Title: The Leader And Me

Author: kyoonel72

Main Casts: HunHan

Other Casts: Baekhyun, Chanyeol, Kai

Genre: School life, Drama, gaje-_-

Length: Chapter

Disclaimer: Semua casts diatas itu milik Tuhan dan keluarganya. Saya hanya meminjam mereka karena merekalah yang ingin saya pakai untuk ff saya(?).

A/N: Haloha~ ini ff terbaru saya dengan rated m lagi XD ohya, ff abal ini murni pikiran saya sendiri dan bila ada kesamaan cerita, mungkin itu hanya kebetulan tanpa ada unsur kesengajaan ye~ Ocey? :* yang jelas abis baca review aja, siders? Go to the hell please-_-

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Author POV

"Okay, anak-anak, sekarang ibu ingin mengabsen nama kalian satu persatu. Jika nama kalian dipanggil, tolong angkat tangan dan katakan hadir." Ujar Kim seonsaengnim- guru matematika yang terkenal killer kepada seluruh murid kelas XII-IPA 3.

"Ne, seonsaengnim." Jawab mereka kompak.

"Okay, ibu mulai, Ahn Mi Ra." Guru Kim mulai mengabsen.

"Hadir, bu."

"Byun Baekhyun."

"Hadir~." Jawab Baekhyun setengah berteriak. Kim seonsaengnim terus mengabsen satu persatu murid dikelas tersebut. Dan ketika nama Luhan dipanggil, yang punya nama malah asyik melamun. Sehingga Baekhyun- teman sebangku Luhan harus menyenggol sahabatnya itu.

"Ya! Luhan! Kau dipanggil itu sama guru Kim, cepat angkat tanganmu." Bisik Baekhyun

"E-eh? Mwo?" Jawab Luhan dengan tampang watadosnya.

"Luhan? Apa tidak ada murid yang bernama Luhan?" Panggil Kim seonsaengnim untuk yang ketiga kalinya. Merasa namanya dipanggil, Luhan buru-buru mengangkat tangannya

"E-eh, saya bu." Jawab Luhan setengah berteriak.

"Ya! Mengapa kau baru mengangkat tanganmu, eoh?! Kau tahu, aku sudah memanggil namamu tiga kali dan kau baru mengangkat tanganmu?! Apa kau ini tuli?!" Seru guru Kim marah dengan mata yang melotot yang membuat Luhan menunduk ketakutan. Padahal Luhan duduk dibarisan kedua, ditengah pula.

"Jeong-jeongseohamnida, seonsaengnim, tadi aku tidak mendengar." Ucap Luhan pelan sambil membungkukkan badannya berkali-kali.

"Kau ini, lain kali kalau aku panggil, menyahut! Awas saja kalau sampai terulang lagi, kau akan kuberi hukuman! Sudah, duduk!" Omel guru Kim. Yang diomelin lagsung segera duduk, Baekhyun yang melihat kejadian yang menimpa sahabatnya itu hanya dapat tertawa pelan.

"Yaaa! Apa yang kau tertawakan, Tuan Byun?!" Tanya guru Kim kesal. Merasa namanya dipanggil, Baekhyun langsung menghentikan tawanya.

"E-eh? A-ani seonsaengnim." Jawab Baekhyun sedikit terbata yang membuat sang guru geram

"DENGAR YA, ANAK-ANAK! SELAMA IBU MENGABSEN, JANGAN ADA YAG MELAMUN! DAN CEPAT ANGKAT TANGAN KALIAN DAN KATAKAN HADIR! KALAU IBU SUDAH MEMANGGIL NAMA KALIAN TIGA KALI DAN KALIAN TIDAK MENGANGKAT TANGAN JUGA, IBU TAK SEGAN-SEGAN AKAN MENULIS ALFA! DAN LAGI, JANGAN ADA YANG BERCANDA ATAUPUN TERTAWA SELAMA IBU MENGABSEN!" Teriak guru Kim yang begitu menggelegar sehingga semua murid harus menutup kedua telinga mereka kalau tidak ingin tuli.

