanya Baekhyun curiga.
".." Sunyi tanpa jawaban.
"In Soo, Jongin dan Kyungsoo. Sangat tergambar jelas Kyung kau tidak bisa menutupinya. Apa kau yakin dengan nama itu?" tanya Chanyeol yang memang sudah tahu makna dari nama itu sejak awal.
"Ne oppa, aku tidak akan merubahnya. Bagaimana pun juga dia tetap anaknya" jawab Kyungsoo.
"Mwo! Kau sudah tau chagi? Dan Kyungie kau masih memikirkan namja brengsek itu?" tanya Baekhyun yang terlihat marah setelah meletakkan In Soo di box bayi.
"Tenanglah chagi, nanti bayi-bayi kita bangun. Itu hanyalah nama, Kyungsoo tidak ada niat lain" Chanyeol mencoba menenangkan istrinya.
"Ne eonni. Aku hanya ingin memberinya nama itu hiks.. aku juga sudah melupakan orang itu hiks.. sekarang aku hanya ingin hidup bahagia bersama In Soo" jawab Kyungsoo tersendat-sendat karena tak kuasa menehan air matanya. Baekhyun pun mendekati ranjang Kyungsoo dan segera memeluk dongsaeng yang sangan ia cintai.
"Maafkan aku kyung, aku tak bermaksud mengungkit masa lalumu. Yang terpenting sekarang kau harus membesarkan In Soo dengan baik. Kita akan membantumu tanpa namja itu, lupakan dia. Dan kita akan hidup bahagia bersama".
"Ne eonni, jeongmal mianhe karena telah menyusahkanmu dan oppa" kata Kyungsoo yang masih dalam pelukan Baekhyun, Baekhyun hanya mengangguk mengiyakan.
'Maafkan aku eonni, sampai sekarang aku masih memikirkan namja brengsek itu. Kenapa dulu dia pergi meninggalkanku, tapi aku janji akan membesarkan In Soo dengan baik tanpa bayang-bayang dari namja sialan itu' kata Kyungsoo dalam hati, hatinya begitu terluka.
Namja yang sangat ia cintai pergi meninggalkannya saat Kyungsoo benar-benar sedang membutuhkannya. Dia meninggalkan Kyungsoo setelah merampas hal yang paling berharga bagi Kyungsoo. Kyungsoo benar-benar tidak mengerti mengapa namja itu meninggalkannya begitu saja.
"Gomawo eonni" kata Kyungsoo sambil menghapus jejak air mata di pipinya yang sudah tidak terlihat chubby.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah genap satu minggu pasca melahirkan kini Kyungsoo dan In Soo sedang berada di kamar mereka disebuah apartemen pinggir kota yang cukup sederhana. Kyungsoo memang sudah memutuskan untuk tinggal sendiri bersama dengan In Soo di apartemen pemberian orang tuanya saat ulang tahunnya yang ke-17. Mengingat Baekhyun yang juga sudah repot dengan Chanbyun. Belum lagi oppanya yang harus bekerja setiap hari di perusahaan milik orang tua Baekhyun yang sekarang sudah menjadi miliknya setelah kedua orang tua Baekhyun meninggal 5 bulan yang lalu.
Saat melihat bayi yang sekarang sedang terlelap di pangkuannya raut wajah Kyungsoo berubah menjadi sendu. 'Soo baby sangat manis ketika tertidur eoh, mata dan hidung kecil yang kau miliki benar-benar copy-an dari appamu. Eomma benar-benar minta maaf, jika saja waktu itu eomma tidak memenuhi panggilan Kris oppa pasti kau tak akan tumbuh tanpa ayah seperti sekarang' Kyungsoo teringat masa lalunya bersama dengan Jongin yang menyebabkan penderitaan Kyungsoo dimulai waktu itu juga.
Flashback off
"Kyungie, ayo kita pergi merayakan ulang tahun ke-19mu ne" kata seorang namja tan yang kini tengah melingkarkan tangannya di pinggang kekasihnya.
