DANGEROUS

Main pairing : KaiHun

Disclaimer : EXO 12 milik EXO stans

Warning : Typos, sexual content

Enjoy!

.


Chapter 3


.

.

Butuh usaha lebih bagi Jongin untuk menekan bel apartementnya sendiri karena sehun yang masih berada di gendongannya. Tak lama, sosok tinggi Chanyeol yang daritadi menunggu di apartement Jongin muncul membukakan pintu.

"Hahh, syukurlah kau sela—hei! Siapa dia!" pekik Chanyeol mendapati Jongin membawa orang yang tak sadarkan diridengan kondisi yang mengenaskan.

"nanti kujelaskan, aku harus mengurus anak ini dulu" ucap Jongin tanpa ekspresi.

Kemudian Chanyeol sedikit memiringkan badannya agar Jongin dapat masuk.

"kau mau membawanya kemana? Bukankah seharusnya dia dibawa ke rumah sakit?"

"tidak perlu, aku akan merawatnya sendiri di kamarku"

Langkah Chanyeol yang tadinya mengikuti Jongin terhenti. Setahunya seorang Kim Jongin takkan pernah membiarkan sembarang orang masuk ke kamarnya. Bahkan ketika Jongin membawa wanita ke apartement-nya untuk ditiduri ia tidak pernah 'melakukannya' dikamar, paling di ruang tamu atau kamar mandi, setidaknya begitu menurut Chanyeol yang pernah beberapa kali memergoki Jongin.

Jongin merebahkan Sehun di sebuah sofa panjang di kamarnya. Setelah itu ia keluar untuk mengembalikan ponsel Chanyeol yang tadi sempat ia pinjam.

"Terima kasih. Hyung boleh pulang sekarang. Besok akan kujelaskan apa yang sebenarnya terjadi"

Chanyeol menghela nafas "baiklah, jaga dirimu. Besok pagi aku datang lagi"

Sebenarnya Chanyeol masih penasaran dan ingin bertanya lebih jauh, tapi sepertinya ini bukan saat yang tepat.

Setelah Chanyeol pulang Jongin kembali masuk ke kamarnya dan menghampiri Sehun yang masih terbaring tak sadarkan diri. Jongin harus segera merawat lukanya, tapi sebelum itu ia harus membersihkan Sehun lebih dulu. Setelah menyiapkan handuk dan wadah yang berisi air hangat, Jongin mulai melepas pakaian Sehun satu-persatu. Dimulai dari jas seragam, kemeja, sampai yang terakhir kaus putih tipis hingga akhirnya tubuh bagian atas Sehun tak tertutupi apa-apa.

Jongin menahan nafas. Sebegitu parahkah orang-orang suruhan Kim Suho menganiaya anak ini?

Badan Sehun di penuhi luka memar berwarna keunguan. Sangat kontras dengan kulitnya yang putih pucat. Jongin jadi khawatir kalau-kalau ada luka fatal akibat kelakuan sadis anak buah Suho itu.

Jongin kembali melanjutkan aktivitasnya. Pelan-pelan ia mengusap tubuh Sehun dengan handuk yang dibasahi air hangat sambil sesekali memandangi Sehun. Beruntung sekali Sehun masih bisa bertahan meski keadaannya sudah separah ini. Jongin yakin pasti Sehun tidak memberikan perlawanan apa-apa ketika dihajar, bagaimana mungkin tubuh kurus seperti perempuan begini bisa membela diri.

Akhirnya Jongin selesai membersihkan seluruh badan Sehun. Ya, seluruh. Jangan tanya bagaimana Jongin berusaha mati-matian menahan nafsunya ketika melihat tubuh Sehun yang polos tak dilapisi sehelai benang pun.

Setelah memakaikan Sehun piyama miliknya yang sedikit kebesaran, Jongin mulai mengobati luka-luka di wajah Sehun. Sudah sejak tadi Jongin sadar kalau anak laki-laki di hadapannya ini memiliki wajah yang bisa dibilang manis. Bahkan Jongin bisa menilai walaupun wajah Sehun sedang terluka parah seperti ini. Gerakan tangan Jongin terhenti ketika membersihkan luka di bibir tipis sehun yang sobek dan masih sedikit mengeluarkan darah.

Ya Tuhan, kenapa anak ini begitu menggoyah pertahanannya? Kenapa darah yang keluar dari bibir itu begitu menggoda untuk dicicipi?

Jongin bersumpah jika ia adalah seorang vampire ia sudah meraup bibir itu tanpa ampun.

