Marrying Mr. Arrogant

Main pair: All Exo member, Kyuhyun, Sungmin, Heechul, Irene Red Velvet, Suga aka Min Yoongi BTS, Bang Minah Girls Day.

Genre: Romance, Drama, School life, Married life/

Warning: Genderswitch for uke, OOC, typo(s), tidak sesuai EYD, dll.

[Baca author note setelah kalian selesai membaca chapter ini please itu penting sekali terimakasih hehehe]

.

.

.

.

.

Previous chapter

"Sehun!"

"ah! Kau mengagetkanku, sayang."

Luhan tersenyum lebar. Sehun yang baru saja memasuki pintu rumah itupun sedikit heran. Ia kira istrinya sedang terkena syndrome bahagia, begitu kira-kira pemikirannya.

"ada apa hm?" tanyanya seraya mendekati istrinya itu. Yang ditanya hanya menggeleng tanpa melunturkan senyumnya.

"kau sudah makan?" bukannya menjawab, Luhan malah membuat pertanyaan, Sehun hanya mengangguk. "dimana Haowen?"

"dia sudah tidur. Sebaiknya kau membersihkan dirimu dan beristirahatlah/ aku sudah menyiapkan air hangat untukmu."

"baiklah aku akan mandi dulu, terima kasih." Sehun mengecup bibir Luhan sekilas dan ia segera bergegas untuk mandi.

Butuh waktu 20 menit Luhan menunggu suaminya untuk selesai mandi dan berpakaian. Saat ini mereka berdua sedang duduk dikasur mereka dan saling berhadapan.

"jadi apa yang aku lewatkan? Mau bercerita?" tanya Sehun dan dengan senang hati Luhan pun langsung menceritakan semuanya. Sehun ikut tersenyum mendengarnya. "mulai senin eomma bilang kita juga bisa bersekolah lagi. Abojie sudah dipindahkan kekamar vip jadi Haowen bisa datang kesana." Luhan mengangguk semangat. Memang sebelumnya Kyuhyun dirawat di ICU dan itulah penyebab Sehun dan Lhan harus bergantian jika berkunjung kesana.

"oke waktunya istirahat!" seru Luhan dan gadis itu segera merebahkan tubuhnya dikasur empuknya, diikuti oleh suamunya dan langsung saja ia memeluk tubuh mungil istrinya itu dan Luhan segera menyamankan posisinya didalam dada bidang Sehun.

"selamat tidur, sayang. Aku mencintaimu." Sehun mengecup kening Luhan sebelum memejamkan matanya yang sudah amat berat.

"selamat tidur, suamiku. Aku juga mencintaimu." Dan Luhan ikut menyusul Sehun kealam mimpi.

Untuk saat ini mereka masih bisa bersantai, tapi mereka tidak akan tau apa yang akan terjadi di hari esok bukan?

.

.

.

.

.

CHAPTER 15

Ini sudah hari kelima Sehun dan Luhan menjalani rutinitasnya disekolah. Tidak ada yang berubah, masih sama dengan kelompok Sehun yang terus diteriaki oleh para fansnya, atau terkadang Luhan masih suka menerima gerutuan dari para fans Sehun. itu sudah biasa dan Luhan sudah kebal lama-lama. Jadi ia tidak ambil pusing perkataan mereka, toh mereka juga tidak akan berani menyentuh Luhan kan?

Seharusnya seperti itu, namun saat ini yang terjadi diluar dugaannya. Entah bagaimana ceritanya saat ini Luhan baru saja tersadar dari pingsannya dan ia sedang mengingat mengapa ia bisa tak sadarkan diri dan berakhir disekap disebuah gudang yang lembab dengan keadaan tubuh yang terikat dan mulut yang ditutup dengan lakban.

Flashback

"Luhan!"

"Sehun, ada apa? Kau tidak pulang?"

"maafkan aku, sepertinya aku akan pulang terlambat. Hari ini kelasku mengadakan pengayaan matematika dan sepertinya sekalian dengan pendalaman materi. Kau tak apa menungguku pulang?"

Luhan tersenyum, "ah ya satu bulan lagi kau ujian kelulusan bukan? Baiklah semangat belajarnya! Kalau begitu aku akan menunggumu dirumah sakit sekalian menemani eommonim, bagaimana?"

"kau kerumah sakit sendiri? Tidak! Lebih baik kau menungguku disini."

