DISCLAIMER
Naruto & High School DxD/ハイスクールD×D
Bukan milik saya
Pairing : - x -
WARNING: TYPO, GAJE, TANDA BACA SALAH, NO EYD, DLL
NOTE : Ini hanyalah fiksi belaka, alur cerita tidak sama seperti di canon.
ENTER : START SEARCHING
Di sebuah Taman dekat Kuoh Akademi
Sore hari terlihat seorang pemuda berambut hitam dengan gaya err pantat ayam memiliki mata hitam legam berpakaian Casual sedang beristirahat di sebuah bangku di taman tersebut, tampak raut wajah bingung gusar dan juga khawatir terpampang di wajah tampannya. terlihat dia mulai menutupkan matanya menikmati semilir angin yang membelai wajah yang tampan itu.
Sasuke POV
Haah, sekarang aku berada entah di mana, bahkan di dunia yang tidak aku kenal sedikit pun. Sudah hampir 1 bulan aku melakukan pencarian terhadap teman atau lebih tepatnya sahabat baikku. Teman yang selalu mencoba menyelamatkanku dari kegelapan dalam hatiku, yang entah sekarang berada di mana.
Apa yang harus ku lakukan, aku tidak tau lagi.. sudah berbagai kota aku mencarinya, bahkan merasakan cakranya pun aku tidak. Apa yang terjadi padanya? Apakah dia memang sudah tiada. Aku bingung, dunia ini benar-benar berbeda dengan dunia ku dulu. Bahkan aku bisa merasakan tidak hanya manusia yang hidup di dunia ini. tapi entahlah aku tidak terlalu memikirkan hal itu, fokus ku sekarang adalah mencari tau di mana 'Uzumaki Naruto' berada.
Mungkin aku perlu mengistirahatkan tubuhku sejenak, tempat ini begitu nyaman, entah mengapa mengingatkanku pada desa Konoha. Sudah 1 bulan aku meninggalkan desa itu, aku rindu rumahku, aku rindu desa itu dan aku rindu Sakura. Sakura? Ya Sakura, wanita berambut pink itu, yang selalu memperhatikanku dari dulu.
'DEG'
Perasaan apa ini? aku pun perlahan membuka mataku, langit yang bergelombang aneh itulah yang pertama kali kulihat, bukan bukan hanya itu saja, di sekitarku juga terlihat seperti ada gelombang. Apakah ini kekkai? Kucoba melihat dengan mata Sharingan ku untuk memastikannya dan Ya benar ini kekkai tapi sedikit aneh. Dan apa ini? Bulu hitam? Gagak?
Sasuke POV End
Terlihat Sasuke melihat daerah sekitarnya, dan di sekelilingnya sudah dilapisi oleh kekkai yang agak aneh menurut Sasuke. Tak lama mulai berjatuhan bulu-bulu hitam di sekitar tempat Sasuke berada. 'Apa yang terjadi?' itulah yang dipikirkan Sasuke untuk pertama kalinya melihat bulu hitam berjatuhan dan
'Swush'
Muncul sekelebat makhluk yang berbentuk manusia tapi dengan banyak sayap burung yang berwarna hitam di punggungnya dengan tatap sinis terhadap Sasuke yang sedang menatap tak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. "Khukhukhu, ada manusia dengan potensi kekuatan besar di sini.." ucap seorang tersebut dengan tawa evil yang menurut Sasuke sangat memuakkan yang mengingatkannya pada Mbah Buyutnya Si Madara pantat ayam itu.
"Apa maksud anda tuan?" tanya Sasuke ramah untuk basa basi dengan wajah datar seperti tembok raksasa China. "Hahahaha, dasar manusia rendahan.. Aku ingin kau menjadi anak buahku manusia.." jelas orang tersebut dengan menatap Sasuke tajam.
Sasuke yang ditatap tajam tersebut merasa tidak gentar sedikit pun karena dia telah melihat tatapan yang lebih tajam, lebih menusuk dan lebih membunuh dari pada tatapan orang tersebut. "Maaf, saya hanya seorang biasa yang ingin mencari teman saya.." balas Sasuke meminta maaf pada orang tersebut.
