Jongmal Saranghae

.

.

.

Cast :

Cho Kyuhyun

Cho Sungkyu

Lee Sungmin

Cho Heechul

And other..

.

.

.

Summary:

11 tahun sejak kepergian sang terkasih

.

.

.

Rate T

.

.

.

Genre

Drama, Family

.

.

.

Warning

YAOI, GS, Typo (S)

.

.

.

Ini hanya FF, sebuah karya fiksi yang terlahir dari otak sederhana saya. Jangan bash cast yang saya pakai karena mereka tidak tahu apa-apa. Saya hanya pinjam nama saja. V cinta damai chingu ^_^

.

Diharapkan baca Mommy Annyeong, Saranghae. Terlebih dahulu agar tidak pusing dengan jalan cerita FF.

.

.

Kyumin is Real

.

.

.

Enjoy

.

.

.

Sebuah ruangan yang di dominasi oleh cat berwarna baby blue itu tengah ramai. Bukan adanya sebuah pesta atau pun apa, tapi sang pemilik kamar yang sibuk mondar mandir mempersiapkan segala keperluannya untuk di bawa kesekolah.

"HALMONIE KENAPA TIDAK MEMBANGUNKANKU EOH?" teriak pemuda tampan dan cute itu dari dalam kamar. Suara yang tinggi sampai entah oktaf keberapa hingga terdengar oleh telinga sang nenek yang berada di ruang makan yang hanya menanggapinya dengan kembali menyuapkan sarapan pagi.

"Aish! ini semua gara-gara Daddy" gerutunya lagi mengingat kemarin malam Daddynya itu mengajak pergi ke gaem center setelah tempat favoritnya itu, ia dan Daddynya melanjutkan pergi ke toko gaem lalu pulang kerumah, mereka berdua kembali bermain gaem hingga pukul 2 pagi.

Sialnya dia bangun kesiangan dan ia pun belum menyiapkan semua buku-bukunya mengingat kemarin adalah weekend hingga pemuda berusia 18 tahun itu hanya berleha-leha dan jadilah seperti ini.

Setelah semuanya selesai, buru-buru ia keluar kamar dengan sedikit berlari menuju ruang makan. Ia duduk di kursi yang biasa di samping kursi Daddynya.

"Halmonie kenapa tidak membangunkanku. Lihat, aku jadi kesiangan kan" gerutu pemuda itu sembari memasukan roti berselai stawberry yang sudah tersedia di meja makan kedalam mulutnya.

Pemuda itu Cho Sungkyu, Cho Sungkyu kecil kini sudah tumbuh menjadi sosok remaja. Banyak hal yang terjadi pada Sungkyu. Sudah tidak memakai kata 'Kyunie' dan di ganti menjadi 'Aku' untuk menunjuk dirinya sendiri. Tubuhnya sudah menjulang tinggi hingga menyamai tinggi ayah dan juga kakeknya, suaranya sudah memberat dan Sungkyu pun sudah mengalami Wet Dreams nya ketika berusia 15 tahun.

Cho Heechul menaikan sebelah alisnya. "Ya anak muda. Wanita cantik ini" Heechul menyentuh dadanya berdramatisir. "Sudah membangunkan cucunya berpuluh-puluh kali. Tapi tahu tidak cucunya bilang apa?" Sungkyu enggan menatap Halmonienya, ia menggaruk pelipisnya berpura-pura tidak mendengar.

"Halmonie ini masih pagi. Halmonie 10 menit lagi. Halmonie 5 menit lagi" ucap Heechul sembari memeragakan cucu tampannya ketika ia membangunkannya. "Dan cucu tampan nan cuteku malah menyalahkanku. Ya Tuhan malangnya wanita cantik ini" lirih Heechul mengusap dadanya seakan ia memang tersiksa batinnya.

"Halmonie, Bojie kemana?" Sungkyu basa-basi.

"Sudah berangkat" jawab Heechul cepat, ketus, singkat dan tajam membuat Sungkyu menelan ludahya kasar.

Oow! Ratu cantik itu rupanya tengah marah.

"Biasa aja kali" gumam Sungkyu pelan tapi tak cukup pelan hingga sang nenek masih bisa mendengarnya. Sungkyu hanya menyengir menampakan gigi putihnya pada Heechul. "Daddy mana? Sudah berangkat juga?"

