Mommy.. Annyeong, Saranghae

.

.

.

Cast :

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

Cho Sungkyu

.

.

.

Genre

Romance, Family

.

.

.

Rate T+

.

.

.

Warning

YOAI, Typo (s), OOC, tak masuk akal, GS for Donghae

.

.

.

Summary

Aku akan selalu mencintaimu, sekarang dan selamanya

.

.

.

Ini hanya FF, sebuah karya fiksi yang terlahir dari otak sederhana saya. Jangan bash cast yang saya pakai karena mereka tidak tahu apa-apa. Saya hanya pinjam nama saja. V cinta damai chingu ^_^

.

.

.

Kyumin is Real

.

.

.

Chapter 10

"Eungh" Sungmin memejamkan matanya ketika Kyuhyun menggoyangkan pinggulnya pelan yang otomatis membuat milik suaminya itu menusuk titik sensitifnya. Kedua tangan namja cantik itu memegang lengan Kyuhyun.

Mungkin dulu, desahan Sungmin membuatnya tambah bersemangat dan bernafsu tapi kali ini, Kyuhyun berusaha menahan air mata melihat begitu pasrahnya Sungmin. Entah kenapa, ia merasa ini adalah terakhir kalinya.

Tidak! Kyuhyun tidak mau.

"Khyuh~"

Kyuhyun berhenti bergerak ketika ia dan Sungmin telah sampai pada puncaknya. Namja berkulit pucat itu menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Sungmin.

"Hiks.. hiks"

Sungmin membuka matanya ketika mendengar suara isakan yang ia tahu bukan dirinya yang menangis. Namja cantik itu melingkarkan tangannya pada punggung suaminya.

"Khyuh~" lirih Sungmin.

Kyuhyun menjawab dengan suara isak tangisnya. Terserah jika Heechul tahu ia menangis dan akan menertawakannya cengeng, Kyuhyun tidak peduli.

Namja itu mengeratkan pelukannya. "Aku mencintaimu" bisik Kyuhyun.

"Nha-doh" balas Sungmin.

Suara isakan itu tidak berhenti sama sekali, malah semakin kencang. Kyuhyun terus berdoa pada Tuhan untuk membiarkan Sungmin hidup lebih lama lagi bersamannya. Beribu-ribu doa Kyuhyun panjatnya, ternyata masih belum cukup. Kondisi Sungmin malah semakin lemah tiap harinya.

"Hiks.. aku mencintaimu" bisik Kyuhyun lagi.

"Nha-doh. Sha-lhang-haeh Khyuh~"

= Mommy Annyeong, Saranghae =

Rumah megah kediaman Cho Kyuhyun itu yang biasanya penuh keceriannya kali ini tampak berkabung.

Cho Sungmin tercinta telah berpulang ke pada Tuhan.

Namja cantik itu kembali tersedak dan kehabisan nafas hingga Kibum mengatakan jika Sungmin sudah tak ada ketika sampai di rumah sakit. Kyuhyun langsung memeluk tubuh Heechul. Eunhyuk mendekap Donghae, Eunhae mendekap tubuh kedua orang tuanya. Sedangkan si kecil Sungkyu menenggelamkan wajahnya pada leher sang Harabojie sambil terus memanggil Mommynya.

"Tidurkan Eunhae di kamar Hyung" ujar Kyuhyun pada Eunhyuk ketika melihat Eunhae telah tidur di paha Eunhyuk.

"Hm" Eunhyuk menggendong Eunhae dan serta merta mengajak Donghae untuk istirahat lagian ini sudah malam.

Setelah pemakaman, Eunhyuk beserta istri dan putranya memang berniat untuk menginap.

"Eodiga?" tanya Heechul ketika putranya itu berdiri.

"Kyunie" jawab Kyuhyun singkat lalu beranjak naik tangga.

Heechul menatap punggung putranya. Hangeng langsung memeluk tubuh istrinya yang sudah bergetar. "Hiks.. hikss.. "

Tak di pungkiri mata Hangeng pun kian mengabut, ia juga merasa kehilangan. Ia juga sangat menyayangi Sungmin. "Sst... Tuhan terlalu sayang pada Sungmin melebihi kita hingga ia mengambil Sungmin lebih cepat" kata Hangeng.

"Hiks.. Hannie-yah~" Heechul teringat kembali pesan Sungmin padanya untuk menjaga Kyuhyun dan Sungkyu.

.

.

.

Kyuhyun tersenyum kecil lalu masuk dan duduk di samping Sungkyu yang belum tertidur. Putranya itu tengah duduk di kepala ranjang dengan memegang figura foto Sungmin.