"Okay, ibu lanjut. Kim Jong In?" Panggil Kim seonsaengnim dan yang dipanggil tidak merespon. Nampak seluruh murid dikelas itu mulai berbisik-bisik.

"KIM JONG IN? APA TIDAK ADA YANG BERNAMA KIM JONG IN?!" Teriak Kim seonsaengnim

"…"

"Oh, yasudah kalau begitu." Ucap Kim seonsaengnim santai dan ketika akan menuliskan alfa dibuku absennya, tiba-tiba saja….

BRAKKK!

Terdengar bantingan pintu yang sangat keras sehingga mata para murid dikelas itu tertuju kearah pintu, termasuk guru Kim yang melototkan matanya seram ketika mengetahui siapa pelakunya.

"Maaf kami terlambat." Ucap salah satu diantara tiga orang tersebut santai tanpa membungkukkan badan. Setelah orang berkulit putih-pucat-seperti-mayat itu berbicara, keadaan kelas mendadak hening.

"YAA! KALIAN BERTIGA! KALIAN TAHU, KALIAN SANGATLAH TIDAK SOPAN! SUDAH TERLAMBAT, MEMASUKI KELAS DENGAN CARA MEMBANTING PINTU, DAN DENGAN ENTENGNYA KAU, OH SEHUN, MEMINTA MAAF PADAKU TANPA MEMBUNGKUKKAN BADANMU! APA KAU TIDAK PERNAH DIAJARKAN CARA BERTATA KRAMA OLEH ORANG TUAMU?!" Teriak Kim seonsaengnim yang begitu kencang dengan mata yang melotot seram sehingga para murid maupun yang sedang diomelin harus menutup kedua telinga mereka dengan tangan.

"Aigooo! Kau ini sungguh berisik, guru! Apa kau ingin membuat kita semua tuli dengan teriakan nenek lampirmu itu? Ah, dan lagi, bukankah aku sudah meminta maaf? Apa itu belum cukup untukmu? Apa perlu aku sumpal mulutmu yang cerewet itu dengan bibir seksiku? Apa kau ingin? Sudahlah, mengaku saja! Jangan munafik, seonsaengnim." Jawab, gerutu, sekaligus penuturan panjang lebar si-pria-berkulit-putih-pucat-seperti-mayat itu mampu membuat seluruh murid dikelas tersebut menganga lebar dan membelalakkan matanya tak percaya termasuk Luhan dan Baekhyun. Guru Kim yang mendengar ucapan kurang ajar si-pria-berkulit-putih-pucat-seperti-mayat- Sehun yang sudah sangat melewati batas itu tambah melototkan matanya dengan muka yang amat merah pertanda ia sedang marah besar. Ia memang sudah biasa menghadapi berandal-berandal macam mereka bertiga ini, apalagi ketuanya, Oh Sehun. Guru Kim memang sudah sangat sering beradu mulut dengan Sehun maupun kedua temannya- Kai dan Chanyeol, walaupun Sehun adalah anak dari pemilik sekolah ini, ia sama sekali tidak mengistimewakan Sehun seperti guru-guru lainnya. Ia menganggap Sehun hanyalah anak badung yang kebetulan kecipratan hak atas sekolah ini. Dan selama ia beradu mulut dengan Sehun, baru kali ini Sehun sangat amat diluar batas. Guru Kim merasa harga dirinya sebagai seorang guru terinjak dan tertindas/? begitu saja hanya karena ucapan Sehun yang sangat amat konyol serta kurang ajar lantas membuatnya naik pitam.

"Oh Sehun… Kau.." Ucap guru Kim geram dengan penuh penekanan disetiap katanya. Ia langsung bangkit dari kursinya dan mengepalkan tangannya kuat kuat. Para murid yang melihat guru Kim seperti itu hanya dapat berdoa "semoga tidak terjadi perang dunia ketiga". Guru Kim mengambil gagang sapu yang berada dekat mejanya dan dengan cepat langsung memukul kepala Sehun dengan sangat kerasnya sehingga gagang sapu itu terbelah menjadi dua bagian.