"Tuh" tunjuk Heechul dengan dagunya pada sofa panjang di ruang tengah. Sungkyu menoleh dan mendapati satu kaki yang di letakkan di sandaran sofa Sungkyu rasa orang yang tengah tertidur menyamping itu merasa jika dirinya tengah memeluk guling empuk.

Otak Sungkyu pun langsung bersinar entah apa yang tengah ia pikirkan hingga sebuah senyum yang sama persis dengan milik sang Daddy terukir di wajah baby facenya. Pemuda yang kini duduk di bangku kelas 3 Senior High School itu berjalan dengan sangat hati-hati takut membangunkan orang yang tengah tertidur di sofa sana.

Sungkyu berjongkok tepat di hadapan punggung sang Daddy. Ia mengelum senyum sebelum melancarkan maksud tujuannya itu. Kedua tangan Sungkyu terpaut menyisakan jari telunjuk dan ibu jari yang mengacung dan kini menyerupai pistol, seperti kakashi yang melancarkan jurus sepertinya pada naruto dalam karun kesukaanya itu.

"DADDY WAKE UP"

Jleb

"HUWAA"

Kyuhyun terlonjak kaget ketika sesuatu menusuk belahan butt seksinya. Sungkyu dan Heechul tertawa terbahak-bahak. Lihat pria dewasa satu itu, yang biasanya tampan berwibawa dengan pembawaan yang cool kini tampak sangat menggelikan. Wajah khas bangun tidur dengan sedikit air liur yang hinggap di sudut bibir tebalnya jangan lupakan tingkah linglung karena di bangunkan dengan cara yang tidak wajar (?).

"YAH! Aish jinja" gerutu Kyuhyun yang kini kesadarannya sudah terkumpul. Sungkyu masih menertawakan sang Daddy, aigoo dasar anak durhaka. "Dasar pemuda tidak sopan" umpatnya lagi.

"Lagian Daddy tidur seperti kerbau" ucap Sungkyu enteng.

"Seperti yang bicara tidak saja" sahut Heechul dari meja makan membuat Kyuhyun menggerakkan jari telunjuk meledek sang putra.

"Daddy tidak bekerja?" tanya Sungkyu.

"Kerja kok. Santai~" Kyuhyun kembali membaringkan tubuhnya di sofa. "Daddy kan presedir jadi boleh lah datang bekerja agak siangan. Lagian tidak tiap hari" lanjutnya.

"Contoh yang buruk" cibir Sungkyu. Kyuhyun mengendikan bahunya tidak peduli.

"Yah anak muda yang disana" teriak Heechul. Sungkyu menoleh. "Lihat itu" Sungkyu mengikuti arah yang Heechul tunjukan dan berakhir pada jam dinding yang terpasang di atas televisi super besar itu.

"Oh shit" umpat Sungkyu ketika melihat jam sudah menunjukan pukul 07.58 yang berarti 2 menit lagi pelajaran pertama akan di mulai sedangkan ia masih berada di rumah nyamanya.

Sungkyu meraih kunci motor GP nya yang berada di samping televisi, berlari mencium pipi Halmonienya. "Aku berangkat. Dah Halmonie, Bye Daddy, Bye Mommy" pamit Sungkyu sembari memberikan flying kiss untuk foto cantik Mommynya yang terpasang didinding, kemudian langsung melesat keluar rumah.

Sepergian Sungkyu, Heechul membereskan meja makan. Setelah beres, wanita setengah abad itu menghampiri putra tunggalnya yang masih betah berbaring di sofa yang memang nyaman untuk di pakai tidur menggantikan kasur.

"Sampai kapan kau akan malas-malasan seperti itu hum?" Heechul mengangkat kedua kaki panjang Kyuhyun lalu mendaratknya dengan kasar ke lantai lalu tanpa mendengar gerutuan putranya, wanita yang masih cantik di usianya yang sudah melewati 65 tahun itu mendudukan dirinya dan mulai menyalakan televisi.

Kyuhyun bangun dan kembali berbaring dengan paha Ummanya yang menjadi alas kepalanya sekarang. Heechul tersenyum tipis, tangannya mulai mengusap helaian rambut Kyuhyun pelan.

"Umma sudah belanja semuanya?" Kyuhyun mulai berbicara, matanya terbuka kini.

