. . .The Sandalphone : Knight of The Embodiment Angels. . .

Disclaimer's : Naruto by Masashi Kishimoto and High School DxD BY Ichie Ishibumi.

Summery : kau adalah yang pertama yang mampu membuat ku merasakan apa itu kasih sayang, kau juga yang mampu membuat ku merasa nyaman saat berada di dekat mu tapi andai kau tahu makhluk apa aku sebenarnya aku takut kau akan menjauhi ku, kau akan meninggalkan ku dan pergi jauh dari hidup ku untuk selamannya! tapi aku bersyukur andai kami-sama tidak memberiku kesempatan kedua aku tidak mungkin mengenal mu dan merasakan semua ini! Warning: Strong! Naru BUT NOT Godlike!,Emotionless! naru.

Rate :[M] for Gore and Lime not Lemon

[Dikutip dari Light Novel High School DxD jilid/volume 18 : Kau yang satu-satunya menyerupai "Tuhan'' diantara ke-tiga belas dari-NYA. Bahkan jika itu
merupakan seorang Tuhan palsu]

.

.

.

.
-PROLOGUE-

.

.

.
-An Era Before The Great War-

.
Jatuh sebuah kata yang kau rasakan dimana tubuh mu terhempas kebawah. jatuh kebawah melayang di udara dari ketinggian diatas normal menjadikan sebuah fenomena yang tidak masuk akal bila nyawa mu dapat terselamatkan dari kejadian tersebut. Tubuh itu mendarat diatas tanah dengan debum keras yang menciptakan retakan tanah. Cukup lebar... Mungkin dapat di sebut sebagai kawah dari pada retakan tanah.

Seorang pemuda yang mengalami hal tersebut; jatuh dari langit dan menghantam kerasnya tanah, dapat selamat tanpa satupun luka yang terdapat di tubuhnya. Iris biru berpupil itu mengalihkan pandangan kesegala arah, dari indera pengelihatanya... Pemuda itu dapat menemukan puluhan sosok makhluk bersayap hitam telah mengepunya dari segala arah.

Merasakan tanda bahaya yang dipancarkan oleh makluk di sekelilingnya pemuda itu membuat sikap siaga. "Kalian harus membayar atas semua dosa yang telah kalian lakukan!" sebuah pernyataan yang dilontarkan pemuda itu dengan nada datar tanpa emosi. Namun para makhluk yang mengepungnya itu tidak merasa gentar maupun segan atau'pun mengindahkan pernyataan pemuda tersebut. Akan tetapi menghujani pemuda itu dengan ratusan tombak tajam yang tercipta dari konsentrasi cahaya padat untuk membalas pertanyaan pemuda itu.

"Teritory" dari kedua lengan yang direntangkan oleh pemuda itu meledak sebuah cahaya biru berbentuk bulat yang menyelubungi sekaligus menjadi tameng untuk menghalangi ratusan tombak cahaya yang menuju ke arah sang pemuda. Selang beberapa menit pasca hujan tombak cahaya, asap tebal yang membumbung ke udara menandakan ledakan yang baru saja selesai.

Angin malam berhembus kencang menguraikan asap tebal di area tersebut. Seluruh mata terbuka lebar, rasa syok yang sangat kentara dapat di temui dari wajah seluruh Datenshi yang berada di area sekitar, karena di pusat kawah yang tercipta dari serangan kombinasi mereka berdiri dengan wajah datar tanpa emosi, seorang pemuda berambut panjang sepunggung berwarna kuning keemasan. Tangan kanannya menggenggam sebuah pedang besar yang seperti terbuat dari berlian bening dengan dua center line yang dialiri aura biru di tengahnya.

sebuah tebasan horizontal yang di lancarkan oleh pemuda itu menghasilkan sebuh energi tipis yang melesat dari pedang besar namun tipis yang berada di genggamanya. Menerjang dan memotong tubuh puluhan makhluk bersayap hitam yang mengepung sang pemuda.

Arrggghhhh!

Lantunan nada pilu menyayat hati mengiringi sunyinya malam penuh ketegangan itu. Darah segar mengalir dari setiap tubuh makhluk yang telah terpotong dua, diikuti organ dalam berupa usus,hati, lambung dan lainya yang berserakan di tanah.