"Nanti saja chagi hari ini aku ada kuliah, nanti sore saja ne sekarang aku harus kembali ke kampus" Kyungsoo yang buru-buru segera lari ke ruang kelasnya meninggalkan Jongin di bangku taman kampus.
"Ku tunggu di teman biasa ne" teriakan Jongin hanya di balas lambaian tangan yeojachingunya dari kejauhan. Mereka berdua memang satu kampus, mereka juga di angkatan yang sama. Umur Jongin juga hanya terpaut 1 hari dari Kyungsoo. Tak jarang mereka merayakannya secara bersamaan, karena mereka memang sudah dekat sejak kecil.
Sesuai janjinya dengan Jongin sekarang Kyungsoo sudah berada sebuah taman yang selama ini mereka gunakan untuk saling bertemu.
"Apa Jongin lupa kalau sekarang dia ada janji? Menyebalkan sekali. Bahkan aku sudah menunggunya sejak 2 jam yang lalu. Lebih baik aku pulang saja sebentar lagi langit akan mulai gelap" Kyungsoo yang sudah lama menunggu pun bangkit dari kursinya. Tak lama hpnya bergetar menandakan ada sebuah panggilan yang masuk. 'Kris oppa' itulah yang terlihat di Layar depan gadget canggihnya.
"Yeoboseyo.."
"Ne, kyungie kau harus segera ke sini sekarang juga. Keadaan Jongin sudah semakin gawat aku tidak bisa menemaninya lebih lama...palliwa" segera setelah itu Kris memutuskan sambungannya secara sepihak.
Dengan sedikit takut dan khawatir akan keadaan Jongin Kyungsoo melangkahkan kakiya untuk pertama kali ke tempat terkutuk itu, tempat yang seharusnya tidak ia datangi sekaligus tempat yang menjadi awal tragedi yang menimpanya dimulai. 'untuk apa Jongin pergi ke tempat seperti ini?' pikirnya sambil membaca sebuah tulisan yang tergantung di atas pintu masuk bangunan itu 'BLACK ROSE PUB'.
Ya sekarang yeoja yang sebelumnya tidak pernah tahu apa itu klub malam kini tengah memasukinya. Baru saja Kyungsoo memasuki tempat itu dia sudah disuguhkan dengan pemandangan yang tidak lazim di salah satu sofa di sana.
'Bukankah itu Luhan eonni? Tapi siapa namja yang sedang bersamanya itu?' batin Kyungsoo saat melihat Luhan sedang bercumbu dengan seorang namja.
Namun pandangannya beralih pada sosok namjachingunya tengah duduk sendirian di hadapan meja bar tender tidak ada Kris maupun teman kampusnya di sana.
'apa dia akan merayakan ulang tahunku di tempat seperti ini? Ini sama sekali bukan gayaku' batin Kyungsoo yang sekarang tengah mendekati namjachingunya.
"Yak Jongin! Mengapa kau menyuruhku ke tempat seperti ini eoh?" tanya Kyungsoo geram sambil menepuk pundak kekasihnya kasar.
"Eoh Kyungie baby..aku merindukanmu..." rancu Jongin sambil mencium tangan yeojachingu yang tadi digunakan untuk memukul bahunya.
"Jongin-ya apa yang kau lakukan? Apa kau mabuk, ayo kita pulang aku akan mengantarmu" Kyungsoo sedang berusaha menarik Jongin agar turun dari kursinya.
Setelah berhasil turun Jongin malah langsung memeluknya. "Saranghae..." kata-kata Jongin yang disertai dengan hembusan nafas hangat terdengar sangat jelas di telinga Kyungsoo.
"Nado saranghae Jongin-ah, aku lebih mencintaimu" jawab Kyungsoo yang masih berada dalam pelukan Jongin.
"Aniya aku lebih mencintaimu chagi... aku ingin hidup bersamamu, aku tidak ingin berpisah denganmu" ucapan Jongin membuat Kyungsoo melepaskan pelukannya dari Jongin.