"Tentu saja. Kita bisa langsung berangkat besok" kata Heechul.

Kyuhyun termenung diam. "Besok, tepat sebelas tahun" lirihnya membuat gerakan tangan Heechul di rambutnya terhenti untuk beberapa detik kemudian tangan lentik itu kembali bergerak mengusap pelan kepala Kyuhyun.

Ya! Besok adalah peringatan kematian Sungmin. Sudah sebelas tahun, itu bukan waktu yang singkat. Tahun pertama, walau sudah berjanji di hadapan batu nisan Sungmin untuk bahagia. Kyuhyun dan Sungkyu masih belum bisa kembali menjadi diri mereka sendiri. Berat tentu saja, tapi semua itu butuh proses.

Berduka dan berkabung tak kan pernah mampu mengubah keadaan. Hanya bergerak, melangkah dan berbuatlah yang bisa menggantikan kedukaan menjadi kebahagiaan.

Perlahan tapi pasti, Kyuhyun dan Sungkyu sudah kembali menjadi diri mereka yang sebenarnya, manja, berisik, cerewet dan hal-hal lainnya.

"Sebelas tahun, dan Sungmin hanya menemuiku 2 kali" ucap Kyuhyun sebal. Kyuhyun sangat mengingat kedua mimpinya yang di mana Sungmin hadir dalam mimpinya. Sedangkan pada Sungkyu, Sungmin kerap kali hadir dalam mimpi putranya itu. Dan ia hanya bisa iri ketika Sungkyu menceritakan dengan antusias mimpinya itu.

Dua kali Sungmin hadir dalam mimpinya, Kyuhyun hanya bisa memandang dari jauh, entah mengapa setiap ia ingin melangkah mendekat pada Sungmin, istrinya itu selalu berjalan mundur dan hanya tersenyum. Ia ingin seperti Sungkyu yang dalam mimpi bisa bermanja dan mengungkapkan semua kerinduannya. Berbeda jauh bukan dengan mimpinya.

"Pilih kasih" ujar Kyuhyun sembari melihat foto yang terpajang di dinding, foto cantik Sungmin yang tengah tersenyum.

"Kau lihat sayang? Namja tua ini tengah cemburu" adu Heechul pada foto cantik Sungmin.

Beginilah! Kyuhyun, Sungkyu, Heechul dan Hangeng akan selalu berbicara pada foto Sungmin, entah itu ketika mereka mengobrol, saling mengejek, mengadukan tingkah kedua Kyunie di rumah itu, seakan Sungmin memang masih ada. Seperti tadi Sungkyu yang berpamitan dan sekarang ini, di mana Kyuhyun memang tengah merajuk dengan Heechul yang mengadu pada Sungmin.

"Siapa yang Umma maksud namja tua?" Kyuhyun mendeathglare. "Kemarin baru saja weekend, apa tidak masalah jika Sungkyu kembali libur?"

"Walau tidak masuk sekolah 1 minggu, cucuku tetap bisa meraih nilai 10 dalam setiap pelajarannya" sombong Heechul.

"Umma benar" Kyuhyun bangun dari tidurannya. "Sungkyu kan jenius seperti ku, tampan seperti ku, populer di kalangan yeoja sepertiku-"

"Susah bangun seperti mu, cerewet seperti mu, berisik sepertimu, gila gaem sepertimu. Arra! Umma tahu semuanya" potong Heechul. "Jadi cepat kau pergi mandi, dan berangkat kerja" seru Heechul.

.

.

.

Heechul tampak sibuk menata barang-barang di sekitar batu nisan menantunya. Kyuhyun, Sungkyu dan Hangeng sedang membersihkan rumput-rumput halus yang menggangu keindahan makam Sungmin.

"Maaf kami terlambat" KyuHanChul dan Sungkyu menoleh dan mendapati Eunhyuk, Donghae, Eunhae dan si kecil Haeeun putra bungsu Eunhyuk dan Donghae yang kini berusia 10 tahun.

"Annyeong Oppa" Donghae membungkukan badanya di depan batu nisan Sungmin. "Annyeong Ahjumma" si kecil Haeeun pun mengikuti sang ibu.

"Ck! Datang ketika semuanya sudah selesai" cibir Kyuhyun. "Geraikan karpetnya" perintah pria berkulit pucat itu seperti menyuruh pelayan. Eunhyuk mencebikkan bibirnya.