"Cih, dasar manusia rendahan.. beraninya kau menolak ajakan Petinggi Malaikat Jatuh seperti ku... Akan kumusnahkan kau" geram orang yang mengaku Malaikat Jatuh tersebut dengan perlahan membuat tombak cahaya di tangan kanannya.
'Wuush'
Dengan segera dia melesatkan tombak cahaya tersebut ke arah Sasuke yang berada di bawahnya. Sementara itu Sasuke sedikit kaget mendengar perkataan orang tersebut yang mengaku malaikat, yah walaupun akhirannya kata 'jatuh' tersebut membuatnya sedikit tidak mengerti. Belum sempat berpikir tenang dia sudah disuguhi oleh sebuah benda bercahaya yang melesat ke arahnya, namun karena refleknya sebagai ninja yang hebat, dia bisa menghindari itu dengan mudah.
"Kau lincah juga, eh?" kata malaikat tersebut dengan senyum mengejek, sementara Sasuke tetap dengan wajah temboknya menatap dingin Malaikat Jatuh tersebut. Perlahan Malaikat Jatuh itu pun mulai turun tidak jauh dari tempat Sasuke berada.
"Baiklah, bagaimana jika aku memenggal kepalamu bocah?" sindir Malaikat Jatuh tersebut perlahan mengeluarkan pedang yang bercahaya di kedua tangannya. Sasuke yang melihat itu tetap pada ekspresi datarnya. 'Pedang yang bercahaya? Sepertinya semua kekuatannya hanya terbuat dari 1 elemen' batin Sasuke yang diam mengobservasi musuhnya tersebut.
Perlahan Sasuke pun menyatukan kedua telapak tangannya dan membuat suatu gerakan jari (handseal) dan sedikit menghentakkannya ke tanah yang ada di bawahnya.
'Boofft'
Begitulah bunyi kepulan asap akibat hentakan tangan Sasuke tersebut, sementara itu sang Malaikat Jatuh hanya menatap heran musuh yang ada di depannya. Tak lama dari kepulan asap tersebut muncullah pedang hitam legam yang mengeluarkan aura hitam di sekitarnya.
"Heh, tidak ku sangka, kau punya kekuatan Summoning (Kuchiyose jika di anime Naruto)" ucap Malaikat Jatuh tersebut mengejek. "Baiklah kita mulai tarian (pertarungan) Kematian mu bocah.." tambah Malaikat Jatuh tersebut dan melesat ke arah Sasuke yang baru saja memasangkan pedangnya di pinggangnya.
'Sriiing'
'Traank'
Suara Sasuke mencabut pedang dari sarung pedangnya dan menahan pedang milik Malaikat Jatuh tersebut. Terlihat Malaikat Jatuh tersebut justru menyeringai dan mencoba menebas kepala Sasuke dengan pedang yang ada di tangan kirinya.
'Trank'
Tapi sayang instinct tajam yang dimiliki oleh Uchiha Sasuke berhasil menghindarkannya dari tebasan maut tersebut. Merasa serangannya tidak berarti Malaikat Jatuh itu pun segera menyerang Sasuke dengan kedua pedangnya dengan membabi-buta.
'Traank'
'Traank'
'Traank'
'Traank'
'Traank'
Suara dentingan logam pedang Sasuke menghalau setiap serangan yang di lancarkan oleh Malaikat Jatuh tersebut. Merasa serangan pedang tidak berarti, Malaikat Jatuh itu pun segera mundur dan menghilangkan kedua pedangnya. "Cih, tak kusangka manusia seperti mu cukup kuat juga.. sekarang aku akan serius untuk memusnahkanmu.." ucap Malaikat Jatuh tersebut mulai membuat tombak cahaya lagi, tapi kali ini 3 kali lebih besar.
"Mati kau bocah..." teriak Malaikat Jatuh tersebut sambil melemparkan tombak cahaya tersebut ke arah Sasuke. Sementara itu Sasuke dengan refleks bagus masih bisa menghindari lemparan tersebut ke arah samping namun naas
'Blaarr'
Sasuke masih berada di jangkauan ledakan tersebut. Asap tebal pun menyelimuti daerah ledakan tersebut. Tak lama nampak Sasuke dengan pakaian yang lumayan compang-camping karena terkena serangan tersebut.
