Classic

Ika Zordick

.

.

Rembulan menjadi saksi aku menemukanmu dan ketika awan menutupi cahayanya, di saat itulah kau mencintaiku. Cho Kyuhyun adalah manusia yang tercipta untuk seorang vampire biasa biasa saja bernama Kim Kibum.

.

.

Rated : T

.

Genre: Romance, Fantasy

.

Kim Kibum akan selalu menjadi yang paling saya cintai

%ika. Zordick%

Ini kisah klasik, bukan karena peradaban kuno yang menjadi setting cerita, bukan pula karena fashion yang mungkin seperti era sebelum abad Sembilan belas. Ini kisah klasik karena salah satu tokohnya seharusnya berada di peti mati menikmati hari indahnya di alam mimpi tanpa darah dan cinta. Seorang vampire yang hanya muncul di cerita romance picisan terbangun dari tidurnya.

.

.

London, 2014

"Good Morning Mr. Cho" Suara alarm otomatis itu terdengar, seorang pria yang tengah bergelung dalam selimutnya terjaga. Sedikit mengerang dan dengan rasa ketidakrelaan membuka selimutnya paksa. Ia mendudukkan dirinya, dengan tampang kusut khas bangun tidur, rambut yang acak acakkan dan mata yang setengah terbuka, ia memencet tombol alarmnya—membuat alarm canggih itu menghentikan suara persis robot di film film science fiction yang sering ia tonton.

"Morning Maria" dan anggaplah dia gila karena ia menamai sang alarm dengan nama 'Maria'.

Cho Kyuhyun, seorang fotografer muda yang sukses. Wajahnya yang tampan dan kepribadiannya selicik rubah cukup membantunya meraih gelar 'sukses' sebanding dengan bakat yang ia miliki sebagai seorang jenius yang gila kerja. Usianya yang menginjak dua puluh enam tahun, cukup normal untuk mendapatkan rengekkan sang ibu agar segera menikah. Bukannya ibunya termasuk ibu yang normal, beliau lelaki cantik yang tak menyukai anak kecil—yang di sebut cucu—dia hanya lebih memikirkan bagaimana caranya menyingkirkan anak iblisnya itu dari kantong sang suami.

"Pagi Cho" suara manis menyapa gendang telinga Kyuhyun dan jujur ia suka mengacuhkan suara sang gadis cantik berwajah dingin yang ia tandai sebagai 'pengganggu' hidupnya yang indah di tengah kesendirian di London.

Kyuhyun mendudukkan dirinya di meja makan, dengan segelas susu dari sapi New Zealand, roti panggang dengan selai kacang diatasnya dan jangan lupakan majalah fashionnya. Masih dengan celana kain putih dan kaos V-neck abu abu yang ia pakai untuk tidur semalam, ia mulai menikmati sarapan paginya yang dibuatkan oleh sang wanita cantik.

"Harusnya kau mencuci muka dan menggosok dirimu dulu, Cho" suara dingin bagaikan nenek sihir itu terdengar lagi di telinga Kyuhyun. Membuatnya sebentar mengalihkan matanya dari majalah di tangannya, menatap tajam wanita cantik yang sialnya merupakan adiknya.

"Hei Jung, diamlah! Atau ku tendang kau kembali ke Seoul" mereka berdua memang anak adopsi yang saling menyayangi satu sama lain layaknya saudara di keluarga manis tuan Choi Siwon dan Nyonya Choi Heechul.

Krystal—sang adik menaikkan sebelah alisnya, menerima isyarat perang yang sedang di lontarkan oleh sang kakak. "Aku akan mengadukanmu pada Daddy dan Mommy"

"AHH! Lakukanlah, lalu akan kukatakan kebusukanmu kencan bersama wanita Canada tetangga kita itu" Kyuhyun tepat menikam titik lemah Krystal. Ia memang pindah ke London karena seseorang yang cukup membuatnya penasaran. Seseorang yang membuatnya menghabiskan uang ayahnya yang tidak sedikit untuk sekedar tahu seluk beluk salah satu tamu di hotel milik ayahnya yang luar biasa tampan dimatanya yang berakhir membuatnya kecewa karena merupakan seorang wanita.

