Yosh, kali ini aku kembali dengan chapter kedua Busy Holiday. Udah agak lama ya aku abandoned fic ini huhu. Maafkan.

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto dan saya tidak mendapatkan keuntungan komersial dalam bentuk apapun dengan fic ini.

Genre : General Romance/ Action

Rated : T

Setting : In the very beginning of Shippuden, right before Gaara is crowned as Kazekage.

Warning : AT, OOC, Typo, AR, Canon-setting.


BUSY HOLIDAY

Mereka nampak bertarung dengan lawan masing-masing. Mampukah mereka mengalahkan jutsu yang melindungi kekkai-kekkai itu?.

-0-

SasuSaku

'Ini gawat, keadaan sama sekali tidak menguntungkan kami, apa yang harus kami lakukan?!' batin Sakura panik.

"Tenanglah Sakura, kita selesaikan misi ini bersama," bisik Sasuke pelan seolah mengerti apa yang dipikirkan Sakura.

"Sa-sasuke?" bisik Sakura setengah kaget.

"Musuh dikenal dengan kemampuan sairento kiringgu-nya, kita harus berhati-hati, jangan sampai kau lengah."

Sakura mengangguk.

Sasuke dan Sakura kini berdiri saling membelakangi.

Sasuke terus melihat-lihat keadaan dengan sharingan-nya sedangkan Sakura sudah siap dengan pukulan chakra-nya.

Tiba-tiba Sasuke merasakan kehadiran musuh di sebelah kiri Sakura dan secepat kilat ia segera bersiap menghantam musuh dengan jutsu-nya.

"Owarida," ucapnya sambil menghantam musuh dengan chidori.

Namun ternyata, 'Bunshin?' pikirnya kaget.

Segera Sasuke mengawasi keadaan sekitar dengan sharingan-nya.

"Sakura, di belakangmu!" seru Sasuke.

"Wakatteru, Shannaro!" seru Sakura sambil menghantam musuh dengan pukulan kerasnya.

'Lagi-lagi bunshin?!' pikir Sasuke.

'Ini berarti musuh tidak berada di dekat kita!' pikirnya lagi.

"Sakura!" seru Sasuke menemukan sebuah ide.

"Wakatta!" seru Sakura yang lalu melompat setinggi mungkin dan "SHANNAROO!" dengan keras ia menendang tanah dengan kekuatan penuh hingga hancur dan menimbulkan kegaduhan dan angin yang berhasil meniup kabut tersebut dan berhasil memnbuat mereka sedikit terbebas dari kabut itu.

"Mitsuketa!" ucap Sasuke pelan dengan nada penuh kemenangan.

Zabuza yang berada di atas dahan pohon dekat mereka kini segera melompat ke bawah.

"Suiton : Suiryuudan no Jutsu!" seru Zabuza.

"CHIDORI!" seru Sasuke sambil menghantamkan chidori-nya ke jutsu naga air Zabuza dan menyebabkan Zabuza tersengat dan terjatuh ke tanah.

"SHANNARO!" seru Sakura sambil menghantam Zabuza dengan pukulan mematikannya.

Kabut yang semula menyelimuti mereka kini benar-benar lenyap seiring dengan lenyapnya arwah Zabuza dan hanya meninggalkan secarik kertas.

"Sasuke, ayo kita segera kembali ke titik semula!" ajak Sakura sambil meraih kertas itu dan lantas pergi.

-0-

NaruHina

'Bagaimana ini? Byakkugan-ku tidak bisa melihat 360°, pandanganku jadi terbatas,' batin Hinata.

'Terlebih lagi, Naruto-kun….'

"Raiton : Raikyuu!" seru Raiga melempar puluhan bola petir ke arah bunshin-bunshin Naruto dan Naruto sendiri. Serangan itu berhasil memukul mundur Naruto.

"Naruto-kun, daijobu ka?" Tanya Hinata khawatir.

"Ya, kau tak perlu khawatir, Hinata!" jawab Naruto.

"Aku, akan melawannya Naruto-kun, aku bisa melihat titik pusat chakra-nya."

"De-demo, Hinata!"

"Raiton : Rairyuu no Tatsumaki!" seru Raiga sambil mengangkat kedua pedangnya ke udara dan seketika muncul tornado petir berbentuk naga dan langsung segera menyerang Hinata.

"Shugohakke Rokujyuu Yonshou!" seru Hinata memasang kuda-kuda dan melancarkan jurus khas klan-nya dan berhasil menahan serangan Raiga.

