DISCLAIMER

Morishige Takuma

Terlalu pagi untuk sampai ke sekolah. Tapi memang itu tujuan Yokoi datang pagi-pagi sekali. Ia sudah terlalu penasaran dengan apa saja isi laci meja Seki-kun. Menjadi teman sebelah bangku Seki-kun bukanlah hal mudah, karena selalu saja ada hal menarik dilakukannya saat jam pelajaran. Mejanya adalah sebuah panggung pagelaran yang sederhana tapi luar biasa. Apapun bisa dia lakukan di atas papan berkaki itu.

Yokoi mulai meletakan tasnya dan bergerak menuju meja Seki-kun. Ada sebuah kantung kertas yang penuh dengan pensil dan penghapus. Apakah dia akan bermain domino lagi dengan penghapus atau sesuatu yang baru lagi? Kemudian ada satu kantung lagi yang lebih kecil KELUARGA ROBOT. Astaga Yokoi tidak menyangka Seki-kun tega meninggalkan mereka di laci meja. Mereka mereka perlengkapan camping lengkap dengan senter kecil yang pas untuk mereka.

"Manisnya..." Yokoi mengeluarkan mereka dan menatanya di meja Seki-kun.

"Jadi kau yang selalu usil dengan mainanku?" suara yang jarang terdengar di telinga Yokoi tiba-tiba terdengar tepat di balik bahunya.

"Se-seki-kun..." Yokoi tergagap. Ini juga pertama kalinya Seki-kun bicara padanya selain bahasa isyarat atau segala macam tatapan saat ia berusaha memperingati Seki-kun di jam pelajaran.

"Selamat pagi." katanya sambil merebut keluarga robot yang ada di tangan Yokoi.

"Jangan kasar pada mereka." Sadar atau tidak mereka berbicara sambil berbisik-bisik.

"Tapi ini milikkku." Seki-kun berusaha merebut kembali keluarga robot miliknya.

"Tapi mereka manis." Yokoi merebutnya lagi.

"Kembalikan itu." Itu kalimat terakhir sebelum mereka berdiri dari bawah meja dengan pertigaan di dahi masing-masing.

Tanpa terasa perdebatan mereka sudah memakan waktu dan kini sudah banyak siswa yang datang menyaksikan adegan dengan sudut pandang yang selalu salah.

"Bisakah kalian jangan melakukannya pagi-pagi di kelas..." ujar ketua kelas dengan nada jengkel.

"Maaf..." ujar mereka berdua berbarengan dan maksud yang berbeda juga.

Kelas akhirnya dimulai, untuk hari ini Yokoi sedang tidak mau memperhatikan permainan Seki-kun. Tapi kesalah pahaman semakin berlanjut.

Tonari no Seki-kun !

-The Master of Killing Time

Sementara itu Guoto melihat dari kejauhan, "Sabar saja Yokoi-san... semoga Seki-kun bisa berubah lebih lembut dan perhatian." ujarnya dalam hati

AN : Saya melihat anime ini di Aniplus dan sangat menarik alur ceritanya sangat berbeda, sayangnya hanya beberapa menit saja. Kemudian saya mencari manganya di ah luar biasa saya tergila-gila lagi dengan anime dan manga sepertinya. Kalau isi fanfic ini sedikit yah begitulah ide saya yang didapat dari anime dan manganya yang memang sedikit juga hahaha. Seki-kun tampan... Muach!