Sebuah pertunjukan yang dapat membut mu merasa ngeri sekaligus jijik karena secara live menyaksikan pembantaian penuh kegilaan dihadapan mu. Rasa ciut dan takut menggrayangi hati setiap Datenshi yang masih hidup. Mereka takut, mereka jijik, mereka geram, namun apa daya? Asa tak yakin untuk menyerang balik, menyerang sang pemuda yang menjadi eksekutor di hadapan mereka; itu sama saja dengan menyerahkan nyawa mu kepada psycopat berdarah dingin yang siap menghantarkan mu ke neraka dalam sekali hentak.

"Kalian harus musnah dari dunia ini!" nada dingin nan datar tanpa emosi, tanpa ambisi, tanpa gairah. Hanya sebuah kata berupa bisikan yang merayap menyelubungi hati mereka memberikan perasaan takut, ngeri, dan entahlah... Namun hanya ada satu kesimpulan yang mereka yakini...

Suara itu...

Ucapan itu...

Pemuda itu adalah...

Malaikat kematian untuk mereka!

"Sandalphone" pemuda itu bergumam namun entah mengapa masih dapat di dengar oleh seluruh Datenshi yang tersisa, dan... Detik berikutnya ledakan cahaya biru menyilaukan menutupi seluruh area.

.

.
Mata biru itu bergerak dengan perlahan, mencoba untuk mengovserpasi area di sekitar yang mengepulkan asap debu kecoklatan. Angin malam bergerak liar menguraikan asap debu yang menghalangi jalur hembusannya. Hanya ada kesunyian, hanya ada keheningan di iringi angin malam yang berhembus agak kencang.

Sinar keperakan sang rembulan membasuh lembut wajah datar tak beremosi sang pemuda yang berada di inti kawah hasil karyanya sendiri.

Dalam hati terbesit sebuah perasaan sakit saat melihat hasil atas apa yang telah dilakukanya 'Apakah setiap akhir harus seperti ini?' entah telah berapa puluh kali pemuda itu menanyakan pertanyaan ambigu seperti itu saat hasil akhir dari misi-misi yang ia kerjakan; membasmi makluk-makluk pembangkan yang dulu pernah menjadi salah satu saudaranya di [Eden] sana.

"Kumohon bebaskanlah aku dari kutukan ini! Kumhon lepaskan aku dari kebencian yang merangkak menyelubungi hati ku setiap waktu! Kumohon... Kumohon kabulkan permintaan hamba mu ini... Kami-sama!"

Perlahan armor ksatria yang membungkus tubuhnya mengurai menjadi partikel-partikel cahaya dan akhirnya hilang meninggalkan tubuh tegap pemuda itu. Pedang besar yang selalu menemani, dan selalu ada digenggamannya juga ikut terurai menjadi partikel-partikel cahaya. Dari punggungnya beberapa pasang sayap putih bersih dengan kilawan emas mulai rontok, rontok, dan rontok hingga akhirnya... Meninggalkan punggung lebarnya.

Seulas senyum tipis terpatri dari wajah datar pemuda itu, rasa bahagia yang sangat mendalam ini tengah menyelimuti hatinya, walaupun ia tahu apa konsekuensi yang harus ia tanggung untuk permohonanya ini... Namun itu tidak menjadi masalah baginya karena bisa bebas dari kebencian yang mulai tumbuh di hatinya adalah...

Anugrah terindah yang pernah ia rasakan.

"Terima kasih..." perlahan kaki pemuda itu berubah menjadi batu yang mulai merambat ke atas

"Terima kasih" pemuda itu mengulangi ucapannya ketika setengah tubuhnya mengeras menjadi batu

"Terima kasih. . . Kami-sama" dan akhirnya seluruh tubuh pemuda itu berubah menjadi batu seutuhnya

Tes... !
Tes... !
Tes... !

