Lost you –

Genre : Romance/Fluffy/Humor

Rated : M

Cho Kyuhyun & Lee Sungmin

YAOI/Boys Love

The main idea of this story is wholly MINE

Lost you © Heproditeus ChoLee

NOTE! : Mohon dibaca A/N yang saya lampirkan dibawah nanti, karena menyangkut kelanjutan saya untuk berkarya dibidang fanfiction KyuMin.


Pagi yang dingin diakhir desember, hamparan salju menyelimuti pelataran jalan dan halaman rumah, beberapa orang berdiam diri didepan perapian, atau memilih menonton acara natal, lalu sisanya masih bergelung dibawah hangatnya selimut.

Kyuhyun melilitkan syal coklat kelehernya, mematut didepan cermin memastikan dia sempurna, jam dinding menujukan pukul tujuh pagi, belum ada orang yang berniat keluar rumah pada cuaca pagi yang dingin terkecuali Kyuhyun yang bersemangat membangunkan Sungmin satu jam yang lalu.

Pria manis itu menggerutu, hari masih pagi dan sangat dingin. Kyuhyun harus punya alasan penting untuk membawanya keluar dari selimut, kecupan dipagi hari yang menyebalkan, benar-benar membawa bantal guling ke wajah Kyuhyun sebelum masuk ke kamar mandi. Sedang suaminya hanya tertawa geli.

Bunyi derit pintu kamar mandi mengalihkan perhatian Kyuhyun, matanya menatap Sungmin yang sudah berpakaian rapi. Dandanan manis dengan coat coklat dan syal putihnya, rambutnya tertutup topi rajut dengan sedikit poni dibagian depan.

"Hai manis~" Godaan selamat pagi sedang Sungmin berdecak tak suka.

"Jadi.. Siap untuk pergi?"

"Aku berharap ini benar-benar penting Kyuhyun."

"Ini menyangkut ingatanmu sayang, apa ada yang lebih penting?"

Sungmin merenggut. "Berhenti memanggilku sayang, itu terlalu intim untuk seseorang yang Amnesia." Kyuhyun mengedikan bahu riang.

Sungmin menelisik cermin sesaat sebelum bersuara, "Memangnya kita mau kemana?"

"Itu kejutan, tidak bisa diberitahu."

"Huh? sangat menyebalkan."

"Sttt."

Kyuhyun meraih tangan Sungmin, mengaitkan jemari mereka. Meski canggung, Kyuhyun bersyukur Sungmin tidak protes.

"Wait and See okay?"


Bunyi decitan antara pelataran parkir dan ban mobil, cukup mendecap diantara hamparan putih salju yang dingin. Kyuhyun memarkirkan mobilnya, mereka sampai setelah tiga puluh menit perjalanan. Berbeda dengan Kyuhyun yang tersenyum sumringah Sungmin memandang bingung bangunan didepannya.

"Ini…."

"Tidak ingin turun?" Sempat terdiam namun Sungmin mengangguk untuk turun lebih dulu, diikuti dengan Kyuhyun dibelakang, mereka berdiam diri dihalamannya bersama menatap Gereja.

"Sudah merasa familiar?"

"Huh?"

"Tempat ini, kau tidak merasa familiar?" Sungmin mengerutkan kening.

"Lihat baik-baik, dan cobalah ingat sesuatu."

"Jadi maksudmu, kita punya kenangan disini?"

"Itu kejutannya.."

"Kata menyebalkan itu lagi." Dengus Sungmin. "Aku tidak bisa mengingat apapun."

"Bagaimana kalau masuk?"

"Tidak apa-apa?"

Sakian kerjapan polos yang membuat Kyuhyun tertawa. "Tentu saja, memangnya Tuhan pernah melarang seseorang mendatangi rumah sucinya."

Tapakan langkah keduanya sampai didaun pintu yang kokoh, Kyuhyun berangsur mendorongnya untuk terbuka, memperlihatkan arsitektur bagian dalam gereja yang khas eropa abad pertengahan. Sungmin melangkah masuk dengan langkah tersendat antara ragu juga rasa kagum.

"Sudah bisa?"