"DASAR KAU MURID KURANG AJAAAR! KELUAR KAU DARI KELASKU! DAN BERSIHKAN SELURUH TOILET, LABOLATORIUM, DAN GUDANG YANG ADA DISEKOLAH INI! JANGAN MENTANG-MENTANG KAU ANAK DARI PEMILIK SEKOLAH INI KAU BISA BERTINGKAH SESUKAMU! KALAU KAU TIDAK MELAKSANAKAN PERINTAHKU, AKAN KULAPORKAN KAU PADA AYAHMU ATAS TUDUHAN PENCEMARAN NAMA BAIK DAN PERILAKU TIDAK TERPUJI TERHADAP GURU! DAN KALIAN BERDUA, CHANYEOL DAN KAI, KALIAN JUGA HARUS MEMBANTU SEHUN! MENGERTI?! CEPAT SANAA KELUAAAARRRR!" Teriak guru Kim dengan sangat amat kencangnya melebihi teriakan-teriakan yang sebelumnya. Bahkan para murid rasa teriakannya mampu terdengar hingga planet Mars /-_-/. Mereka juga harus ekstra sabar karena mempunyai guru yang hobi sekali berteriak. Sehun yang mendengar teriakan guru Kim hanya dapat mendengus kesal. Pasalnya ia juga sedikit merinding dengan ancaman dari guru Kim kalau sampai dia melaporkannya ke ayahnya, bisa-bisa mobil serta ATM-nya yang menjadi taruhannya.

"Ck! Ne, ne! Dasar guru gila!" Gerutu Sehun sambil mengusap-usap kepalanya yang ia rasa telah terbelah atas pukulan sadis gurunya itu. Ia lalu pergi meninggalkan ruang kelas dengan pintu yang dibanting dengan sangat keras.

"Dasar manusia tak waras!" Ucap guru Kim geram. Kegeraman guru Kim bertambah setelah melihat Chanyeol dan Kai yang masih saja diam tak bergeming dihadapannya dengan tatapan "kau-parah-sekali-seonsaengnim-kalau-Sehun-terserang-kanker-otak-bagaimana" Baru saja guru Kim ingin berteriak, Chanyeol dan Kai langsung cepat-cepat pergi meninggalkan ruangan kelas itu.

"Haahh~ Aku bisa gila kalau terus menghadapi murid-murid gila seperti mereka." Gumam guru Kim pelan setelah itu ia langsung menarik nafasnya dalam lalu mengeluarkannya

"Okay anak-anak, lupakan kejadian yang sangat tidak penting tadi, sekarang buka buku paket matematika kalian halaman 407." Ucap guru Kim dan dibalas anggukan oleh seluruh murid.


-OoO-


"Aiggooo..! Perasaan kau deh yang membuat masalah, kenapa jadi kita sih yang ngerjain?!" Gerutu Kai sambil terus mengepel toilet yang berada dilantai satu.

"Tau nih, kau sih, pake acara mencari masalah dengan guru gila itu." Ujar Chanyeol dan dibalas anggukkan oleh Kai.

"Ya ya ya! Sudahlah kalian kerjakan saja! Lagipula guru gila itu juga menyuruh kalian untuk membantuku kan? Dan lagi, apa susahnya sih cuma ngepel saja juga. Kalian mau kalau kalian aku pecat jadi temanku? Atau kalian mau tidak aku traktir lagi ya? Bilang saja deh! Aku sih tidak akan rugi, justru kalian yang rugi karena tidak lagi mempunyai teman yang sangat tampan seperti diriku ini." Jawab Sehun santai tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Saat ini Sehun tengah berdiri bersandar didepan toilet dengan kaki yang diangkat satu. Dan jangan lupakan seragamnya yang sangat berantakan itu. Dasi dilonggarkan, kemeja putih dikeluarkan, ikat pinggang dipakai asal-asalan dan almamater yang sengaja digantungkan dibahu sebelah kirinya dan yang jelas rambut cokelatnya yang sangat acak-acakan. Beginilah penampilan Oh Sehun sang ketua dari gang ternama disekolahnya - The Killer Boys-

Mengapa dinamakan "The Killer Boys"? Eiittsss.. kalian jangan berpikir bahwa mereka ini adalah para pembunuh. Yang dimaksud "The Killer Boys" disini adalah kelompok cowok-cowok populer, kaya dan tampan- tentu saja yang mampu memikat siapapun yang ada disekolah. Para yeoja sudah pasti terpikat dan terpesona oleh mereka, bahkan tak jarang namja disekolah Seoul Art School ini menyukai The Killer Boys. Mari aku perkenalkan masing-masing dari mereka.

