Balasan review :
Hanazono yuri : ini udah lanjut… semoga suka
Nisa Malfoy : nih lanjut… makasih :D
Cherryma : ok…. ^_^
Enjellia Uchiha Gazerock : saya juga sedikit geli membayangkan adegan itu.. haha.. ok ini lanjut
Sakurazaki momoka : ini update.. ^_^
Aika Yuki-chan : wow… terimakasih banyak sarannya senpai.. ^_^ .. lain kali saya berusaha memperbaikinya.. salam kenal juga.. Arigato udah baca fic gaje ini
Meganesal : wah.. maaf updatenya telat… lama pula… gomen #nunduk"
Alvin : Arigatoooo….
Guest : terima kasih pujiannya.. ya ok… maaf kalo kecepetan -_-
Mina Jasmine : wah… makasih banyak… tapi mungkin maaf jika alurnya sedikit berbeda dari harapan
Guest : ini udah update kok
Guest : fic… love is hurt udah kelar.. maaf terkesan maksa banget akhirnya.. terima kasih udah baca
D : oke makasih… Love is Hurt udah kelar kok… makasih udah ikutin terus ceritanya ^_^
More : dah update
Clallucinttahdyaa : makasih… ikutin terus ya…
Guest : gpp… tapi maksih udah di ikutin ceritanya.. makasih udah mampir baca karya fic gaje ku ini…
Cherryl : makasih… ikutin terus ya ceritanya… ^_^
.
.
.
.
.
Flashback Chapter 1
"ini buku ku...!", teriak gadis bersurai merah muda
"tapi aku dulu yang mengambilnya nona", jawab pemuda raven
.
"Oi... terima kasih bukunya... Jya ne..", seru pemuda itu sambil tersenyum lalu melambaikan tangan kanannya. Kemudian ia melangkahkan kakinya keluar dari toko tersebut.
"Dasar rambut pantat ayam siallaaaannn...!", teriak frustasi gadis itu.
.
"aku ingin kau menikah besok lusa dengan seorang gadis yang aku pilihkan!", kata Madara
"Hn.. menikah. Hah? Menikah? Apa-apaan ini?", kata Sasuke meninggikan volume suaranya
.
"pernikahan? Siapa yang akan menikah bi'?", tanya Sakura kepada bibinya
"tentu saja kau dan cucunya, Sakura!", jawab Rin
"APA...?!"
"kakekmu sudah menjodohkanmu sebelum meninggal dengan cucu sahabat karibnya. Harusnya kau bersyukur bisa mendapatkan calon suami yang kaya!"
"tapp.. tappi bi'.. tapi aku kan masih kelas 3 SMA?"
.
"Sakura, aku ingin membuat peraturan...!", kata Sasuke
"peraturan?", jawab Sakura penasaran
"Hn..."
.
.
.
.
.
.
Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Secret Wedding © Azhuichan
Warning : typo, gaje, OOC, EYD berantakan, alur seenak jidat
mengandung bahasa kasar dan konten dewasa (Mature)
Genre : Drama, Romance, Humor, Hurt/Comfort
Pair : Sasuke x Sakura
Enjoy...! ^_^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tidak untuk ANAK KECIL
Don't Like, Don't Read
.
.
.
.
.
.
Chapter 2
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Aku tak sudi jika itu menguntungkanmu", jawab Sakura tak acuh sambil merebahkan dirinya di kasur empuk yang ada di ruangan itu.
Perempatan sudut siku muncul di dahi Sasuke. Di langkahkan kakinya menuju gadis pink yang ada di depannya. Sasuke menarik tangan mungil Sakura, sehingga Sakura kembali duduk. "Setidaknya perhatikan aku dulu!", geramnya
"Apa? Cepetan!"
Dilangkahkan kaki Sasuke menuju ransel tasnya, kemudian di keluarkan beberapa lembar kertas A4 yang isinya entah apa itu, Sakura tak tau dan tak mau tau –belum mau tau.
"Aku ingin kau menandatangani surat ini", kata Sasuke sambil menyerahkan surat itu ke tangan Sakura.
"Apa ini?"
