WEREWOLF

.

.

.

Chapter 1

.

.

.

Author: fabztbh

.

.

.

Cast: EXO members

.

.

.

Pairing: TaoRis

.

.

.

Length: Chaptered

.

.

.

Rating: T

.

.

.

Genre: Romance, Family, Fantasy (a bit)

.

.

.

Disclaimer: I only own the fanfiction

NO BASH. DON'T LIKE? DON'T WASTE YOUR TIME TO READ MY FANFIC BECAUSE NO ONE SAID YOU HAD TO LOVE IT.

Author's POV

Mentari mulai menampakkan wujudnya, walau diiringi dengan semburat biru pucat yang siap untuk menghiasi bumi. Begitu pula dengan Kerajaan Qingdao. Tidak berbeda dengan hari kemarin, langit masih menampakkan semburat biru pucat itu dan dengan setianya pemuda itu tetap menatap langin dengan tatapan senduhnya.

"Pangeran"

Pemuda yang dipanggil dengan sebutan pangeran itu menoleh ke arah sang sumber suara. Tersenyum lebar ketika melihat si pemanggil dan menghampirinya.

"Selamat pagi ibu ratuku" sang pangeran memeluk sang ibu ratu lalu tersenyum tipis sebelum melepas pelukannya

"Apa kau baik-baik saja, pangeran?" tanya sang ratu, menatap khawatir kearah putra semata wayangnya itu

"Ya, ibu ratu" ucapnya bohong. Jujur? Tidak. Ia sama sekali tidak baik-baik saja. Tetapi seakan ogah untuk berkata jujur, ia memilih berbohong dan menyembunyikan perasaannya. Walaupun ia memutuskan untuk berkata jujur toh tidak ada gunanya, tidak akan ada yang berubah. Apakah perjodohan itu akan dibatalkan? Tidak.

"Kau yakin, Wu Yi Fan?"

"Ya, ibu ratu"

Laki-laki yang ternyata adalah pangeran dari Qingdao ini lahir di Vancouver karena satu dan lain hal. Ia memiliki tinggi diatas rata-rata, rambut yang berwarna sandy blonde, mata yang berarna hitam pekat, hidung yang mancung dan tajam, serta bibir yang bisa dikatakan tidak tipis namun merekah dan berwarna merah cherry. After all, Pangeran Wu Yi Fan adalah sebuah karya yang sangat identik dengan kata sempurna.

=== WEREWOLF ===

"Selamat pagi Pangeran Huang Zi Tao" sapa Mr. Huang, ayah yang sekaligus menjabat sebagai raja di Kerajaan Yinchuan ini menyapa putra bungsu kesayangannya, Huang Zi Tao

Tao, pangeran dari Kerajaan Yinchuan itu tersenyum kearah ayahnya lalu memberi pelukan hangat kepada sang raja 'Selamat pagi ayah' jawabnya dengan bahasa tangan.

Apa aku baru saja mengatakan bahasa tangan? Ya, kalian pasti pengerti dengan keadaan Tao. Tanpa kuberitahu pun kalian pasti mengerti bukan? Tao... bisu. Bukan. Kecelakaan ataupun cacat sejak lahir bukan lah penyebabnya, melainkan adanya trauma psikologis yang membuatnya terbungkam karena pahitnya masa lalu.

Flashback

Kerajaan Yinchuan sedang dihebohkan dengan kejadian penculikan sang pangera tampan mereka, Huang Zi Tao dan sang servant Oh Sehun. Sebenarnya target utama dari penculikan itu adalah Zi Tao dan kakaknya, Kyungsoo, tapi karena yah you know, misunderstanding? Jadi Oh Sehun-lah yang turut terseret menjadi korban.

Apakah Oh Sehun begitu tampan sehinggah disalah artikan sebagai kakak dari Huang Zi Tao? Tapi dari nama marganya saja kebenaran sudah tampak dengan sangat jelas. Oh okay, abaikan

Deringan telepon yang sendari tadi ditunggu oleh Mr. Huang akhirnya berbunyi. Yah kau pasti tahu kkan tujuan dari penculikan itu pasti adalah uang, dan uang adalah masalah yang sama sekali tidak memberatkan Mr. Huang jika hal itu menyangkut nyawa salah satu anaknya dan servant tampannya.