Namun, Hinata tidak mampu menahannya terlalu lama. "Kyaaa!" teriak Hinata menahan sakit sambil terhempas ke belakang.

Naruto segera menghampiri Hinata. "Hinata, daijoubu ka?". Hinata hanya mampu mengangguk lemah.

"Kirigakure no jutsu!" Raiga lagi-lagi merapal jutsu khas desanya untuk menekan kemampuan Byakkugan.

'Aku harus mengalirkan chakra lebih banyak lagi ke mataku.' Pikir Hinata.

"Byakkugan!". Rapal Hinata. 'A-aku bisa melihat posisi lawan, aku harus bisa mengalahkannya dan melindungi Naruto-kun!' Hinata menyemangati dirinya.

"Hinata, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Naruto sambil mengira-ngira dimana posisi Hinata.

"Naruto-kun, pertajam pendengaranmu!" Hinata memperingatkan Naruto.

"Raiton : Raikyuu!" Raiga melancarkan serangan bola petirnya ke arah Naruto.

"Hakke Kushou!" Hinata berhasil mencegahnya dengan menghempaskan bola petir tadi ke arah lain.

'Ini kesempatanku!' batin Hinata sambil segera berlari ke arah Raiga.

"Shoutei!" serangan Hinata berhasil mengenai titik chakra vital milik Raiga dan membuat kabut perlahan menghilang.

'Masih belum!' pikir Hinata lagi.

"Hakke Sanjuuni Shou!" Hinata menyerang 64 titik chakra vital Raiga dan membuat Raiga terpelanting ke belakang.

"Kabutnya menghilang!" ujar Naruto.

"OMAE, DASAR BOCAH SIALAN, rasakan ini Raishou : Izakuchi no Utage!" Raiga menyerang dengan kekuatan penuh. Hinata yang kelelahan sulit menggerakkan tubuhnya.

Naruto segera berlari untuk membawa Hinata menghindari serangan Raiga. "Daijoubu ka Hinata?" Tanya Naruto. "A-arigatou Naruto-kun." Ucap Hinata lemah.

"Kau hebat Hinata, kau berhasil membuatnya lemah, sekarang giliranku!"

"Ganbare yo, Naruto-kun!"

Naruto segera berlari ke arah Raiga sambil bersiap merapal jutsu. "Tajuu Kagebunshin no Jutsu!".

"Percuma saja, Raiton : Raikyuu!" Raiga yang merasa di atas angin melancarkan serangan bola petir ke arah bunshin-bunshin Naruto yang mendekat.

"Aku akan menang, ttebayo! Rasakan ini Rasengan Barrage!" Naruto berhasil mengepung Raiga dengan serangan puluhan rasengan yang siap dihantamkan.

"Kore wa, massaka, IIIEEE!" teriak Raiga kesakitan dan menghilang.

"Aku berhasil ttebayo, YATTAA!" Naruto yang kegirangan berjingkrak-jingkrak.

"Naruto-kun, omedetto, ayo kita segera kembali ke tempat semula!" ujar Hinata sambil berlari kecil ke arah Naruto.

-0-

ShikaTema

Mereka segera melompat ke arah pohon terdekat bermaksud menghindar dari serangan api itu. Namun, "Katon : Goukakyou no Jutsu!" lagi-lagi Kagerou menyerang mereka yang masih terus menghindar.

"Hahaha, sampai kapan kalian akan terus menghindar? Terima saja takdir kalian yang akan membusuk disini bersamaku!"

"Tsk, kurang ajar, Shikamaru apa yang harus kita lakukan?" Tanya Temari sambil terus melompati dahan pohon.

"Aku sedang berpikir!" ujar Shikamaru mulai panik.

'Tsk, merepotkan sekali aku harus memikirkan strategi yang tepat dan beberapa langkah ke depan, ayo berpikirlah Shikamaru!' batin Shikamaru.

"Tak kusangka ninja Suna dan Konoha begitu lemah sampai lari terbirit-birit menghindari jutsu-ku, Hahaha!" Kagerou terus mencemooh mereka berdua.

"Sial, dia membuatku emosi, Shikamaru aku akan melawannya!" Temari kesal.

"Matte, Temari!" Shikamaru berusaha mencegahnya namun gagal.

"Fuuton : Tatsu no Oshigoto!" seru Temari.

"Nanisore? Jutsu-mu hanya omong kosong belaka, hahahaha." Cemooh Kagerou.

Namun tiba-tiba dari langit muncul tornado yang lantas menghantam Kagerou dan menelannya.

"Heh, jangan pernah meremehkan kunoichi Suna!" ujar Temari.

