TITLE : Second Place

Author : Seashellien

Cast : Kim Jongin, Do Kyungsoo, Park Chanyeol

Length : Twoshoot

Chapter : 1 of 2

Rated : M

Genre : Angst, Hurt, dll

Standart Disclaimer Applied

======SECOND PLACE - START!======

"Hai sayang.. aku merindukanmu.."
Kyungsoo berucap diantara desahan, mengedipkan matanya, terasa polos namun begitu nakal bagi Jongin. Tubuh seksi Jongin makin memanas, ia ingin segera menerkam Kyungsoo, namun Jongin sadar, Kyungsoo sedang bicara bukan pada dirinya, namun pada seorang pria tiang listrik yang duduk di sofa yang berada di depannya, pria itu memangku Kyungsoo.
Kalian tahu siapa pria itu? Pria itu adalah suami Kyungsoo.

"Aku juga Kyung.. aku merindukanmu. Terlalu merindukanmu.."

Jongin melihatnya lagi, pelukan mesra dengan kecupan singkat di dahi Kyungsoo, lalu turun ke bibir, dan menjadi lumatan ganas.

Tangan pria itu bergerilya, melepas kancing kemeja Kyungsoo, lalu mempermainkan nipple Kyungsoo hingga membuat Kyungsoo mendesah didalam ciumannya.

Jongin memasang wajah datar, ia membenci pemandangan yang ia lihat..

Saat Kyungsoo berada di pangkuan pria lain..

Saat Kyungsoo mengalungkan kedua tanggannya di leher pria lain...

Saat Kyungsoo mencium bibir pria lain..

Saat Kyungsoo mengerang di bawah kuasa pria lain..

Saat-saat itulah yang paling dibenci oleh Jongin.

Namun Jongin cukup tahu diri. Kyungsoo saat ini milik pria lain itu, bukan milik seorang Kim Jongin. Jongin ingin memiliki Kyungsoo, namun ia hanya mengucapkannya di bibir saja, tetapi tidak melakukannya..

Tak semudah itu Jongin memiliki Kyungsoo. Jongin tak akan memiliki Kyungsoo karena seorang pria yang menjadi suami Kyungsoo.

Jika Jongin bisa, mungkin ia akan langsung menarik Kyungsoo dari dekapan pria itu lalu menghajar pria itu tanpa ampun.

Tapi Jongin tidak bisa melakukannya - ia tak berhak melakukan apapun atas Kyungsoo.

Dia hanya bertindak untuk Kyungsoo jika Kyungsoo mengizinkannya - jika Kyungsoo berkenan atas apa yang akan dia lakukan.

Jongin hanya menuruti perintah Kyungsoo - Jongin hanya bisa bertindak jika Kyungsoo memerintahkan hal itu padanya.

Semua peraturan itu menyiksa batin seorang Kim Jongin.

Bagaimana semua peraturan itu bisa menyiksa?

Mungkin jika bisa, Jongin akan menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan juga.

Bagaimana jika kau tak bisa memiliki seseorang yang sangat dekat denganmu?

Kau datang dan menghancurkan kesepian yang melanda hidupnya.

Kau adalah malaikat bagi dirinya yang hampir terperosok dalam kegelapan.

Karena itulah kau memiliki tempat khusus di hatinya..

Kau bisa mendapatkan tubuhnya - bercinta dan melakukan hal-hal duniawi yang mungkin telah dianggap sebagai sebuah dosa...

Kau bisa menggagahinya sembari membisikkan kata-kata cinta, bahkan kau mendapatkan balasan berupa kata-kata cinta yang bercampur dengan sedikit desahan menggoda..

Kau mendapatkan kecupan mesra, pelukan hangat, serta kasih sayang yang meluap-luap..

Tapi bagaimana jika kau datang padanya dan mencintainya di saat semuanya sudah terlambat?

Keterlambatan itu menghancurkan segala harapanmu untuk memiliki cintamu yang sejati..

Bahkan saat orang itu juga mencintaimu, kau tak bisa memiliki dirinya seutuhnya..