"Bisa beri aku sedikit petunjuk?"

Kyuhyun terkekeh. "Tentu.. mmm… bagaimana kalau tentang tempat ini yang membuat kau dan aku menjadi kita."

"Kata-katamu lucu."

"Bagian mananya?"

Sungmin tertawa gemas, matanya melengkung dengan indah.

"Baik, tebakannya adalah.. tempat ini adalah tempat kita jadian?"

Kyuhyun menggeleng. "Lebih dari itu."

Sungmin menyempitkan kelopak matanya, mengalihkan tatapannya pada bagian depan dari kursi jema'at, arsitektur di dinding dan dilangit-langit terlihat indah, Kristal merah dan biru juga sangat cantik dengan ukiran Jesus dan Bunda Maria, serta beberapa malaikat kecil bersayap putih.

Seketika matanya melebar, Kyuhyun tersenyum saat Sungmin berjalan menuju pelataran. "Ini familiar.." Gumannya.

"Bukankah ini ukiran dinding yang sama dengan di foto itu?" Sungmin tersenyum. "Aku benar bukan? Jadi kita menikah disini?"

Tawa renyah Kyuhyun terdengar, dia ikut mendekat ketempat Sungmin yang masih mengagumi ukiran dinding. "Benar, kau tau siapa yang memilih tempatnya?"

"Aku?"

"Bukan, Aku." Sungmin menggeram gemas.

"Alasanmu?"

"Itu alasan milikmu Sungmin."

"Membingungkan sekali…"

Dia tertawa lagi bermaksud memeluk pinggang Sungmin, tapi pria manis itu menolak dengan menjaga jarak. "Mau kuceritakan tidak?"

"Berlaku mesum ditempat suci itu bisa terkena kutukan."

"Aku ini suamimu.."

"Aku masih belum mengingatnya."

"Ya sudah.." Kyuhyun berpura-pura mendesah kecil untuk beringsut beberapa langkah menjauh, menggoda pria manis yang kini berkepala batu itu untuk terpancing bersama.

Sungmin menggapai lengan kanan Kyuhyun dengan merengut. "Kau membangunkanku pagi-pagi sekali untuk ini, jika kau tidak menceritakannya maka aku benar-benar akan pulang kerumah Eomma." Kyuhyun mencibir, mendengus samar sebelum mengalah untuk itu.

"Sebenarnya rencana pernikahan kita di Prancis. Tapi dibatalkan"

"Apa karena biayanya tidak cukup?"

Kyuhyun yang gemas mengamit hidung Sungmin. "Kau pikir aku bisa bangkrut hanya karena menikah diluar negeri?"

"Lalu?"

"Tiga hari sebelum menikah kau mengajakku kesini." Kyuhyun menarik Sungmin duduk bersama dikursi barisan depan.

"Coba bayangkan, betapa menggemaskannya Lee Sungmin saat bercerita tentang mitos." Sungmin merenggut. "Yang orang-orang anggap mitos itu terkadang adalah keajaiban Kyuhyun. Tuhan sengaja menyusunnya seperti itu agar tidak semua orang menginginkannya."

"Nah, kau mengatakan hal yang sama persis satu tahun yang lalu…"

Kyuhyun tersenyum tulus.

"Kau bercerita banyak hal tentang mitos gereja ini... dan salah satu dari mitosmu itu benar-benar membuatku tertarik, akhirnya kita menikah disini dan Siwon Hyung terpaksa mencari pastor yang mau menikahkan pasangan sesama jenis."

Diam-diam tangan Kyuhyun mulai merangkul pinggang Sungmin dari samping. Rasanya hampir melompat senang saat kali ini tidak ada pemberontakan.

"Lalu apa mitosnya?" Pandangan berbinar Sungmin jatuh di Orbs kelam Kyuhyun, terus menariknya untuk semakin dalam.

"Jika kau menikah dan berciuman digereja ini bersama orang yang kau cintai, maka dikehidupan sekarang ataupun nanti dia akan tetap menjadi milikmu."


