Title : MERMAN

Pairing : YunJae.

Cast : Jung Yunho & Kim Jae Joong.

YooSuMin, and Others…

Genre : Romance, Drama, Friendship.

Rated : T

Disclaimer : Mereka saling memiliki. YunAppa milik JaeUmma. JaeUmma milik YunAppa. :D But! Shim Changmin is mine! :p
WARNING : Boys Love, YAOI. MermanJae! No Bash ^^


II

'PIP.. PIP.. PIP..'

Smartphone mahal itu berdering mengganggu sang pemilik yang sedang fokus mengerjakan PR`nya. Jaejoong mengambil ponselnya yang berdering dari tadi.

'Jung Yunho Calling'

Namja cantik atau sekarang kalian bisa menyebutnya merman cantik itu mendengus sebal saat tahu siapa yang menelfonnya.

'Yeoboseyo, Jaejoong – ah'

"Mwo? Aku sedang belajar" jawab Jaejoong ketus tanpa menjawab salam dari pria bermarga Jung itu.

'Aish.. Jangan marah – marah. Kau sedang datang bulan ya?' ucap Yunho sembarangan.

"Damn you, Jung!" bentak Jaejoong marah. Aish! Namja Jung ini mau apa sebernarnya?

"Hei aku bercanda. Berhentilah mengumpat, namja cantik sepertimu tidak pantas melakukannya" ucap ngawur seseorang disebrang sana yang tidak tahu betapa suramnya aura Jaejoong saat ini.

"Aku tutup telponnya" jawab Jaejoong dingin.

'E-eh t-tunggu dulu.. mian - mian aku hanya bercanda Jaejoongie ku yang tampan' ucap Yunho setengah hati.

"Kau menjijikan, Jung"

'Hatiku sakit sekali~ hahaha.. arraseo lupakan. Apa yang sedang kau lakukan, Jae?'

"Huh? Kau menelfonku hanya ingin menanyakan apa yang sedang kulakukan? Konyol sekali, lebih baik kau kerjakan PR mu"

'Nah itu yang kutanyakan, apa kau sedang mengerjakan PR?' Tanya Yunho yang dibalas dengan gumaman 'iya' dari Jaejoong.

'Hehehe.. aku boleh mencontek ne?' ujar Yunho disertai cengiran bodohnya.

"Berbicaralah seenak kakimu, Jung" jawab Jaejoong pedas.

'Ayolah Jae.. aku sedang sibuk, aku tidak punya waktu untuk mengerjakan PR. Kau tidak kasihan padaku yang tampan ini?'

"Sibuk katamu? Sibuk berkencan dengan kekasihmu yang kesekian itu, huh?" jawab Jaejoong sinis.

'Aku tidak berkencan, aku hanya berjalan – jalan dengan Hyemi saja' kata Yunho tenang. Jaejoong memelototkan matanya garang mendengar jawaban Yunho.

"Baiklah terserah kau saja. Aku menyesal sekelas denganmu" ucap Jaejoong tidak ikhlas.

'Hahaha begitu dong Jaejoongku yang cantik – eh tampan maksudnya hehehe'

"Aku tutup telponnya" jawab Jaejoong ketus.

'KLIK'

Jaejoong mengerucutkan bibir imut yang semakin bertambah imut karena poni lemparnya yang dijepit dengan jepitan Hello Kitty manis, kawai~.

"Menyebalkan… Jung Yunho menyebalkan!" erang Jaejoong dengan ekspersi lucunya yang jarang sekali ia perlihatkan kepada orang lain, kecuali jika ia sedang sendirian seperti saat ini. Tak lama kemudian kening Jaejoong berkerut melihat ada satu pesan yang belum dia buka.

