Classic

Ika Zordick

.

.

Manusia mahluk yang tak punya kekuatan tapi selalu berada di puncak rantai makanan? Tahu kenapa? Karena mereka cerdas. Mereka mahluk pintar yang bisa menaikkanmu kelangit kemudian menghempasmu demi obsesi mereka memiliki sesuatu.

.

.

Rated : T

.

Genre: Romance, Fantasy

.

Kim Kibum akan selalu menjadi yang paling saya cintai

%ika. Zordick%

Ini kisah klasik, bukan karena peradaban kuno yang menjadi setting cerita, bukan pula karena fashion yang mungkin seperti era sebelum abad Sembilan belas. Ini kisah klasik karena salah satu tokohnya seharusnya berada di peti mati menikmati hari indahnya di alam mimpi tanpa darah dan cinta. Seorang vampire yang hanya muncul di cerita romance picisan terbangun dari tidurnya.

.

.

Kyuhyun masih berdiri memandang hujan yang belum reda. Pagelaran karyanya sudah selesai beberapa menit yang lalu. Ryeowook tidak sampai mengacaukannya, karena mereka berada di ruangan yang terisolasi yang sengaja di buat Kyuhyun. Ruangan khusus untuk membuat karya bertema Mr. Bryan Vampire Trevor. Kyuhyun tersenyum sendiri, bertanya apa gerangan dan bagaimana keadaan vampire tercintanya itu.

"BOOO!" Hyukjae menepuk bahu Kyuhyun. Membuat lelaki itu melirik nista pada Hyukjae. Lelaki bergummy smile itu hanya nyengir, merasa kejutan ala anak anaknya tak begitu bereaksi pada lelaki setengah iblis itu. 'Benar benar bukan orang biasa' batin Hyukjae.

"Kau akan menunggu sampai hujan reda?" pertanyaan ini keluar dari mulut Donghae. Ia merasa sangat bosan menunggu dan ia sedikit benci dengan hujan.

"Tidak, aku menunggu supirku datang"

Tandai bahwa seorang Cho Kyuhyun baru saja mengatakan SUPIR. Dia sendiri mengatakan bahwa ia tidak suka memiliki bawahan yang nyaris menguasai jadwalnya. Tapi sebuah mobil berhenti di hadapannya. Dan seorang wanita turun dari sana sambil membawa payung hitam. Inilah yang ia sebut supir, adik tercintanya yang bernama lengkap Krystal Jung.

"Cepat masuk ke mobil, dingin sekali" keluh Krystal. Dengan langkah elegant dan angkuhnya Kyuhyun sungguh membuat sang adik menjadi seorang supir. Ia masuk di kursi di samping kursi kemudi dengan Krystal yang mengantarkannya. "Hi" Hyukjae dan Donghae melambaikan tangan mereka, berharap Krystal sadar bahwa mereka membutuhkan ojek payung juga.

"Siapa orang orang ini?" Krystal menaikkan sebelah alisnya.

"Dia bawahanku, kalian naiklah!" perintah Kyuhyun. Tapi Krystal tak terlalu peka mengerti maksud Eunhyuk dan Donghae masalah ojek payung. Ia malah dengan santai masuk ke mobil dan mematikan payungnya. "Hei, ayolah kau akan membiarkan kami basah dan terkena hujan?"

Kyuhyun berdecih. Belagu sekali bawahan barunya ini. "Apa kau merasa berhak mempertanyakan itu? Jika tak mau naik kalian boleh jalan kaki atau naik angkutan umum ke rumahku"

"Ahhh, tidak tidak!" ujar keduanya serempak dan berlari masuk ke dalam mobil.

%ika. Zordick%

Kibum duduk di ranjang Kyuhyun—tepatnya ranjang mereka berdua sejak Kibum tinggal di apartement mewah itu. Ia tampak menikmati tenggelam di dunianya sendiri. Di dalam permainan yang sering membuat Kyuhyun mengacuhkannya, PSP putih yang terkadang ia cemburui. Tapi dari pada mencemburui itu, Kibum lebih suka memilih tidur.

Kyuhyun baru saja selesai mandi, ia mengeringkan rambutnya dengan handuk putih. Berbalut bathrobe ia duduk di tepi tempat tidur. "Hei—" panggil Kyuhyun.

