Tittle: Brand new world
Disclaimer: Naruto dan High school DxD bukan punya saya
Genre: Adventure, Friendship
Pairing: nanti aja hehehe
Rated: M (jaga-jaga)
Summary: Naruto dan madara yang telah mati dalam perang dunia Shinobi keempat kini sedang menghadapi putusan dari hakim dunia akhirat untuk memasuki neraka atau surga, tanpa diduga, madara melakukan hal diluar dugaan yang membuat raja dunia akhirat menjatuhi mereka berdua hukuman aneh nan unik. More friendly madara! Strong-Naru!
Warning: OOC,Typo,Adult theme, violence, gore,etc
Chapter 1
Disebuah ruangan sidang dengan interior gelapp dan bernuansa klasik nan seram karena terdapat tengkorak dimana-mana serta lilin biru yang berasal dari jiwa orang mati yang dibakar oleh sang hakim neraka, tampak dua orang pria. Satu yang Nampak muda dengan rambut pirang dan satunya dengan rambut raven panjang serta terlihat sedikit tua. Mereka berdua duduk berdampingan dengan gelagat badan mereka yang tampak seperti seteru abadi.
Madara POV
Apa-apaan ini?! Aku uchiha madara sang rikudou kedua mesti berada ditempat seperti ini! Duduk di pengadilan dengan hakim dewa kematian apalah itu. Apalagi disampingku ada bocah kuning yang daritadi muram seperti lemon kisut dan menatapku layaknya bandit gunung. Haduh! Sial sial sial. Tunggu sebentar lagi, sharinganku pulih dan aku akan kabur dari sini. Dasar kaguya sialan! Beraninya dia menipuku dan menjadikanku tumbal untuk kebangkitannya, tunggu saja. Setibanya aku ditempatnya akan kubuat dia menyesali perbuatannya khukhukhu
End POV
Sementara itu, disebelah madara tampak seorang pemuda dengan mata biru langit dan rambut pirang dengan wajah sedikit murung dan cemberut. Dialah sang reinkarnasi Ashura, Naruto uzumaki
Naruto POV
apa yang kulakukan sekarang?! Kaguya telah mengalahkanku dan Sasuke, sekarang dunia Shinobi telah hancur karena kesalahanku, tapi kenapa si teme sial itu masuk surga?! Apa karena dia mengorbankan dirinya untuk menolongku tadi?dan kenapa aku berada di neraka bersama uchiha sial satu ini?! Jika ukan karena ulah bodohnya tak mungkin semuanya jadi seperti ini!
End POV
Mereka berdua tampak saling tenggelam dalam pikiran mereka sendiri dan tidak menyadari bahwa hakim telah membacakan putusannya.
"Uchiha madara, kesalahanmu sungguh besar, pembunuhan, mencoba menghancurkan dunia, serta mencoba mengacaukan arus dunia, kau akan dihukum ke neraka tingkat 7 sampai hari kiamat!" seru hakim Neraka sambil mencoba mengetok-ngetokkan palunya
Naruto yang mendengarnya mencoba menahan tawanya setengah mati. "rasakan! Rasakan! Siapa suruh berbuat jahat! Dia pasti sedang ketakutan setengah mati" kata Naruto sambil tertawa terbahak-bahak dalam hatinya
Ketika Naruto menatap madara, matanya membulat. Bagaimana tidak, madara hanya menguap kebosanan sambil memain-mainkan jarinya. "hoaammm, apa sudah selesai? Baiklah akan kuberitahukan satu hal padamu pak hakim. Jangan pernah memerintah seorang uchiha!" kata Madara sambil mengeluarkan aura biru dari tubuhnya.
"Susano'o!" batin Naruto menghindar kesamping melihat Susano'o Madara membesar dan mencoba menghantam sang hakim dunia akhirat.
"grep!" pedang susano'o madara ditahan oleh seorang pria tua berambut tua dengan wajah sangar dengan brewok tipisnya yang menghiasi wajahnya serta matanya yang berwarna biru menyala menatap madara.