From : 821072346xxx

To : Jaejoongie Oppa

Hi~ Jaejoongie Oppa. Kau tadi sangat menawan, kurasa aku jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu. Kekekeke. Saranghae, chuu :*

"Aigoo.. Siapa yang menyebarkan nomor ponselku. Awas saja kau jika ketahuan denganku nanti" desis Jaejoong frustasi. Setelah puas menggerutu namja cantik itu dengan segera menyelesaikan tugasnya.

"Malam ini aku tidur di kolam atau di ranjang ya?" gumanya. "Ah, di kolam saja rasanya lebih nyaman" tidak masalah bukan? Toh dia memang seorang merman.

.

Mata doe itu mengerjab beberapa kali saat merasakan sinar matahari masuk disela – sela gorden jendelanya.

"Ugh.. sudah pagi?" Jaejoong merenggakan otot – ototnya yang terasa kaku. Maklum saja, semalam ia tidak tidur dirajang melainkan di kolam dengan posisi duduk. namja berparas Barbie itupun segera bergegas menyiapkan diri untuk sekolah.

..,..

"Selamat pagi anak – anak" salam guru Lee.

"Pagi sonsaengnim.." jawab murid sekelas.

"Seperti yang telah saya beritahu sebelumnya bahwa hari ini kita telah memasuki bab renang pembelajaran hari ini dilakukan di kolam renang. Semuanya telah membawa baju renang bukan?" jelas Lee sonsaengnim selaku guru olahraga.

Jaejong mengangkat tangannya. "Mianhae sebelumnya Sonsaengnim. Saya tidak bisa mengikuti renang, saya sedikit demam hari ini."

"Oh baiklah Kim Jaejoong, kau boleh duduk di tribun dan menyimak yang saya jelaskan nanti"

"Kamsahamnida sonsaengnim"

"Mari anak – anak kita menuju kolam renang." Ajak Lee sonsaengnim. Dan satu persatu para murid keluar kelas hingga menyisakan YunJaeYooSuMin.

"Kebiasaanmu Hyung. Kau selalu saja menolak untuk bermain air. Bahkan untuk pelajaran sekalipun" ucap Junsu lirih.

"Bukan urusanmu bebek." Jawab Jaejoong sembari mengangkat bahunya.

'PLUK'

Changmin menempelkan telapak tangannya ke dahi Jaejoong. "Tidak panas. Aish… kau ini pandai sekali berakting, Hyung. Menyebalkan." Ucap Changmin pedas dan meninggalkan kelas begitu saja.

"Sudahlah.. kajja, Hyung" Yoochun menyampirkan lengannya ke bahu Jaejoong dan menggeret makhluk cantik itu keluar kelas.

"Yah Yunho hyung apa yang kau lakukan? Kajja" teriak Yoochun lagi kepada Yunho yang sibuk ber-sms-ria.

..,..

"Jelaskan padaku kenapa ada tiket pesawat ke Korea di lemarimu eoh?" Hanggeng menyipitkan matanya, menatap sang istri yang kini terlihat gugup.

"Aku tidak bisa meninggalkan Joongie sendirian di Korea" sangkal Heechul.

"Tapi kita bisa bicarakan ini terlebih dahulu jika kau mau pergi ke Korea, bukannya malah ingin kembali diam – diam seperti ini. Tega sekali kau pada suamimu, Chulie-ah"

"Mianhae yeobo. Kau tahu sendirikan anak kita special? Joongie, dia special. Aku tidak ingin terjadi apa – apa padanya. Aku mengkhawatirkan Joongie."

"Lalu bagaimana denganku? Pekerjaan ku masih belum selesai, sayang."

"Kau tetap disini melanjutkan tugas. Sedangkan aku akan kembali ke Seoul. Tapi kau tenang saja, aku pasti akan sering – sering kemari, Yeobo." Jawab Heechul.

Hanggeng menghembuskan nafasnya kasar. "Bagaimana hidupku tanpa kau disisiku eoh? Siapa yang akan mengurusiku nanti?