"Kenapa kau berbicara seperti itu eoh? Aku tidak akan meninggalkanmu" kata Kyungsoo sambil menatap manik mata Jongin yang sekarang sudah berubah menjadi merah? Dan akhirya bulir bening itu keluar dari wajah namja berkulit tan itu.
"Eoh kenapa kau tiba-tiba menangis?" Kyungsoo yang kebingungan segera menghapus air mata Jongin, namja itu meraih tangan yeojachingunya yang telah memberikan kehangatan di pipinya.
"Mianhae soo, aku benar-benar tidak ingin kehilanganmu" kata Jongin pelan.
"Apa yang kau bicarakan Jongin?" Kyungsoo hanya mendengar samar-samar karena Jongin mengatakannya dengan sangat pelan, mungkin juga karena musik yang tengah dimainkan oleh DJ pub itu benar-benar keras hingga Kyungsoo ingin segera meninggalkan tempat itu.
"Aniya tanganmu benar-benar hangat" Jongin yang sudah terpengaruh dengan alkohol pun tumbang ke pelukan Kyungsoo.
"Yak! kau benar-benar sudah mabuk. Tubuhmu sangat dingin lebih baik kita pulang sekarang" kata Kyungsoo sambil mengusap tengkuk leher Jongin untuk memberikannya sedikit kehangatan, Jongin yang merasa nyaman dengan perlakuan Kyungsoo segera melapaskan pelukannya lalu mencium Kyungsoo dengan cepat. Kyungsoo yang tidak biasa diperlakukan seperti itu segera melepaskan ciuman yang sudah mulai panas itu.
"Kim Jongin! Apa yang kau lakukan? Sepertinya alkohol itu sudah benar-benar mempengaruhimu" Kyungsoo terlihat marah. Jongin malah menarik Kyungsoo dalam pelukannya.
"Aku benar-benar kedinginan soo, apa kau mau menghangatkanku" kata Jongin yang segera menggendong Kyungsoo ke sebuah kamar di pub itu.
"Andwae Jongin! Kita tidak boleh melakukannya!" setidaknya itu kata-kata terakhir Kyungsoo sebelum pintu kamar itu tertutup rapat.
Setelah kejadian di pub itu Kyungsoo sama sekali tidak bisa menghubungi Jongin.
'Kenapa kau menghilang Jongin, kau menghilang saat aku sudah mempercayakan 'segalanya' padamu' itulah yang Kyungsoo pikirkan setelah Jongin meninggalkannya.
1 minggu berlalu..2 minggu..3 minggu dan sekarang sudah genap 1 bulan Jongin belum juga menghubunginya. Setelah 1 bulan, Kyungsoo mulai merasakan hal-hal aneh pada dirinya mulai dari merasa cepat lelah, pusing, dan kadang muntah.
Chanyeol segera membawa kyungoo ke rumah sakit karena Kyungsoo pingsan saat akhir acara resepsi pernikahannya dengan Baekhyun yang diadakan 1 tahun yang lalu. Dan yang membuat Chanyeol lebih kaget karena yang menyebabkan Kyungsoo pingsan adalah terlalu kecapean sehingga membuat 'kandungannya' melemah. Awalnya Chanyeol sangat marah tapi karena dia terlalu sayang kepada yeodongsaeng satu-satunya itu, akhirnya Chanyeol mencoba memahami Kyungsoo dan membantunya menemukan appa dari bayi yang sedang dikandung Kyungsoo.
Tapi hasil pencarian mereka berujung sia-sia, yang mereka dapatkan hanyalah kabar menyedihkan. Jongin dikabarkan sudah menikah di China sejak 1 bulan yang lalu. Pupus sudah harapan Kyungsoo untuk dapat hidup bersama Jongin selamanya. Ia bertekat akan melupakan namja itu, namja yang sudah merenggut kebahagiannya dan malah memberikan penderitaan baginya.
Fashback end.
2014.4.15 Incheon International Airport
Tampak seorang yeoja berumur 25 tahun tengah menggendong putrinya disusul oleh seorang namja tampan yang terlihat seperti suaminya tengah membawa 2 koper besar dan masih ada lagi bodyguard yang membawa beberapa koper di belakangnya. Rupanya mereka baru kembali dari China sejak 5 tahun yang lalu.