"Sudah.. baca saja!"
Sakura membaca surat tersebut dengan sangat hati-hati dan cermat. Matanya tak pernah lepas dari kata-kata yang ada di tiap paragraph isi surat tersebut. Kadang bola mata emeraldnya menyipit jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hatinya. Kadang kembali normal jika isinya tidak terlalu di permasalahkan baginya.
Melihat ekspresi Sakura membaca secara detail surat perjanjian tersebut membuat Sasuke jengah.
"Ini surat pejanjian bukan peraturan! Dan apa ini, kau ingin memonopoli kehidupanku?", geram Sakura setelah membaca surat tersebut
"Terserah apa katamu… bagiku sama saja. Aku hanya ingin kau menandatanganinya", sahut Sasuke. Kemudian di dudukkan pantatnya di sofa merah maroon dekat kasur.
Apa-apaan pemuda yang ada di hadapannya ini? Tampan sih tampan. Tapi nyebelinnya setengah mati. Membuat peraturan tertulis dalam sebuah surat perjanjian. Kenapa harus dibuat secara resmi? Sakura pikir peraturannya yang di buat secara lisan. Tetapi pemuda raven yang ada dihadapannya ini benar-benar membuat sebuah peraturan sungguhan. Ish, sungguh menyebalkan apalagi setelah membaca isinya.
"Apa aku boleh meminta semacam nego pada surat ini?", kata Sakura sambil memohon pada Sasuke berpuple eyes. Tetapi jurusnya itu tak mempan sedikitpun untuk Sasuke.
Sasuke tersenyum miring, " Sayangnya tidak ada tawar menawar, baby"
"Argh… kejam… Uchiha sialaann!", teriak Sakura frustasi
"Ingat Sakura, kau juga seorang Uchiha sekarang!", kata Sasuke sambil menyeriangi senang
"Setidaknya aku tidak sepertimu….!", kata Sakura sambil menandatangani surat tersebut.
Kemudian di rebahkan lagi tubuh mungil Sakura di kasur empuk tersebut.
"Setidaknya ganti bajumu dulu Sakura!", kata Sasuke sambil merebahkan diri di kasur yang sama dengan Sakura.
"APA…?!"
Ternyata dari tadi Sakura masih memakai gaun yang di pakainya waktu acara pernikahan tadi. Uhh.. kenapa tidak sadar? Kemudian dilangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Berada di dekat Sasuke membuatnya lupa segala hal. Ini tidak seperti apa yang kalian pikirkan! Sakura sungguh tidak menyukai Sasuke. Sungguh ?
Sasuke menyeriangi senang melihat tingkah laku Sakura. Sejak pertama kali Sasuke bertemu dengan Sakura, yang ada di pikiran Sasuke tentang gadis itu adalah ,'Gadis norak, aneh, menyebalkan – atau bahkan bisa di sebut menggemaskan'. Mungkin sekarang Sasuke akan memiliki mainan baru di hidupnya. Ah, sedikit menghibur hidupnya. Mungkin?
.
.
Sebenarnya apa sih isi surat perjanjian itu? Yuk mari kita baca sama-sama.
.
.
.
Surat Perjanjian Nikah
Pada hari 24 bulan Januari tahun 2015 di kota Konoha telah dibuat perjanjian perkawinan dari dan antara :
Nama : Uchiha Sasuke
Tempat dan tanggal lahir : Konoha, 23 Juli 1997
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, yang untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
Nama : Haruno Sakura
Tempat dan tanggal lahir : Suna, 28 Maret 1997
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, yang untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam sebuah perkawinan resmi dan untuk bersepakat mengikatkan diri dan untuk tunduk pada perjanjian sebagai berikut :
- Mempelai wanita di anjurkan meminta ijin kepada mempelai pria ketika pergi dan atau meninggalkan rumah, baik dekat maupun jauh.
- Mempelai wanita harus bersikap manis, baik, dan sopan kepada mempelai pria.
- Mempelai wanita dianjurkan menjaga rumah dan membereskan rumah setiap hari dan di bantu oleh beberapa pelayan rumah tangga.