"dan aku akan mati kebosanan dengan menunggumu disini? Tidak terimakasih Oh, lebih baik aku menunggu dirumah sakit."

Sehun kelihatan berpikir dan tak lama ia menghela napasnya. "oke, tapi setelah sampai kau harus segera menghubungiku ya?"

"pasti. Kalau begitu aku duluan, kau belajarlah yang benar!" keduanya terkekeh, sebelum Luhan pergi Sehun mengecup keningnya.

Saat ini Luhan sedang menunggu bus dihalte. Sore ini tak banyak orang yang menunggu bus, bisa dibilang ia hanya sendirian disini mungkin karena orang lain masih sibuk bekerja. sesekali ia bersenandung untuk menghilangkan kebosanannya. Tak lama sebuah mobil van berwarna hitam berhenti tepat didepan Luhan. Ia sedikit mengernyitkan dahinya bingung, lalu keluarlah beberapa pria dengan balutan jas serba hitam dibalut topi dan kacamata hitam datang menghampirinya.

"Nona Luhan?"

"y-ya? S-siapa kalian?"

Bukanya menjawab, Luhan malah diseret masuk dengan mulut yang dibekap dengan tangan salah satu orang tersebut. setelah masuk didalam mobil Luhan mencoba berteriak tapi seseorang menutup hidungnya dengan sapu tangan dan setelahnya Luhan pingsan tanpa mengingat apapun.

Flashback off

Ia ingat sekarang! Dia diculik. Luhan menangis, bagaimana dengan keluarganya? Bagaimana dengan teman-temannya? Bagaimana dengan Haowennya? Bagaimana dengan Sehunnya? Sekuat tenaga ia mencoba melepaskan ikatan ditangannya tetapi sangat susah. Selain ikatan itu terlalu kuat, tangannya yang diikat kebelakang membuat tangannya menjadi sakit. Siapa yang tega melakukan ini?

Tiba-tiba pintu yang berada di hadapan Luhan dibuka. Dan masuklah seorang perempuan dengan rambut hitam sebahu, dia berjalan mendekati Luhan.

"wah kau sudah sadar rupanya." Luhan bisa melihat perempuan itu mengangkat sudut bibirnya. Ia mencoba menjerit tetapi lakban sialan itu menghalanginya. Perempuan itu tertawa puas karena melihat keadaan Luhan yang berantakan.

"aku sebenarnya tidak mengenalmu, tetapi temanku menginginkanmu mati. Lagipula ini ide bagus karena aku bisa memancing Chanyeol dan kekasih barunya untuk keluar dari zona aman." Tak lama Luhan merasakan perih dikepalanya. Perempuan itu menarik rambut Luhan dengan hingga ia semakin menangis karena merasakan sakit yang luar biasa. Lalu perempuan itu melepaskan lakban yang melekat dimulut Luhan.

Sret

"sshh" gadis itu merasakan perih luar biasa disekitar mulutnya.

Perempuan itu terkekeh, "dasar lemah!"

Luhan mengamati lekat-lekat wajah perempuan itu. "siapa kau!?" tanyanya dengan suara lirih. Namun bukanya menjawab, perempuan itu makah semakin menarik rambut Luhan, membuat sang pemilik makin meringis. Tiba-tiba Luhan teringat akan ucapa perempuan ini yang menyebutkan nama Chanyeol. "kau.. Minah?"

"heh, kau mengenalku rupanya. Apa Chanyeol sudah memberitaumu? Oh pasti sudah, lelaki itu pasti sudah bersiap untuk melawanku. Tapi karena ide temanku untuk menyekapmu. Aku yakin mereka tak akan berhasil. Hahahahaha"

Luhan tidak habis pikir. Minah dengan segala kecantikannya ternyata adalah sosok iblis. Luhan pikir perempuan ini sakit jiwa, karena manusia normal tidak akan berbuat seperti ini hanya untuk mendapatkan cintanya kembali.

Minah mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang, ia meloud speaker ponselnya lalu menyodorkan tepat dihadapan wajah Luhan, "ucapkan salam terakhir untuk suamimu?"

"halo?" itu suara Sehun! suaranya terdengar sangat gelisah, Luhan tau suaminya ini pasti sedang kalang kabut mencarinya.

Menarik napas sebentar, akhirnya Luhan membuka suaranya. "S-sehun.."