"Cih, kau masih bisa menghindar rupanya.. bagaimana dengan yang ini.." ucap Malaikat Jatuh tersebut menyeringai dengan membuat tombak cahaya sebesar tubuhnya, dan kembali melesatkannya ke arah Sasuke. Sasuke yang melihat tersebut nampak menutup matanya, dan saat beberapa meter lagi akan mengenai dirinya Sasuke membuka mata yang terlihat semerah darah dengan aura ungu kehitam-hitaman yang mulai keluar dari tubuhnya.
'Blaaarr'
Tombak cahaya tersebut sukses menghantam pada objek yang menjadi sasarannya. Asap tebal pun menyelimuti area tersebut, tapi masih nampak siluet bayangan hitam besar di dalam kepulan asap tersebut.
"A-Aura ini..." ucap Malaikat Jatuh tersebut mulai berkeringat dingin ketika merasakan aura yang sama seperti saat melawan seseorang dulu. Dan sekarang nampaklah Sasuke di selimuti oleh sesosok makhluk besar berbentuk manusia setengah badan yang masih berbadan tengkorak.
"K-Kau... K-Kau bukan manusia sembarangan.." ucap Malaikat Jatuh tersebut mulai takut. Ya, dia mulai takut karena dulu pernah melawan musuh yang hampir sama dengan yang dilawannya sekarang, dan waktu itu dia dengan sangat tragis kalah dengan luka parah di sekujur tubuhnya, mungkin jika dia tidak kabur waktu itu dia sudah mati.
"Ada apa Malaikat? Apa kau takut dengan manusia ini?" tanya Sasuke masih dengan nada datarnya. sang malaikat pun nampak mulai panik dan takut.
"S-Siapa kau sebenarnya? K-Kenapa kau mempunyai aura yang sama dengan bocah kuning waktu itu.." tanya malaikat tersebut takut-takut melihat tatapan tajam Sasuke dengan mata merahnya.
Sasuke pun sedikit kaget saat malaikat tersebut mengatakan 'bocah kuning'. 'Mungkinkah itu Naruto?' batin Sasuke penasaran. Tanpa ba bi bu tangan Susano'o Sasuke pun langsung mencengkeram Malaikat Jatuh tersebut yang melayang tak jauh darinya.
'Grebb'
Tangan tersebut langsung membawa Malaikat Jatuh tersebut ke depan Sasuke. "Siapa yang kau maksud bocah kuning tadi?" tanya Sasuke dengan tatapan tajam yang menusuk. Sementara sang Malaikat Jatuh hanya bisa menelan ludah dengan segala kesombongannya tadi.
"D-Dia adalah bocah yang waktu itu berhasil mengalahkanku..." jelas Malaikat Jatuh tersebut dengan tatapan takut-takutnya. "Bagaimana ciri-ciri orang itu?" tanya Sasuke lagi sambil mempererat genggaman tangan Susano'o nya pada malaikat tersebut.
"Arrgghh... D-Dia b-berambut kuning, dan me-mempunyai kumis kucing di pipi nya.." jelas Malaikat Jatuh tersebut kesakitan. Sasuke yang mendengar penjelasan Malaikat Jatuh tersebut tampak membulatkan matanya. Sepertinya harapan menemukan Naruto sudah mulai mendekati hasil.
"Di mana bocah itu sekarang?" tanya Sasuke masih tajam pada Malaikat Jatuh tersebut. Sementara sang Malaikat Jatuh sudah mulai tak kuat lagi menghadapi tatapan mematikan Sasuke tersebut. "A-Aku pernah melawannya di dekat hutan, waktu itu dia menyelamatkan sekelompok iblis dari Kuoh Akademi.." jelas Malaikat Jatuh tersebut mulai takut dengan kematian di depannya.