- Mempelai wanita diwajibkan membersihkan kamar mempelai pria ketika bangun tidur di pagi hari.
- Mempelai wanita harus diwajibkan menyanggupi apapun permintaan yang di berikan mempelai pria.
- Mempelai wanita diharapkan menghormati keluarga mempelai pria dan menyanggupi keinginan yang di berikan keluarganya, terutama kakeknya, Uchiha Madara.
- Mempelai wanita di larang memiliki hubungan special kepada lelaki manapun kecuali suaminya, dan akan mendapatkan hukuman jika ketahuan menjalin hubungan.
- Mempelai wanita di haruskan tabah ketika mempelai pria memiliki seorang kekasih dan tidak ada protes!
- Mempelai wanita dilarang mengganggu dan mengusik kehidupan pribadi mempelai pria.
- Di harapkan kedua mempelai baik pria maupun wanita menyembunyikan status pernikahan dari siapapun termasuk orang terdekat sekalipun, kecuali keluarga sampai batas yang di tentukan.
Prinsip Dasar
Perjanjian berasaskan pada prinsip keadilan, kesetaraan, kesamaan kedudukan, hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Maksud Dan Tujuan
Pernikahan ini dimaksudkan untuk menjaga kehormatan dan nama baik keluarga serta untuk menghidari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Perubahan Perjanjian
Perubahan perjanjian hanya dapat dilakukan atas persetujuan dari Pihak Pertama (Uchiha Sasuke).
Perselisihan
Apabila terjadi perselisihan dalam perjanjian tersebut, maka akan di selesaikan dengan cara menurut keluarga Uchiha (Uchiha Sasuke).
Pihak Pertama Pihak Kedua
Ttd
(Uchiha Sasuke) (Haruno Sakura)
.
.
.
Sinar mentari pagi menyapa lembut di indra penglihatannya dari balik celah-celah jendela kamar hotel bintang 5. Hal itu membuat terusik tidur nyenyak gadis cantik bersurai merah muda yang sedang tidur di kasur empuk tersebut.
Di kerjapkannya perlahan-lahan kelopak mata indah yang menyembunyikan bola mata emeraldnya. Hal yang pertama kali dilihatnya adalah kain hitam bertuliskan 'Fun Boy',kemudian di tajamkan lagi penglihatannya. Ia tak salah lihat, memang tulisan itu yang ada di depan matanya. Tangan mungilnya bergerak-gerak gelisah. Ia merasa tengah memeluk sesuatu. Tapi apa itu? Merasa ada yang aneh, lalu di dongakkan kepalanya ke atas untuk melihat apa yang terjadi.
.
1 detik
.
2 detik
.
3 de—kyaaaa…
.
Ternyata tak butuh waktu 3 detik, ah tidak… tidak… sudah 3 tapi kurang kata 'tik' di belakangnya. Lalu…
Jduaaak..
.
Brugh..
.
Aauuchhh…
.
"apa-apaan kau SAKURA...?", teriak Sasuke tak kalah kerasnya dengan teriakan Sakura tadi sambil menatap nyalang pada gadis yang ada di hadapannya kini.
Siapa yang tak marah ketika seseorang sedang tidur nyenyak-nyenyaknya, tiba-tiba ada orang yang teriak di dekat telingamu. Lalu ketika kamu akan membuka mata untuk memarahi orang yang meneriakimu, tiba-tiba disambut lagi oleh tendangan maut diperutmu yang menyebabkan kamu jatuh secara tidak elit di lantai marmer dingin kamar hotel tersebut. Siapa yang tak marah? SIAPA?
Saat ini Sasuke sedang berdiri menatap tajam setajam-tajamnya pada Sakura yang masih asik duduk di kasur. Sedangkan yang ditatap malah balas menatap tajam kearah Sasuke. 'Apa orang ini cari mati!', pikir Sasuke. Oh.. semenjak kenal gadis pink ini hidup Sasuke seakan ketiban sial beruntun. Aishhh….