"Huang Zi Tao dan Kyungsoo ada bersamaku" ucap seseorang di seberang telepon sana

Mr. Huang menaikkan kedua alisnya "Kyungsoo?" dia melirik namja yang sedang duduk disampingnya itu sementara namja yang ditatapnya itu mengerjapkan matanya bingung

"Berapa yang kau inginkan?" lanjut Mr. Huang langsung

"Bebaskan tahanan nomor 601-538 atas nama Yi Li Xing dalam waktu 1x24 jam atau kedua anakmu akan mati" sambungan telepon itu terputus

Mr. Huang mendesah pelan sebelum memberi pijitan kepada keningnya "Ada apa Yang Mulia?" Mrs. Huang yang disampingnya pun ikut angkat suara

"Penculik itu menyuruhku membebaskan Li Xin dari hukuman penjaranya atas tuduhan penggelapan kas kerajaan bulan lalu"

"Apa? Kau harus betul-betul memikirkan keputusan itu, Yang Mulia"

"Aku mengerti Ratuku dan ahh Kyungsoo apakah kau bias memanggil Chen ahjussi kesini? Ayah ingin menanyakan sesuatu padanya"

Kyungsoo mengganguk pelan lalu keluar dari ruangan ayahnya untuk memanggil Chen. Apapun akan ia lakukan untuk adiknya bukan?

"Apa yang akan kau lakukan, Yang Mulia?"

"Aku akan menyuruh Chen untuk melacak posisi sang penculik sekarang"

Senyum Mrs. Huang merekah, seperti ada secerca harapan yang kini mulai menuntunnya menuju jalan keluar yang hamper ia raih "Kau adalah yang terbaik Yang Mulia"

Tak lama setelah itu Chen-pun muncul.

Tunggu, sebelum itu aku ingin mengenalkan Chan padamu. Chen adalah mata-mata kepercayaan Kerajaan Yinchuan yang keluarganya-pun sudah mengabdi pada keluarga kerajaan sejak awa kerajaan itu terbangun.

Chen langsung berlari menemui sang raja ketika Pangeran Kyungsoo memanggilnya. "Mengapa anda memanggil saya, Yang Mulia?"

"Aku ingin kau melacak keberadaan Taozi dan Oh Sehunm kau pasti sudah mengetahui akan apa yang tejadi pada mereka bukan? Penculik itu ingin menculik Taozi dan Kyungsoo tapi mereka terlalu bodoh dan mengira Oh Sehun adalah Kyungsooo.

Bodoh? Ya penculik itu terlalu bodoh untuk membedakan remaja yang berusia 10 tahun dan servantnya yang sebenarnya baru akan menginjak 17 tahun April nanti. Dan semua orang pun setuju akan opini sang raja yang mengatakan mereka terlalu bodoh.

"Baik Yang Mulia" Chen mulai membuka laptopnya yang sudah sangat setia duduk dipangkuannya sejak lima menit yang lalu dan mengambil telepon yang baru saja digunakan Mr. Huang. Dia menekan beberapa tombol lalu tersenyum cerah "Mereka sedang berada di Jalan Pianyi, Yang Mulia. Di dalam gedung tua disebelah café yang tersembunyi di pojok jalan"

Mr. Huang memanggil sang kepala prajurit dan memerintahnya untuk mengepung gedung tersebut untuk menyelamatkan Pangeran Zi Tao dan Oh Sehun tanpa meninggalkan jejak apapun untuk sang penculik. "Ingat, jangan membiarkan Tao terluka atau kau akan menerima konsekuensinya"

Sang kepala prajurit mengangguk mengerti dan membungkukkan badannya sebelum mundur dari hadapan sang raja.

=== WEREWOLF ===

"BAJINGAN, LEPASKAN KAMI"

Oh Sehun, berteriak keras ketika sang penculik menelusuri wajah tampannya dengan belatinya dengan tidak berperikemanusiaan

"Diam atau aku akan membunuhmu dan adikmu itu"

Sehun tertawa lepas seolah mengejek perkataan dari salah satu kawanan dari penculik itu "Adik? Kau gila. Apakah aku begitu tampan sehingga kau menganggap bahwa aku adalah kakak dari Huang Zi Tao, pangeran bungsu dari Kerajaan Yinchuan? Bodoh"

Pria tambun itu terpancing emosi dan menggores pipi Oh Sehun "APA YANG BARU SAJA KAU KATAKAN?"

Sehun menyeringgai dan memalingkan wajahnya memastikan keadaan Tao, pangeran yang sudah dia anggap sebagai adiknya itu. Keadaannya sedikit memprihatinkan Tao terlihat menggigil dan mata pandanya yang semakin membengkak. Dan Oh Sehun sangat sangat khawatir melihat keadaannya saat ini

"Aku adalah Oh Sehun, tuan penculik. Dan aku bukan Kyungsoo yang selama ini kau incar"

Pria tambun itu menggerang kesal "BAJINGAN! KAU! Kau terpaksa kubunuh karena jika aku membiarkanmu hidup maka kau akan menyuruh prajurit sialanmu itu untuk mencariku"

Sehun membelalakkan matanya. Tunggu? Bunuh? Damn! Dia tidak pernah berpikir sampai sejauh itu. "Bajingan, apa yang baru saja kau katakan? Membunuhku? Tidak akan semudah itu"

"Ya, pangeran palsu" pria itu menancapkan pisau itu tepat di daerah perut Sehun sebelum menancapkan obat bius yang dapat membuat fungsi kerja koordinasi gerak tubuh menjadi terhambat. Dan, semuanya itu berlangsung dengan sangat cepat

Pria tambun itu kembali mengangkat teleponnya dan menghubungi pria yang ada diseberang teleponnya itu "Kau tahu yang kita culik adalah servant kerajaan bukan kakak dari Tao, sial. Aku terpaksa membunuhnya karena jika tidak bias dipastikan bahwa dia akan membocorkan rahasia, nama, dan wajah kita"

"..."