"Hmm, Kuoh Akademi? Sekelompok Iblis?" tanya Sasuke meminta penjelasan pada Malaikat Jatuh tersebut. Sementara sang Malaikat Jatuh sudah pasrah diinterogasi oleh Sasuke.
"Di-Di dunia ini tidak hanya manusia saja yang hidup, tapi ada kami para Malaikat Jatuh, malaikat dan juga iblis... dan untuk iblis biasanya mereka akan memiliki budak yang dia reinkarnasikan menjadi iblis" jelas malaikat tersebut dengan muka pucat.
"Jadi begitu..." gumam Sasuke perlahan melepaskan Malaikat Jatuh tersebut dari genggaman Susano'o nya. 'Mungkinkah Naruto menjadi iblis tersebut?' batin Sasuke masih berpikir, sementara sang Malaikat Jatuh langsung bernafas lega, melihat lawan di depannya sedang melamun dia memanfaatkan keadaan untuk pergi dari situ dengan lingkaran sihirnya.
Tak lama lingkaran sihir pun menghilang beserta Malaikat Jatuh tersebut dan juga menghilangnya kekkai aneh yang dipasang Malaikat Jatuh tadi. Sasuke yang masih berkutat dalam pikirannya masih belum sadar jika musuhnya sudah menghilang. Dan saat Sasuke menengok ke kanan dan ke kiri melihat musuhnya tadi dan nampaknya sudah kabur saat Sasuke berpikir tentang hipotesis tadi.
"Ck, sialan dia kabur..." umpat Sasuke lirih dan menghilangkan Susano'o nya. "Hah, kenapa jadi begini.." gumam Sasuke sambil melihat pakaiannya yang compang-camping dengan muka tampan temboknya yang kusam akibat debu ledakan tadi.
Perlahan Sasuke pun mendekati air mancur yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri untuk membersihkan debu di mukanya.
.
.
Di ruang OSIS Kuoh Akademi
Terlihat seorang gadis dengan pakaian Kuoh akademi berambut sebahu memakai kacamata sedang serius menatap kertas di depan mejanya. Hingga dia merasakan sesuatu yang sedikit mengganggu kegiatannya. 'A-Aura apa ini?' batin gadis tersebut.
Tak lama muncullah gadis lain bersurai hitam panjang juga memakai kacamata mendekat padanya. "Apakah kau merasakannya Kaicho?" tanya gadis bersurai panjang tersebut. "Ya, aku juga merasakannya Tsubaki... Cepat kita cari asal aura tersebut sebelum terdahului kelompok Rias.." jelas si gadis yang dipanggil Kaicho oleh gadis yang bernama Tsubaki tersebut.
"Hai.. Kaicho" balas Tsubaki dengan sigap dan segera membuat sihir teleportasi untuk menuju asal aura tersebut.
.
.
Di ruang penelitian Ilmu Gaib
Terdapat seorang gadis bersurai merah panjang yang sepertinya sedang melamunkan sesuatu. Terlihat gadis tersebut sedang menatap sendu langit malam yang dia lihat dari jendela ruangannya. Tampaklah siluet gadis lain yang baru datang ke tempat gadis berambut merah tadi.
"Kau baru sadar Rias? Baru sadar saat dia sudah menghilang dari sampingmu.." ucap gadis berambut biru tua menyindir gadis berambut merah di depannya. Sang gadis merah pun hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya.
"A-Aku tau aku salah Akeno, harusnya aku tidak membohonginya dan membohongi diriku sendiri.." gumam si gadis merah a.k.a Rias dengan nada bergetar. Sementara si gadis biru gelap a.k.a Akeno hanya bisa menghela nafas walaupun sebenarnya dia sangat kecewa dengan apa yang telah Rias lakukan pada orang yang juga ia cintai tersebut.
'DEG'
Tiba-tiba mereka berdua merasakan aura yang hampir sama dengan orang yang saat ini mereka berdua bicarakan. "Apa kau merasakannya Akeno?" tanya Rias mulai serius saat merasakan aura tersebut. Sementara Akeno hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Mereka pun saling berpandangan kemudian mengangguk dan Akeno pun membuat lingkaran sihir untuk menteleportkan mereka berdua menuju tempat tersebut.
