TIME TRAVELING

A fiction by Ren Kazune

Naruto©Masashi Kishimoto

Attention: perhatikan kata (*past) dan (*future) setelah nama Naruto, (*past) berarti Naruto shinobi dan (*future) berarti Naruto masa depan

Please enjoy reading

.

.

Tokyo, Japan Military Academy

Saat ini diruang kelas 2A tengah terjadi kericuhan karena salah satu dari mereka ada yang terlambat atau bisa dibilang tidak hadir. Yah..kebetulan guru yang seharusnya mengajar mereka saat ini tidak hadir jadilah kelas yang biasanya adem ayem itu kini terdengar seperti pasar yang sibuk

"Hah~ kemana sih si Naruto itu? Sudah jam segini belum juga datang!," ucap seorang gadis bersurai blonde pucat sambil melirik jam tangan yang melingkar manis dipergelangan tangannya, Ino Yamanaka

"Dasar Naruto baka! Membuat orang kerepotan saja!," umpat gadis lainnya yang memiliki surai senada dengan bunga sakura, Sakura Haruno

"Sakura!," hardik seorang gadis berambut biru tua panjang yang digerainya dengan tajam, Hyuuga Hinata yang tak rela jika sang pujaan hati dikatai bodoh oleh orang lain, sementara Sakura menciut melihat sahabatnya yang sudah memasuki mode 'evil'nya

"Lagi pula apa kau tidak bisa menghubunginya Hinata?," tanya seorang pemuda berambut coklat dengan tato segitiga terbalik dikedua pipinya, Kiba Inuzuka

"Tidak bisa, dan sialnya lagi aku tidak bisa melacak Naruto-kun"

"Kau melacak Naruto?," tanya Ino dengan sebelah alisnya yang dinaikkan, tanda penasaran

"Kita ini pelacak Ino, kau seharusnya tahu karena itu salah satu tugas kita, dan lagi bukankah saling melacak antara penghuni JMA adalah hal yang lumrah? Kenapa harus diperdebatkan?." Ucapan Hinata barusan sukses membuat Ino bungkam seketika

"Benar kata Hinata, dan saat ini kita perlu tahu dimana Naruto berada, padahal baru tiga puluh menit yang lalu dia ada dijalan menuju kesini," balas pemuda lainnya yang bergaya emo dengan rambut raven model pantat ayam, iris onyxnya menatap tajam layar monitor didepannya, Sasuke Uchiha

"Dan menghilang tiba-tiba, ini aneh," sambung gadis bercepol dua sambil mengotak-atik layar transparan didepannya, Tenten

"Setahuku tidak ada alat yang mampu membuat orang menghilang dalam sekejap mata," ucap Kiba yang mendapat anggukan setuju dari teman-temannya

"Mungkin emblem JMA-nya hilang?," tanya pemuda bertubuh gemuk, Chouji Akimichi sambil terus memakan kripik kentangnya

"Kalau emblemnya hilang harusnya kita masih bisa melihat sinyalnya, tapi ini…tanpa jejak, Naruto seperti menghilang," ucap Tenten dengan nada lirih diakhir kalimatnya

"Kita akan coba kerumah Naruto-kun nanti," ucap Hinata yang juga dibalas anggukan setuju dari sahabat-sahabatnya

"Hoaam~ lakukan setelah pulang sekolah," saran pemuda yang masih asyik dengan dunia mimpinya, Nara Shikamaru

.

.

.

.

Dooorrr….dooorrr

Pain shurado yang sudah dibangkitkan lagi kembali menembakkan rudal-rudalnya pada Naruto yang menghindarinya dengan susah payah, tak jarang Naruto membalas serangannya namun karena rinenggan semua serangannya dapat dihindari dengan mudah bahkan mereka dapat menghindarinya tanpa melihat dari mana serangan itu berasal

'mata itu adalah rinengan, mereka seperti bisa memberitahu kepada pengguna rinengan yang lainnya apa yang mereka lihat, makanya cara terbaik melawan mereka adalah satu lawan satu' penjelasan Katsuyu tadi masih terngiang-ngiang dikepala Naruto

Naruto bersalto saat Pain Jigokudo menyerangnya, ia kemudian mengambil senapan laras panjangnya dan mulai mengokangnya