Mungkin kata-kata diatas telah mendeskripsikan hubungan rumit antara Jongin dan Kyungsoo. Terlalu rumit hingga kedua insan itu memilih untuk tetap berdiri dalam keadaan yang menyiksa ini - yaitu keadaan untuk terus bersama tanpa bisa saling memiliki.

Namun pilihan itu sepertinya tak berlaku lagi bagi Jongin. Ia ingin mengakhiri semua ini karena ia tak mampu lagi merasakan rasa sakit yang lebih dari ini.

"Kriiing~~"
Dering ponsel membuyarkan lamunan Jongin dan kegiatan Kyungsoo dengan 'pria lain' itu. Tautan bibir terlepas, lalu pria itu meraih ponsel di saku celananya dan terjadilah sebuah percakapan baru..

"Ya Baek? Aku sedang di rumah bersama 'istriku'.."
Pria itu menekan tombol virtual untuk me-loud-speaker.
"Maaf Tuan jika aku mengganggumu.."
"Tak apa, Baek.. Ada apa?"
"Tuan Park, anda harus ke kantor dua jam lagi, lalu anda juga harus sampai di Tokyo sore ini, apakah anda sudah mempersiapkan semua perlengkapan anda?"
"Haruskah aku pergi sekarang, Baek?"
"Anda harus menandatangani beberapa berkas di kantor, lalu setelah itu anda akan langsung menuju bandara, tuan.."
"Berapa lama kita akan disana?"
"Mungkin 3 hari saja Tuan Park.."
"Ne, arraseo.."

Telepon diputus sepihak oleh pria yang disebut Tuan Park itu. Tuan Park mendesah kecewa, menatap pria mungil di pangkuannya dengan tatapan sedikit kecewa.

"Kyung, kau dengar kan?"
"Kau akan pergi lagi, Chanyeollie?"
"Maafkan aku Kyung.."
Tuan Park Chanyeol kembali mengecup bibir Kyungsoo singkat.
"Bisakah kau siapkan barang-barangku, yeobo?"
"Tentu saja, aku akan menyiapkannya jika kau janji akan pulang secepatnya!"
"Aku berjanjiii~"
"Ok, chakkaman!"

Kyungsoo turun dari pangkuan suaminya, lalu berlari menuju kamar, berniat mempersiapkan segala keperluan suaminya itu. Chanyeol bangkit dari sofa, ia melangkah mendekati Jongin.

"Seperti biasa, jaga Kyungsoo-ku.. Kau mengerti, sekretaris Kim?"
"Ya, saya mengerti, Tuan Park.." Jongin mengembangan senyumnya.
"Terimakasih, aku selalu bisa mengandalkanmu sebagai sekretaris Kyungsoo"
"Tentu saja, Tuan."
"Bisakah kita tidak seformal ini? Ini bukan kantor, Jongin-ah" Chanyeol menepuk bahu Jongin, mengembangkan senyuman untuk sahabatnya itu.
"Arraseo~ Kau juga jaga dirimu, Tuan Park Chanyeol..."
"Tentu saja.."
"Apa kau tak menyusul Tuan Kyungsoo? Kau masih punya waktu 2 jam Tuan.."
Chanyeol menyeringai, ia langsung merangkul pundak Jongin
"Tutup telingamu kawan, karena setelah ini kau akan mendengar suara-suara seksi dari kamarku!"
"Aniya, aku akan pergi mencari makan siang saja.. Aku pamit, tuan.." Jongin tersenyum, ia melepas rangkulan Chanyeol, lalu membungkuk sebentar dan akhirnya melangkah menuju pintu keluar.

=======Second Place=======

Satu setengah jam berlalu, Kim Jongin memang sudah berada di dalam restoran dengan makanan yang tersaji di depannya dan beberapa foto yang juga tercecer tak beraturan di meja yang dipakai Jongin itu. Ia melahap makanan di depannya, namun pikirannya hanya tertuju pada Kyungsoo.
Kyungsoo yang saat ini pasti sedang melakukan kegiatan panas bersama suaminya, yaitu Park Chanyeol..