Mereka turun di deretan kaki lima, kota Seoul yang tidak pernah mati selalu ramai dimalam hari. Jajakan tenda makanan berderet rapi disepanjang garis bazar. Lima belas menit yang lalu Sungmin mengatakan kepada Kyuhyun bahwa ia belum ingin pulang, jadi Kyuhyun memutuskan untuk membawa Sungmin ketempat kenangan mereka.

"Pasar malam?"

Kyuhyun diam mengamit lengan Sungmin lalu berjalan bersamanya, mendekati pondok disudut kanan. "Ini tempatnya."

Sungmin memutar kepalanya, pondok sederhana dengan dua meja panjang serta kursi untuk pengunjung, menunya beragam dengan hidangan Soup berkuah khas tempat makan yang hangat dimalam hari.

Kyuhyun menariknya untuk duduk bersebelahan, karena memang suasanya tak seperti di restaurant atau café yang cocok untuk berhadapan, jadi posisi bersebelahan akan menyenangkan. Lagipula saat masih pacaran dulu Kyuhyun dan Sungmin selalu duduk disini, dengan posisi seperti ini.

"Jadi kali ini masih sama?" itu bibi Han yang datang mencatat pesanan. Kyuhyun terkekeh senang. "Bibi selalu tahu yang terbaik."

"Samgyetang dan kue labu manis?" Tanya bibi Han dengan senyuman.

"Mencari makanan hangat dimalam hari bibi.. disini yang terbaik, jadi aku dan Sungmin memutuskan untuk berkencan."

"Pasangan yang manis huh? Menikah dan pacaran disaat yang bersamaan?"

"Itu letak kebahagiannya."

"Sejujurnya aku senang kalian kemari, sudah lama semenjak yang terakhir kali."

Kyuhyun meringis. "Yah, perusahaan benar-benar mengganggu."

"Jangan terlalu sering berselingkuh dengan dokumen Cho Kyuhyun, Sungmin pasti kesepian.. Benarkan sayang?"

Sebenarnya pria manis itu masih cukup bingung, namun dengan klise tatakrama dia mengerjap dan mengangguk canggung. "Terjadi sesuatu dengan istri manismu Kyuhyun?"

"Kepalanya terbentur, jadi ingatannya agak sedikit terganggu."

"Amnesia jangka pendek?"

"Sepertinya begitu."

Bibi Han mengusap pundak Kyuhyun, pria itu tampak kecewa tapi berusaha kuat disaat yang bersamaan. "Dia akan segera mengingat semuanya, teruslah berusaha."

"Terimakasih."

"Huh.. Tapi kau beruntung Sungmin tidak meninggalkanmu, biasanya orang yang amnesia akan memukul seseorang yang ditemuinya dipagi hari."

Kyuhyun tertawa. "Percayalah bi, aku termasuk seperti yang kau pikirkan."

Bibi Han pergi setelah menyambut tawa renyah Kyuhyun, pelanggan tidak terlalu ramai malam ini, sehingga dipojok sana hanya ada Kyuhyun dan Sungmin.

"Kau yang memaksaku untuk makan disini."

"Huh?" Sungmin mendengung bingung.

"Dua tahun yang lalu seharusnya kita berkencan di restaurant mahal yang aku sewa, tapi kau menarikku kesini."

"Kau setuju?"

"Sejak kapan aku bisa menolak seorang Lee Sungmin?"

"Haha.. Jadi aku beruntung dilahirkan sebagai Lee Sungmin?"

Pria didepannya ini benar-benar seorang yang manis, bayangan gumalan konyol tidak akan seromantis itu jika bukan hanya selingan hati di pondok soup saat pertengahan malam.

"Sungmin sang penganut anti mainstream." Kyuhyun tertawa setelahnya. "Bahkan saat aku protes dengan semua nama kuman jahat itu kau tetap menarikku kesini."

Sungmin merenggut "Jadi suamiku pembenci kakilima?"

"Awalnya begitu, tidak sehat sama sekali.. Tapi kembali berterimakasih pada Lee Sungmin yang telah merubah cara pandangku."

"Uwaahh, aku sehebat itu ternyata, pertama mitos dan sekarang kaki lima.. lalu apalagi?"

"Waktu kita tidak cukup jika harus menceritakan semuanya."