.
.
Kembali ke taman
Nampak sekarang Sasuke sedang membasuh muka datar temboknya yang menurut beberapa gadis Konoha tampan itu dengan air yang berada di air mancur. Dengan santai dan tanpa beban Sasuke menikmati setiap basuhan air di mukanya. Namun saat akan menyudahi acara basuhannya dia merasakan ada sesuatu yang hadir di belakangnya, dia pun menoleh ke belakang dan terlihatlah lingkaran keunguan bercahaya.
Sasuke yang melihat akan ada hal aneh tersebut bersikap biasa, walaupun itu sebenarnya sikap waspada versi Sasuke. Dan nampaklah sekarang 2 siluet wanita cantik berambut panjang dan berambut sebahu berkaca mata, sedang melihat keadaan taman yang begitu Berantakan dengan lubang akibat ledakan yang cukup besar.
"I-Ini seperti habis pertarungan.." gumam Sona agak terbata melihat area yang hancur tersebut. ''Siapa yang bertarung hingga membuat taman ini hancur.." tambah Tsubaki sambil menatap tak percaya area tersebut. Sampai mereka berdua menemukan sesosok pemuda dengan pakaian compang-camping bertampang datar yang err terlihat culun akibat rambut basahnya.
"Mungkinkah dia yang melakukannya?" tanya Sona pada Tsubaki yang ada di sampingnya. "Entahlah Kaicho.. lebih baik kita hampiri dia" usul Tsubaki pada Sona dan diberi anggukan. Mereka berdua pun segera menghampiri pemuda tersebut.
Sementara Sasuke yang melihat kedua wanita tersebut mendekatinya hanya memasang tampang datar andalannya. "Ano, permisi? Apakah kau tau apa yang terjadi di sini?" tanya Sona sopan pada pemuda di depannya. Sementara Tsubaki terlihat meneliti pemuda di depannya tersebut. Begitu pula dengan Sasuke yang meneliti kedua gadis tersebut dan ada yang sangat menarik perhatiannya melihat kedua pakaian gadis tersebut. 'Mungkinkah 2 gadis ini iblis yang di katakan Malaikat Jatuh tadi' batin Sasuke bertanya.
"Hn.." balas singkat Sasuke dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya. 'Twitch' muncul perempatan di dahi Sona mendengar jawaban singkat khas Uchiha yang dilontarkan pemuda di depannya tersebut. "Apakah kau yang membuat taman ini menjadi hancur?" tanya Sona kembali sopan berharap jawaban yang sedikit menjelaskan keingintahuannya tersebut. 'Mereka bertanya seperti tanpa beban setelah melihat kerusakan akibat pertarungan tadi, tidak salah lagi mereka adalah iblis' batin Sasuke menyimpulkan.
"Hn..." kembali lagi jawaban singkat khas Uchiha yang di terima oleh Sona semakin membuat mood nya untuk bertanya menghilang. Dengan sebal dia melirik Tsubaki seolah memerintahkan bawahannya itu untuk ganti bertanya. 'Di lihat dari aura yang mereka pancarkan, jelas mereka bukan manusia..' ucap Sasuke dalam hati sambil tetap mengobservasi kedua gadis tersebut.
"Maaf tuan.. umm-" ucapan Tsubaki menggantung karena tidak tau nama pemuda tersebut. "Namaku Uchiha Sasuke.. dan aku tau siapa kamu.." jelas Sasuke sambil menatap datar nan serius pada 2 gadis di hadapannya. Sementara itu kedua gadis tersebut sedikit kaget ketika mendengar ucapan pemuda yang bernama Sasuke tersebut.
"A-Apa maksud ucapan anda tadi?" kata Tsubaki mencoba menanyakan kembali ucapan Sasuke tadi yang sempat mengagetkannya dengan Sona. "Aku tau kalian berdua adalah iblis..." jelas Sasuke pada kedua gadis tersebut dan sukses membuat kedua gadis mematung. 'B-Bagaimana manusia ini tau kalau aku iblis, dengan hanya melihatnya saja' batin Sona dan Tsubaki penasaran.
