Disclaimer Masashi Kishimoto

Happy Reading

"will you marry me" Sasuke mengulang

pertanyaannya, yang hanya di balas

tatapan terkejut dari pemuda yang ia

cintai.

"a-aku..." Naruto menundukan

kepalanya, tak sanggup menatap kekasih

ah atau mungkin mantan kekasih di

hadapannya "aku tidak tau" air mata

yang tadi sempat berhenti kini mulai

turun kembali, bahkan hujan di luar

sanah sudah mulai reda namun pemuda

blonde tersebut masih mengalirkan air

dari iris shappire indahnya "aku tidak

tau... hiks...hiks" isakan itu bertambah

kencang ketika sebuah pelukan erat yang

Sasuke berikan padanya

"jangan menangis" ucap Sasuke dengan

menenangkan Naruto "kau tau aku benci

melihat air matamu" tambahnya yang

hanya di balas dengan isakan

"bagaimana hiks... bagaimana bisa kau

mengatakan itu Sasuke hiks...hiks"

Naruto mencoba menghentikan tangisnya

dengan berbicara walau masih terdengas

isakan di setiap kalimat yang ia

lontarkan "kau hiks kau tidak akan dapat

keturunan dariku hiks kau tidak akan

memberikan ayahmu cucu jika bersamaku

hiks kau akan di marahi ayahmu kau akan

di pukul ayahmu kau.."

"ssstt tenanglah Naru..." Sasuke melepas

pelukannya dan merengkuh wajah sembab

Naruto yang memerah karena menangis

"tak ada yang kau khawatirkan... aku

mencintaimu, aku ingin menikahimu bukan

untuk keturunan tapi untuk memilikimu

seutuhnya. Mungkin dulu memang aku

menginginkan keturunan pada pernikahan

tapi sekarang... setelah aku mengenalmu,

setelah kau menjadi bagian dari hidupku

yang aku inginkan hanya kamu, kamu,

dan kamu, bukan keturunan bukan anak

bukan cucu ataupun yang lain tapi kamu

Namikaze Naruto" Sasuke mencoba

menghapus air mata yang turun di pipi

Naruto dengan ibu jarinya, dan

mengecup kedua kelopak mata aruto yang

sembab.

Naruto benar-benar tak bisa berkata

apa apa ia hanya menangis dalam diam

atas pernyataan yang Sasuke lontarkan

kepadanya, ia benar benar bersyukur

mempunyai Sasuke, ia benar-benar

bersyukur doanya di kabulkan, yang

Naruto bisa lakukan saat itu hanya

bersyukur dalam tangis kebahagiaan.

Namun tiba-tiba bayangan akan ucapan

Fugaku terlintas di fikirannya,

membelakan mata dan menepis tangan

Sasuke yang berada di pipinya, Naruto

menghapus air matanya dan berdiri

sedikit menundukan kepala tak berani

menatap mata kelam itu.

"maaf tapi Fugaku-san perpesan agar

aku menjauhimu, atau dia akan

membawamu jauh dariku. A-aku... aku

lebih baik melihatmu bahagia bersama

orang lain dari pada tak melihatmu

selamanya" air mata itu kembali turun

dan dengan cepat di hapus oleh Naruto

Sasuke terkejut dengan ucapan Naruto

"jadi, kau fikir aku akan bahagia

bersama orang lain? Kau fikir aku akan

secepat itu melupakanmu? Apa kau

meragukan cintaku dobe?" Sasuke berdiri

tepat menghadap Naruto yang kini

mendongakan kepalanya

"b-bukan seperti itu Suke" ucap Naruto

berusaha menghalang fikiran negatif

Sasuke

"Lalu?"

"a-aku.. aku hanya takut pada ayahmu"

Naruto kembali menundukan kepalanya,

tak tahan dengan semua itu Sasuke

menarik dagu Naruto dan langsung

menempelkan bibirnya ke bibir Naruto

menciumnya dengan sedikit ganas hingga

membuat Naruto mengerang, mencoba

memperdalam ciumannya Sasuke menarik

tubuh Naruto lebih mendekat ke arahnya

dan menyesap rasa manis di bibir Naruto

yang tak pernah hilang walau sudah

beberapa kali ia rasakan, mengulum bibir

bawah Naruto dan menyesap kembali

"engh..." erangan Naruto menambah

nafsu sasuke semakin menjadi,

tangannya ia gunakan untuk menyusup

baju Naruto meraba setiap seluk beluk

tubuh Naruto dan memenekan sesuatu di

dalam sanah. Tubuhnya yang sangat

dekat dengan Naruto hingga membuat

sesuatu di bawah sanah bergesekan dan

menegang dengan seketika.

