.

.

.

Kyumin Fanfiction

COLD CHERRY_GROWING PAIN

Written by

Hyejinpark 2014©

Disclaimer : the story and casts are belong to GOD, their families and they themselves. The idea of the story is belong to me, pure of me.

Warning : GS|OOC|KYUMIN|NO bash,No Flame,Plagiat Not Allowed| DRAMA_married life|TYPO|Bad diction|Don't like? Don't read|

Cast : Cho KyuHyun,Lee SungMin,

Rate : T

Happy reading

.

.

.

_Growing_pain_

.

.

.

Aku selalu melihatmu, meskipun aku tidak bisa menatap matamu secara langsung tapi mata ini tidak pernah bisa berpaling. Meskipun bibirku memanggil namamu tapi kau tidak bisa mendengarku, meskipun hatiku menginginkanmu tapi kau tidak bisa merasakannya. Aku selalu melihatmu tapi kau tidak bisa melihaku,

'karena kau tidak ada….

Aku tidak pernah belajar tentang cinta tapi mengapa perasaan ini datang dan membuatku sakit. Sungguh menyakitkan saat aku sadar jika aku tidak bisa mengatasinya lagi ketika aku tahu jika kau tidak bisa datang untuk memelukku. Meskipun hatiku menginginkanmu, kau tidak bisa merasakannya,meskipun semuanya terlihat jelas dimatamu tapi kau tetap tidak bisa melihatku.

Ketika perasaan yang disebut cinta ini datang, sampai tiba saatnya rasa ini kian membludak untuk menarikmu masuk ke dalam hatiku, namun….

' aku bisa apa? Kau masih jauh dari gapaianku.

Jauh dalam hati kecilku aku ingin kau dan berharap untuk bisa memilikimu seutuhnya. Mencoba untuk mengubah salam perpisahan itu menjadi cinta walau hatiku menginginkan hal yang sebaliknya, aku mencoba untuk mengubah cinta menjadi salam perpisahan,

'Tapi hatiku tetap berkata sebaliknya….

Aku tidak tahan lagi mengapa rasa sakit ini datang?

Terkadang aku berfikir untuk melepas sakit ini dengan cara pintas, pergi jauh dengan membawa hatiku untukmu namun kau yang bahkan tidak pernah melihatku ini telah memotong sayapku agar aku tidak bisa kemana-mana.

Aku tidak tahan lagi , mengapa sakit ini semakin menjadi-jadi ketika kau berdiri di depanku meskipun hanya dengan tatapan kosong… Dulu aku berfikir hal seperti ini hanya untuk sementara waktu namun kenyataannya,

'Hatiku dan hatimu tetap berkata yang sebaliknya.

.

.

.

_Cold_Cherry_
.

.

.

Sinar teduh mentari pada akhir musim panas meninggalkan bekas-bekas luka yang tidak akan pernah bisa mengering meskipun sudah diobati. Cho Kyuhyun pria berstelan jas hitam super mahal itu berjalan tenang diantara barisan para bawahannya yang menunduk hormat. Dengan angkuhnya manik obosidian yang selalu menatap tegas itu mengelurakan pesonanya yang sayarat akan kebekuan.

Langkahnya terhenti saat akan memasuki ruang kerjanya, ia menoleh ke belakang sedikit tersenyum pada pria flamboyan di belakangnya, "Sekertaris Kim siang ini kosongkan semua jadwal" ucapnya arrogant. Sang sekertaris hanya dapat mengangguk patuh dan membungkuk hormat dengan jawaban formal yang terlontar dari mulutnya.

Lalu masih dengan sejuta pesonanya ia berbalik dengan angkuh dan menutup pintu ruangan itu rapat-rapat tidak memperbolehkan satu orang pun masuk mengganggunya.

Kyuhyun merenggangkan simpul dasinya yang terasa mencekik leher, lalu melepaskan dan melemparkan secuil kain itu sembarangan seperti barang tidak berharga padahal harga barang itu bahkan bisa untuk makan keluarga selama satu bulan.