Ia mendongak dan menatap ayahnya. "Kenapa belum tidur?" tanyanya.

Kyuhyun merasa hatinya tertusuk oleh pisau berkepala seribu dan lukanya di siram dengan garam ketika melihat air mata yang telah penuh di kedua manik hitam Sungkyu.

"Mommy 'disana'(pemakaman) sendirian Daddy" kata Sungkyu. "Hiks.. hiks.. hiks.. Kyunie ingin Mommy" tangis itu pun pecah.

Kyuhyun membawa putranya kedalam dekapannya dan hawa panas langsung ia rasakan ketika bersentuhan dengan tubuh putranya. Sejak kepergian Sungmin kemarin, Sungkyu langsung demam.

"Mommy~ hiks Mommy~" panggil Sungkyu walau ia tahu sampai pita suaranya robek pun Sungmin tidak akan kembali bersamanya.

"Tuhan menjaga Mommy di atas sana sayang" kata Kyuhyun. Ia beruntung Sungkyu selalu menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher hingga putranya itu tidak bisa melihat air matanya yang ikut mengalir.

'Lihatlah bagaimana aku dan Sungkyu tanpamu, Min' batin Kyuhyun.

Butuh satu jam untuk Kyuhyun membuat Sungkyu tertidur. Putranya terlalu lelah menangis dari kemarin. Sungkyu juga menolak untuk makan. Sungkyu selalu mengatakan jika ia ingin Sungmin.

Namja berkulit pucat itu masuk kekamarnya. Duduk di lantai bersender pada pinggir ranjang. Pandangannya terlihat kosong. Ia menelusuri tiap sudut kamarnya. Kamar nya dan Sungmin.

Ia melirik pada nakas dan mengambil figura foto yang sama seperti yang berada di meja kerjanya. Ia mengelus wajah tersenyum Sungmin.

Pagi itu, Sungkyu bilang padanya jika ia merasa Sungmin sangat cantik berpuluh-puluh ribu kali. Dan ia juga di buat heran karena Sungmin mengucapkan 'saranghae' pada semuanya, namja cantik itu pun sempat menelpon Eunhyuk dan Donghae.

Sarapan pagi pun kacau karena Sungmin tersedak. Dan tak menyangka jika saat itu adalah saat terakhir kalinya ia bisa bersama dengan namja cantik yang sangat ia cintai itu.

Air mata sudah sepunuhnya membasahi kedua pipi Kyuhyun. Hingga satu tetes membasahi figura yang di pegangnya juga. Kyuhyun masih ingat jelas, ketika menghembuskan nafasnya yang terakhir, Sungmin menatapnya lalu tersenyum.

Kyuhyun menundukan wajahnya. "Aku merindukanmu" lirihnya.

Namja berkulit pucat itu menoleh dan mendapati Heechul yang tengah menghapus air matanya. "Umma~" gumamnya.

Greep

Heechul mengusap punggung bergetar Kyuhyun. "Umma.. Umma" isak Kyuhyun. Ia memejamkan matanya seketika itu wajah Sungmin yang tersenyum tergambar jelas.

Isakannya semakin keras. Wajah Sungmin terganti dengan wajah Sungkyu yang menatapnya penuh kesedihan dan rasa sakit. Ya Tuhan! Kenapa putranya tak senasib dengannya.

Ia masih punya Heechul dan Hangeng, Ibu dan ayahnya masih hidup. Sedangkan Sungkyu? hanya ia yang putranya punya sekarang. "Hiks... hiks.. "

"Ssttthh..." Heechul mengecup kepala putranya. Wanita itu menoleh pada sosok suaminya yang tengah melihatnya dengan Kyuhyun di ambang pintu.

'Hannie-ya' panggil Heechul.

Hangeng mengangguk. 'Temani putra kita' kata Hangeng lewat tatapan matanya, ia tersenyum pada istrinya kemudian menutup pintu kamar putranya.

.

.

.

Heechul dan Donghae sudah sibuk menyiapkan sarapan pagi. Hangeng, Eunhyuk dan Eunhae sudah duduk manis di kursi meja makan.

"Selamat pagi"

Semua orang menjawab sapaan namja tinggi itu. Suasana berkabung masih kental terasa, tapi mereka coba untuk tegar walau bagaimana pun kehidupan ini harus terus berjalan.

Kyuhyun duduk dan tak mendapati putranya. "Sungkyu belum turun?" tanyanya.

"Biar Umma saja" Heechul mencuci tangannya, membuka apron yang di pakai lalu naik kelantai dua.

