Why You?

Hajimemashite! Boku wa Miyucchi desu, yoroshiku onegaishimasu~

...Untuk pertama kalinya bikin one-shot. Well, sebenarnya saya kesini juga karena rikues dari IsmiHana yang sudah berdebu. Gomenne, Ismi-san. Silahkan ventungin ane ribuan kali...

Disclaimer :
Kuroko no Basuke
Fujimaki Tadatoshi-sensei

.

Warning(s) :
OOC, CharaxOC, Typo/s, Plot ribet, DLL.

.

.

Don't like, don't read


Tanggal x bulan x tahun xxxx

Aku melihatnya. Akashi Seiijuro. Anak multitalenta, sejak kecil. Ah, sudah berapa tahun aku tidak melihatnya?

Tidak bisa kupercaya aku bisa 1 SMA dengannya. Apakah ini takdir?

Bisa dibilang kita teman sejak kecil. Yah, tidak juga sih. Lebih tepat kalau 'teman 1 komplek'. Merupakan keajaiban rumahku berada di depan rumahnya, sebelum aku pindah.

Dia menatapku, dan aku menatapnya.

Kenapa dadaku berdetak kencang? Apa mungkin aku masih menyukainya?

Mungkin.

Tapi kenapa dia menatapku dengan benci, seperti dulu?

Dia memang tidak pernah berubah, ya...


Tanggal xo bulan x tahun xxxx

Dia diterima. Bahkan dia menjadi kapten tim basket. Sugoi...

Ingin rasanya aku menjadi manajer, tapi itu tidak mungkin.

Tubuhku lemah dan mudah sakit sejak lahir, mana mungkin bisa membuat menu latihan untuk mereka?

Andaikan saja penyakit ini tidak ada...


Tanggal o bulan xo tahun xxxx

Sudah lama sekali aku tidak membuat catatan harian. Gomenne, akhir-akhir ini aku sibuk dengan perawatan rutin dan pertandingan basket.

Walaupun bukan bagian dari tim basket, aku tetap ingin mendukungnya. Walaupun harus bertatapan dengan matanya yang penuh kebencian.

Kadang aku berpikir...

Kenapa Akashi-san membenciku?

Apakah karena aku lemah? Menjadi beban semua orang?

Ah. Dia memang mengatakan itu, dulu...

...Apakah sekarang dia masih membenciku?


Tanggal xx bulan ox tahun xxxx

Aku benci hidupku.

Aku benci semua.

Kenapa aku harus hidup seperti ini?

Ayah dan ibu mulai sering bertengkar, hanya karena masalah sepele.

Entah kenapa para fans Akashi-san mulai menyerangku.

Sudah cukup.

Memangnya apa salahnya menyukai seseorang?


Tanggal oo bukan xx tahun xxxx

Hidupku tidak panjang lagi.

Dan aku sama sekali tidak merasa sedih maupun senang.

Untuk sementara orangtuaku belum mengetahuinya, termasuk dia.

...Hei, untuk apa dia harus mengetahui ini?

Kalau dipikir-pikir... Akashi-san akhir-akhir ini sering berbicara denganku. Terkadang dia juga memintaku untuk mengobati luka-lukanya.

Lagi-lagi, aku merasa jantungku mau meledak.


Tanggal ox bulan x tahun xxxo

...Nani!?

Aku tidak percaya apa yang kudengar.

Tim musuh...

Berencana mencederai Akashi-kun!?

Bekerja sama dengan wasit!?

Rencana busuk apa itu!?

Tidak.

Akashi-kun adalah kapten, dia bukan tipe orang yang mudah dikalahkan.

Dia harus menang, melawan tim busuk seperti mereka.


Tanggal x bulan o tahun xxxo

Menang.

Sekolah kita... menang.

Aku tidak tahu harus mengatakan apa.

Walaupun bukan anggota, aku sangat mengetahui kebahagiaan mereka.

Lihat, bahkan aku tidak bisa berhenti tersenyum.

Ah, mungkin besok aku harus mengucapkan selamat kepadanya.


Tanggal x bulan o tahun xxxo

Aaah... Aku benar-benar payah...

Kenapa aku tidak bisa mengucapkan selamat kepadanya!?

Tapi... Sejak tadi siang aku merasa sangat capek... Apa karena kurang tidur?

Mungkin karena ayah dan ibu lagi-lagi bertengkar.

Ayolah, hari esok... cepatlah datang...


Tanggal xo bulan o tahun xxxo

Hidupku...

Tinggal beberapa hari...

Waktu memang berjalan dengan sangat cepat.

Aku tidak bisa bilang. Kepada ayah, ibu, dan Akashi-kun.

Soal penyakitku, Akashi-kun sudah mengetahuinya, tapi tidak akan waktuku.

Ah, tanpa kuberitahu, aku sudah bertemu dengan pandangan penuh kebenciannya.

Tapi... kali ini berbeda.

Sesaat, aku merasakan kesedihannya.

Sedih?

Aku tidak mendengar jelas ucapannya. Yang kutangkap hanyalah...

'Beharga untukku'...? 'Mati'...?

Gomen, Akashi-kun...

Suki da yo.


Akashi menutup buku tersebut. Didepannya, seorang gadis berambut blonde tertidur dengan pulas. Banyak kabel yang tersambung dengannya, seakan setiap kabel adalah kehidupannya.

"..."

'Akashi-kun, ganbatte! Aku tidak akan memaafkanmu kalau kau kalah melawan tim busuk seperti mereka! Tunjukkan kalau kau adalah Akashii Seijuro, kapten tim basket SMA Rakuzan!'

Lagi-lagi ucapannya terngiang dikepalanya. Kalimat yang mendongkrak kembali semangatnya. Yang membuatnya masuk kedalam zone.

Heh, siapa sangka gadis lemah sepertinya berhasil membuat dirinya, sang Akashii Seijuro, jatuh cinta kepadanya?

Akashi tersenyum sedih, seraya menggenggam tangannya yang pucat.

Hanya kepadanya, Akashi tidak bisa menunjukkan facade-nya.

"Gomennasai..."

"Kau harus... hidup... bagaimana pun caranya..."

"Please, i beg you..."

"...daisuki... Rei..."

Dan pada saat itulah, kami-sama memberikan menjawabnya.

"...Rei...?"


And... CUT!

...Itu endingnya.

Iya. Itu endingnya.

ASTAGAH APA YANG SAYA BUAAAAAATTTTTT– O)-( *loncat dari atep*

Sisanya silahkan bayangkan sendiri~

Kepada Piano Soul, jangan bunuh saya. Daku dah bilang kan ini endingnya kayak gini?

Semoga ini berhasil memuaskan anda, IsmiHana-san :'3

In the end...

REVIEWS, ONEGAI?