"Appa.. kita kerumah appa, apa ke rumah halmoni dulu?" tanya seorang anak kecil kepada appanya yang berjalan di belakang mereka. Namun sang appa tidak mendengarnya, pikirannya sedang melayang entah kemana.
"Eomma.. appa tidak mendengar HanIn bicara" anak itu merengek kepada ibunya. Sang ibu menghentikan langkahnya lalu menatap suaminya tajam.
"Yeobo! Apa yang sedang kau pikirkan? HanIn bertanya padamu" ucapnya kemudian.
"Eoh? Apa yang mau kau tanyakan chagi? Mian, appa sudah lama meninggalkan Korea. Jadi " Jawab Jongin sambil mendekati anaknya.
"HanIn tanya, nanti kita mau ke rumah halmoni dulu apa langsung pulang ke rumah appa?" HanIn mengerucutkan bibirnya karena harus mengulang pertanyaannya.
"Aigoo.. apa kau kesal pada appa?" Jongin mencubit pipi putrinya yang menurutnya lucu. "Kita langsung pulang, appa tidak tahu rumah halmoni" lanjutnya.
"Mwo! Masa appa nggak tahu rumah halmoninya ap...eheh... eommanya appa sendiri sih?" HanIn menutup mulutnya karena takut jika perkataannya salah. Saat di China, mereka tetap menggunakan bahasa Korea saat sedang berbicara. Karena kedua orang tua Luhan –istri Jongin- memang asli Korea. Hanya saja Luhan dibesarkan di China.
"Hahaha.. HanIn sudah pintar ne. Ia, appa tidak tahu. Nanti kita cari sama-sama ne"
"Oke!" jawab HanIn penuh semangat.
"Ahh benarkah yeobo? Padahal aku ingin sekali bertemu dengan mertua " mereka kembali berjalan menuju sebuah mobil mewah yang sudah menunggu mereka di depan airport.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"In Soo-ya cepat habiskan makananmu nanti keburu telat, tadi Chanbyun sudah berangkat ke sekolah lebih dulu karena In Soo bangunnya kesiangan" kata Kyungsoo yang sedang memasukkan beberapa berkas ke dalam tas tangannya.
"Eomma aku sudah selesai. Besok aku mau berangkat bersama Chanbyun oppa dan Chanyeol appa, eomma sangat tidak sabaran" teriak In Soo sambil memasang pengerat sepatunya.
"Makannya kau harus bangun lebih awal supaya tidak ditinggal oleh Chanbyun oppa dan Chanyeol appa" kata Kyungsoo sambil menjitak pelan dahi putri sematawayangnya itu dan meraih tangan mungil itu lalu membonceng In Soo ke sekolah menggunakan motor maticnya. *tau kan yang helm-in itu lhoo :D*
"Masuklah, belajar yang rajin ne. Chanbyun oppa sudah berada di dalam nanti tunggu eomma disini, eomma yang akan menjemputmu. Jangan nakal ne" Kyungsoo segera memutar motornya menuju kantor setelah memastikan buah hatinya memasuki halaman sekolah taman kanak-kanak dengan aman.
.
.
.
.
.
.
"Chan oppa kenapa tidak menemui In Soo. . . In Soo takut sendirian In Soo takut diganggu sama anak-anak nakal lagi" In Soo kini tengah sendirian berada di sebuah meja kecil. Tangannya sedang asik memberi warna pada sebuah gambar yang ada di hadapannya.
"In Soo-ya kenapa sendirian eoh mana oppamu yang selalu melindungimu itu?" tanya seorang anak laki-laki dengan teman-temannya yang suka menjahili In Soo.
"Yak! In Soo kenapa kau diam saja apa kau sudah bertemu dengan appamu? kau tidak mau bercerita pada kami? Apa jangan-jangan kau memang tidak punya appa" kata anak laki-laki yang lainnya.