Kagerou yang jatuh terjerembab ke tanah langsung menatap marah ke arah Temari. "OMAE!, rasakan i~…."

"Kagemane no jutsu, seikou!" ujar Shikamaru penuh kemenangan.

"Yosh, bagus Shikamaru!" Temari memuji.

"Kalian telah meremehkanku!" bentak Kagerou sambil berusaha lepas dari jutsu Shikamaru.

"O-orang ini, kekuatannya benar-benar lain!" gumam Shikamaru.

"Shikamaru bertahanlah, aku akan membantu Dai Kamaitachi no Jutsu!" Temari mencoba membuat Kagerou tak melawan dengan jutsu-nya.

"Percuma saja, hahahaha!" cemooh Kagerou.

'Dia berhasil lepas dari jutsu-ku, mustahil!' batin Shikamaru.

"KAGEROU NINPOU!" seru Kagerou dan segera dua sayapnya berubah menjadi serangan mematikan dan mengarah pada Shikamaru dan Temari.

"Fuuton : Kazekiri no Jutsu!" seru Temari dan seketika muncul angin disertai pasir dan mengganggu pandangan lawan.

"Cih, cerdik juga kunoichi Suna itu." Cibir Kagerou.

'Aku harus mengakhirinya!' pikir Temari.

"Kuchiyose : Kirikiri Mai!" Seru Temari menggunakan jutsu andalan terkuatnya dan membuat Shi No Mori kini menjadi hutan dengan ratusan pohon yang tumbang.

"KYAAAAAA!" teriak Kagerou yang semakin menghilang dan pudar.

"Shikamaru, ayo kita kembali ke titik awal!" ajak Temari.

'Wanita ini memang menyeramkan!'

-0-

GaaIno

"De-demo bagaimana caranya kita keluar dari jutsu menyebalkan ini?" Tanya Ino.

"Pasti ada jalan keluar, setiap jutsu pasti memiliki kelemahan!" jawab Gaara tenang.

"Iya, tapi apa kelemahan jutsu ini?" Ino mulai tak sabar.

"Ino, tenanglah! Aku berjanji akan menyelamatkanmu!" ujar Gaara mencoba menenangkan Ino.

"A-arigatou, gomenasai Gaara-kun!" ucap Ino lemah.

"Ino, tolong deteksi dimana posisi musuh!"

"Serahkan padaku!" ucap Ino sambil membuka segel tangan dan memejamkan matanya untuk berkonsentrasi.

"Bagaimana?" Tanya Gaara tenang beberapa saat kemudian.

"Sebelah sana?" Tanya Ino sambil menunjuk ke suatu titik.

"Baiklah, jadi titik terjauh pasti adalah titik terlemahnya, tolong tandai titik itu Ino!"

"Oke!" seru Ino sambil melemparkan ke sebilah kunai ke arah titik terlemah dari jutsu itu.

"Sekarang, apa yang akan kita lakukan?" Tanya Ino kemudian.

"Kita harus menyerang titik itu dengan serangan absolut." Jelas Gaara sambil mengumpulkan chakra.

"De-demo, aku tidak punya jutsu sekuat itu, bagaimana ini?" Ino mulai kembali panik.

"Tapi aku punya, jadi tenanglah!" timpal Gaara.

"Hontou ni? Yokatta, anata wa watashi no hiirouda ne Gaara-kun!" uajr Ino kegirangan dengan nada centil sambil tak sadar memeluk lengan kanan Gaara dengan erat.

"Ano, sumimasen, aku akan menyerang sekarang." Ucap Gaara sedikit gugup.

"Eh, go-gomenasai Gaara-kun!" seru Ino malu sambil buru-buru melepaskan tangan Gaara. 'Baka! Kenapa kau malah bertingkah bodoh Ino?' seru Uchi Naru Ino.

"Saikou Zettai Hougeki : Shukaku no Houkou!" seru Gaara sambil melemparkan tombak pasirnya tepat ke titik yang telah Ino tandai.

"Ko-kore wa, massaka?!" gumam Jiroubou ketika menyadari jutsu-nya berhasil dipatahkan.

"Nande? Kecewa ne?" goda Ino bermaksud membuat Jiroubou marah.

"Douton : Douryu Dango!" Jiroubou menyerang mereka menggunakan bongkahan batu yang amat besar. Ino dan Gaara segera menghindar.

"Suna Shigure!" gumam Gaara mengeluarkan hujan pasir sesaat di atas kepala Jiroubou.

"Heh, hanya ini saja kemampuanmu Sabaku no Gaara?" cibir Jiroubou.

