WARNING: AUTHOR NEWBIE, Fanfic pertama Author.

DISCLAIMER:Masashi Kishimoto.

RnR please

Kritik dan saran sangat diharapkan.

"Kagebunshin no jutsu"… teriak seorang anak disebuah training ground 27 dikonoha. "Hosh..hosh jutsu ini sangat menguras chakra, tapi aku harus segera menguasainya sebelum mizuki-teme itu datang".

"oi…, naruto!" teriak seorang bocah berambut seperti nanas pada bocah didepannya. "hentikan latihanmu, hari sudah mulai siang aku tak mau lama-lama menunggumu disini" teriak bocah tersebut. "tunggulah sebentar shikamaru , aku sudah hamper selesai, hanya tinggal sedikit penyempurnaan" Balas naruto.

"cih, baiklah tapi jangan terlalu lama aku masih harus menyusun strategi untuk menjebak mizuki-teme sialan itu" ujar shikamaru.

"iya-iya aku mengerti, sudah tidurlah sana jangan ganggu aku!" ucap naruto

"hn..mendokusei"

TIME SKIP

"kagebunshin no jutsu" teriak naruto sambil melakukan handseal. Booft..booft..booft muncullah ribuan clone naruto yang memenuhi training ground 27. "yatta… akhirnya aku berhasil, oii..shika, lihatlah aku berhasil!" teriak naruto membangunkan shikamaru.

"ckk.. mendokusei ne" gumam shikamaru tak jelas karena merasa tidurnya terganggu.

"nani, tidak mungkin" mata shikamaru terbelalak melihat puluhan clone naruto memenuhi training ground 27. "naruto, aku tak percaya ini..kau berhasil menguasainya!" lanjutnya lagi.

"Ha..ha..ha..tentu saja, siapa dulu, naruto sang sannin dari konoha. Ha..ha..ha.." tawa naruto tak jelas yang membuat gendang telinga shikamaru hampir pecah.

"ckk..urusai, berhentilah tertawa naruto, kau membuat telingaku hampir pecah!"

"iya..iya shikamaru dasar cerewet" balas naruto

"hei, seharusnya aku yang bicara seperti itu..tapi ya sudahlah, jangan lupa naruto nanti malam rencana kita tak boleh gagal, kau cobalah tahan mizuki-teme selama mungkin! Aku akan coba bicara dengan ayahku" ujar shikamaru.

"yare… yare aku mengerti, kau sudah membawa kunai hiraishin yang kuberikan kemarin kan? Ingatlah shika, jika keadaan darurat dan kau belum tiba disini, aku akan menteleport paksa dirimu" terang naruto.

"hn.. aku mengerti, baiklah sampai jumpa nanti malam naruto".

TIME SKIP DIHUTAN KEMATIAN

"Berhenti kau bocah iblis!" teriak mizuki

"Tidak akan, kejar aku kalau bisa mizuki-teme, wekk.." balas naruto sambil menjulurkan lidahnya

"Baiklah, kau yang memintanya bocah, jangan salahkan aku jika kau mati.. rasakan ini" mizuki lalu melempar puluhan shuriken ke arah naruto, naruto yang tak sempat menghindarinya pun jatuh tersungkur dengan tubuh penuh darah.

"Ha..ha..ha.. ternyata Cuma segitu kemampuanmu bocah, tidak sebanding dengan omong besarmu, sekarang gulungan jutsu terlarang ini menjadi milikku, ha..ha..ha.." tawa mizuki semakin keras mengema dihutan kematian tersebut.

"Booft" tiba tubuh naruto menghilang meninggalkan kepulan asap.

"apa, Cuma bunshin? Lalu dimana yang asli?" mizuki celingak-celinguk seperti wedus kesasar mencari sosok naruto.

"Mencariku, mizuki?" terdengar suara berhembus dari arah belakang mizuki, mizuki pun langsung mengarahkan kunai-nya ke asal suara tersebut namun hanya mengenai angin.

"Hah, dimana dia?" batin mizuki

"Aku disini, baka-dobe-teme" terdengar lagi suara naruto namun tanpa rupa.

"Keluarlah kau bocah, percuma bersembunyi tak ada seorangpun yang tahu kau disini" balas mizuki.

Naruto lalu keluar dari balik sebuah pohon dengan membawa gulungan ditangannya.

"Nah, bocah bagus kalau kau menyadari, sekarang berikan gulungan itu padaku dan kau akan pulang dengan selamat ." janji Mizuki manis pada Naruto.

