Destiny
Presented by Naurovhy
Disclaimer : Naruto Masashi Kisimoto
Rate : T
Warning : AU, OOC, OC, Typo, Ide pasaran, Alur berantakan , Dll
If you don't like? So, don't read! Happy Readimg all
please RnR
Mukzijat Atau Kutukan ?
Hah .. hah .. hah … perasaan apa ini? kenapa dengan tempat ini? perasaanku sangat tidak enak? kenapa rasa sesak ini memerangkapku?
"Kau tak apa Sasuke-kun?" suara itu menyadarkanku
"Tak apa Kaa-san"
"Benarkah? wajahmu pucat?"
"Aku baik-baik saja Kaa-san"
Itulah pertama kali aku mengalami De javu seperti itu saat umurku menginjak 16 tahun, perasaan sedang bermimpi padahal sangat jelas bahwa saat itu aku sedang tersadar, sedasar-sadarnya.
Setelah kejadian itu banyak keanehan yang sering hadir dalam hidupku, sering aku memimpikan seseorang entah siapa? membuatku sangat merindukannya, bahkan saat aku terjaga aku tetap merindukannya, seolah sesuatu telah hilang dalam hidupku, seolah sesuatu telah direngut paksa dari ku, perasaan itu kecewa, marah, dendam, Dan yang lebih mendominasi adalah perasaan menyesal yang aku rasakan ..
Gadis itu terasa amat samar namun amat dekat, seolah kami selalu seperti itu, senyumannya suara lembutnya, sentuhannya, entah kenapa semua hal itu terus berputar dalam pikiranku. siapa dia? sosoknya benar-benar tak asing, aku terus mencari sosok itu pada siapaun gadis yang kutemui, namun tak ada satupun dari mereka yang mempu mengisi kekosongan dalam hatiku, hingga saat itu aku merahasiakan segala hal yang terjadi padaku dari siapapun termasuk kedua orang tuaku.
Dan kini saat umurku menginjak usia 20 tahun, aku mengerti bahwa segala mimpi itu bukanlah bunga tidur sebagaimana keyakinan semua orang, bahwa segala kejadian yang membuatku mersa pernah mengalaminya bukanlah sebuah kebetulan, karna itu semua adalah kenyataan, segala hal itu adalah apa yang aku lakukan, apa yang aku rasakan pada masa laluku. Ya, aku adalah seorang Indigo satu dari sejuta orang yang mampu melihat masa lalu. Dan gadis yang selama ini aku rindukan aku pun telah menemukannya.
Dia berada sangat dekat denganku, surainya berwarna indigo, hampir menyerupai warna suraiku, irishnya berwarna lavender meneduhkan, warna yang selalu kucari saat aku membuka mata. Aroma tubuhnya masih sama, cara bicaranya, kegugupannya, tawanya, segalanya masih sama. Kami-sama aku telah menemukan Hinata-ku untuk sekali lagi.
Apakah kau mengabulkan do'aku saat aku meminta supaya benang takdir mengikat kami? supaya sisa hidupku dipenuhi oleh Hinata? tapi Kami-sam bukan seperti ini yang aku inginkan, bukan! aku dapat melihatnya sebanyak yang aku mau, menyentuhnya, membelai surai panjangnya, bahkan memeluknya, semua hal itu dapat aku lakukan tapi aku tak akan pernah diperbolehkan untuk mencintainya.
Ayolah aku bukannya tidak bersyukur atas takdir yang kau berikan padaku, hanya saja apakah harus seperti itu? mengapa harus Hinata, mengapa harus Hyuuga Hinata kh, bukan dia bukan lagi seorang Hyuuga, kini ia adalah seorang Uchiha, ya Uchiha Hinata.
Gadis yang selama ini aku cari, cinta-ku, satu-satunya wanita yang aku cintai dimasa laluku, benang takdir yang mengikat kami membuatnya terlahir sebaggai adikku. adikku satu-satunya. Sungguh indah jalan takdir yang kau berikan untukku Kami-sama, Apakah kau belum puas menghukumku dimasa lalu? hingga kini kau kembali melaksanakan ganjaran atas segla kesalahanku dulu?
.
"Suke-Nii" suara itu tak mungkin salah ku dengar
"Ya Hinata?" Kapan kau akan memanggilku Sasuke-kun lagi Hinata? aku menepis pikiran koyol itu dalam otakku
"Ayo kita berangkat, Naruto-kun sudah menghubungiku sejak tadi" ajaknya, Siapa Naruto? haruskah aku menjawabnya? dia adalah kekasih Hinata, pria berambut blonde yang sangat berisik
"Hn" aku hanya menjawabnya acuh, lalu melajukan mobilku mengatarnya ke tempat pertadingan si pirang itu, apa pertandingnnya? sepak bola! olah raga yang hanya mengandalkan otot tanpa memerlukan otak. Jika kau bisa berlari mengelilingi lapangan itu selama 2 jam maka kau sudah dapat ikut klub bodoh itu. begitu pikirku.