"Satu lawan satu Naruto-kun," ucap Katsuyu yang berada dipundak Naruto

"Tidak mungkin aku memisahkan mereka begitu saja." Naruto lalu membidik Pain Jigokudo dan menembaknya dengan cepat

Dooorr… Dooorr…

Naruto menembakkan pelurunya pada Pain Jigokudo yang sayangnya mampu menghindarinya, namun peluru itu tertanam ditubuh Pain Ningendo yang tepat berada dibelakang Pain Jigokudo. Melihat itu Naruto hanya menyeringai senang

"Kau tahu Yahiko-nii… ini adalah sejata yang kau rancang untuk ayahku, seperti keinginanmu, satu peluru dari senjata ini bisa mengeluarkan sengatan listrik sebesar 5000 volt yang dapat menumbangkan beruang sekalipun dan aku baru saja menembakkan dua peluru pada temanmu itu yang artinya dapat mengeluarkan sengatan listrik sebesar 10.000 volt," jelas Naruto panjang lebar. "Dan tombol ini dapat mengaktifkan sengatan listrik itu, jadi…bersiap-siaplah"

'10.000 volt? Itu sangat besar, aku bisa mati, sial!' batin Pain Ningendo panik, Naruto menekan tombol merah itu hingga mengeluarkan suara

Piii piii piii

Dan tubuh pain Ningendo langsung menegang, sengatan-sengtan listrik terlihat dari tubuhnya yang menegang

"AAAARRRGGGHHHH….," teriak Pain Ningendo tak kuasa menahan sengatan listrik berukuran besar itu, tak lama kemudian Pain Ningendo ambruk dengan luka bakar diseluruh tubuhnya yang kini kaku

"Kau berhasil Naruto-kun," puji Katsuyu yang mengundang cengiran lima jari Naruto

Pain Tendou menatap tajam Naruto yang masih tersenyum bangga, ia lalu mengadahkan tangannya kearah Naruto

"Bansho tennin." Seketika Naruto merasa kalau dirinya tertarik kearah Pain Tendou

'sial! Lagi-lagi dia mengeluarkan kekuatan aneh ini' batin Naruto seraya menahan tubuhnya agar tak tertarik pada Pain Tendou 'sial! Aku tak bisa menahannya lebih lama lagi'

.

.

.

.

"Shima-sama!," panggil katak kecil yang dikirim Fukasaku untuk ke Konoha, seekor katak betina yang merupakan istri Fukasaku menatap nanar Konoha yang sudah hancur tak berbentuk dari atas patung wajah hokage "Fukasaku-sama mengirimku untuk mengatkan sesuatu…"

"Kita harus melakukan kuchiyose," potong Shima cepat

"Itulah yang ingin kukatakan"

"Jadi apa mereka sudah siap?"

"Mereka siap Shima-sama" Shima hanya mengangguk mendengar jawaban katak kecil itu

"Kuchiyose no jutsu!," seru Shima seraya mengarahkan kedua tangannya kearah para pain

BHHHOOOOOOOOOOFFFFTTTT

Kepulan asap tebal tiba-tiba muncul diarea pertarungan Naruto vs pain, perlahan kepulan asap tebal itu menipis dan memperlihatkan tiga ekor katak raksasa dengan seorang pemuda blonde yang berada diatas salah satu katak raksasa itu, pemuda blonde yang tak lain adalah Naruto Uzumaki dengan Shima dan Fukasaku dikedua bahunya

Naruto*future yang masih menahan tubuhnya menatap kaget atas kemunculan katak-katak raksasa yang berada tepat dibelakangnya, terlebih melihat seseorang yang memiiki ciri fisik yang sama dengannya

'apa lagi itu? Kenapa jumlah mereka bertambah sih?' batin Naruto, perlahan tubuh Naruto terangkat dan melayang menuju Pain Tendou "Aarrrgghhh!," teriak Naruto sembari meronta-ronta ketika melihat Pain Tendou sudah mengeluarkan besi hitamnya

Naruto*past melihat seseorang yang sangat mirip dengannya sedang berusaha melepaskan diri dari jutsu Pain Tendou dengan pandangan yang tak dapat diartikan, merasa kalau dirinya tidak pernah membuat bunshin Naruto*past pun meminta Gamabunta untuk menolongnya

"Dia bukan bunshinmu?," tanya Gamabunta pada Naruto*past yang ngotot memintanya untuk menolong pemuda itu