"Apa aku sebegitu pentingnya?"

"Bukan hanya sebegitu penting, tapi tidak ada yang lebih penting dibanding kau." Sungmin memukul bahu Kyuhyun main-main. Rasa panas dipipi-nya mengancam untuk merubah permukaan putih itu menjadi warna kepiting rebus.

"Apa itu artinya aku menikahi seorang penggombal?"

"Dulu bahkan kau mengeluh karena aku sangat tidak romantis."

Riuh malam hari menemani dua manusia itu tertawa dengan riang, suasana yang membaur ditemani Samgyetang yang mereka pesan membuat malam benar-benar menjadi hangat.


OoOLost YouOoO


Tiga hari yang berlalu sangat cepat, mengawali tanggal ulang tahun istrinya dengan Sungmin yang berkunjung kerumah keluarganya.

Mereka berdebat hebat dipagi hari, dengan Kyuhyun yang menolak keras Sungmin berpergian dihari pentingnya juga gertakan keras kepala dari Lee Sungmin yang merusak suasana.

Adu mulut yang tidak akan bertemu pengujung jika saja tidak ada satu diantara mereka yang bersedia mengalah, sampai Janji Sungmin untuk pulang jam delapan malam nanti meluluhkan amarah di hati Kyuhyun.

Dan sekarang masalahnya adalah..

Kejutan untuk ulang tahun yang harus Kyuhyun persipakan.

"Candle light dinner with your precious" Cetakan tebal itu terpampang di permukaan buku bersampul merah yang baru saja Kyuhyun beli.

Masalahnya adalah…

Kyuhyun harus menyiapkan makan malam romantic dengan kedua tangannya yang tidak mempunyai bakat didalam bidang memasak.

'Ya tuhan.. kutuk aku' Keluhnya dalam hati

"Baiklah Cho Kyuhyun.. untuk istrimu itu.."


"Aku pulaaang.."

Sungmin melangkah memasuki rumahnya dan Kyuhyun, menelisik ruangan yang kini tanpa penerangan, ada satu hingga sekian pertanyaan dibenaknya yang mengganggu Sungmin untuk alasan kenapa Kyuhyun lupa mengidupkan lampu.

Rasanya menyebalkan sekali saat tadi pagi Kyuhyun dengan keras memintanya untuk pulang dibawah jam delapan, tapi sekarang malah suaminya itu yang menghilang entah kemana.

"Awas saja dia.." Gerutu Sungmin, tangannya menelusuri tembok untuk mencari saklar lampu.

Tek

Anayo geudeneun neukkijuo geudaedo [Do you know darling, I know you feel it too]

Gasaeumi malhago inneun sarangirangirangeolloyo [The words of your heart is 'love']

Deullyeoyo ijeneun boayo ijeneun [I hear it now, I see it now]

Kkotboda deo areumdaun sujubeun maeumeul [This timid feeling that is more beautifull than any flower]

Oroji nan geudaemaneul sarangahamnida~~~[I love you and only you]

[Someday – Do you know]

Ditengah ruangan itu, terpatut sebuah meja makan malam dengan taplak putih, dikelilingi lilin-lilin kecil hingga sedemikian rupa berbentuk hati.

Tapi sebenarnya ada yang lebih menarik tetesan airmata Sungmin untuk jatuh lebih awal.

Seorang Cho Kyuhyun berdiri disana, dengan tuxedo dan gitar, bernyanyi untuknya dengan senyuman penuh ketulusan seperti itu.

Sungmin berangsur menapak mendekati Kyuhyun ditengah sana, memandangi sinar mata teduh itu ditengah temaram lilin dan musik, satu senyuman sebelum Kyuhyun mengamit tangan Sungmin didalam genggamannya, membawa tubuh itu untuk duduk disalah satu kursi dinner mereka dengan Kyuhyun yang berlutut.