"Hahahaha, lihat kakimu! Dasar gendut!" kali ini Ino yang menyindir Jiroubou.

'I-ini, rupanya bocah Suna itu menggunakan hujan pasir ini untuk mengalihkan perhatianku.' Pikir Jiroubou.

Kaki Jiroubou terperangkap dalam pasir Gaara dan membuat Jiroubou tak bisa bergerak.

"Yosh, sekarang giliranku Ninpou : Shinranshin no Jutsu!" Ino kini melancarkan jutsunya.

"Gaara-kun, kau bisa gunakan jutsu andalanmu, aku berhasil membuatnya tak bisa memberontak!" jelas Ino.

"Arigatou!" jawab Gaara datar.

'Sial, bocah Yamanaka ini membuatku tak bisa merapal jutsu lagi, mereka berdua tipe petarung jarak menengah dan jarak jauh, aku harus membuatnya menjadi pertarungan jarak dekat.' Pikir Jiroubou.

"Sabaku Kyuu!" Gaara kini berhasil menyelimuti Jiroubou dengan pasirnya.

"Sabaku Sousou!" Gaara berhasil meremas tubuh Jiroubou dengan pasirnya.

"Yatta!" seru Ino girang.

"Masih belum!" ujar Gaara tenang namun dengan sorot mata yang mematikan ke arah Sabaku Sousou-nya.

Perlahan gumpalan pasir tadi mulai luntur dan memperlihatkan sosok Jiroubou yang lain.

"Wah wah, tak kusangka kalian bisa memaksaku untuk menggunakan joutai dua!" ujar Jiroubou penuh penekanan.

"Gaara-kun, ano hito wa bakemon desu ka?" ucap Ino tak bermaksud bertanya.

"Ino, sekarang!" seru Gaara.

"Wakatteru yo, Ninpou : Shintenshin no Jutsu!" Ino kini berhasil masuk ke dalam pikiran Jiroubou sedangkan tubuhnya dibaringkan di pasir Gaara.

"Ryusa Bakuryuu!" seru Gaara sambil terus merapal segel jutsu dan menahan tubu.

"Anata wa sugoi desu ne, Gaara-kun!" puji Ino yang telah berhasil kembali ke tubuhnya semula.

"Masih belum, Sabaku Taisou!" seru Gaara sambil meletakkan kedua telapak tangannya di pasir.

'Chakra yang luar biasa!' pikir Ino.

Ino yang melihat Gaara terengah-engah segera member pertolongan pertama. 'Kau kehabisan chakra Gaara, kita beristirahat sejenak lalu kita kembali ke titik semula!"

"Shinpaishinaide! Daijoubu!" Gaara meyakinkan Ino.

"Sudahlah, tak usah membantah perkataanku!" sergah Ino sambil melakukan iryo ninjutsu pada Gaara.

-0-

"Shikamaru, apa yang akan kita lakukan selanjutnya ttebayo?" Tanya Naruto pada Shikamaru.

"Baiklah, karena semua sudah berkumpul disini, kita segera singkirkan dua kekkai yang tersisa, Hinata!" jawab Shikamaru.

"Wakatteru, Byakkugan!" timpal Hinata.

"Bagaimana, Hinata?" Tanya Sakura beberapa saat kemudian.

"Dapat, keduanya ada di lokasi yang sama, arah pukul 1!" jelas Hinata.

"Yosh, ayo pergi ttebayo!" seru Naruto bersemangat.

"Matte Naruto, kita harus menyusun strategi terlebih dahulu!" cegah Shikamaru.

"Seperti biasa, kau berpikiran pendek, Dobe!" sindir Sasuke.

"Tak usah menceramahiku, Teme!" balas Naruto tak mau kalah dan dihadiahi pandangan tajam nan mematikan Sasuke.

"Sudahlah kalian berdua, ayo kita bantu Shikamaru menyusun rencana!" ujar Sakura menengahi.

Beberapa saat kemudian.

"Kalian sudah paham rencananya?" Tanya Shikamaru pada semuanya.

"Un, Ikimashou minna!" seru Naruto amat bersemangat.

"Naruto, Shikamaru kaptennya, bukan kau!" ujar Ino sambil mendelik tajam.


TBC

Lanjut di chapter terakhir nanti ya Minna-san , jangan lupa review!

Guest : makasih ya atas reviewnya, maaf apdetnya telat bingit.

Dhezthy UchihAruno : iya, makasih ya atas reviewnya, gomen apdetnya telat ya.

Guest : wah makasih ya udah suka GaaIno juga hehe.

anon : iya ini baru diapdet, hehe.