Sona POV
Aku dan beserta semua anggota OSIS sudah mencapai batasan kami untuk mempertahankan Kekkai pelindung ini.
Satu-persatu anggota ku berguguran akibat terlalu lama menggunakan energy sihir untuk menciptakan kekkai pelindung. Dan kini tinggal diriku, Saji, Loup (Rugal), Bennia, dan Tsubaki saja yang sanggup bertahan. Sisanya, mereka sudah sejak lama tak sadarkan diri.
'kalau sampai ada apa-apa dengan kami semua, aku bersumpah akan membakar semua koleksi pakain cosplay mu Nee-sama!' batin ku kesal lantaran lamanya bala bantuan yang di kirim oleh kedua Kakak kami .
Ah ! aku sudah mulai ngalantur. Aku harus focus.
SONA POV End
Ch 7
Satu persatu anggota ORC mulai tumbang karena mengalami banyak luka-luka parah. Bahkan dengan banyaknya serangan yang di tujukan pada petinggi Da-Tenshin tersebut, hanya sedikit melukainya.
" hosh…hosh…kalian bertahanlah…hosh." Ujar Xenovia yang sebelumnya sudah sadar, dan membantu teman-temannya bertarung.
" tanpa mama beritahu pun kami pastih akan bertahan. tapi-oeuk!" pertakaan Gasper terhenti saat dirinya memuntahkan banyak darah dari mulutnya akibat terlalu banyak memakai Sacred Gearnya yang melebihi batasan penggunaanya. Kemudian tak lama dari setelah memuntahkan banyak darah, Gasper pun tumbang tak sadarkan diri. Begitu pula Koneko, dan Irina sudah sejak lama tumbang akibat terkena beberapa Holy Spear yang menancap dan bersarang di beberapa bagian tubuh mereka. Kini tinggal Issei, Akeno, Rossweise, Asia, dan Xenovia yang masih bertahan.
" ck. Dimana bala bantuan nya? Kalau lebih dari ini kita semua tidak akan selamat!" kata Asia mempertanyakan bala bantuan yang sempat di beritahukan oleh Sona yang sedang mati-matian mempertahakan Kekkai pelindung.
Berdasarkan perkataan dari gadis berkacamata tersebut, Rias sudah menghubungi Nii-samanya di Makai dan meminta bantuan. Jadi mereka di minta untuk bertahan sebentar lagi.
" bertahanlah sebentar lagi. Aku yakin bantuan sebentar lagi akan dating" sambung Akeno memberi semangat semua teman-temannya. Walau demikian pikirannya merasa ragu kalau bala bantuan akan segera datang.
" hahahha…ku rasa aku sudah cukup bermain dengan kalian. Sudah waktunya aku mem-" ucapan Kokabiel terputus saat sebuah roket mengenainya, dan meledak keras.
Tidak berhenti dari situ, kini ada sepuluh Roket yang sama yang mengarah pada Kokabiel.
" fire !" suara lengkingan keras terdengar jelas yang berasal dari seorang gadis kuning dan mengenakan pakaian dinas seorang kapten tentara. Lengkap dengan beberapa lencana di bajunya. Dan secara bersamaan setelah mendengar instruksi dari sang gadis a.k.a Ravel. Tank, Astros II-S30, Grad BM 21,dan beberapa orang gadis lain yang memakai baju atribut kadet tentara pun menembakan senapan semi—automaticnya kearah Kokabiel, dan membombardir peetinggi Da-Tenshin tersebut tampa ampun.
Dduuuaarrrr….!
Dduuuaarrrr….!
Dduuuaarrrr….!
Dduuuaarrrr….!
Dduuuaarrrr….!
Dduuuaarrrr….!
Dduuuaarrrr….!
Dduuuaarrrr….!
Walau tidak banyak berpengaruh, tapi cukup untuk mengulur waktu sejenak, dan membuat kuwalahan Kokabiel untuk mengatasi semua serangan dadakan tersebut.
WTF (What The Fuck) !?
mungkin itu yang ada di pikiran semua orang yang melihat kemunculan berbagai macam senjata Ifanteri yang hanya ada di militeran, lengkap pula dengan beberapa gadis berpakaian militer datang dan menyerang Kokabiel.
Baik Issei, teman-temannya, dan para anggota Seito-Kaichou yang tersisa di buat heran dengan memunculan pihak militer di sekolah mereka. Tapi dari siapa yang memimpin pihak militer tersebut, mereka semua tahu hasil perbuatan siapa.
" lambat. Kalian terlambat 1 jam penuh !" teriak seorang gadis lain yang juga berrambut kuning yang tiba-tiba memakai baju tentara berpangkat jendral a.k.a Asia.
" yes Ma'am. Mohon maaf, kami harus mengamankan client terlebih dahulu, dan memepersiapkan semua senjata yang ada untuk misi kali ini'' sahut Ravel dengan memberi hormat khas seorang tentara, di ikuti oleh parah tentara wanita lainnya yang adalah anggota peerage mlik Raiser, kakaknya.
pasukan militier khusus yang beranggotakan peerage mlik Raiser tersebut senggaja di bentuk oleh Asia atas dasar usulan dari Ravel, dan nama pasukan kemiliteran itu bernama 'Black Bird'
" ok. Perintah aku ambil alih. Semuanya dengar! bagi menjadi tiga tim. Tim Alpha bersiap untuk serangan selanjutnya, tim Bravo obati mereka yang teluka, dan tim Charle bantu si muka tembok untuk mempertahankan kekkai. Ada pertanyaan !?" teriak Asia tegas.
" Yes Ma'am! Tidak ada" dengan sigap, dan memberi hormat tentara semua anggota peerage Phenex dan bersiap untuk menjalankan perintah atasaan mereka.
" kalau begitu lakukan ! go ! go!"
Sesuai dengan perintah dari Asia, semua anggota peerage Phenex pun menjalankan tugasnya masing-masing.
Setelah kepulan asap akibat serangan dadakan dari anggota militer ''Black Bird'', terlihat kondisi Kokabiel yang banyak terluka, dan beberapa pakaiannya koyak.
" kurang ajar…kurang ajar kalian ! beraninya kalian mempermainkan ku!" teriak Kokabiel nyalang karena merasa di permainkan oleh Iblis bau kencur di hadapannya.
Amarah Salah satu petinggi Da-Tenshin tersebut semakin menjadi tak kala Asia mempervokasinya dengan mengatakan kalau gadis mantan Suster-Gereja beserta teman-temannya tesebut bisa mengalahkan dirinya dengan mudah.
Natsumi POV
Pertarungan antara petinggi Da-tenshin, Anggota Club gaib, beserta 'Black Bird'pun kembali berlangsung. Dan sementara itu Tempat diriku beserta Reynalle masih berada di atap geduang sekolah.
" wow, hebat juga suster bermulut kasar itu mampu menciptakan pasukan militernya sendiri. Terlebih lagi dia berhasil membuat adik-ipar seorang Maou menjadi seberingas ini. Hehehe…." aku tertawa sejenak menanggapi apa yang ia lihat saat ini, dan kemudian beralih padangan kearah Reynalle yang sedang memberontak dari ikatan rantainya, dan dengan mulut terpasang mounth-gag.
" hmmph! Hmmph!,hmmph!"
" sudah satu jam berlalu rupanya. Berarti kau sudah mati sebanyak 420 kali, dan kewarasan mu masih terjaga. sungguh hebat sayang. Sungguh hebat ! " ujar ku dengan tersenyum lebar memuji-muji kehebatan adik perempuannya yang masih mempertahankan kewarasannya setelah di beri sihir ilusi yang berupa mimpi buruk pada korbannya. Dimana korbannya akan terus-menerus berilusi kalau dirinya mati dengan berbagai macam cara. Di mulai dari di bakar hidup-hidup, di penggal, tertabrak mobil, di bunuh, bunuh diri, di siksa hingga mati, dan di buat gila hingga mati, dst.