Park Chanyeol, Si tiang listrik berjalan, itu panggilan dari Sehun. Faktanya, Chanyeol ini memang mempunyai tubuh yang paling tinggi diantara kedua temannya. Chanyeol ini orangnya suka banget tersenyum - atau lebih tepatnya nyengir mulu disituasi apapun- dan paling ramah daripada Sehun ataupun Kai. Dia adalah anak dari pemilik perusahaan ternama kedua di Korea- Park Song Joo. Dia hobi sekali bermain gitar dan pintar nge-rapp serta jago ngegombal. Sebenarnya juga, akademis Chanyeol itu terbilang "lumayan" dibanding Sehun dan Kai. Sebenarnya sih Chanyeol tidak terlalu nakal dan terbilang cukup pendiam dulunya, tapi semenjak bergabung di The Killer Boys anak ini jadi menjadi hyperactive serta nakal. Dan jangan lupakan wajahnya yang tampan serta manis disaat yang bersamaan, tubuh yang tinggi dan senyuman manis -yang terkadang konyol- nya yang mampu memikat para murid yeoja disekolahnya. Oh ya, Chanyeol ini belum pernah sekalipun berpacaran tapi sudah lumayan sering melakukan seks-_-

Kim Jong In, atau yang biasa dipanggil Kai merupakan anak dari seorang artis terkemuka sekaligus artis dengan tarif termahal di Korea- Kim Yoon Ra. Kai ini sangat playboy serta boros. Ia pernah memacari lima yeoja sekaligus dihari yang sama dan memutuskan mereka semua dua hari kemudian dengan alasan para yeoja itu tidak lagi seksi dimatanya. Ia juga sering mengunjungi klub bersama Sehun dan Chanyeol dengan melakukan seks dengan para yeoja ataupun namja sampai puluhan ronde. Kai ini sangat berkarakteristik, pasalnya ia mempunyai kulit cokelat yang menurut orang-orang serta dirinya seksi itulah yang menjadi daya tarik tersendiri baginya. Dan jangan lupakan wajah tampan serta bibir tebalnya yang seksi itu mampu membuat para yeoja klepek-klepek. Kai juga sangat jago nge-dance dan ia juga orang yang enak diajak curhat. Selama 17 tahun Kai hidup, sudah puluhan, ani, bahkan ratusan yeoja ataupun namja sudah dipacari dan ditidurinya. Satu lagi, Kai mempunyai bakat terpendamnya, yaitu ia sangat pandai membaca puisi.