"khem" hingga sebuah suara

menghentikan kegiatan mereka "Kau

harus menahannya otouto" ucap suara

itu yang Sasuke tau pemiliknya

Cpreet... cpret... dan suara camera

menyusul setelahnya

"kyaaaa Manisnya"

Deg! Naruto membuka matanya, Suara

itu seperti...

"Kaa-Chan!" ucap Naruto otomatis pada

dua wanita cantik berbeda warna rambut

yang tengan memegang sebuah camera

di tangan mereka dengan senyum lebar

di wajah keduanya

"oh hay Naru-chan hehe" wanita

berambut merah panjang yang Naruto

panggil kaa-chan a.k.a Namikaze

Kushina tersenyum menjawab anak

semata wayangnya tanpa melepas

camera di tangannya dan di tangan

Sahabat nya Uchiha Mikoto wanita

cantik berambut raven panjang ibu dari

Uchiha Sasuke. Kekagetan Naruto

bertambah setelah melihat ayahnya

Namikaze Minato muncul bersama Uchiha

Fugaku.

Sekarang di Mension Namikaze itu tak

hanya Naruto dan Sasuke tapi ayah ibu

SasuNaru juga Uchiha Itachi Kakak dari

Uchiha Sasuke. Mereka semua tengah

duduk di ruang tamu dengan keheningan,

tak ada yang berani memulai

pembicaraan kecuali keluarga Uchiha

yang memang irit bicara.

"jadi sebenarnya apa yang terjadi?"

memberanikan diri bertanya, Naruto

lebih mengutamakan beribu pertanyaan

di fikirannya.

"eto.. Naru-chan gomen ne" ucap

Kushina sambil memasang wajah memelas

"bukannya kaa-chan pergi keluar

negeri? Lalu kenapa ada di sinih! kenapa

kaa-chan dan tou-chan bisa mengenal

ayah dan ibu Sasuke? kenapa kalian

membohongiku" pertanyaan beruntut

Naruto lontarkan dengan datar.

"Naru..."

"aku yang akan menjawab." Sasuke

memotong ucapan Kushina membuat

semua mata tertuju kepadanya termasuk

Naruto yang tengah terkejut

"jadi kau mengetahui semuanya Sasuke?

kau juga membohongiku?!"

"dengarkan dulu Naru, oke sebelumnya

aku minta maaf semua ini memang

rencanaku" Naruto membelakan matanya

"dari orang tuamu yang pura-pura pergi

ke luar negeri, aku yang ingin

mengatakan hubungan kita, tou-san

yang melarang hubngan kita, sampai aku

yang di jodohkan. Itu semua rencana aku.

Jadi jangan salahkan mereka" Naruto

tak bisa mengatakan apapun "orang tua

kita memang sudah saling kenal tanpa

sepengetahuanmu dobe, bahkan mereka

sudah mengetahui hubungan kita dan

menjodohkan kita, dan aku meminta

kedua orang tuamu pura-pura pergi

keluar negeri yang sebenarnya menginap

di rumah kami untuk menyiapkan

pernikahan kita, dan tou-san yang aku

suruh melarang hubungan kita dan pura-

pura ingin menjodohkan aku padahal yang

akan di jodohkan denganku adalah kau

Nauto. Namu di luar rencana kau malah

menuruti permintaan tou-chan untuk

menjauhiku, itu membuatku takut" jelas

panjang lebar Sasuke yang membuat

Naruto menatapnya tak percaya dengan

semua ini 'jadi semuanya hanya pura-

pura hah hanya pura-pura ya

hiks...hiks'Naruto menangis dalam diam

air matanya kembali turun mungkin kali

ini adalah air mata kebahagiaan

"lalu Fugaku-san tamparan itu.."

"itu hanya akting Naru-chan,

bagaimana akting paman bagus bukan"

ucap fugaku tetap dengan muka datar

"gah! aktingmu sama sekali jelek fuga.

Lihat, bahkan ekspresimu tak berubah

sama sekali hahaha" kata minato terkikik

melihat sahabatnya yang tak berubah

sama sekali

"ini semua tak akan bagus tanpa aku

yang membuat jalan ceritanya" kali ini

sang kakak Itachi yang menyahut

"iya kalian semua akan menolak tanpa

bujukan dari kami, iya kan Kushi-Chan"

ucap Mikoto kepada Kushina sambil

berhighfive dan senyum yang membuat

mereka makin cantik. Dan detik

berikutnya suara tawa menyelimuti ruang

tamu itu menghentikan keributan ulah

pemeran akting 'mengerjai Naruto'