"In Soo punya appa, appa Chanbyun juga appa In Soo!" jawab In Soo yang sudah mulai kesal dengan ejekan teman-temannya.
"Apa kau bodoh? Dia bukan appamu, mana mungkin kau punya satu appa dan dua eomma?" mereka semakin senang mengejek In Soo.
"In Soo memang tidak punya appa ueee..." kata anak-anak itu sambil menjulurkan lidah mereka. In Soo yang sudah tidak tahan dengan ejekan mereka akhirnya bangkit dari kursinya dan memberikan kertas gambar yang sedari tadi ia warnai.
"Lihatlah ini appa In Soo, eomma dan In Soo. Kata eomma, appa In Soo sangat tampan dan baik hati tidak seperti kalian semua".
Mereka terkekeh geli melihat hasil gambar In Soo, tidak terlalu buruk. Tapi bagi mereka In Soo terlihat sedang berhayal karena ingin mempunyai appa sehingga mereka pun dengan sengaja merobek gambar In Soo menjadi dua bagian. Bagian In Soo dengan eommanya dan gambar appa In Soo sendirian.
"Apa yang kalian lakukan eoh? Kenapa gambar In Soo disobek?" teriak In Soo saat melihat gambar yang akan ia tunjukkan kepada eommanya disobek begitu saja oleh teman-temannya.
"Begitu lebih baik kalian tidak ditakdirkan untuk bersama, ayo kita pergi teman-teman sebelum In Soo menangis dan oppanya memarahi kita lagi seperti kemarin" In Soo di tinggal sendirian, dia menangis memunguti kartas yang tergeletak di tanah.
"Maaf eomma, In Soo akan buat yang baru lalu memberikannya pada eomma hiks..." tiba-tiba seorang yeoja mungil mendekati In Soo dan membantu memungut sobekan kertas yang lain.
"Apa ini gambar appamu? Sangat tampan" kata yeoja kecil itu sambil memberikan kertas itu pada In Soo.
"Ah ye! Dia appaku, tapi aku harus menggambarnya dari awal lagi" jawab In Soo yang masih terlihat murung karena baru menangis.
"Jangan, lebih baik disambung aja. Aku akan meminta plaster pada seosaengnim, tunggu di sini ne jangan pulang dulu" yeoja kecil itu kemudian berlari menuju ke ruangan songsaengnim.
"Eoh bukannya dia anak baru itu, Han... siapa ya namanya? Heol, Han In" kata In Soo yang tengah duduk kembali di kursi dan meletakkan kepalanya di atas meja.
..
..
"In Soo... ini plasternya... eoh apa kau tertidur? Ckckck bisa-bisanya dia tidur secepat itu" yeoja itu kembali dengan membawa plaster dan sebuah gunting di tangannya, tapi In Soo malah sudah tertidur pulas. Anak itu pun ikut duduk di samping In Soo dan melihat In Soo yang sedang tertidur pulas.
"Ck kenapa saat tidur dia senyum-senyum sendiri? Eoh bukankah itu appa? Appa...!" teriak anak kecil itu saat melihat appanya yang sudah menjemputnya. Tanpa dia sadari teriakannya membuat In Soo terganggu.
"Hiks.. appa...appa..." In Soo menangis dalam tidurnya.
"Eoh In Soo apa dia mengigau? Kenapa dia menangis? Appa pallii..." gadis kecil itu melambaikan tangannya agar ayahnya segera menghampirinya.
"Appa temanku menangis, Han In juga pernah appa. Kata eomma kalo menangis saat tidur berarti dia sedang bermimpi buruk. Ayo bangunkan appa, kasihan..." kata anak itu setelah appanya telah berada dihadapannya.
"Adik kecil bangun ne..." Jongin, appa dari anak kecil itu menepuk-nepuk pundak In Soo agar segera bangun dan tidak menangis lagi. In Soo yang sedikit kaget terbangun dan langsung memeluk sesosok appa di hadapannya.