" dan setelah ini selesai, akan ku persiapkan sebuah pesta mewah untuk pernikahan kalian berdua. Berbahagialah kalian berdua" ujar ku dengan mengelus puncak kepala Reynalle.
Natsumi PV End
Hujan Holy Spear dari Kokabiel dan Akeno saling berbenturan, roket-roket, dan peluru meriam Tank meledak di atas langit sekolah, lubang-lubang berdiameter dalam juga tak luput dari akibat pertarungan mereka.
" uhuk, uhuk….ka, kalian !" kokabile semakin maarah seusai memuntahkan darah dari mulutnya.
Kondisi petinggi Da-Teshin tesebut tidak seperti beberapa jam lalu yang segar bugar, tapi kondisinya saat ini cukup memprihatinkan. Empat dari sepuluh sayap nya putus, luka-luka lebab maupun luka gores bersarang di tubuhnya.
Sama halnya dengan kondisi Kokabiel. Issei, Akeno, Rossweise, Asia, Xenovia, Ravel dan beberapa Peerage Phenex juga mengalami luka-luka parah. Termasuk stamina mereka sudah menurun banyak.
" hosh..hosh…hosh….apa kalian masih bisa bertahan?" Tanya Xenovia terduduk bersimpuh dengan bersandar pada pedang Durandalnya yang tertancap di tanah.
" ini mulai di luar batasan ku…tapi sebagai seorang Sensei aku akan bertahan" sahut Rossweise yang mencoba untuk bertahan.
" he…kau bisa berkata keren juga di saat seperti itu, ne sensei. Tapi aku suka itu" sambung Asia menyeringai di tengah-tengah menahan rasa sakit akibat banyak terkena sayatan Holy Spear Kokabiel.
" ayo kita berjuang teman-teman. Sedikit lagi, sedikit lagi kita pasti akan mengalahkan petinggi Da-Tenshin itu" Akeno berkata menyemangati semua teman-temannya, walau tubuh dan stamaninya sudah mencapai batasannya sendiri.
" yah. Ayo kita segera akhiri pertarungan ini, dan setelahnya aku akan meminta kenaikan gaji pada Rias Oku-sama atas semua kerja keras kita ini" kata Issei tersenyum lebar sembari menyalakan rokok terakhirnya.
" jangan lupakan kami. kami juga tidak akan menyerah sampai target berhasil di lenyapkan. Akan terdengar buruk kalau pasukan 'Black Bird' kalah di debut pertamanya" terakhir Ravel beserta anggota pasukannya turut menyuarakan pendapatnya.
Sekali lagi. Sekali lagi para Akuma muda itu maju dan menghadapi Kokabiel dengan tekad pantang menyerah dan modal nekat + harapan mendapat kenaikan gaji dari majikan mereka setelah semuanya selesai.
Hari itu. Hari dimana untuk pertama kali nya dalam sejarah Akuma yang pernah ada, kelima anggota Peerage klan Gremory dan beberapa Peerage klan Phenex berhasil bertarung seimbang dengan salah satu petinggi Da-Tenshin yang bernama Kokabiel.
" hosh…ho-hoek…! Jadi ini akhir dari kami semua ya….?" Gumam Issei yang masih setengah sadar akibat banyaknya luka dan juga melihat semua teman-temannya dan anggota 'Black Bird' tumbang dengan kondisi sekarat. Di tambah lagi semua anggota Osis pun juga turut tumbang dengan kondisi kelelahan akibat terlalu lama mempertahankan Kekkai.
Hal yang sama juga menimpa Kokabiel yang juga dalam kondisi banyak menerima luka-luka dari pertarungan mereka.
" hahahaha….akhirnya kalian mati juga Akuma-akuma sialan.! Namun aku akui kalau kalian cukup kuat menghadapi ku sampai seperti ini. Tapi sudahlah, mari kita mulai acara inti dari rencana ku. Hahahahaha…..!' kata Kokabiel di sela tawa pysyconya dan juga menciptakan sebuah Holy Spear sebesar tiang listrik, dan kemudian di arahkan kearah Sona yang tidak sadarkan diri.
" dengan ini Great War Jilid dua akan segera di mulai !" dengan kekuatan penuh Kokabiel melemparkan Holy Spearnya kearah Sona.
Namun sayangnya di saat ujung dari Holy Spear itu akan mengenai Sona, sebuah tangan yang terbungkus Gauntlets putih lebih dulu menangkapnya.
" ku rasa sudah cukup kau bersenang-senang. Kokabiel" kata seseorang yang memakai armor putih keperakan dengan sepasang sayap mekanik berwarna biru tua.
Bola mata Kokabiel langsung membulat sempurna saat melihat siapa yang berhasil menangkap Holy Spearnya, yaitu salah satu dari dua Naga Surgawi yang pernah muncul di perang antar ketiga fraksi a.k.a Hakuryuko.
" ka, kau..! kenapa kau bisa ada disini!?" jerit Kokabiel dengan kemunculan Hakuryuko yang ada di hadapannya saat ini.
" sudah pasti untuk membawa mu ke Grigori. Dan Kau Kokabiel, gara-gara misi sialan ini acara si*****n kesukaan ku terlewat begitu saja. Dan episode yang ku tunggu, tidak bisa ku tonton!" tekanan energy sihir milik Hakuryuko yang tidak lain adalah Vali mencuat besar dari tubuh gadis yang terbalut dengan armor khas Hakuryuko tersebut.
Dengan langkah pelan namun dengan aura yang menjanjikan kehancuran, Vali menghampiri Kokabiel yang sudah mati kutu atau ketakutan dengan kemunculan sang Hakuryuko terkuat sepajang masa tersebut.
" kau tau kan akibatnya karena sudah mengganggu ku yang sedang menonton acara kesukaan ku ? tenang saja ne Kokabiel-sama, setelah kau tewas di tangan ku, si 'Kambing tua' itu juga akan menyusul mu ke akhirat sana." Bisik Vali dengan nada pysyco nya.
Tanpa menunggu waktu lama, gadis itu pun memukul perut Kokabiel hingga pria paru baya tersebut membungkuk dengan memuntahkan banyak darah dari mulutnya, dan terlempar sejauh 10 meter dari tempatnya berdiri. Tidak hanya itu, dengan sadisnya, Vali juga menguras habis energy pria tersebut hingga kering tanpa sisa.
[DIVINE!]
[DIVINE!]
[DIVINE!]
[DIVINE!]
[DIVINE!]
[DIVINE!]
[DIVINE!]
[DIVINE!]
Kokabiel pun tewas mengenaskan akibat semua energy nya habis terkuras. Perlahan tubuh petinggi Da-Tenshin tersebut mengurai menjadi abu dan meninggalkan bulu-bulu gagak yang berterbangan di tiup angin.
Setelah menghabisi Kokabiel, Vali pun menghampiri Issei yang masih berusaha menjaga kesadarannya.
" halo Sekiryutei. Apa kau tahu siapa aku ini?" Tanya Vali dengan berlutut dan menaikan wajah Issei.
" tentu saja aku tahu. Kau terlambat datang…Onee-sama" ujar Issei menyeringai menjawab pertanyaan dari sosok Hakuryuko.
" apa maksud mu memanggil ku 'Onee-sama' brengsek. Aku in-"
" kau seorang gadis Hakuryuko. Jadi sudah sewajarnya aku harus memanggil mu 'kakak. Atau kau mau panggilan yang lain?"
" hentikan semua ocehan mu itu bocah, atau kau" Vali memberi jedah dalam ucapannya, dan mengurungkan niatnya untuk menghajar Issei.
" ah sudahlah. Hei Sekiryutei katakan pada pemimpin fraksi mu kalau penyerangan Kokabiel itu atas kemauan-nya sendiri, dan tidak ada sangkut pautnya dengan fraksi Da-Tenshin. Satu hal lagi pemimpin kami itu pecinta damai. Lalu ku harap kau cepat menjadi kuat. Jaa" kata Vali melanjutkan perkataanya dan memberikan pesan pada Issei.