"uchiha, apa maumu disini?" tanya pria itu dengan nada penuh penekanan.
Madara hanya tersenyum sinis sambil mengeluarkan tawa sarkastiknya. "huahahaha! Tent saja aku ingin keluar dari sini dan menyelesaikan urusanku dengan kaguya!" kata Madara sambil mencoba menyerang pria tersebut dengan pedang susano'onya
"Sleb!" Susano'o madara menghilang. Naruto yang melihatnya hanya mengucek-ngucek matanya tak percaya dengan apa yang dia lihat.
"A-apa ini?! Sialan kau!" teriak madara sambil mencoba menyerang pria tersebut dengan jurus lainnya. "Katon: gouka mekkyaku!" kata madara sembari mencoba menyemburkan jurusnya.
"singgg!" jurus tersebut tak kunjung keluar, madara kini terdiam sambil kebingungan. "ada apa ini?!" pikirnya bingung
Naruto yang melihatnya pun hanya dapat kebingungan karena baru kali ini melihat kejadian seperti ini.
Pria tersebut hanya tersenyum tipis melihat reaksi mereka berdua. Pria itu lalu menghampiri madara. "perkenalkan, namaku adalah erebus. Aku adalah raja dunia ini. Jadi, selama kalian disini kalian tidak punya kekuatan apapun untuk melawanku" katanya sambil tertawa kecil
Madara yang mendengarnya hanya terdiam dan termenung karena shock. Erebus yang melihatnya langsung tersenyum penuh makna. "bagaimana kalau begini, aku memberikan kalian misi, jika kalian berhasil menjalankan misi ini aku akan mengembalikan kalian ketempat asal kalian" tawar erebus
Madara yang mendengarnya begitupun Naruto langsung mendekatkan diri mereka kearah erebus mencoba mendengar penawaran erebus. "apa misinya?" tanya madara dengan nada bersemangat karena menemukan cara untuk menguasai kembali dunia
Naruto yang mendengar langsung berkata pada erebus. "biarkan aku saja! Kalau dia yang menjalankan pasti hasilnya mengerikan!" kata Naruto dengan nada serius karena sadar niat jahat madaraa pada dunia shinobi
Madara yang mendengar perkataan naruto hanya tertawa menghina. "hmmpp, bocah kemarin sore sepertimu memangnya bisa apa hah?! Kalau kau bukan reinkaranasi Ashura dan punya bijuu kau bukan siapa-siapa" kata madara sambil mengejek Naruto
"Apa kau bilang!" teriak Naruto sambil mencoba memukul madara namun berhasil ditahan dengan muda oleh Madara
"bweekk!" ejek madara sambil menjulurkan lidahnya kearah Naruto
Erebus lalu berdeham dan mencoba menenangkan dua orang itu. "begini, misi kalian adalah mengawal sebuah dunia yang ditinggal tuhannya karena sesuatu selama seumur hidup yang kuberikan pada kalian, jika kalian mati lebih dulu dari waktu yang telah ditentukann maka misi kalian gagal dan kalian langsung kulempar keujung dunia jadi santapan peliharaanku disana!" kata erebus dengan nada mengancam
Madara dan Naruto hanya dapat menelan ludahnya mendengar ancaman super kejam dari erebus. Mereka menggangukkan kepalanya sebagai tanda setuju dengan misi kali ini.
"baiklah, setelah ini kalian tinggal melewati gerbang ini dan menjalankan misi kalian. Namun sebelumnya. "grep!" grop!" tangan erebus menyentuh kedua mata madara dan menyentuh perut Naruto kemudian mengambil sesuatu yang ternyata adalah sepasang rinnegan madara dan dari tubuh naruto tampak sebuah bola Kristal kecil dengan bentuk matahari dan tampak seekor rubah bereekor 9 tertidur didalamnya.