"Apa yang kau lakukan pinky?", teriak Sasuke lagi
"Seharusnya aku yang bilang, apa yang kau lakukan ayam? Kenapa kau memelukku ketika aku tidur? Kau mencari kesempatan ya ?!", jawab Sakura tak kalah tajam menatap Sasuke
Mendengar hal tersebut, Sasuke hanya mendengus. Kemudian di pijitnya pelan ujung hidung mancungnya.
Cih….
Melihat tingkah laku Sasuke sebagai jawaban, membuat Sakura geram. Sungguh geram. 'Oh astaga.. Ya Tuhan … laki-laki ini benar-benar membuatku kesal', batin Sakura
"Kesempatan apa? Kau menendangku baka!"
"Kau memelukku ayam!"
"Masalah?"
"Tentu saja!"
"Sekarang kau istriku baka, ingat!"
*Skakmach…. Kenapa bisa lupa? Aduh, kenapa Sakura bisa lupa kalau pemuda yang ada dihadapannya kini sekarang berstatus sebagai suaminya. Jelas-jelas pesta pernikahannya baru diadakan kemarin. Sekarang ia menyandang gelar sebagai nyonya Uchiha muda. Ingatkan Sakura, 'Nyonya Uchiha'.
"Bagaimana jika kau berbuat yang tidak-tidak ketika aku tidur? Siapa tau hal itu bisa terjadi?!", kata Sakura penuh kawatir. Sebenarnya Sakura ragu apa yang di ucapkannya benar atau tidak. Tapi bisa jadi kan?
"Maksudmu memperkosamu? Mana ada orang yang percaya seorang suami memperkosa istrinya ketika tidur di malam hari, yang ada kau malah akan di tertawakan banyak orang"
Uh, kenapa laki-laki yang ada di hadapannya kini tanpa malu mengatakan hal-hal yang vulgar seperti itu. Apa ia tidak tau kalau Sakura ini masih polos. Ah setidaknya untuk saat ini begitu, tapi sebetulnya Sakura tau kok hal-hal yang dilakukan orang dewasa ketika tengah malam. Sekarangkan zaman modern, hal apa saja bisa kita tau dari media/jejaring sosial lewat internet. Misalnya lewat video-video yang bisa didapatkannya dari yutubee, atau cerita yang berbau konten dewasa, salah satunya seperti fanpic ini. Bahkan ketika ditinggal bibinya-Rin kerja dan adik keponakannya tidur, Sakura sering menonton video itu di kamarnya. Dan tak lupa mengunci pintu kamarnya tentu saja :P . Mengingat hal tersebut tanpa sadar membuat wajah Sakura merah padam menahan malu.
Melihat tingkah Sakura yang berubah-ubah membuat Sasuke mengernyitkan dahinya. Satu kata yang ada di benak Sasuke, Aneh.
Tiba-tiba Sasuke mencium bau tak sedap di sekitarnya. Kemudian ditajamkan lagi indra penciumannya untuk mencari bau tersebut. Sasuke baru sadar ternyata di sekitar dadanya- lebih tepatnya kaosnya merasa lembah dan sedikit basah.
Kemudian diarahkan pandangannya kearah Sakura. Sasuke menyipitkan mata di sekitar area bibir Sakura.
"Sakura jawab pertanyaanku dengan jujur!", geram Sasuke sambil menundukkan wajah tampannya
Mendengar suara berat Sasuke, membuat Sakura ketakutan dan tanpa sadar menganggukkan kepalanya tanda akan menjawab pertanyaan yang akan di lontarkan Sasuke.
"Apa kau ketika sedang tidur suka mengeluarkan air liurmu?"
"App,… apa…?", tanpa sadar tangan Sakura bergerak menuju ujung bibir dan menyentuhnya. Ternyata benar, Sakura liur-an. Iyyuhh.. Sakura menatap horror tangannya yang kini merasakan air kental, basah, lembab, lengket dan sedikit bau menurutnya. Sedikit.
"Cih.. ternyata kau tidak hanya gadis aneh,norak, kasar, keras kepala, tetapi juga gadis… jorok", setelah mengatakan hal tersebut dilangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari segala kuman penyakit, bahkan bakteri. Terlalu berlebihan memang.