"Gwenchana?" tanya Eunhyuk. Kyuhyun tersenyum tipis sembari mengendikan bahunya. Hangeng menepuk bahu putranya mencoba memberi semangat.

"Ahjusshi" panggil Eunhae. "Mata Ahjushhi bengkak" ujarnya.

Ah! Putra Eunhyuk dan Donghae itu memang selalu mengatakan apa yang ia lihat dengan jujur tanpa di tambah atau di kurangai.

"Bukankah Ahjusshi tambah tampan dengan mata bengkak seperti ini?" canda Kyuhyun. Eunhae menggelang kuat tidak terima dengan perkataan pamannya itu.

'Tsk. Menyebalkan'

Kyuhyun tersenyum miris, ia teringat Sungmin yang selalu mengatakan itu tiap kali ia bergurau. Ia melihat pada Donghae yang masih sibuk dengan bahan makanan. Di sana biasanya Sungmin yang tengah sibuk menyiapkan makan untuknya dan Sungkyu.

"KYU~" Heechul menahan tangis dengan Sungkyu yang berada di gendongannya. Kyuhyun berdiri dan langsung mengambil alih Sungkyu.

"Kenapa?" tanya Kyuhyun cemas.

"Kyunie tidak membuka matanya" jelas Heechul sembari memeluk tubuh suaminya.

Kyuhyun duduk, menepuk pelan pipi pucat putranya. "Kyunie... baby ireona"

Sungkyu masih diam. "Sayang.. buka matamu" kata Kyuhyun lagi. Ia menoleh ketika Eunhyuk menepuk bahunya. Mengatakan lewat tatapan matanya. 'percuma'

Tak membuang waktu, ia berdiri dengan Sungkyu dalam dekapannya. Mengambil kunci mobil di atas meja ruang tengah. Ia menyerahkan kunci pada Ayahnya.

Sepanjang perjalanan Sungkyu terus berada di dekapan Kyuhyun. Heechul sudah menangis, baru saja mereka kehilangan Sungmin sekarang keadaan Sungkyu drop.

Sesampainya di rumah sakit, Kyuhyun langsung berlari menuju ruang UGD di ikuti HanChul dari belakang.

.

Kembali Kyuhyun di ruang serba putih itu, kembali duduk di samping ranjang rumah sakit. Jika dulu Sungmin lah yang berbaring di sana tapi sekarang Sungkyu yang terbaring lemah.

Kyuhyun menggengam tangan putranya. Tangan Sungkyu sangat kecil di genggamannya. Ia masih ingat pertama kali ia menggengam tangan putranya itu. Waktu itu, Ia dan Sungmin menangis haru ketika pertama kali mereka menggendong tubuh kecil Sungkyu.

Tangan Sungkyu terpasang selang infus dengan alat pernapasan yang menancap di hidungnya. Putranya itu demam hingga 41 celsius, kelelahan dan syok berat. Sejak pagi hingga malam ini putranya belum juga membuka matanya.

"Min, Kyunie sakit~" gumam Kyuhyun menundukan kepalanya bersamaan dengan air mata yang ikut mengalir.

Terlintas dipikirannya untuk ikut mati bersama Sungmin. Tapi pikiran itu ia buang jauh-jauh ketika melihat Sungkyu yang diam seperti tak ada jiwa di dalam tubuh putranya sedangkan air mata terus mengalir.

.

.

.

SUNGKYU SOMEWHERE

Pohon rindang dengan pemandangan hijau terbentang luas. Seorang namja manis memakai baju serba putih tengah duduk bersender di pohoh itu dengan seorang anak kecil yang memakai baju serupa dengan namja cantik itu.

Anak kecil itu tampak tersenyum bahagia, bersender dan bermanja pada Mommynya.

"Kenapa Kyunie terus tersenyum eum?" tanya namja cantik itu pada putranya.

Sungkyu menggeleng ia menandahkan kepalanya, mengecup bibir Mommynya. "Bicara Mommy sudah normal lagi" Sungkyu mengecup pipi namja cantik itu.

"Bukan hanya itu, Mommy bisa berjalan dengan benar, lari juga"

Namja cantik yang Sungkyu ketahui bernama Cho Sungmin, namja yang sudah melahirkannya itu, tersenyum. Mengecup kening putranya.

"Mommy jangan pergi lagi" ujar Sungkyu. "Jangan tinggalkan Kyunie" lanjutnya.

Sungmin menggoyang-goyangkan tubuhnya kekanan kekiri membuat tubuh putranya yang tengah bersandar pun ikut bergoyang. "Mommy tidak pernah meninggalkan Kyunie" ucap Sungmin.