Eunhyuk dan Donghae mulai menggeraikan karpet dan HanCul langsung duduk manis. Si kecil Haeeun tengah membantu Donghae meletakkan beberapa barang yang mereka bawa tadi.

"Kami membawa seseorang" ujar Eunhae yang sedikit terlupakan keberadaannya. Semua orang tampak menunggu siapa yang keluarga Lee itu bawa? "Kemarilah" Eunhae melambaikan tangannya dan tak lama seorang yeoja muda cantik dengan balutan sopan pas dengan keberadaannya di pemakaman, menampakkan dirinya dengan menundukan kepala merasa malu karena semua orang kini melihat padanya.

"Annyeong haseyo" ujar yeoja itu menundukan tubuhnya.

"Oh Minhyunnie" pekik Heechul. Apakah ia mengenal yeoja muda itu? Jawabannya tentu saja dan bukan hanya Heechul semua yang berada di sana pun mengenal yeoja itu.

Semua orang tampak melirik Sungkyu dengan tatapan menggoda membuat pemuda tampan putra Cho Kyuhyun itu menatap satu persatu wajah yang telah menodong (?) nya itu, seakan berkata 'APA'.

"Bojie kira, Minhyunnie akan datang bersama Kyunie. Kenapa malah datang dengan Eunhae?"

"Minhyunnie ada urusan sedikit tadi jadi terlambat, di jalan Minhyun bertemu dengan Eunhyuk samchon" jelas yeoja itu.

Kyuhyun melihat Sungkyu meremehkan. "Pemuda yang tidak bertanggung jawab. Menelantarkan kekasihnya sendiri"

"Mwo. Wah! Mommy, Daddy bicaranya ngawur" kata Sungkyu.

"Bukan begitu Ahjusshi" Minhyun mencoba meluruskan kesalah pahaman, ia tidak mau juga jika Sungkyu jadi tersalahkan. Sungkyu menawarkan untuk menjemputnya yang memang diajak untuk menghadiri peringatan kematikan Sungmin, tapi Minhyun memang ada keperluan mengenai izin kesekolahnya lalu meminta Sungkyu untuk pergi terlebih dahulu.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya tidak mau mendengar lebih lanjut. Kyuhyun melihat pada foto Sungmin. "Sayang, itu Park Minhyun calon menantu kita" Kyuhyun memperkenalkan sembari melirik Sungkyu dan Minhyun implus yang membuat wajah kedua anak muda itu memerah. Semua orang tertawa minus Haeeun yang tidak mengerti.

"Aish! Owh Kyunie malu rupanya eoh sampai menyikut perut Daddymu ini" kata Kyuhyun menyebalkan ketika Sungkyu yang memang menyikut perutnya. Ayah dan anak itu pun saling melempar tatapan mematikan satu sama lain.

Heechul memutar kedua bola matanya malas. "Minhyunnie sayang, sudah jangan pikirkan kedua namja bodoh itu. Cha, kemari duduk di samping Halmonie"

"Ne, Halmonie" yeoja muda itu pun duduk di samping Heechul yang sebelumnya sempat meletakkan bunga lily lalu memberi hormat pada batu nisan Sungmin.

"Hyung mereka keras kepala" Adu Eunhyuk pada foto Sungmin ketika ia sudah menyerah membuat Kyuhyun dan Sungkyu untuk berhenti dengan tingkah konyol dua orang itu.

Heechul sedikit merangkak dan langsung menjitak kepala Kyuhyun dan Sungkyu, hal itu pun berhasil. Kyuhyun sibuk mengadu pada foto Sungmin sedangkan Sungkyu melirik Minhyun yang ternyata yeoja itu pun tengah melihatnya, Sungkyu tersenyum manis dengan wajah yang bersemu merah begitupun dengan Minhyun. Merekapun mulai acara peringatan kematian Sungmin.

"Masa muda memang indah" gumam Kyuhyun tidak terdengar oleh siapapun. Walau ia kadang konyol tapi pandangannya selalu melihat pada putranya. Hingga interaksi Sungkyu dan Minhyun yang malu-malu dan diam-diam itu, Kyuhyun pun tahu. Kyuhyun melihat pada foto Sungmin, seakan ia melihat sosok Sungmin yang sebenarnya. "Iyakan chagi? Uri Sungkyu sudah besar" lirih Kyuhyun.