Naruto sendiri hanya menangis sambil

tertawa terkejut sekaligus bahagia

dengan kenyataan bahwa dirinyalah

yang akan di jodohkan dengan Sasuke

bukan orang lain tapi dirinya Namikaze

Naruto 'haaah rasanya lega sekali'

Prat! Seketika lampu mati membuat

suara tawa itu berhenti, "kaa-chan,

tou-san, Suke k-kalian di mana" Naruto

yang memang takut akan kegelapan

mencoba menggapai siapapun yang ada di

sanah Namun nihil semua kursi yang tadi

ramai sudah ia raba namun tak ada

siapapun di sanah, hati Naruto tak

tenang ada yang tak beres dengan

semuanya ' seseorang tolong aku' batin

Naruto

Byar! Setelah beberapa menit lampu pun

terang kembali, Naruto yang tengah

meringkuk sambil memeluk tubuhnya

sendiri seketika membuka matanya yang

sedari tadi tertutup dan memeblakan

mata dengan apa yang ia lihat di

depannya.

Kini di depannya berbagai hiasan

bertuliskan Happy Birthday, balon-balon,

juga meja yang sudah di hias cantik, di

tengahnya terdapat sebuah kue bolu

bertuliskan 'Happy Birthday NaruDobe'

dan seketika Sasuke ayahnya ibunya juga

ayah ibu serta kakak sasuke dan teman-

temannya semuanya berdatangan sambil

menyanyikan lagu happy birhday, Naruto

benar-benar di buat terkejut dengan

semua ini. apa ini, apa ini 10 oktober, apa

ini hari ulang tahunku ah kenapa aku bisa

melupakannya apa aku terlalu memikirkan

Sasuke waktu itu hiks aku hanya bisa

menangis. bukan... bukan menangis

kesedihan tapi kebahagiaan, sekarang

aku sangat bersyukur dengan semua ini

aku bersyukur mempunyai mereka dalam

hidupku.

"ayo Naru tiup lilinnya sebelum itu make

wihs dulu" ucap mikoto, Naruto

mengangguk dan menutup matanya 'aku

ingin tetap seperti ini, sampai aku kembali

kepadamu tuhan, tolong jaga

kebahagiaan ini. juga cinta ku dan

Sasuke' Naruto membuka mata dan mulai

meniup lilin yang berbentuk angka 21.

Naruto masih menangis hingga Kushina

memeluknya erat "Naru-chan selamat

ulang tahun ne kaa-chan sayang sama

Naru. Jangan nangis lagi kau ini kan

laki-laki" ucap kushina sambil menghapus

ai mata Naruto. Berikutnya Minato,

itachi, Mikoto, Fugaku, dan teman-teman

Naruto bergantian mengucapkan

selamat. Hanya Sasuke yang belum

mengucapkan kepadanya.

Dengan langkah santai Sasuke berjalan

ke arah Naruto mengeluarkan sesuatu

berbentuk hati dari saku celananya

"Happy Birthday Dobe"

"terimakasih Suke"

"jadi"

"jadi?"

"maukah kau menikah denganku?"

"trima.. trima...trima..." suara

terdengar ricuh sambil menyudutkan

SasuNaru

Naruto hanya tersenyum tipis "Kau pasti

tau jawabannya Suke"

"Cieee...Ciee..." suara kembali ricuh

ulahnya tak lain dari teman-teman

Naruto dan Sasuke, Sasuke membuka

sesuatu itu yang ternyata berisi

sepasang cincin, Sasuke mengambil cincin

yang berukuran kecil bertuliskan 'TEME'

lalu memasangkannya ke jari manis

Naruto sedangkan yang satunya

bertuliskan 'DOBE' ia pasang ke jari

Manisnya sendiri. Dan sebuah pelukan

mengakhiri cerita ini.

"oi kapan pestanya di mulai"

oh Ralat sepertinya masih berlanjut...

"di fikiranmu hanya makan dan makan

chouji" ucap pemuda bertato segitiga

terbalik a.k.a kiba

"kau terlalu berisik Kiba" kata shikamaru

sambil menguap

"ck urusai Rusa, mati aja sanah"

"aku tak akan mati, nanti kau akan ng

janda" ucapnya watados

"sialan kau!"

"hahahahahahahahahahhahhahahaa"

dan acara kejar-kejaranpun tak bisa d

hindari

"AKHIRNYA HAPPY ENDING EHEHHE"

End...

Oke arigatou Sudah membaca arigato

juga bagi yang mereview masukan kalian

sangat bermanfaat hehehe

Maaf jika masih banyak kekurangan

dalam cerita ini Maaf juga kalau cerita

ini membingungkan, untuk penulisan di

chap 2 saya minta maaf kalau membuat

Minna-san kurang nyaman

ARIGATOU GONZAIMASHU