Kibum terlalu sibuk, ingat itu.

Hanya menghela nafas, Kyuhyun memilih piyama yang akan ia kenakan. Ia berpikir tak ingin keluar malam ini. Selain ia memang sangat kelelahan, ia masih takut dengan ancaman Vampire mungil bernama Ryeowook itu. Kibum mengintip dari ujung matanya, ia sebenarnya sudah tidak focus bermain lagi sejak Kyuhyun keluar dari kamar mandi.

"Kyuhyun" Kibum memanggilnya dan Kyuhyun hanya bergumam menanggapinya. Kibum mendudukkan dirinya di tempat tidur, membuat Kyuhyun bisa melihat pantulan pucatnya dari cermin di lemari besarnya. "Kemarilah!"

Kyuhyun membalikkan tubuhnya setelah selesai memasang semua kancing bajunya. Dia berjalan mendekati Kibum, "Ada apa?" tanyanya sedikit penasaran. Tumben sekali si vampire sialan ini menyerah untuk berbicara terlebih dahulu.

Memegang pergelangan tangan Kyuhyun, Kibum kemudian menatap caramel Kyuhyun dalam. Kembali pemuda manusia itu terhipnotis, jatuh dalam pesona Kibum. Ia duduk di pangkuan Kibum dan Kibum memeluk pinggangnya. "Ada apa?" Kyuhyun bertanya sekali lagi. Kibum tak kunjung menjawab.

Ia meraih handuk di dekatnya dan mulai mengeringkan rambut Kyuhyun. Tapi matanya tak pernah lepas dari caramel indah Kyuhyun. "Kau merindukanku?" ini pertanyaan yang paling agresif yang pernah Kyuhyun tanyakan.

Tapi bukannya menjawab Kibum mengecup bibirnya kemudian menyatukan dahi mereka. "Ryeowook datang ke tempatmu tadi kan?"

Hening—

Rasanya ada belati kasat mata yang menembus jantung Kyuhyun. Kibum tak merindukannya, merindukan darah ataupun tubuhnya, pria itu merindukan kekasih lamanya. Seharusnya Kyuhyun mengerti, Kibum bisa mencium bau Ryeowook di tubuhnya.

"Kau memikirkannya?"

"Apa susahnya menjawab?" Kibum seolah tak mau kalah. Pria dingin itu, meletakkan wajahnya di perpotongan leher Kyuhyun. "Katakan padaku apa yang dia lakukan padamu!"

"Aku tidak tahu siapa dia" jawab Kyuhyun berbohong. Tapi dia memejamkan matanya, merasakan Kibum mulai menjilat permukaan lehernya. "Dia mencekikmu"

"Hentikan Bryan!"

"Dia bernegoisiasi denganmu bagaimana caranya aku kembali padanya"

Kyuhyun menarik rambut hitam Kibum agar menjauh dari lehernya.

PLAAAKK—

Sebuah tamparan mendarat di pipi putih Kibum, hanya saja Kyuhyunlah yang merasa sakit. Ia merasa sakit di hatinya. Gejolak yang nyaris tak pernah ia rasakan. Sensasi indah yang membuktikan dia adalah seorang manusia. Kyuhyun memberontak dalam pangkuan Kibum, namun ia malah mendorong Kibum ke belakang dan membuat tubuhnya berada di atas tubuh Kibum.

"Kenapa kau menangis lagi?"

"Aku tak tahu kenapa aku menangis SIALAN! Kenapa aku harus menangis untukmu? Kenapa aku—"

"Karena kau mencintaiku" Kibum menjawab semua pertanyaan yang terlintas di otak Kyuhyun. Ya jawaban simple untuk semua pertanyaan rumit yang menghantuinya. Kyuhyun benar benar jatuh dan ia tak tahu bagaimana bisa ia bangkit lagi.

"Jangan baca pikiranku sekarang!" Kyuhyun memerintah.

Kibum tersenyum, begitu tampan dan kembali membuat jantung Kyuhyun bergetar dan darahnya berdesir. "Kau ingin membunuhku kemudian membunuh dirimu sendiri?" itulah isi pikiran Kyuhyun dan Kibum membacanya dengan sukses. "Konyol, seperti drama mellow total yang sering di tonton ayahmu" sambung Kibum masih tetap membaca pikiran Kyuhyun.