"Luhan! Ini benar Luhan? Astaga kau dimana sayang aku—"

"Sehun-ah.. hiks maafkan aku.. maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu.. titip salamku untuk semuanya, aku.. hiks aku sangat menyayangi kalian.."

"kau ini bicara apa hah! Beritau aku sekarang kau berada dimana!?"

Luhan melirik kearah Minah yang sedang menatapnya dengan tajam, seolah-olah mengancam Luhan untuk tidak memberitau jika ia yang menculiknya. Luhan balas menatap dengan tajam. Kalau ini memang akhir hidupnya, setidaknya ia ingin melihat Sehun untuk yang terakhir kalinya. Jadi setelah mengumpulkan keberaniannya ia sudah memutuskan untuk memberi tau Sehun.

"Luhan? Kau masih disana? Jawab aku Luhan!"

"Sehun.." lirih Luhan, sekali lagi ia menghembuskan napasnya, "Sehun dengar, Minah menculikku dan saat ini aku tidak tau aku berada dimana—"

"sial!" Minah langsung mematikan sambungannya dan menatap Luhan sengit. "sudah berani kau hah?! Ingin bermain-main denganku rupanya kau Xi Luhan.. atau Oh Luhan? Hahaha aku tidak peduli yang jelas kau sudah mencari masalah dengan Bang Minah." Ia melepaskan jambakanya dengan kasar dan melipat tanganya didada dengan wajah angkuh, "tunggu permainan dariku, Luhan." Setelah mengatakan itu ia kembali menutup mulut Luhan dengan lakban lalu menendang kursi Luhan hingga ia jatuh menyamping. Luhan merasakan tangannya seperti mati rasa. Sekali lagi ia hanya bisa menangis dan berdoa semoga Sehun menemukannya sebelum Minah membunuhnya.

.

.

.

Marrying Mr. Arrogant

Sehun baru sampai dirumah sakit setelah menyelesaikan belajarnya disekolah. Ini sudah jam delapan malam dan ia merasa bersalah membuat Luhan menunggu begitu lama. Dengan langkah lebar-lebar ia memasuki kamar sang ayah.

Cklek

"daddy!" Haowen langsung berlari ketika tau bahwa sang ayahlah yang datang, Sehun dengan sigap menggendong anaknya. "dimana mommy?"

Sehun mengernyitkan dahinya bingun, "bukannya Luhan sudah kesini sejak tadi sore?" ia menatap Sungmin menuntut penjelasan, tetapi Sungmin malah menampilkan wajah yang sama bingungnya dengan Sehun membuat lelaki itu merasakan perasaan yang buruk.

"Luhan tidak kesini, kami pikir kalian pulang bersama."

Seketika Sehun merasakan tubuhnya lemas. Untung sang eomma langsung berlari memegangi tubuh Sehun dan mengambil Haowen dari gendongan Sehun. "Sehun, apa yang terjadi?"

Yang ditanya hanya menggeleng lemah. Dengan tangan bergetar ia mencoba menghubungi Luhan namun nihil. Ponsel Luhan mati. Sehun yakin ada yang tidak beres dan perasaannya semakin gelisah. Dengan cepat ia menghubungi Yixing dan Chanyeol, meminta mereka untuk berkumpul dirumahnya tak lupa ia juga menghubungi Kris.

"eomma, aku rasa Luhan diculik. Aku akan menyelesaikan ini secepatnya, tolong jaga Haowen eomma."

"diculik? Mana mungkin yang seperti itu!?"

"aku akan menjelaskannya nanti, aku mohon eomma aku tidak punya banyak waktu. Dan jangan beritau appa maupun Heechul eommoim. Aku pergi." Setelah mencium kening Haowen dan eommanya Sehun segera berlari meninggalkan dua orang yang tengah menatapnya bingung.

"ada apa dengan mommy, halmonie?"

"halmonie juga tidak mengerti." Sungmin mengusap kepala Haowen, "sebaiknya kita berdoa semoga mommy tidak kenapa-kenapa, oke?" anak itu hanya mengangguk, lalu Sungmin menoleh melihat keadaan suaminya yang masih tertidur. 'semoga Luhan tidak apa-apa, lindungilah anakku Tuhan.'

..

BUGH

"brengsek! Kenapa kau tidak becus menjaga Luhan hah!?"