Issei pun hanya mengangguk pelan sebagai jawaban dan tak lupa menyalakan sebatang rokok baru yang ia keluarkan dari rune-sihirnya.
" menjadi kuat ya ? huff…ternyata Hakuryuko zaman ini juga sama saja dengan Hakuryuko terdahulu" gumam Issei dengan menghembusakan asap rokoknya.
Pasca penyeranga salah satu petinggi Da-Tenshin beberapa waktu lalu, seluruh anggota klan Greymory, klan Sitri, dan klan Phenex di beri libur selama seminggu guna memulihkan semua luka-luka mereka.
" aku minta maaf karena kondisi ku yang tidak memungkinkan ini, aku tidak bisa berjuang bersama-sama dengan kalian. Sekali lgai maafkan diri ku" ujar Rias dengan sedikit membungkukkan badan.
" bicara apa kau 'dada sapi' justru dengan tidak adanya diri mu disana, kami bisa bertindak leluasa. Sekarang cepat pergi sana, aku mau tidur lagi. Hush, hush…."sahut Asia dengan gaya bicara khasnya yang kasar. Kondisi Asia pasca pertarungan hari itu cukup memprihatinkan karena hamper di beberapa bagian tubuhnya yang banyak menerima sayatan dari Holy Spear dan kelelahan, dan membuatnya nyaris tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Lengkap dengan banyaknya perban di tubuhnya.
Namun melihat dari gaya bicara kasarnya, maka di pastikan kalau kondisi gadis itu sudah membaik di banding kemarin-kemarin.
" Asia! Harus berapa kali ku bilang, hentikan nada bicara kasar mu itu!" teguran Xenovia dengan menjewer telinga Asia dengan tangan kananya lantaran tangan kirinya masih di gift akibat mengalami patah tulang.
" sa, sakit tau mama. Lepaskan!'' ujar Asia meminta untuk melepaskan jeweran telinganya.
" tidak akan, sampai kau merubah gaya bicara mu yang kasar itu. Mama sudah cukup bersabar dengan semua siakp mu. Jadi setelah kita semua keluar dari sini, mama akan mendidik keras diri mu. Dan tidak ada penolakan!"
" what !? no, no Mam! I don't-"
"No rejection, my dear. Ok!"
Asia yang bermaksud untuk kembali membalas, mengurungkan niatnya lantaran tatapan tajam dan aura mengerikan dari Xenovia.. maka dengan pasrah ia mengiyakan ucapan sang mama.
Di lain pihak, mereka yang melihat kejadian itu berusaha untuk menahan tawa dan juga sekaligus memanjatkan doa keselamatan untuk Asia. Ehm. Menurut kabar yang terpecaya kalau cara mendidik Xenovia itu cukup mengerikan. Contohnya saja Akeno yang dulunya doyan dengan hal-hal yang sadis kini sudah berkurang dan jarang mengatakan hal-hal yang berbau sadis tersebut. Lalu kemudian Koneko yang dulunya membenci brokoli dan paprika, kini mau memakan sayaran pahit tersebut.
" ah. Hampir aku lupa mengatakan kalau dalam waktu dekat di sekolah kita akan diadakan pertemuan ketiga Fraksi, guna membahas kejadian beberapa waktu lalu. Dan kita semua yang terlibat juga akan dimintai keterangannya dari masing-masing pemimpin Fraksi." Kata Rias menyampaikan pesan dari kakaknya soal pertemuan ketiga fraksi setelah sekian lamanya.
" wow, ini akan merepotkan. Satu kalimat saja kita salah menjelaskan, maka peperangan akan kembali terjadi." Komentar Issei takut.
Jujur saja, ia tidak mau hari-hari damainya hancur lantaran harus ikut peperangan ketiga fraksi. Hal itu juga yang ada dalam pikiran dari semua teman-temannya.
" ku harap semua akan baik-baik saja. Oh iya ngomong-ngomong bagaimana kondisi Kiba dan Gasper? Apa mereka sudah siumam?" Tanya Rossweise mengenai keadaan Kiba dan Gasper yang masih tidak sadarkan diri akibat banyak teracuni kekuatan cahaya.
" mengenai Gasper sih dia sudah sadar. Bahkan ia tiba-tiba saja terbangun sesaat setelah mendengar perdebatan dari salah satu perawat pria rumah sakit mengenai siapa Idol yang paling cantik di Makai. Selanjutnya kalian tahu sendiri kan" terang Rias memijit keningnya yang pusing saat kembali menginta kejadian tersebut.
Dooonggg…!
Baik Issei sampai dengan Xenovia pun sweat drop sekaligus menghela nafas berat karena kejadin konyol tersebut Gasper langsung terbangun dan ikut adu bacot mengenai siapa Idol yang paling cantik di Makai.
" lalu Kiba-senpai nyaa?"
" kalau dia sih masih belum sadar. Ia banyak kehilangan darah dan enegy nya. Di tambah ia juga baru saja mengaktifkan Balance Breakernya, jadi sampai saat ini kita masih belum tahu kapan ia sadar. Tapi tenang saja, kata dokter ia tidak sudah melewati masa kritisnya. Jadi kita tidak perlu khawatir"
Mendengar keadaan Kiba yang dapat di katakana baik-baik saja walau masih dalam kondisi koma, membuat mereka tidak mencemaskan hal-hal buruk yang mungkin terjadi.
" baiklah kalau begitu keadaanya. Oh iya, bagaimana dengan kondisi para anggota OSIS? Kalau tak salah mereka juga sempat masuk rumah sakit, dan juga Shido-san" Tanya Issei mengenai keadaan semua anggota OSIS yang juga ikut tumbang saat itu.
Rias pun menjelaskan kalau semua anggota OSIS sudah di perbolehkan untuk pulang dan katanya besok mereka juga akan kembali masuk sekolah. Sementara Irina Shido sudah dalam kondisi baik dan sebentar lagi di perbolehkan untuk pulang.
" what? Jadi sekolah tidak di liburkan! Padahal aku sempat berharap sekolah akan libur panjang. Sialan!" ujar Asia dengan sebal sembari mengerucutkan bibir.
" ara,ara,ara….sepertinya kau lupa bagaimana sifat Sona yang sangat ketat. Apalagi membangun semua geddung sekolah hanya dalam waktu semalam itu hal yang mudah. Ara, maafkan aku. Aku hampir lupa kalau kau itu bodoh, Bitch" kata Akeno dengan tertawa mengejek.
Asia yang diejek pun langsung menyeringai dan mengeluarkan pistolnya.
" coba ulangi perkataan mu ne, fucking-Miko" ujar Asia dengan bersiap untuk menembak. Begitu pula dengan Akeno yang telah menciptakan sebuah Holy Spear listrik di tangan.
Namun belum keduanya saling menyerang, sebuah pukulan tegas dari Harisen melayang ke kepala keduanya.
" hah…sepertinya kalian berdua harus di displinkan lebih keras di banding sebelumnya. Rias Oku-sama sebaiknya anda segera pulang, atau kedua anak-anak ini akan menularkan virus 'kata-kata tidak sopan' pada Waka-sama" kata Xenovia menyuruh Rias untuk segera pulang.
" hm, kau benar mama. Aku juga merasa khawatir kalau anak-anak ku memiliki sifat seperti mereka. Kalau begitu aku pamit, jaa" seusai Rias menghilang di balik diagram sihirnya, Xenovia pun dengan tidak berperi-keiblisan segera menghajar habis-habisan Akeno dan Asia di hadapan Rossweisse, dan Issei.
Sepertinya mereka semua sudah baik-baik saja.
Skip seminggu kemudian.
Hari-hari normal di SMU Kuoh pun kembali, seolah tidak ada kejadian apapun di sana. dan kedua Suster-Gereja yang di utus untuk mengambil kembali kedua pedang Excalibur yang di curi oleh pihak Da-Tenshin pun sudah kembali ke Vatikan.
Ok,mari kita beralih ke atap sekolah dimana sang tokoh utama kita sedang menghabiskan rokoknya dengan santai di tempat itu.