"hahhhh"

Ia medesah samar ,merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku, punggungnya sudah sangat pegal karena sudah lama ia tidak menyetuh yang namanya tempat tidur, waktu sebulan ini hanya dilalulinya dengan duduk atau setengah berbaring di pesawat, mobil, dan kursi-kursi rapat.

Pria yang belum genap tiga puluh dua tahun itu, terlihat merilekskan tubuhnya. Mengeluarkan benda kotak hitam persegi panjang dari dalam sakunya, menekan tombol hijau disana dan mulai larut pada dunianya sendiri.

"maaf nyonya tapi presdir bilang saat ini ia tidak bisa diganggu" ucap seorang resepsionis pada wanita paruh baya yang sejak tadi meminta untuk bertemu Kyuhyun.

"lagi pula anda belum membuat janji sebelumnya, jadi maaf nyonya" tambahnya lagi mencoba bersikap sopan pada wanita paruh baya itu.

"tolong hubungi dia dulu, ini sangat penting aku harus menemuinya dan menyampaikan sesuatu yang sangat penting ini berhubungan dengan is…" tiba-tiba saja wanita paruh baya itu melihat siluet tubuh seorang pria yang dikenalnya dengan baik, sekertaris pribadi seorang Cho Kyuhyun,

"Sekertaris Kim" panggil wanita itu setengah berteriak dan bergegas untuk menghampirinya, merasa dipanggil pria bermata segaris itu menoleh dan medapati jika seorang yang dikenalnya lama itu terlihat pucat, "Byun ahjhuma?" sapanya menghampiri.

"syukurlah saya dapat melihat anda pak Kim, begini bisakah, bbisakah anda menyampaikan pesan ini kepada presdir sebab kata mereka beliau sedang tiak bisa diganggu" pintanya sopan,

Sekertaris Kim mengangguk dan bertanya apa isi pesan itu, namun tiba-tiba saja mata sipit pria itu melebar ketika bibi yang sudah bekerja menjadi kepala pelayanan rumah tangga keluarga Cho selama dua puluh tahun lebih itu membisikan sesuatu ketelinganya.

Dengan sangat memohon, wanita paruh baya itu memegang tangan sekertaris Kim. Tanpa mau menolak atau mempertimbangkan hal lain, ia langsung saja pergi meninggalkan bibi Byun untuk menyampaikan pesan milik Kyuhyun.

Sekertaris Kim berjalan cepat memasuki lift dan menekan tombol angka itu dengan brutal, terngiang dalam kepalanya tentang percakapan mereka tadi,

"saya sudah mencoba berulang kali menghubungi ponsel presdir namun tidak dijawab, berulang kali juga saya mencoba menghubungi kantor dan anda tetapi itu juga nihil…" eluhnya

"jadwal presdir memang benar-benar sibuk sebulan belakangan ini, anda tahu sendiri bukan jika Presdir lebih senang mengantongi psp dari pada posnelnya, dan mengenai ponselku yang tidak bisa dihubungi itu karena aku tidak sengaja mencelupkannya ke air, hehehe"kekehnya membuat suasana itu menjadi lebh santai namun tampakkan hal itu tidak berhasil masih ada raut tgang dan cemas dari bibi Byun itu.

Terlihat jelas dari gesture tubuhnya yang terus meremas atau sesekali menarik pinggiran kuku ibu jarinya.

"maaf, apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Sekertaris Kim, ny,nyyonya… Nyonya dia…."

.

.

.

.

'Brak'

Pintu ruangan Kyuhyun terdobrak paksa menampilkan sosok sekertaris Kim yang selalu terlihat formal kini terlihat kalut. Kyuhyun mendongak terkejut ekspresi marah sudah akan dinampakannya pada orang yang berani mengganggu waktu santainya.

"Hei!" pekiknya dan sedikit membanting psp kesayangannya dengan hati-hati.

"Sekertaris Kim, apa yang kau lakukan!" ucapnya sedikit meredam suara ketika melihat wajah pria itu tidak seperti biasanya.