Sehun tidak menanggapi makian Kris. Ia terlalu panik karena saat ini dikapalanya hanya ada Luhan Luhan dan Luhan. Lagipula ini memang salahnya. Kalau saja ia mengantar Luhan, kalau saja ia tidak ada pelajaran tambahan, kalau saja ia izin kepada gurunya untuk mengantarkan Luhan sebentar. Terlalu banyak penyesalan yang tidak membuahkan hasil sama sekali.

Sambil berlutut akibat terjatuh setelah Kris meninjunya, Sehun hanya bisa mengucapkan kata maaf sambil menangis dalam diam. Semua teman-temanya saja sampai melongo melihat sifat Sehun yang satu ini. Benar-benar out of character. Batin mereka.

"aku tidak butuh beribu maafmu bodoh! Aku hanya ingin Luhan kembali dengan selamat tanpa luka sedikitpun!"

Saat Kris akan menendang tubuh Sehun, Zitao segera menarik tangannya, "cukup Kris! Mau kau membunuh Sehun pun jika kita tidak bergerak mencari Luhan dia tidak akan ditemukan. Tenangkanlah dirimu dan kita bicarakan ini dengan kepala dingin."

Akhirnya Kris menurut membuat semua menghela napasnya lega. Tidak ada yang berani menghentikan Kris, akhirnya Chanyeol membantu Sehun berdiri dan menuntunnya duduk. Lelaki itu masih mengalami shock luar biasa, terlihat dari tubuhnya yang sedari tadi bergetar hebat.

Sehun dan Chanyeol, sudah menceritakan semuanya kepada Kris, Zitao kekasih Kris, Yixing, Junmyeon dan teman Jongdae yang bernama Minseok. Setelah meneritakan kemungkinan Luhan diculik oleh Minah langsung saja Kris menghajar Sehun, pikirnya Sehun tidak becus menjaga adiknya. Sudah tau situasi lagi bahaya kenapa dia berani-beraninya membiarkan Luhan pulang sendiri.

"maafkan aku hyung, Sehun tidak salah disini. Akar masalah ini sebenarnya adalah aku." Chanyeol mencoba membela Sehun yang sedari tadi disalahkan oleh Kris.

"diam kau! Pokoknya ini semua salah kalian! Kalian itu masih sekolah astaga kenapa mempunyai masalah menyeramkan seperti ini. Yatuhan kepalaku akan meledak." Kris menjambaki rambutnya sendiri karena pusing kenapa harus adiknya yang menjadi korban. Zitao berusaha menenangkan kekasihnya dengan cara mengusap bahunya dengan lembut. Baekhyun sudah menangis sedari tadi, karena dia tau target utamanya adalah dirinya.

"harusnya aku membuat rencana ini lebih awal. Kalau sudah seperti ini rencanaku gagal total dan kita harus membuat rencana baru yang benar-benar matang karena disini perkiraan kita yang menjadi target adalah Baekhyun, dan ternyata kita meleset." Ucap Kai dan dibalas oleh helaan napas mereka semua. Hening sejenak karena mereka semua sibuk dengan pemikiran masing-masing.

"maaf jika aku menyela," Junmyeon memberanikan diri angkat bicara, "jika kita hanya berdiam seperti ini mungkin Minah semakin menyakiti Luhan, sebaiknya—"

"halo?" Sehun tengah menerima panggilannya.

"S-sehun.."

"Luhan!" xemua memusatkan perhatiannya kepada Sehun setelah mendengar nama Luhan disebut olehnya. "Ini benar Luhan? Astaga kau dimana sayang aku—"

"aktifkan pengeras suaranya!" seru Kris dan Sehun langsung menurutinya.

"Sehun-ah.. hiks maafkan aku.. maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu.. titip salamku untuk semuanya, aku.. hiks aku sangat menyayangi kalian.."

"kau ini bicara apa hah! Beritau aku sekarang kau berada dimana!?"

Saat Kris hendak bicara, Zitao mengisyaratkan untuk diam, membiarkan hanya suara Sehun saja yang terdengar.

Tidak ada sahutan disebrang sana membuat Sehun panik bukan main, "Luhan? Kau masih disana? Jawab aku Luhan!"

"Sehun.. Sehun dengar, Minah menculikku dan saat ini aku tidak tau aku berada dimana—"

"sial."

Terdengar umpatan disebrang sana sebelum panggilan diputus, sehun mecoba menghubungi nomor itu lagi tetapi sudah tidak aktif. Ia langsung meninju tembok yang berada tepat dibelakangnya.