"Aish kau ini kan sudah besar. Bahkan Joongie anakmu sendiri saja mampu tinggal sendirian di Korea sekarang." Cibir Hecchul. Sedangkan Hanggeng hanya merengut mendengar ucapan dari bibir istrinya.

"Baiklah.. baiklah.. tapi tepati janjimu untuk sering – sering datang kemari."

"Yaksok Hannie baby. Jjaa.. kau harus membantuku berbenah sekarang." Paksa Heechul.

.

"Mohon perhatian.. sekarang carilah pasangan renang kalian. Saya akan menunjukan teknik berenang dengan gaya dada. Perhatikan ini!" Teriak Lee sonsaengnim kepada para muridnya yang kini telah berada satu kolam dengannya.

Jaejoong memandang datar pemandangan didepannya. Dimana teman – temannya bukannya mendengar perintah guru tetapi malah sibuk bermain air sendiri – sendiri. Jujur, jauh dalam hatinya ia merasa iri karena tak pernah sekalipun ia bermain air bersama – sama. Bahkan semenjak kecil saat sahabat – sahabatnya berenang bersama ia hanya duduk dari jarak jauh sembari menggendong boneka gajahnya. Ummanya menasehati untuk tidak boleh dekat – dekat dengan air, atau ia akan manangis nantinya. Jaejoong kecil yang masih belum tahu apa – apa hanya mengangguk patuh. Dan kini ia tahu apa yang dimaksud ummanya. Bahwa jika ia berubah menjadi duyung teman – temannya akan menatapnya aneh dan ia sedih kemudian menangis. Yeah.. setidaknya itu penggambaran Jaejoong saat ini.

Sedangkan tanpa Jaejoong sadari, Yunho sedari tadi tengah memandang Jaejoong intens. Ia yakin, walaupun tertutupi oleh tatapan kosong Jaejoong, ia bisa merasakan kesedian dalam mata cantik itu. Memikirnya itu membuat Yunho sakit sendiri, entahlah ia tak tahu kenapa, yang pasti ia tak ingin melihat Jaejoong sedih, ia ingin melindungi namja cantik itu. Sahabat kecilnya.

'BYUR'

"Hahahaha… Hyung melamun saja, lihatlah banyak yeoja seksi dengan pakaian renangnya. Itu makananmu bukan?" goda Yoochun dengan menaik turunkan alisnya mirip ahjussi – ahjussi hidung belang.

"Aish… aku tidak seperti itu jidat lebar"

"Tidak usah malu, Hyung. Hehehe.. lihatlah Nana saat ini, aigooo" ucap Yoochun ngelantur.

"Dasar mesum" dengan sadis Yunho menggeplak jidat Yoochun lalu sedetik kemudian meninggalkan Yoochun begitu saja.

"Dasar cabul"

'Plak'

Dan entah darimana datangnya, Nana dengan tiba – tiba datang kepadanya kemudian menamparnya. Poor uri Chun Jussi~

.

Saat ditengah – tengah pelajaran, Jaejoong tanpa sengaja menumpahkan minuman Junsu yang memang sengaja ia titipkan pada Jaejoong. Dan kini minuman itu tumpah dan mengenai kaki Jaejoong. Jaejoong yang kalut langsung menuruni tribun dan berlari mencari tempat yang sepi. Yunho yang mengetahui sahabat cantiknya sedang bermasalah, dengan reflek ia keluar dari kolam dan berlari mengejar Jaejoong tanpa menghiraukan keadaanya yang masih memakai celana renangnya. Berbeda dengan orang – orang yang hanya terpana melihat aksi nekat Yunho.

"Jaejoong…!"

Jaejoong menoleh ke belakang dan melihat Yunho tengah mengejarnya. Gawat!
Jaejoong berlari sekencang yang ia bisa.

"Jaejoong... yah berhenti!"

'Hup'

Tertangkap. Yunho berhasil menangkap pergelangan Jaejoong. "Jae, kau ini kenapa? Ada yang salah?"