"Jika Mommy meninggalkan Kyunie, lalu kenapa sekarang Kyunie bisa bersama Mommy? Itu karena memang Mommy tidak pernah meninggalkan Kyunie 'kan"

"Kyunie ingin tetap disini bersama Mommy"

Mendengar itu Sungmin menghentikan gerakan tubuhnya. "Lalu Daddy?" tanyanya. Sungkyu diam. Benar Daddy batin Sungkyu.

"Kyunie tega meninggalkan Daddy sendiri?" tanya Sungmin, Sungkyu menggeleng. "Jika Kyunie bersama Daddy, Mommy yang akan sendiri"

"Mommy tidak sendiri" Sungkyu mendongak menatap Mommynya.

Sungmin menunjuk dua orang yang tampak seperti pasangan suami istri yang berjarak beberapa meter dari tempat duduknya dan Sungkyu.

"Siapa mereka?" tanya Sungkyu.

Sungmin tersenyum. "Umma dan Appa, Mommy" ujarnya.

"Halmonie dan Bojie?" tanya Sungkyu. Yang ia tahu hanya Heechul dan Hangeng.

Sungmin menganguk. "Mommy tidak sendiri di sini" katanya. Namja cantik itu berdiri kemudian membantu Sungkyu untuk berdiri juga.

"Eodiga?" tanya Sungkyu dengan raut gusarnya.

Sungmin tersenyum, ia bersimpuh hingga sejajar dengan putranya. "Mommy pergi dulu ne"

"Andwae. Mommy tidak boleh pergi hiks" Sungkyu menghapus air matanya yang sudah mengalir.

Sungmin memeluk Sungkyu yang terisak. "Tolong jaga Daddy ne. Katakan jika Mommy mencintainya" ujarnya. "Mommy juga mencintai Kyunie. Sangat sangat mencintai Kyunie"

"Hiks.. hiks... hiks.. Mommy.. hiks"

Sungmin mengecup seluruh wajah Sungkyu, ia berdiri dan melambai pada putranya. Berlari perlahan meninggalkan putranya di bawah pohon itu.

Sungkyu ingin mengejar Sungmin tapi ia tak bisa, seakan ada sebuah perisai yang memerangkapnya di pohon itu. Ia hanya bisa berteriak memanggil Mommynya.

.

.

.

NORMAL POV

"Ini minum lah" Kibum menyodorkan secangkir cup kopi pada Kyuhyun. Ia baru saja selesai memeriksa Sungkyu yang masih betah menutup mata 3 hari ini. Kyuhyun meminum sedikit kopi itu lalu menyimpannya di atas meja.

"Kau berantakkan sekali" ujar Kibum.

Kyuhyun tersenyum kecil. Menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa. Matanya lurus memandang Sungkyu yang tertidur. "Ini sudah 3 hari Sungkyu tidur seperti itu dan 5 hari Sungmin pergi. Bagaimana aku bisa terlihat baik-baik saja?"

Kibum bisa melihat wajah pucat dengan lingkaran hitam di kedua mata sahabatnya, jangan lupakan mata yang terlihat bengkak. Kibum yakin Kyuhyun pasti menangis tiap harinya.

"Sungmin Hyung sudah tenang di atas sana"

"Tapi aku tidak tenang disini" potong Kyuhyun. Hening beberapa saat. "Aku belum bisa sepenuhnya rela ia pergi meninggalkanku" lirihnya.

"Apa kau pikir Sungmin hyung akan senang melihatmu seperti ini? Setidaknya tegar dan kuatlah. Sungkyu membutuhkanmu"

Perkataan Kibum tak salah sama sekali. Ia juga berpikir seperti itu, tapi benar kata Sungmin 'Mudah berkata, sulit dijalankan' (chapter 5)

"MOMMY" pekik Sungkyu membuat Kyuhyun dan Kibum terlonjak. Dua namja itu buru-buru menghampiri Sungkyu yang masih menutup matanya tampak resah.

"Mommy.. Mommy.." panggil Sungkyu dengan suara yang serak.

"Kyunie.." Kyuhyun mengusap peluh di wajah putranya. Sungkyu masih bergerak gelisah.

Kibum mengecek kembali keadaaan tubuh Sungkyu. Merasa jika Sungkyu sudah bisa bernafas sendiri, Dokter muda itu pun perlahan mencabut alat pernapasan yang menancab di hidung bangir Sungkyu.

"Jangan" cegah Kyuhyun ketika Kibum akan menyuntikan Sungkyu obat penenang yang akan membuat putranya itu kembali tertidur. Kibum pun menuruti apa kata Kyuhyun.

"Mommy hiks~" suara Sungkyu seperti habis.