"Yah aku akan meninggalkan tempat ini secepatnya kau tahu, secara tiba-tiba perasaanku tidak enak dan ada beberapa orang mencurigakan yang melewati tempat penyekapan kita"

"... "

"Sial kakek tua itu pasti menyuruh prajuritnya untuk memperketat pengawasan terhadap Li Xing. ARGHH BAJINGAN!" pria itu mematikan sambungan teleponnya dan kembali menghampiri Sehun

Ia tidak yakin apakah Sehun sudah mati atau tidak dan tanpa berpikir manusiawi dia mencabut pisau yang sudah ia tancapkan lalu menancapkannya kembali ke daerah yang berbeda tetapi masih disekitar perut Sehun, hal itu ia lalukan secara berulang-ulang kali sampai darah yang menyucur dari tubuh Sehun merembes keluar dan mebasahi sepatunya.

"Dan kau" pria— atau yang lebih tepat kita sebut dengan psychopath itu menghampiri Tao yang masih terus menangis dengan pandangan kosong dan suhu tubuh yang bias dibilang tidak normal lalu mendorong kepala Tao dengan tangan kekarnya "Jangan beritahukan hal ini kepada siapapun atau kau akan bernasib sama dengan servant sialanmu itu"

Penculik itu pun meninggalkan sepatunya yang sudah terkena rembesan darah Sehun dan berlari keluar melalui pintu belakang. Dia tidak begitu bodoh untuk meninggalkan jejak tetapi terlalu bodoh untuk membedakan Oh Sehun dan Kyungsoo.

Tak lama setelah pria itu melarikan diri sang kepala prajurit berhasil menemukan pangeran mereka dan Oh Sehun yang tewas secara tidak berperikemanusiaan.

=== WEREWOLF ===

Sejak saat itu dunia seorang Huang Zi Tao terasa runtuh.

Sejak saat itu ia tidak pernah berbicara lagi kepada siapapun, baik kepada kakaknya maupun kedua orang tuanya.

Dan sejak saat itu, kematian Oh Sehun masih menjadi sebuah misteri.

=== WEREWOLF ===

Tak banyak yang mengetahui segala sesuatu tentang pangeran-pangeran dari Kerajaan Yinchuan itu. Rakyat hanya mengetahui bahwa Huang Zi Tao adalah anak bungsu dari pasangan raja dan ratu mereka. Huang Zi Tao mempunyai seorang kakak yang bernama Kyungsoo.

Kyungsoo memiliki seorang tunangan hasil perjodohan sang kakek dengan teman masa sekolahnya dulu, Mr. Kim. Beliau adalah ayah dari Kim Jongin— pria dengan kulit tan yang berasal dari Seoul. Sejak kecil dia sudah bersekolah di Amerika dan sekarang tinggal menetap tinggal di Istana Yinchuan. Kau tahu, kulit tan dengan rambut blonde yang disusun acak-acakan tetapi tetap rapi dengan bibir kissablenya yang tebal. Tidak akan ada yang dapat menolaknya.

Kembali ke topic utama kita— rakyat Yinchuan hanya mengetahui mereka sebatas nama dan gender. Mereka jarang melihat para pangeran tampil didepan public apalagi mengenali suara mereka. Mereka tidak mengetahui bahwa semenjak kejadian penculikan silam itu Huang Zi Tao sudah tidak pernah lagi mengeluarkan suara merdunya.

=== WEREWOLF ===

Hari itu tiba.

Wufan kini menatap dirinya melalui cermin setinggi satu meter itu dengan pandangan yang sangat sulit diartikan.

Andai saja dia bias terlahir kembali, dia tidak akan pernah mau terlahir sebagai seorang pewaris tunggal Kerajaan Qingdao.

Well yeah, apa kau mau dijodohkan oleh orang tua mu karena mereka menggangap bahwa calon pilihannya lah yang layak untuk menjadi pendamping hidup seorang putra mahkota? Apa kau bisa membayangkan jika orang tua mu tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanmu?

Dan sekali lagi Wufan hanya melepaskan nafas panjangnya dengan berat hati.