"Kau tau aku tidak pintar dalam berkata-kata, aku juga bukan orang yang bisa terus membuatmu tersenyum setiap harinya.. aku bukan suami yang baik Sungmin.. Tapi, hanya dengan cintamu aku akan merasa istimewa, merasa bahwa aku bisa bernafas. Aku tidak bisa berjanji untuk sempurna, aku juga tidak bisa berjanji untuk menjadi orang yang selalu kau inginkan.. tapi maukah kau mengijinkan Cho Kyuhyun untuk memegang hatimu hingga mengikatnya dengan kesempurnaan cinta kita Lee Sungmin? Untuk saat ini ataupun dikehidupan selanjutnya?"

Akhirnya buliran bening itu lolos saat Kyuhyun membawa Sungmin kedalam pelukannya.

"Aku tidak tahu kau bisa seromantis ini.." Sungmin melepas pelukannya, berjinjit sebelum mendaratkan satu kecupan singkat dibibir Kyuhyun.

"Aku berjanji akan mengurangi kesibukanku dengan perusahaan untuk waktu bersamamu Sungmin.. aku juga berjanji akan jauh lebih mencintaimu dari hari-hari sebelumnya, untuk itu.. bisakah kau berhenti dari Amnesia pura-pura mu?"

Sungmin membulatkan matanya lucu. "Kau tau?"

Kyuhyun tertawa gemas. "Kau pikir aku baru mengenalmu kemarin? Kau harusnya tau aku yang lebih memahami dirimu dibanding siapapun."

"Maaf.."

"Tidak.. aku yang salah, maaf karena pekerjaan waktu kita menjadi sangat sedikit, rasanya aku paham bagaimana perasaanmu."

Kyuhyun mengamit pinggang Sungmin untuk merapat, menyatukan kening hingga ujung hidung mereka bersentuhan. "Alasanku kemarin membawamu ke gereja dan juga kaki lima bibi Han untuk kau tau betapa berharganya dirimu, walaupun aku sedang bersama para dokumen itu dikantor kau tidak pernah kosong di hati dan pikiranku."

Sesaat hening sebelum Kyuhyun membuka matanya memandang foxy Sungmin.

"Ngomong-ngomong kau membayar berapa hingga dokter dirumah sakit itu berbohong untukmu?"

Sungmin tertawa gemas "Aku tidak membayar berapapun."

"Huh?"

Sungmin tersenyum. "Kau tidak ingat dokter itu siapa?"

Kyuhyun menggelang polos.

"Kau ini.. dia Jihoon noona sepupuku. Dia bahkan hadir dihari pernikahan kita, keterlaluan sekali kau tidak mengingatnya."

"Jihoon noona? Pantas saja aku merasa pernah melihat wajahnya. Dia tampak berbeda dengan kacamata."

"Dia bersedia membantuku setelah aku menceritakan kau yang sibuk berkencan dengan dokumen bodoh itu."

"Hey, aku sudah minta maaf untuk itu."

Mereka tertawa, Sungmin melepas pelukan mereka untuk menelisik meja dibelakang mereka.

"Jadi bisa kita makan sekarang"

Kyuhyun mengusap dahinya. "T-tentu." Jawabnya dengan cengiran.


"Kau berniat membunuhku ya?"

"A-aku hanya berusaha memasak untuk makan malam kita Sungmin, t-tapi.."

"Ya tuhan, aku tidak berani membayangkan berapa banyak garam yang kau taruh."

Gerutuan khas ibu-ibu cerewet yang menyebalkan, padahal rasanya moment romantic tadi baru saja berlalu, kesal dengan omelan yang tidak ada habisnya itu Kyuhyun maju menghimpit tubuh Sungmin diantara dirinya dan meja pantry.

"Y-yah! M-mau apa kau?"

Kyuhyun menyeringai.

"Menurutmu?"

"Cho Kyuhyun.. jangan macam-macam."

"Ayolah, kau memangnya tidak merindukanku hmm? Sudah lama sekali semenjak kita terakhir melakukannya."

"Apa-apaan! Kita bahkan baru melakukannya dua minggu yang lalu."

Kyuhyun menulikan pendengarannya, mengabaikan Sungmin yang menggeliat resah dikukungan tubuhnya. Bibir Kyuhyun turun perlahan untuk mengamit belahan merah muda Sungmin yang menggoda untuk disesap.

"Cho Kyummmmmphh.."