Oh Sehun, inilah sang ketua gang, Sehun. Sehun adalah anak dari pemilik Seoul Art School- Oh Gyeong Min. Itulah mengapa para murid serta guru yang ada disekolah itu sangat segan terhadapnya, terkecuali Kim seonsaengnim. Sehun ini adalah yang paling badung dibanding Kai dan Chanyeol- namanya juga ketua. Guru-guru saja sudah kewalahan menghadapi tingkah Sehun yang sangat semena-mena itu. Selama Sehun bersekolah, hanya Kim seonsaengnim lah yang berani melaporkan Sehun ke ayahnya karena ulah Sehun –tanpa Kai dan Chanyeol karena saat itu mereka tidak masuk- yang diluar batas. Bayangkan saja, Sehun memukuli siswa baru –yang tak berdosa itu-, sampai-sampai siswa baru itu harus dilarikan kerumah sakit- nyaris sekarat hanya gara-gara ia kesal karena kalah bermain game yang ada diponselnya. Cukup satu kali Kim seonsaengnim melaporkannya karena efeknya sangatlah berat, Sehun harus merelakan mobil sport mewahnya serta ATM-nya disita selama seminggu dan ia juga tak diberi uang jajan oleh ayahnya. Maka dari itu Sehun lebih baik mengalah daripada harus berurusan dengan guru Kim bisa-bisa mobil serta ATM-nya yang menjadi taruhannya. Sehun ini sangatlah tampan, angkuh dan dingin. Ia mempunyai alis tebal, bibir yang tipis namun tetap seksi, hidung yang mancung, tatapan yang tajam, serta rahang yang tegas dan jangan lupakan kulit yang sangat berbanding terbalik dengan Kai, sangat putih. Seluruh siswi yang ada disekolah ini menyukai Sehun, bahkan tergila-gila padanya. Mereka tidak peduli dengan fakta bahwa Sehun adalah berandalan sekolah, yang ada dipikiran mereka hanyalah mengapa ada pria yang sangat tampan sepertinya? Atau, kupikir Sehun adalah malaikat yang diutus Tuhan untuk hidup didunia. Sedikit berlebihan memang, tapi itulah kenyataannya. Sehun ini juga jago sekali nge-dance, sama seperti Kai dan lagi ia sangat ahli dalam bidang bela diri, salah satunya taekwondo. Sama seperti Kai, ia juga sudah sering bergonta-ganti pasangan, tapi Sehun tidaklah se-playboy Kai. Dia itu gay dan sudah sangat berpengalaman dalam urusan seks. Dalam urusan seks, Kai sangat kalah telak dengan Sehun, hampir setiap hari tak peduli itu pagi, siang, sore atau malam ia selalu melakukannya dengan pasangan yang berbeda-beda. Kadang ditemani Chanyeol dan Kai tapi tak jarang ia mengunjungi bar sendiri. Kalau ia bosan ataupun kesal, ia selalu mengungjungi bar untuk bersenang-senang. Yup, Oh Sehun adalah orang yang sangat mesum dan tak banyak orang yang mengetahuinya.

Itulah mereka. Oh ya, The Killer Boys sendiri adalah satu-satunya gang yang ada disekolahnya. Pasalnya, tidak ada guru yang berani membubarkan gang mereka karena ya –you know why la-. Orang tua mereka sangatlah berpengaruh, jadi guru-guru tidak ingin mengambil resiko dengan membubarkan gang mereka. The Killer Boys sangatlah sering keluar masuk BK. Hampir setiap hari mereka dipanggil oleh guru BK atau ruang kepala sekolah untuk mempertanggung jawabkan ulah mereka, seperti, tawuran, membawa alkohol kesekolah, berperilaku tidak sopan terhadap guru, bercumbu didepan kelas-ini kelakuan Kai-, memecahkan kaca kelas, dan yang paling parah memukuli para siswa baru dan pertukaran pelajar sampai babak belur. Mereka juga seringkali di skors karena hal itu, dan mereka justru senang karena menganggap skors yang diberikan para guru itu merupakan hadiah liburan setelah terus-terusan belajar disekolah dan memanfaatkannya untuk pergi ke bar. Skorsing, bullying, dan hukuman sudah menjadi makanan sehari-hari mereka. Dan jangan lupakan mereka yang setiap hari Senin tidak pernah mengikuti upacara bendera, datang selalu terlambat satu jam lamanya, masuk kelas semaunya dan mengambil makanan kantin tanpa membayarnya. Okay, mungkin itu saja kilas tentang gang The Killer Boys ini yang dapat kuceritakan.

*back to story*

Kai dan Chanyeol hanya mendengus kesal mendengar penuturan "seenaknya" dari Sehun sambil terus mengerjakkan aktifitasnya. Tiba-tiba ada salah seorang murid, sepertinya kelas X yang memasuki toilet. Tampilannya sangatlah cupu. Kai dan Chanyeol yang melihat murid itupun saling bertatapan dan menyunggingkan seringaian mereka.