Krystal menutup mulutnya, ia memilih bungkam kemudian mengambil sepotong coklat dari kulkas dan memberikannya di piring Kyuhyun. "Aku menyuapmu!"

Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan, adik penurutnya itu tentu saja bisa ia tendang dengan mudah. Selain Krystal adalah anak kesayangan ibunya, Krystal memiliki alasan ke London adalah untuk kuliah. Ayahnya takkan mengizinkan Krystal jauh dari keluarga kalau belum menamatkan kuliah jika alasannya hanya untuk mengejar seorang wanita Canada yang berpenampilah boyish.

Tersenyum miring, Kyuhyun membuka coklat mahal yang menjadi pujaan sang adik dengan enteng tanpa mengindahkan wajah Krystal yang begitu terlihat mengutuknya agar tersedak kemudian mati di tempat. Percayalah, itu takkan pernah terjadi. Karena Cho Kyuhyun akan selalu beruntung seumur hidupnya.

%ika. Zordick%

Cekreek—

Suara kamera terdengar. Di atas jembatan London, Kyuhyun mengarahkan kameranya menyusuri perairan yang tertangkap matanya. Dengan bantuan sinar mentari yang tak terlalu menyengat di siang hari musim panas itu, dan awan awan yang entah kenapa begitu indah. Ia tersenyum bangga dengan karya yang ia ambil, memikirkan berapa uang yang ia hasilkan untuk seni.

Ia sedang menimbang, memikirkan apa yang bisa ia hasilkan lebih banyak. Ia teringat kata kata dari seorang wanita paruh baya dengan dandanan menor yang ia temui beberapa hari lalu di pameran karyanya. Dia berharap bisa membeli karya seniman Cho tersebut dengan harga sangat tinggi asalkan ada seorang model di dalamnya.

Kyuhyun benci harus memotret manusia, ia tak suka mengubah prinsipnya. Namun ia juga terlalu menyukai nominal uang yang di janjikan sang wanita. Apa ia harus memotret dirinya sendiri, karena dalam kamusnya tak ada manusia yang lebih indah selain dirinya sendiri. Ia menghela nafas ketika kameranya mengarah pada seorang wanita dengan gaun putih di atas sebuah kapal layar. Ah—dia tak bisa meski sang wanita memiliki kecantikan bak dewi yang turun dari surga.

Kyuhyun tak percaya surga itu ada karena ia tak pernah kesana.

Jadi ia menepis pemikirannya betapa cantiknya dewi itu, karena surga saja tidak ada.

Kyuhyun kembali memotret, kali ini burung camar yang terbang rendah di atasnya. Ia menatap hasil fotonya di layar kameranya, ada yang kurang. Entah apa? Ia merasa relung hatinya kosong. Apa benar kata sang ayah? Ia harus mendapatkan liburan.

%ika. Zordick%

Di sinilah Cho Kyuhyun sekarang, di salah satu puri yang dengan pemandangan alam mempesona di London. Kyuhyun berpikir ini mungkin salah satu peninggalan Ratu Inggris di peradaban ke tigabelas. Dengan kamera yang menggantung di lehernya dan juga tangannya yang mendorong tas koper, ia memasuki puri yang dikelilingi oleh parit yang berisi air.

Konyol—

Jika Kyuhyun hidup di masa itu, ia akan membiarkan semua orang masuk saja dari pintu depan namun meletakkan asap beracun di sana atau leser yang dapat memotong apapun. Ia menapaki kakinya, dan di sambut oleh seorang nenek tua. "Selamat datang Mr. Cho. Terimakasih atas kerepotan anda mengunjungi puri tua ini" salam sang nenek. Kyuhyun tidak terlalu perduli, toh kata kata sang nenek baginya hanya sebuah ucapan basa basi. Ia bisa saja memotret beberapa bagian puri kemudian mempromosikannya agar puri ini menjadi salah satu tempat wisata yang sangat ingin di datangi orang seluruh dunia.