Tapi tak lama kemudian Sasuke menghentikan langkahnya, "Bersiap-siaplah.. 30 menit lagi kita akan mengunjungi rumah orang tuaku". Setelah mengatakan hal itu, Sasuke benar-benar menghilang di balik pintu kamar mandi.
Akhhh….. Sakura…kau sangat memalukan di depan suamimu yang tampan, kaya raya, dan juga menyebalkan itu. Sakura merasa benar-benar menjatuhkan harga diri dan imej nya sebagai seorang perempuan. Sakura merasa malu dengan dirinya sendiri, karna memberikan kesan yang buruk kepada suaminya. Serasa ingin mencekik lehernya lalu jatuh kedalam lubang hitam yang paling dalam.
.
.
.
Secret Wedding
.
.
.
.
Sakura benar-benar tak mau membahas kejadian tadi pagi yang dialaminya dengan Sasuke. Sepanjang perjalanan menuju rumah orang tua Sasuke selama kurang lebih 2 jam, Sakura habiskan dengan berdiam diri di mobil penumpang. Sebenarnya Sasuke heran dengan tingkah laku Sakura yang tak biasanya –cerewet, tapi itu bagus untuknya dan ia bisa berkonsentrasi menyetir.
Tak lama kemudian, mereka telah sampai di rumah megah bergaya bangunan Eropa zaman dahulu dan tak lupa rumahnya di kelilingi pekarangan taman bunga yang sangat luas. Rumah itu benar-benar indah dan seperti istana yang ada di dongeng. Yang Sakura yakini saat ini adalah, betapa kayanya keluarga Uchiha, dan Sakura tak mau membayangkan banyaknya uang yang dimiliki keluarga Sasuke. Pasti banyak sekali.
Sakura turun dari mobil Lamborghini Aventador Lp700-4 milik Sasuke yang berwarna antara paduan putih dan hitam itu. Kemudian di langkahkan kakinya untuk mengikuti kemana pemuda itu akan membawanya pergi.
Ketika masuk di dalam rumah megah itu, sudah berjejer rapi maid dan buttler berpakain hitam dan putih menyambut kedatangan tuan dan nyonya muda baru Uchiha. Para pelayan menyambutnya dengan ramah dan sopan. Dan Sakura membalas senyum mereka.
Saat ini Sakura tak henti-hentinya berdecak kagum pada lukisan dan kaligrafi yang terpajang rapi di tembok megah bercat putih tersebut dan jangan lupakan guji-guji dengan ukiran indah di setiap sudut ruangan. Benar-benar memanjakan pandangan mata bagi siapa pun yang melihatnya. Sakura yakin benda-benda pajangan yang ada di rumah tersebut pasti harganya sangat mahal. Dengan Sakura yang bekerja di toko sebagai kasir selama puluhan tahun pasti takkan mampu membeli salah satu barang tersebut. Sakura hanya meringis membayangkan hal tersebut. Uh, dasar Uchiha dengan kekuasaan dan kekayaannya sangat mengerikan.
"Ah Sakura-chan, akhirnya kau datang nak", kata Mikoto menyadarkan lamunan Sakura
"Hehe, iya baa-san.. gomen baru datang", sahut Sakura. Jujur, Sakura saat ini sedang bingung harus bersikap bagaimana dengan ibu mertuanya sekarang.
"Tak apa… jangan sungkan nak, panggil aku kaa-san. Sekarang kau juga anakku, sama seperti Sasuke. Dan anggaplah ini rumahmu sendiri.", kata Mikoto sambil tersenyum lembut
"Arigato kaa-san", balas Sakura dengan senyum tulusnya
"Apa hanya Sakura saja yang diajak bicara kaa-san?", kata Sasuke sinis melihat Sakura
"Oh.. gomen Sasuke-kun.. Kemarilah nak, kakekmu ingin bicara sesuatu pada kalian berdua", mereka berjalan menuju ruang keluarga.
Saat ini mereka tengah berjalan bersama menuju ke ruang tengah atau biasa disebut ruang keluarga. Di sofa empuk berwarna emas itu sudah ada Madara, Fugaku, dan Itachi disana. Itachi tampak menyeriangi senang melihat adik dan adik iparnya yang baru datang. Entah apa yang ada di pikiran Itachi yang pasti hal itu membuat kesenangan tersendiri baginya.