Tetes demi tetes air langit jatuh membasahi bumi dengan kesabaran yang teruji air langit terus menjatuhi dunia untuk mencurahkan berkahinya. tidak terkecuali untuk sebongkah batu.

ya sebongkah batu... sebongkah batu yang menyegel seorang pemuda untuk menekan kebencian di hatinya dan kebencian dari sekelompok kaum yang pernah menjadi kerabat pemuda itu di [Eden] sana!

.

.
-Once Upon A Time In Kuoh-

.

.
Disebuah gedung lama yang diketahui telah tidak terpakai oleh para murid kuoh akademi. Tapi tampaknya mereka salah karena di gedung itu tengah berkumpul beberapa kelompok orang yang mengatas namakan kelompoknya dengan nama 'Club penelitian ilmu gaib' dan juga para anggota OSIS.

Rias Gremory, seorang gadis cantik berambut merah dengan tubuh bak model kelas wahid. duduk dengan anggun di sofa ruangan tersebut seraya menyesap secangkir teh yang di taburi panggangan beras di atasnya. Dirinya tidak tahu mengapa tapi yang jelas hari ini... sensei-nya yaitu Azazel sang gubernur malaikat jatuh meminta kelompoknya dan kelompok sona berkumpul di ruangannya.

Apakah apa masalah? Ah... Entahlah.

Yang jelas karena satu bulan yang lalu telah terjadi kontrak perdamaian 3 fraksi utama dan sekolah atau lebih tepatnya kota ini adalah markas utama dari 3 fraksi yang terikat perjanjian. Jadi... Di tempat inilah zona bebas diskusi dan pertemuan yang telah disetujui oleh ketiga fraksi utama, dan tidak lupa pula semua wakil tiga fraksi di kumpulkan sebagai simbol kerja sama nyata atas perjanjian damai ketiga fraksi.

"Karena semua telah berkumpul... Jadi aku akan segera memulai pertemuan ini" Azazel sebagai sensei dan penasehat dari kelompok Gremory, sekaligus orang yang bertanggung jawab atas perkembangan Sacred gear setiap anggota wakil dari tiga fraksi. Ia mulai angkat bicara untuk menjelaskan inti dari rapat dadakan ini.

"Seperti yang kalian ketahui! Akhir-akhir ini di berbagai tempat telah terjadi kekacauan yang di akibatkan para teroris yang di ketuai oleh the Ouroboros Dragon, Ophis." Menggantung ucapanya sejenak untuk menyesap teh di tangannya Azazel melanjutkan. "Oleh sebab itu kita sebagai perwakilan dari tiga fraksi utama diharuskan untuk menjaga kestabilan, karena bagaimanapun kita adalah bentuk dari aliansi kekuatan terbesar yang pernah ada!"

"maaf sensei! Tapi apa hubunganya masalah itu dengan rapat dadakan kita hari ini?" Hyoudu Issei, sang Sekiryuutei, pemuda baik hati yang memiliki salah satu dari tiga longinus; bernama Boosted gear atau lengan naga merah. Berwajah cukup tampan namun dengan tingkat kemesuman bintang lima yang membuatnya mendapat respot kurang baik dari para siswi Kuoh akademi.

"pertanyaan yang cukup bagus! Untuk orang mesum seperti mu!" Ise mendengus kesal dengan jawabn Azazel, sedangkan sang penjawab hanya tertawa renyang karena sukses melecehkan sang sekiryuutei.

"Sebenarnya karena akhir-akhir ini teror yang di sebabkan Khaose brigade merajalela, maka Surga memutuskan untuk menambah personil perwakilan surga di tempat ini! Selain Irina-chan!" tiba-tiba setelah Azazel menyelesaikan ucapannya muncul sebuah lingkaran sihir berwarna putih dengan lambang bulan sabit berwarna hitam.

Set!

Semua mata tertuju pada lingkaran sihir tersebut. Mereka penasaran dengan siapa orang yang akan muncul dari lingkaran sihir teleportasi yang berada disamping kiri Azazel. Detik berikutnya semua mata terbelalak karena yang hadir dari lingkaran sihir teleportasi tersebut adalah orang yang terasa familyar bagi mereka khususnya Ise, Asia, Xenovia, dan Irina. sekaligus orang yang tidak di duga-duga keterlibatanya. Karena bagaimanapun yang saat ini tengah berada di hadapan mereka adalah seorang siswa berambut jabrik dengan poni yang menutupi dahinya berwarna kuning keemasan, berkulit tan dan tiga pasang guratan kembar dipipinya.