Hati Jongin merasa panas. Ia cemburu, namun seharusnya ia tak berhak untuk cemburu. Ia tahu bahwa dirinya hanya bawahan Kyungsoo - si Pemilik perusahaan tekstil terbesar di Korea Selatan yang telah memiliki pasangan hidup bernama Park Chanyeol - Bos besar pemilik yang luarbiasa kaya.
Tapi Jongin sadar ia juga bukan bawahan biasa.
Ia bawahan yang tak hanya mengerjakan tugas sebagai sekretaris, namun sekaligus jadi pemuas nafsu bagi Kyungsoo. Ia menerima pekerjaan itu. Ia bisa memiliki gaji tambahan dari Kyungsoo untuk jasa tambahannya itu. Tapi sekarang mereka merasakan ganjarannya. Jongin dan Kyungsoo sama-sama terperangkap dalam permainan yang mereka buat sendiri.

Tapi rendah diri itu terbang entah kemana setelah ia melihat foto-foto yang ada di mejanya itu.
Ia merasa marah sekaligus sedih yang luarbiasa. Ketidak-setiaan itu memang kadang bisa menyenangkan - atau menjadi kesedihan.
Bisa saja ketidak-setiaan itu dibalas dengan hal yang sama.
Kyungsoo selingkuh dengan Jongin - dan suami Kyungsoo juga berselingkuh - dibuktikan dengan foto-foto adegan mesra antara Chanyeol dan banyak pria juga wanita.
Itu kenyataannya - Kyungsoo yang tidak setia harus menerima ketidak-setiaan dari suaminya.

Lamunan Jongin kembali buyar karena ponsel di sakunya bergetar. Ia mendapat dua pesan singkat.

From: Tuan Park
Aku sudah pergi dari rumah, jadi cepatlah kembali dan jaga Kyungsoo-ku.

.
From: Owl
Kembalilah, Jongin-ah. Kita bisa bersenang-senang
Saranghae

=======Second Place=======

Jongin telah sampai di rumah Kyungsoo. Ia melangkahkan kakinya memasuki kamar Kyungsoo dan mendapati Kyungsoo yang sedang terengah-engah ,terlentang pasrah dengan leher penuh bercak merah dan juga selangkangan yang penuh cairan putih yang masih basah.

Jongin mendekati Kyungsoo sembari melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya. Ia sudah biasa seperti ini - terangsang karena Kyungsoo yang begitu sexy di matanya.

=======Second Place=======

==Kyungsoo POV==

"Akhh! Fasterrrr sodok terushhh akhh akhhh kau payaah Jongin ahhh akhh!"
Aku baru saja mengejek pria yang menunggangiku ini hingga membuat dia kembali mempercepat sodokannya di dalam hole ku. Aku berinisiatif menggerakkan pinggulku berlawanan arah dengan hujamannya agar hujaman penisnya semakin dalam menusuk sweetspot ku. Aku merasakan kenikmatan yang berlipat-lipat. Posisi doggy ini membuatku makin mengerang ke enakan.

Aku suka melakukan seks dengan Jongin. Ia sangat kuat dalam bercinta. Aku biasanya akan orgasme berkali-kali sebelum Jongin orgasme untuk pertama kalinya. Aku memang baru saja dinikmati oleh suamiku, namun aku tentu saja tak puas hanya dengan seks selama kurang lebih satu jam. Suamiku terlalu lembut padaku. Kadang aku menyukainya, tapi terkadang aku lebih menyukai pria yang menggenjot tubuhku dengan kasar, membuatku berteriak keenakan hingga suaraku serak.
Jongin selalu melakukan seks kasar yang tak mengijinkan aku istirahat sebelum aku dan Jongin benar-benar kelelahan. Aku hanya menyukai permainan Jongin yang sungguh membuatku merasakan surga dunia.

"Akhh Aku mencintaimuhhh... Jonginhhh lebih cepathhh! aku hampiirr... AAHHHH!"