Sekertaris Kim menutup pintu itu lalu menguncinya, ia sedikit bersyukur karena ruangan ini kedap suara sehingga apapun yang terjadi disini tidak sampai terdengar ke luar. Ia menarik nafas panjang dan menghembuskan nafasnya kasar, sadar jika hanya ada mereka berdua disini akhirnya kekesalan Kyuhyun sedikit luluh, ia menghampirinya,

"Hei!Hyung apa yang kau gila? Apa yang barusan kau lakukan tadi?" pekik Kyuhyun sekenanya, jujur ia merasa sedikit takut saat melihat wajahnya menahan marah,

"Cho Kyuhyun, dimana ponselmu?" tanyanya informal,

"eoh?kau mendobrak pintu itu dan mengganggu waktu luangku untuk menanyakan ponselku?" tanyanya bingung, "aih , hyung kau kan tahu jika aku tidak pernah mengantonginya aku selalu menyimpannya di laci itu" jawab Kyuhyun santai menunjuk si laci meja.

Geram sekertaris Kim akhirnya menyuruh Kyuhyun untuk mengecek ponselnya, entah karena takut akan suruhan itu Kyuhyun manut saja untuk mengecek ponselnya, "tsk siapa yang bosnya sih…" gerutunya pelan,

Kyuhyun menggeser tombol kunci layar dan terkejut ketika melihat ada tiga belas kali panggilan tidak terjawab dan tujuh sms dari nomor yang sama, Lee Sungmin…

Kyuhyun berdecak sedikit ia tersenyum sinis tanpa tahu akan kejadian yang sebenarnya, Kyuhyun tersenyum remeh dan mendelik marah pada sekertaris Kim,

"Kim Joong Won kau menggangguku hanya untuk melihat ini?" ucapnya sarkastik,

"apanya yang hanya CHO!kau tidak tahukah kau jika…"

"aish, sudahlah Hyung kau kan tahu jika sebentar lagi kami akan berpisah, sudahlah jangan membuat suasana hatiku makin buruk, paling-paling dia pergi bersama…"

"Nde, Sungmin memang pergi ,istrimu telah pergi Cho Kyuhyun…" ucap Joong won penuh penekanan pada kata istri, Kyuhyun mendecih lalu berjalan menuju jendela dan menatap lalu lintas dari atas sana, "sejak awal memang kami telah memutuskan untuk tidak saling mencampuri urusan masing-masing" ucapnya tegas,

Akhirnya Joong won tidak tahan lagi, ia berterika memanggil nama Kyuhyun dan melayangkan pukulan ke wajahnya, ia bernafas kasar, lalu berlutut di hadapan Kyuhyun yang jatuh tersungkur. Suasana panas, tegang dan bercampur kalut membaur menjadi satu melingkupi ruangan ini, nampak sebuah kursi ikut jatuh terbalik karena Kyuhyun yang terjatuh tadi,

Joong won menunduk dan mengepalkan tangannya ke lantai, "hyung , begitu hebatkan pesona seorang lee Sungmin padamu? Sehingga kau bahkan tega memukulku,tck…" balas Kyuhyun dengan ketus,

"Kyu, bangun dan ikut aku ke rumah sakit" perintah Joong won tegas, alih-alih bangun pria itu malah merebahkan dirinya dilantai, "tidak perlu repot hyung, cukup kau compress aku saja. Punggungku….." tambah Kyuhyun lagi.

"bukan untuk mengobatimu lukamu karena pukulanku, tapi untuk menemui istrimu, Sungmin semalam ia dinyatakan koma"

"Nde?"

…..

.

.

.

.

_Growing_Pain_

.

.

.

"pihak rumah sakit sudah berulang kali mencoba menghubungi anda tuan melalui ponsel nyonya Lee Sungmin, karena dalam kontak itu tertera nama anda sebagai suaminya. Istri anda mengalami pendarahan hebat di kepala, dan beberapa memar serta retak pada pergelangan kakinya, sampai saat ini kondisinya kritis"

Penjelasan dokter tadi cukuplah untuk melemaskan semua otot Kyuhyun, belum lagi saat ia harus berdiri menyaksikan tubuh Sungmin yang tergolek lemah dengan bantuan selang-selang penyambung hidup yang menancanp di tubuhnya. Hanya dari batas kaca itu , Kyuhyun setidaknya masih dapat melihat nafas lemah Sungmin dari layar monitor kardiograf.