Pemuda itu...

Adalah... Uzumaki Naruto!

Ya, pemuda itu bernama Uzumaki Naruto! Seorang siswa pindahan dari eropa sejak tiga bulan yang lalu, sekaligus Teman sekelas Xenovi, Asia, Irina, dan Ise. Pemuda yang Berkepribadian baik namun misterius, selalu memasang wajah datar dan senyum palsu kepada semua orang kecuali Ise karena bagaimanapun Ise adalah teman dekat... Atau bisa di katakan sebagai sahabat satu-satunya si pemuda kuning dan ah... Jangan lupa dengan sarung tangan hitam yang selalu menyelimuti tangan kirinya dimanapun dan kapanpun pemuda itu berada.

Rias Gremory sang ketua club penelitian ilmu gaib hanya dapat memasang wajah binggung. Tanpa sadar sorot mata biru kehijauannya mengovserpasi sang pemuda kuning, bukan karena alasan ketampana sang pemuda atau apa... Bagi Rias ketampanan bukanlah segalanya karena menurutnya untuk apa tampan kalau hatinya busuk? Dia lebih menghargai pria standar dengan hati baik dari pada pemuda tampan tapi berhati serigal!

Jadi... Ketampanan tidaklah cukup dimatanya!

"Konbanwa minna-san! Mungkin Sebagian dari kalian sudah ada yang mengenal ku tapi karena ini adalah kali pertama kita saling berkumpul dalam satu ruangan maka aku akan mengenalkan diri ku kembali" Naruto membungkuk hormat sebelum melanjutkan perkataannya. "Aku Naruto Uzumaki, perwakilan surga yang akan ditempatkan di Kota Kuoh sebagai anggota kedua wakil surga setelah Angel Shidou Irina-san!" tetap dengan wajah datarnya pemuda itu membungkuk lagi setelah menyelesaikan kata-katanya.

"Silahkan duduk di samping Ise, Naruto-kun" Naruto mengangguk menanggapi perintah Azazel. Melangkahkan kaki kedepan Naruto mulai berjalan dan duduk tenang di samping Ise.

"Halo Ise! Moga kita bisa bekerjasama"

"Ya, mohon kerjasamanya juga Naruto!" Ise tersenyum simpul kepada sahabatnya. Walaupun dalam benaknya ia tidak pernah sekalipun menduga sahabat satu-satunya yang mengetahui jati diri Ise yang sesungguhnya sebagai... Iblis! itu akan terlibat secara langsung dengan perkara-perkara yang berbau supernatural.

"Ano... Naruto-san apakah kamu malaikat seperti Irina?" Xenovia sang knight dari Rias Gremory yang kini angkat suara untuk andil bagian.

"Bukan! Aku Bukan seperti Angel Irina. Tetapi aku hanya seorang manusia... Ya seorang manusia biasa" pemuda itu menundukkan kepalannya dalam-dalam hingga raut wajahnya tidak dapat terlihat oleh siapapun.

'Setidaknya itu yang ku tahu!' batin pemuda itu untuk melengkapi jawabanya.

.

.
TO BE CONTINUE!

AN: Halo, saya kembali lagi setelah sebulan ini gx muncul-muncul di dunia fanfiction. Dan ini adalah fic baru saya yang mungkin sangat berbeda dari fic-fic kepunyaan saya! Kenapa berbeda? Karena dalam fic ini saya mencoba merubah gaya tulisan saya :D agar menjadi lebih baik.

Ok ini masih prolog jadi masih pendek, remang-remang, dan terlalu banyak mistery. karena entah mengapa saya lebih suka menulis gender mistery and advendure dari pada gender yang lain.

Dan maaf untuk para reader yang menunggu update-tan fic saya yang lain. saya belum bisa update fic tersebut, Karena saya sedang sibuk dengan OSPEK yang bikin kepala muter tuju keliling xD

Mind to RnR?