"Sehun sudah cukup!" Kai berusaha menarik tubuh Sehun dan membawanya ke sofa, "tenangkan dirimu, bodoh! Jika kau seperti ini yang ada kau tidak bisa menyelamatkan Luhan."

Seolah mendapat pencerahan dari kata-kata Kai, Sehun termenung dan menarik napasnya mencoba menenangkan dirinya. Benar. Ia harus berpikiran jernih, masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan emosi. Jadi dengan mantap ia menatap semua teman-temannya yang berada disana.

"maafkan aku." Kris hendak meninju Sehun lagi karena sudah muak mendengar kata maaf dari mulut lelaki yang menjabat sebagai suami dari adik tersayangnya. "aku akan menyusun rencana, aku mohon bantuan dari kalian semua."

"kami semua siap membantumu Sehun, lagipula Luhan adalah sahabatku. Aku tidak akan membiarkan dia tersiksa diluar sana." Ucap Yixing dibalas senyuman oleh Sehun.

"baiklah, pertama-tama aku butuh hacker untuk melacak keberadaan Luhan. Kebetulan sepertinya tadi Luhan menghubungiku dengan ponsel Minah."

"Minseok bisa!" seru Jongdae, kemudian disusul dengan Yixing.

"aku juga bisa." Semua menoleh kearah Yixing dengan tatapan 'apa-kau-serius' bahkan kekasihnya pun meragukan Yixing. Yang ditatap hanya tersenyum canggung dan mengangguk dengan kaku, "aku pernah diajarkan oleh appa hanya untuk berjaga-jaga sebenarnya. Walaupun aku belajar hanya sebentar kurasa aku bisa membantu, lagi pula Minseok-ssi yang lebih berpengalaman bisa membantuku."

Yang lain akhirnya mengangguk setuju, lalu Chanyeol menambhakan, "aku punya monitor untuk melacaknya, aku benar-benar mengharapkan bantuan kalian." Lelaki tinggi itu menatap penuh harap kearah Minseok dan Yixing dibalas anggukan oleh keduanya.

"kalau begitu para lelaki turun semua untuk melawan anak buah Minah. Aku yakin kalian semua bisa berkelahi."

"aku bisa menembak dan aku juga cukup kuat untuk bertarung."

Kris memandang horror kearah Zitao yang baru saja angkat bicara. "tidak! Aku tidak mau kau yang menjadi korban selanjutnya!"

"aku tidak apa Kris, cukup percayakan padaku okay?"

Lelaki yang paling tinggi itu menggelengkan kepalanya. "tidak Zi, aku mohon."

Zitao menggeggam tangan Kris, lalu tersenyum "ini demi Luhan. Kita harus memikirkan keselamatan Luhan terlebih dulu. Aku yakin aku bisa menjaga diriku sendiri. Lagipula ada kalian semua yang akan melindungiku terutama kau."

Akhirnya Kris menagngguk membuat perasaan Zitao menjadi lega, "asal kau tetap berada didekatku." Dan langsung diangguki oleh kekasihnya.

"berarti sisanya hanya Baekhyun dan Kyungsoo." ujar Sehun. kedua orang yang namanya disebutpun langsung menjadi pusat perhatian.

"sebaiknya mereka berdua berada dimansionku saja agar aman. Disana penjagaan ketat, aku rasa para penjaga dirumahku cukup untuk melindungi mereka berdua. Aku takut jika mereka berdua ikut terutama Baekhyun, pasti jika kita sedang lengah anak buah Minah mengambil kesempatan itu untuk menculik Baekhyun. Kita tidak bisa menambah korban disaat Luhan belum ditemukan dalam kondisi hidup-hidup." Ucap Chanyeol yang langsung dapat delikan tajam dari Kris.

"apa maksudmu hah!? Kita pasti akan menemukan adikku dalam keadaan hidup dan tanpa luka sedikitpun!"

"a-aku tidak bermaksud, tapi disini aku hanya mengambil kenyataan pahitnya. Jika saja—"

"sudahlah! Kita bergerak sekarang atau tidak sama sekali!"

"bagaimana dengan Baekhyun dan Kyungsoo?" Kris yang mulai berdiri langsung menatap Kai yang barusan berbicara.