"Bisakah aku memilikimu?" ini pertanyaan yang jauh lebih konyol dan itu sungguh dari mulut Kyuhyun yang nyaris tak pernah membaca buku romance karya Shakespeare. Ia menyentuh garis rahang Kibum, memainkan jemarinya di sana. Kibum tertawa meremehkan, "Tidak" jawabnya enteng.

Ekspresi menggoda Kyuhyun berubah, menjadi rajukan. "Pergi sana dengan Ryeowook mu itu!" Kyuhyun bangkit dari tubuh Kibum. Ia harus segera ke ruangan si kembar tidak sama itu—kita bisa menyebutnya Hyukjae dan Donghae—kemudian menjelaskan rencananya soal menginvasi kerajaan Vampire. Tapi sebelum langkahnya terangkat, Kibum memeluknya dari belakang.

Erat

Namun hangat.

"Maaf" Kibum selalu mengatakan kata ini untuk seseorang yang memikat hatinya. Tapi Ryeowook adalah pilihannya. Sejak dahulu. Bahkan ketika Kyuhyun belum terlahir di dunia ini. "Dia menungguku di luar"

BRAAAKK—

Pintu beranda kamar Kyuhyun terbuka, menampakkan sosok mungil dengan gaya nyetrik khas bangsawan London zaman dahulu. Sorot matanya menatap Kibum dalam. Kibum melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah Ryeowook. Kyuhyun, entahlah ia tak bisa berbuat apapun selain diam di tempatnya. Melihat punggung Kibum yang semakin menjauh darinya. Air matanya menetes, tepat ketika Kibum memeluk erat pria mungil yang kini menyeringai meremehkan padanya.

Mereka melompat dari beranda kamar Kyuhyun, kamar yang berada di lantai tiga puluh dua. Manis sekali.

Kyuhyun bertepuk tangan. Catat dengan baik, baru saja pria itu menangis, ya hanya setetes air mata dari mata kanannya. Kemudian ia bertepuk tangan dan tertawa terbahak. "Aku sungguh akan menghancurkanmu Prince. Kita lihat siapa yang berkuasa di sini" dia menyeringai. Kau memang punya kekuatan Ryeowook tapi siapa yang kau pikir berada di puncak? Ia manusia… dan salah satu speciesnya adalah seorang Cho Kyuhyun.

%ika. Zordick%

Kibum menatap gemerlapan bintang bersama rembulan di atas sana. Mereka ada di daerah perbukitan di dekat puri tempat ia beristirahat sebelum Kyuhyun membawanya. Dia tak pernah nyaman di tempat mewah dimana semua orang menghujatnya atas impiannya yang menginginkan Ryeowook di sisinya.

Ia Vampire yang hanya diperizinkan meminum darah binatang ternak, seperti kambing misalnya. Dia hanya hewan liar yang dianggap tak memiliki otak dan kedudukan. Hanya punya insting berburu untuk melepas dahaga bukan untuk kepentingan kelompok. Tidak seperti Ryeowook, pria itu memiliki darah bangsawan, selalu mencicipi darah manusia demi mempertahankan pemikiran mereka.

"Kau lapar?" suara indah Ryeowook menghentikan kegiatannya mengamati rembulan. "Apakah rembulan itu jauh lebih indah dariku?"

Kibum tak menjawab, ia hanya mengelus surai Ryeowook lembut. Mereka kini duduk di tengah padang rumput. Di kelilingi oleh kunang kunang dan bunga indah di sekitar mereka. Romantis. Tapi Kibum terlalu terbiasa di tempat indah ini.

Ryeowook memejamkan matanya menikmati sentuhan Kibum dan Kibum mengerti isyarat itu. Ia merundukkan wajahnya, meraih bibir Ryeowook dan melumatnya lembut. Kibum sendiri tak mengerti, air mata jatuh dari pelupuk matanya seiring ia menutup mata. Dari mata kanannya, sama seperti saat ia meninggalkan Kyuhyunnya.