"Kalian berdua cepatlah duduk di sofa ini! Ada yang ingin kakek bicarakan", kata Madara sambil menunjuk sofa yang ada di depannya.
"Hn/Baik kakek", jawab Sakura dan Sasuke bersamaan
"Kakek ingin melihat dan memiliki cucu(cicit) kakek dari kalian berdua!", ucap Madara tegas
"Apa… ? kami baru menikah kemarin kakek!", kata Sasuke menahan emosinya tapi tetap dengan suara berat.
"Perhatikan nada bicaramu Sasuke-kun", kata Mikoto lembut memperingati Sasuke.
Mendapat teguran lembut dari ibunya. Sasuke langsung melunak.
"Jika Sakura benar-benar hamil, ia bisa belajar dengan jasa homeschooling", ucap Madara tenang
"Tapi...", ucap Sasuke lirih
"Tidak ada tapi-tapian!", ucap Madara menegaskan, ia tetap kokoh mempertahankan keinginannya.
Dipandanginya satu-satu yang ada di ruangan tersebut. Sakura tampak takut dengan arah pembicaraan ini dan sedang menundukkan kepala merah mudanya, Itachi malah nyengir gaje pada Sasuke, dan membuatnya ingin menonjok muka sok tampannya. Ayahnya seperti biasa menampilkan wajah stoicnya, sedangkan ibunya berharap-harap cemas padanya. Terakhir, Sasuke menelan ludahnya berat. Kakeknya sedang menatapnya nyalang. Ya sudahlah.
"Hn… terserah kakek saja"
Toh pada akhirnya ia akan menurut semua apa yang di katakan kakeknya. Ia tak bisa melawan sedikit pun. Sebenarnya Sasuke sedikit kasihan dengan Sakura jika ia berhasil membuatnya hamil. Pasti Sakura akan kehilangan masa mudanya seperti yang seharusnya. Tapi bagaimana Lagi?
"Kami permisi dulu kakek", kata Sasuke memberi hormat pada kakeknya sambil menarik lengan Sakura kasar. Sedangkan orang yang ditariknya sedikit meringis. Hey, itu benar-benar sakit.
"Tak ingin mampir sebentar Sasuke-kun? Setidaknya makan bersama", kata ibunya kawatir
"Hn… aku ingin segera merebahkan diri dirumah baruku kaa-san", kata Sasuke sambil tersenyum lembut pada ibunya. Agar ibunya tak kawatir terhadapnya.
"Maafkan kami kaa-san, mungkin lain kali saja", kata Sakura sopan sambil membungkukkan badannya sedikit untuk memberi hormat pada ibu mertuanya
"Hati-hati di jalan Sasu-chan. Aku tau, kau ingin segera melakukan itu kan dengan Saku-chan?", goda Itachi sambil tersenyum gak jelas.
Sasuke hanya bisa mendeathglear perkataan Itachi. Apa-apaan aniki-nya itu dan suffiks apa tadi. Huh, menggelikan.
Lalu Sasuke menyeret Sakura menuju halaman depan rumah. Dan sekarang mereka berdiri di depan mobil Lamborghini Sasuke.
"Dasar anak Oji-san!"
Mendengar hal tersebut, membuat Sasuke geram dan telinganya panas.
"Apa maksudmu Sakura?", balas Sasuke dengan suara ditekan
Saat ini Sasuke tengah menatap tajam Sakura. Ia tak suka di katakan begitu. Sasuke bukan anak manja dan takut pada keputusan kakeknya. Ia hanya malas berdebat lebih. Sasuke juga tidak ingin dianggap cucu yang pembangka dan kurang sopan santun. Maka dari itu, Sasuke hanya bisa menuruti apa yang diinginkan kakeknya.
"Kenapa kau tak bilang pada Oji-san kalau kita bisa menundanya? Setidaknya lulus sekolah Sasuke!"
"Mana mungkin aku menentang keinginan kakek!"
"Hmmt?"