Kyuhyun memilih sendiri kamarnya, di koridor lantai dua sebelah kanan di dekat lukisan Raja Charles. Nenek itu tidak melayangkan aksi protes jadi Kyuhyun mengira kamar ini tidak di larang. Ia menyelipkan beberapa ponds di tangan sang nenek. "Terima kasih Mr. Cho. Namun ada beberapa peraturan yang ingin saya katakan"

Tidak membantah, Kyuhyun hanya diam di depan kamarnya. "Jangan pernah melangkahkan kakimu di lantai empat puri ini, apapun yang terjadi! Dan tutuplah jendela jikalau kau ingin terlelap!" Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya, apa nenek ini sengaja membuatnya penasaran?

"Ya… Ya aku mengerti, bisa aku menikmati istirahatku? Pergilah dan aku akan sangat senang jika kau meninggalkan beberapa makanan"

"Makanan anda akan di bawakan sebentar lagi Mr. Cho. Selamat beristirahat!"

"Terima kasih" ucap Kyuhyun masuk ke kamarnya kemudian menguncinya. Ia sedikit terperangah melihat desain interior dalam kamar yang persis seperti kamar bangsawan jaman dahulu. Ia melihat kesekeliling, sumber cahaya di kamarnya ini sepertinya hanya jendela yang menampakkan pemandangan pergunungan hijau di luar. Ia bisa melihat kebun mawar di sana dengan tumbuhan yang membentuk labirin. Kyuhyun merasa ia seperti Belle yang terkurung dalam kastil si buruk rupa sekarang. Ahh~ malangnya nasibnya.

Kemudian—

Apakah ia akan bertemu dengan wanita buruk rupa kemudian ia menciumnya dan wanita itu akan berubah menjadi wanita yang amat cantik? Kyuhyun akan senang hati bercinta dengan sang wanita dan ia akan memiliki puri serta lahan berhektar hektar luasnya di luar sana. Rencana yang sempurna.

Kyuhyun memejamkan matanya, merasakan semilir angina senja menyapa wajah tampannya. Ia meraih korek api di atas nakas di dekat tempat tidur ala bangsawan itu. Menghidupkan seluruh lilin yang ada di sana. Menjadikan kamar itu terang benderang. Kyuhyun mengecek ponselnya, "Thanks for lost connection. Sepertinya aku sungguh terkurung di dalam puri tua dan di sekap seekor naga" decih Kyuhyun.

Ia kemudian berpikir apakah ia akan di selamatkan seorang pangeran seperti di dalam dongeng? Menggelikan sekali. Ia suka mahluk Tuhan bernama wanita, dan ia kurang suka dengan lelaki sebenarnya. Apalagi lelaki cantik sejenis ibunya yang picik. Dia hanya kurang memahami diri bahwa ia sangat mirip dengan sang ibu.

Kyuhyun merebahkan dirinya di tempat tidur, dan tanpa ia sadari ia terlelap begitu cepat.

%ika. Zordick%

SREETT—

Kyuhyun bergerak gelisah dalam tidurnya, tak beberapa saat kemudian ia terjaga. Ia membuka matanya, menyesuaikan cahaya cahaya lilin yang masuk ke dalam matanya.

Wuuusshhhh—

Angin bertiup cukup kencang membuat seluruh lilin di ruangan tersebut padam, Kyuhyun meruntuk. Tidak terlalu gelap karena Kyuhyun bisa melihat ruangan tersebut karena cahaya bulan purnama di luar sana. Kyuhyun sepertinya melupakan pesan sang nenek untuk menutup jendela.

Retina Kyuhyun menatap bayangan seseorang, seseorang yang berdiri di dekat jendela membelakangi cahaya rembulan hingga wajahnya tak jelas. "SIAPA KAU?" Kyuhyun membentak, ia cepat menyalakan lilin di dekatnya. Angin kembali bertiup, membuat awan putih di luar sana menutupi sang rembulan. Kyuhyun mengarahkan cahaya lilin melihat sosok yang membuatnya merasa gemetar saat ini.

Jantung Kyuhyun berdebar kencang, sesosok pria dengan tuxedo putih berdiri di sana. Dengan kulit pucat porselennya, bibir merah dan bola mata sekelam malamnya. Kyuhyun tergugah, apakah orang ini pemilik puri? Sangat tampan.