Tidak pernah sekali pun Kyuhyun tidak merindukan Sungmin. Tiap malam sebelum tidur namja itu selalu termenenung sembari melihat foto Sungmin. Rasa sesak pun selalu ada tapi Kyuhyun selalu berhasil menutupi itu dari semua orang kecuali Heechul.

"Aku merindukanmu, Sungmin-ah"

.

.

.

"Haeeun ingin yang itu~"

"Tidak boleh, ini milik Oppa" Sungkyu menyembunyikan kue rasa coklat kesukaan putri bungsu Eunhyuk itu.

"Oppa mengalahlah, Oppa kan sudah besar" seru Haeeun.

"Yah! Berhenti menggoda Haeeun" Kyuhyun merebut kue di tangan Sungkyu ketika putranya itu lengah dan memberikannya pada sang keponakan. "Gomawo Kyu Ahjussi. Uee" Haeeun memeletkan lidahnya pada Sungkyu.

"Ck! Menyebalkan" umpat Sungkyu.

"Apa? Dasar tidak sopan. Minhyunnie sayang lihat tingkah kekasihmu ini" Minhyun yang tengah membantu Heechul dan Donghae menyiapkan makan malam hanya tersenyum tidak tahu harus berkata apa.

"Huh! Pengadu. Silahkan saja, Minhyunnie menerimaku apa adanya kok" Sungkyu berdehem ketika ia keceplosan membuat Minhyun yang mendengarnya tersipu malu dan yeoja muda itu pun tak pelak di goda oleh Heechul dan Donghae.

"Oh really? Tetap saja, yang namanya tidak sopan itu perbuatan yang tidak baik"

"Pengadu juga tidak baik" balas Sungkyu tidak mau kalah.

"Kenapa kalian yang jadi ribut sih?" gerutu Eunhyuk.

"Kau/Ahjusshi jangan ikut-ikutan" seru Kyuhyun dan Sungkyu serempak.

"Itu karena kalian berisik" ucap Eunhyuk sembari melipat kedua tanganya di depan dada.

"Tidak merasa jika dirinya berisik juga?" kata Kyuhyun datar yang di angguki setuju oleh Sungkyu.

"Mwo? Yah!" teriak Eunhyuk.

Jadilah ruang tengah itu bertambah berisik karena perdebatan yang konyol antara Kyuhyun, Sungkyu dan Eunhyuk. Hangeng, Eunhae dan si kecil Haeeun hanya saling berpandangan lalu menggelengkan kepala mereka. Ternyata perdebatan itu tidak terhenti ketika makan malam sampai Heechul pun ikut turun tangan.

.

.

.

Sungkyu dan Minhyun turun ketika bus yang mereka tumpangi berhenti di halte yang berada di kawasan yang tak jauh dari rumah Minhyun.

Bus? Ya kalian tidak salah.

Yeoja cantik itu tidak keberatan, Sungkyu mengantarnya pulang dengan menggunakan bus. Pertama berkencan dengan Sungkyu, Minhyun sempat heran kenapa Sungkyu tidak membawa kendaraan malah memilih bus sebagai alat transportasi. Bukan dia materialistis no, no!

Cho Sungkyu adalah putra dari Cho Kyuhyun dan cucu tunggal dari Cho Hangeng di mana kedua namja dewasa itu adalah pengusaha yang berpengaruh di negara gingseng ini. Minhyun pikir Sungkyu pemuda yang anti dengan kendaraan umum dan ia menarik pemikiran itu yang 100% salah.

'Dengan begini, aku bisa lebih lama bersamamu' Itulah yang Sungkyu katakan padanya.

Pemuda tampan itu memang memiliki dua kendaran pribadi, Motor dan Mobil. Tapi dua kendaraan itu akan di pakainya sesekali jika keadaaan tak memungkinkan seperti kesiangan. Sungkyu malah sering menaiki kendaraan umum.

Perjalanan kasih Sungkyu dan Minhyun tidak mudah. Sungkyu harus berusaha untuk mendapatkan hati yeoja yang telah mencuri hatinya itu. Minhyun sempat mengindari Sungkyu ketika pemuda tampan itu mendekatinya, karena alasan dia hanyalah anak dari seorang karyawan biasa dan tak pantas untuk berada di samping pemuda itu. Tapi Sungkyu berhasil meyakinkanya. Seminggu yang lalu adalah tepat 1 tahun mereka menjalin hubungan.