Sebernarnya, perjodohan itu bukanlah hal yang terlalu buruk hanya saja apa dia harus dijodohkan dengan seorang pria? Tidak bisa dibayangkan bukan? Yang pasti, Wufan juga ingin memiliki seorang keturunan yang kelak akan menjadi pewaris tahktanya.

Hal yang lain yang menjadi penyebab utama dari perjodohan bodoh ini adalah ucapan peramal tua itu. Damn! Wufan menjadi sangat emosi jika mengingat perkataan pria yang hapir berumur satu abad itu.

Dengan mudahnya pria itu menyuruh orang tuanya untuk mejodohkannya dengan pangeran bungsu dari Kerajaan Yinchuan itu. Menurut ramalan sang kakek tua itu pangeran bungsu dari Kerajaan Yinchuan itu sudah diramalkan di garis kehidupan seorang Wu Yifan dan kelak hanya pria itu yang dapat mengendalikan sosok lain dari seorang Wufan.

=== WEREWOLF ===

Sama seperti adat yang ada di kebanyakan kerajaan-kerajaan Asia, upacara pernikahan sudah bukanlah hal yang dianggap sangat sakral lagi— maksud dari sakral yang kita bicarakan adalah sudah tidak terlalu mengikuti adat-adat para leluhur. Seiring berkembangnya jaman ada banyak hal yang dimodifikasi mulai dari tatanan acara hingga ke aturan-aturan setelah pernikahan nanti.

Dan seperti yang ku bicarakan sebelumnya, sama seperti pernikahan yang lain Wufan dan Tao akhirnya bertemu di altar Kerajaan Qiandao— karena memang pernikahan mereka diselenggarakan di Qiandao. Setelah bertemu mereka memberi hormat satu sama lain lalu mulai bersumpah di hadapan langit untuk hidup bersama baik di dalam suka maupun duka dan terus bersama sampai mau memisahkan mereka.

Setelah itu acara penghormatan kepada orang tua dari masing-masing pihak dan acara tari-tarian yang dipersembahkan para pegawai dan dayang-dayang yang bekerja di Kerajaan Qiandao.

Bagaimana dengan penobatan? Penobatan Wufan sebagai raja akan dilakukan ketika Mr. Wu sudah merasa tidak mampu untuk menjalankan roda pemerintahan di Qiandao. Lagi pula Kris masih harus banyak belajar tentang bagaimana cara menjadi seorang raja yang baik— dan tentu saja sebagai suami yang baik.

=== WEREWOLF ===

Tao tidak pernah membayangkan dirinya akan berada disini sekarang. Berada di kamar seorang putra mahkota dari Kerajaan Qiandao. Gugup? Tentu saja, bagaimana jika ternyata dia adalah orang yang mesum? Bagaimana jika suaminya itu membencinya? Bagaimana jika— Huang Zi Tao, tolong. Tolong hentikan berbagai pikiran negative mu tentangnya.

Jujur, mungkin Tao akan membenci suaminya itu karena berkat paksaan dari orang tuanya Tao dengan terpaksa harus mengikuti perjodohan sialan ini. Kau tau mereka mengancam untuk menhancurkan Yinchuan. Gila bukan?

Dan jika kau bertanya mengenai penilaian pertama Tao kepada suaminya maka tao akan dengan yakin mengatakan bahwa dia adalah pribadi yang jarang berbicara dan tampan. Oh— jangan lupakan mesum!

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu itu menyadarkan Tao untuk keluar dari dunianya sendiri.

"Bolehkah aku masuk?" interupsi suara husky itu. Tao yakin itu adalah suaminya. Indeed, mana mungkin mertuanya akan dating untuk menjenguknya di "malam pertama" nya dengan suaminya bukan?

Tao tidak menjawab dia hanya bergerak dari tempatnya semula lalu berdiri dan membuka pintu untuk suaminya itu. Kris yang melihat pintu yang terbuka langsung menerobos masuk dan melepas mantelnya.

Mata Tao membulat "Apakah dia akan benar-benar melakukan ini?" batinnya. Tetapi melihat gerak-gerik suaminya yang sedang mencari piamanya itu sepertinya hmm—

"Apa kau akan terus membiarkan pintu terbuka?"

Tao kembali tersadar dari pemikirannya dan menutup pintu kamar mereka perlahan, berusaha tidak menghasilkan suara agar tidak menarik perhatian para pelayan yang berjalan mondar-mandir di koridor istana itu 'Maaf' Tao membungkuk sebagai ungkapannya untuk mengatakan bahwa dia meminta maaf untuk hal yang tadi.

Kris hanya menatapnya sebentar lalu bergerak acuh untuk meninggalkan Tao tanpa sepatah kata pun.

.

.

.

.

.

To be continue-

Delete or continue? Please give me your reviews!

Anyway, I'm still newbie so sorry for the lame story. -bows-

This is my first time post a fanfiction so I need maaaaany reviews to improve my self.

Thanks! -smooches-