Sosok itu hanya berdiri seperti patung tak merespon pertanyaan Kyuhyun. Membuat Kyuhyun terus mempersempit jarak di antara mereka, mencoba bertanya Tanya siapa gerangan lelaki aneh yang membuat darah dan jantungnya berdesir ini.

GREEEPP—

BRAAAKK—

Kyuhyun tergagap, sosok itu baru saja memutar tubuhnya. Memepetkan tubuhnya di dinding di samping jendela besar kamar yang sedang ia tempati. Angin kembali bertiup, menyingkirkan awan yang menghalangi cahaya rembulan. Kyuhyun tergugah, kini ia bisa melihat betapa mempesonanya wajah itu secara dekat dan jelas. Luar biasa.

"Siapa kau?" Kyuhyun masih bertanya. Sosok itu enggan menjawab, hanya menjelajahi wajah Kyuhyun dengan bola mata hitam kelam miliknya.

Sniff—

Orang itu mengendus leher Kyuhyun. Wajah Kyuhyun memerah padam, demi adiknya yang luar biasa mengesalkan mengapa ia harus di hadapkan dengan seseorang misterius dan mesum ini yang sialnya tampan. Tubuh Kyuhyun meremang, ia melemas namun sosok itu menahan pinggangnya, merapatkan tubuh mereka.

Kyuhyun memejamkan matanya saat ia merasakan lidah sosok itu bergeriliya di lehernya. Siapa sangka manusia angkuh sepertinya yang selalu menyakiti wanita akan mendapat karma berupa disetebuhi lelaki yang bahkan nama saja ia tak tahu. Tangan lelaki itu kini menarik kerah kemeja Kyuhyun, menariknya hingga seluruh kancing terlepas dari tempatnya.

Masih dalam acara mengendusnya, pria itu kini mendekatkan bibirnya ke arah bibir Kyuhyun. Kyuhyun perlahan menutup matanya, menikmati sentuhan dari tangan dingin yang di lapisi oleh sarung tangan putih milik sang pria. Dia mengutuk dirinya yang terlihat sangat lemah, nyaris tak berdaya oleh birahinya sendiri. Ketika bibir keduanya hampir bertemu, ketika itulah—

BRAAAKK—

"Vampire sialan!" suara tak menyenangkan menganggu acaranya. Ia merasakan sosok itu menjauh dari tubuhnya. Kyuhyun melotot melihat pria pucat itu kini terpelanting di lantai dengan darah hitam mengalir dari tangannya yang tertancap belati perak.

"Enyahlah kau dari dunia ini!" pekik seseorang yang lain diantara kedua orang yang tiba tiba muncul di kamarnya. Dengan pakaian ala ksatria yang Kyuhyun rasa konyol. Kyuhyun memutar otaknya, sesungguhnya ini bukan masalahnya. Ini bukan urusannya, persetan dengan adanya pembunuhan di depan matanya. Ia tahu nantinya ia akan bersaksi di pengadilan tapi bagaimana ia akhirnya malah di bunuh juga oleh dua manusia cosplay ini.

"Siapa kalian?" Kyuhyun bertanya tapi kali ini dia tujukan pada dua orang aneh di hadapannya.

"Namaku Aiden—Donghae" salah satu pria tampan menjawab, ia menunjuk temannya. "Dia Spencer—Eunhyuk".

"Aku tidak bertanya nama kalian. Aku bertanya siapa kalian"

"Maafkan aku, aku susah jika kau menggunakan British" sahutnya kemudian mengarahkan pistol berlambang ksatria ke dada pria bertuxedo yang entah kenapa membuat Kyuhyun takut kehilangannya. "Kalian perompak?"

"Kau salah paham, kami ini pembunuh Vampire! Hampir saja darahmu di hisap oleh Vampire busuk ini" Eunhyuk terlihat tak sabaran, ia menodongkan pedang perak di tangannya tepat ke leher pria tuxedo putih yang meringkuk tak berdaya di lantai kamar Kyuhyun. "Mana ada Vampire di dunia ini, kolot sekali kalian" decih Kyuhyun.