Buru-buru Jongin menyelesaikan pekerjaannya, takut ia tidak bisa mengontrol diri. Kemudian Jongin mengangkat Sehun dan merebahkannya di tempat tidur king size miliknya. Pertama dalam sejarah, Jongin membiarkan orang asing yang baru ia kenal untuk tidur di atas kasurnya. Entahlah, sejak kecil Jongin tak pernah suka jika apapun yang menjadi miliknya pribadi disentuh oleh orang lain. Jika orang lain terlanjur menyentuhnya maka ia tidak mau memiliki benda itu lagi.

Dan entah kenapa setelah ia membiarkan Sehun memakai piyamanya dan tidur di kamarnya, Jongin menganggap kalau Sehun berarti miliknya. Sepertinya Jongin mulai tertarik dengan Sehun. Oh, bukan 'mulai', tapi memang sudah.

Lihat saja kelakuannya sekarang, ia malah menarik kursi, menempatkannya di samping ranjang lalu duduk sambil mengamati Sehun yang matanya masih terpejam. Jongin berani taruhan kalau dia bisa memandangi wajah itu terus sampai pagi. Hah, kenapa dia jadi semudah ini tertarik dengan orang?

Dan Jongin benar-benar melakukan taruhannya.

.

.


.

.

Keesokan paginya, Jongin sedang minum air putih di dapur ketika bel apartementnya berbunyi, sudah pasti Chanyeol. Lelaki bertelinga lebar itu menaikkan sebelah alisnya ketika Jongin membukakan pintu.

"kau tidak tidur semalaman?" Jongin hanya bergumam menanggapi. Apa ini ada hubungannya dengan anak yang dibawa Jongin semalam, pikir Chanyeol.

"sudah bisa kau jelaskan sekarang?" Chanyeol buka suara ketika ia dan Jongin sudah duduk berhadapan di ruang tamu.

"Sepertinya Suho memasang alat pelacak di ponselku dan secara tidak sengaja ponselku tertukar dengan milik anak itu. Bodohnya orang suruhan Suho malah menyerang anak itu dan mengira itu aku"

"jadi karena itu semalam kondisinya bisa parah begitu?"

Jongin hanya mengangguk.

"Lalu bagaimana keadannya sekarang?" Tanya Chanyeol sambil melirik sekilas ke pintu kamar Jongin.

"sudah ku urus, nanti siang Jongdae-hyung akan datang untuk memeriksanya, kuharap tidak ada luka serius. Kau lihat sendiri kan semalam dia bagaimana? Jujur saja saat aku menemukannya kupikir dia sudah mati"

Chanyeol tidak memberi respon, dia menatap Jongin lama, setelah itu senyumnya mengembang dan terkekeh sambil menggeleng pelan.

"kenapa?"

"sejak kapan kau jadi peduli seperti ini?"

"aku merasa bersalah karena anak yang tak berdosa itu harus menjadi korban salah sasaran gara-gara aku"

"hanya merasa bersalah?"

"dan aku merasa perlu bertanggung jawab"

"kurasa tidak hanya sekedar rasa bersalah tanggung jawab"

Jongin terdiam. Kenapa ia tidak bisa mengemukakan alasan yang lebih tepat. Kenapa pagi ini Chanyeol begitu cerewet. Kenapa Jongin tidak bisa lebih obvious lagi. Kenapa bibir Sehun harus semanis itu. Ehem—oke, semalam Jongin mencuri ciuman dari Sehun. Hanya satu kali dan Jongin perlu menahan hasratnya agar tidak melumat bibir tipis itu dengan brutal hingga berdarah lagi.

Dan Chanyeol tersenyum licik melihat Jongin mati kutu. Haha.

"kau pikir aku bodoh? Aku mengenalmu dengan baik Jonginnie" goda Chanyeol dengan kilatan jahil dimatanya.

Jongin menatap Chanyeol tajam. "jangan panggil aku dengan sebutan itu, menjijikan"

"whoa, uri kkamjong mengamuk~" Chanyeol semakin menjadi.

Jongin menyerah dan meremas rambutnya dengan gemas.

"argghh baiklah baiklah, aku menyukainya! Puas!"

"hahaha begitu kan lebih enak"

Jongin bersumpah suatu hari ia akan meninju wajah Chanyeol ketika pria itu tersenyum lebar seperti ini hingga sederet gigi putihnya yang menyebalkan itu rontok tak bersisa.

"sudah kau apakan saja anak itu?" Chanyeol bertanya dengan ekspresi penuh arti dan Jongin mengerti maksudnya. Jongin memutar bola matanya lalu mendengus sebal.

"Demi tuhan hyung aku tidak setega itu memperkosa bocah yang sedang tak sadarkan diri. Lagipula apa nikmatnya?"