"Keluargamu sangat menyenangkan. Baru pertama kali aku berada di tengah-tengah mereka" ujar Minhyun.

Ia teringat kembali pertengkaran Kyuhyun, Sungkyu dan Eunhyuk lalu bagaimana ketiga namja itu hanya menundukan kepalanya ketika Heechul memarahi mereka. Ck sangat lucu. Jika berkunjung kerumah Sungkyu, kadang hanya ada Kyuhyun atau Heechul. Kadang hanya ada Hangeng atau Heechul dan tadi memang keluarga itu berkumpul semua.

Sungkyu menoleh pada Minhyun dan mengadukan pelan keningnya dengan kening sang yeojachingu. Pemuda itu mempererat genggaman tangannya pada Minhyun.

"Syukurlah jika kau senang berada di tengah-tengah keluargaku" Minhyun tersenyum dan Sungkyu membalas senyum yang tak kalah manis. "Tapi jika masih ada Mommy, Mommy yang akan turun tangan untuk memerahiku dan Daddy" gumam Sungkyu. Minhyun tersenyum kecil, ia menyandarkan kepalanya pada lengan kekasihnya.

"Jika kau berpikir aku dan Daddy atau Eunhyuk samchon berisik, kau salah. Nyatanya Mommy yang paling berisik dan menurutku paling galak melebihi Halmonie" sambungnya. "Tapi aku dan Daddy tidak pernah merasa takut pada Mommy. Ekspresi Mommy itu malah membuatku dan Daddy gemas" kenang Sungkyu, Minhyun diam mendengarkan.

Mereka sudah sampai di rumah Minhyun, Sungkyu mengetuk pintu bercat putih itu. Tak lama pintu itu terbuka. "Eoh, Sungkyunnie kajja masuk" ucap ramah Nyonya Park pada kekasih putrinya itu.

"Lain kali saja Ahjumma" Sungkyu menoleh ke dalam rumah yang tampak sepi. "Ahjusshi kemana?" tanyanya.

"Ahjusshi sedang lembur. Kalau begitu, Ahjumma tinggal kedalam ne" pamit Nyonya Park kemudian meninggalkan Sungkyu dan Minhyun di teras rumah.

"Kau benar tidak masuk dulu?" tawar Minhyun. Sungkyu menggeleng. "Masuklah" ujar Sungkyu.

Minhyun diam. Ia menatap wajah tampan kekasihnya. "Wae?" tanya Sungkyu.

Greep

Minhyun mendekap tubuh Sungkyu. Membenamkan wajahnya pada dada bidang pemuda yang beberapa bulan lebih tua darinya itu. Sungkyu tersenyum tipis dan membalas pelukan hangat yang Minhyun berikan padanya.

Sungkyu tahu, Minhyun tengah menyemangatinya sekarang. Dalam hati Sungkyu bersyukur pada Tuhan. Ia telah di pertemukan dengan sosok yeoja yang menerima keadaan keluarganya yang 'berbeda', menerimanya yang terlahir dari seorang 'namja'.

'Cinta itu anugrah yang di berikan oleh Tuhan. Kita tidak bisa menolak, cinta itu akan berlabuh kemana. Entah itu yeoja atau pun namja'

Kata yang di utarakan Minhyun ketika mengetahui Mommynya yang seorang namja terlalu naif, tapi Sungkyu bisa melihat jika Minhyun mengatakan dengan tulus dan polos.

Jika kedua orang tua kita sesama jenis, maka itu akan menurun pada anak-anak mereka. Tapi itu tidak berlaku pada Sungkyu, yang kini sudah sepunuhnya jatuh hati pada sosok yeoja bernama Park Minhyun. Yeoja cantik dan polos yang berada di dekapannya sekarang.

Seperti yang ia katakan pada Daddynys, jika Minhyun menerimanya apa adanya, itu bukan mengada-ngada. Ketika mencintai seseorang, cintai apa adanya. Jangan berharap dia yang sempurna karena kesempurnaan adalah ketika mencinta tanpa syarat.

Sungkyu mempererat dekapannya pada Minhyun. 'Mommy, Kyunie sudah menemukan orang yang seperti Kyunie inginkan. Mommy saranghae' batin Sungkyu.