Awalnya hanya ciuman sepihak oleh Kyuhyun, namun berangsur dengan elusan didaerah pinggulnya, Sungmin terbuai untuk pasrah mengalungkan tangan dileher Kyuhyun, meluasakan lidah Kyuhyun untuk merasuki rongga mulut Sungmin , demi menyesap bibir dan ciuman lebih dalam.

"Enghh~"

"Kita lanjutkan diranjang sayang~" Desah Kyuhyun dengn jilatan ditelinga Sungmin.


Brush

"T-tunggu."

Kyuhyun mendengus samar "Apa lagi?"

Tundaan yang menyebalkan, jika itu di waktu lain mungkin Kyuhyun akan baik-baik saja dengan jeda yang Sungmin berikan, tapi ini diranjang, dengan tubuh mereka yang sudah tak berkain, bahkan dibawah sana milik Kyuhyun sudah hampir masuk setelah melewati foreplay yang panjang.

"Biarkan aku selesaikan ini lalu kita bicara bagaimana?"

Sungmin mencubit pinggul Kyuhyun. "Tidak sabaran! Aku hanya ingin kau pelan-pelan." Gerutunya.

Satu kecupan didahi Sungmin, menyusul dengan tangan Kyuhyun yang merengkuh pinggang Sungmin untuk lebih tinggi dari bokongnya. "Aku janji."

"Ughh.." Kepala kejantanannya sudah masuk dengan ringisan Sungmin. Sensasi luar biasa ini akan selalu keduanya rasakan saat penyatuan mereka, tautan yang menggabung dua menjadi satu yang sempurna.

"Aku akan bergerak." Sungmin mengangguk.


"Ahh! Ahh! Rasanya selalu seluarhh ohh biasa inihh.."

Sementara Sungmin sibuk mendesah dengan hentakan dibagian bawah, Kyuhyun membawa hidungnya menyusuri dada Sungmin, berhenti di nipple yang tegang dengan kuluman penuhnya. Mengajak tangan Sungmin untuk menyesatkan jarinya di surai coklat Kyuhyun.

"Sshh.."

Sret

Bruk

Kyuhyun bangun dengan tubuh Sungmin yang mengangkanginya, membawa mereka kedinding untuk penyatuan yang lebih panas, Satu kaki Sungmin telah turun kelantai, sedang sisanya mengait pinggul Kyuhyun yang terus bergerak cepat dengan erat.

"Ahh! Disanahh.."

"Namakuhh Sungmin, Sebuthh ohh~"

"Kyuhyun-aahhh! Cho Kyuhyunhh ohh!"

Beberapa hentakan, cengkraman erat Sungmin di lengannya memberitahu Kyuhyun, bahwa istrinya itu akan segera sampai, Kyuhyun yang ingin terbang bersama Sungmin, mempercepat pinggulnya untuk tusukan lebih kuat di prostat, menjemput kenikmatan mereka bersama-sama.

"AHH!"

"Hhh..hhh~"

Kyuhyun mengangkat wajahnya dari ceruk leher Sungmin. "Kasur?" Sungmin mengelus pipi Kyuhyun dan mengangguk.

Malam yang dingin dengan kehangatan sempurna, Kyuhyun mengambil selimut untuk membalut tubuh mereka, disertai pelukan hangat masing-masing yang mengajak kealam mimpi.


OoOLost YouOoO


"Sungmin?"

Terbangun dipagi hari yang cerah dengan serpihan putih salju, terasa dingin saat pelukan Sungmin hilang dari ranjang mereka.

Kyuhyun mengusap wajahnya yang kusut, memutar pandangannya hingga berhenti dimeja nakas samping ranjang. Ada sebuah kotak kado disana, dengan banyak sekali pertanyaan dibenak Kyuhyun, kerena seingatnya dia tak mempersiapkan kado apapun untuk Sungmin.

Terbuka dengan didalamnya ada secarik kertas berlabel rumah sakit Gangnam. Setelah sederetan paragraph yang menyatakan diagnose kehamilan, ada catatan kecil dengan tulisan tangan istrinya disudut bawah

'Daddy Kyu^^ mulai sekarang belajarlah untuk menjadi ayah yang baik.'