"Kyunie~" panggil Kyuhyun lembut. Sungkyu yang sedari tadi memandang langit rumah sakit dengan kosong, perlahan mengerjapkan matanya kemudian menoleh pada seseorang yang memanggilnya tadi.

"Daddy~" lirihnya parau.

Kyuhyun tersenyum. "Ne, ini Daddy"

Sungkyu memejamkan matanya dan seketika itu pun air mata mengalir. Kyuhyun dengan menahan sakit hatinya melihat begitu rapuhnya Sungkyu, mengusap lelehan air bening itu.

Ia membawa tubuh lemah Sungkyu dalam dekapan hangatnya. Mengusap punggung kecil itu agar lebih tenang. Mengerti dengan keadaan, Kibum menepuk bahu Kyuhyun mencoba menyampaikan jika ia akan pergi. Kyuhyun pun menganguk.

Sungkyu sudah tak memanggil-manggil Sungmin, namun isakan itu masih ada. Merasa cukup tenang, Kyuhyun hendak akan membaringkan putranya tapi Sungkyu menolak ia malah mengeratkan pelukannya pada leher Kyuhyun.

Namja berkulit pucat itu duduk di atas ranjang dengan Sungkyu yang masih berada di gendongannya.

"Daddy~" panggil Sungkyu dengan suara seraknya.

"Ne, baby?" Kyuhyun mengelus rambut putranya itu.

Sungkyu terdiam. "Kyunie bermimpi bertemu Mommy" ujarnya. Ia mengharapkan itu bukan hanya sekedar mimpi tapi otak pintarnya sadar jika itu memang tidak mungkin. Mommynya benar sudah tidak ada.

Kyuhyun menghentikan usapannya kemudian kembali mengusap kepala putranya. "Apa yang Kyunie lakukan bersama Mommy?" tanyanya.

"Kyunie duduk bersandar dalam pelukan Mommy di bawah pohon, sejuk sekali"

Kyuhyun bisa membayangkan itu. "Lalu apa yang Kyunie dan Mommy lakukan lagi?"

Sungkyu menggeleng. "Hanya duduk saja"

"Apa Mommy mengatakan sesuatu?" tanya Kyuhyun.

"Kata Mommy, Mommy tidak sendiri. Ada Halmonie dan Harabojie yang menemani Mommy disana" Sungkyu menatap ayahnya.

Kyuhyun balas menatap Sungkyu. "Ah! Appa dan Umma, Mommy?" Sungkyu menganguk. Namja berkulit pucat itu tersenyum kecil dan mengecup kening putranya. "Kyunie tidur ne"

Sungkyu menggeleng. Kyuhyun kembali mengalah. "Kyunie tidak pernah bertemu dengan Halmonie dan Harabojie, Mommy"

"Itu karena, Mommy sudah di tinggal sejak umur 5 tahun" kata Kyuhyun membuat kedua mata Sungkyu membelak tidak percaya.

"Jongmal? Lalu Mommy tinggal bersama siapa?" tanya Sungkyu.

"Eunhyuk samchon" Sungkyu beroh ria.

"Umur Kyunie 7 tahun" cicitnya. Ia berpikir dirinya harus lebih tegar bukan? Mommynya berumur 5 tahun sudah di tinggal oleh kedua orang tuanya, ia pun harus bisa seperti Mommynya.

'Mommy' batin Sungkyu.

Kyuhyun mendekap tubuh hangat Sungkyu. "Daddy~" panggil Sungkyu.

"Hm"

"Mommy bilang, Mommy mencintai Daddy" gumam Sungkyu. Kyuhyun lebih mengeratkan dekapannya pada Sungkyu ketika mendengar perkataan putranya.

Setalah beberapa lama bercerita akhirnya Sungkyu tertidur juga. Kyuhyun ikut membaringkan tubuhnya di ranjang putranya. Sungkyu benar-benar tidak mau melepasnya. Ia mengusap punggung Sungkyu yang telah terlelap.

"Mommy bilang, Mommy mencintai Daddy"

Kyuhyun teringat dengan perkataan Sungkyu satu itu. "Kenapa kau tidak mengatakannya langsung padaku Min? Kenapa harus lewat Sungkyu?"

Ia menarik nafas mencoba menenangkan dirinya sendiri tapi sangat sulit. Air matanya selalu saja berhasil keluar. "Apa aku bisa bertemu, memelukmu dan mengatakan aku juga mencintaimu di dalam mimpi, Min?" gumam namja itu.

.

.

.