" fuu….besok malam rupanya pertemuan akbar itu berlangsung." Gumam Issei menatap langit biru dengan perasaan aneh.
" apa yang menjadi pikiran mu adik ku sayang? Apa kau merindukan calon istri mu itu" ujar Natsumi yang tiba-tiba muncul di sebelah Issei.
" salah satunya. Tapi ada hal lain yang mengganggu ku soal pertemuan besok. Dan aku sudah bertemu dengan 'kakak' kemarin"
" lalu apa pendapat mu tentangnya ? apa sesuai dengan perkiraan mu"
" huff….tidak. dia sama saja dengan pendahulunya, padahal kalau ia satu pikiran dengan ku, pastilah saat ini ia sudah memiliki kekasih yang kaya raya"
" lalu apa yang mau kau lakukan? Tetap melawannya atau kah.." Natsumi mengehentikan ucapannya saat melihat ekspresi wajah Issei yang masih saja terlihat lesuh.
" entahlah. Aku sama sekali belum memikirkannya. Tapi kalau bisa sih aku ingin merubah pemikirannya" kata Issei tersenyum masam.
Bagi Issei sendiri, ia tidak yakin dengan ucapannya sendiri. Di malam itu dengan sangat sejalas ia melihat tatapan dari gadis penerus Hakuryuko tersebut penuh dengan rasa haus akan kekuatan.
" lakukan apa yang bisa kau lakukan, Issei. Ah, bawalah ini saat pertemuan besok. Kau pasti akan membutuhkannya, dan aku juga sudah memberikannya kepada 'Vritra' . Ayo masuk" Kata Natsumi memberikan sebuah pil pada Issei.
Issei pun mengikuti sang kakak setelah mematikan rokoknya.
Skip setelah bell pulang telah berbunyi
Issei yang kala itu sedang mencari salah satu anggota Osis yang juga pewaris salah satu dari The Evil Dragon 'Vritra', da bernama Genshiro Saji. Ia sudah cukup lelah mencari di hampir setiap sudut-sudaut sekolah, namun tak kunjung ketemu.
" ck, dimana dia sih?" gumam Issei kesal karena tak kunjung menemukan Saji dimana pun. Apalagi menurut ketua Sona, pemuda itu belum datang ke ruang Osis.
" kalau begitu aku permisi dulu, ketua Sona. Maaf mengganggu" pamit Issei
" ya tidak apa-apa. Bila nanti kau bertemu dengan nya tolong katakan padanya untuk cepat kemari. Karena banyak tugas yang harus di selesaikan." Kata Sona memberikan pesan pada Issei. Issei pun mengangguk pelan sebagai jawaban.
Tapi Karena tak kunjung menemukan dimana keberadaan Saji, Issei pun berniat untuk pergi ke ruang club guna untuk kembali bekerja. Tapi saat dirinya melintasi gudang penyimpanan alat-alat olah raga yang tak jauh dari jalan pintas menuju gedung clubnya, samar-samar dirinya mendengar suara seseorang yang sedang bercinta.
Karena penasaran, Issei pun berjalan mendekat I gudang olah raga dengan langkah senyap. Beruntung pintu masuk gudang terbuka seedikit sehingga ada sedikit cela untuk mengintip siapa yang dengan nekatnya bercinta di gudang peralatan olah raga.
' ck. Pantas saja kau tidak ku temukan dimana-mana Saji. Ternyata kau malah sedang bercinta dengan pasangan mu" batin Issei menghela nafas berat saat melihat Genshiro Saji sedang bercinta denga seorang gadis berambut putih susu yang ia ketahui bernama Momo Hanakai yang juga meragkap menjadi anggota Osis dan salah satu Peerage kla Sitri.
Kalau di pikir-pikir lagi, saat ini sedang memang waktunya masuk musim kawin bagi para Naga. Jadi karena itu Saji dan Momo dengan nekatnya bercinta di sekolah. Apa mereka tidak takut ketahuan guru atau ketua Sona saat kalian sedang melakukan 'itu' ?
' sebaiknya aku pergi.' Issei pun bergegas pergi sebbelum kedua pasang kekasih itu menyadari kehadiran dirinya.
Sesampainya di gedung club, semua teman-teman termasuk juga majikan mereka sudah hadir dan duduk di tempatnya masing-masing.
" maaf aku terlambat. Tadi ada kucing hitam yang sedang lewat, karena takut kena sial, aku berjalan memutar dan berakhir di jalan yang namanya kehidupan" ujar Issei ngasal.
Semua yang mendengar alasan tak masuk akal Issei, langsung bersweat drop ria. Beda dengan Koneko yang langsung menghajar pemuda tersebut karena menganggap mengejek kakak tercintanya.
" ehm. Baiklah karena semuanya sudah berkumpul. Jadi langsung saja ku katakana kalau kita semua selaku anggota Club ORC Akan menjadi pengawal pribadi Lucifer-sama selama di sini. Dan karena itu aku mohon kerja samanya" kata Rias menyampaikan alasan pengumpulan semua anggota clubnya.
Mengingat acara pertemuan akbar antara ketiga frkasi yang sejak dulu bertikai dan melakukan genjatan senajata sementara waktu, maka pada momen seperti inilah saat-saat penting untuk menentukan kelanjutan masalah ketiga fraksi. Kembali melakukan peperang atau melakukan perundingan kembali.
" apa hanya kami saja yang di beri tugas untuk mengawal Luficer-sama?" Tanya Gasper.
" tidak Otaku. Semua pasukan Black Bird juga akan mengamankan jalannya pertemuan besok malam. Tentunya semuanya sudah ku rencanakan dengan matang. Dan bisa kalian pikirkan sendiri kalau bisa saja ada salah satu pihak yang sengaja memanfaatkan momen penting ini untuk melakukan serangan, jadi sebelum mereka bertindak.." Asia yang menjawab pertanyaan dari Gasper memberi isyarat mati saat menjelaskan rencana penempatan pasukan khusus dirinya di saat pertemuan ketiga fraksi di langsungkan.
" seperti biasa sifat sadist dan pemikiran kejam mu tidak sedikit pun berkurang, ne Bitch. Kau bahkan sudah merencanakan segalanya dengan cepat." Ujar Akeno dengan senyuman mengejek pada Asia, namun tidak mempengaruhi gadis berambut keemasan tersebut. Malah dengan balas tersenyum merendahkan, Asia berkata kalau dirinya lebih kejam dari yang di perkirakan oleh Akeno itu sendiri.
"stop, stop ! kalian berdua jangan mulai lagi. Haduh…kepala ku jadi pusing" kata Xenovia dengan memijat kepala yang kembali pusing ddengan kelakuan kedua gadis yang jarang bisa akur dalam hal apapun.
" hah…selalu saja seperti ini." Gumam Rias mendesa berat karena hampir setiap hari selalu saja terjadi kejadian yang sama.
Tapi walau demikian di setiap pertengkaran semua anggota clubnya,ia selalu merasa kalau itu adalah sebagai tanda bukti kalau mereka peduli dengan teman-teman, dan keluarga baru mereka.
Tepat setelah selesai Rias selesai menjelaskan semua nya, Maou Luficer a.k.a Sirzech beserta Maid personal sekaligus istri-nya datang besert Riser Phenex selaku suami Rias Phenex/Gremory datang melalui diagram sihir.
Melihat kedatangan ketiganya, Issei beserta teman-temannya segera berlutu menyambut kedatangan salah satu dari pemimipin mereka.
" bangunlah kalian semua. Dan santai saja kalian tidak perlu seformal itu pada kami." Kata Sirzech dengan senyuman ramahnya.
" sayang, bukankah kita sudah membicarakannya " tegur Greyfia yang tidak memakai seragam Maidnya, melainkan gaun berwarna putih keperakan lengkap dengan sarung tangan diatas siku berwarnah putih, dan rambut putih keperakannya di sanggul dan di jepit oleh penjepit rambut berbentuk bunga mawar merah.