"Hey, anak culun. Kemari kau!" Panggil Kai. Anak itupun menghampiri Kai dan Chanyeol sambil terus menundukan wajahnya.

Setelah murid tersebut sudah dihadapan Kai dan Chanyeol, Kai langsung melemparkan gagang pel yang ia pegang kepadanya dan berkata

"Pel toilet ini sampai bersih! Oh ya, jangan lupa juga, bersihkan seluruh toilet, labolatorium, dan gudang yang ada disekolah ini! Mengerti anak culun? Dan jangan coba-coba adukan ini kepada guru Kim, kalau sampai kau berani, kau akan aku hajar sampai nyawamu melayang!" Perintah dan ancaman Kai sukses membuat murid itu gemetaran dan sangat takut. Ia pun menganggukkan kepalanya. Chanyeol yang mendengar perkataan Kai semakin menyunggingkan seringaiannya. Setelah itu Kai dan Chanyeol langsung keluar dari toilet. Murid culun itupun langsung mengepel.

"Kajja, hun, kita kekantin, aku lapar." Ajak Kai ketika ia dan Chanyeol sudah ada dihadapan Sehun. Sehun yang mendengar perkataan Kai pun langsung menghentikan aktifitasnya sejenak-Sehun sedang main ponsel- Sehun yang heran pun bertanya

"Kalian sudah selesai?" Tanyanya bingung.

"Lihat saja dibelakangmu." Jawab Chanyeol santai. Sehun pun segera menolehkan kepalanya kearang belakang dan matanya melihat ada seorang murid culun yang sedang mengepel sambil terus membenarkan kacamata tebalnya yang turun.

"Kalian cukup pintar juga ternyata." Ujar Sehun pelan

"Yaiyalah.." Jawab Kai sambil memutar kedua bola matanya malas.

"Yasudah, kajja kita pergi kekantin." Ucap Chanyeol. Sehun dan Kai pun mengangguk dan mereka langsung melesakkan kaki mereka menuju kantin yang masih sangat sepi, bel istirahat belum berbunyi tentunya.


-OoO-


KRIIINNGGG!

Bel istirahat pun berbunyi. Mimik wajah murid-murid kelas XII-IPA 3 yang selama pelajaran guru Kim tadi terlihat frustasi dan bosan mendadak sumringah berkat bunyi bel tersebut. Begitu halnya Luhan, kepalanya dari tadi sudah sangat mumet dan rasanya ingin meledak mendengarkan guru Kim yang menjelaskan soal-soal aljabar serta menuliskannya dipapan tulis putih yang sangat dipenuhi soal-soal serta coretan itu. Berbeda dengan Baekhyun yang sangat antusias memperhatikan guru Kim yang sedang menjelaskan soal-soal aljabar tingkat terumit itu serta mencatat beberapa soal yang ada dipapan tulis. Well, Baekhyun sangat menyukai pelajaran matematika, sedangkan Luhan sangat menyukai pelajaran biologi. Bahkan mereka sering beradu argumen tentang pelajaran mana yang paling mudah.

"Kajja, Lu, kita kekantin, perutku sudah konser(?) dari tadi nih" Ajak Baekhyun.

"Ne, aku juga sudah sangat lapar." Jawab Luhan. Mereka pun langsung pergi kekantin.

.

.

.

Sesampainya dikantin….

"Kau ingin memesan apa, Baek? Biar aku yang memesankannya untukmu." Tanya Luhan.

"Aku ingin dua porsi ddeokbokki ukuran jumbo dan untuk minumannya aku ingin cola saja, Lu." Jawab Baekhyun sambil tersenyum. Luhan yang mendengarnya pun menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.

"Okay, tunggu yaa.." Pamit Luhan. Ia langsung pergi menuju antrian ddeokbokki yang panjangnya lumayan itu.

"Cepat Lu! Jangan pakai lamaaa~" Teriak Baekhyun dari arah belakang.

Luhan pun langsung mengantri. Ia berada dibarisan paling akhir saat ini.

"Duhh..lama sekali sih, aku sudah sangat lapar ini." Gerutu Luhan. Kepalanya terus melihat antrian didepan yang masih saja panjang.