"Dan mana mungkin aku tertarik dengan tubuhmu yang rata itu? Ingat, aku memiliki seorang kekasih Sakura!"
Sakura langsung bungkam. 'Apa katanya tadi? Rata…? Ra…ta? Rattttaaa?'
Selama ini tak ada yang pernah bilang begitu sama Sakura. Sakura adalah primadona di sekolahnya. Ia cantik, bertubuh langsing, dan tinggi. Sakura akui dada dan pantatnya memang tak besar. Tapi juga tak kecil. Bahkan ukurannya pas untuk remaja seusianya. Hell… ia memiliki tubuh dambaan setiap gadis seusianya. Seenak jidatnya si ayam itu mengatakannya rata.. huhh.. Bukannya Sakura ingin narsis, tapi itu kenyataan! Dan apa-apaan Sasuke itu, menyebut-nyebut kekasih dihadapan istrinya? -_-!
"Terserah apa katamu ayam, sebaiknya kita segera pulang kerumah baru kita"
"Hn"
Kemudian mereka segera memasuki mobil Sasuke. Dan mobil itu sekarang sudah meninggalkan pelataran rumah utama keluarga Uchiha.
.
.
"APA? INI RUMAH BARU KITA?", teriak Sakura membahana
"Hn.. apa kau tak suka?", jawab Sasuke santai
Sasuke saat ini tengah bersender di depan mobil Lamborghini Aventador Lp700-4 kebanggaannya. Ia mengenakan kaos berwarna biru dan celana putih sepanjang ¾, sepatunya berwarna putih pula. Dan tak lupa kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya. Hal itu semakin membuatnya terlihat keren dan tampan. Sedangkan Sakura hanya memakai dress putih tanpa lengan sepanjang lutut. Sederhana, tetapi tetap terlihat manis untuk dikenakan.
"Suka.. tentu saja suka", kata Sakura semangat dengan mata berbinar-binar
Saat ini mereka sudah berada di depan rumah yang akan mereka tempati kedepannya. Rumah ini cukup besar untuk ukuran rumah yang hanya di tempati 2 orang.
Lihat saja, rumah besar ini bertingkat dua. Bercat putih. Memiliki halaman yang sangat luas. Di sekitarnya di tumbuhi tanaman hijau dan pohon palem. Memiliki pagar tinggi menjulang keatas yang mengelilingi rumah tersebut. Dan yang paling menarik adalah, dibelakang rumahnya terdapat pantai dengan pasir putih.
'Kyaa… Kami-sama, betapa kayanya si Uchiha ini'
Pemandangan ini sungguh menakjubkan dan terlalu mewah untuknya. Maklum selama ini Sakura hidup dan tinggal di kalangan menengah kebawah.
"Hn.. masuk!"
Mendengar hal itu membuat Sakura mendelik tajam kearah pemuda raven. Kenapa sih gak bisa sebentar saja menganggunya? Padahal Sakura masih ingin menikmati alam sekitar.
.
"Sebelah sini kamarmu, dan ini kamarku", kata Sasuke sambil menunjukkan 2 kamar yang ada dihadapannya.
"Hmmt.. "
"Jika kau butuh bantuan, katakan saja pada Chiyo-basan. Aku mau tidur, jangan ganggu aku!"
"Tap.. tunggu seben—"
Kata-kata Sakura terputus, karna Sasuke sudah berjalan menuju kamar barunya dan langsung menutup-membanting pintunya di depan wajah Sakura.
'Aisshh… shitt', umpat Sakura
Rumah ini terdiri dari 5 kamar yaitu, 2 kamar berada di lantai 2 yang di tempati oleh Sakura dan Sasuke, dan 3 kamar berada di lantai 1 yakni satu kamar tambahan jika ada keluarga yang ingin menginap, 1 kamar untuk pembantu yang ditempati Chiyo-basan dan 2 pembantu wanita lainya dan sisanya untuk penjaga kebun dan satpam. Maklumlah, rumah ini besar dan luas. Jadi memiliki banyak pembantu disini.