One mouth later

Sebuah gedung pertunjukan sudah di sewa oleh sekolah tempat Sungkyu dan Eunhae menambat ilmu. Hari ini gedung itu sudah penuh dengan para orang tua yang ingin menyaksikan bagaimana kreasi putra putri mereka. Hari kenaikan kelas.

Hangeng, Heechul, Eunhyuk dan Donghae sudah berada di kursi paling depan. Kemera telah siap di tangan Eunhyuk dan Heechul untuk merekam penampilan Sungkyu dan Eunhae. Sungkyu akan bernyanyi sedangkan Eunhae akan menunjukan keahlian dancenya. Di kursi jajaran paling belakang yang tak ada orang lain selain namja berkulit pucat itu yang diam disana. Duduk sendiri.

Jika saja istrinya masih ada mungkin ia akan seantusias Heechul yang hampir memperebutkan kursi paling depan dengan orang tua siswa lainnya. Ia hanya tidak ingin bergabung dengan yang lainnya. Bukan berarti jika pertunjukan putranya tidak penting.

Di belakang panggung. Sungkyu dan Eunhae duduk bersebelahan. Eunhae terus saja memandang sepupunya itu yang selalu diam. Sejak kepergian Ahjummanya, Eunhae tidak pernah melihat senyum Sungkyu maupun Kyuhyun samchonnya.

Dua orang itu yang biasa selalu berisik, cerewet dan bertengkar berubah 180 derajat menjadi pendiam. Jujur saja, ia kehilangan sepupu dan pamam berisiknya.

"Apa kau gugup?" tanya Eunhae.

Sungkyu yang tengah memandang album foto mini berisi gambar-gambar ia bersama Mommy dan Daddynya menoleh pada sepupunya. "Ani" jawab Sungkyu pelan.

"Lalu kenapa kau diam saja?" tanya Eunhae lagi. Sungkyu menggeleng dan kembali melihat foto Mommynya.

"2 bulan lagi kenaikan kelas. Mommy harus melihatku tampil ne. Yakso. Pokoknya Mommy harus melihat Kyunie tampil eoh"

"Yhak-cho (Yakso)"

'Mommy~ sudah janji pada Kyunie akan datang' tagih Sungkyu dalam hati.

Anak kecil itu menahan agar air matanya tidak keluar. Ia tidak boleh mengecewakan yang lainnya dan lagi ia akan menyanyikan lagu buatan Mommynya bukan.

Benar! Setelah pulang dari rumah sakit, Sungkyu yang punya kebiasaan tidur tengkurap, melihat sebuah surat yang tertempel di dinding. Ia mengambil surat itu dan membukanya, ia kembali menangis ketika mengetahui isi surat itu adalah sebuah lirik lagu yang selalu ia pinta pada Sungmin.

Entah kapan namja cantik itu menempelnya disana. Dan malam itu Sungkyu menangis dalam diam membaca lirik lagu yang Mommynya tulis.

.

"Hah! Bagaimana penampilanku?" tanya Eunhae setelah turun dari panggung.

"Bagus" puji Sungkyu.

"Ck! Bicaramu irit sekali Kyunie~" kata Eunhae, Sungkyu hanya tersenyum kecil.

Eunhae merangkul bahu sepupunya. "Giliranmu, Fighting" ujarnya memberi semangat.

Suara tepuk tangan terdengar ketika siswa lainnnya naik keatas panggung yang tak lain adalah Sungkyu. Anak tampan itu tersenyum ketika melihat tingkah Halmonienya yang selalu bersemangat.

"Annyeong haseyo Cho Sungkyu imnida" sedikit membungkukkan badannya. "Aku akan menyanyikan lagu ciptaan Cho Sungmin"

Heechul menatap sendu cucunya yang berdiri di atas panggung. Kesedihan masih terasa di kedua mata bening Sungkyu.

"Cho Sungmin nuguya?" tanya Sungkyu. "Mommyku" lirihnya menjawab pertannyaannya sendiri.

Anak kecil itu mengedarkan pandangannya, ia tersenyum ketika berhasil melihat sosok ayahnya yang melambaikan tangan. Sedetik kemudian senyumnya hilang ketika dengan sangat jelas ia melihat sosok lain yang duduk di sebelah ayahnya.

Kyuhyun mengernyit dahi melihat Sungkyu yang malah menangis sembari menggigit bibir bawahnya. Ia yakin Sungkyu melihat padanya tapi sebentar, Kyuhyun mengikuti arah pandang putranya. Ia tahu bukan dirinya yang di lihat oleh Sungkyu. Ia pun menoleh.

Tes

Air mata meluncur begitu saja. Kyuhyun menatap pada Sungkyu. 'Mommy' kata Sungkyu mengerti dari tatapan ayahnya yang yakin melihat sosok Mommynya.