"apa-apaan ini?!" teriak mereka berdua
Erebus hanya tertawa mendengarnya. "jangan tersinggung, ini sebagai jaminan kalian menjalankan misi kalian. Jika gagal maka resikonya ditanggung sendiri." Ancam erebus sambil mendorong mereka kesebuah pintu dan mengusir mereka berdua
"dasar raja sialan!" sumpah mereka berdua sambil terhisap oleh sesuatu
Disebuah kota
Naruto dan Madara membukakan mata mereka dan terbangun disebuah taman yang sepi dipagi hari. "ini dimana?" tanya naruto bingung pada entah siapa
"entahlah, mungkin ini lokasi misi kita" kata madara sambil mencoba melihat keadaan sekitar. "sebaiknya kita segera bergegas dari sini dan mencari tahu informasi tentang dunia ini" kata madara sambil beranjak dari taman. "hey! Tunggu aku kakek tua!" teriak Naruto
Madara tiba-tiba berbalik dan menatap naruto dengan dengan sharingannya yang merah menyala. "siapa yang kau panggil kakek tua?!" teriak madara sambil memandang sengit kearah naruto. Sedangkan Naruto menyiagakan kunainya mencoba untuk membela diri. Sampai…
"apa-apaan kalian?! Dan kamu lagi!membawa senjata tajam!kalian berdua ikut kami!" teriak seorang polisi yang keluar dari mobilnya. Madara dan naruto sadar jika mereka kabur sekarang maka masalah akan tambah akhirnya terpaksa ikut naik kemobil polisi itu.
"benda apa ini?! Bisa berjalan tanpa kuda?!" batin Naruto dan madara. Sedangkan madara mendapat ide cemerlang, ketika mobil itu berhenti disebuah perempatan sepi karena sang supir hendak menelepon atasannya, madara dengan sigap menepuk bahu sang supir.
"ada ap-" sang supir berhenti berbicara dan tampak mengantuk. Tampaknya madara menggunakan sharingannya pada sang supir.
Sementara itu polisi yang berada disamping naruto berteriak terkejut. "apa yang kalian laku-" "diamlah!" kata madara sambil menghipnotis polisi tersebut.
Madara lalu memasuki alam genjutsunya berserta dua orang tadi dan juga naruto. Didalam alam genjutsu itu Nampak kedua polisi malang itu sedang disalib oleh madara disebuah tiang kayu.
"kau terlalu lebay" komentar Naruto yang melihat perbuatan lebay madara. "biarin" kata madara melengos menghampiri dua polisi itu
"kau, beritahukan aku tentang semua yang kau tahu tentang dunia ini" kata madara sambil menatap ploisi tersebut dengan sharingannya.
Sementara itu naruto memegang kepala polisi satunya dan memasuki alam pikiran polisi tersebut dan mulai membaca data dari kepala polisi tersebut. "untung aku sempat belajar dari ino" batinnya sambil menggali informasi tentang dunia barunya itu
2 jam kemudian
Naruto dan madara keluar dari mobil polisi tadi dengan memegang uang hasil "pinjaman" para polisi tadi. "hmm, uang kita Cuma 200000 yen" menurutmu bagaimana caranya hidup disini?" tanya Naruto pada madara. "tentu saja kita harus membuat kartu tanda penduduk dan akta kelahiran serta ijazah palsu dulu, untuk hal itu serahkan saja padaku" kata madara menyeringai sambil memamerkan mangekyou abadinya.
Naruto yang melihatnya Cuma dapat menelan ludah. Naruto lalu mengikuti madara yang berjalan menuju kantor catatan sipil dan kependudukan. Naruto tak mau tahu apa yang dilakukan oleh madara dan hanya mengikutinya saja dari sebelahnya. Tampak madara begitu santai menghipnotis orang. Setelah 2 jam menunggu madara beraksi, kini Naruto telah memegang akta kelahiran dan ijazah taman bermain, sd, serta smp yang entah bagaimana madara dapatkan, sedangkan madara kini melanggeng santai menuju bank dan membuat rekening atas nama dirinya.