"ada baiknya jika Baekhyun dan Kyungsoo ikut. Kita tidak akan tau jika mereka terpisah, bisa saja anak buah Minah yang melacak Chanyeol lalu mengetahui keberadaan mereka berdua yang tidak dibawah pengawasan kita lalu menculik mereka." Sehun akhirnya angkat bicara.

"call. Masalah nanti siapa yang akan menjaga mereka disana biar aku yang atur. Kita berangkat sekarang!" perintah mutlak Kris tidak bisa dibantah. Akhirnya mereka semua berangkat dengan 3 buah mobil tujuan pertama ialah kemansion Chanyeol untuk mengambil peralatan yang dibutuhkan mereka semua.

..

Butuh waktu 3 jam untuk sampai ditempat ini. Setelah dilacak oleh Minseok dan Yixing, ternyata Minah membawa Luhan ke Namyangju, Gyonggi-do. 2 jam untuk sampai di Namyangju, ditambah dengan mencari lokasi terpencil disekitar sana. Setelah sampai, akhirnya Kris mengatur strategi. Masih dimobil masing-masing dengan menggunakan chip yang tersemat ditelinga mereka, Kris memulai bicara.

"dengar. Hanya akan aku, Chanyeol, dan Sehun yang keluar. Untuk Kai dan Zitao, tolong berjaga dimobil Baekhyun dan Kyungsoo. sementara Jongdae dan Junmyeon tunggu aba-abaku selanjutnya."

Setelah mengatakan itu Kris, Chanyeol dan Sehun bergegas turun dari mobil dan berlari menuju rumah kosong yang terletak disebrang. Rumah itu nampak kosong. Mereka bertiga sudah siap dengan dua pistol Glock 17 ditangan kanan dan kiri mereka. Ternyata Chanyeol benar-benar memiliki senjata lengkap dimansionnya. Jongdae, Junmyeon dan Zitaopun juga mendapatkan senjata yang serupa dengan mereka.

Baru sampai didean pintu gerbang, anak buah Minah sudah menyerang. Baku tembakpun tak dapat dihindarkan. Sekitar sepuluh orang mereka lawan sampai habis. Ketika Sehun kehabisan pelurunya dan tak sempat untuk mengisinya dengan yang baru, akhirnya ia memutuskan untuk melawan dengan tangan kosong. Masih ada sekitar empat orang lagi dan isi pistol mereka sudah habis semua, akhirnya mereka meninju satu sama lain.

"SEHUN!"

BUGH

"wow. Tadi itu nyaris saja." Chanyeol mengelus dadanya dan menatap tubuh tak bernyawa yang barusan ingin menusuk Sehun. untunglah Kris cepat datang dan memukul kepala orang tersebut dengan balok yang entah darimana ia mendapatkannya.

"terimakasih, hyung." Kris hanya mendengus lalu masuk kedalam gudang diikuti Sehun dan Chanyeol. setelah menggeledah mereka tak dapat menemukan Luhan ataupun anak buah Minah yang lainnya. Ketika sampai dipojok ruangan, Sehun melihat tas Luhan yang tergeletak beserta isinya. Lalu tak jauh dari sana terdapat ponsel yang mereka yakini adalah ponsel Minah yang tadi dia gunakan untuk menghubungi Sehun.

"ARRGHH SIAL!" Sehun melempar ponsel Minah sampai hancur.

"kita dijebak."

Tak lama terdengar suara tembakan dari luar sana, dan suara Kai langsung memenuhi telinga mereka. "sial, kami diserang. Pistol M16, kita kalah senjata. Siapapun yang mendengar tolong bantu aku, Jondae kena tembak—

Mereka bertiga segera lari keluar, namun terlambat. Gerakan mereka begitu cepat dan terlatih, ini diluar ekspetasi mereka semua. Minah seolah sudah membaca situasi yang akan terjadi, apalagi persiapan mereka semua yang mendadak membuat mereka kurang terlatih untuk membaca situasi. Jongdae sudah terkapar dengan darah diperutnya, dan Minseok dengan luka dibibirnya yang mencoba menekan luka itu agar darahnya tidak semakin keluar. Zitao dan Kai sudah babak belur, Yixing sudah pingsan dengan luka dipelisnya, Kyungsoo yang sedang menjerit karena keadaan mereka semua.

Chanyeol membuka mobil tempat dimana Baekhyun berada disana, mencari keberadaan wanita itu dengan tergesa-gesa. Setelah tidak menemukan Baekhyun, perasaannya semakin kalut tak karuan, kepalanya terasa berputar mengingat kejadian yang pernah ia alamin sebelumnya.