Seseorang yang memberikan darah, yang membuatnya bisa berpikir layaknya sang pemilik darah. Ia tak bisa pungkiri, sedikit pun tidak. Ia terlalu mengetahui Kyuhyun. Ketika ia berbicara bahwa ia mencintai lelaki itu sekali saja, Kyuhyun keras kepala sama seperti Ryeowook. Dan itu artinya ia akan melihat Ryeowook menghabiskan darah Kyuhyun dan menjadi hidangan makan malam untuk seluruh bangsawan.

%ika. Zordick%

"Makan malammu tuan" seorang nenek paruh baya mengantarkan segelas darah domba segar pada Kibum. Lelaki pucat itu hanya menatap rembulan dari jendela purinya. Di salah satu kamar dimana ia pertama kali bertemu dengan seorang Cho Kyuhyun. Di saat dirinya bahkan tak bisa membedakan seeorang manusia dengan domba di luar sana.

Dia terkekeh, Kyuhyun pasti mengamuk jika mengetahui bahwa Kibum pernah berpikir bahwa ia seekor domba. "Keluarlah!" Kibum tidak terlalu terkejut jika ia mendengar suara Ryeowook. Pria itu bisa muncul dimanapun ia mau. Nenek tua itu pergi, menutup pintu sambil membungkuk pada tuannya yang semestinya.

"Apa yang kau pikirkan?"

Kibum kembali tidak menjawab. Suaranya terlalu mahal, bahkan untuk seorang pangeran. Ia lebih memilih berbalik dan menatap ke dalam mata Ryeowook. "Bulannya indah" jawaban singkat yang membuat Ryeowook menatap Kibum sendu.

Dimata lelaki itu sudah tak ada dirinya.

Kibum tak pernah berkorban bahkan untuk dirinya.

Dan kini, untuk seorang manusia. Seorang Bryan Trevor bersama dirinya karena Cho Kyuhyun. Apakah ia harus kecewa atau ia harus mengucapkan selamat karena pria tanpa ekspresi dan rasa takut yang pernah menyelamatkannya dahulu itu akhirnya menemukan cinta yang sebenarnya.

Ryeowook tertawa, tapi air mata terus merembes membasahi pipinya. "Bryan!" bola matanya memerah dan Kibum tahu bahwa pria di hadapannya ini menahan rasa kecewa yang amat sangat.

Sreet—

Kibum memeluknya, sangat erat. Sehingga Ryeowook menangis tersedu sedu di dadanya. "Banyak yang kecewa jika kau bersamaku, apakah tidak bisa berkorban untukku dan seluruh bangsa kita?"

"Kau menghianatiku"

"Aku sudah menghianati bangsaku sejak lama hanya demi bersamamu"

Ryeowook mengecup bibir Kibum, "Selamat malam, aku akan berburu lagi untukmu!" senyuman menyedihkan itu terlihat. Ia menghilang lagi, meninggalkan Kibum yang menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur dan menghirup aroma Kyuhyun yang pernah tertinggal di sana.

%ika. Zordick%

Apakah kisah kita akan menyedihkan seperti Romeo dan Juliet?

Kyuhyun melangkahkan kakinya dengan percaya diri di iringi oleh Hyukjae dan Donghae di belakangnya. Ia akan mendapatkan kembali Kibumnya tak peduli apapun itu. Persetan dengan Pangeran Vampire atau sejenisnya.

Ia sekarang berada di depan puri—tempat ia pertama kali bertemu dengan Kibum. Ia sedikit memijit kepalanya karena sedikit tidak percaya dengan gaya berfashion dua mahluk ajaib yang tengah mengikutinya. "Bisakah kalian berpakaian biasa biasa saja?" dengan nada mengejeknya.

Hyukjae dan Donghae melotot pada Kyuhyun. "Kau saja yang tidak punya style" ejek Donghae dan Kyuhyun memandang jijik pada keduanya.

Kyuhyun memakai pakaian yang terbilang biasa saja—khas manusia modern. Dengan jeans dan sepatu boots serta atasan kemeja berwarna putih. "Hei—aku fotografer, kau mempertanyakan seleraku?"

"Tentu! Kau bahkan tak mengerti arti keren" kali ini Hyukjae menghempaskan mantel hitam merah miliknya. "Ahh—terserah kalian saja, dasar manusia kuno"

"Dasar pecinta kakek kakek"

"Hei! Apa maksudmu?"

"Kau tahu berapa usia vampire mu itu?"