Sedangkan kamar utama di tempati oleh Sasuke. Sebenarnya kamar itu adalah kamar pengantin baru yang harusnya dipakai oleh Sakura juga. Tapi apalah daya, semua yang berkuasa dirumah ini hanyalah Sasuke. Karena Sasuke yang memiliki ini semua. Dan Sasuke mana mungkin mau berbagi dengan orang lain yang baru dikenalnya, termasuk Sakura yang sekarang tiba-tiba menjadi istrinya. Karna Sasuke menginginkan privacy sendiri. Ingatkan dia kalau dia sudah memiliki kekasih. Kekasih!
Mengingat hal itu membuat Sakura kesal. Lalu dilangkahkan kakinya menuju kamar barunya. Hal pertama kali yang dilihat Sakura adalah kamar yang bernuansa putih gading. Kamarnya 3 kali lebih besar dari kamar yang dimiliki Sakura sebelumnya.
Kamar ini memiliki balkon yang menghadap langsung kearah pesisir pantai. Dan terdapat kamar mandi dalam. Kamar mandinya memiliki bathup dan air mancur. Mewah memang? Tapi entah mengapa ia merasa kesepian dan sendirian sekarang.
Di langkahkan kakinya menuju koper yang berisi baju-bajunya. Lalu di pindahkan isinya ke dalam lemari yang ada di dalam kamar tersebut. Tak sengaja gerakan memindahkan baju terhenti ketika Sakura melihat sebuah lingerie dan bra berwarna merah. Kemudian diusapnya pelan bra merah itu. Benda-benda itu ia dapat dari bibinya Rin sebagai kado pernikahannya dengan si Uchiha tersebut. Rin berharap Sakura memakainya di acara malam pertamanya dengan Sasuke. Tapi Sasuke sepertinya tak berniat menyentuhnya, atau memang ia juga tak siap dimiliki Sasuke seutuhnya? Entahlah Sakura terlalu pusing memikirkannya.
Drttt… drtt…
'Rin is Calling'
"Halo bi… ada apa?"
'…'
"Ya aku baik-baik saja. Bibi tenang saja, mereka melakukanku dengan sangat baik"
'…..'
"Tak apa. .. sekarang aku sudah tinggal di rumah baru bersama Sasuke-kun"
Entah mengapa menyebut nama dengan suffiks itu membuat Sakura sedikit canggung dan geli.
'…'
"Arigato bi.. oyasumi"
Dan setelah menutup sambungan telepon dengan bibinya-Rin. Sakura memejamkan matanya. Ia terlalu lelah untuk memikirkan segalanya. Biarkanlah ini berjalan apa adanya. Ia hanya ingin menuruti permintaan mendiang kakeknya. Semoga kakek, ibu dan ayahnya bahagia disana. Biarlah mimpi indah yang menemaninya malam ini. 'Good night', kata Sakura entah itu pada siapa.
.
.
.
.
.
.
tbc
.
.
.
.
.
.
.
Yosh, akhirnya selesai juga chapter 2nya. Gomen updatenya terlalu lama. Maklum baru-baru sibuk dengan kuliah, latihan dan baru selesai ujian. Tapi ini sudah masa liburan walau hanya 2 minggu. #ditendang reader…
Gomen jika fic 'Love is Hurt' endingnya tidak memuaskan. Memang dari awal ceritanya saya buat seperti itu, tetapi agak sedikit berbeda. Maaf juga endingnya terlalu maksa. Soalnya saya benar-benar ingin cepat menyelesaikan fic tersebut. #alasan
Saya harap kalian suka baca fic yang abal ini. Mungkin cerita 'Secret Wedding' nya sedikit berbeda dari cerita yang lain. Saya harap kalian suka. Cerita ini belum memasuki konflik, karena saya pikir ini baru chapter awal dan belum mau terburu-buru. Gomen jika masih banyak terdapat kesalahan dalam penulisan dan tipo bertebaran. Saya butuh kritik dan saran yang membangun. BUKAN YANG MENJATUHKAN. -_-
Sekali lagi terima kasih sudah menyempatkan membaca karya ku yang gaje ini, baik silent reader dan yang sudah memberi review. ARIGATO….. ^_^
Gimmie a Review, please….!