Dimana Baekhyun?

Seketika itu juga Chanyeol benar-benar ingin segera membunuh Minah dengan tangannya sendiri.

"AAARRGGHHHH"

.

.

.

TBC

A/n: long time no see:')) sebelumnya aku mau minta maaf atas keterlambatan updatenya. Dikarenakan laptopku yang kereset, dan data disini hilang semua. Padahal kemarin ff ini sudah setengah jadi, akhasil aku nulis ulang dengan jalan cerita yg berbeda pula. Jadi aku berharap kalian memakluminya ((

Ohiya, ada hal penting yang harus aku bilang disini

Pertama tama, aku baru baca dr awal cerita ini hehehe karena aku sedikit lupa dengan alurnya( dan ternyata diawal banyak sekali kesalahan. Mungkin kalian juga sadar kan ya? Mulai dari gaya penulisanku, yg awalnya namja-yeoja menjadi lelaki-gadis. Terus juga masalah baekhyun yg diawal harunya sudah jd [acar chanyeol atau lg deket yah? Ya begitu la pokoknya tp di chap selanjutnya aku malah naro baek jd dokter huhu. Jadinya karna sudah terlanjur jdnya yaudah deh.

Yg kedua, maaf jika makin kesini gaya penulisanku semakin berbeda. Setelah baca di chap awal2 ternyata tulisanku rada alay gimana gt ya hehehe( dan jd untuk seterusnya gaya penulisanku akan seperti ini untuk kedepanya. Dan maafkan kalau typo terlalu banyak, aku ga edit lg solanya karena udah terlalu cape. Semoga kalian nyaman

Yg ketiga, terimakasih untuk yang sudah setia membaca dan nungguin ff ini. Buat yg sudah fav/follow terimakasih juga, apalagi untuk yg nerror aku di PM HAAAA terimakasih untuk kalian, loveyouuuu. Dan untuk siders ayo kalian kapan taubat? Kalian baca ini juga kan sudah gratis(?) masa sekedar kasih semangat buat aku aja gamau? Kalau kalian ngehargain ffku ini setidaknya kalian tunjukin dong. Bukannya mau ngemis2 review hehe, Cuma aku kan jg butuh support dari kalian biar semangat untuk nerusin ff ini. Terimakasih sekali lagi untuk pengertian kalian semua)

Fyi, jangan tanyain apa2 tentang namyangju atau ttg pistol2an ya. Aku tidak mengerti apa2 aku jg browsing untuk dapetinya juga. Ehehe jd maafkan kalo rada aneh.

Gak mau banyak cuap2, gak mau banyak janji2. Yg jelas aku akan usahakan selesain ff ini sampai selesai. Tp kalian ngerasa gak sih kalo alurnya semakin melenceng? Aku kok ngerasa gagal ya semakin kesini tp tergantung kalian ajasih. Aku boleh minta sarannya?:)

Big thanks to:

[ aleydaputri20 ][ rapperCrime ][ Mrs . Berry ][ raihana ][ taneptw307 ][ Dya61 ][ lara kim ][ Zee ][ anandaristia12 ][ xunyoe17 ][ yehet ][ Guest ][ kimsa412 ][ Hipstalxs ][ Leticiia Oh ][ yongie ][ Rmsfxxo ][ oh caca ][ Xi Susi ][ danactebh ][ khalidasalsa ][ Misnawati ][ luhannieka ][ guinevere29 ][ Qxion ][ ramyoon ][ Juna Oh ][ choikim310 ][ Nkhairunnisam ][ SELUsin ][ luludeer ][ nurul706 ][ awk . ohra ][ Light-B ][ syalalala ][ Zahranisa351 ][ rere ][ misslah ][ hunnaxx ][ yves . ching ][ vivikim406 ][ NopwillineKaisoo ][ Kim YeHyun ][ Gebetanku1220 ][ Indryy9405 ][ panypany ][ ChanHunBaek ][ Seleina Oh ][ Kim Youngzie ][ Arifahohse ][ ElisYe Het ][ OhXiLu ][ kenlee1412 ][ sherli898 ][ Angel Deer ][ sehunshit94 ][ Navizka94 ]

Udah semua kan ya? Eheheh. See u in next chap diusahakan tidak akan sengaret ini:'D monggo review ya teman2ku:**

Review please?