"S-sungmin hamil?"

Kyuhyun menepuk pipinya berulang, beritahu dia bahwa sekarang bukan mimpi. Oke.. biarkan dia menjadi orang bodoh untuk beberapa menit kedepan, sebelum tubuh tinggi itu berlari keluar kamar setelah memakai celana piyama-nya asal.

Memeluk Sungmin secepat kilat saat matanya menangkap tubuh sang istri yang tengah membersihkan dapur. "SUNGMIN-AH AKU MENCINTAIMUUUUU!"

Dan setelahnya Sungmin dan Kyuhyun terlarut didalam ciuman dengan obrolan pagi yang hangat tentang calon bayi mereka.


OoOFINOoO


A/N : Hello everyone^^ saya kembali dengan Lost you ending dalam jangka waktu yang sangat terlambat, padahal seharusnya ff ini Joyday project -.-' tapi dikarenakan laptop saya rusak total walaupun telah dibawa kereparasi computer hasilnya nihil, alhasil saya harus nungguin orang tua tercinta mau ngebelin yang baru.. ternyata baru dibeliin minggu kemaren.. maaf ya readers^^

Ah.. dikesempatan kali ini mungkin saya akan menyampaikan sedikit pemikiran tentang OTP tercinta, juga keberadaan saya di FFn.

Dari awal saya memutuskan untuk menjadi seorang Kyumin shipper, didalam hati saya sendiri juga terlebih dahulu sadar bahwa hubungan yang 'seperti ini' memang tak bisa mengharapkan terlalu banyak, ada ratusan kerikil diluar sana yang akan dengan siap menyandung hubungan 'berbeda' yang masih tabu untuk sebagian besar orang.

Karir sebagai seorang member boyband terkenal, latar belakang keluarga terpandang, juga masa depan mereka masing-masing, akan begitu egois jika seandainya mereka memilih melangkah jauh kedepan. Bayangkan.. berapa banyak yang akan terluka karena hubungan mereka? Karir super junior akan ambruk, keluarga mereka akan tercoreng namanya, juga diri mereka sendiri akan dijadikan sampah masyarakat yang akan dipandang jijik.

Tapi walaupun begitu keinginan agar mereka bersatu tak pernah sekalipun redup, keinginan melihat mereka bersanding bersama, mengucap janji suci, berkeluarga dengan senyuman kebahagiaan, tak pernah lekang oleh apapun..

Jauh didalam hati, saya selalu berharap agar Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin tetap dipersatukan.. meski akan begitu sulit.

Sungmin yang menikahi seorang perempuan memang serasa memukul keras hati saya hingga retak nyaris hancur, meleburkan semangat juga jiwa shipper saya, bahkan terkadang pikiran untuk berhenti berimpian konyol tentang mereka juga datang beberapa kali.

Tapi bukankah apa yang kita lihat tak selalu sesuai kenyataan yang ada? Mungkin ada ratusan spekulasi positif kawan-kawan joyers semua tentang KyuMin saat ini, saya pun begitu, mencoba membuka mata hati saya hingga suatu saat nanti akan bertemu kebenaran.

Terlepas dari keadaan sekarang maupun nanti, ada satu keyakinan yang joyers semua harus pegang yaitu bahwa KyuMin itu ada, dan kita pernah menjadi bagian dari cinta indah mereka.

Untuk keberadaan saya di FFn, maka saya akan berbicara tentang menulis adalah hobi saya, mengapresiasikan hobi dengan OTP untuk memberi rasa senang kepada para readers yang membacanya.. untuk adalah tujuan saya disini.

Jadi saya akan tetap berkarya di FFn apabila masih ada yang menginginkan dan bersedia membaca fanfiction saya, karena saya juga sadar bahwa karena masalah ini, begitu banyak joyer yang berhenti dan berbalik arah, bahkan saya ragu masikah ada yang mau membaca ff KyuMin :')

Tapi jika memang sudah tidak ada lagi yang mau, maka sepertinya cukup sampai disini pertemuan kita di dunia perFF-an, karena sekali lagi saya bertahan karena readers dan OTP saya.

Sign,

Heproditeus ChoLee