"Bukan! Aku tidak pernah membuat bunshin, jadi kumohon tolong dia"

Gamabunta menangkap tubuh Naruto*future yang masih melayang dan menariknya dengan kuat hingga pengaruh jutsu Pain Tendou terlepas, ia lalu membawa tubuh Naruto*future keatas punggungnya

"Kau baik-baik saja bocah?!," tanya Gamabunta dengan suara beratnya

"A-aku…aku baik-baik saja t-tuan katak yang bisa bicara, t-terima kasih," ujar Naruto*future gugup

Pandangan Naruto*future kini beralih pada pemuda yang sangat mirip dengannya yang sedang menatapnya dengan pandangan yang aneh

'bahkan aku memiliki kembaran disini' inner Naruto *future

"Kau siapa?," tanya keduanya bersamaan

"E-ehm…namaku Naruto," ucap Naruto*past sembari menjulurkan tangannya

"Naruto ya…kalau begitu kita memiliki nama yang sama," ucap Naruto*future sembari menyambut uluran tangan Naruto*past

"Hei bocah! Ini bukan waktunya berkenalan!," sentak Gamabunta kesal karena dua pemuda kembar diatasnya itu malah sibuk berkenalan

Para pain yang tadi hanya diam melihat interaksi lawan dihadapan mereka kini memulai untuk menyerang mereka

Penyerangan dimulai dengan Pain Chikushodo yang mensummon dua ekor badak raksasa yang berlari kencang kearah Gamabunta dan tim-nya

Kedua Naruto yang melihat itu segera melompat turun dari atas tubuh Gamabunta, Naruto*past segera membentuk odama rasengan ditangan kanannya sedangkan Naruto*future sudah membidik seekor badak didepannya dengan sebuah bazoka yang ukurannya cukup besar diatas pundak kanannya

Kedua badak raksasa itu semakin dekat dengan kedua Naruto yang sudah siap dengan senjata masing-masing

Drap…

Drap…

Drap…

Dra…

"Senpo: odama rasengan!/fire!," teriak kedua Naruto bersamaan sembari meluncurkan serangan masing-masing

Braak…bruk…

Kedua badak raksasa itu terlempar jauh dari kedua Naruto setelah dengan telak terkena serangan mematikan yang diluncurkan keduanya. Kedua badak itu kemudian menghilang dengan suara bhooft yang keras disertai dengan asap tebal yang mengelilingi kedua makhluk raksasa itu

'jadi itu jurus ninja… sangat hebat' batin Naruto*future sembari menatap kagum Naruto*past disampingnya

"Tadi itu…jurus apa?," tanya Naruto*past

"Hanya teknik biasa," jawab Naruto*future

Pain Chikushodo kembali membentuk handseal dan segera menghentakkan tangannya sembari mengucapkan

"kuchiyose no jutsu"

Beberapa ekor hewan raksasa muncul dihadapan tim Gamabunta yang sudah siap dengan senjata masing-masing

"Bun! Ken! Hiro!," Panggil Fukasaku yang dibalas anggukan dari ketiga katak raksasa itu yang kemudian menyerang hewan-hewan kuchiyose Pain Chikushodo

Pain Gakido menyerang Naruto*past, Naruto*past kemudian membentuk handseal namun segera dihentikan oleh ucapan Katsuyu

"Ninjutsu tidak akan mempan padanya, dia akan menyerapnya," ucap Katsuyu

"Kalau begitu aku akan melawannya dengan tangan kosong." Naruto*past segera membentuk tinjunya dan menghantamkan tinjunya kewajah Pain Gakido

Buaagh…

Pain Tendou menatap datar tubuh Pain Gakido yang terbaring disampingnya setelah dengan telak terkena tinju dari Naruto*past

'hanya dengan sekali serangan saja lawan sudah tumbang? Mengagumkan' batin Naruto*future

"Aku akan mengalahkanmu," ucap Naruto*past dengan tatapan tajamnya yang mengarah pada Pain Tendou. Ia lalu membentuk handseal dan mengucapkan. "Kagebunshin no jutsu." Dua orang bunshin Naruto muncul disisi kiri dan kanan Naruto*past yang kemudian membantu Naruto*past untuk membentuk rasen-shuriken