"Mungkin setahun lebih tua dariku" jawab Kyuhyun asal.

"Dia bahkan hampir seusia raja Charles" Donghae tertawa mengejek. "Karena dia peninggalan sejarah, kurasa kekasihmu itu perlu dimuseumkan" anggap kebiasaan baru duo itu menggoda Kyuhyun. Mereka selalu suka melihat penderitaan Kyuhyun ketika merasa hubungannya dengan Kibum di sudutkan.

"Baiklah baiklah, kurasa dia cukup matang untuk segera menikah" Kyuhyun membela Kibum.

"Ya… ya… kalian bahkan beda spesies"

JLEEEBBB

Lemparkan Kyuhyun ke kolam dihadapannya dan biarkan ia dimakan buaya. "Apakah bisa menghasilkan keturunan yang fertile ya, Hyuk?" Donghae beruntung, nilainya dalam peljaran Biologi adalah yang terbaik.

"Kurasa tidak"—maksudnya disini Hyukjae tidak mengerti.

JLEEBB

Kyuhyun berasa di timpa ribuan ton linggis.

"Seolah kita sedang menikahkan kucing buas dengan seekor nyamuk" dan permisalan Hyukjae sangat tidak elit. Ia selalu mengibaratkan Vampire sebagai seekor nyamuk yang menghisap darah tapi bukankah lebih baik jika mengibaratkan Kyuhyun sebagai serangga juga bukan sebagai karnivora?

Donghae tidak ingin menyela, itu akan merusak ucapan tajam mereka, dan sukses mengubah segalanya menjadi lawakan yang membuat Kyuhyun mengejek mereka. Hidup Hyukjae dengan segala ketololannya dalam Biologi.

Tabahkan hatimu Cho.

Kyuhyun itu kuat. Dan dia tidak gampang menyerah.

Matanya berkilat ketika melihat Ryeowook dari salah satu jendela puri. "Ayo masuk!" perintahnya dan Donghae lebih memilih mengangkat tubuh kurus Kyuhyun. Ia melompat ke satu jendela lain di tingkat ke dua, Hyukjae menyusulnya.

Kyuhyun baru sadar kalau kedua orang pecinta cosplay—menurutnya—ini sangat keren. "Spencer" Hyukjae siap dengan pedang silvernya, memotong siapapun yang hendak menyerangnya dan kedua manusia lain yang dibawanya. Sementara Donghae, ia lebih memilih melindungi Kyuhyun yang nyaris tak bisa berkelahi.

Donghae menendang seseorang yang mendekat kearahnya, menembakkan peluru yang terbuat dari perak itu hingga menembus jantung sang Vampire. "Die!" teriaknya dan tubuh para Vampire yang sudah tewas berubah menjadi asap hitam, kemudian menghilang.

Melirik kompasnya, yang terbuat dari bahan khusus untuk menunjukkan keberadaan Vampire yang berkekuatan besar. "Sebelah sana" Donghae kembali menarik Kyuhyun, menyuruh kaki yang biasanya diam jadi berlari sekuat tenaga yang ia bisa.

"Sial! Aku lelah!" pekik Kyuhyun.

"Jika kau bermimpi ingin di gendong maka pergilah ke kerajaan Vampire dan suruh raja Vampire menikahimu, aku akan menggendongmu dengan senang hati" sejujurnya Donghae tidak serius dengan ucapannya, hanya sekedar menyindir.

"Aku tidak sudi, Kibum akan menjadi menantuku jika itu terjadi"

Hening—

Benar juga. Pikir dua lelaki itu bersamaan.

"LAMBAT!" pekik Kyuhyun mengejek kinerja otak dua mahluk yang seolah bukan manusia itu.

"Kau juga" balas keduanya serempak. Mereka menggandeng tangan Kyuhyun. Hyukjae sebelah kanan dan Donghae sebelah kiri. "Angkat kakimu!" perintah Donghae dan mereka sukses menggendong Kyuhyun khas seperti anak tiga tahun yang ingin terbang.

%ika. Zordick%

Kibum menatap datar pada kekacauan yang ada di hadapannya. Bagaimanapun puri ini adalah milik keluarganya dan baru saja menjadi porak poranda akibat perkelahian kekanakan antara Kyuhyun dengan pasukan pemburu Vampirenya dan Ryeowook dengan pasukan vampire bangsawannya.