"Ehem.. kau benar Uchiha-san, kami adalah iblis.. Namaku Sona dan dia Tsubaki... sekarang kami ingin bertanya, apakah kau yang membuat kerusakan ini?" tanya balik Sona pada Sasuke yang masih dengan tatapan datarnya. kedua tatapan datar itu pun saling bertemu untuk beberapa saat sampai membuat Sona sedikit merona dan membuang muka.
"Tidak.. Aku hanya menghindari serangan seorang petinggi Malaikat Jatuh yang mencoba membunuhku.." jelas Sasuke dengan wajah datarnya, yang kemudian membuat kedua gadis iblis itu sedikit shock. 'P-Petinggi Malaikat Jatuh?' batin mereka bertanya dengan gagap.
"K-Kalau boleh tau, kenapa petinggi Malaikat Jatuh ingin membunuh manusia seperti anda?" tanya Sona was was takut-takut memancing emosi Sasuke yang notabennya manusia biasa yang sanggup bertahan melawan seorang petinggi Malaikat Jatuh sendirian. "Huh, aku tidak tau.. saat aku sedang duduk santai, tiba-tiba dia datang kepadaku meminta untuk menjadi pengikutnya.. dan aku menolak, Ya akhirnya kami bertarung.." jelas Sasuke panjang lebar membuat kedua gadis iblis itu sedikit kaget.
'Seorang petinggi Malaikat Jatuh ingin menjadikannya bawahannya, pasti dia memiliki sesuatu yang hebat dalam tubuhnya..' batin Sona dan Tsubaki tersenyum penuh arti pada Sasuke. Sementara Sasuke yang melihat senyum mencurigakan itu hanya menatap bingung keduanya.
"Ada apa dengan kalian? Apakah kalian murid dari Kuoh Akademi?" tanya Sasuke merasa perlu bertanya tentang Kuoh Akademi untuk mencari bukti lebih lanjut tentang keberadaan Naruto. Sementara Sona dan Tsubaki pun saling pandang dan kemudian tersenyum dengan penuh kemenangan.
"Iya, apakah Uchiha-san punya urusan di sekolah kami?" tanya Tsubaki dengan sopan pada Sasuke. Sementara Sasuke terlihat sedang berpikir rencana untuk mengorek informasi tentang Naruto. "Hmm, apakah kalian tau dengan seorang pemuda bernama Uzumaki Naruto?" tanya Sasuke pada kedua gadis iblis tersebut berharap mendapat sedikit petunjuk lagi untuk menemukan Naruto.
"Uzumaki Naruto? Kami tidak pernah dengar dengan pemuda yang bernama Naruto tersebut.." balas Tsubaki dengan mencoba mengingat-ingat murid dengan nama Naruto di kepalanya. Sementara Sona sedang berpikir tentang cara membuat Sasuke tertarik untuk ikut dengannya, melihat rivalnya Rias sudah memiliki Sekiryuutei dalam keluarganya.
"Apakah kau mencari Uzumaki Naruto?" tanya tiba-tiba Sona sukses menarik perhatian Sasuke padanya. Dengan tatapan tajam Sasuke perlahan mendekat ke arah sona, sementara Sona sedikit kaget dengan reaksi Sasuke yang mendekat ke arahnya. "Katakan yang kau ketahui tentang Naruto?" kata Sasuke datar tapi tetap menatap tajam sona, sementara Sona hanya bisa menelan ludah.
Tsubaki hanya bisa menatap Sasuke takut-takut karena bagaimana pun, manusia tersebut bisa melawan seorang petinggi Malaikat Jatuh sendiri dan berhasil selamat. "A-Aku akan mencarikan info tentang Naruto, j-jika kau bersedia jadi anggota keluargaku?" ucap Sona agak gagap pada Sasuke karena terus dipandang tajam oleh Sasuke.
"Mencoba menggodaku eh? Iblis memang pandai menggoda? Apalagi iblis wanita.." balas Sasuke dengan sedikit mendekatkan wajahnya pada wajah Sona yang sudah sedikit merona dan menutup matanya. Nampak muka Sona sangat merah saat Sasuke mengatakan padanya bahwa dirinya pandai menggoda. Sementara Tsubaki hanya bisa terdiam melihat hal tersebut.