Oke aku sudah menjadi pendendam yang sempurna sekarang, bukan salah Hinata jika ia terlahir sebagai adikku, bukan salah si blonde jika ia berpacaran dengan Hinata, lalu siapa yang harus kusalahkan? takdir bodoh yang membuatku tak dapat melakukan apapun.
"Suke-Nii?" Hinata kembali memanggilku
"Hn?"
"Kudengar kau akan ada pertandingan di Ame minggu depan? benarkah?"
"Ya"
"Wahhh, Sugoi … mewakili provinsi? kau memang selalu menjadi yang terbaik Suke-Nii"
"Lalu bagaimana dengan klub Dramamu?"
"Akan ada pementasan sebelum libur musin dingin ini, aku mendapat peran utama" uacapnya bangga, aku mengacak surai panjangnya melihat antusiasme Hinata dalam menceritakan peran yang ia dapatkan.
.
"Naruto-kun? kita mau kemana?" Naruto tak menjawab terus menarik tangan gadis bersurai merah muda itu
"Aku akan ada pertandingan 10 menit lagi"
"Lalu? harusnya kau bersiap-siap kenapa malah membawaku kemari?" kini mereka berada dalam ruang ganti klub sepak bola Naruto
"Emm, Manager … aku butuh semangat lebih" ucapnya manja
"Apa? ak …" ucapan itu terpotong saat Naruto menariknya mendekat dan melumat bibir Sakura dalam dan lama.
Ya, ini adalah sebuah rahasia. bahwa Naruto sang kapten tengah menjalin hubungan terlarang dengan Manager club sepak bola itu sendiri, gadis manis dengan surai merah muda, irish emerald yang indah serta tawa riang yang selalu membuat Naruto mabuk kepayang.
Bukannya ia tak mencintai nona Uchiha itu, hanya saja cintanya lebih besar untuk nona Haruno yang saat ini tengah ia dekap erat, Sakura adalah cinta pertamanya ia tak pernah menyangka jika sesungguhnya gadis Haruno itu juga mencintainya. ketika semuanya terungkap nasi sudah menjadi bubur, ia telah menjalin kasih dengan Hinata. Karna itu, entah siapa yang memulai hingga saat ini mereka berdua terjerat ikatan terlarang, Sakura mengkhianati sahabatnya dan Naruto mengkhianati kekasihnya.
"Ba.. bagaimana jika Hinata melihat?" ucap Sakura saat Naruto telah melepaskan bibirnya
"Ia masih di jalan" ucap Naruto dan sekali lagi membawa Sakura dalam pelukannya. "Yosh, manager terima kasih atas tambahan semangatnya, aku akan mencetak gol yang banyak untukmu" lanjut Naruto
Sakura hanya tersenyum dan mengangguk menanggapinya, karna bagaimana pun ia sangat mencintai pemuda di hadapannya ini.
.
"Fugaku-kun, sekaarang usia Hinata telah 19 tahun, apa tidak sebaiknya kita memberitahukan segalanya pada dia?" Mikoto membuka suara
"Entahlah, rasanya aku belum siap Anata"
"Aku pun demikian, tapi aku takut jika Hinata mengetahui segalanya dari orang lain ia akan sangat kecewa pada kita"
"Aku mengerti, baiklah saat ulang tahhunnya yang ke-20 nanti aku yang akan memberitahukan segalanya" Mikoto mendengar keraguan dalam suara suaminya
"Kejujuran adalah yang terbaik Anata"
"Hn"
Tbc
Review?
#Yosh .. well, well ini adalah sequel dari fic aku yang berjudul 'Memory' awalnya aku ga ingin buat sequel, tapi karna banyak yang menginginkannya –awas yang minta sequel kalo ga di baca #asah golok- ahahaha, terlebih untuk hinatauchiha69 atas masukannya, berkat saran kamu aku dapat inspirasi buat ngelanjutin fic ini … hehehe sankyuuuu :* dan juga untuk semua pembaca yang sudah pada menunggu #kaya ada yang nunggu ajah hahaha, aku persembahkan fic ini untuk kalian Minna … selamat membaca ya, jagan lupa untuk meninggalkan jejak kalian di kolom review hwehehehe#