Ia bisa melihatnya, duo pemburu vampire itu kewalahan dengan kekuatan para vampire bangsawan yang cerdik tapi Kyuhyun berhasil menghandle dengan langkah yang tak kalah cerdik. Ryeowook duduk di singgasananya, tak terlalu memperdulikan berapa bawahannya yang mati.

"Hentikan ini semua" Kibum berhasil menghentikannya dengan tiga kata yang jarang terdengar dari bibirnya. Biasanya ia nyaris tak peduli. Ryeowook bangkit dari singgasananya, berlari dan merangkul lengan Kibum. Membuat Kyuhyun menarik nafasnnya, sedikit nyari di hati.

BRAAAAKK—

PRAAANGGG

Kaca yang berada di ruangan itu pecah. Dengan seorang pria dan beberapa pria berjubah yang entah datang dari mana ada di tengah ruangan itu. "Brother!" pekik Ryeowook dan ia langsung memeluk Kibum erat. Ia takkan membiarkan kakak kandungnya itu menyentuh Kibum seujung rambut pun.

"Kau benar benar membuat kekacauan yang sangat besar Ryeowook" Yesung—lelaki dengan pakaian v – neck hitam dibalut dengan blazer hitam dan juga celana hitam itu menatap sang adik tajam. Lelaki beraksen emo itu melihat tiga manusia di ruangan itu. "Kau harusnya mendapatkan hukuman yang besar, Bryan! Atas kelancanganmu membuat tiga manusia itu mengetahui kehadiran kita"

"Berani menyentuhnya, kau lihat saja!" ancaman dari Ryeowook membuat Yesung menaikkan sebelah alisnya. Heran kenapa adiknya itu tak pernah belajar dari kesalahan.

"Ini tangkapan bagus Spencer"

"Aku setuju Aiden!" keduanya berlari menerjang Yesung. Tetapi lelaki itu dengan kecepatan yang nyaris secepat udara sudah membengkuk keduanya. Menggores permukaan itu dengan kuku tajam yang ia miliki. "Diam atau ku jadikan kalian sarapan!" Donghae meringis untuk kakinya yang terluka dan ia mengutuk bahwa lelaki di hadapannya itu sangat kuat.

Hyukjae melindunginya, lelaki itu kini bersimbah darah di dekatnya. Tak sadarkan diri. Donghae yakin mereka akan mati di sini. Pangeran sulung keluarga vampire itu memang memiliki kekuatan yang tak main main.

SREETT—

Donghae melotot melihat pedang perak Hyukjae terangkat sendirinya. Lelaki bernama Yesung itu menggunakan kekuatannya hingga benda itu melayang tanpa harus ia sentuh. "Ada manusia lagi rupanya di sini" dia menyeringai melihat Kyuhyun.

Sialan!

Kyuhyun rasa ia akan mati.

Kibum membelalakkan matanya, tidak! Kyuhyun tidak boleh terluka. "Kau lihatlah Ryeowook! Dia tak pernah pantas untukmu!" Yesung berkata.

Dan tepat ketika itu pedang itu terbang dengan cepat, tepat akan menikam jantung Kyuhyun. Kibum cepat mendorong tubuh Ryeowook, berlari secepat kilat dan—

JLEEEBB

Pedang itu menghunus punggungnya. Menghentikannya ketika hampir mengenai Kyuhyun. "APA YANG KAU LAKUKAN YESUNG?" pekik Ryeowook.

"Apakah ia pernah membelamu seperti itu?" Ryeowook terdiam ketika Yesung kembali berbicara. Kyuhyun terlihat panic ketika darah menyembur dari mulut Kibum. Warnanya sama seperti warna vampire lain. Berwarna hitam kelam.

"Pulanglah! Ayah menunggumu. Dia mencintai manusia bukan pangeran Vampire sepertimu" Yesung menghilang. Ryeowook berlari menghampiri Kibum. "Tidak! Jangan mati, kumohon! Kumohon!" Ryeowook merasa hampir terbakar ketika memegang pedang perak itu.

"Cabut pedang ini!" dia meminta Kyuhyun.