" oh ayolah,sayang. Apa salah nya sih kalau bersikap santai sedikit. Toh aku tidak ada kesenjangan diantara majikan dan bawahan." Kata Sirzech beralasan.
Memang benar apa yang dikatakan oleh Sirzech kalau klan Gremory menganggap kalau semua anggota peeragenya sebagai anggota keluarga yang berharga. Jadi sudah sepantasnya kalau tidak ada batasan antara 'Majikan' dan 'pelayan' apabila mereka sedang berkumpul besama-sama.
" maafkan aku yang lupa dengan prinsip aturan keluarga kita."
" tidak apa-apa sayang ku. Terkadang kita sering terlupa satu-dua hal. Jadi kau tidak usah kau pikirkan"
Background berbunga-bunga lengkap dengan cahaya silau menyinari kedua pasangan suami-istri yang sedang berpelukan tersebut, dan membuat seluruh Akuma yang menonton adegan romatis tersebut memakai kaca mata hitam sangking silaunya sinar romatis kedua suami-istri tersebut.
" ehm. Maou-sama, Lady Gremory-sama. Bisa kalian menghentikan tingkah 'seakan dunia milik berdua' itu? Jujur saya sudah ingin muntah dan tidak tahan lagi melihatnya." Kata Asia dengan gaya bicara khasnya.
Masa bodoh deh dengan tingkah kedua majikannya. Ia hanya ingin cepat kembali pulang dan pergi tidur.
' oi suster sableng/Bicth/ anak bodoh/Asia-chan/Sishou. Pikir-pikir dong kalau mau bicara. Mereka itu pemimpin kita!' batin Issei, Akeno, Xenovia, Rias dan Ravel mengenai perkataan berani plus nekat Asia yang tidak pandang bulu.
" ah haha…maaf, maaf. Kami sampai lupa kalau masih ada kalian" tawa Sirzech seraya mengusap tengkuknya karena gugup.
Gubrak!
Semua yang mendengar perkataan konyol dari Maou Luficer terjungkal kebelakang.
Ampun deh. Salah apa mereka sampai punya Maou konyol seperti Sirzech. Tapi mau bagaimana pun pria itu adalah salah satu pemimpin mereka.
" ehm. Sesuai dengan apa yang ku katakan sebelumnya, kita semua akan menjadi pengawal Maou Luficer-sama beserta istrinya disini. Dan sampai acara pertemuan itu selesai, mohon kerja samanya" kata Rias dengan tersenyum.
" serahkan saja pada kami, Rias Oku-sama. Jaga kesehatan anda selama mengandung. Ok" sahut Xenovia diikuti oleh yang lain.
Rias beserta rombongan keluarganya (tanpa Ravel) segera menghilang di balik diagram sihirnya. Di susul kemudian semua anggota club yang pulang ke rumah masing-masing.
….
Keesok harinya tepat dimana seluruh perwakilan dari ketiga fraksi akan melakukan pertemuan pasca membahas penyerangan dari salah satu petinggi Da-Tenshin di wilayah klan Akuma. Gremory dan Sitri.
Tapi sebelum peretemuan akbar itu terjadi, di sekolah Kouh pada siang harinya diadakan sebuah acara pertemuan para wali murid. Dimana semua wali murid akan melihat bagaimana anak-anak/keponakan/cucu mereka belajar di sekolah.
" Argento, Hyoudo…bisa kalian melakukan hal yang biasa nya? " senyum Natsumi dengan aura mengerikan di belakangnya, dan sukses membuat para wali murid merinding takut. (seluruh siswa/I kelas sudah lumrah dengan aura tersebut)
" dan satu hal lagi. Kalian keluar tidak dengan melalui pintu tapi….." Natsumi yang masih mempertahankan senyumannya dengan sangat tega melempar keduanya keluar melalui jendela kelas.
" maaf atas keributan tadi. Nah, mari kita mulai lagi pelajarannya. Samapai mana tadi" Natsumi kembali melanjutkan mata pelajarannya dengan santai. Seolah tidak merasa bersalah sama sekali.
Yah…memang sudah dianggap lumrah sih kalau Asia dan Issei selalu di hukum dengan cara semengerikan tadi.
Skip jam istirahat sekolah.
Di atap gedung sekolah terlihat tiga orang berbeda gender yang sedang melakukan tidur siang bersama.
" ah~sejuknya angina hari ini.." ujar Issei bermonolog sendiri dengan posisi tiduran tubuhnya di sisi tembok yang teduh.
" woi. Ngapai kalian disini!? pergi sana. ini tempat ku! Hus, hus, hus…." Usir Asia yang dengan mengibas-ngibaskan tangannya.
Dengan suara lirih Issei berkata kalau ia ingin tiduran sebentar di tempat tongkrongan gadis berambut keemasan itu. Tapi Asia tetap bersikukuh mngusir Issei dan Natsumi dari tempat tongkrongannya.
" ck, berisik! Bisa kalian tenang sebentar saja!" kali ini Natsumi membentak keduanya karena merasa terganggu tidur siangnya.
" memang aku peduli! Cepat pergi dari sini"
Dan selanjutnya istirahat siang mereka habisakan dengan perang mulut sekaligus melemparka kata-kata kotor.
Akhirnya tepat malam hari, pertemuan akbar antar ketiga fraksi akan berlangsung. Dari masing-masing fraksi saling membawa pasukan dan juga perwakilan beserta pendamping mereka saat akan berunding.
" apa semua sudah lengkap, Lucifer-dono?" Tanya seorang pria berwajah ramah dan terdapat lingkaran kuning diatas kepalanya a.k.a Michael pemimpin dari fraksi Tenshin.
" tunggu dulu Michael, aku sama sekali tidak melihat bocah Sekiryuutei itu disini. Apakah ia sedang kau beri tugas ne, Lucifer?" kali ini yang bertanya adalh seorang pria paru baya berponi kuning keemasan dan berambut hitam di bagian belakangnya a.k.a Azazel sang gubernur Da-Tenshin mempertanyakan keberadaan Issei yang sepertinya tidak hadir di pertemuan.
" saya rasa ia sedang dalam perjalanan. Jadi mari kita mulai saja pertemuannya" jawab Sirzech.
Pertemuan antar ketiga pemimpin fraksi pun dimulai. Dimana masing-masing pemimpin di damping oleh orang-orang kepercyaan mereka. Sirzech di damping oleh sang istri dan seluruh anggota club( kecuali Issei, Gasper, dan Asia) , Serafall di damping oleh ketua dan wakil Osis , Azazel yang di damping oleh seorang em…gadis tomboy yang adalah penerus gelar 'Hakuryuuko', terakhir Michael yang di damping oleh dua gadis Exorcist yang bernama Irina dan Beatrice.
Pembahasan para pemimpin fraksi dimulai dari masalah rencana Kokabiel yang ingin sekali lagi menyulut api peperangan antar ketiga fraksi pasca vakum setelah lama. Rencana membunuh kedua adik Maou yang seddang belajar di dunia manusia. Selanjutnya tentang pencurian beberapa pedang Excalibur yang juga dilakukan oleh pihak Da-Tenshin.
" hei kambing tua, kenapa sedari tadi kau tampak santai menghadapi masalah yang sedang kita bahasa sedari tadi. Sejujurnya sedari tadi aku ingin segera membunuh mu karena ulah mu yang tidak becus mengurus bawahan mu itu, adik tesayang ku nyaris tewas! Tapi aku masih menghormati mu sebagai pemimpin fraksi, jadi hentikan tingkah cuek mu itu!" hardik Serafall menggebrak meja saat melihat Azazel yang dengan santai nya menggali emas nya.
" benar apa yang dikatakan oleh Leviathan-dono, Azazel sedari tadi kau tampak santai-santai bahkan cuek saat kami membahas masalah fraksi mu. Bisa kau bersikap serius" kali ini Michael turut menegur Gubernur Da-Tenshin tersebut.