Ia kemudian menatap tajam pada sosok itu. "Hei… katakan pada mereka bahwa mereka sungguh gila mengiramu mahluk dongeng itu" bentak Kyuhyun. Sosok itu balas menatap Kyuhyun, dengan mata yang memancarkan pengharapan namun terlihat begitu kosong. Ia hanya mencoba menggapai Kyuhyun dengan tangannya yang tak terluka.

Kyuhyun tak mengerti, seolah ia terhipnotis, ia mendekat. Meraih tangan itu, dan sosok itu menariknya mendekat. "Berikan aku darah" suaranya serak dan berat. Kyuhyun mencium aroma mint yang begitu maskulin dari nafasnya.

"Beritahu aku namamu"

"Bryan Trevor—Kibum" jawabnya dan Kyuhyun menyeringai mendengarnya. Sepertinya ia menemukan objek foto yang sesuai. Sesuatu yang bukan manusia namun bersosok manusia. Sesuatu yang ia rasa lebih indah dari dirinya.

"HEI! APA YANG KAU LAKUKAN?" Donghae berteriak tak percaya saat Kyuhyun menarik belati perak yang tadi ia lemparkan mengenai tangan Kibum. Kibum menarik Kyuhyun, menggigit bibir tebal Kyuhyun kasar hingga mengeluarkan sesuatu berwarna merah kental dari sana. Ia menghisap darah itu, menjilati bibir itu demi tetes tetes yang terasa begitu manis di lidahnya.

Luka ditangannya berlahan menutup dan bola mata kosong itu mulai memperlihatkan cahaya rembulan di dalamnya. Kyuhyun menyeringai di antara ciuman dan aksi menjilat yang di lakukan oleh vampire yang ia tetapkan sebagai budaknya untuk kedepannya.

Kyuhyun menepuk dada Kibum agar memutus ciuman diantara mereka. Kibum patuh, ia tak ingin menghabisi darah berharga yang begitu manis milik pria manis yang kini berada di dalam kungkungan tubuhnya. "KAU GILA? KAU INGIN TERIKAT DENGAN VAMPIRE INI?" Eunhyuk tak percaya dengan apa yang ia lihat. ea rah ketakutan dalam bola mata manusia gila di hadapannya ini.

"Dia adalah gudang uangku, maaf membuat tuan tuan sekalian kecewa. Untuk dia tinggalkan saja padaku" Kyuhyun terlihat santai, ia menatap bola mata Kibum lagi. Vampire itu seolah bisa membaca pikiran Kyuhyun, di gendongnya Kyuhyun ala bridal dan kemudian berlari ke arah jendela.

BETTSS—

Dan kibum melompat dari jendela itu bersama Kyuhyun.

"Sialan! Bagaimana ini Aiden?" Tanya Eunhyuk menatap rekannya.

"Kita harus mengejarnya. Ayo pergi, Spencer!"

%ika. Zordick%

"HYAAAAAA!" teriakan Krystal menggemparkan apartemen Kyuhyun. Kyuhyun mendorong adiknya itu secara paksa. Memutar bola matanya muak. "Oppa, siapa lelaki ini? Aneh sekali" rengut Krystal menunjuk sosok yang berjubah serba tertutup di musim panas ini. Kyuhyun tak terlalu perduli, ia lebih mementingkan mencari pakaian demi menggantikan kemejanya yang robek.

"Masakkan aku makanan!" perintah Kyuhyun kemudian menghampiri Kibum yang hanya duduk diam sambil tertunduk di sofa depan TV apartementnya.

"Selamat pagi Amber" wanita boyish yang sepertinya baru bangun tidur itu sedikit terkejut karena saudara lelaki dari kekasihnya baru saja kembali. "Ah ya, pagi" jawabnya gelagapan.

"Siapa dia Mr. Kyuhyun?" Tanya Amber dengan keingintahuannya.

Kyuhyun masih fokus menatap wajah Kibum dari bawah. Ia duduk bersimpuh menatap wajah tampan yang tak banyak berekspresi dan nyaris seperti boneka. "Kau lapar?" dan Kibum langsung menyambar leher Kyuhyun, menancapkan taringnya di sana.