"Ambilah sendiri kalau kau bisa, teme!" Bentak Naruto, sedangkan Mizuki menggertakkan giginya pertanda marah.

"Kau yang memilih jalan kematianmu, bocah! Terimalah ini!" Mizuki lalu melemparkan Fuma Shuriken ke arah Naruto, Naruto yang melihat itu tenang-tenang saja.

"Sring." Tiba-tiba Naruto muncul didepan Mizuki dan menendangnya dengan kaki kanan yang telah dialiri chakra.

"Cough,uhuk..uhuk." Mizuki batuk darah terkena tendangan Naruto didadanya, tidak sampai disitu Naruto terus menendang dan memukul Mizuki secara membabi buta. Setelah puas, Naruto lalu duduk ditanah sembari menunggu Mizuki bangkit.

"Awas kau bocah!" Mizuki masih belum mau menyerah, gulungan itu sudah ada didepannya, sayang sekali kalau rencananya untuk menguasai jutsu terlarang gagal hanya karena seorang bocah.

"Hyaat..!" Mizuki mencoba menyerang Naruto lagi, namun kali ini Naruto hanya diam, benar-benar tak bergerak dari tempatnya.

"Buaggh." Pukulan dan tendangan Mizuki mengenai telak Naruto.

"Ha..ha..ha.., kenapa bocah kau diam saja? Sudah sadar ya kau tak punya kesempatan, dengan ini aku akan menjadi yang terkuat setelah menguasai jurus terlarang itu. Ha..ha..ha..!" Mizuki tertawa puas, lalu mengambil gulungan itu secara paksa dari tangan Naruto, tak menyangka apa yang akan terjadi selanjutnya.

Benarkah, mizuki? Cobalah lihat sekelilingmu!" teriakan naruto mengema dihutan kematian.

"Apa maksudnya bocah itu?" mizuki lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah, matanya melebar, bagaimana tidak? Disana telah berjajar beberapa anbu serta Nampak shikaku beserta anaknya, shikamaru.

"Apa, bagaimana bisa? Seharusnya tak ada yang tahu rencanaku ini" mizuki bergumam lirih.

"Tampaknya kau berhasil, naruto.. mizuki benar-benar akan tamat kali ini, ha..ha..ha.." ujar shikamaru sarkartis.

"Ya begitulah." Jawab Naruto polos, Shikamaru lalu mengulurkan tangannya membantu Naruto berdiri.

"Kita sudah tidak punya urusan disini, biarkan ayahku yang mengurusnya. Sekarang kita harus melapor kekantor Hokage." Kata Shikamaru.

"Hmm, ayo!" Gumam Naruto lemas, mereka lalu berjalan meninggalkan hutan kematian, tak mempedulikan teriakan keras dari Mizuki yang entah apa yang dilakukan ANBU padanya.


"Hah.. akhirnya selesai juga, membosankan juga rasanya kejar-kejaran dengan mizuki sialan itu. " ucap naruto setelah acara kucing-kucingan tadi telah selesai.

"Hmm.. kau benar naruto, tak kusangka mizuki itu begitu bodoh melawan satu squad ANBU pimpinan ayahku" balas shikamaru, mereka berdua baru saja keluar dari kedai ramen ichiraku.

Mereka berdua melangkah dalam keheningan, sampai tiba-tiba naruto teringat sesuatu.

"Oh..ya aku lupa shikamaru, aku ada janji dengan itachi untuk berlatih jutsu katon, baiklah aku pergi dulu" ujar naruto lalu seketika menghilang meninggalkan kilatan kuning, orang-orang yang melihatnya pun banyak yang terkejut.

"itu tadi.. bukankah hiraishin?"

"jutsu apa itu tadi?"

"tidak mungkin.."

Dan terdengar gumaman-gumaman tak jelas dari orang-orang disepanjang jalan itu, sedangkan shikamaru hanya mendecih kesal.

"Cih.. dasar mencari sensasi saja anak itu" gerutu shikamaru sambil menguap lebar seperti buaya lapar. Tanpa disadari naruto maupun shikamaru, sedari tadi ada sosok anbu yang mengawasi mereka berdua.

"Jurus itu, tidak salah lagi pasti hiraishin, aku harus melaporkanya pada danzo-sama" batin anbu tersebut lalu menghilang dengan shunshin.

TBC