"Appa!" entah itu appa siapa In Soo ingin sekali memeluknya. Meski sedikit kaget tapi Jongin dengan senang hati membalas pelukan In Soo hingga yeoja kecil yang lainnya mengintrupsi mereka berdua "Appa.." Jongin segera melepaskan pelukannya.
"Eoh josonghapnida ahjussi" In Soo membungkuk di depan Jongin karena merasa sudah seenaknya memeluk Jongin.
"Aniya namamu siapa adik kecil?" tanya Jongin dengan lembut.
"Do In Soo imnida" In Soo memperkenakan dirinya dengan membungkukkan badannya.
"Ahh In Soo-ya..kau boleh memanggilku appa seperti Han In, ia kan chagi?" Han In pun menganggukkan kepalanya dan segera memeluk appanya.
"Jeongmal ahjussi eh appa? Apa aku boleh memelukmu lagi?" tanya In Soo dengan gembira. "Geurom" In Soo pun segera memeluk appa barunya dan dia melihat eommanya yang baru masuk ke lingkungan sekolahnya.
"Eomma...!" Kyungsoo segera menghampiri putrinya yang tengah dipeluk oleh seorang namja dengan temannya yang lain.
"Apa itu seosaengnim-nya In Soo?" gumam Kyungsoo.
"In Soo-ya ayo kita pulang, eum seosaengnim maaf sudah—" perkataan Kyungsoo terhenti setelah namja yang dikira seosaengnim anaknya berdiri dan kini tengah menatapnya.
"Dia bukan seosaengnim eomma, dia... siapa nama appa?" tanya In Soo dengan wajah polosnya.
"Mwo! A-Appa?!" Kyungsoo kaget setengah mati setelah mendengarkan perkataan anaknya.
"Appaku bernama Jongin, Kim Jongin" kata Han In.
'Apa kau benar-benar Kim Jongin yang telah meninggalkanku? Dan apa dia adalah putri kecilmu bersama Luhan eonni?' pikir Kyungsoo yang masih terlihat shock.
"Ahh ne, Jongin appa bilang aku boleh memanggilnya appa seperti Han In, dia baikkan eomma?" kata In Soo sambil mengoyang-goyangkan dress eommanya.
"Ahh ye Jongin-ssi terimakasih, perkenalkan Do Kyungsoo imnida" Kyungsoo berusaha seformal mungkin ketika berbicara kepada Jongin untuk pertama kalinya setelah 5 tahun yang lalu.
"Ne cheonma—Kim Jongin imnida..."
'apa dia Kyungsoo yang dulu aku kenal? Kenapa dia menjadi dingin sekali padaku, apa dia tidak merindukanku? Rasanya sakit sekali ketika ia memanggilku seperti itu. Dan apa dia adalah anakmu, jadi kau sudah menikah? Siapa namja yang telah berhasil menggantikan posisiku di hatimu itu?' batin Jongin.
Kyungsoo segera berpamitan untuk pergi, dari kejauhan terlihat seorang yeoja yang sedari tadi memperhatikan mereka semua.
Kyungsoo dan In Soo sudah berada di apartemen mereka "In Soo dengarkan eomma ne, jangan panggil Jongin ahjussi dengan sebutan appa. Sekarang mainlah di dalam eomma masih ada urusan di kantor".
"Tapi eomma..appa jong-"
"Jangan memanggilnya appa! Dia bukan appamu" teriak Kyungsoo yang lumayan membuat In Soo ketakutan, Kyungsoo yang menyadari sikapnya yang terlalu berlebihan mendekati putrinya dan mendaratkan ciuman di kening putri tercintanya.
"Mianhae chagi...dua jam lagi eomma pulang".
At Wu Company-
"Yak! Kim Jongin kenapa melamun eoh? Apa perusahaanmu sedang ada di ambang kehancuran?" tanya Kris pada Jongin yang sejak pertama datang dia hanya melamun tidak jelas di ruangannya.
"Hyung, apa kau tau kabar tentang Kyungsoo? Apa dia sudah menikah sekarang?" tanya Jongin tiba-tiba.