Naruto yang melihat aksi madara hanya bisa geleng-geleng melihatnya. "tak kusangka dia bisa begini santai menghadapi masalah kita saat ini" batin Naruto sambil mengikuti madara yang berjalan menuju sebuah agensi perumahan
"apa yang akan kau lakukan?" tanya Naruto dengan nada bingung melihat madara sambil bersiul-siul memasuki kantor pemasaran tersebut
"kau mau kita tinggal di bawah jembatan seperti gembel?" tanya madara. Naruto hanya bisa cemberut mendengarnya
Madara masuk kedalam dengan MASIH mengenakan pakaian perangnya. Sang pemilik kantor hanya geleng-geleng kepala melihat dandanan nyentrik madara yang menurutnya kelewat aneh, bagaimana tidak. Pakaian shinobi dengan baju besi merahnya yang masih setia melekat dibadannya.
"aku mau rumah dengan ukuran tak terlalu besar dan cukup untuk 2 orang" kata madara sambil memperagakan tangannya dengan gaya seolah-olah mengandaikan rumah impiannya
"baiklah, kami punya rumah yang anda inginkan" kata pegawai pemasaran dengan senyum pedagangnya sambil menunjukkan foto rumah tersebut. tampak sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun terlihat nyaman. Dengan atap berwarna biru tua dan tembok putih dengan 5 kamar.
Madara yang melihat harganya tersenyum puas, karena cicilan dan uang mukanya sangat murah. Sementara Naruto mencium bau yang mencurigakan karena melihat uang mukanya yang kelewat murah. Serius? Cuma 50000 yen?
Sang penjual yang menangkap tatapan naruto lalu menjelaskannya. "rumah ini jauh dari stasiun kereta dan bagian dalamnya telah dikosongkan. Pemilik rumah ini menggunakan sistem sewa, jadi jika kalian berminat kalian bisa menyewanya ditambah lagi pemiliknya merupakan orang yang eksentrik." Jelas sang penjual. "tapi kabar baiknya rumah ini tak terlalu jauh dari sma Kuoh" tambahnya
Madara yang mendengar langsung memilih rumah tersebut. sedangkan naruto hanya terdiam melihat hal tinggal mencari pakaian dan makanan. Dia tak mau menggunakan henge setiap hari
Mereka berdua lalu naik kesebuah mobil yang disediakan oleh kantor pemasaran tersebut dan menuju tempat tinggal baru mereka.
Setelah 30 menit berada didalam mobil, kendaraan itu akhirnya berhenti didepan sebuah rumah kecil yang memanng sesuai dengan gambaran pada foto tadi. "ini kunci rumahnya, selamat menikmati tinggal dikota Kuoh" katanya sambil tersenyum pada naruto dan madara
Madara dan naruto menerima kunci tersebut kemudian turun dari mobil. Mereka menatap rumah tersebut. "jadi, disinikah awal misi kita dimulai" desah madara dengan wajah menyeringai
Naruto yang melihat madara hanya dapat tersenyum kecut." Sepertinya iya, ngomong-ngomong bagaimana kalau kita beli pakaian dulu, aku tak mau melihat kau memakai zirah bodohmu itu setiap hari" ejek Naruto sambil mengetuk-ngetuk zirah madara
"hey! Zirah ini merupakan senjata keramatku tahu!" bentak madara. "baiklah, setidaknya aku masuk kedalam dan mengecek semua isi didalamnya dulu" kata madara sambil melenggang santai menuju rumah baru dan diikuti naruto yang menggaruk-garuk kepalanya
Ketika mereka memasuki rumah tersebut, mereka tampak tersenyum puas karena rumah tersebut lebih baik dari perkiraan mereka meskipun Cuma tersisa kulkas, dan kompor yang sengaja ditinggal pemilik sebelumnya
"hmm, isinya cukup memuaskan, bagaimana kalau aku beli baju sekarang?" tanya naruto sambil mengambil 50000 yen dari saku madara.