Setelah sekitar dua puluh menitan Luhan mengantri, akhirnya ia mendapatkan pesanannya dan Baekhyun.

"Terima kasih, ahjumma." Ucap Luhan seraya tersenyum ramah kepada ahjumma penjual ddeokbokki itu. Luhan pun membawa nampan itu dengan hati-hati. Kedua tangannya saat ini memegang pesanan dia dan Baekhyun. Tangan kirinya memegang dua cola dan dua bubble tea yang diplastikkan dan tangan kanannya memegan nampan berisi empat ddeokbokki ukuran jumbo yang ekstra pedas itu. Luhan terus berjalan menghampiri meja yang berada dipaling pojok tempat Baekhyun berada. Ketika sudah hampir sampai, tiba-tiba saja kaki kiri Luhan tak sengaja menginjak tali sepatunya yang terlepas, hingga akhirnya…..

BRUKKK!

Keadaan kantin yang semula bising mendadak hening. Setelah diselimuti keheningan beberapa saat, keadaan kantin jadi berubah menjadi penuh bisik-bisik para murid. Luhan terjatuh dengan tidak elitnya dengan wajah yang mendarat terlebih dahulu. Ddukbeokki yang ia bawa pun sudah hilang entah kemana dan bubble tea serta cola yang ia bawa sudah tumpah kemana-mana. Dengan canggung-dan tubuh yang sakit tentunya- Luhan mendudukan dirinya dan menglap bekas tumpahan minuman tadi yang ada dikemeja serta almamaternya dengan sapu tangannya. Suara bisikan semakin ramai saja, tetapi Luhan tak memperdulikannya, ia masih sibuk membersihkan seragamnya. Tiba-tiba terdengar suara deheman yang cukup keras.

"EKHEM." Dehem seseorang, tetapi Luhan tak mengindahkannya. Orang itu pun kesal dan berdehem dengan volume yang satu tingkat dinaikan sekarang.

"EKHEMM!" Dehem orang itu lagi. Luhan yang baru menyadari itupun berdecak sebal dan dengan sangat terpaksa ia mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa orang yang mengganggu aktifitasnya. Dan betapa terkejutnya Lihan ketika mengetahui siapa orang itu. Jantungnya mendadak berdegup tiga kali lipat dari biasanya, tubuhnya juga mendadak bergetar dan jangan lupakan wajah cantiknya yang berubah menjadi sangat pucat seketika saat mengetahui siapa orang itu. Luhan menelan ludahnya susah payah ketika baru menyadari bahwa ddeokbokki yang tadi ia bawa ternyata sudah berceceran dilantai dan bumbu ddeokbokki itu menempel dengan indahnya diseragam orang itu- Oh Sehun. Sehun dan Luhan saling bertatapan. Sehun dengan tampang jengkelnya yang ia tibani dengan tampang datar serta dinginnya dan Luhan dengan tampang bodohnya dengan tatapan kira-kira begini "Kumohon-aku-tidak-ingin-mati-sekarang-Sehun-ssi". Luhan mengalihkan pandangannya kearah lain, ia sangat takut dengan tatapan Sehun yang menurutnya sangatlah mengintimidasi serta tajam itu. Sehun yang melihat tingkah Luhan yang "tidak cepat bertindak" itu pun berdecak kesal

"Ck! Apa yang kau tunggu? Bangun, bodoh!" Seru Sehun kesal. Luhan yang merasa terpanggil pun segera bangkit dari duduknya dengan perlahan. Baekhyun yang melihat kejadian dihadapannya ini hanya dapat harap-harap cemas "semoga-Luhan-tidak-menjadi-salah-satu-korban-Sehun-ya Tuhan-".

Ketika sudah berdiri, Luhan tidak berani menatap mata Sehun. Ia terus menundukan kepalanya dalam dalam. Tiba-tiba saja Sehun mencengkram dagu Luhan dengan tangannya secara paksa. Luhan yakin saat ini wajah mereka sudah sangat dekat, ia masih menutup matanya rapat-rapat. Sehun yang melihat menutup matanya itu pun kembali berdecak

"Ck! Buka matamu bodoh!" Perintah Sehun. Luhan yang mendengar ucapan Sehun itu pun denga ragu membuka kedua matanya secara perlahan. Dan tatapan mereka bertemu.