"Saranghae, Park Minhyun"

Minhyun merasa wajahnya memanas dan ia yakin jika sekarang wajahnya itu sudah memerah mendengar kata cinta dari kekasihnya. Hatinya langsung menghangat dan berdebar. "Nado. Saranghae Cho Sungkyu" ucap Minhyun pelan.

Sungkyu tersenyum tanpa sepengetahuan Minhyun. Ia melepas pelukannya, menangkupkan kedua sisi wajah cantik kekasihnya. Pemuda itu sedikit memiringkan kepalanya dan mulai mendekatkan wajahnya pada Minhyun.

Cup

Sebuah kecupan Sungkyu berikan pada pipi kanan Minhyun. "Masuklah"

Minhyun menganguk tanpa melihat Sungkyu, ia malu. "Ahjumma aku pulang ya" pamit Sungkyu yang melihat Nyonya Park tengah menoton tv.

"Eum ne hati-hati" ujar Nyonya Park.

Sungkyu mengelus pipi Minhyun dengan ibu jarinya. "Jaljayo"

"Eum. Hati-hati" Sungkyu menganguk.

Cup

"Sampai besok" ujar Sungkyu setelah mendaratkan sebuah kecupan lagi di pipi kiri Minhyun.

"Ck! Dasar" dengus Minhyun pura-pura sebal.

Sungkyu tersenyum menampakkan gigi putihnya. Apa ia bahagia? Tentu saja. Sungkyu sangat bahagia sekarang.

.

.

.

Kyuhyun menekuk wajahnya. Ia benar-benar malas jika harus turun langsung menyeleksi karyawan yang akan bekerja di perusahaanya tapi mau bagaimana lagi, seleksi kali ini adalah untuk mencari pengganti sekertarisnya yang baru keluar setelah menikah karena lebih memilih menjadi ibu rumah tangga saja.

"Jangan berwajah seperti itu, kau akan menakuti calon karyawan yang lain" Kyuhyun mencebikan bibirnya pada Eunhyuk yang tengah mengambil beberapa map lamaran untuk menjadi bahan interview si pelamar.

"Kapan ini berakhir, perutku sudah keroncongan" kata Kyuhyun.

Eunhyuk menoleh malas pada Kyuhyun. "Kau pikir kita sedang apa sekarang? Yang butuh sekretaris kan kau, jadi bersabarlah sajangnim" Kyuhyun mendengus. "Tuan Kim tolong panggilkan pelamar selanjutnya" kata Eunhyuk.

"Ck, mana fotonya? Dan lagi kartu tanda penduduknya pun tak ada" gerutu Kyuhyun ketika memeriksa map pelamar selanjutnya. Eunhyuk pun mencari-cari mungkin saja jatuh di sekitar meja meraka. Tidak menyadari jika seorang pelamar sudah berada di hadapan mereka.

"Sheng Min, perempuan, berarti sekarang berumur 25 tahun" Eunhyuk membaca ijazah di map itu.

"Ne"

Kyuhyun dan Eunhyuk kaget karena seorang perempuan membungkukan badannya hormat setelah menyahut ucapan namja bergummy smile itu.

Perempuan itu menegakkan kembali tubuhnya dan melempar senyum terbaiknya. "Sheng Min imnida" ucapnya memperkenalkan diri.

Deg

Kyuhyun dan Eunhyuk tidak mengedipkan matanya ketika melihat dengan jelas wajah perempuan di hadapan mereka. Eunhyuk yang sudah sadar akan diamnya langsung menoleh dan mendapati ekspresi syok dari Kyuhyun.

"Sungmin-ah" lirih Kyuhyun pelan tak percaya dengan apa yang ia lihat di hadapannya sekarang.

.

.

.

TBC

Annyeong *lambai tangan.

Huft setelah lama ga publish sekarang aku mulai lagi dengan mempulish FF sequel dari Mommy Annyeong, Saranghae. Aku mau kasih tahu kalo di FF ini untuk Kyumin Moment tidak terlalu prioritas soalnya aku focus di nyeritain kehidupan Kyuhyun sama Sungkyu setelah 11 tahun di tinggal Min itu…

So jika mau bertanya silahkan PM ane atau tulis di kotak review ok sebisa mungkin entar saya akan jawab.

Terakhir..

MIND TO REVIEW?