Kyuhyun menganguk. Sekali lagi ia menoleh. Namja itu yang ia rindukan setiap harinya. Wajah itu yang ingin selalu ia lihat, tubuh itu yang ingin selalu ia dekap. Namja itu Cho Sungmin istrinya yang sangat ia cintai.

Sungkyu mengusap air matanya. "Mommy. Dengarkan aku bernyanyi" katanya sembari melihat pada sosok di samping Daddynya yang tersenyum padanya. Sungkyu melangkah dan duduk di kursi piano. Ia melihat pada Mommynya sekali lagi lalu mulai bernyanyi.

Naxie ni liu xia de jiyi wo bu shade diu

(Kenangan yang kau tinggalkan takkan pernah kulupakan)

Naxie yiqi jinggou de rizi ni haishi wangle huizou de geng qinsong

(Dengan berjalannya waktu belajarlah lupakan aku)

Qing ni fangxin de qu xingfu

(Jangan khawatir dan tetaplah bahagia)

Wo hui hao de huiguo de haohao de hui zhufu ni kuaile

(Aku akan selalu merasa baik asalkan kau bahagia)

My love my love my love

Gaobie ruguo wo laishuo ni hui shao xie nanguo

(Selamat tinggal jika ini yang bisa menghilangkan kesedihanmu)

So long so long goodbye

Wo hui xiaozhe zhidao ni beiying xiaoshi zai wo shijie de jintou

(Senyumku mengantarkanmu pergi dari ujung duniaku)

My love my love my love

Zaijian yao xiaosa de shuo bie zou

(Mengucapkan selamat tinggal padamu)

Jiu mai zai wo xiongkou

(Bagaikan membakar hatiku)

So long so long good bye

Yao wanmei de song ni zou ranhou

(Lanjutkanlah kisahmu)

Yanlei liu gei yoge ren shihou

(Dan jangan menangis lagi)

*Good bye my love-Oppadeul Sj-M*

Sungkyu menoleh menatap Sungmin. "Good bye my love"

Riuh tepuk tangan bergemuruh. Ada penonton yang bahkan memberikan standing applouse untuk Sungkyu.

Anak kecil itu beranjak berdiri. Membungkukan badannya pada para penonton. Ia melihat sosok itu masih berada disana tersenyum manis padanya.

"Saranghae~" lirih Sungkyu. Ia yakin Mommynya bisa mendengar walau pun ia mengatakan itu dengan suara pelan dan tentu saja tak akan terdengar sampai kursi deretan paling belakang.

'Nado saranghae'

Sungkyu menganguk. Ia bahkan bisa mendengar suara merdu Mommynya yang membalas ucapannya.

Di kursi paling belakang. Kyuhyun menunduk, ia tahu Sungmin datang untuk melihat Sungkyu dan pertunjukan putranya sudah selesai. Ia yakin Sungmin pun akan pergi lagi.

'Kyu~'

Kyuhyun memejamkan matanya. Ia mendengar panggilan itu. Hanya Sungminnya yang memanggilnya lembut seperti itu. Hanya Sungmin. Namja berkulit pucat itu menoleh.

Ternyata Sungmin sudah menatapnya. Jika bisa, ia ingin mendekap sosok istrinya itu tapi tak bisa. Bagaimana mungkin dia bisa mendekap sebuah ruh?

"Aku merindukanmu" lirih Kyuhyun. Sungmin tersenyum manis membuat air mata Kyuhyun semakin deras.

"Kau akan pergi lagi?" tanyanya. Sungmin menganguk perlahan.

"Pergilah" kata Kyuhyun. Sosok Sungmin tersenyum.

'Saranghae'

Namja berkulit pucat itu mengangukkan kepalanya. "Nado saranghae" lirih Kyuhyun dengan suara yang bergetar.

'Inikah saatnya?' batin Kyuhyun.

Perlahan sosok Sungmin menghilang dan Kyuhyun masih setia menatap wajah cantik istrinya sampai benar-benar tak ada. Beberapa kali Kyuhyun menghembuskan nafasnya dan menggigit bibir bawahnya berusaha meredam tangis.

"Kyunie" gumamnya. Ia berdiri dan berlari menuju backstage.

Ia menangis ketika Sungmin memperlihatkan dirinya apa lagi dengan Sungkyu yang hampir gila karena di tinggal pergi oleh namja manis itu.

Setelah sampai, matanya dengan sigap mencari sosok putranya. Kyuhyun menghembuskan nafasnya lega ketika menemukan tubuh kecil Sungkyu yang berada di pojok ruangan jauh dari orang-orang.