"Aku menolak.." balas Sasuke datar dan perlahan menjauhkan wajah mereka berdua. Sementara Sona terlihat membuang muka dan bernafas lega ketika Sasuke sudah menjauh dari wajahnya. "Baiklah jika kau menolak.. tapi aku yakin kau takkan bisa menemukan Orang tersebut tanpa bantuan dari ku, karena dunia ini luas.." jelas Sona agak kesal mendengar penolakan Sasuke, sementara Sasuke langsung menatap tajam Sona.
Sona yang ditatap tajam Uchiha terakhir tersebut hanya bisa terdiam dan mengumpat dalam hati dengan apa yang baru saja dia katakan. "Bolehkah aku dengar apa yang kau katakan tadi?" tanya Sasuke dengan nada datar dan tatapan tajamnya. "Aku bisa mencarinya di dunia ini dengan mudah nona iblis penggoda.." tambah Sasuke dengan nada dingin.
Sona yang merasa tidak terima segera kembali melontarkan kata-kata lagi. "Mungkin kau bisa mencarinya jika dia masih di dunia manusia, tapi bagaimana jika dia berada di dunia bawah, di dunia kami para iblis.." balas Sona agak kesal kembali mendengar ucapan atau lebih tepatnya ejekan Sasuke tentang iblis penggoda tadi. Sementara Sasuke sedikit kaget atas ucapan Sona tadi.
"Dunia para iblis?" tanya Sasuke bingung. Sambil menatap Sona seperti meminta penjelasan. "Iya, kami para iblis juga punya dunia sendiri.. dan kalian manusia biasa takkan bisa ke sana tanpa bantuan kami.." jelas Sona dengan tatapan mengejek seperti berhasil sedikit memancing rasa penasaran Sasuke.
"Kalau begitu aku akan memaksa kalian berdua.." gumam Sasuke sambil mulai melepaskan cakra yang dia tekan dari tadi. Shock itulah yang hinggap di tubuh Sona dan Tsubaki saat merasakan tekanan kekuatan yang ditimbulkan pemuda di depannya. 'K-Kekuatanya sungguh hebat.. pantas saja petinggi Malaikat Jatuh ingin menjadikannya bawahan..' batin Sona dan Tsubaki mulai berkeringat dingin.
"S-Sekalipun kau memaksa kami, atau bahkan membunuh kami.. aku tidak akan mau melakukannya" ucap Sona agak terbata walaupun terlihat tetap tegas saat mengucapkannya pada Sasuke untuk menutupi ketakutan yang menjalar di tubuhnya, sementara Tsubaki memilih diam dan melihat apa yang dilakukan ketuanya.
"Begitukah? Kalian benar-benar iblis yang keras kepala.." ucap Sasuke dan kembali menurunkan intensitas kekuatannya. "Jadi, aku harus bagaimana agar kau mau membantuku?" tanya Sasuke mulai tenang dan tertarik dengan permainan Sona.
Sona dan Tsubaki pun tampak saling berpandangan sebelum terlihat tersenyum bahagia mendengar ucapan Sasuke. "Kau harus menjadi budakku.. dengan begitu aku sebagai tuanmu akan membantumu mencari orang yang bernama Naruto tadi.." jelas Sona pada Sasuke, sementara itu Sasuke terlihat masih berpikir dan menimbang-nimbang tawaran Sona tadi. 'Hmm, dasar iblis penggoda.. dia mencoba memanfaatkan keadaanku.. huh, baiklah, aku juga akan mengelabuhi kalian' batin Sasuke dengan sedikit menyunggingkan senyum.
"Baiklah.. tapi.." ucapan Sasuke terhenti dan 'Syuutt' melemparkan sebuah shuriken ke arah semak-semak. "Lebih baik kalian keluar atau aku akan melemparkan yang lebih besar lagi.." ucap Sasuke agak keras ke arah semak-semak. Sementara Sona dan Tsubaki agak kaget melihat Sasuke bisa mendeteksi seseorang yang bahkan dirinya tidak sadari dari tadi.