"Lepaskan aku Yunn.." Jaejoong berusaha melepaskan cekalan tangan Yunho. Ya Tuhan kakinya sudah kram, ditambah lagi keadaan Yunho yang basah.

"Tidak akan kulepaskan sebelum kau menjelaskan semua" kata Yunho dengan tegas. Sedangkan Jaejoong benar – benar cemas, bahkan matanya doenya ikut berkaca – kaca.

"Kumohon.. kumohon Yunho" iba Jaejoong.

"Tidak"

"Hiks.. kumohon lepaskan aku.. hiks.. jebball.."

'Deg'

Yunho terpaku mendengar isakan lirih Jaejoong. Bagaimana bisa seorang ice prince seperti Jaejoong menangis seperti? Cengkraman pada tangan Jaejoongpun mengendur sehingga Jaejoong berhasil lolos dan melarikan diri secepat mungkin. Yunho berusaha mengejarnya, hingga akhirnya namja tampan itu berhenti berlari saat mendapati Jaejoong terjatuh. Sedetik kemudian Yunho menghampiri sahabat cantiknya.

"Jae-"

Suara Yunho tercekat saat melihat Jaejoong. Ia mundur beberapa langkah, badannya gemetar. Apa yang terjadi?

"K-kau.. makhluk apa kau?" bentak Yunho kepada Jaejoong yang kini hanya menunduk menutupi mukanya yang telah basah oleh air mata.

"Jawab aku!" teriak Yunho.

Jaejoong mendongak, menunjukkan muka sedihnya. "Kumohon Yunho.. sembunyikan aku dari sini.. hiks" Jaejoong berusaha menggenggam tangan Yunho, namun langsung ditampis oleh pemuda tampan itu. Beruntung mereka berada di taman belakang kolam sekolahannya yang amat sangat jarang murid melewati daerah ini.

"Tolong akuu.. hikss" akhirnya Jaejoong si merman cantik itupun menangis. Ia takut Yunho meninggalkannya dan menatapnya jijik.

"Hiks…"

"Yah.. Jung Yunho dimana kau? Lee sonsaengnim mencarimu" dari arah belakang terdengar suara salah satu teman mereka memanggil Yunho.

Gawat. Muka Jaejoong terlihat pucat pasi. Mungkin ini memang akhir riwayatnya yang telah ia sembunyikan selama ini, umma…

'Grep'

"Y-yunho.."

"Diamlah, aku akan menyembunyikanmu" bisik Yunho ke telinga Jaejoong. Yunho menggendongnya ala bridal style dan membawa merman cantik itu menuju sebuah ruangan yang berair, mungkin itu ruangan yang menyalurkan air menuju kolam?

Yunho menurunkan Jaejoong dengan hati – hati. "Kau pasti aman disini, dan lagi pula kau tidak akan dehidrasi karena ruangan ini berair." ucap Yunho sok tahu.

"Ne" lirih Jaejoong sembari menganggukkan kepalanya.

"Aku harus kembali ke kolam, sebentar lagi jam olahraga akan habis. Dan.. demi Tuhan jadi aku tadi aku berlari – lari hanya menggunakan celana kolam renang. Haha.. konyol sekali" canda Yunho, ia bermaksud mencairkan suasana canggung antara mereka berdua.

"Gomawo ne" ucap Jaejoong tulus.

"Santai saja, Jja.. aku pergi dulu ne. Aku janji akan kembali secepat mungkin. Dan aku meminta maaf sempat membentakmu tadi, aku hanya kaget." Ucap Yunho diiringi senyum menawannya.

"Aku mengerti" balas Jaejoong. Merman cantik itu menatap punggung kokoh Yunho yang perlahan – lahan menjauh. Huftt.. apa yang harus ia lakukan sekarang? Mata bulat Jaejoong memandang siripnya, ia menggerakkan siripnya keatas kebawah hingga menciptakan suara kecipak guna mengusir kebosanan. Sejujurnya, Jaejoong sangat menyukai siripnya yang sangat terlukis indah itu.