"Kau tahu apa yang sudah kau lakukan?" Tanya Sehun penuh penekanan. Luhan pun berusaha mengalihkan matanya kearah lain.

"Tatap aku!" Bentak Sehun. Luhan yang mendengar bentakan dari Sehun pun segera menatap iris cokelat yang tajam miliknya itu.

"Kau tahu saat ini kau sedang berurusan dengan siapa, huh?!" Bentak Sehun lagi. Rasanya Luhan ingin mati jika terus seperti ini. Jangan lupakan keadaan kantin yang tentunya masih dipenuhi bisik-bisik para murid dan semakin ramai saja.

"Jawab aku! Apa kau bisu, hah?!" Bentak Sehun lagi dan lagi. Luhan menelan ludahnya secara paksa.

"Ma-mafkan a-aku..Sehun-ssi..a-aku benar-benar tidak seng..sengaja." Jawab Luhan terbata dan gemetaran. Tanpa aba-aba Sehun melepaskan cengkraman tangannya dari dagu Luhan -menghempaskannya secara kasar-

"Lihat! Seragamku jadi kotor dan dipenuhi noda! Ini semua akibat ulahmu, bodoh! AKU TIDAK AKAN SUDI MENERIMA PERMINTAAN MAAFMU DAN PERSETAN DENGAN EMBEL-EMBEL TIDAK SENGAJA! KAU HARUS KUHUKUM!" Teriak Sehun murka dihadapan Luhan. Luhan yang mendengar teriakan Sehun pun semakin gemetaran. "aku-akan-dihukum-hah-masih-mendinglah-daripada-aku-dibunuh" itulah pikiran Luhan saat ini. Dan Luhan hanya dapat harap-harap cemas kira-kira apa hukuman yang akan Sehun berikan untukya. Semoga saja tidaklah berat, pikirnya.

"Ikut aku!" Dengan cepat Sehun menarik tangan Luhan secara paksa -dengan seragam yang masih kotor tentunya- untuk membawa Luhan kesuatu tempat. Kai dan Chanyeol pun langsung bertatapan "mampus-saja-anak-itu-diperkosa-Sehun". Setelah bertatapan Chanyeol dan Kai langsung menghela nafas dan mengindikan bahunya tidak peduli dan segera mencari tempat untuk makan.

Baekhyun yang melihat Luhan diseret entah kemana oleh Sehun pun mendadak khawatir serta gelisah. Rasa lapar yang tadi sempat menghantuinya pun sudah menguap entah kemana.

"Bagaimana ini… Sebentar lagi kan bel masuk berbunyi! Aduuh.. Sehun membawa Luhan kemana ya.." Gumam Baekhyun gelisah.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC


Author mau ngucapin

Selamat menunaikan ibadah puasa

bagi yang menjalankannya ;)

Semoga kita semua bisa lebih baik dari sebelumnya

dan untuk para siders,

saya harap kalian dapat bertobat yaaa~

.

.

** Kira-kira apa ya hukuman yang dikasih Sehun buat Luhan? Penasaran? Tunggu jawabannya dichapter depaann~~ huahahaha XP. Dan saya gak ada henti-hentinya buat ngingetin kalian semua yang baca ff saya untuk berkomentar dikolom yag telah disediakan dibawah itu. Apa susahnya sih komentar doang? Kalian Cuma komentar kok bukan lari marathon yang ngelewatin empat benua dan satu samudera-_- Saya Cuma ingin mendapat apresiasi dari kalian yang baca ff saya. Saya harap readers semua bisa mengerti dan mengapresiasi ff saya, dikata bikin ff segampang bikin telor ceplok gitu?-_- yang review saya doain bisa ketemu bias masing-masing /amiiiinnnn/ dan bagi yang masih gak mau review tobatlah kalian semua :3 **