"Oopps… sepertinya aku menganggu di sini" Amber sepertinya salah paham dengan kejadian yang tengah terjadi.

"YAK oppa! Kenapa harus di ruang tamu bawa orang ini ke kamarmu jika kau ingin having sex!" pekik Krystal, namun matanya membola ketika melihat kakaknya semakin melemas di tempat.

"Di—dia menghisap darah kakakmu Krystal" gagap Amber.

"PISAHKAN MEREKA!" Krystal menarik kakaknya menjauh, ia menatap nyalang pada Kibum yang hanya mengusap bibirnya. Ia harus akui lelaki pucat ini sangat tampan dengan ekspresi datarnya. "Hei bung! Kau sebenarnya siapa?" Amber meninju rahang Kibum.

Namun lelaki itu tak berkutik. Bulir air mata mengalir dari pelupuk matanya. Ia melirik pada Kyuhyun yang terlihat memegangi lehernya dengan nafas yang tak teratur. "Aku ini monster, jangan memberikan cinta padaku!" suara berat serak itu kembali membuat Kyuhyun terhanyut. Ia meraih tangan Kibum, menatap dalam iris hitam kelam itu.

"Kau milikku"

%ika. Zordick%

Kibum menatap rembulan di atas sana, semilir angin lembut musim panas menerpa wajahnya. Dia tak terlalu perduli pada Kyuhyun yang sibuk membidik dirinya dengan kamera. Dia tak mengerti mengapa manusia bernama Cho Kyuhyun itu tidak takut padanya, mengapa manusia bernama Cho Kyuhyun itu selalu mengatakan dia adalah tambang emas. Yang ia tahu, hati manusia itu licik dan ia tahu bahwa lelaki itu mencintainya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Kyuhyun membuat Kibum menoleh.

"Cara membunuhmu dan mendapatkan seluruh darahmu" Kibum termasuk vampire yang tidak suka berbohong. Kyuhyun tertawa puas mendengarnya. Ia meraih tangan Kibum yang tak terbalut sarung tangan kali ini. Vampire tampan itu mengusap pipi Kyuhyun penuh kelembutan.

"Kau tahu apa yang ku pikirkan?"

"Cara mendapatkan hati dan ragaku" jawab Kibum yang sukses membaca pikiran Kyuhyun saat itu.

"Lalu?"

"Aku mencintai orang lain"

"Aku akan merebutmu"

"Manusia baik tidak akan merebut milik orang lain" sahut Kibum mendekatkan bibir mereka, aroma darah Kyuhyun sungguh membuatnya gila.

"Aku manusia licik yang jahat" jawab Kyuhyun seadanya. "Baik, pada siapa aku harus merebutmu tuan?"

"Pangeran Vampire bernama Kim Ryeowook"

%ika. Zordick%

"Khu khu khu… katakan padaku apa para manusia pemburu Vampire itu yang mengambil Bryan dariku?" seorang lelaki bertubuh mungil dengan wajah manis duduk di singgasananya. Menatap para vampire lainnya yang menunduk takut menatapnya. "Dia sudah mati" jawab salah satu diantara mereka.

BRAAAKKK—

Ryeowook—nama lelaki mungil itu—bergerak secepat kilat. Ia mencekik dan mengangkat tubuh ringkih pria yang jauh lebih besar tubuhnya yang berbicara dengan lancang padanya. "Harusnya anda sadar, Bryan bukanlah Vampire bangsawan, dia hanya Vampire dari kelas bawah"

"Tutup mulutmu atau kulobangi tenggorokanmu, khu khu khu"

"My Highness, jangan kotori tangan anda dengan membunuh bangsa anda sendiri"

"Ahh~ tentu Vincent!" Ryeowook melepas cengkraman tangannya. "Aku tidak mau tahu, cari Bryan atau kuhabisi kalian semua"

TBC

Baiklah baiklah~

Ini dia Kihyun dan Kiwook Vampire permintaan dari Dona Tan dan Alif Ryeosomnia.

Ka udah lupa siapa lagi yang request sama ka == jadi ya sudah ka lanjutin aja UNNAME setelah ini. xD

Sampai jumpa di FF selanjutnya.

Follow ya : kikazordick