" oi, oi….slow man, slow. aku sedari tadi santai-santai bahkan cuek itu bukan berarti aku tidak peduli. Tapi sejujurnya orang yang kalian bahas sejak tadi sudah almarhum di bunuh gadis tomboy di belakang sana. jadi untuk apa aku capek-capek memikirkan bawahan yang tidak bisa diatur itu lagi. Bagaimana kalau kita langsung saja membahas tentang bagaimana kita bisa berdamai. Bukankah selama ini kita saling mencurigai satu sama lain, bahkan menurut ku ada sisi baiknya juga si gila Kokabiel itu membuat kerusuhan seperti ini. Kita jadi bisa berkumpul seperti ini dalam satu meja" mendengar penuturan Azazel mereka baru sadar kalau memang benar selama ini mereka saling menurigai satu sama lain.
" ada benarnya juga perkataan Azazel-dono. Jadi mari langsung saja, pihak Akuma setuju dengan usulan perdamaian ini.'" Kata Sirzech langsung menyetujui usulan dari Azazel, begitu pula Michae yang ikut setuju dengan rencan perdamaian tersebut.
" karena kita semua sudah setuju dengan perdamaian ini. Mari kita minta pendapat dari mereka yang golongan muda." Ujar Azazel menunjuk kearah Rias dll.
" kami semua setuju dengan perdamaian ini. Apalagi kami sudah akan menjadi orang tua." Jawab Rias tersenyum dan mengelus perutnya yang sudah mulai membesar.
Jawaban sama pun terlontar dari semua yang ikut hadir pada pertemuan itu. Kecuali satu orang gadis tomboy yang tampak ogah-ogahan menjawab pertanyaan dari pemimpin fraksinya.
" aku sama sekali tidak peduli, tapi selama aku bisa melawan orang-orang yang kuat…ya tak masalah."
Mendapat jawaban dari Vali, Azazel hanya bisa menghela nafas berat lantaran sifat maniak bertarungan tak kunjung berubah. Dimana dirinya yang salah saat membesarkan gadis tomboy yang sudah dianggap anak sendiri tersebut.
Dengan demikian sah sudah ikrar perdamaian antar ketiga fraksi yang sejak dulu berselisih.
Tapi baru saja rencana perdamaian antar ketiga fraksi diikrarkan. Sebuah ledakan dari arah gedung luar pertemuan terdengar.
Duuarrrr!
Semua yang berada di dalam gedung pun keluar guna memastikan asal ledakkan tersebut. Bertepa terkejudnya mereka saat melihat setengan pasukan dari masing-massing fraksi sudah tergeletak tak bernyawa diatas tanah. Sisa nya seddang menghadapi sekumpulan orang-orang yang memakai tudung hitam yang di duga para penyihir.
" yo semuanya. Maaf menganggu acara pertemuan sakral para pemimpin, tapi mereka terus-terusan berdatangan dari diagram sihir." Kata Issei yang tiba-tiba muncul dengan gaya khasnya. Dan pemuda tersebut memakai kaos tanpa lengan berwarna hitam, memakai ikat kepala, bercelana kargo lorek hitam, dan sedikit menghembuskan asap rokok dari mulutnya.
" oi Akuma brengsek. Cepat bantu kami !" teriak Asia dari atas langit dengan menembakkan bazzoka anti sihir nya kearah para Majutsu diatas langit.
Tidak hanya Asia saja yang menembakan Bazzoka anti sihir, sebagian pasukan 'Black Bird' pun turut menembakkan roket-roket dari kendaraan ifanteri yang mereka bawa dan juga ada menembak dengan senjata gateling yang terus memuntahkan ratusan peluruh anti-sihir tanpa henti.
" Genshiro-sama, sekarang!" kata Mihae dengan walky-talk memberi komando pada Saji yang sudah besiap dengan teknik api hitam pengurungnya ketika Mihae berhasil memancing beberapa Majutsu kearah seorang pemuda yang memakai kaos tanpa lengan hitam, dan berambut kuning pucat a.k.a Genshiro Saji.
" ok. 'Blaze Black Flare, on!' " Saji pun segera menyemburkan api hitam dari mulutnya dan membumi hanguskan Majutsu yang datang kearahnya.
Semua pasang mata yang melihat kerja sama pasukan 'Black Bird', Saji, Asia, dan Issei tertegun. Bagaimana bisa mereka dengan mudahnya menghadapi para Majutsu yang tiba-tiba datang menyerang mereka. Terlebih lagi mengapa mereka sama sekali tidak mendengar ataupun merasakan adanya energy yang aneh.
Seolah membaca pikiran semua yang melihat apa yang sedang terjadi, Issei pun menjeaskan.
" oh kalau soal itu sih, aku dan Saji sudah memasang sebuah segel khusus sejak tadi siang. Jadi anda-anda sekalian tidak akan terganggu dalam menjalankan perundingan ini. Tapi sepertinya salah satu segel yang kami tanamakan terkena serangan nyasar. lalu Sebaiknya anda semua tidak ikut masuk kedalam pertarungan, atau Asia akan memarahi ku" Cengir Issei dengan menggaruk kepala belakangnya.
" jadi begitu rupanya. Pintar, benar-benar pintar para pelayan mu ne Lucifer. Aku saja tidak sampai berpikir kearah sini" ujar Azazel jujur mengenaii pendapatnya soal kepintaran para pelayan milik fraksi Akuma yang lebih sigap memperhitungan kejadian akan adanya pihak yang menolak perundingan ketiga fraksi.
Tapi siapa yang mengirim para Majutsu ke perundingan mereka ? hal itu harus mereka selidiki bersama-sama nanti.
Tanpa di sadari oleh semua yang melihat pertempuran menghadapi para Majutsu, Beatrice terlihat paling terpukau dan takjub dengan apa yang ia saksikan secara langsung. Senpai-nya Asia Argento, Suster yang paling ia kagumi dan ia puja kini bertarung dengan sangat hebatnya saat menghadapi para Majutsu-Majutsu yang ada.
Ia akui kalau dirinya sempat kecewa dan benci pada orang yang dikaguminya kini menjadi seorang Iblis. Tapi kini ia sudah menerima keputusan sang Senpai, dan berencana untuk menjadi murid Asia Argento. Sesulit apapun itu, ia akan berjuang.
" ok. Ku rasa sudah saatnya aku beraksi." Kata Issei dengan melakukan pemanasan sejenak, dan bersiap untuk menuliskan sebuah nama di udara.
" Asia! Suruh semua pasukan untuk menutup mata mereka sejenak, aku akan mengeluarkan 'itu' sekarang" pinta Issei melalui radio.
Asia pun mengerti maksud dari Issei, dan menyuruh pasukannya untuk mundur beberapa meter dan menyurh mereka untuk menutup mata sampai ia memberi perintah untuk membukannya. Hal itu juga berlaku untuk para pemimpin fraski dan lain-lain.
Dengan seringai kejamnya, Issei segera memuliskan sebuah nama dari salah satu tekniknya.
" Setsuna!"
Sesaat setelah Issei mengucapkan nama tekniknya, maka munculah seekor Naga api dengan moncong sperti paruh burung, dan di tengah kepalanya terlihat seperti bekas luka memanjang kebawah.
' grroar!'
" Sentsuna, bakar habis mereka yang melihat dirimu!" perintah Issei yang juga menutup mata pada Naga tersebut.
Naga yang bernama Setsuna tersebut terbang meliuk-liuk di udarah, dan ketika sampai di tempat yang di perintahkan. Dari bagian bekas luka di kepalanya terbuka sebuah bola mata dengan posisi vertical lebar menatap tajam kearah para Majutsu yang ada.
Dalam sekejam semua Majutsu yang melihat bola mata Setsuna, hangus terbakar hingga menjadi abu. Setelah tugasnya selesai Setsuna pun menghilang.
Sedikit demi sedikit para Majutsu yang datang menyerang mulai lari menyelamatkan diri masing-masing. Kemudian sebagai penutup Asia selaku pemimpin pasukan menyuruh Yubelluna untuk menutup diagram sihir teleportasi tersebut.