Tangannya terkepal memegang sebuah plastic bening berisikan barang-barang Sungmin yang mereka dapatkan dilokasi kecelakaan, ponsel, dompet,dan kunci mobil. Kyuhyun mengeram ia hanya berdiri menatap dengan ekspresi yang sulit tertebak.

'puk'

Sebuah tepukan kecil dipundaknya menyadarkannya ke alam nyata. Adalah seorang Choi Siwon menatap pria Cho itu sinis,"puas kau dengan apa yang kau lihat?" ucapnya geram,

Kyuhyun tersenyum sinis seraya meremehkan ia menatap jengah pria yang tiba-tiba ada dibelakangnya itu, " tck,ternyata aku salah duga. Apakah kalian akan berkencan sampai Sungmin tidak sabar untuk bertemu denganmu?"ucapnya ngawur dan menambah kadar kekesalan Siwon, sontak pria berdimple itu dapat menahan diri karena tuduhan Kyuhyun yang tidak berdasar, hingga satu bogem mentah mendarat mulus di pipi kanan Kyuhyun melengkapi luka di sudut bibirnya bekas perbuatan sekertaris Kim tadi.

"jangan asal bicara kau CHO, kau bahkan tidak ada disaat-saat Sungmin membutuhkanmu, kemana kau saat dia membutuhkan bantuanmu, tck kau tahu jika hari ini adalah hari pertunjukan Sandeul di taman kanak-kanak…" Siwon sedikit meredam amarahnya dan berbalik lagi menatap tajam Kyuhyun melayangkan telunjuknya ke depan muka pria itu,

"KAU! Sekalipun dalam tujuh tahun ini tidak pernah membuat mereka bahagia, tidak tahukah kau seberapa kerasnya Sungmin berusaha untuk mengerti dan mengalah padamu, kau bahkan tidak tahu rasa sakit yang dia rasakan selama ini, jangankan semua pengorbanan dan rasa sakitnya, menatapnya barang sebentar saja tidak pernah. Apa kau tahu apa yang difikirkan Sandeul tentang ayahnya? Baginya kau hanyalah…"

Kerumunan dokter dan perawat berlari menuju ruangan tempat Sungmin berbaring, amarah Siwon barusan lantas terpaksa terputus kala melihat beberapa perawat dan dokter itu tampak panic memeriksa kondisi Sungmin, Siwon berlari panic masuk, namun di cegah oleh perawat,

"maaf, kondisi pasien kritis tolong mengerti kami akan berusaha dari sini" ucap perawat itu tegas menimbulkan helaan kecewa Siwon.

Diagram jantung Sungmin perlahan melemah dan turun, sementara dokter sibuk memeriksa pupil mata dan tekanan darah serta nadi Sungmin yang lemah.

"siapkan sekarang!" pinta dokter itu tegas ,terlihat tangan-tangan cekatan mereka saat menyiapkan peralatan medis lainnya, serta menyuntikkan sebuah cairan bening dan merah lewat infuse Sungmin,

"Uisanim" panggil perawat saat semuanya siap,

Sementara itu tampak Siwon tengah harap-harap cemas berdoa demi kesembuhan Sungmin dan Kyuhyun yang hanya diam duduk mematung menyaksikan dari celah kecil kaki-kaki perawat yang tengah sibuk menangani Sungmin di dalam,

"Sungmin…." Ucapnya tidak sadar ada setitik air mata yang jatuh…

.

.

.

.

"Semua clear"

"clear!"

"AF! AFF! RJP SEGERA! SIAPKAN MESIN DEFIB!"

"VT!VT! DEFIB 120 JOULE!"

"SEMUA CLEAR!" "TAK ADA RESPON!"

"RJP! AMIODARON!"

"TAK ADA RESPON, DOK!"

"DEFIB 360 JOULE!"

"ASISTOL!"

"ADRENALIN!"

"TAK ADA RESPON!"

"LAKUKAN SEKALI LAGI!"

.

.

.

.

Tbc

.

.

.

.

Yang berminat silahkan tinggalkan REVIEW! Dan terimakasih sudah membaca^^.

Saran dan kritiknya ditunggu^^.

.

.

.

.

Sign

,hyejinpark,

.