Madara langsung berbalik dan memperingatkan naruto. "oi gaki, ingat beli yang diskon dan bagus. Uang kita tinggal 75000 yen. Jadi gunakan baik-baik" kata madara.
"iya-iya" balas naruto dengan nada malas sambil meninggalkan madara. Madara memilih tidur sejenak daripada tidak ada kerjaan.
2 jam kemudian
"oi, bangun pemalas" kata Naruto sambil menendang-nendang kepala madara yang sedang tidur dilantai. Madara yang kepalanya ditendang tentu terbangun dan menatap Naruto dengan tatapan dendam. "awas kau bocah!" katanya sambil mengambil beberapa stel pakaian dari tangan naruto. Madara kemudian melepas pakaian perangnya dan mengenakan sebuah baju T-shirt hitam dengan gambar anjing bulldog dan berjalan keluar dari rumahnya.
"mau kemana kau?" tanya Naruto yang bingung
Madara membalikkan tubuhnya."tentu saja cari pikir kita mau makan apa kalau tidak kerja, dank au juga. Gara-gara usiamu masih 17 tahun aku terpaksa memasukkanmu ke SMA daripada berurusan dengan dinas social" kata madara sambil kembali keluar rumah.
"terserah kaulah" kata naruto sambil kembali membaca komik yang dia beli
Madara kemudian menuju sebuah kantor tenaga kerja, dengan santai dia memasuki kantor tersebut. tampak kantor tersebut mulai sepi karena hari mulai sore. Madara lalu menemui resepsionisnya dan menanyakan sesuatu. "ada yang bisa saya bantu?" tanya sang resepsionis. "iya, saya mencari pekerjaan. Kalau bisa tenaga pengajar" kata madara sambil mengeluarkan sharingannya dan menghipnotis resepsionis tadi.
"oh, tawaran mengajar menjadi guru di SMA kuoh." Kata resepsionis wanita itu dengan nada datar. Madara melihat jam mengajar dan gaji yang akan dia dapatkan. "hmm, menarik" batinnya sambil membaca-baca form tersebut. "baiklah, bisakah aku mengambil form ini?" tanya madara yang tentu saja menghipnotis orang tersebut sehingga apapun pertanyaan madara jawabannya yes.
Madara lalu keluar dari kantor tersebut dan melakukan sunshin menuju SMA kuoh. Disana tampak sekolah baru mau bubar. "wah,wah. Tampaknya bukan konoha saja yang akademinya belajar sampai sore, Hashirama, ternyata kau tidak begitu kreatif" batin madara sambil sedikit tertawa ketika mengingat hashirama kecil menjabarkan padanya sistem pendidikan yang menurutnya sempurna
Madara yang tiba di sekolah tersebut lalu masuk ke kantor kepala sekolahnya dan berdiskusi cukup lama sampai sang author malas untuk mendengarnya. Setelah diskusi yang lama itu madara keluar dengan senyum ceria dan membawa beberapa stel baju sseragam SMA kuoh dan 2 stel jas kerja.
"haha, tak kusangka mencari pekerjaan disini lumayan mudah" batin madara sambil berjalan melenggang menuju luar sadar ada seorang gadis menabraknya.
"brukh!" madara tetap tegar berdiri sementara gadis itu terjatuh. "Ittai!" teriaknyya sambil mengelus bokongnya yang jatuh lebih dulu ke lantai. "madara, kau harus tampak kau sensei!" kata batin madara. Madara lalu menghampiri gadis itu dan mengulurkan tangan kegadis itu. "gomen, tadi aku tak melihat ketika jalan" kata sang gadis sambil menerima uluran tangan madara.
"tak apa-apa tadi juga salahku" balas madara dengan senyum tipis palsunya. Gadis tersebut tampak menjadi kelihatan gelisah. "G-gomen,ngomong-ngomong siapa anda?" tanyanya pada madara
"oh, nama saya Uchiha Madara, saya disini bekerja sebagai sensei baru mulai besok" kata madara sambil tertawa renyah
"oh, souka. Nama saya Sona Shitori" kata gadis tersebut sambil membungkukkan dirinya karena orang didepannya ternyata sensei baru
Madara hanya tersenyum tipis lalu dia pamit untuk pulang.