"Ara ara kau sedikit kejam terhadap perempuan tuan Uchiha.." ucap Akeno sambil keluar dari semak-semak bersama Rias di belakangnya. Tampak Sona menatap Rias dengan tatapan meremehkan sementara Rias menatap Sona bosan. 'Mereka juga iblis..' batin Sasuke melihat dan mengobservasi kedua gadis yang keluar dari semak-semak.
"Jadi, Uchiha-san ingin menjadi anggota keluarga nya?" tanya Rias yang sudah berada di dekat Sona dan Tsubaki bersama Akeno di sampingnya. "Hn.. asalkan itu bisa membuatku bertemu Naruto, akan kulakukan apa pun itu.." jelas Sasuke mantap di setiap perkataannya. Sementara itu Sona dan Tsubaki semakin menyunggingkan senyum bahagia mendengar ucapan Sasuke tadi, sedangkan Rias hanya bisa menatap tak suka melihat Sona mendapat budak baru yang kuat.
"Baiklah sebaiknya kau segera membuatku menjadi iblis.." ucap Sasuke dengan mata merah 3 tomoe nya menatap ke 4 gadis iblis yang ada di depannya, sementara mereka berempat tidak sadar ketika Sasuke menggunakan genjutsu pada mereka berempat.
"Baiklah kita mulai reinkarnasinya.." ucap Sona sambil mencoba mereinkarnasikan Sasuke dengan bidak evil piece nya, namun sebenarnya yang mereka anggap Sasuke tersebut hanya tanah kosong di depan mereka, sementara Sasuke duduk diam sambil mengendalikan aliran genjutsu pada mereka berempat.
Dan di penglihatan mereka berempat Sasuke menggunakan 1 bidak pion, itu cukup membuat kaget mereka berempat, pasalnya dengan kekuatan tadi paling tidak Sasuke akan menggunakan bidak knight atau lebih. Tapi setelah berpikir lagi itu sepertinya bukan masalah bagi Sona dan Tsubaki. Sementara Rias dan Akeno hanya bisa menatap bingung kejadian tersebut.
Sasuke yang melihat Sona sudah selesai segera mengambil bidak pion yang tergeletak di tanah, yang di gunakan untuk mereinkarnasikan Sasuke tadi (dalam alam genjutsu Sasuke) dan segera menyimpannya dalam kantongnya. 'Huh, dengan begini aku harus tetap mengeluarkan sedikit chakra Susano'o untuk mengelabuhi mereka' batin sasuke sambil menghela nafas.
"Baiklah.. sekarang kita kembali ke ruang OSIS.." ucap Sona dan diberi anggukan oleh Tsubaki yang dengan sigap membuat sihir teleportasi, Sasuke yang tidak mengerti segera ditarik Sona ke dalam lingkaran sihir tersebut, dengan menambah sedikit cakra Susano'o nya (aura kegelapan bahkan saking gelapnya genjutsu mata bulan Madara pun tidak bisa menembus Susano'o tersebut) Sasuke mencoba menyelaraskan auranya dengan aura iblis (kegelapan). Dan hasilnya dirinya pun juga ikut terteleport bersama Sona dan Tsubaki.
Sementara itu Rias dan Akeno masih termenung dengan pikiran masing-masing. "Kukira aura tadi adalah aura milik Menma-kun.." gumam Rias sedikit sedih. Akeno yang melihat hal itu segera mengalihkan perhatian Rias. "Lebih baik kita juga kembali.." ucap Akeno pada Rias. Rias yang mendengar ucapan Akeno segera mengangguk dan mereka pun pergi dalam lingkaran sihir menuju ruang klub mereka.
.
.
.
TBC
.
.
Semoga Fic ketiga saya ini lebih greget dari Fic saya yang sebelumnya. Semoga banyak yang suka dan mau membacanya.
Yosh, jika ada kata/jurus/nama/kekuatan atau apapun itu yang salah saya mohon maaf, itu karena keterbatasan pengetahuan dari saya...
Gomenasai, dan terima kasih..