..,..

"Astagaaa…!" jerit seorang perawat yang tengah memandikan bayi merah itu.

"Ada apa? Kenapa kau berteriak?" Tanya sang dokter.

"Mi-mian uissangnim. Ta-tapi.. i-itu" suster cantik itu dengan bergetar menunjuk bayi yang tadi dimandikannya berubah wujud kakinya.

"Astaga.." dokter tampan itu tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya.

"Wae uisangnim? Apa ada masalah dengan anakku?" Tanya Hanggeng cemas saat melihat dokter dan suster yang menangani bayinya terlihat terkejut.

"Saya tidak tahu harus bicara apa Mr. Kim, tapi lihatlah anak anda yang baru saja kami bersihkan" Dokter muda itu menggendong bayi mungil –Kim Jae Joong- dan menyerahkannya kepada Hanggeng.

"Tidak mungkin..!" Heechul yang masih lemas pasca melahirkan menjerit pilu melihat kaki anaknya yang tidak seperti manusia. Sedangkan Hanggeng hanya mampu menggendong Jaejoong dengan tangan bergetar. Bagaimanapun juga itu adalah anaknya, anaknya dengan Heechul. Ia akan menjaga bayi rapuh itu dengan segenap jiwa.

.

Heechul menangis memandang foto Jaejoong yang ada di dompetnya. Saat ini ia telah berada di dalam pesawat yang menerbangkannnya menuju Korea. Yeoja cantik itu mengelus foto Jaejoong yang berubah menjadi merman. Cantik. Heechul tersenyum lirih melihat potret anaknya.

"Kau anak umma yang paling special. Apapun akan umma lakukan untuk melindungimu Joongie"

..,..

'Ceklek'

"Jae…"

"Yunho.. kau kah itu?" Jaejoong mendongak melihat seseorang yang masuk dalam ruang itu.

Yunho tersenyum mendengar suara takut – takut Jaejoong. Hahaha.. ini lucu menurutnya, karena seorang Kim Jaejoong yang berkepribadian dingin besrsikap cute padanya-menurutnya-

"Nde.. ini aku, kau tenang saja aku tidak akan meninggalkanmu sendirian disini" ucap Yunho kalem. Jaejoong merasakan dadanya berdesir mendengar kalimat yang meluncur dari bibir hati milik Yunho.

Namja bermata musang itu berjongkok disamping Jaejoong, ia menatap takjub pada sirip biru milik Jaejoong. Benar – benar menawan seperti pemiliknya.

"Bolehkan aku memegang siripmu, Jae?"

Jaejoong tersenyum tipis. Tipis sekali. "Boleh"

Licin, basah, lembut.

Yunho semakin takjub dengan sahabat cantiknya, raut bodoh Yunho benar – benar menggelikkan untuk Jaejoong. "Yah Jung, berhenti mengelusnya! Kau membuatku geli" ucap Jaejoong ketus. Sepertinya merman cantik itu mulai kembali ke sifat temboknya itu. Hohoho…

"Pelit sekali sih. Jja.. pakai ini, lalu kita pulang." Yunho menyampirkan jas almamater ke badan mungil Jaejoong. Dan bersiap – siap untuk menggendong Jaejoong.

"Mwo? C- chakaman.. Yah pulang katamu? Ini bahkan belum bel istirahat." Jaejoong menahan Yunho yang akan menggendongnya. Aish.. apa namja Jung ini berniat mengajaknya membolos eoh..

"Lalu kau mau disini terus huh? Aku bahkan tidak melihat baju seragammu"

"Terserah kau sajalah Jung. Tapi bagaimana caramu mengeluarkanku dari sini eoh? Memang kau bisa?" Tanya Jaejoong. Yunho tersenyum sombong, tanpa menjawab pertanyaan merman cantik di depannya, Yunho langsung menggendong Jaejoong ala bridal style, sedangkan lengan mulus Jaejoong dengan reflek memeluk leher namja kokoh tersebut.