Belum lama Jongin menyodok lubangku, tapi aku sudah orgasme. Aku merasakan nikmat, namun Jongin tak berhenti menusuk sweet spotku, membuat penisku kembali menegang. Aku benar-benar menyukai sentuhan Jongin. Aku ingin dan terus ingin disentuh olehnya.
Kau menganggap aku maniak seks? Salahkan Jongin yang mengajarkanku seks penuh gairah yang membuatku ketagihan seperti ini.

Selanjutnya, hanya ada umpatan, desahan, erangan kenikmatan, hingga suara tamparan yang saling menyahut. Aku masih menungging, mendesah dan terus memaki Jongin agar menghentakkan penisnya lebih cepat di dalam lubangku. Sedikit nakal, namun bagi Jongin itu malah menambah kilatan nafsu di dalam matanya. Aku menyukainya - saat desahan seksi Jongin terdengar karena lubangku yang memanjakannya dengan luarbiasa.

"Yesshhh Kau sempithhhh Kyunggg.. emhhh"
"Fuck me harder! Jongin.. akh! Shit! YESSSSHH"
Aku klimaks lagi dengan sensai yang luarbiasa.

"Kauu suka? Ahhh Lubangmu nikmat kyunghhh sss "
"Itu milikmuuuhh.. Masuki milikmu ituuu jongghhh Enakkh... so big..."

"Sebentar lagi.. ouuuh!"

Aku akhirnya bisa sedikit tersenyum, aku merasakannya – penis Jongin terasa makin besar, tanda bahwa Jongin akan mencapai puncaknya.
Jongin menggeram – ia sudah mencapai puncaknya. Ia menikmati sensasinya yang luar biasa nikmat – begitupun aku yang merasakan cairan Jongin yang memenuhi lubangnya – benar-benar luar biasa.

Kalian anggap ini sudah selesai? Tentu saja belum, karena Jongin telah menyuruhku untuk kembali berbaring, melakukan ronde selanjutnya. Jongin hanya menggesekkan ujung kejantanannya dengan hole ku, membuat aku frustasi.

"Masukkan saja Jongin-ah, cepatlah.. Lubangku gatal Jongiiiin~ Akh!"

Aku sedikit memekik saat Jongin memasukkan miliknya dengan keras, lalu menghujamkannya dengan tempo yang cepat pula – tak memberi jeda untukku bisa instirahat.

"Yeshh.. There! Lebihhhh kerasshhhh! "

Aku mengencangkan otot hole ku untuk menggoda Jongin. Alhasil drinya menggeram dan makin makin mempercepat tusukannya. Tubuhku makin menghentak-hentak, menandakan betapa keras dan kuatnya Jongin menusuk sweetspotku.

"AAhh ahh ahhh yesshhh moreee sssshhh"
Aku terus merengek dalam desahanku - memohon agar ia terus menusuk sweetspot ku dengan cepat karena aku akan segera klimaks.
"JONGINNN haaaaahhh haaaahh..."
Aku mencapai klimaksku yang entah telah berapa kali kurasakan. Jongin sekarang makin mempercepat sodokannya, sepertinya ia akan klimaks.
Benar saja, tak lama ia langsung klimaks dengan menyebut namaku, terdengar sangat seksi.
Ia lalu berguling ke samping tubuhku, lalu memelukku dalam dekapannya yang sungguh hangat... Pelukannya berbeda. Ada apa?

Tapi entahlah.. Karena yang kupikirkan sekarang adalah.. Aku mau lagi - aku mau Jongin menusuk sweet spot ku lagi...

==Kyungsoo POV - END ==

=======Second Place=======

Kyungsoo memeluk Jongin erat.. Ia kembali berulah. Ia menggesekkan miliknya dengan milik Jongin. Ia masih belum puas, dan Jongin mengetahuinya.

"Ahhh... emmhhh"
Kyungsoo mendesah. Ia sedang berusaha menggoda Jongin.

"Kau mau lagi, sayang?"
"Ne.. ahh... yeshh"
Kyungsoo mendesah kembali karena Jongin yang meremas lembut penisnya.
"Sebelumnya, bolehkah aku bertanya?"
"Tentu.. emhh.. Tapi berjanjilah.. Setelah bertanya kau harus membuatku ahh puasss.. yesss"
Kyungsoo menempelkan kepalanya ke dada Jongin, kembali merasakan libidonya yang mulai naik.