"tapi kau sudah melakukan 'sesuatu' kan?" ya ampun kenapa chanyeol jadi senang menggodanya, lihat saja alisnya naik turun disertai cengiran bodoh itu.

"ya ya ya, aku sudah menciumnya sekali"

"lalu setelah anak itu sadar apa yang akan kau lakukan?"

"menyuruhnya untuk tinggal bersamaku"

"yang benar saja, apa kau tidak takut?"

"apa yang harus kutakutkan?"

Ekspresi Chanyeol berubah serius.

"kau tidak menaruh curiga dengan anak itu? Bisa saja dia salah satu mata-mata Suho yang menyamar"

"kalau itu sih tidak mungkin. Namanya Oh Sehun, aku sudah mencari tahu segala sesuatu tentangnya dan menurutku dia hanya anak SMA biasa, catatanya bersih. Hanya keluarganya yang sedikit bermasalah dan karena itu aku memilih mengajaknya tinggal bersamaku daripada dia harus hidup dengan ayahnya yang tak berguna"

"oke, itu kekhawatiranku yang pertama. Yang kedua, coba pikirkan, jika kau tinggal bersama Sehun, nyawanya pasti akan terancam, begitu juga denganmu. Cepat atau lambat mereka—Suho beserta anak buahnya—akan tahu kalau kalian memiliki hubungan. Sehun bisa menjadi titik kelemahanmu dan aku yakin orang cerdik macam Suho tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menjatuhkanmu"

Lagi-lagi Jongin dibuat bungkam dengan perkataan Chanyeol. Chanyeol ada benarnya juga. Bagaimanapun Jongin tak ingin membuat Sehun terluka lagi. Tapi tidak mungkin ia melepaskan Sehun begitu saja. Ia terlanjur menyukai Sehun dan selalu ingin berada didekatnya. Agak gila memang mengingat kurang dari 24 jam Jongin mengenal Sehun. Entah kenapa ada sesuatu yang lain dihatinya ketika pertama kali ia melihat Sehun terkapar berdarah-darah dijalanan. Sesuatu yang tak seharusnya Jongin rasakan, hanya saja ia belum berani mengakuinya. Akhirnya, Jongin memutuskan untuk tetap pada pendiriannya. Ia menatap Chanyeol dan dengan sungguh-sungguh berkata,

"Aku berhutang nyawa pada Sehun dan aku akan berusaha melindungi anak itu meski nyawaku taruhannya"

.

.

.

.

To be continued


Hai ._.

Masih kurang panjang ya? Duh maafin ya abis emang bisanya cuma segini, tapi updatenya lebih cepet kan? Hehehe :p

Maaf juga belum bisa balas review. Ada yang minta adegan NC, tapi sekali lagi aku minta maaf maaf maaf banget aku gak bisa nulis yang begituan meski beberapa kali baca ff yang begituan tapi sungguh, aku gak bakat, takutnya feelnya gak dapet. paling secara implisit aku nulisnya. maaf yaa #bow

Terus pada gak nyangka gitu ya si senyum malaikat Suho jadi penjahat? HAHAHAHA *ketawa iblis* sekali-kali gapapa kan, masa si ahjumma selalu dapet peran baik terus ;p

Oh ya emang katanya pas bulan Agustus nanti Kris beneran balik ke EXO? Aku dapet kabar dari temenku sekitar seminggu yang lalu dan jadi semakin berharap Kris beneran balik supaya ff Kris-Kyungsoo bermunculan lagi *Krisoo shipper juga ceritanya*

Mau ngasih tau juga, kayanya seminggu kedepan atau lebih aku gak bisa update, menikmati libur lebaran gitu. Tapi gak tau juga sih kalo yang review semakin banyak aku bakal buat lanjut lebih cepet :)

Dan karena sebentar lagi lebaran, Yookyung ingin mengucapkan mohon maaf lahir dan batin :))))

Terima kasih bagi yang sudah meninggalkan jejak, review jangan lupa ne!

Thanks to:

daddykaimommysehun, shinshin99SM, Hyun Hiroshi, YoungChanBiased, Nagisa Kitagawa, MaknaEXO, sehunnoona, ohsehun79, tasyasalsabila1, kimkaixxohun, kihae forever, Guest, dylarwey, bubblehyun, Sehun's Sister, mfaz, coffe latte, xohunaa, tary, rinirhm30, kkamjong13, goolhara, evirahayu52, Bubbletea94, ohoonrat, wereyeolves, bebek kunci stang, , , leecho91, rinamarentha, KaiHunyehet, WuHuang, hunnieKim13, DarkJong-WhiteHun.