Grep

Kyuhyun memeluk tubuh putranya yang bergetar. "Mommy.. hiks" Sungkyu menangis.

Namja berkulit pucat itu menganguk. "Hum.. Daddy tahu"

Kyuhyun percaya tentang adanya kekuasaan Tuhan, hal mustahil pun bisa menjadi mungkin. Walau Tuhan sudah mengambil Sungmin dari sisinya, tapi Tuhan telah mengabulkan doanya yaitu memberinya kesempatan untuk bisa melihat sosok istrinya lagi.

'Terima kasih Tuhan'

.

.

.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Kyuhyun sembari membersihkan gundukan 'peristirahan' istrinya.

"Pasti baik kan. Iya dong" kata Sungkyu yang sedang membersihkan nisan Mommynya yang terbuat dari marmer. Tertulis nama lengkap serta foto Mommynya disana.

"Tentu saja, bukankah Tuhan menjaga Mommy" Sungkyu menganguk setuju dengan ucapan Daddynya.

15 menit berlalu Kyuhyun dan Sungkyu sudah selesai membersihkan makam Sungmin. Ayah dan anak itu kini tengah duduk. Banyak bunga dan berbagai makanan kesukaan Sungmin tertata rapi di depan batu nisan.

"Lagu ciptaanmu bagus sekali" ujar Kyuhyun sembari menatap foto Sungmin.

"Lagu ciptaan Mommy bagus di tambah yang menyanyikannya Kyunie. Lagu itu menjadi sempurna"

"Mwo?" Sungkyu berujar ketika Kyuhyun meliriknya meremehkan.

Setelah Sungmin menemui mereka kemarin malam. Kyuhyun dan Sungkyu merenung dan memang itulah yang Sungmin inginkan.

Qing ni fangxin de qu xingfu

(Jangan khawatir dan tetaplah bahagia)

Wo hui hao de huiguo de haohao de hui zhufu ni kuaile

(Aku akan selalu merasa baik asalkan kau bahagia)

Kyuhyun dan Sungkyu ingin Sungmin baik-baik saja di atas sana. Dan mereka berusaha untuk hidup bahagia walau sudah tak ada Sungmin di sisi mereka.

"Tapi maaf Min. Aku tak bisa melupakanmu" Kyuhyun menyentuh foto tersenyum Sungmin. Ingat dengan lagu Sungmin yang berbunyi 'Naxie yiqi jinggou de rizi ni haishi wangle huizou de geng qinsong (Dengan berjalannya waktu belajarlah lupakan aku)'

"Kyunie juga" timpal Sungkyu.

Kyuhyun dan Sungkyu berhigh five ria, siapa kali ini yang terpojokkan? Sampai kapanpun mereka tidak bisa untuk melupakan Sungmin. Tidak akan pernah.

Sungkyu juga ingat perkataan Sungmin jika Mommynya itu tak pernah meninggalkannya. Hanya tak bisa melihat dan menyentuh seperti dulu. Tapi Mommynya akan hidup selalu di dalam hatinya begitu pun Kyuhyun.

Matahari sudah hampir tenggelam. Kyuhyun dan Sungkyu membereskan barang yang mereka gunakan tadi.

"Kami pergi dulu, yeoba~" pamit Kyuhyun. "Saranghae" sambungnya sembari mengedipkan satu matanya.

Kyuhyun menoleh pada Sungkyu ketika merasakan tatapan mematikan yang dilayangkan putranya itu, ia hanya tersenyum. "Genit" cibir Sungkyu.

Kyuhyun mengendikan bahunya tak peduli. "Kajja baby" ajaknya.

Mendengus, Sungkyu menganguk. Ia menatap foto Sungmin. "Mommy annyeong, Saranghae" ujarnya mencium foto Sungmin yang tertempel di sana lalu melambai, tak mau kalah dengan Daddynya.

Dengan berpegangan tangan Kyuhyun dan Sungkyu pergi meninggalkan tempat itu. Beberapa langkah pasangan ayah dan anak itu meninggalkan gundukan yang terselimuti marmer. Sesosok tak kasat mata menampakkan dirinya. Tersenyum melihat punggung suami dan putranya yang baru saja mengunjunginya.

'Nado saranghae'

.

.

.

END

akhirnya end juga... huft semoga saja FF ini ga di hapus lagi amieen...

so chingudeul semua aku mau ngucapin makasih banyak yang udah dukung FF ini.. yang review, follow and fav jongmal gomawo...

ada yang mau sequel? eh? wkwkwkwk

Annyeonggg saranghae ^_^