Setibanya dirumah, madara langsung memberikan pakaian sekolah pada Naruto. "mulai besok kau akan sekolah disana, jangan bertindak yang aneh-aneh nanti aku yang kena" peringat madara. Naruto hanya mengangguk-angguk malas. "terserah kaulah, hey. Kau sudah beli makanan belum?" tanya naruto
"belumlah,kan kau yang beli" kata madara masa bodoh
Naruto tiba-tiba menghampiri madara. "kau jangan bercanda! Yang beli kan kau!" katanya sambil memmegang kunai
Tiba-tiba mereka berdua berhenti berargumen karena merasakan semacam sensasi aneh dari loteng mereka. "sensasi apa ini?!" batin mereka berdua. Madara dan narutopun bergegas menuju atas loteng
Sesampainya diatas loteng, mereka melihat ada sesosok wanita yang sedang menatap mereka berdua dengan tatapan seekor pemangsa. Tampak rambutnya acak-acakan dan kukunya memanjang dengan taring panjang dari wajahnya. Naruto langsung lemas kakinya karena dirinya yang takut sekali dengan hantu
"H-hantu" kata Naruto sambil bersembunyi dibalik punggung Madara
Madara yang melihat hal ini langsung meledek naruto. "jangan bilang kau takut pada hantu, gaki. Melawan mayat hidup kau berani tapi menghadapi hantu lemah seperti ini saja kau takut." Ejek madara
Naruto yang tidak terima lalu menendang bokong madara. "hantu dan mayat hidup itu beda, kakek tua!" kata Naruto
Sang iblis liar yang mendengar cekcok dua orang tersebut tidak terima diabaikan lalu mencoba menyerang madara. "kurang ajar kalian mengabaikanku! Hiyahhh!" teriak sang iblis sambil melesat kearah madara
"hey, kenapa kau menendang bokongku bocah sial!" umpat madara yang sedang bicara sambil menghadap Naruto tidak menghiraukan iblis itu. Dengan aura biru dibelakang muncul sebuah tangan menusuk iblis tadi sampai mati. Madara yang sadar susano'onya aktif lalu melihat kebelakang. "oh,sudah mati ya" katanya
Naruto yang melihat hal itu lalu menghampiri mayat tersebut. "ini bukan hantu deh, seperti monster" katanya sambil menusuk-nusuk mayat itu dengan kunai untuk mengeceknya.
Madara lalu menghampiri naruto. "sudahlah, biarkan saja. Nanti kubakar pakai amaterasu, kita makan dulu sekarang" kata madara dengan masa bodoh
Naruto yang sedang sangat lapar menuruti saja lalu mereka berdua turun dari loteng dan keluar dari rumah.
Beberapa saat kemudian
Sebuah lingkaran sihir merah muncul dan tampaklah seorang gadis berambut merah beserta gadis lain yang berambut ekor kuda panjang muncul diloteng rumah naruto dan madara.
"Akeno, menurutmu siapa yang melakukan semua ini?" tanya gadis berambut merah pada temannya itu
"entahlah,Rias. Menurutku kedua orang yang tinggal disini tadi yang melakukannya" jawab Akeno pada Rias
"mana mungkin, mereka berdua Cuma manusia biasa" balas Rias sambil memusnahkan mayat iblis liar tadi
"ya, tapi bagaimanapun juga. Siapa yang membunuh iblis liar ini telah mengurangi beban kerja kita" kata Akeno sambil tersenyum
"iya,kau benar. Kita sebaiknya pergi sekarang" kata Rias yang dibalas anggukan dari Akeno. Mereka berdua kemudian menghilang dengan lingkaran sihir dari tempat itu.
TBC
Sekian chapter perkenalannya. author sedang coba-coba membuat fic dengan tokoh utama madara dan naruto hehehe. Sekian dan terima kasih ^_^