" Mission Clear ! Mision Clear ! Retreat !" kata Asia berbicara dengan radio menyuruh semua pasukannya utuk segera mundur dan menyampaikan laporan mereka.
Kini seluruh pasukan 'Black Bird' berkumpul dan sudah berbaris tegak di hadapan Asia, dan memberi hormat kepada gadis tersebut.
Kemudian Asia pun memberi instruksi untuk mengambil posisi istirahat di tempat, kemudian Asia pun berbalik badan dan menghadap kearah ketiga pemimpin fraksi, dan memberi hormat khas tentara.
" lapor! Semua gangguan telah kami atasi sir ! laporan selesai!" kata Asia menyampaikan laporan keberhasilan tugas mereka.
" kerja bagus, Argento. Kau dan seluruh pasukan mu benar-benar mengejutkan kami yang sudah menduga akan adanya pihak yang menolak perundingan ini. Sekali lagi ku ucapakan kerja bagus kepada kalian semua" sahut Lucifer bangga dengan pasukan bentukan pelayan adik tersayangnya itu.
" ha'i! satu hal lagi sir, kami juga sudah membereskan dalang penyerangan ini. Hyoudo, Genshiro bawa pelacur itu kemari" sesuai perintah Asia. Kedua pemuda tersebut mengeluarkan seorang wanita berkulit kecoklatan, dan memakai kacamata berfram kotak, lalu berambut panjang dari dalam dimensi sihir.
Kondisi wanita itu tidak dalam kondisi baik karena hampir sekujur tubuhnya mengalami luka-luka, lalu terikat oleh rantai, dan mulutnya tersumpal kain.
" ka-kau kan Katereea Leaviatan !? kenapa kau melakukan hal ini!" tanya Serafall yang mengenali sosok sang wanita yang adalah keturunan murni Maou Leaviatan.
" apa yang kau katakana gadungan! Sudah jelas bukan kalau 'kami' ingin merebut kembali tahtah Maou dari kalian. Kami ini adalah pewarisan yang sah dari tahtah yang kalian-ohouk!" teriakkan Katereea terhenti saat perutnya di tendang hingga wanita tersebut kesuliatan bernafas oleh Asia dengan ujung sepatu boot nya.
" maaf yang mulia Leaviatan. Tapi sebaiknya kita segera membawanya ke penjara dan mengintrogasinya. Kalau begitu kami akan undur diri dulu" Asia dan beserta pasukan 'Black Bird' undur diri dengan membawa Katereea dan menghilang dari balik diagram sihir.
" ah…akhirnya selesai juga. Ne ayo kita pul-ups! Ayolah Nee-sama, jangan sekarang kita melakukan itu. Aku capek hari ini" ujar Issei cemberut dengan menangkap kepalan Vali.
" aku tidak peduli brengsek!" kata Vali dengan menendang Issei, dan membuat pemuda tersebut terlempar beberapa meter dari tempatnya berdiri.
" ya ampun gadis itu. Tidak bisakah dia menahan nafsu bertarungnya melawan rival abadinya itu" gumam Azazel mendesah berat melihat anak didiknya yang selalu bernafsu ingin beratrung dengan orang-orang kuat.
Sirzech maupun Michael pun hanya bisa menghibur dengan mengatakan untuk selalu bersabar.
Issei dan Vali mengambil jarak dan bersiap untuk memulai bertarung.
" majulah dan berikan aku kesenangan!" Vali lebih dulu menyerang dengan menembakkan laser sihir dari diagramnya. Namun berhasil di hindari oleh Issei dengan berguling kesamping kirinya.
" kalau aku tidak mau apa kau akan berhenti?" Tanya Issei dengan menaikkan sebelah alisnya.
" huff…sepertinya tidak."
Issei pun meminta kepada seluruh pemimpin fraksi untuk membuatkan sebuah kekkai untuk pertarungan mereka berdua.
Kekkai pun dibuat oleh ketiga pemimpin fraksi. Menurut mereka ini adalah momen langkah dimana kedua penerus duo Naga Surgawi kembali bertarung setelah sekian lamanya.
Setelah kekkai telah dibuat. Kedua penerus Naga lagendaris tersebut saling mengadu pukulan keras dan di barengi dengan teknik sihir masing-masing.
" ne Nii-sama apa tidak sebaiknya mereka di hentikan saja. Akan menjadi masalah kalau pertarungan mereka berakhir sampai mati. Dan aku tidak mau salah seorang pelayan manis ku mati" tanya Rias kepada sang kakak.
" itu tidak mungkin nona. Murid ku Vali itu tidak akan mau berhenti sampai ia puas atau bosan dengan lawan yang dihadapinya. Namun menurut ku bocah Sekiryuutei tersebut tidak benar-benar melawan Vali. Lihat saja" jawab Azazel dengan menunjuk kearah Issei yang tampak kurang serius menghadapi Vali.
Seperti yang di paparkan oleh Azazel, Issei memang tidak serius menghadapi Vali. Dari awal pertarungan saja, pemuda tersebut hanya menangkis atau menghindari semua serangan gadis tomboy tersebut.
" berhentilah main-main ! lawan aku dengan serius bocah!" hardik Vali kesal karena merasa di permainkan oleh Issei.
Dengan menghela nafas berat Issei berkata kalau seja awal dirinya memang tidak berniat untuk bertarung dengan gadis tomboy di depannya itu. Ia juga berkata kalau dirinya ingin segera pulang dan tidur.
" oleh karena ku ucapkan selamat atas kenangan yang kau tunggu-tunggu selama ini. Walau Draig saat ini sedang meraung-raung keras di kepala ku. Ah ya aku tidak berminat untuk melakukan pertarungan konyol itu lagi. Jaa"
Mendengar ucapan Issei barusan membuat Vali menundukan kepala hingga poni rambutnya menutup setengah wajahnya dan tangannya terkepal keras.
" JANGAN BERCANDA BOCAH!" Vali berteriak dan menerjang Issei dengan luapan energy Demonic. Gadis tomboy itu juga mengaktifkan mode Balance Breaker nya.
Vali memukul dan menendang Issei tanpa sedikit pun memberikan kesempatan kepada pemuda tersebut melawan.
[DIVINE!]
[DIVINE!]
[DIVINE!]
[DIVINE!]
Gema dari salah satu kemampuan utama Hakuryuko yang dapat membagi kekuatan lawan terus bergema di sepanjang serangan brutal Vali.
" hosh, hosh, hosh…..ba-bagaimana ? apa kau Cuma hanya diam saja Sekiryuutei" kata Vali terlihat kelelahan setelah sekian lama menghajar habis-habisan Issei yang kini tergeletak diam di tanah.
" ohouk…sudah ku katakan sebelumnya Nee-sama. Aku sama sekali tidak peduli dengan pertarungan konyol itu. Kalau kau sampai segitu ingin ber-ohouk!"
" lawan aku atau semua orang yang kau sayangi akan ku bunuh satu persatu bocah!"
Issei hanya tersenyum kecut mendengar acaman Vali yang ingin membunuh orang-orang yang disayangi olehnya.
" lakukan sesuka mu…Nee-sa-ma" guma Issei tidak peduli dan langsung tak sadarkan diri.
Tanpa menunggu lama, Vali menciptakan sebuah bola sihir berkekuatan penghancur penuh dan bersiap utuk menghamtamkannya kearah Issei.
Sementara itu di luar Kekkai, semua pemimpin Fraksi segera bertindak cepat menghancurkan Kekkai dan menghentikan kegilaan Vali yang hendak membunuh Issei.
Namun sebuah serangan tidak terduga yang berupa lemparan sebotol kaca Sake lebih dulu menghentikan tindakan Vali.
'Pyaarrr!'
Botol kaca Sake tersebut sukses pecah saat mengenai kepala gadis tomboy tersebut. Kemudian semua pasang mata menoleh kearah sumber datangnya botol yang di lempar tersebut. Dan ternyata pelaku pelemparan botol sake tersebut adalah Natsumi yang tampak sedang mabuk berat.