"Y-yah.. kau serius? T-turunkan Jung! Bagaimana jika ada yang melihatku sepeti ini?" Cicit Jaejoong. Ia sangat cemas dengan aksi nekat namja Jung itu.

"Tidak akan ada yang melihat Kim Jaejoong-ssi. Percayalah padaku" bisik Yunho tegas. Jaejoong merinding merasakan hembusan nafas Yunho ditelinganya. Tidak tahu kah bahwa telinganya merupakan salah satu titik tersensitivenya?

Yunho membawa Jaejoong ke bagian sekolah paling belakang, dimana banyak ditumbuhi semak – semak rimbun, dan… Voilaaa~

Ternyata jika kau menulusri makin dalam semak belukar tersebut maka kau telah berhasil keluar dari sekolah megah ini. Sungguh hebat penemuanmu ini Jung…

"Whoa.. aku tidak pernah tahu ada jalan kabur disini" Jaejoong terkekeh dalam gendongan Yunho.

"Itu karena kau saja yang tidak mau peduli dengan sekitarmu" jawab Yunho. Jaejoong mendengus.

Sesampainya mereka di ujung semak – semak, Yunho menurunkan Jaejoong. "Kau tunggulah disini dulu, Jae. Aku akan membawa mobil"

"Kau mau membolos juga, Yunho-ah?"

"Teentu saja, kau pikir siapa yang akan mengantarmu nanti eoh?. Jja… tunggu disini ne" Selepas kepergian Yunho, Jaejoong termenung.

'Laki – laki itu sangat baik, dia bahkan tidak jijik padaku' bisik Jaejoong dalam hati.

TIIIT

Jaejoong tersentak kaget karena suara klakson mobil Yunho. "Hai merman cantik, berhentilah melamun" goda Yunho sembari mengangkat Jaejoong.

"Kau mau cari mati, Jung" bisik Jaejoong dingin. Sedangkan Yunho tertawa renyah mendengar ucapan Jaejoong. Aigooo.. si prince(ss) ice kembali lagi.

.

.

.

.

.

TBC


Anyeongggg...Hai semuaaa apa kabar? \(^o^)/ Mian ya~ Dini tau ini ff udah kadaluwarsa banget hehehe :'D Mian.. tugas Dini di dunia nyata(?) bnyak bgt! belom lagi sempet terserang penyakit writers block *bow* Okehh.. gimana chap ini? hehehe kurang memuaskan ya? mianhae ne, Dini akan memperbaiki lagi di chapter kedepannya, mian juga klo ada typosssss.. maklum manusia tidak luput dari kesalahan *ngeles* XD

Anyway ada yang masih bingung sama chapter kemarin ya? apa Dini kurang jelas yang prolognya ya *bow* 'kenapa bisa JJ yang kena kutukan?' ya karena suami istri yang dpt ikan itu ortunya JJ, sudah tau kan siapa ummanya JJ? :3

Btw, Dini mewek di konser JYJ Ichigo Ichie semalem T_T JYJ nyanyi BEGIN! huweeeeee~~ faith Dini bertambah permisah :"3 okehh deh, sekian dulu cuap cuap Dini. moaahhhhh *kecupin* :*

Big thanks to:

Kim anna shinotsuke | amora amora 94043 | Jeremmykim | miu sara | DahsyatNyaff | nickeyYJcassie | kiki aquamarine | Snow White | Rukiasakura | noon | haru | YumiChwang | Hana-Kara | nidayjshero | Jejevan | dea | rinatya12JOYerYJS | noona | Guests

Trima kasih banyak reviewnya di chapter kemarin yaaaahhh Saranghae~~~ chuuuu :*