"Tentu saja"
"Dia sudah menikah? Dengan siapa?" tanya Jongin antusias.
"With me" jawab Kris dengan wajah datarnya.
"Mwo!?" Jongin berdiri dari tempat lamunannya.
"Aku akan segera menikahinya" jawab Kris dengan santai.
"Mwo?"
"Yak! Aish.. kau benar-benar. Pelankan suaramu!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Apa Kris hyung sedang mengujiku? Aish benar-benar, aku harus mencari tau sendiri" Jongin sudah keluar dari ruangan Kris dan kini tengan berjalan menuju lift.
Di depan lift dia berpapasan dengan seorang yeoja yang sedang mencari sesuatu di dalam tasnya. Jongin melenggang masuk kedalam lift yang kosong.
"Sepertinya aku kenal dengan yeoja tadi... Kyungsoo? Walaupun aku tidak melihat wajahnya tapi aku sangat yakin jika yeoja itu adalah Kyungsoo" Jongin segera memencet tombol forward untuk menyusul Kyungsoo tapi Kyungsoo sudah tidak ada di depan lift itu. Jongin pun berlari ke sana kemari berusaha mencari yeoja yang sangat dirindukannya itu.
Sementara itu di ruangan direktur...
"Yak! Tuan Wu! Kau menyuruhku kembali ke kantor hanya untuk menerima undangan ini?"
"Yes. Bawa In Soo bersamamu, karena waktunya malam hari aku tidak yakin kau akan meninggalkan In Soo sendirian di rumah. Kau boleh pulang sekarang dan berdandanlah yang cantik, aku akan menjemputmu tepat pukul 7" Kyungsoo segera keluar dari ruangan itu.
"Mwo! Nona Do Kyungsoo adalah sekretaris Wu Yi Fan?"...'Kenapa hyung tidak mengatakan apapun padaku' pikir Jongin.
Jongin yang sudah frustasi akhirnya menanyakan Do Kyungsoo pada meja resepsionis di lantai pertama karena Kyungsoo yang dia lihat mengenakan seragam yang sama seperti pegawai yang lain.
Jongin segera menuju lift. "Berarti sekarang Kyungsoo sedang berada di ruangan Kris! Aish..."gumamnya.
Saat pintu lift terbuka, tampak seorang yeoja yang sedang ia cari tengah keluar dari lift dan Jongin pun segera menghalangi jalan Kyungsoo yang akhirnya menyadari keberadaan Jongin.
"Omo Jongin-ssi apa anda sedang ada urusan di kantor ini?" ...'Dia tidak sedang mencariku kan?' batin Kyungsoo dalam hati.
"Ne, aku sedang mencarimu. OH! Maksudku aku sedang ada urusan di sini dan sebenarnya aku ingin sekali berbicara denganmu" jawab Jongin.
"Mianhe Jongin-ssi aku harus segera pulang" Kyungsoo langsung melenggang keluar dari kantor dan disusul oleh Jongin yang langsung menarik tangan Kyungsoo saat Kyungsoo hendak memakai helmnya. "Soo.. aku ingin berbicara padamu, aku ingin minta maaf.. " Jongin menundukkan kepalanya, merasa bersalah dengan tindakannya lima tahun silam.
"Aku sudah memaafkanmu sejak dulu, jadi lupakanlah masa lalu. Sekarang semua itu sudah tidak ada artinya lagi" Kyungsoo segera melepaskan tangannya.
"...Dan aku sangat merindukanmu-" ucap Jongin yang sepenuhnya berasal dari hatinya.
Deg.
Kyungsoo terdiam 'Nado...boggoshipeoseo, tapi itu tidak berarti apa-apa lagi sekarang" batin Kyungsoo.
Kyungsoo langsung mengegas motor maticnya meninggalkan Jongin yang tengah tertunduk di tempat parkir kantor Kris.
TBC or END?
Gimana pendapat chingu tentang nih FF?
GAJE?
Bikin pusing #dipijetsamambahDKS (?)
Lanjut atau tidaknya nih FF tergantung dari review.
Review juseyo~^^