" beri-sik! Tidak bisakah kalian tenang se-hik-dikit saja-hik…"
Semua yang melihat kedatangan Natsumi yang tidak terduga tesebut sedikit sweat-drop. Khususnya Azazel yang sudah mengenal tabiat jelek perempuan yang menjadi langganan di clubnya.
" hei kau ! kenapa kau mengganggu ku!?" hardik Vali kessal karena gagal membunuh rival nya.
Bukan jawaban yang didapat oleh gadis tomboy tersebut, melainkan sebuah sikutan keras dari Natsumi yang melesat cepat, dan membuat Vali terlempar beberapa meter dari tempatnya berdiri.
" bukan begitu cara-hik-nya saat bertanya pada or-hik-ang yang lebih tua dari mu nak..glup, glup." ujar Natsumi dengan kembali menenggak sake yang entah darimana asalanya.
Di lain tempat tak jauh dari sana. baik Azael maupun yang lain menatap heran dengan kemampuan Natsumi yang dengan mudahnya menghadapi Vali yang menyerang Natsumi.
" Rias kalau tidak salah wanita itu adalah sensei di sekolah mu kan? Apa kau tahu soal kemampuannya itu?" Tanya Sirzech mengenai Natsumi.
Rias beserta anggota clubnya pun menjelaskan kalau memang benar Natsumi itu adalah salah satu guru di sekolahnya dan menjadi wali kelas dari Issei dan Asia. Juga hubungan gadis itu dengan Issei yang seperti kakak-adik.
" soal kemampuan beliau yang seperti sudah terlatih bertarung, kami baru mengetahuinya. Ini benar-benar mengejutkan kami juga" sambung Sona ikut menimpali penjelasan teman-temannya.
" hmm kalau begitu aneh. Apa diantara kalia tidak merasakan semacam aura atau adanya kekuatan dari sensei kalian selama disini ?" kali ini Michael dan Azazel ikut bertanya, dan dijawab gelengan kepala dari semua murid Kuoh.
' kalau begitu mari kita bertanya padanya setelah dirinya selesai memberi pelajaran pada murid nakal ku itu." Kata Azazel dengan melipat kedua tangan di dada..
Pertarungan antara Vali melawan Natsumi pun berakhir cepat dengan hasil Natsumi menjadi pemenangnya. Sementara Vali jatuh pingsan setelah menerima banyak pukulan dari Natsumi.
" ne Natsumi, bisa kita bicara sebentar? Ada hal yang ingin kami tanyakan pada dirimu" kata Azazel mewakili semua yang ada untuk meminta penjelasan mengapa dirinya bisa berada disekolah dan kemampuannya yang bisa membuat murid nakalnya babak belur.
" haa!? Apa yang kau kat-hik-akan bodoh? Sudah pasti a-hik-ku sedang bekerja. Glup , glup puah~ lalu apa yang kalian lakukan disini? " Tanya balik Natsumi tentang alasan mereka semua bisa berada di sekolah di malam hari.
Azazel pun menjelaskan alasan mengapa mereka bisa berada disekolah dan apa yang sedang terjadi.
" maaf sebelumnya Uzumaki-sensei. Bisa anda jelaskan kepada kami siapa sebenarnya anda ini?" Tanya Sona mewakili semuanya.
Dengan senyuman miris Natsumi berkata kalau sedari dulu sudah berurusan dengan dunia supranatural, dan saat ini sedang menikmati masa-masa pensiunnya.
" aku rasa cu-hik-kup soal diri ku. Dan baka-Azazel aku akan membawa gadis itu, dan satu lagi jangan coba-coba untuk mencari informasi tentang diri ku atau …." Natsumi menlirik tajam pada mereka semua dengan isyarat mati kalau benar mereka mencoba untuk mengabaikan ancamannya. Dan itu sudah cukup membuat keringat dingin mereka semua.
Natsumi berpamitan kepada semuanya dan tak lupa membawa Issei dan Vali dengan cara menyeretnya. Dan itu membuat semuanya sweat drop dengan tingkah Natsumi yang terlihat cuek dengan kondisi adiknya sendiri.
Acara pertemuan Akbar antar ketiga fraksi pun berakhir dengan dibentuknya aliansi dari ketiganya. Dan tak lupa dari masing-masing fraksi akan mengirim perwakilan mereka sebagai tanda kalau mereka memang sudah berdamai.
…
Dimensi GAP
Seorang gadis berpakaian gaun era victorian serba hitam, wajahnya tertutupi kain hitam yang kali ini tersambung dengan mahkota dengan pahatan mata tombak merah dan berhiaskan berlian biru gelap di tengahnya, lalu rambutnya yang berwarna putih keperakan sepinggan tergerai indah dan tertutupi oleh kerudung yang juga tersambung pada mahkotanya. Tak lupa dengan alat music biola di tangannya yang terlapisi sarung tangan hitam.
" Onee-sama" sapa seorang gadis lain yang penampilannya hampir sama dengan gadis yang membawa biola tersebut. Namun yang membedakan adalah warna yaitu merah scarlet dan pola jahitan, dan penutup wajah yang berupa cadar hitam yang tersambung dengan early victorian bonnet hat (silahkan cari di Google, n bayangkan sendiri bentuknya) yang sama dengan warna bajunya, lalu pada ujung topi terdapat pola jahitan Brenda-renda hitam dan jahitan berbentuk bunga berwarna putih di kedua sisi kiri-kanan nya, rambut kuning keemasan yang diikat twin-tail, terakhir bola bola matanya berwarna biru gelap. Di tangan sang gadis yang terbalut sarung tangan berwarna merah juga terdapat sebuah alat music yaitu Eru.
Tidak hanya gadis bergaun merah itu saja yang menyapa gadis bergaun hitam, seorang gadis lain bergaun ungu gelap pun juga menyapa gadis bergaun hitam tesebut.
" akhirnya Ane-ue datang juga" kata sang gadis bergaun ungu gelap menyambut kedatangan sang kakak.
Ciri-ciri penampilan gadis bergaun ungun gelap berdeda dengan gaun yang di pakai oleh kedua gadis di hadapannya yang berupa dress era Victorian. Dimana gaun yang ia pakai berjenis gothic Lolita ungu gelap dengan banyak renda merah dan hitam di beberapa tempat pada kerutan roknya. Lalu setengah bagian atas wajahnya tertutupi oleh kain berwarna ungun gelap yang tersambung dengan topi bulat berhiaskan pita biru dengan bunga-bunga mawar biru gelap sehingga memperlihatkan polesan lipstick hitam di bibirnya, lalu pada bagian belakang topi juga terdapat kain keunguan panjang yang menutupi rambut hitam kelam yang di kepang dua memanjang kebawah. Kemudian sama dengan kedua gadis di hadapannya, di tangannya yang terbungkus sarung tangan putih susu juga membawa alat music berupa seruling keperakan.
" Ophis, Armenia. Sudah lama aku tidak bertemu dengan kalian." Kata sang gadis bergaun hitam singkat.
" sama seperti mu. Kami masih seperti yang dulu. " Jawab gadis bergaun merah a.k.a Armenia dengan sopan.
" dan masih saling bertengkar?" pertanyaan singkat dari sang kakak tertua tidak di jawab oleh kedua adiknya.
" aku mengerti. Mari kita duduk dulu, aku sudah menyiapkan teh dan kue-kue manis. " sang kakak tertua pun mempersilahkan kedua adiknya untuk duduk di sebuah mini taman yang penuh dengan reruntuhan. Di taman itu pula sudah tersediah meja yang lengkap dengan sepoci teh dan cangkir-cangkir antic dan sepiring kue-kue manis diatasnya. Dan tiga kursi dengan ukiran symbol kepala Naga.
Ketiga gadis tersebut sudah duduk di kursi mereka masing-masing.
" ok, boleh aku dengar alasan kalian terus bertengkar selama ini/" ucap sang kakak dengan setelah menyesap teh di cangkirnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Please Review !