Tangan Kyuhyun gemetar, tapi ia melakukannya dan Kibum kembali memuntahkan darah. "Apa yang harus kulakukan? A—apa?"

Donghae berusaha berbicara. "Berikan dia darahmu Kyuhyun!" terbata, nyaris tak terdengar. Kyuhyun mengambil belati di kantungnya. Memotong nadinya sendiri. "Minumlah… mi—minumlah" ia ketakutan sampai rasanya ia siap untuk mati sekarang juga.

Ryeowook terdiam.

"Ia sekarat, kumohon Ryeowook. Kau boleh membunuhku, jangan biarkan dia mati!" Kyuhyun bahkan menangis untuk ini semua. Dan ia menyesal mengatakan adegan seperti ini menjijikkan ketika menonton bersama sang adik. Seharusnya ia mencoba mengenal bagaimana perasaan takut kehilangan itu.

"Minumlah ini Bryan!" Kyuhyun kembali menyayat nadi tangannya. Gigi Kibum bahkan sudah menggelatuk, ia merasakan dingin telah merasuki tubuh bahkan tulangnya. Rasa darah Kyuhyun bahkan tak manis seperti biasanya, pedar dengan rasa pahit.

Lelaki ini menderita dan ia sadar bahwa cintanya pada Kyuhyun lebih besar dari yang ia kira. Ia mengelus pipi Kyuhyun, tersenyum dengan tampannya. "Tidak apa apa, aku tidak apa apa" dia berusaha meyakinkan.

Dia menarik ujung pakaian Ryeowook, dan lelaki mungil itu balas tersenyum. Ia meraih tangan Kyuhyun, menyentuhnya dan luka di tangan itu tertutup secara ajaib. "Apa yang kau lakukan, dia butuh da—" Kyuhyun hendak memotong kembali nadinya tapi Kibum menggenggam tangan itu membuat air mata Kyuhyun mengalir deras kini. Ia memeluk Kibum. "Sudah cukup, aku sudah kenyang"

"Jangan tinggalkan aku!"

"Aku disini"

"Aku mencintaimu, jangan pergi!"

Kibum mengelus surai Kyuhyun. Memberikan ketenangan pada pria yang terisak seperti anak kecil di dadanya. "Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku takkan pernah pergi, aku akan terus hidup. Hingga kita mempunyai anak, cucu sampai cicit yang mungkin akan mirip denganmu suatu hari nanti. Aku akan hidup tenang saja" itu kalimat terpanjang yang pernah terucap dari mulut Kibum. Ryeowook patah hati mendengarnya. Ia menghilang seraya angin yang bertiup.

"Bodoh! Aku laki laki!"

"Dan aku Vampire Cho!" Kibum tak mau kalah. Ia menarik tubuh Kyuhyun. Mengecup bibir itu berkali kali. "Bibirmu jauh lebih manis dari darahmu" dan luka di tubuh Kibum perlahan menutup, efek meminum darah Kyuhyun dengan jumlah yang banyak tadi.

"Hei brengsek!" Hyukjae sadar dari pingsannya. "Bisakah kalian membantuku? Aku sekarat!" jujur dia merusak moment yang ada.

Donghae berteriak. "DEMI ZEUS! INI SAKIT AAAAAAA" Donghae mulai berguling guling memegangi telinganya. "Adegan kalian sukses seperti drama picisan yang di tonton Spancer setiap Jum'at sore"

"Maaf, bukankah kau yang selalu menonton drama itu sambil menangis dan menghabiskan sekotak tisu?"

"Itu kau"

"Kau"

"Kau!"

"Jika kalian berisik lagi, aku akan membuang kalian ke kolam depan puri" ujar Kyuhyun menghapus air matanya.

"Ah ya—kami diam yang mulia Cho!"

"Jadi apakah ini Happy Ending? Biarkan aku mendapatkan perawatan segera, sialan!" teriak Hyukjae.

END

Selesai selesai –

Dengan happy ending yang maksa.

Maknanya sih, jangan meremehkan adegan malankolist di drama karena mungkin suatu hari nanti kalian akan mengalaminya. Hahahahahah…

Akhir kata mohon review'an terakhir untuk FF ini.

Untuk UNNAME akan segera update, berdoalah agar ada salah satu unperfect team yang berbaik hati menyelesaikan balasan review ^^

See you at the next story