"Kyungsoo.. Apa kau mencintaiku?"
Jongin memeluk Kyungsoo, menciumi puncak kepala Kyungsoo dengan lembut. Kyungsoo hanya mengangguk.
"Kalau begitu, tinggalkan Tuan Park.."
Kyungsoo langsung bangkit dari tidurnya, ia menatap Jongin dengan wajah sedikit marah.
"Maksudmu?"
"Kurang jelaskah? Tinggalkan suamimu itu.. Kau benar-benar mencintaiku kan? Atau selama ini kau hanya membual Kyung?"

Kyungsoo terdiam, ia meremas seprei yang ada di tangannya.
Jongin bangkit, ia membalikkan tubuh Kyungsoo agar ia dapat menatap matanya. Sekarang Jongin dan Kyungsoo duduk bersila, berhadapan satu sama lain.

"Ataukah... Selama ini kau hanya suka tubuhku?"

"Bisakah kau membuka mulutmu, Kyungsoo? Jawab aku!"

Ini pertama kalinya bagi Kyungsoo mendengar bentakan dari Jongin. Namun Kyungsoo tetap terdiam. Ia hanya menatap Jongin dengan wajah bingung. Apakah tubuhnya tak cukup untuk menjelaskan perasaannya pada Jongin?

"A-aku mencintaimu.. Sangat men..cintaimu.. Jongin-ah... Tapi, aku tak bisa pergi.."
Kyungsoo terbata-bata. Ia merasakan sesak di saat yang sama.
"AKU MENCINTAIMU! APA ITU TAK CUKUP BAGIMU?"
Jongin berteriak di depan Kyungsoo. Kyungsoo menunduk, ia berusaha menahan air mata yang siap mengalir di matanya.
Ia sadar bahwa Jongin terluka.. Tapi sungguh, Kyungsoo menikahi Chanyeol karena cinta - yang hingga sekarang pun tak pernah berubah.
Kyungsoo hanya menerima cinta baru - tanpa menghilangkan cinta yang lalu.
"A-aku hanya.. hiks.. "
Kyungsoo memeluk Jongin erat, namun Jongin melepasnya dengan kasar. Jongin melangkah turun dari ranjang, ia mengambil tas kerjanya.
Ia membuka amplop di dalam tas itu lalu melangkah kembali hingga sampai di depan ranjang Kyungsoo. Ia menuangkan semua isi amplop itu di atas ranjang, tepat di depan tubuh Kyungsoo.

Kyungsoo terbelalak melihat semua isi amplop yang ternyata adalah foto-foto Chanyeol yang mencumbu pria-atau wanita lain. Airmata mulai menetes tanpa henti.
Jongin kembali naik ke ranjang, lalu menindih Kyungsoo kembali.
"Kau sudah melihat semuanya... Kau berselingkuh denganku, tapi kelakuan suamimu itu lebih gila daripada kau.."

"Dia sama saja denganmu Kyungsoo-ya.. Jika kau meninggalkannya maka dia akan segera mendapat yang baru.."

"Aku tak ingin terus berada di tempat kedua.. Aku ingin mendapatkan cinta yang pantas. Yaitu dirimu..."

"Kau harus memilih.. Jika kau memilihku, aku akan mencintaimu selalu, bahkan jika kau masih memiliki perasaan dengan Park Chanyeol.. Aku akan menghapus dirinya dengan cintaku.."

"Jika kau memilih Park Chanyeol, maka aku tak akan muncul lagi dihadapanmu.."

Kyungsoo tetap diam, ia menutup matanya.. Ia kini harus memilih antara Park Chanyeol - suami yang ia dicintainya, atau Kim Jongin - Sekretaris sekaligus orang yang juga ia cintai...

Ini salahmu Kyungsoo - Jangan bermain api jika kau tak mau hidupmu terbakar hingga hangus..

TBC ~~~~