Suara kiiiing yang memekakkan telinga mengalihkan perhatian Gamabunta dari pertarungannya, mata katak raksasa itu sedikit membola ketika melihat sebuah rasen-shuriken terbentuk dengan sempurna ditangan kanan Naruto*past, pandangannya kemudian beralih pada Naruto*future yang berada tidak jauh dari tempat Naruto*past, dengan kecepatan penuh katak raksasa itu melompat kearah Naruto*future

"Berbahaya kalau kita disini," ucap Gamabunta yang lalu membawa Naruto*future dan bersembunyi dibalik batu yang sangat besar

"Aku akan menghabisimu brengsek!," teriak Naruto*past sembari melempar rasen-shurikennya kearah para pain yang kemudian melompat keatas agar terhindar dari serangan Naruto*past kecuali Pain Chikushodo yang tubuhnya hancur karena rasen-shuriken Naruto*past

"Mengagumkan! Jurus ninja benar-benar hebat," ucap Naruto*future yang mengintip dari balik batu tempat ia dan Gamabunta bersembunyi

"Kau berkata seperti itu, apa kau bukan ninja?," tanya Gamabunta yang ikut mengintip pertarungan Naruto*past dengan para pain

"Bukan, aku ingin tanya ehm…apa Naruto yang disana itu jinchuriki kyuubi?"

"Ya, memangnya kenapa?"

"Bukan apa-apa," lirih Naruto*future. "Sepertinya aku benar-benar terlempar kemasa lalu"

"Terlempar kemasa lalu? Apa maksudmu?"

"Begini…ini bukan masaku atau lebih tepatnya aku dari…masa depan"

"Aho! Ini bukan saatnya bercanda! Kalau kau dari masa depan lalu bagaimana kau bisa kesini?"

"Ada kabut hitam yang mengelilingiku tadi, saat kulihat ternyata aku sudah berada disini"

'apa aku bisa mempercayai ucapan anak ini?' batin Gamabunta ragu

Pain Shurado mengeluarkan rudal-rudalnya dan menembakkannya pada Naruto*past secara berbelok sehingga rudal-rudalnya akan mengenai bagian belakang tubuh Naruto*past

'dia akan mati jika terkena semua rudal itu! Aku harus menolongnya' Naruto*future berlari sangat kencang kearah Naruto*past dengan emblem JMA yang sudah berada ditangannya

"Hei bocah apa yang kau lakukan?! Kembali! Disana berbahaya! Hei!," teriak Gamabunta memanggil Naruto*future, namun panggilan itu sama sekali dihiraukan oleh sang pemilik nama

'semoga aku tepat waktu' batin Naruto*future

Jarak rudal-rudal itu semakin dekat dengan Naruto*past yang hanya bisa membelalakkan matanya tanpa tahu harus berbuat apa

BLAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRR

"NARUTOOOOOOOO….!"

.

.

.

.

Disebuah gua yang berada jauh didalam hutan, terlihat empat orang yang berdiri mengelilingi sebuah ranjang dengan seseorang yang sedang bersandar pada kepala ranjangnya

"Bawa jinchuriki kyuubi padaku," titah orang yang berada diranjang itu pada seorang bawahannya yang berdiri dihadapannya

"Baiklah tuan," jawab bawahan orang itu dengan seringai tipis diwajahnya, sementara tiga orang lainnya hanya diam setelah mendengar perintah sang tuan salah satu rekan mereka

Tbc

Nah…bagaimana chapter ini? Kalian nilai sendiri lah

Ok ini dia balasan review-nya

Luca Marvell : sosok Yahiko dimasa depan? Kayaknya sih sama aja kali ya, Ren juga gak pernah mikirin sosok Yahiko dimasa depan sih

Ailfrid : arigatou dukungannya Ailfrid-san

Lsamudraputra : arigatou kritikan dan sarannya, membantu banget deh

Alta0sappire : Naruto shinobi kayaknya gak bakalan kemasa depan deh, ribet nanti #plak

Neko 1412 & Kyuukyuu : dagger itu sejenis pedang, tapi pedangnya lurus gak kayak pedang samurai gitu, nah dagger yang diapakai Naruto disini adalah dagger berbentuk sekop dengan ukuran yang lumayan besar

Ok. Balasan review-nya cukup segitu dulu

Terakhir silahkan tulis beberapa kalimat penyemangat untuk Ren agar Ren semakin giat menulis ni fic, Ok?!

Arigatou uda berkunjung